• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama dan Lokasi Bandar Udara Name and Location of the Airport

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 113-118)

53 54 55 56 57 58 61 62

pada tahun 2014, pertamina melayani kebutuhan avtur di luar negeri untuk penerbangan regular di 11 lokasi (8 negara) dan beberapa penerbangan non-regular/ad-hoc,

seperti penerbangan pesawat kepresidenan, vvIp and charter flight dan delivery flight pesawat baru.

In 2014, pertamina served the refueling needs for regular flights in 11 locations (8 nations) and refueling of non-regular/ad-hoc flights, such as presidential flights, vvIps, charter flights, and delivery flights for new aircraft.

Perusahaan Penerbangan

Airlines

Lokasi bandara

Airport Location garuda Indonesia seoul, Kuala Lumpur, bangkok, hong Kong, Dubai, Penang

Lion group Jeddah, Madinah, Kuala Lumpur, Penang, Don Muang, Dhaka, Chittagong sriwijaya hangzhou, Nanjing, Ningbo, Chengdu, Chongqing, wenzou, Changsa, zhengzhou

PAL Express Dubai

Korean Air Riyadh, Jeddah

Citilink Johar baru, Kuala Lumpur, wuhan

*huruf berwarna Merah: Regular flight Red color letters: Regular flight

Usaha Perkapalan

Shipping Business

Salah satu usaha sektor pemasaran yang dikembangkan pertamina saat ini adalah usaha perkapalan. Sektor usaha ini mengoperasikan angkutan laut untuk mendistribusikan berbagai produk, antara lain minyak mentah, bahan bakar minyak (bbm), dan non bbm baik untuk melayani kebutuhan domestik maupun keperluan eksternal melalui bisnis charter out. tercatat customer eksternal antara lain: pertamina energy Services (peS), phe West madura Offshore (phe WmO), CnOOC, patra niaga, dan lain-lain. pertamina juga melakukan bisnis lain yang relevan, yaitu jasa maritim teknik bawah air (tba), usaha dock, dan usaha keagenan kapal.

Dalam menjalankan usaha perkapalan, pertamina menggunakan armada tanker milik sendiri dan sewa. pada tahun 2014, perkapalan mengoperasikan 192 unit kapal terdiri dari 55 kapal milik (dari total 64 unit kapal sendiri) dan 137 unit kapal charter). untuk tahun berikutnya, pertamina berencana menambah kapal milik sendiri hingga mencapai 69 unit kapal.

untuk meningkatkan kemitraan industri maritim dalam negeri, pt pertamina (persero) menambah 1 (satu) kapal tanker baru, yaitu mt pagerungan dari total 10 kapal yang dibangun di galangan dalam negeri dengan total senilai uS$234 juta dan 9 unit lainnya akan masuk jajaran kapal milik pertamina pada kurun 2015-2017. pertamina juga memiliki Gamsunoro, kapal tanker terbesar pertamina saat ini dengan bobot mati 105.000 DWt dan draught 14,7 meter. Selain itu, masuknya pertamina Gas 2 sebagai kapal lpG terbesar di dunia dengan kapasitas angkut 84.000 Cum dan Gas ambalat yang berkapasitas 5.000 Cum siap memperkuat kebutuhan bisnis lpG pertamina.

Selain memastikan transportasi kargo ke seluruh pelosok Indonesia, pelaksanaan distribusi perlu didukung oleh layanan marine di setiap pelabuhan yang disinggahi. tercatat saat ini 135 terminal khusus migas yang dilayani oleh fungsi

Marine dengan pengoperasian sarana pelabuhan sebanyak 48 tugboat milik dan 33 tugboat charter.

Keberhasilan pembangunan pertamina Shipping merupakan titik awal untuk mencapai World Class Shipping Company

sebagai bagian dari pertamina sebagai “The Asian Energy Company“. Dalam mencapai visi tersebut, pertamina tidak lupa secara konsisten menjaga kepatuhan terhadap asas

cabotage. Dengan menerapkan asas cabotage, maka pertamina turut memberikan kontribusi positif terhadap sektor maritim nasional dengan mewajibkan armada kapalnya yang beroperasi di Indonesia untuk menggunakan bendera Indonesia dan memberdayakan awak kapal berkebangsaan Indonesia.

