Rasio liabilitas terhadap aset lebih kurang sama dengan posisi tahun 2013 yaitu 0,37, sementara rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 0,58. Perseroan dan anak perseroan selalu memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana untuk melunasi utang jangka pendek dan jangka panjang.
Struktur Permodalan
Struktur modal Perseroan terdiri dari pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk.
Perseroan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan kelangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Pada khususnya, Direksi Perseroan secara berkala melakukan kaji ulang atas struktur permodalan Perseroan. Dalam kajian tersebut Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The liabilities-to-asset ratio approximately equal to 2013 position, while the liabilities-to-equity ratio increased from 0.58 in the previous year. The Company and its
subsidiaries constantly monitored cash low projections
and the availability of funds to pay off short-term and long-term debts.
Capital Structure
The capital structure of the Company consists of debt and equity of the parent stock.
The Company and its subsidiaries managed risks pertaining to its capital to ensure business continuity,
in addition to maximizing proile for shareholders, by
optimizing the balance of debt to equity.
In particular, the Board of Directors periodically conducted a review of the Company’s capital structure. In the review, the Board of Directors considered the cost of capital and associated risks.
Kejadian penting Setelah tanggal laporan Keuangan
Pada tanggal 9 Maret 2015, MNC telah menandatangani perjanjian usaha patungan dengan JCDecaux Asia (S) Pte Ltd sehubungan dengan rencana pendirian perusahaan patungan yang akan bergerak di bidang usaha jasa periklanan media luar ruang.
Prospek usaha
Sektor media diperkirakan akan terus bertumbuh pada tahun 2015 didorong oleh 1) meningkatnya persaingan di sektor barang konsumsi, 2) kampanye politik untuk Pemilihan Umum (Pemilu), serta merujuk pada relatif rendahnya belanja iklan di Indonesia terhadap negara- negara lain di Asia Tenggara walaupun populasi penduduknya paling tinggi.
Dengan semakin ketatnya persaingan di sektor barang konsumsi, para produsen akan meningkatkan anggaran iklan dan promosi untuk mendukung peluncuran produk-produk baru serta mempertahankan dan/atau meningkatkan pangsa pasar. Dalam situasi demikian perseroan-perseroan media memiliki daya tawar yang lebih tinggi sehingga dapat memasang tarif iklan yang lebih tinggi.
Prospek industri media juga didukung oleh pendapatan potensial dari kampanye pemilihan umum dan pemilihan presiden 2014. Pertumbuhan pendapatan biasanya lebih tinggi selama Pemilu. Memang pada tahun 2009 belanja iklan anjlok menyusul penurunan marjin akibat lonjakan harga bahan baku saat krisis ekonomi 2008.
Namun mengingat prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dalam beberapa tahun ke depan, belanja iklan diperkirakan akan tetap bertumbuh. Selain itu belanja iklan per kapita Indonesia (dan juga tarif iklan) termasuk yang paling rendah di Asia Tenggara, sehingga potensi untuk terus bertumbuh masih tinggi. Dari sudut pandang risiko, walaupun depresiasi rupiah dapat mengurangi marjin perseroan-perseroan barang
Important events After the date of Financial Statements
On March 9, 2015, MNC entered joint venture agreement with JCDecaux Asia (S) Pte Ltd in connection with establishment of joint venture company that will be engaged in the outdoor advertising area.
Business Prospect
The media sector is expected to continue to grow in 2015, driven by 1) increased competition in the consumer goods sector, 2) political campaigns, expected to commence in mid-2013, and 3) lower advertising spending in Indonesia, relative to other countries in Southeast Asia, despite being the highest in population.
With increasing competition in the consumer goods sector, manufacturers will feel obliged to raise their advertising and promotion budgets, to support the launch of new products and to maintain and/or increase market share. In this situation, media companies have more bargaining power, which allows them to charge higher rate cards for advertising.
The media industry outlook is also supported by potential revenue from the general election campaign and the 2014 presidential election. Revenue growth is typically higher during election periods. Indeed, in 2009, advertising spending plummeted, following a margin decline as a result of the hike in raw material prices during the 2008 economic crisis.
However, given Indonesia’s optimistic economic growth
prospects for the next few years, ad spending is expected to keep growing. Furthermore Indonesia’s advertising expenditure per capita (as well as advertising rates) is among the lowest in Southeast Asia; thus, the potential for continued growth is still high. From a risk standpoint, while the depreciation of the rupiah can reduce the
konsumsi mengingat sebagian besar bahan baku masih diimpor, dampaknya terhadap perusahaaan media minimal. Hal ini disebabkan konten lokal yang tinggi sehingga mayoritas biaya produksi dihitung dalam Rupiah. Program-program yang diunggulkan untuk tahun 2014 adalah edisi Indonesia acara-acara asing yang populer seperti X Factor, Indonesian Idol, MasterChef dan MasterChef Junior.
