i
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
PENINGKATAN PEMAHAMAN PETUGAS LAUNDRY TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RSUD
KABUPATEN BUTON UTARA
Oleh :
MIFTAHUL RAHMAH, AMKL NDH:23
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XII TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2020
HALAMAN PERSETUJUAN HASIL AKTUALISASI
NAMA : MIFTAHUL RAHMAH, AMKL
NDH : 23
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL
UNIT : RSUD KABUPATEN BUTON UTARA
PENINGKATAN PEMAHAMAN PETUGAS LAUNDRY TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RSUD KABUPATEN
BUTON UTARA
Telah disetujui untuk diseminarkan hasil Aktualisasi Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan XII Kelompok 1 tahun 2020 Pada :
Hari /tgl : Selasa, 06 Oktober 2020 Pukul : 08 sampai selesai
Tempat : UPTD. BPSDM Distanak Prov. Sultra
Kendari, 06 Oktober 2020
COACH, MENTOR
KAFARUDDIN,SE,MM ERDINATA RULI,SKM
NIP. 19690801 199403 1 014 NIP.198000511 200604 1 017
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
NAMA : MIFTAHUL RAHMAH,AMKL
NDH : 23
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL
UNIT : RSUD BUTON UTARA
PENINGKATAN PEMAHAMAN PETUGAS LAUNDRY TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD ) DI RSUD KABUPATEN
BUTON UTARA
Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan: Penguji, Coach dan mentor pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II tahun XII Kelompok I tahun 2020
Kendari, 06 Oktober 2020
COACH MENTOR
KAFARUDDIN,SE,MM ERDINATA RULI,SKM NIP. 19690801 199403 1 014 NIP.19800511 200604 1 017
Penguji
Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE.,M.Si Pembina Utama Madya Gol. IV/d
Nip. 19620407 198103 2002
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDIN NURDIN, SE.
PEMBINA UTAMA MUDA, IV/c NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak terhingga, sehingga penulisan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Petugas Laundry Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan II Angkatan XII Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Utara tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan hasil Aktualisasi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan Hasil Aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Kedua orang tua saya Bapak Makmun dan Ibu Sitti Hasnah yang selalu mendoakan,memberi semangat serta memberikan dukungan dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi ini;
2. Ibu Dr. Hj.Nur Endang Abbas,SE,M.Si selaku Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara sekaligus penguji yang telah memberikan arahan dalam proses penyusunan hasil aktualisasi ini ;
3. Bapak Syahruddin Nurdin.S.E selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung;
4. Bapak Kafaruddin, SE, MM selaku coach yang senantiasa membimbing dalam penyusunan Laporan hasil Aktualisasi ini;
5. Bapak Erdinata Ruli, SKM selaku Mentor
6. Bapak dr. H.Sumardin selaku Direktur RSUD Buton Utara 7. Bapak Drs. H. Abu Hasan selaku Bupati Buton Utara
8. Segenap panitia penyelenggara, fasilitator dan pelatih yang telah memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini dan;
9. Saudara – saudara saya serta teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS dan segala pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Laporan hasil Aktualisasi ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan laporan hasil aktualisasi ini kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan laporan rancangan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Pelayanan Kesehatan Amin.
Kendari, 06 Oktober 2020 Penyusun,
MIFTAHUL RAHMAH ,AMKL
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 2
B. Tujuan ... 4
C. Manfaat ... 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ... 6
A. Gambaran Umum Organisasi... 6
B. Nilai-Nilai Dasar ASN ... 11
C. Kedudukan dan Peran ASN ... 15
D. Identifikasi Isu ... 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ... 19
A. Pemilihan Isu Prioritas atau core Isu ... 19
B. Analisis dampak Isu ... 20
C. Gagasan Pemecahan Isu... 20
D. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu ... 20
E. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan ... 23
F. Perkiraan hambatan dan solusi... 33
G. Rencana habituasi ... 34
H. Time schedule pelaksanaan aktualisasi dan habituasi... 3 5 BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 42
A. Deskripsi pelaksanaan Aktualisasi ... 42
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang Dilaksanakan ... 42
C. Nilai Dasar yang diterapkan dalam kegiatan Rutin Sehari-hari ... 65
D. Analisi Capaian Aktualisasi ... 65
E. Faktor Kunci Keberhasilan ... 66
BAB V PENUTUP ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 67
C. Rencana Tindak Lanjut ... 68
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan RSUD Buton Utara ... 9
Tabel 3.1 Matriks Penilaian kualitas ISU dengan Analisis APKL ... 22
Tabel 3.2 Analisis keterkaitan Isu ... 36
Tabel 3.3 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala ... 38
Tabel 3.4 Schedul Pelaksanan Aktualisasi ... 35
Tabel 4.1 Kegiatan,Tahapan Kegiatan, Hasil, Nilai – nilai Dasar ,Kontribusi terhadap visi Misi Organisasi ... 35
Tabel 5.1 Rencana Tindak Lanjut ... 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9
Gambar 4.1 Meminta dukungan kepada Kepala Seksi Pelayanan ... 42
Gambar 4.2 lembar dukungan Kepala Seksi Pelayanan ... 42
Gambar 4.3 Meminta Dukungan Kasubag Tata Usaha ... 43
Gambar 4.4 Lembar Dukungan Kasubag Tata Usaha ... 43
Gambar 4.5 Meminta persetujuan Direktur ... 44
Gambar 4.6 Surat Persetujuan Direktur ... 44
Gambar 4.7 Mengumpulkan Bahan Referensi ... 46
Gambar 4.8 Referensi Pedoman SOP ... 46
Gambar 4.9 Menyusun SOP ... 46
Gambar 4.10 Susunan SOP ... 46
Gambar 4.11 Hasil Konsultasi dengan atasan ... 47
Gambar 4.12 Meminta Persetujuan Pimpinan ... 48