One of businesses in the marketing sector developed by pertamina currently is the shipping business. It operates sea transportation to distribute a number of products, such as crude oil, subsidized fuel, and non- subsidized fuel, both to serve domestic demands as well as external requirements through charter out business. the recorded external customers include pertamina energy Services (peS), phe West madura Offshore (phe WmO), CnOOC, patra niaga, and others. pertamina also conducts other related businesses, such as an underwater technical maritime service (tba), dock operations and shipping agency services.

to operate the shipping business, pertamina uses its own, and also rental, tank vessels. by the end of 2014, pertamina managed 192 vessels, where 55 were the Company’s own (out of 64 owned vessels) and the remaining 137 were rental vessels. for next year, the shipping business is planning to add up to 69 more owned vessels.

In order to establish even more the domestic maritime industry partnerships, pt pertamina (persero) added 1 (one) new tank vessel, mt pagerungan. It is one of 10 vessels built in domestic dockyards at a total cost of uS$234 million. the other 9 units will be included into pertamina’s shipping fleet during the period 2015-2017. pertamina also owns Gamsunoro, the current largest tank vessel in the Company with a dead weight of 105,000 DWt and 14.7 meter draught. additionally, with the presence of pertamina Gas 2 as the largest lpG tank vessel in the world with 84,000 Cum freight capacity and Gas ambalat with 5,000 Cum capacity, the Company is well prepared to fulfill the needs of the lpG business.

In addition to ensuring cargo transportation to all parts of Indonesia, this distribution needs to be supported by marine services in each harbored port. So far there are 135 special terminals for oil and gas that are served by the marine unit through the operation of port facilities of 48 owned and 33 chartered tugboats.

pertamina’s achievement in shipping business development became the starting point to establish a World Class Shipping Company as part of pertamina being “the asian energy Company”. In the hope to achieve the vision, pertamina constantly complies with cabotage principles. by applying these principles, pertamina contributes positively to the national maritime sector by requiring its shipping fleet operating in Indonesia to sail under an Indonesian flag and employ Indonesian crews.

2014 2013 2012 174.52 123.42 122.37 2014 2013 2012 64 59 53 2014 2013 2012 1,167 755.09 554.69 2014 2013 2012 99,124,706.61 91,917,730.84 88,891,694.86 Realisasi/Realization

Jumlah Kapal Milik/Total owned ships

Revenue Charter out

Kargo Angkut/freight Transport

us$ Juta/us$ Million

unit

Rp Miliar/Rp billion

KL

KL

Jenis Kargo/ Type of Cargo 2014 2013 2012

Crude oil 35,487,188.30 31,720,359.05 31,727,627.45 homc/Naphta 3,676,283.18 3,739,246.98 4,454,959.69 white oil 38,265,880.45 37,271,233.71 34,425,473.77 black oil 2,120,828.68 2,207,922.52 2,774,251.30 Aviation 3,173,985.15 3,050,874.12 2,855,992.31 LPg 16,027,980.54 13,539,040.64 12,153,924.03 Pelumas/Lubricant 301,222.26 357,323.58 424,837.83 Petkim 16,667.60 18,650.07 27,295.52 Asphalt 54,670.45 13,080.17 47,332.96 99,124,706.61 91,917,730.84 88,891,694.86

untuk mendorong pencapaian pertamina menuju world class, unit usaha shipping menerapkan operational excellence

untuk kapal-kapal milik dengan implementasi tmSa (Tanker Management & Self-Assessment). progress saat ini sudah mencapai skor 1,8, serta percepatan proses mendapatkan status SIre (Ship Inspection Report) dan terminal approval. Jumlah kapal milik yang telah mendapatkan status SIre sampai dengan akhir Desember 2014 adalah 17 kapal. Implementasi SIre dan tmSa sangat diperlukan ketika kapal akan melakukan trading ke pelabuhan-pelabuhan minyak internasional utama.

Tabel Kinerja dan Armada usaha Perkapalan Pertamina dalam 3 Tahun Terakhir Table of Performance and Vessel fleet of Pertamina’s shipping business in the Last 3 Years

to promote pertamina in grasping a world class title, the shipping business implements operational excellence on its owned ships through tmSa (tanker management & Self-assessment). the latest progress indicated a score of 1.8 and the acceleration process received SIre status (Ship Inspection report) and terminal approval. the total for owned vessels with SIre up to the end of December 2014 was 17 units. Implementation of SIre and tmSa are extremely important when vessels are operating and trading in major international oil ports.

Shipping Business Line Network in Indonesia

Jaringan Lini Bisnis Perkapalan di Indonesia

Sab

lSe

mel pKb

BWN

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 113-118)