Perbandingan antara Proyeksi dan Realisasi
Tahun 2014 menjadi tahun yang penuh ketidakpastian bagi Perekonomian Indonesia. Diawali dengan pemilihan umum dan juga isu atas penetapan harga bahan bakar minyak yang menyebabkan nilai Rupiah menurun tajam dan terjadi penjualan saham yang intensif di pasar modal. Tetapi, Perseroan mampu mengatasi tantangan ini dengan baik dan terus melanjutkan kinerja operasional dengan baik. Perseroan berkeyakinan bahwa perekonomian Indonesia akan bangkit kembali pada tahun 2015.
margins of consumer goods companies (as most of their raw materials are imported), the impact on media
irms is minimal. This is due to the high percentage of
local content, so the majority of production costs are calculated in Rupiah. Other programs to be featured in 2014 include the Indonesian version of popular foreign programs such as X Factor, Indonesian Idol, MasterChef and MasterChef Junior.
Comparison Between Projection and Realization
2014 was a rather turbulent year for Indonesia’s economy. With general election and fuel pricing issue, there was a decline in the Indonesian Rupiah
and a sell-off on the stock market. However, the
Company was able to weather this storm and continue its operational excellence. The Company believes that the Indonesian economy will recover in 2015.
Keterangan / Description Proyeksi / Projection Realisasi / Realization Pendapatan/ Revenue
Beban Langsung / Direct Expenses
Laba Kotor/ Gross Profit
Beban Umum dan Administrasi /
General and Administration Expenses
Laba Bersih / Net Income
Laba Komprehensif / Comprehensive Income
Laba Bersih Per Saham / Earnings Per Share
12,202,912 6,370,475 5,832,437 2,058,048 954,179 957,886 69 10,657,152 6,131,982 4,525,170 1,848,082 704,981 609,179 52
Kebijakan Dividen
MCOM berpegang pada kebijakan dividen Perseroan di mana jumlah dividen yang dibagikan di atas 25% dari laba bersih tahun berjalan. Penetapan akhir besaran dividen yang akan dibagikan tersebut juga senantiasa mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan dan anak-anak perseroannya.
Besar dan rasio pembayaran dividen selama 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi
Penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi yangditerima oleh Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya emisi dan pengeluaran tertentu yang berhubungandengan Penawaran Umum, adalah sebagai berikut:
• Sekitar Rp20 miliar digunakan sebagai modal
kerja untuk memelihara, merawat dan mengganti peralatan studio produksi milik Perseroan yang terletak di lokasi RCTI, MNCTV, GlobalTV dan MNC Tower di Jakarta.
• Sisanya digunakan untuk belanja modal
sehubungan dengan pengembangan di bidang media dan terkait media yang dapat mempercepat dan meningkatkan sinergi antara lini-lini usaha di bawah Perseroan.
Pada 31 Desember 2014, seluruh dana telah habis digunakan sesuai rencana penggunaannya.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Selama tahun 2014 Perseroan dan entitas anak menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia dan relevan dengan operasinya.
Dividend Policy
MCOM adheres to the Company’s dividend policy, set at an amount of more than 25% of current net income. The determination of the amount of dividends to be
distributed also takes into consideration the i nancial
condition of the Company and its subsidiaries.
The amount and ratio of dividend payouts over the last 2 years are as follows:
Use of Proceeds from Public Offering of Bonds
The application of proceeds received by the Company from bonds, after deducting all relevant costs and certain expenses related to the public offering, is as follows:
• Approximately Rp20 billion used for working
capital to preserve, maintain and replace studio equipment of the Company, at locations in RCTI, MNCTV, GlobalTV and MNC Tower in Jakarta.
• The rest used for capital expenditures related
to the development in media and associated media to streamline and improve synergies between business lines within the Company.
On December 31, 2014 , the entire fund has been used as it purposed.
Change in Accounting Policies
During 2014, the Company and its subsidiaries adopted all new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, as relevant to its operations. Tahun Buku / Fiscal Year 2013 2012 Tanggal Pembayaran / Date of Payment
Dividen per Saham /
Dividend per Share (Rp) Total Dividend (Rp)Jumlah Dividen / Rasio Pembayaran Dividen / Dividend Payout ratio
4 November 2014 27 September 2013 25 24 347,726 335,131 56% 25%