• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SIBEL ERASLAN A. Biografi Sibel Eraslan

B. Kaya karya Sibel Eraslan

Dalam bidang penulisan karya fiksi novel, Sibel Eraslan telah menulis tujuh novel berjudul:

1. “Fil Yazilari/Gajah bisa menulis”(Birun Yayinlari,Istanbul 2002).

2. “Balik ve Tango/Ikan dan tanggo”(Dergah Yayinlari,Istanbul 2006)

3. “Can Parcasi Hz.Fatimah/Fatimah az-Zahra”-Kerinduan Dari Karbara-(Salis Kitplat,Istanbul 2006)

4. “Cennet Kiddinlarinin Sultani Siret-I Meryem/Siti Maryam-Bunda Suci Sang

Nabi”(Istanbul 2008)

5. “Cal/Deniz:Hz Hatice/Khadizah-Ketika Rahasia Mim Tersingkap”(Timas

Yayinlari,Istanbul 2009)

6. “Kadin Sultanar”Wanita dari Seorang Sultan”(Istanbul 2011)

7. “Ni’in Melikesi Hazreti Asiyah/Asiyah-Ratu Sungai Nil”(Timas

Yayinlari,Istanbul 2011)

8. “Kadin Oradaydi incide Zuleyha”/Wanita yang ada disana itu adalah

Zulaikha(Istanbul 2012)

Novel-novel yang ia tulis dengan riset yang mendalam disambut respon positif oleh pembaca di negaranya.dan dari negara-negara lain termasuk dari indonesia, karena itu tidak heran karyanya masuk dalam kategori best seler dunia.(Keysamedia@puspa-swara.com diunduh pukul 14.30 tanggal 6 april 2016.)

C. Sinopsis

Asiyah seorang perempuan mulia yang memegang teguh aqidah , bahkan hingga saat lidah api menjilat tubuhnya di tiang hukuman penguasa zalim bergelar firaun, perempuan mulia ini, Asiyah seorang Ratu Mesir, yang menanamkan dengan kuat didalam hatinya ajaran tuhan yang satu seperti yang disampaikan oleh Nabi Yusuf A.S. Asiyah perempuan mulia yang tak silau oleh gemerlap kekuasaan dan nikmat dunia. Pada suatu waktu, saat kembali sebagai pembebas makah, mengatakan kepada para sahabat mengenai empat perempuan ahli surga yang paling mulia, yaitu Khadijah

putri Khuwalaid, Fatimah putri Muhammad, Asiyah putri Mudzahim, istri Fir’aun dan

Maryam putri Imran.

Asiyah yang juga dikenal sebagai Yes atau Yes’a. Besar dalam didikan Apa, guru yang sangat dihormatinya, serta kedua pengiring setianya, Tahnem dan Sare. Bersama, mereka menjaga keimanan terhadap Tuhan yang satu, seraya menyusun langkah menghadapi kelicikan dan pandangan haus kekuasaan kepala pendeta Haman dan karonim yang mengingkari asal-usulnya. Mereka adalah empat sekawan dari masa kecil, Asiyah(yes), Karonim(Ka), Haman(Ha) dan paro(Ra). Namun, pada akhirnya mereka berpisah jalan, saling berhadapan sebagai lawan.

Asiyah kemudian ditakdirkan menjadi permaisuri raja Ra. Sang Raja kelak bermimpi mengenai kelahiran seorang anak dari suku Apiru yang akan menjatuhkanya dari singga sana. Seorang anak yang akan menjadi utusa-Nya. Mimpi ini berujung pada kegilaan berupa membunuh semua bayi laki-laki Apiru yang baru lahir. Namun, kekuasaan Illahi menentukan bahwa bayi yang masih merah yang dihanyutkan ke sungai Nil oleh ibunya berjumpa ibu yang lain, Ratu Asiyah. Bayi ini adalah Musa.

1. Tema

Tema yang di angkat pada novel ASIYAH Sang Mawar Gurun Fir’aun Karya

Sibel Eraslan adalah “Keyakinan, Cinta dan Pengorbanan” hal ini dapat diketahui dari

karekter utama Asiyah. Melalui tokoh Asiyah, Sibel Eraslan menampilkan perwujudan keyakinan kepada tuhan yang esa yaitu Allah. Karater Asiyah berpegang tguh pada keyakinanya hinga takdir kematian menjemputnya, cinta kepada sesama manusia yang ditunjukkan dari sifat bak hati kepada semua orang dan pengobanan seorang ibu untuk anaknya.

