• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)

Investments in equity shares that have readily determinable

MANAJEMEN KEUANGAN AND POLICIES Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan

39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)

39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE

AND POLICIES (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

Kegagalan SCTV dan IVM untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya dapat menghasilkan dampak yang merugikan pada kondisi dan hasil keuangan Perusahaan dan SCTV.

Failure of SCTV and IVM to maintain or increase its market share may have an adverse impact on the financial condition and results of the Company and SCTV.

Perkembangan industri pertelevisian menuju pelayanan era TV Digital yang diajukan oleh Pemerintah pada tahun 2018 telah memaksa semua stasiun televisi (termasuk SCTV dan IVM) untuk memulai pemuktahiran peralatan siaran.

The development of the television industry into digital free to air service proposed by the Government for year 2018 has forced all television stations (including SCTV and IVM) to start updating broadcast equipment.

Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan pinjaman bank. Obligasi SCTV II memiliki suku bunga tetap.

Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Company and Subsidiaries’ cash and cash and equivalents, short-term investment and bank loan. The SCTV Bond II has a fixed interest rate.

Perubahan tingkat suku bunga tidak mempunyai dampak signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.

Changes in interest rates have no significant impact on the Company and Subsidiaries.

Risiko mata uang asing Foreign exchange risk

Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan dan Anak Perusahan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas pembelian dalam valuta asing.

Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company and Subsidiaries buy foreign exchange on spot to pay for purchase in foreign currencies.

Mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghadapi risiko nilai tukar uang asing karena adanya penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang Dollar Amerika Serikat atau harga secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar Amerika

The Company and Subsidiaries’ reporting currency is Rupiah. The Company and Subsidiaries faces foreign exchange risk as their sales and costs for certain purchases may be denominated in United States Dollars or their price may be significantly influenced by benchmark price movements in foreign currencies (mainly United States Dollars) as quoted in the international markets.

MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) AND POLICIES (continued)

Risiko mata uang asing (lanjutan) Foreign exchange risk (continued)

Serikat) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Perusahaan dan Entitas Anak di dalam mata uang asing selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan dan Entitas Anak harus menghadapi risiko mata uang asing.

To the extent that the revenue and purchases of the Company and Subsidiaries are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Company and Subsidiaries have exposure to foreign currency risk.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk exposure mata uang asing. Bagaimanapun, Perusahaan dan beberapa Entitas Anak menjaga saldo kas dalam $AS untuk meniadakan beberapa exposure dalam pembelian beberapa item spesifik dalam mata uang asing.

The Company and Subsidiaries does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company and several Subsidiaries maintain a cash balance in US$ to offset some of the exposure on purchasing specific items in foreign currencies.

Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing

Pada tanggal 31 Desember 2011, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menurun/meningkat sebanyak 2% dengan semua variabel konstan, pendapatan sebelum pajak untuk tahun yang berakhir sebesar Rp410 juta lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha dan utang lain-lain dalam Dolar Amerika Serikat.

Sensitivity analysis for foreign currency risk

As of December 31, 2011 had the exchange rate of Rupiah against the United States Dollar depreciated/appreciated by 2% with all other variables held constant, income before tax of the year then ended would have been Rp410 million higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, trade payables and other payables denominated in United States Dollars.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.

Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the management subject to the established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.

Risiko likuiditas Liquidity Risk

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki saldo kas yang substansial dan memonitor modal kerja secara dekat untuk memitigasi risiko likuiditas.

Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company and Subsidiaries have substantial cash balances and monitors working capital closely to mitigate liquidity risk.

40. INSTRUMEN KEUANGAN 40. FINANCIAL INSTRUMENTS