Gambar 4.13 SOP yang telah disusun ... 48
Gambar 4.14 Legalisasi SOP ... 49
Gambar 4.15 SOP yang telah dilegalisasi ... 49
Gambar 4.16 Mendesain banner ... 50
Gambar 4.17 Desain Banner ... 50
Gambar 4.18 Konsultasi dengan atasan ... 50
Gambar 4.19 saran dari atasan ... 50
Gambar 4.20 Hasil Perbaikan Desain Banner ... 51
Gambar 4.21 Mencetak Banner ... 52
Gambar 4.22 Banner SOP penggunaan APD ... 52
Gambar 4.23 Rincian Keperluan APD ... 53
Gambar 4.24 Informasi tempat penjualan APD ... 54
Gambar 4.25 APD untuk kegiatan sosialisasi ... 55
Gambar 4.26 Informasi Kegiatan sosialisasi ... 56
Gambar 4.27 Menyiapkan Alat dan bahan ... 57
Gambar 4.28 Alat dan bahan untuk kegiatan sosialisasi ... 58
Gambar 4.29 Kegiatan Pre tes ... 58
Gambar 4.30 Hasil pre tes ... 58
Gambar 4.31 Kegiatan sosialisasi Penggunaan APD ... 58
Gambar 4.32 Kegiatan Sosialisasi Penggunaan APD ... 58
Gambar 4.33 kegiatan Sosialisasi Penggunaan APD ... 58
Gambar 4.34 Kegiatan Sosialisasi Penggunaan APD ... 58
Gambar 4.35 Kegiatan Sosialisasi Penggunaan APD ... 58
Gambar 4.36 Kegiatan sosialisasi Penggunaan APD ... 59
Gambar 4.37 kegiatan Post Tes ... 60
Gambar 4.38 Hasil Post tes ... 60
Gambar 4.39 Menyiapkan alat dan bahan ... 61
Gambar 4.40 Alat dan bahan untuk video tutorial ... 61
Gambar 4.41 Hasil rekaman tutorial Penggunaan dan pelepasan APD ... 62
Gambar 4.42 Mengedit Video ... 62
Gambar 4.43 Hasil Video yang telah di edit ... 62
Gambar 4.44 Mengupload Video ke youtube ... 63
Gambar 4.45 Video yang telah di upload di youtube ... 63
Gambar 5.1 Grafik capaian Aktualisasi ... 65
DAFTAR LAMPIRAN
1. SURAT PERNYATAAN MENTOR 2. SURAT PERSETUJUAN DIREKTUR
3. LEMBAR DUKUNGAN KEPALA SEKSI PELAYANAN 4. LEMBAR DUKUNGAN KASUBAG TATA USAHA 5. SOP PEMAKAIAN APD DI RUANG LAUNDRY
6. SOP PENGGUNAAN APD UNTUK PETUGAS LAUNDRY DI AREA LINEN INFEKSIUS COVID – 19
7. STRATEGI BIMBINGAN COACH 8. STRATEGI BIMBINGAN MENTOR
A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN
Profesi PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau ASN (Aparatur Sipil Negara) saat ini masih menjadi profesiyang impikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.Tidak banyak yang mengetahui apa sebenarnya amanah Negara yang harus dilaksanakan oleh seorang ASN.Mereka hany melaksanakan tugas sehari- hari ditempat kerja tanpa banyak memikirkan tugas mereka sebenarnya yaitu pelaksana kebijakan, perekat dan pemersatu bangsa,sertayang tidak kalah pentingnya adalah menjadi pelayan publik. Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuanNegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, makasangat di perlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas tinggi, profesional, netral,bebas dariintervensi politik,bersih dari praktek korupsi,kolusi dan nepotisme,mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam UU ASN No.5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.PegawaiAparaturSipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASNadalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.UU ini sendiri mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.Oleh karena itu, PNS tidak hanya memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme EtikaPublik,Komitmen Mutu,danAnti Korupsi), namun PNS juga harus dapat menginternalisasi nilai ANEKA tersebut di unit kerjanya masing-masing.
Sebagai pegawai ASN wajib setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945,Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang,menaati ketentuan peraturan perundang- undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh tanggung jawab,menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,perilaku,ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan,bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang pelayanannya dilakukan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Salah satu fasyankes yang sering digunakan oleh masyarakat adalah Rumah Sakit.
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”. (Kepmenkes RI No. 340 Menkes/III/2020).
Upaya kesehatan lingkungan berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Hal ini diperkuat melalui pengaturan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang menjadi acuan utama dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan di berbagai kegiatan diseluruh wilayah Indonesia. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
Penyelenggaraan kesehatan lingkungan ini diselenggarakan melalui upaya penyehatan, pengamanan, dan pengendalian, yang dilakukan terhadap lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum. Salah satu tempat dan fasilitas umum tersebut adalah rumah sakit. Dalam menjalankan fungsinya, rumah sakit menggunakan berbagai bahan dan fasilitas atau peralatan yang dapat mengandung bahan berbahaya dan beracun. Interaksi rumah sakit dengan manusia dan lingkungan hidup di rumah sakit dapat menyebabkan masalah kesehatan lingkungan yang ditandai dengan indikator menurunnya kualitas media kesehatan lingkungan di rumah sakit, seperti media
air, udara, pangan, sarana dan bangunan serta vektor dan binatang pembawa penyakit. Akibatnya, kualitas lingkungan rumah sakit tidak memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang telah ditentukan.
Dimasa pandemic Covid -19 seperti saat ini peran serta kesiapsigaan Rumah Sakit dalam menghadapi wabah ini sangat diperlukan. kesiapan tersebut bisa dilihat dari berbagai aspek bukan hanya dari satu sisi. Pertama kesiapan sumber daya manusia yang sangat vital. Setiap Rumah Sakit harus betul – betul memastikan sumber daya manusia yang dimiliki seperti dokter, perawat maupun tenaga non medis lainnya. Kedua, kesiapan logistic Rumah Sakit berupa Alat medis, Alat pelindung diri ruang isolasi maupun obat – obatan. Keberadaan logistic sangat penting karena sebagai penunjang utama bagi para tenaga kesehatan maupun tenaga non medis di Rumah Sakit.
