• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)

Dalam dokumen Twitter (Halaman 169-171)

KEUANGAN AND POLICIES

55. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Grup tetapi belum efektif adalah sebagai berikut, efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

The Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Boards (DSAK) until the completion of the consolidated financial statements of Group but not yet effective are as follows, effective on or after January 1, 2012.

1) PSAK No. 10 (Revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing - Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

1) PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates , prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

2) PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi , menetapkan properti dalam penyelesaian atau pengembangan untuk penggunaan di masa depan sebagai properti investasi, dan juga mengatur pengukuran nilai wajar properti investasi dalam penyelesaian. Jika properti investasi memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan , maka diukur sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009) tersebut.

2) PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property ; establishes property that is being constructed or developed for future use as investment property, and also prescribes the determination of fair value of the investment property in progress. For the investment property that meet the criteria to be classified as held for sale in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations , it shall be measured in accordance with the said revised PSAK No. 58 (Revised 2009).

3) PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap , menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi . Bagi entitas yang kegiatan usaha sehari-harinya adalah menjual aset yang sebelumnya disewakan kepada pihak lain, maka entitas memindahkan aset tetap tersebut menjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi disewakan dan menjadi aset yang dimiliki untuk dijual.

3) PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant and Equipment ; prescribes that its scope includes property that is being constructed or developed for future use as investment property but not yet fulfill the criteria set forth in the PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property . An entity that in the course of its ordinary activities sells assets that was rented to other parties shall transfer such assets to inventories at the carrying amounts when the assets ceased to be rented and become assets held for sale.

4) PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya , diterapkan dalam laporan keuangan program manfaat purnakarya, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok.

4) PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting Program Benefits Purnakarya , applied in the financial statement purnakarya benefit programs, organize the accounting and reporting program purnakarya benefits for all participants as a group.

(PSAK) BARU DAN REVISI (lanjutan) ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) (continued) 5) PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja ,

Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui:

a) liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

5) PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits , establish the accounting and disclosures for employee benefits. This statements requires entities to recognize:

a) liability if the worker has given his services and are entitled to employee benefits will be paid in the future; and

b) beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

b) expense if the entity enjoys the economic benefits resulting from services provided by workers who are entitled to employee benefits.

6) PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman , menyatakan bahwa tidak perlu diterapkan terhadap biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi dari aset kualifikasian yang diukur pada nilai wajar. Selain itu, juga ditetapkan bahwa biaya pinjaman juga termasuk beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran .

6) PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs , stated that it is not applicable for borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset measured at fair value. The amendment also stated that borrowing costs also include interest expense calculated using the effective interest rate method as described in PSAK No. 55 (Revised 2006),

Financial Instruments: Recognition and

Measurement .

Ketika entitas menerapkan PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi , maka entitas mengakui bagian dari biaya pinjaman yang menggantikan inflasi pada periode yang sama sebagai beban.

When an entity applies PSAK No. 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies , it recognizes as an expense the part of borrowing costs that compensates for inflation during the same period.

7) PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa , menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Aset dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual harus dicatat sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan .

7) PSAK No. 30 (Revised 2011), Lease , prescribes the separate classification of each element as finance lease or operating lease, if leases comprise land and buildings. An asset under a finance lease that is classified as held for sale must be accounted for in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations .

8) PSAK No. 34 (Revisi 2010) Akuntansi Kontrak Konstruksi , mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.

8) PSAK No. 34 (Revised 2010) Accounting for Construction Contracts , prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.

9) PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan , diterapkan untuk akuntansi pajak penghasilan. Mensyaratkan entitas untuk mengakui liabilitas pajak tangguhan (aset pajak tangguhan) dengan batas pengecualian terbatas tertentu, memperlakukan konsekuensi pajak atas transaksi dan kejadian lain sama dengan cara entitas memperlakukan transaksi dan kejadian lainnya sendiri dan juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang ditimbulkan

9) PSAK No.46 (Revised 2010), Income Taxes , applied in accounting for income taxes. Requires an entity to recognize deferred tax liability (deferred tax assets) with a limit of a certain limited exceptions, to treat the tax consequences of transactions and other events similar to the way the entity treats the transaction and other events themselves and also regulates the recognition of deferred tax assets arising from tax losses and

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Dalam dokumen Twitter (Halaman 169-171)