• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN

B. Nilai-Nilai Dasar ASN

Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Nilai dasar ASN merupakan modal awal seorang ASN dalam menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi yitu proses pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu:

1. Akuntabilitas

Merupakan kesadarannya bertanggung jawab dan kemauan untuk bertanggungjawab. PNS memiliki tugas pokok fungsi yang wajib untuk dijalankan.

Setiap PNS harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakan. Ada 9 aspek akuntabilitas antara lain:

1) Kepimpinan 2) Transparansi;

3) Integritas;

4) Tanggungjawab;

5) Keadilan;

6) Kepercayaan;

7) Keseimbangan;

8) Kejelasan; dan 9) Konsistensi.

2. Nasionalisme

Nasionalisme yaitu sikap menjunjung tinggi nilai – nilai pancasila. Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai – nilai kemuliaan. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Kelima, Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sila ini merupakan pondasi dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Indikator - indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:

1) Berwawasan kebangsaan yang kuat ; 2) Memahami pluralitas;

3) Berorientasi kepublikan yang kuat; dan

4) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.

3. Etika Publik

Etika publik yaitu pemberian pelayanan kepada masyarakat. Seorang PNS harus mampu member pelayanan yang ramah selama menjalankan tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak boleh terlihat sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan. Aspek etika publik antara lain:

a. Jujur;

b. Integritas;

c. Disiplin;

d. Sopan;

e. Transparan;

f. Kerjasama;

g. Empati;

h. Respek; dan i. Keluwesan.

4. Komitmen Mutu

Komitemen mutu yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Ada empat komponen utama komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.

Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

b. Efisien

Efisien adalah berdayaguna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumberdaya yang berlebihan, penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.

c. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

d. Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9 nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Jujur

1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan 2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan proyek 3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan

inventarisasi asset milik negara

b. Peduli

1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi

2) Bersedia member keterangan atas kasus penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara yang sedang dilakukan penanganan berwajib c. Mandiri

1) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apapun pada petugas/pejabat yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

2) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya

d. Disiplin

1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum

2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku

e. Tanggung Jawab

1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri / orang lain dan korporasi dan dapat merugikan keuangan Negara 2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang

menjadi tugas dan tanggung jawabnya f. Kerja Keras

1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya 2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan

3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik g. Sederhana

1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil terbaik

2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya maksimal

3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan tugas pokoknya

4) Menggunakan dan memelihara aset negara

h. Berani

1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum yang dapat merugikan Negara

2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta i. Adil

1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku secara konsisten pada semua orang

2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya 3) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya C. Kedudukan dan Peran ASN

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari paktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain: kepastian hokum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan, kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pelayanan publik.

c. Responsive

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga dengan warga lainnya atas dasar perbedaan identitas warga negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggara pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang di butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak di maksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memnuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan efisien

Penyelenggara pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertangungjawaban disini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus di

pertanggungjawabkan secara terbuka kapada masyarakat melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggara pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

C. Whole of Government

Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :

1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :

a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;

b. Dialog atau pertukaran informasi;

c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.

2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi : a. Joint working, atau kolaborasi sementara ;

b. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama ;

c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.

3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi : a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu

besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

b. Union, berupa unfikasi resmi, identitas masing-masing masih tampak merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru (LAN,2017)

D. Identifikasi Isu

1. Belum optimalnya pemneglolaan Limbah medis di RSUD Buton Utara 2. Masih rendahnya pemahaman petugas laundry tentang Penggunaan

Alat Pelindung Diri

3. Belum optimalnya sterilisasi Ruang dan bangunan

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu

Teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL dengan cara menentukan tingkat Aktualisasi, Problematik, Kekhalayakan, dan Layaknya. Selanjutnya menentukan skala nilai 1-5 diman isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan isu prioritas.

• Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan masyarakat

• Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin

▪ Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak

▪ Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan

Masing – masing poin dari APKL tersebut diberi penilaian dengan scoring system yaitu, 5 = sangat Aktual, 4 = Aktual, 3 = Cukup, 2 = kurang, 1 = sangat kurang aktual

Tabel 3.1 Matriks Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis APKL

No. Isu teridentifikasi Kriteria Skor

Total Ranking

A P K L

1. Belum optimalnya pengelolaan limbah medis

4 4 3 4 15 II

2. Rendahnya pemahaman petugas laundry tentangPengguna an Alat Pelindung Diri

4 5 4 4 17 I

3. Belum optimalnya sterilisasi Ruang dan bangunan

4 3 3 3 13 III

Berdasarkan analisis APKL, maka diperoleh masalah dengan nilai paling tinggi yaitu “Rendahnya pemahaman petugas laundry tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri”.

B. Analisis Dampak Isu

Gambaran yang terjadi bila core isu Masih rendahnya pemahaman petugas laundry tentang penggunaan Alat pelindung Diri tidak segera dipecahkan maka akan terjadi:

1) Resiko terjadinya penularan penyakit bagi petugas laundry 2) Resiko terjadinya Kecelakaan Kerja

3) Menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia dan menghambat proses pelayanan.

C. Gagasan pemecahan Isu

Dari isu yang terpilih yaitu masih rendahnya pemahaman petugas laundry tentang penggunaan Alat Pelindung Diri maka Gagasan pemecahan isu adalah Peningkatan pemahaman petugas laundry tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri melalui penyusunan SOP Penggunaan Alat pelindung Diri di Unit Laundry RSUD Buton Utara.

D. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu

Kegiatan yaitu langkah-langkah kerja yang harus dilakukan agar gagasan tersebut bisa terwujud atau isu terpilih terpecahkan sedangkan tahapan kegiatan yaitu langkah-langkah yang harus ditempuh agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Untuk memecahkan isu tersebut kegiatan dan tahapan kegiatan yang saya rencanakan adalah sebagai berikut :

1. Meminta dukungan dan persetujuan kepada pimpinan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Meminta dukungan kepada Kepala seksi Pelayanan b. Meminta dukungan kepada Kasubag Tata Usaha

c. Meminta dukunga dan persetujuan atas kegiatan kepada Direktur 2. Membuat SOP tentang penggunaan Alat Pelindung Diri untuk petugas

laundry tahapan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan bahan referensi pedoman SOP b. Menyusun SOP

c. Konsultasi kepada atasan d. Meminta persetujuan pimpinan e. Legalisasi SOP

3. Membuat banner SOP penggunaan Alat Pelindung Diri dengan tahapan sebagai berikut :

a. Merancang / mendesain banner b. Konsultsi kepada atasan

c. Memperbaiki rancangan banner d. Mencetak banner

4. Penyediaan Alat Pelindung Diri dengan Tahapan Sebagai berikut:

a. Merincikan keperluan APD

b. Mencari informasi tempat penjualan APD c. Membeli APD

5. Sosialisasi penggunaan Alat Pelindung Diri kepada petugas laundry dengan tahapan :

a. Menginformasikan kegiatan sosialisasi kepada petugas laundry melalui media Handphone

b. Menyiapkan alat dan bahan c. Mengadakan Pre test

d. Mensosialisasikan penggunaan APD e. Mengadakan post test

6. Mensosialisasikan Penggunaan APD lewat media Youtube dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Merekam proses sosialisasi penggunaan APD c. Mengedit video

d. Mengupload ke youtube

E. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan

Table 3.2 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan Kegiatan 1 : Meminta dukungan kepada pimpinan

Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan nilai dasar 1. Meminta

Akuntabilitas : saya akan meminta dukungan kepada kepala seksi pelayanan secara

transparansi

Nasionalisme: saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik :saya akan bersikap Sopan santun dalam meminta dukungan

Komitmen mutu : sebelum meminta dukungan kepada atasan saya akan menentukan waktu yang tepat dan efisien

Anti Korupsi : saya akan meminta dukungan Kepada kepala seksi pelayanan secara mandiri