2. Alur

Dalam Novel ini menggunakan alur gabungan(alur maju dan mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil hingga dewasa, dan alur mundur ketika menceritakan waktu kecil pada saat sekarang dewasa hal ini terlihat dalam cerita :

Ratu tiba di seberang setelah bergerak dua langkah melewati bagian kolam yang paling dalam, menyentuhkan tanganya di dinding marmer seperti dalam perlombaan dimasa kecil, kemudian bersandar di tembok batu syenit berwarna perak yang berkilau dibawah sinar matahari.”(Eraslan, 2014:92)

“Tahnem mengingat kembali hari-hari masa kecilnya ketika menempuh perjalanan menuju pulau Ab. Perahu yang dinahkodai almarhum gurunya diatas permukaan Nil tepat berada dihadapaya,membelah air sungai menunjukan sebuah jala di pandangan matanya...(Eraslan, 2014:157)

3. Penokohan

Dalam novel ini, Sibel Eraslan menampilkan berbagai karakter dengan jelas dan kajian secara mendalam.hal ini terlihat dari sifat-sifat tokoh yang dihubungkan dengan berbagai benda, unsur yang ada di alam. Berikut tokoh-tokoh yang berperan

1. Asiyah

Asiyah aliyas Yes merupakan seorang ratu yang ada di memphis,kecantikan Yes sama dengan kecantian ibunya yang membahana ke seluruh pelosok mesir mengingatkan pada sosok Putri Utara.Tubuhnya langsing, kulitnya putih, menjulang tinggi di antara perempuan Mesir.suaranya yang merdu penuh dengan keceriaan. Kerendahan hati dan Kedermawananya membuat orang-orang yang mengenalnya semakin terpesona(Eraslan, 2014:36)

2. Pare-Aton

Pare-Aton aliyas Pare-Amon aliyas Ra aliyas Fir’aun merupakan anak yang

menonjol diantara keempat anak yang lain karena sifat kepemimpinanya. Wajahnya yang memesona dan kemampuan berbicara langsung menarik banyak perhatian. Badanya tinggi, rambutnya memanjang sampai bahu dan berwarna kuning, bahunya lebar, wajanya tegas dan kokoh, kulitnya kecoklatan, lengan dan kakinya panjang, serta aksen dan intonasi suaranya tegas mebuat orang yang mendengarnya dalam waktu singkat terhipnotis. Setiap orang yang bericara kepadanya memerikan rasa hormat sebagai kaisar masa depan.(Eraslan, 2014:37)

Pancaran keagungan Pare-Aton mengingatkan pada sebuah patung perunggu. Rambut pirangnya yang membelai bahunya yang lebar,tubuhnya yang selalu terlhat tinnggi dibandingkan siapa pun yang berdiri disampingya, orsinya yang memukau, gigi-gigi ratanya yang bersinar terang seperti berlian di antara bibirnya ketika bericara,dahinya yang lebar, telinga yang lebar, anting di kedua telinganya yang membutakan manusia dengan kekaguman, kedua tagan panjangnya dihiasi cincin dan gelang, sandal yang melindungi jari-jari kaki yang terang sperti perak, dan syal mewah yang da pakai...Di setiap acara yang dia ikuti.seluruh pandangan terpaku pada dirinya. Para perempuan kerajaan tergila-gila pada dirinya.(Eraslan, 2014:111)

3. Karonim

Karonim aliyas Ka aliyas Ka-Amon atau Karun, seorang anak muda jenius yang selalu menyibukkan diri dengan kegiatan kegiaan baru, teori-teori ilmu pengetahan baru. Maskipun tak banyak bicara, hafal beratus, ratus bait mengenai musik dan astronomi, memahami semua ilmu pengetahuan kimia,serta menguasai alkimia sampai sihir. kecedasa yang tak pernah ada akirnya membuatnya terlihat akan menjadi salah satu kaisar yang berhasil di masa depan. (Eraslan, 2014:38)

4. Haman

Haman aliyas Haman-Aton aliyas Ha, Dahinya memilik banyak kerutan karena terlalu banyak berfikir. Kuitnya gelap dengan kedua bola mata berwarna hijau memberikesan misterius. Ha, merupakan salah satu siswa

yang paling dipantau oleh para pendeta dan para penasehat kerajan.(Eraslan, 2014:38-39)

5. Apa

Apa alias Apa-Aton atau Apa-Amon atau abdi Raja Kafir buta merupakan teman dari raja Akhainate, Guru dari Ra, Ka. Ha dan Yes. Berikut kutipan novel yang menggambarkan Apa:

Apa yang badanya semakin membungkuk karena menanggung begitu banyak kesedihan dan hatinya penuh dengan luka menjadi seorang kakek bagi anak-anak itu. Apa adalah seorang guru yang handal diantara para guru, tak berbahaya bagi istana, dan tak mencurugakan bagi pendeta.

Apa telah menepati janji yang diberikan kepada tuanya Akhen.Kapan saja tangan sang abdi buta raja kafirbersentuhan dengan anak-anak pilihan yang berjumlah empat anak ini, maskipun kedua matanya tak dapat melihat dia merasakan aura biru yang bergerak di ujung-ujung jemarinya.(Eraslan, 2014:36)

6. Tahnem

Tahnem merupakan murid dari guru Bes dia Adalah seorang Hapi sebutan untuk anak yang tak pasti kedua orang tuanya.

