• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2.19. Nikai ni Uma

1. Bishobisho

Kata bishobisho memiliki dua makna leksikal yaitu, pertama

“mono wo tsuyoku tataku toki ni deru oto, mata sono yousu”

dipukul dengan keras atau sejenisnya. Kedua, “mizu de hidoku nurete

iru yousu” (Yamaguchi, 2015: 417) yang berarti keadaan basah kuyup.

Dalam cerita ini, kata bishobisho ditemukan pada kalimat:

そのくせというのは、ねしょうべん。むすめのふとんは、いつ も、びしょびしょにぬれていたんだとさ。(Fujiwara, 2004: 90)

Kebiasaan itu adalah, mengompol. Tempat tidur anak perempuan itu selalu basah kuyup.

Dalam kalimat tersebut, kata bishobisho menggambarkan keadaan tempat tidur yang basah kuyup karena anak perempuan itu selalu mengompol setiap hari. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis

gitaigo.

2. Bari

Kata bari berasal dari kata baribari yang memiliki tiga makna leksikal yaitu, pertama “katai mono, atsumi no aru mono nado wo

yabuttari kudaitari suru oto” (Yamaguchi, 2015: 401) yang berarti

suara saat menyobek atau menghancurkan benda yang keras atau benda yang tebal. Kedua, “seiryouku teki ni katsuyaku suru yousu” (Yamaguchi, 2015: 401) yang berarti keadaan saat melakukan aktivitas dengan penuh semangat. Ketiga, “honrai wa shinayaka na mono ga

benda lentur yang mengeras. Dalam cerita ini, kata bari ditemukan pada kalimat:

とうとう、あるばん、くさったゆかいたが、バリっとぬけおち て、むすめは、下でねていたうまのせなかに、ドサリとおっこ った。(Fujiwara, 2004: 91)

Pada suatu malam, prak, lantai yang sudah lapuk itu runtuh dan

gedebuk, si anak perempuan itu jatuh di punggung seekor kuda yang

sedang tertidur.

Dalam kalimat tersebut, kata bari menggambarkan suara lantai tua lapuk dan tidak bisa menahan beban berat si anak perempuan. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis giongo.

3. Dosari

Kata dosari memiliki dua makna leksikal yaitu, pertama

“omotakute ookii mono ga, ichido ni rakka suru oto” (Yamaguchi,

2015: 331) yang berarti suara saat sebuah benda besar dan berat terjatuh. Kedua, “monogoto ga ikki ni matomaru yousu” (Yamaguchi, 2015: 331) yang berarti menyelesaikan sesuatu sekaligus atau bersamaan. Dalam cerita ini, kata dosari ditemukan pada kalimat:

とうとう、あるばん、くさったゆかいたが、バリっとぬけおち て、むすめは、下でねていたうまのせなかに、ドサリとおっこ った。(Fujiwara, 2004: 91)

Pada suatu malam, prak, lantai yang sudah lapuk itu runtuh dan

gedebuk, si anak perempuan itu jatuh di punggung seekor kuda yang

sedang tertidur.

Dalam kalimat tersebut, kata dosari menggambarkan suara saat si anak perempuan terjatuh dari lantai kedua dan mendarat di punggung seekor kuda yang sedang tertidur. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis

giongo.

4. Dotabata

Kata dotabata memiliki empat makna leksikal yaitu, pertama

“abareru nado shite tateru ookina oto” (Yamaguchi, 2015: 333) yang

berarti suara keras yang muncul karena amukan dan sebagainya. Kedua,

“omo ni shitsunai wo hashiri mawatte tateru hageshii ashioto”

(Yamaguchi, 2015: 333) yang berarti suara langkah kaki yang keras yang berlarian di dalam sebuah ruangan. Ketiga, “awatefutameite

uousaou suru yousu” (Yamaguchi, 2015: 333) yang berarti bergerak

kesana kemari karena panik atau cemas. Keempat, “tobira nado ga

334) yang berarti suara yang timbul saar membuka dan menutup pintu dengan keras. Dalam cerita ini, kata dotabata ditemukan pada kalimat:

うまはびっくりして、ドタバタさわぎだしたのに、むすめのほ うは、目もさまさずに、ぐうぐうねていたよ。(Fujiwara, 2004: 91)

Kuda itu terkejut, derap derap, meskipun kuda itu mengeluarkan suara gaduh, si anak perempuan tidur mendengkur dengan mata yang tetap terpejam.