Dengan meningkatnya jumlah pasien positif Covid – 19 di Indonesia tentunya ini membutuhkan kesiapsiagaan dari semua pihak baik dalam hal medis ataupun non medis dengan usaha yang strategis yaitu untuk pengerahan semua daya upaya guna untuk melakukan pencegahan virus Covid – 19 sehingga Rumah Sakit harus melakukan sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi Covid – 19.
Untuk mencegah penularan wabah penyakit Covid – 19 serta menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada petugas medis maupun non medis dalam hal ini petugas laundry dan petugas kebersihan diwajibkan menggunakan Alat pelindung diri saat bertugas menangani linen yang telah digunakan oleh pasien terkonfirmasi positif Covid – 19 dengan menggunakan Alat Pelindung Diri Coverall.
Untuk penggunaan Alat pelindung diri diruang laundry khusus untuk pelayanan linen pasien non Covid - 19 diwajibkan menggunakan APD seperti masker, sarung tangan, apron, sepatu boot, penutup kepala,dan kacamata Goggle. (PMK No. 7 Tahun 2019).
Berdasarkan hasil observasi selama di tempat tugas kondisi saat ini pada Ruang Pengelolaan Laundry, pemahaman tentang penggunaan Alat Pelindung Diri pada petugas laundry masih rendah dimana penggunaan APD pada petugas Laundry saat bekerja belum sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kondisi yang diharapkan yaitu Meningkatkan pemahaman petugas Laundry tentang pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri ruang laundry RSUD kab. Buton Utara
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini yaitu untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan anti korupsi) sehingga mampumenjadi kebiasaan dalam bekerja dan akhirnya mampu melaksanakan tugas dan perannya secara bertanggung jawab professional sebagai Sanitarian terampil pada RSUD Buton Utara.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Aktualisasi ini adalah Meningkatkan Pemahaman petugas laundry tentang penggunaan Alat Pelindung Diri di ruang Laundry RSUD Kabupaten Buton Utara”.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA dan peran serta kedudukan ASN, kepribadian diri semakin terbentuk dengan baik sehingga dapat bekerja secara professional, disiplin, jujur, memiliki etika dan kreatif yang mendorong capaian kinerja yang lebih baik.
2. Bagi Instansi Kerja
Kinerja PNS yang semakin baik akan membuat pelayanan di instalasi semakin baik, serta terwujudnya Rumah Sakit yang memenuhi standar Akreditasi
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pemahaman pada petugas Laundry untuk menggunakan Alat Pelindung Diri saat berugas sehingga mencegah terjadinya resiko penularan penyakit.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Dengan memberi batasan dalam pembahasan dan pelaksanaan aktualisasi nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara diharapkan mampu melaksanakan tahapan kegiatan terfokus tanpa keluar dari substansi rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu ruang lingkup rancangan aktualisasi ini adalah hal-
hal yang menyangkut pelaksanaan tugas penulis sebagai sanitarian dengan melibatkan para pimpinan , petugas laundry,dan sesama tenaga sanitarian yang berada di bawah naungan RSUD Buton Utara.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Organisasi 1. Dasar Hukum
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi Tipe D berdasarkan Surat Izin Operasional RS Nomor 1 Tahun 2017.RSUD Kabupaten Buton Utara juga telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan Lulus Tingkat Perdana oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan Nomor : KARS- SERT/392/V/2019.
2. Profil Organisasi
RSUD Kabupaten Buton Utara didirikan pada Tahun 2009 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008, pada awalnya RSUD Kabupaten Buton Utara berlokasi di Kelurahan Bangkudu dan kemudian pada tahun 2011 berpindah lokasi di Desa Eelahaji.Pada tahun 2012, RSUD Kab.Buton Utara berpindah tempat ke Puskesmas Kulisusu dan membuka pelayanan medis pertama kali. Di tahun yang sama yaitu tahun 2012, RSUD Kab. Buton Utara berganti kepemimpinan sekaligus berpindah lokasi di Jalan Poros Ereke – Waode Buri yang digunakan hingga saat ini.
Selanjutnya pada tahun 2013, mulai dibangun gedung pelayanan rumah sakit antara lain gedung Unit Gawat Darurat (UGD), gedung kebidanan dan gedung rawat inap.Seiring berjalannya waktu hingga akhir tahun 2019, RSUD Kab. Buton Utara telah menyelesaikan pembangunan gedung baru diantaranya gedung Poliklinik, Gedung ICU dan Radiologi, Gedung Operasi (OK), Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan Gedung Apotik. Kapasitas tempat tidur sampai saat ini adalah sebanyak 50 tempat tidur.Pembangunan gedung dan kapasitas tempat tidur ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Buton Utara.
3. Visi ,Misi dan Nilai Organisasi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin di wujudkan instansi pemerintah.Visi RSUD Buton Utara adalah
“Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat”.
Misi Organisasi:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna, efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya.
2) Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar rumah sakit.
4) Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit.
5) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan, kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab.
6) Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi dalam standar nasional.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Buton Utara No. 5 tahun 2008 tentang Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara, maka RSUD Kabupaten Buton Utara mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah;
b) Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional;
c) Pengelolaan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah;
d) Pembinaan pelaksanaan dan peningkatan Mutu Perawatan dan Pelayanan Kesehatan;
e) Peningkatan mutu Pelayanan Medik;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
5. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Sanitarian
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 07 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Tugas dan Fungsi tenaga sanitarian antara lain
a) Melakukan penyehatan Air
b) Melakukukan program penyehatan udara c) Melaksanakan program penyehatan tanah
d) Melakukan program penyehatan pangan siap saji e) Melakukan penyehatan sarana dan bangunan f) Melakukan program pengamanan limbah
g) Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit h) Pengawasan linen (laundry)
i) Pengawasan proses dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi j) Pengawasan kegiatan konstruksi atau renovasi bangunan Rumah Sakit
6. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Buton Utara Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D Non Pendidikan Kabupaten Buton Utara dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741), sebagaimana tercantum dalam gambar dibawah ini:
9
Gambar 2.1Struktur Organisasi RSUD Buton Utara
Gambar 2.1 diatas menunjukkan struktur organisasi RSUD Kabupaten Buton Utara Pimpinan tertinggi adalah Direktur Rumah sakit yang merupakan Eselon III.a dan membawahi 1 (satu) orang Kepala Tata Usaha Eselon IV.a dan 3 (tiga) orang Kepala Seksimasing-masing Eselon IV.a. Kepala tata Usaha membawahi bagian Perencanaan, Kepegawaian, dan Keuangan.Sementara itu Kepala Seksi masing–masing mempunyai tanggung jawab di bagian pelayanan keperawatan dan rekam medik. Selain itu terdapat kelompok jabatan fungsional sesuai dengan profesi masing-masing yang bekerja di berbagai tingkat pelayanan rumah sakit.
7. Data-Data Pendukung Isu yang Diangkat 1. Sumber Daya Manusia dan Kesehatan
Sumber daya manusia kesehatan RSUD Kabupaten Buton Utara dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan RSUD Buton Utara
No. Kualifikasi Pendidikan PNS Kontrak Jumlah yang Tersedia 1 Dokter Spesialis Penyakit
Dalam
- 1 1
2 Dokter Spesialis Kesehatan Anak
- 2 2
3 Dokter Spesialis Bedah - 1 1
4 Dokter Spesialis Kandungan 1 - 1
5 Dokter Spesialis Anestesi - 1 1
6 Dokter Umum 3 1 4
KASUBAG TATA USAHA EKA FITRIYAWATI L., S.Kep.,Ns.,M.Kep KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI KEPERAWATAN WD. ELFIANTI WAHID,
AMK SEKSI PELAYANAN
ERDINATA RULI, SKM
SEKSI REKAM MEDIK WD. RESY ARIANI, S.Kep
DIREKTUR Dr. H. SUMARDIN
7 Dokter Gigi - 1 1
8 Perawat Pertama 4 21 25
9 Perawat Terampil 12 22 34
10 Perawat Gigi 3 1 4
11 Apoteker 3 1 4
12 Bidan 11 30 41
13 Fisioterapis 3 1 4
14 Radiografer 4 - 4
15 Sanitarian Terampil 2 - 2
16 Pranata Laboratorium Terampil
1 8 9
17 Teknisi Elektro Medik 1 - 1
18 Asisten Apoteker 4 5 9
19 Nutrisionis Terampil 1 - 1
20 Perekam medic 3 1 4
21 Pejabat Struktural 5 - 5
22 Non Medis/Administrasi/JFU 2 13 15
Jumlah 63 109 172
2. Sarana Fisik Bangunan dan Peralatan
Sarana RSUD Kabupaten Buton Utara mulai dibangun sejak tahun 2012 melalui Dana DAU dan DAK serta dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan negara.Pada tahun 2012 sampai dengan saat ini pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan APBD Kabupaten Buton Utara.
Sampai pada tahun 2019 Sarana yang tersedia sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit terdiri dari :
1) 1 Unit Bangunan administrasi dan kantor, gizi dan laundry
2) 1 Unit Bangunan poliklinik, rekam medik, apotik dan laboratorium 3) 1 Unit Bangunan UGD
4) 2 Unit Bangunan Rawat inap yang terdiri dari bangunan rawat inap umum, obgyn, perinatal, dan anak
5) 1 Unit Bangunan radiologi 6) 1 Unit Bangunan ICU
7) 1 Unit Bangunan OK (Operatio Kamer) 8) 1 Unit Bangunan Apotek
Adapun peralatan penunjang medis di RSUD Kab. Buton Utara belum memadai akan tetapi tiap tahunnya terus diadakan pengadaan peralatan peralatan penunjang medis sehingga peralatan penunjang medis di RSUD Kab.Buton Utara dapat memadai. RSUD Kab. Buton Utara memiliki 2-unit Mobil Ambulance yang siap digunakan untuk menunjang dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dalam hal pelayanan rujukan kesehatan.
B. Nilai-Nilai Dasar ASN
Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Nilai dasar ASN merupakan modal awal seorang ASN dalam menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi yitu proses pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu:
1. Akuntabilitas
Merupakan kesadarannya bertanggung jawab dan kemauan untuk bertanggungjawab. PNS memiliki tugas pokok fungsi yang wajib untuk dijalankan.
Setiap PNS harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakan. Ada 9 aspek akuntabilitas antara lain:
1) Kepimpinan 2) Transparansi;
3) Integritas;
4) Tanggungjawab;
5) Keadilan;
6) Kepercayaan;
7) Keseimbangan;
8) Kejelasan; dan 9) Konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme yaitu sikap menjunjung tinggi nilai – nilai pancasila. Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai – nilai kemuliaan. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Kelima, Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sila ini merupakan pondasi dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Indikator - indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
1) Berwawasan kebangsaan yang kuat ; 2) Memahami pluralitas;
3) Berorientasi kepublikan yang kuat; dan
4) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
3. Etika Publik
Etika publik yaitu pemberian pelayanan kepada masyarakat. Seorang PNS harus mampu member pelayanan yang ramah selama menjalankan tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak boleh terlihat sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan. Aspek etika publik antara lain:
a. Jujur;
b. Integritas;
c. Disiplin;
d. Sopan;
e. Transparan;
f. Kerjasama;
g. Empati;
h. Respek; dan i. Keluwesan.
