• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPILASI AYAT

A. Pokok Kandungan Surat Al-Baqarah ayat

2. Munasabah Surat Al-Baqarah dengan Surat Al-Fatihah

Surat Al-Baqarah merupakan surat kedua yang terdiri dari 286 ayat. Ia merupakan surat pertama yang diturunkan di Madinah, setelah surat al-Muthaffifin sebagai surat terakhir yang diturunkan di Mekah, sebelum hijrah (Departemen Agama, 2007:71). Surat ini dinamai surat Al-Baqarah yang berarti seekor sapi, karena di dalamnya disebutkan

29

kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani israil. Dalam pelaksanaan penyembelihan sapi betina itu tampak dengan jelas sifat dan watak orang-orang Yahudi pada umumnya (Departemen Agama, 2007:31).

Melalui Surat Al-Baqarah ada bukti kebenaran petunjuk-petunjuk Allah, walaupun pada awalnya kelihatan tidak dapat dipahami. Kisah penyembelihan sapi juga membuktikan kekuasaan Allah, menghidupkan kembali yang telah mati, serta menjatuhkan sanksi untuk orang bersalah walau ketika melakukan kejahatannya secara diam-diam (Sihab, 2002:100).

Surat Al-Fatihah adalah surat yang terdiri dari 7 ayat, sering

disebut dengan Ummul Qur‟an atau Ummul Kitab. Dinamakan Ummul

Kitab karena isi Al-Fatihah meliputi tujuan-tujuan pokok Al-Qur‟an, antara lain pujian kepada Allah, ibadah kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menjelaskan janji dan ancaman Allah. Disebut Surat Al-Fatihah disebabkan dia menduduki urutan pertama atau merupakan surat pertama yang diturunkan secara lengkap (al-Maraghi, 1993:25).

Adapun munasabah surat Al-Fatihah dengan surat Al-Baqarah menurut Departemen Agama RI (2007: 32) adalah sebagai berikut: a. Surat Al-Fatihah merupakan pokok-pokok pembahasan yang akan

30

b. Dibagian akhir surat Al-fatihah disebutkan permohonan hamba, agar diberi petunjuk oleh Allah ke jalan yang lurus, sedangkan surat Al-Baqarah dimulai dengan ayat yang menerangkan bahwa Al-qur‟an adalah kitab yang menunjukkan jalan yang dimaksudkan itu.

c. Di akhir surat Al-Fatihah disebutkan tiga kelompok manusia, yaitu yang diberi nikmat, yang dimurkai Allah dan orang yang sesat, sedangkan di awal surat Al-Baqarah juga disebutkan tiga kelompok manusia yaitu orang yang bertakwa, orang kafir, dan orang munafik.

3. Munasabah Surat Al-Baqarah dengan Surat Ali-Imran

Dinamai surat Al-Baqarah, karena di dalamnya termuat peristiwa pembunuhan yang terjadi di kalangan Bani. Untuk mengungkap tabir pembunuhan yang semula gelap itu, Allah memerintahkan Bani Israil menyembelih lembu (sapi) betina (al-Baqarah) (ash-Shiddieqy, 2000:29). Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa surat ini berkisar pada penjelasan dan pembuktian tentang kebenaran kitab suci. Surat ini dinamai juga as-sinam yang berarti puncak sebab tidak ada lagi petunjuk setelah kepercayaan kepada Allah Yang Maha Esa dan keniscayaan hari kiamat. Surat ini disebut juga az-zahra’ yakni terang benderang karena kandungannya menerangi jalan menuju kebahagiaan dunia akhirat juga menjadi penyebab bersinarnya wajah serupa yang

31

menaati petunjuk-petunjuk surat ini di kemudian hari (Sihab, 2002:100).

Surat Ali-Imran diturunkan di Madinah, terdiri dari 200 ayat diturunkan sesudah surat al-Anfaal (ash-Shiddieqy, 2000:521). Surat Ali-Imran adalah surat ketiga artinya keluarga Imran. Dinamakan Ali- Imran, karena dalam surat ini terdapat kisah keluarga Imran beserta keturunannya, kelahiran Nabi Isa a.s yang dilahirkan Maryam putri Iran, persamaan kejadian Isa a.s. dengan Adam a.s., dan mukjizat Allah untuk Nabi Isa a.s (Departemen Agama, 2007:450).

