• Tidak ada hasil yang ditemukan

NATURE OF RELATION, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Investments in equity shares that have readily determinable

DENGAN PIHAK BERELASI TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Perusahaan dan Entitas Anak dalam kegiatan

36. NATURE OF RELATION, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

(continued)

a. Saldo dan Transaksi Berelasi (lanjutan) a. Balances and Transactions with Related

Parties (continued) Utang usaha

SCTV membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, sehubungan dengan pengembangan pemancar SCTV di beberapa kota di Indonesia. Total biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana sebesar Rp222,18 juta pada tahun 2010. Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp212,86 juta dan $AS3.574 (nilai penuh dan setara dengan Rp32,13 juta) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16). Sejak 1 Januari 2011, PT Indika Siar Sarana bukan merupakan pihak berelasi.

Trade Payables

SCTV purchased studio and broadcasting equipment from PT Indika Siar Sarana, in connection with the SCTV’s upgrading of its transmitters in several cities in Indonesia. In 2010, the total costs of acquisition from PT Indika Siar Sarana amounted to Rp222.18 million. The related payables from these transactions of Rp212.86 and US$3.574 (full amount and equivalent Rp32.13 million) as of December 31, 2010, are presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position (Note 16). Since January 1, 2011, PT Indika Siar Sarana is not related party.

SCTV menggunakan peralatan studio dan penyiaran milik PT Indika Cipta Media dengan nilai sewa sebesar Rp175,39 juta pada tahun 2010. Biaya sewa atas transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Program” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 31). Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp90,81 juta pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16). Sejak 1 Januari 2011, PT Indika Cipta Media bukan merupakan pihak berelasi.

SCTV leases the studio and broadcasting equipment owned by PT Indika Cipta Media, totaling Rp175.39 million in 2010 recognized the related expense as part of “Program and Broadcasting Expense - Cost of Program” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 31). The related payable from the above transaction of Rp90.81 million as of December 31, 2010 is presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated statements of financial position (Note 16). Since January 1, 2011, PT Indika Cipta Media is not related party.

b. Sifat Hubungan dengan Pihak Berelasi b. Nature of Relationship with Related Parties

Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of relationship with the related parties are as follow:

- PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono, komisaris independen SCM dan SCTV. Sejak 1 Januari 2011, PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana bukan merupakan pihak berelasi.

- PT Indika Cipta Media and PT Indika Siar Sarana belong to Indika Group of companies, owned by Agus Lasmono, the independent commissioner of SCM and SCTV. Since January 1, 2011, PT Indika Cipta Media and PT Indika Siar Sarana are not related parties.

- PT Elshinta Jakarta Televisi dan PT Radio Elshinta merupakan pemegang saham PT Indosurya Menara Bersama.

- PT Elshinta Jakarta Televisi and PT Radio Elshinta are the Stockholders of PT Indosurya Menara Bersama.

Perjanjian signifikan Perusahaan dan Entitas Anak

pada tanggal 31 Desember 2011 seperti didiskusikan di bawah ini:

The significant agreements entered by The Company and the Subsidiaries as of December 31, 2011 are discussed below:

Entitas Anak Subsidiaries

SCTV dan IVM SCTV and IVM

a. Perjanjian "Nationwide Policy” a. Nationwide policy agreement SCTV, IVM dan PT Rajawali Citra Televisi

Indonesia (RCTI) mengadakan perjanjian "Nationwide Policy" dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerjasama, yang mencakup antara lain:

SCTV and IVM entered into a “Nationwide Policy” agreement with PT Rajawali Citra Televisi (RCTI) for nationwide broadcasting activities, which is further stated in the collaborative agreement, which covered, among others, the following:

· Pengadaan tanah, pembangunan gedung

transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing.

· The joint procurement of land,

construction of transmitter buildings and the related facilities in several cities in Indonesia for their respective operations.

· Pengaturan pembagian beban operasi

yang timbul.

· The allocation of operating expenses

incurred. Bagian SCTV and IVM atas beban operasi

yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Beban penyiaran” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 31).

The portion of SCTV and IVM on the operating expenses with RCTI is presented as part of “Cost of Revenues - Cost of Broadcasting” account in the consolidated statements of income (Note 31).

Perjanjian ini akan berakhir atas kesepakatan kedua belah pihak.

The agreement will be terminated upon mutual agreement of both parties.

b. Perjanjian sewa satelit b. Satellite lease agreement

SCTV dan IVM mempunyai mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C. Berdasarkan perubahan terakhir perjanjian, perjanjian sewa akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 untuk SCTV dan 17 Maret 2014 untuk IVM.

SCTV and IVM have has a lease agreements with PT Indosat Tbk (“Indosat”), for the use of a transponder in the Palapa C Satellite. Based on the latest amendments, the lease of the transponder will be ended on July 31, 2015 for SCTV and March 17, 2015 for IVM.

Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp7,92 miliar dan Rp8,18 miliar, pada tahun 2011 dan 2010, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Jasa Satelit dan Transmisi ” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi (Catatan 30).

The rental expenses of the transponder of Rp7.92 billion and Rp8.18 billion in 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Cost of Revenues - Satellite and Tranmission” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 30).