4. Komitmen Mutu
Komitemen mutu yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Ada empat komponen utama komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdayaguna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumberdaya yang berlebihan, penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9 nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan 2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan proyek 3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
inventarisasi asset milik negara
b. Peduli
1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi
2) Bersedia member keterangan atas kasus penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara yang sedang dilakukan penanganan berwajib c. Mandiri
1) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apapun pada petugas/pejabat yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
2) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya
d. Disiplin
1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku
e. Tanggung Jawab
1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri / orang lain dan korporasi dan dapat merugikan keuangan Negara 2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya f. Kerja Keras
1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya 2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik g. Sederhana
1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya maksimal
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset negara
h. Berani
1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum yang dapat merugikan Negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta i. Adil
1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya 3) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari paktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain: kepastian hokum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan, kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pelayanan publik.
c. Responsive
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga dengan warga lainnya atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggara pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang di butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak di maksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memnuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan efisien
Penyelenggara pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertangungjawaban disini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus di
pertanggungjawabkan secara terbuka kapada masyarakat melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggara pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
C. Whole of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
b. Dialog atau pertukaran informasi;
c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi : a. Joint working, atau kolaborasi sementara ;
b. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama ;
c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi : a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
b. Union, berupa unfikasi resmi, identitas masing-masing masih tampak merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru (LAN,2017)
D. Identifikasi Isu
1. Belum optimalnya pemneglolaan Limbah medis di RSUD Buton Utara 2. Masih rendahnya pemahaman petugas laundry tentang Penggunaan
Alat Pelindung Diri
3. Belum optimalnya sterilisasi Ruang dan bangunan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu
Teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL dengan cara menentukan tingkat Aktualisasi, Problematik, Kekhalayakan, dan Layaknya. Selanjutnya menentukan skala nilai 1-5 diman isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan isu prioritas.
• Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan masyarakat
• Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
▪ Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
▪ Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
Masing – masing poin dari APKL tersebut diberi penilaian dengan scoring system yaitu, 5 = sangat Aktual, 4 = Aktual, 3 = Cukup, 2 = kurang, 1 = sangat kurang aktual
Tabel 3.1 Matriks Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis APKL
No. Isu teridentifikasi Kriteria Skor
Total Ranking
A P K L
1. Belum optimalnya pengelolaan limbah medis
4 4 3 4 15 II
2. Rendahnya pemahaman petugas laundry tentangPengguna an Alat Pelindung Diri
4 5 4 4 17 I
3. Belum optimalnya sterilisasi Ruang dan bangunan
4 3 3 3 13 III
Berdasarkan analisis APKL, maka diperoleh masalah dengan nilai paling tinggi yaitu “Rendahnya pemahaman petugas laundry tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri”.
B. Analisis Dampak Isu
Gambaran yang terjadi bila core isu Masih rendahnya pemahaman petugas laundry tentang penggunaan Alat pelindung Diri tidak segera dipecahkan maka akan terjadi:
1) Resiko terjadinya penularan penyakit bagi petugas laundry 2) Resiko terjadinya Kecelakaan Kerja
3) Menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia dan menghambat proses pelayanan.
C. Gagasan pemecahan Isu
Dari isu yang terpilih yaitu masih rendahnya pemahaman petugas laundry tentang penggunaan Alat Pelindung Diri maka Gagasan pemecahan isu adalah Peningkatan pemahaman petugas laundry tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri melalui penyusunan SOP Penggunaan Alat pelindung Diri di Unit Laundry RSUD Buton Utara.
D. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
Kegiatan yaitu langkah-langkah kerja yang harus dilakukan agar gagasan tersebut bisa terwujud atau isu terpilih terpecahkan sedangkan tahapan kegiatan yaitu langkah-langkah yang harus ditempuh agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Untuk memecahkan isu tersebut kegiatan dan tahapan kegiatan yang saya rencanakan adalah sebagai berikut :
1. Meminta dukungan dan persetujuan kepada pimpinan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Meminta dukungan kepada Kepala seksi Pelayanan b. Meminta dukungan kepada Kasubag Tata Usaha
c. Meminta dukunga dan persetujuan atas kegiatan kepada Direktur 2. Membuat SOP tentang penggunaan Alat Pelindung Diri untuk petugas
laundry tahapan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan bahan referensi pedoman SOP b. Menyusun SOP
c. Konsultasi kepada atasan d. Meminta persetujuan pimpinan e. Legalisasi SOP
3. Membuat banner SOP penggunaan Alat Pelindung Diri dengan tahapan sebagai berikut :
a. Merancang / mendesain banner b. Konsultsi kepada atasan
c. Memperbaiki rancangan banner d. Mencetak banner
4. Penyediaan Alat Pelindung Diri dengan Tahapan Sebagai berikut:
a. Merincikan keperluan APD
b. Mencari informasi tempat penjualan APD c. Membeli APD
5. Sosialisasi penggunaan Alat Pelindung Diri kepada petugas laundry dengan tahapan :
a. Menginformasikan kegiatan sosialisasi kepada petugas laundry melalui media Handphone
b. Menyiapkan alat dan bahan c. Mengadakan Pre test
d. Mensosialisasikan penggunaan APD e. Mengadakan post test
6. Mensosialisasikan Penggunaan APD lewat media Youtube dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Merekam proses sosialisasi penggunaan APD c. Mengedit video
d. Mengupload ke youtube
E. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan
Table 3.2 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan Kegiatan 1 : Meminta dukungan kepada pimpinan
Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan nilai dasar 1. Meminta
dukungan kepada Kepala seksi Pelayanan
Adanya dukungan dari kepala seksi pelayanan
Akuntabilitas : saya akan meminta dukungan kepada kepala seksi pelayanan secara
transparansi
Nasionalisme: saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik :saya akan bersikap Sopan santun dalam meminta dukungan
Komitmen mutu : sebelum meminta dukungan kepada atasan saya akan menentukan waktu yang tepat dan efisien
Anti Korupsi : saya akan meminta dukungan Kepada kepala seksi pelayanan secara mandiri
2. Meminta dukungan
kepada Kasubag Tata Usaha
Adanya dukungan dari Kasubag Tata Usaha
Akuntabilitas : dalam meminta dukungan kepada kasubag Tata Usaha saya akan memberikan kejelasan atas rencana kegiatan aktualisasi
Nasionalisme: Saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik : Saya akan bersikap Sopan santun dalam meminta dukungan
Komitmen mutu : sebelum meminta dukungan menentukan waktu yang tepat dan efisien
Anti Korupsi : saya akan Menyampaikan permintaan dukungan secara mandiri
3. Meminta
persetujuan atas
Adanya persetujuan Akuntabilitas : saya akan meminta persetujuan kepada Direktur Secara tranparansi
Kegiatan dari
kegiatan kepada Direktur
Direktur Nasionalisme : saya akan Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik: saya akan bersikap sopan santun dalam meminta dan persetujuan atas kegiatan Komitmen mutu : sebelum meminta persetujuan saya akan menentukan waktu yang tepat dan efisien
Anti Korupsi : Saya akan bersikap jujur dalam menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi pada saat meminta persetujuan atas kegiatan kepada pimpinan
Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :
Meminta dukungan kepada atasan merupakan nilai dasar tanggung jawab yang juga berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu : “Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.”