Surat Al-Baqarah dan Surat Ali-Imran disebut dengan az- Zahrawani (dua surat yang cemerlang), karena kedua surat ini mengungkapkan hal-hal yang disembunyikan Ahli Kitab, seperti kejadian Nabi Isa a.s. kedatangan Nabi Muhammad saw. pokok-pokok kandungannya adalah: pertama keimanan, dalil yang membantah perkataan orang Nasrani yang mengaku sebagai Nabi Isa a.s. ketauhidan adalah dasar dari agama-agama yang dibawa para nabi. Kedua hukum-hukum, asas musyawarah: mubahalah dan hukum riba. Ketiga kisah-kisah, kisah keluarga Imran, Perang Badar, dan Perang Uhud. Keempat lain-lain, dalam surat ini disebutkan beberapa golongan manusia dalam memahami ayat-ayat mutasyabihat, sifat-sifat Allah, sifat orang bertakwa, agama Islam adalah agama yang diridhai Allah, akibat menjadikan orag kafir sebagai teman kepeercayaan,

32

pengambilan perjanjian para Nabi Allah (Departemen Agama, 2007:450).

Adapun munasabah antara Surat Al-Baqarah dengan Surat Ali- Imran menurut ash-Shiddeqy (2000:522 ) adalah sebagai berikut: a. Surat Al-Baqarah dimulai dengan menjelaskan tentang Al-Qur‟an

dan keadaan manusia dalam mengambil petunjuk dari Al-Qur‟an. Surat ini juga dijelaskan mengenai orang-orang beriman kepada Al-Qur‟an, orang tidak beriman, dan orang munafik. Disurat ini, Tuhan menjelaskan kaum yang jalan hidupnya tidak lurus dan hanya mengikuti hawa nafsu untuk membuat fitrah. Selain itu, juga menjelaskan golongan berilmu bagitu kukuh serta mendalam, mengimani ayat-ayat muhkamat (yang jelas maknanya) dan ayat- ayat mutasyabihat (masih memerlukan penjelasan) semua itu datang dari Allah.

b. Di Surat Al-Baqarah, Tuhan memperingatkan tentang penciptaan Adam, sedang dalam Surat Ali-Imran, Tuhan memperingatkan kejadian Isa. Keduanya, Adam dan Isa, diciptakan tidak menurut Sunnah (hukum) yang lazim, sebagaimana manusia lain. Dikedua surat itu, Tuhan membantah pendapat dan keyakinan ahlul kitab. c. Dalam Surat Al-Baqarah, Tuhan memberikan uraian panjang

mengenai bantahan-Nya terhadap pendapat dan perilaku kaum Yahudi serta memendekkan penjelasan-Nya yang berkaitan dengan paham dan perilaku orang Nasrani. Di Surat Ali-Imran ini

33

sebaliknya. Hal ini karena kaum Nasrani lahir sesudah bangsa Yahudi, sehingga pembicaraan mengenai mereka ditempatkan sesudah pembicaraan mengenai bangsa Yahudi.

d. Pada akhir masing-masing surat terdapat doa. Dalam Surat Al- Baqarah terdapat doa tentang permohonan menolak kedurhakaan orang-orang yang mengingkari seruan agama dan menjadi musuh- musuh yang memerangi umat Islam, selain meminta agar diperingan bebannya. Hal tersebuat sesauai keadaan umat Muslim pada permulaan kelahiran Islam.

e. Dalam Surat Ali-Imran, doa itu berupa permohonan diterimanya seruan agama dan pembalasan di akhirat. Surat Ali-Imran diakhiri dengan suatu rangkaian firman Allah yang bersesuaian dengan pembukaan surat pertama. Seakan-akan penutup surat kedua ini menyempurnakan bagian pertama. Surat pertama dimulai dengan menjelaskan orang-orang bertakwa (muttaqin) yang memperoleh kemenangan, sedang surat kedua diakhiri dengan perintah bertakwa agar memperoleh bekal untuk mendapatkan kemenangan (kebaikan).

34

BAB IV

KONSEP dan IMPLEMENTASI PENDIDIK PROFESIONAL dalam AL-

Dokumen terkait