2. Meminta dukungan

kepada Kasubag Tata Usaha

Adanya dukungan dari Kasubag Tata Usaha

Akuntabilitas : dalam meminta dukungan kepada kasubag Tata Usaha saya akan memberikan kejelasan atas rencana kegiatan aktualisasi

Nasionalisme: Saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik : Saya akan bersikap Sopan santun dalam meminta dukungan

Komitmen mutu : sebelum meminta dukungan menentukan waktu yang tepat dan efisien

Anti Korupsi : saya akan Menyampaikan permintaan dukungan secara mandiri

3. Meminta

persetujuan atas

Adanya persetujuan Akuntabilitas : saya akan meminta persetujuan kepada Direktur Secara tranparansi

Kegiatan dari

kegiatan kepada Direktur

Direktur Nasionalisme : saya akan Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik: saya akan bersikap sopan santun dalam meminta dan persetujuan atas kegiatan Komitmen mutu : sebelum meminta persetujuan saya akan menentukan waktu yang tepat dan efisien

Anti Korupsi : Saya akan bersikap jujur dalam menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi pada saat meminta persetujuan atas kegiatan kepada pimpinan

Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :

Meminta dukungan kepada atasan merupakan nilai dasar tanggung jawab yang juga berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu : “Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.”

Kontribusi juga terhadap visi RSUD yaitu “Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat”.

Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:

Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak bisa melaksanakan kegiatan aktualisasi karena tidak adanya persetujuan dari pimpinan

Kegiatan 2: Membuat SOP tentang penggunaan APD untuk petugas Laundry Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan nilai dasar

1. Mengumpulkan

Akuntabilitas : saya akan Mengumpulkan referensi pedoman SOP dari sumber yang jelas (adanya kejelasan)

Nasionalisme :

Saya akan bersemangat dalam mengumpulkan bahan referensi pedoman SOP

23

Etika Publik : saya akan Mengumpulkan pedoman referensi secara disiplin

Komitmen Mutu: saya akan mengefisienkan waktu saat menumpulkan referensi

Anti Korupsi: saya akan Mengumpulkan referensi secara jujur

2. Menyusun SOP Adanya susunan SOP

Akuntabilitas : saya akan menyusun SOP dengan penuh tanggung jawab

Nasionalisme : saya akan menyusun SOP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik : saya akan menyusun SOP secara disiplin

Komitmen Mutu :saya akan mengefisienkan waktu dalam menyusun SOP

Anti Korupsi : saya akan menyusun SOP secara jujur

Saya akan Menerima saran / masukan dari atasan dengan hormat

Etika Publik : saya akan bersikap sopan santun saat mendengarkan saran atau masukan dari atasan

Komitmen Mutu : saya akan Mengefisienkan waktu saat berkonsultasi dengan atasan

Anti Korupsi: saya akan berkonsultasi kepada atasan secara mandiri

24

4. Meminta

Akuntabilitas : saya akan meminta persetujuan Kepada pimpinan dengan penuh tanggung jawab Nasionalisme : saya akan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat meminta persetujuan kepada pimpinan

Etika Publik: saya akan bersikap sopan santun saat meminta persetujuan pimpinan

Komitmen Mutu: saya akan mengefisenkan waktu saat meminta persetujuan pimpinan

Anti Korupsi: saya akan meminta persetujuan kepada pimpinan secara mandiri

5. Legalisasi SOP Adanya SOP yang telah dilegalisasi

Akuntabilitas : adanya kejelasan SOP pada saat legalisasi

Nasionalisme : saya akan menyelesaikan proses legalitas pembuatan SOP secara tepat waktu Etika public: saya akan bersikap sopan santun kepada pimpinan dalam legalisasi SOP

Komitmen Mutu : saya akan Mengefisienkan Dalam proses legalisasi SOP

Anti korupsi : saya akan bersikap jujur pada saat legalisasi SOP

Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :

Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi dalam standar nasional

Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:

Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka tidak ada standar yang bias dijadikan acuan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri selama bekerja khususnya untuk petugas Laundry

Kegiatan 3: Membuat Banner SOP Penggunaan APD Tahapan

Kegiatan

Output hasil

/

Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1. Merancang

Akuntabilitas : saya akan merancang banner dengan penuh integritas

25

Nasionalisme: Saya akan merancang banner dengan penuh semangat

Etika Publik : saya akan meminta bantuan rekan kerja dalam merancang banner (Kerja sama)

Komitmen mutu : saya akan mengefisienkan waktu saat merancang banner

Akuntabilitas: saya akan meminta saran secara transparansi

Nasionalisme: saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam meminta saran

Etika Publik : saya akan menggunakan bahasa yang sopan saat meminta saran

Komitmen Mutu: saya akan meminta saran dengan memperhatikan mutu dari desain

Anti Korupsi : saya akan meminta saran kepada

Akuntabilitas : saya memperbaiki hasil desain dengan Tanggung jawab

Nasionalisme : saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam memperbaiki hasil rancangan

Etika Publik : Saya akan bekerja sama dengan rekan sejawat dalam memperbaiki hasil rancangan Komitmen Mutu : memperbaiki hasil desain secara

efektif

Anti Korupsi : Saya akan Memperbaiki hasil rancangan secara tepat waktu (Disiplin)

4. Mencetak Banner

Adanya banner

Akuntabilitas : saya akan mencetak Banner dengan penuh tanggung jawab

26

Nasionalisme : saya akan Mencetak banner dengan penuh semangat

Etika Publik : saya akan bekerja sama dengan teman sejawat dalam mencetak banner

Komitmen Mutu : Mengefisienkan waktu dalam mencetak banner

Anti Korupsi: Dalam mencetak Banner saya akan menggunakan anggaran pribadi tanpa membebani biaya kantor

Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :

Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.

Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:

Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak dapat menyelesaikan kegiatan Aktualisasi

Kegiatan 4: Penyediaan APD Tahapan

Kegiatan

Output / hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1. Merincikan

Akuntabilitas :saya akan membuat rincian keperluan APD dengan penuh tanggung jawab

Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam membuat rinciang keperluan APD

Etika Publik : Membuat rincian keperluan APD dengan jujur

Komitmen Mutu: Membuat rincian kebutuhan APD dengan mengefisienkan waktu

Anti Korupsi: saya akan bersikap jujur dalam membuat rincian kebutuhan APD

27

2.Mencari informasi

Akuntabilitas :Saya akan mencari informasi tempat penjualan APD secara konsisten

Nasionalisme : saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dengan penuh semangat

Etika Publik : Saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dengan cara bekerja sama dengan rekan

Komitmen Mutu : saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dengan mengefisienkan waktu

Anti Korupsi : saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dari berbagai sumber (bekerja keras)

3. Membeli APD Adanya Alat Pelindung Diri

Akuntabilitas : saya akan datang membeli Alat Pelindung Diri dengan memilih toko yang dapat dipercaya ( kepercayaan )

Nasionalisme : saya akan membeli APD dengan penuh semangat menggunakan anggaran pribadi tanpa membebani anggaran kantor (mandiri)

Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :

Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.

Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:

Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak dapat melakukan kegiatan sosialisasi secara maksimal karena tidak adanya APD yang digunakan sebagai alat peraga

28

Kegiatan 5 : Sosialisasi Penggunaan APD kepada petugas laundry Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar 1. Menginformasikan

Kegiatan

Akuntabilitas : saya akan menginformasikan kegiatan sosialisasi dengan jelas (kejelasan) Nasionalisme : dalam menginformasikan kegiatan sosialisasi saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik : saya akan menggunakan bahasa yang sopan

Komitmen Mutu : menggunaan media handphone untuk mengefisienkan waktu

Anti Korupsi : saya akan bersikap adil dalam

Anti Korupsi : saya akan bersikap adil dalam

Dokumen terkait