Kontribusi juga terhadap visi RSUD yaitu “Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat”.
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:
Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak bisa melaksanakan kegiatan aktualisasi karena tidak adanya persetujuan dari pimpinan
Kegiatan 2: Membuat SOP tentang penggunaan APD untuk petugas Laundry Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan nilai dasar
1. Mengumpulkan bahan referensi
pedoman SOP
Adanya Referensi pedoman SOP
Akuntabilitas : saya akan Mengumpulkan referensi pedoman SOP dari sumber yang jelas (adanya kejelasan)
Nasionalisme :
Saya akan bersemangat dalam mengumpulkan bahan referensi pedoman SOP
23
Etika Publik : saya akan Mengumpulkan pedoman referensi secara disiplin
Komitmen Mutu: saya akan mengefisienkan waktu saat menumpulkan referensi
Anti Korupsi: saya akan Mengumpulkan referensi secara jujur
2. Menyusun SOP Adanya susunan SOP
Akuntabilitas : saya akan menyusun SOP dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : saya akan menyusun SOP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik : saya akan menyusun SOP secara disiplin
Komitmen Mutu :saya akan mengefisienkan waktu dalam menyusun SOP
Anti Korupsi : saya akan menyusun SOP secara jujur
3. konsultasi dengan atasan
Adanya saran dari atasan
Akuntabilitas : Saya akan berkonsultasi kepada atasan secara transparansi
Nasionalisme:
Saya akan Menerima saran / masukan dari atasan dengan hormat
Etika Publik : saya akan bersikap sopan santun saat mendengarkan saran atau masukan dari atasan
Komitmen Mutu : saya akan Mengefisienkan waktu saat berkonsultasi dengan atasan
Anti Korupsi: saya akan berkonsultasi kepada atasan secara mandiri
24
4. Meminta persetujuan pimpinan
Adanya
persetujuan dari pimpinan
Akuntabilitas : saya akan meminta persetujuan Kepada pimpinan dengan penuh tanggung jawab Nasionalisme : saya akan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat meminta persetujuan kepada pimpinan
Etika Publik: saya akan bersikap sopan santun saat meminta persetujuan pimpinan
Komitmen Mutu: saya akan mengefisenkan waktu saat meminta persetujuan pimpinan
Anti Korupsi: saya akan meminta persetujuan kepada pimpinan secara mandiri
5. Legalisasi SOP Adanya SOP yang telah dilegalisasi
Akuntabilitas : adanya kejelasan SOP pada saat legalisasi
Nasionalisme : saya akan menyelesaikan proses legalitas pembuatan SOP secara tepat waktu Etika public: saya akan bersikap sopan santun kepada pimpinan dalam legalisasi SOP
Komitmen Mutu : saya akan Mengefisienkan Dalam proses legalisasi SOP
Anti korupsi : saya akan bersikap jujur pada saat legalisasi SOP
Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :
Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi dalam standar nasional
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:
Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka tidak ada standar yang bias dijadikan acuan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri selama bekerja khususnya untuk petugas Laundry
Kegiatan 3: Membuat Banner SOP Penggunaan APD Tahapan
Kegiatan
Output hasil
/
Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Merancang /mendesain Banner
Adanya rancangan Banner
Akuntabilitas : saya akan merancang banner dengan penuh integritas
25
Nasionalisme: Saya akan merancang banner dengan penuh semangat
Etika Publik : saya akan meminta bantuan rekan kerja dalam merancang banner (Kerja sama)
Komitmen mutu : saya akan mengefisienkan waktu saat merancang banner
Anti Korupsi : saya akan disiplin waktu saat merancang banner
2. Meminta saran / masukan dari atasan
Adanya saran dari atasan
Akuntabilitas: saya akan meminta saran secara transparansi
Nasionalisme: saya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam meminta saran
Etika Publik : saya akan menggunakan bahasa yang sopan saat meminta saran
Komitmen Mutu: saya akan meminta saran dengan memperhatikan mutu dari desain
Anti Korupsi : saya akan meminta saran kepada atasan secara mandiri
3 .Memperbaiki hasil desain
Adanya perbaikan hasil desain
Akuntabilitas : saya memperbaiki hasil desain dengan Tanggung jawab
Nasionalisme : saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam memperbaiki hasil rancangan
Etika Publik : Saya akan bekerja sama dengan rekan sejawat dalam memperbaiki hasil rancangan Komitmen Mutu : memperbaiki hasil desain secara
efektif
Anti Korupsi : Saya akan Memperbaiki hasil rancangan secara tepat waktu (Disiplin)
4. Mencetak Banner
Adanya banner
Akuntabilitas : saya akan mencetak Banner dengan penuh tanggung jawab
26
Nasionalisme : saya akan Mencetak banner dengan penuh semangat
Etika Publik : saya akan bekerja sama dengan teman sejawat dalam mencetak banner
Komitmen Mutu : Mengefisienkan waktu dalam mencetak banner
Anti Korupsi: Dalam mencetak Banner saya akan menggunakan anggaran pribadi tanpa membebani biaya kantor
Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :
Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:
Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak dapat menyelesaikan kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 4: Penyediaan APD Tahapan
Kegiatan
Output / hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Merincikan keperluan APD
Adanya rincian keperluan APD
Akuntabilitas :saya akan membuat rincian keperluan APD dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam membuat rinciang keperluan APD
Etika Publik : Membuat rincian keperluan APD dengan jujur
Komitmen Mutu: Membuat rincian kebutuhan APD dengan mengefisienkan waktu
Anti Korupsi: saya akan bersikap jujur dalam membuat rincian kebutuhan APD
27
2.Mencari informasi tempat penjualan APD
Adanya informasi tempat penjualan APD
Akuntabilitas :Saya akan mencari informasi tempat penjualan APD secara konsisten
Nasionalisme : saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dengan penuh semangat
Etika Publik : Saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dengan cara bekerja sama dengan rekan