Dalam kalimat tersebut, kata dotabata menggambarkan suara langkah kaki kuda yang berat dan membuat gaduh berlarian kesana kemari karena terkejut. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis giongo.

5. Guuguu

Kata guuguu memiliki dua makna leksikal yaitu, pertama “ibiki no

oto” (Yamaguchi, 2015: 118) yang berarti suara mendengkur. Kedua, “kuufuku toki ni hara ga nando mo naru oto” (Yamaguchi, 2015: 118)

yang berarti suara saat perut kelaparan. Dalam cerita ini, kata guuguu ditemukan pada kalimat:

うまはびっくりして、ドタバタさわぎだしたのに、むすめのほ うは、目もさまさずに、ぐうぐうねていたよ。(Fujiwara, 2004: 91)

Kuda itu terkejut, derap derap, meskipun kuda itu mengeluarkan suara gaduh, si anak perempuan tidur mendengkur dengan mata yang tetap terpejam.

Dalam kalimat tersebut, kata guuguu menggambarkan suara mendengkur si anak perempuan meskipun kuda tersebut berlarian kesana kemari dengan gaduh. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis giseigo.

6. Nuu

Kata nuu memiliki tiga makna leksikal yaitu, pertama “oto mo

naku totsuzen arawareru yousu” (Yamaguchi, 2015: 360) yang berarti

keadaan muncul secara tiba-tiba dan tanpa suara. Kedua, “nani mo

iwazu totsuzen ugoku yousu” (Yamaguchi, 2015: 360) yang berarti

bergerak secara tiba-tiba tanpa berkata apapun. Ketiga, “ochitsuite

kamaete iru yousu” (Yamaguchi, 2015: 360) yang berarti keadaan yang

tenang dan terstruktur. Dalam cerita ini, kata nuu ditemukan dalam kalimat:

そのうち、うまのほうでもあきらめて、さわぐのをやめて、ま たねてしまったってさ。あさになって、むすめが目をさますと、 わきのほうからぬうーっと、うまがかおを出してきた。(Fujiwara, 2004: 91)

Pada akhirnya, kuda itupun menyerah dan berhenti lalu ia tertidur lagi. Saat beranjak pagi, anak perempuan itupun terbangun, secara

mengejutkan ia melihat muka seekor kuda di sisinya.

Dalam kalimat tersebut, kata nuu menggambarkan keadaan seorang anak yang terkejut saat terbangun dan melihat muka seekor kuda yang berada di sebelahnya. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis

giyougo.

7. Waawaa

Kata waawaa memiliki dua makna leksikal yaitu, pertama

“hageshii ikioi naki tsudzukeru koe, mata sono yousu” (Yamaguchi,

2015: 576) yang berarti suara menangis yang sangat keras dan sejenisnya. Kedua, “sakendari sawagitatetaru suru koe, mata sono

yousu” (Yamaguchi, 2015: 576) yang berarti suara teriakan atau suara

gaduh dan sejenisnya. Dalam cerita ini, kata waawaa ditemukan pada kalimat:

むすめは、きもったまがでんぐりかえるほどおどろいて、わあ わあなきながら、いったんだとさ。(Fujiwara, 2004: 91)

Anak perempuan itu ketakuran dan sangat terkejut, uwaaaa, iapun menangis dengan sangat keras.

Dalam kalimat tersebut, kata waawaa menggambarkan suara tangisan seorang anak perempuan yang terkejut dan sangat ketakutan karena

melihat seekor kuda di sebelahnya begitu ia terbangun. Kata ini termasuk kedalam onomatope jenis giseigo.

Dokumen terkait