Komitmen Mutu : saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dengan mengefisienkan waktu
Anti Korupsi : saya akan mencari informasi tempat penjualan APD dari berbagai sumber (bekerja keras)
3. Membeli APD Adanya Alat Pelindung Diri
Akuntabilitas : saya akan datang membeli Alat Pelindung Diri dengan memilih toko yang dapat dipercaya ( kepercayaan )
Nasionalisme : saya akan membeli APD dengan penuh semangat
Etika Publik : saya akan bersikap sopan dalam pembelian APD
Komitmen Mutu : saya akan membeli APD yang berkualitas baik
Anti Korupsi : saya akan membeli APD menggunakan anggaran pribadi tanpa membebani anggaran kantor (mandiri)
Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :
Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:
Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak dapat melakukan kegiatan sosialisasi secara maksimal karena tidak adanya APD yang digunakan sebagai alat peraga
28
Kegiatan 5 : Sosialisasi Penggunaan APD kepada petugas laundry Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar 1. Menginformasikan
Kegiatan
sosialisasi kepada petugas laundry melalui media Handphone
Adanya informasi sosialisasi
Akuntabilitas : saya akan menginformasikan kegiatan sosialisasi dengan jelas (kejelasan) Nasionalisme : dalam menginformasikan kegiatan sosialisasi saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik : saya akan menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu : menggunaan media handphone untuk mengefisienkan waktu
Anti Korupsi : saya akan bersikap adil dalam pemberian informasi
2. Menyiapkan Alat dan bahan
3. Membagikan pre test
Adanya alat dan bahan
Adanya pre test
Akuntabilitas : saya akan menyiapkan alat dan bahan dengan penuh Tanggung jawab
Nasionalisme : saya akan menyiapkan Alat dan bahan dengan penuh semangat
Etika Publik : saya akan meminta bantuan rekan sejawat dalam menyiapkan alat dan bahan
Komitmen Mutu : saya akan menyiapkan alat dan bahan secara efisien
Anti Korupsi :saya akan teliti dalam menyiapkan alat dan bahan
Akuntabilitas : saya akan membagikan pre test dengan adanya kejelasan soal didalam pre test tersebut
Nasionalisme : menggunakan Bahasa Indonesia yang bail
Etika Publik : membagikan pre test dengan sopan santun
Komitmen Mutu : mengefisienkan waktu Anti Korupsi : saya akan disiplin waktu 3. Mengadakan Pre
Test
Adanya Pre Test
Akuntabilitas : Melaksanakan pre test dengan soal yang jelas adanya kejelasan
Nasionalisme : mengadakan pre test dengan penuh semagat
Etika Publik : bersikap sopan santun kepada peserta Komitmen Mutu : Mengefisienkan waktu dalam pelaksanaan pre test
Anti Korupsi : disiplin waktu dalam pelaksanaan Pre test
29
4. Mensosialisasikan penggunaan APD
Terlaksananya sosialisasi penggunaan APD
Akuntabilitas : saya akan mensosialisasikan penggunaan APD dari awal hingga selesai (tanggung jawab)
Nasionalisme : Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik : saya akan bersikap jujur dalam menyampaikan informasi selama kegiatan sosialisasi
Komitmen Mutu : saya akan mengefisienkan waktu selama kegiatan sosialisasi
Anti Korupsi: tidak membeda – bedakan antara petugas yang satu dengan yang lainnya dalam memberikan sosialisai (Adil)
Akuntabilitas :
5. Mengadakan Post Test
Adanya Post test
Akuntabilitas : Melaksanakan post test dengan soal yang jelas adanya kejelasan
Nasionalisme : mengadakan post test dengan penuh semagat
Etika Publik : bersikap sopan santun kepada peserta Komitmen Mutu : Mengefisienkan waktu dalam pelaksanaan post test
Anti Korupsi : disiplin waktu dalam pelaksanaan Post test
Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :
Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana:
Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak dapat menyelesaikan kegiatan Aktualisasi
30
Kegiatan 6 : Mensosialisasikan penggunaan APD lewat media youtube Tahapan Kegiatan Output / hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar 1. Menyiapkan alat
dan bahan
Adanya alat dan bahan
Akuntabilitas : saya akan menyiapkan alat dan bahan secara lengkap (Bertanggung jawab)
Nasionalisme : bersemangat dalam menyiapkan alat dan bahan
Etika Publik : Bekerja sama dengan rekan kerja Komitmen Mutu : menyiapkan alat dan bahan yang efektif
Anti Korupsi : saya akan teliti dalam menyiapkan alat dan bahan (bekerja keras)
2. Merekam proses sosialisasi
Adanya hasil rekaman
Akuntabilitas : dalam proses perekaman video saya akan memberikan kepercaan kepada rekan kerja untuk merekam video
Nasionalisme : selama proses perekaman video sosialisasi saya akan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik : Bekerja sama dengan rekan kerja dalam merekam video
Komitmen Mutu : saya akan menggunakan alat yang efisien dan efektif dalam proses perekaman
Anti Korupsi : Merekam proses sosialisasi hingga tuntas (Kerja Keras)
31
3. Mengedit Video Adanya video yang telah di edit
Akuntabilitas : Melakukan proses editing Video secara tuntas ( Tanggung Jawab )
Nasionalisme : Bersemangat selama proses editing video
Etika Publik : Bekerja sama dengan rekan kerja dalam mengedit video
Komitmen Mutu : saya akan mengedit video dengan memperhatikan mutu video
Anti Korupsi : saya akan melakukan editing video hingga tuntas (Kerja Keras)
4. Mengupload video di youtube
Adanya video di youtube
Akuntabilitas : saya akan mengupload video ke Youtube dengan pengaturan privasi secara umum sehinga bias di akses oleh semua orang (Transparansi)
Nasionalisme : saya akan Mengupload video ke youtube dengan penuh semangat
Etika Publik : saya akan mengupload video secara disiplin
Komitmen Mutu : saya akan mengupload video dengan mengefisienkan waktu
Anti Korupsi : saya akan mengupload video secara mandiri
32 Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi :
Kegiatan ini berkontribusi terhadap misi RSUD Buton Utara yaitu Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana: informasi untuk Tutorial penggunaan Alat Pelindung Diri hanya bisa diketahui sebagian orang di lingkup kerja dan tidak bisa di akses oleh semua orang sehingga harus di upload ke youtube.
F. Perkiraan Hambatan dan Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tebel berikut ini:
Tabel 3.3Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
No Kendala
Antisipasi Strategi Menghadapi Menghadapi
Kendala Kendala
1. Kegiatan tidak selesai tepat Waktu
Manajemen Disiplin waktu waktu yang baik sesuai dengan
jadwal yang telah di buat
2. Adanya tugas dari atasan maupun tugas dari tupoksi sendiri yang harus
diselesaikan
Manajemen waktu yang baik
Mengatur jadwal kembali
3. Sulitnya bertemu dengan atasan dalam hal ini jika atasan sedang berada di luar kota
Konsultasi Mengatur jadwal dengan atasan kembali
meminta kapan kesediaan waktunya 4. Sarana dan prasarana untuk
melakukan kegiatan
Konsultasi Melakukan dengan atasan Konsultasi
dengan atasan untuk
mendapatkan dukungan
program kegiatan
G. Rencana Habituasi
Penulis dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya akan menerapkan nilai- nilai dasar ASN disiplin, jujur, berlaku adil, komitmen, efektif dan efisien, sopan santun dalam bertutur kata walaupun diluar kegiatan aktualisasi ini secara terus menerus demi kemajuan daerah, negara, agama, maupun keluarga.
H. Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara pada tanggal 3 september – 29 September 2020.
Kegiatan aktualisasi akan diajabarkan dalam timeline kegiatan pada jadwal pelaksanaan aktualisasi dibawah ini :
Table 3.4 Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
No Kegiatan September
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1.
Meminta dukungan kepada Atasan
• Meminta dukungan kepada kepala seksi pelayanan
• Meminta dukungan Kasubag Tata Usaha
• Meminta persetujuan Direktur
2.
Membuat SOP tentang penggunaan Alat Pelindung Diri
• Mengumpulkan bahan referensi pedoman SOP
• Menyusun SOP
• Konsultasi kepada atasan
• Meminta persetujuan Pimpinan
• Legalisasi SOP
3.
Membuat Banner SOP Penggunaan APD
• Merancang Banner
• Meinta saran kepada atasan
• Memperbaiki desain banner
• Mencetak banner
4.
Penyediaan APD
• Membuat rincian kebutuhan APD
35
• Mencari informasi tempat penjualan APD
• Membeli APD
5
Melakukan sosialisasi penggunaan APD pada petugas Laundry
• Menginformasikan kegiatan sosialisasi kepada petugas laundry melalui media handphone
• Menyiapkan alat dan bahan
• Mengadakan pre test
• Mensosialisasikan penggunaan APD
• Mengadakan post test
6
Membuat video sosialisi penggunaan APD di youtube
• Menyiapkan alat dan bahan
• Merekam proses sosialisasi
• Mengedit video
• Mengupload video ke youtube
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Pelaksanaan Aktualisasi
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dianggap perlu menerapkan nilai – nilai dasar ASN.
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dibuat dalam beberapa tahapan kegiatan,peran mentor dan coach sangat berpengaruh dalam memperlancar penyelesaian laporan aktualisasi .
Berikut hasil aktualisasi yang telaj dilaksanakan sejak 3 September 2020 hingga 1 Oktober 2020 di RSUD Kabupaten Buton Utara yang terdiri atas 6 (enam) kegiatan yaitu:
1. Kegiatan I Meminta dukungan dan persetujuan kepada pimpinan. Tahapan kegiatan terdiri atas :
a. Meminta dukungan Kepada Kepala Seksi Pelayanan Waktu pelaksanaan : 3 September 2020
Sebelum saya meminta dukungan kepada Kepala Seksi Pelayanan dalam hal ini Bapak Erdinata Ruli, SKM saya menyiapkan lembar dukungan, pada tahapan ini saya menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama aktualisasi
b. Meminta dukungan kepada Kasubag Tata Usaha Waktu pelaksanaan : 7 September 2020
Sebelum saya meminta dukungan kepada Kasubag Tata Usaha dalam hal ini Ibu Eka Fitriyawati Ladjiru,S.Kep,Ns,M.Kep saya menyiapkan lembar dukungan ,pada tahapan ini saya menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama aktualisasi
c. Meminta dukungan dan persetujuan atas kegiatan kepada Direktur RSUD Buton Utara
Waktu pelaksanaan : 7 September 2020
Sebelum saya meminta dukungan dan persetujuan kepada Direktur saya menyiapkan lembar persetujuan kegiatan. Pada tahapan ini saya