Ia adalah seorang yang sangat serius denga wajah hitamnya yang semakin cemerlang sering dengan hembusan angin sungai Nill..Ibunya adalah seorang petani yang baik, ketika ibunya meninggalkan Dia, dia masih seorang bayi di bulan ketiga tahun matahari yang kedua.ibunya memiliki hidung yang mancung dan dahi yang terang seperti Tahnem.(Eraslan, 2014:158)

Tahnem merupakan orang yang berani dalam mengatakan sesuatu yang di anggapnya benar maskipun hal itu dapat membahayakan diriya hal ini dapat terlihat dalam kutipan novel sebagai berikut:

“Tuanku”,ucap Tahnem, “tuaku,jika melakukan hal yang dilakukan oleh

kepala pendeta Haman maka jangka waktu sepuluh tahun di tangan kita tak akan tersisa penduduk yang bersedia melakukan pekerjan berat dan kasarntk mesir.Seluruh laki-laki Apiru yang akan terbunuh,bukankah lebih baik untuk melayani negeri ini?Usulan untuk membunuh seluruh anak laki-laki merupakan usulan tanpa melihat konsekuensi di masa depan.

Orang-orang memandang pemuda yang berani melawan perkataan Kepala Pendeta Haman secaa terbuka ini dengan mata setengah kagm dan setengah terkejut.(Eraslan, 2014:215-216)

7. Sare

Merupakan cucu dari seorang pendatang yang akan pergi kerumah pedagang bahtiyar,ayahnya adalah peternak kuda dan tahu bayak mengenai jejak-jejak dan telah meninggal dalam sebuah perjalanan. Sare adalah anak yang dibesarkan dengan ajaran Nabi Yusuf yang yakin dengan satu tuhan sare merupakan teman seperjaanan sang Ratu yang pandai merangkai mutiara pada akhirnya menikah dengan Tahnem.

“aku mengenal paling sedikit sebelas burung yang terbang dipadang pasir

dari jejak kakinya....“Ayahmukah yang mengajakan kepadamu pengtahuan ini?”“ayahku adalah seorag peternak kuda dan tahu banyak mengenai

jejak-jejak...“kenapa kamu mulai menangis ketika Yahuda berkat takakan datangbersamakita?”“setelah ayahku meningal dunia dalam perjalanan,

selain yahunda(pendatang)tak ada lagi siapa-siapa di dunia ini. Tapi diapun pergi meniggakanku. Sekarangaku pergi ketempat yang aku tak tahu,bersama

Tuan Muda yang tak aku kenal....”(Eraslan, 2014:188)

Ketika mereka tiba didesa Nekas di kaferteb, Seketika terlihat peringatan di

sebuah batu yang bertuliskan “jagalah sikapmu dihadapan gabungan suci”.Tubuh sare mengigil...menurut adat ibrani,sare adalah anak yang dibesarkan denga ajaran nabiYusuf yang yakin dengan satu tuhan. Apa

artinya gabungan suci’?Sare khawatir bahwa dia akan masuk ketempat

ibadah berhala ang aneh..(Eraslan, 2014:189)

Sare menyerahkan serangkaian kalung mutiara dengantangan gemetar, Sebenarnya dia mengetahui bahwa mutiara itu akan redup di sisi pemiliknya. Tapi ia berusaha untuk membuat sang Ratu yang sedih tersenyum,maskipun sedikit saja. Sebentar saja, kedua matanya kembali tenggelam...jauh ke sana, dia memandang hingga jauh di balik Nil dan wilayah lain dari balik jendela. Selain kedua abdi setianya, sultanah hanyalah sebuah jubah besar kesendrian.(Eraslan, 2013:297)

8. Guru Bahtiyar

Guru Bahtiyar merupakan pedagang yang mengenal seluruh sungai di pemukaan bumi ini.Dan dengan nama keagungan seorang raja..Dan dengan kekuatan yang terletak di ujung jemari para perempuan...Dan padang pasir, kurang lebih sebelas jejak kaki burung yang terbang di atas padang pasir...tak ada yang lebih tahu didunia ini selain dirinya.(Eraslan, 2014:155)

Orang tua yang bijaksana yang berbicara dengan ungkapan puisi dan panjang ini sering sekali bergumam dengan bahasa-bahasa berbeda yang tak tahnem pahami.Beliau juga mencari sesuatu di laci-laci tinggi di sepanjang tembok sambil membelai jenggot yang memanjang sampaike perut...(Eraslan, 2014:172)

Guru Bahtiyar, seperti halnya mengerti jenis-jenis batu, juga memahami manusia dengan baik. Saat itu juga,dia bisa membaca cahaya terang yang akan muncul seiring waktu di kedua mata Tahnem...Dia yakin dengan sifat setia,pintar dan pemberani yang Tahnem miliki hanya dalam lingkup perkenalan itu.(Eraslan, 2014:174)

9. Guru Bes

Guru Bes memiliki jenggot putih yang panjang,merupakan seorang guru yang dihormati, tegas dan teliti dan berasal dari desa Nekkas.(Eraslan, 2014:154-155)

Berikut kutipan novel yang menggambarkan Guru Bes:

“tak ada tangisan!jika tertawa,bukan dan takkan pernah di depan pemakaman yang kau lihat itu,mengertiah kau?”seru Guru Bes...

Suaranya seperti sambaan petir dilangi

Sebenarnya, perintah Sultanah Asiyah untuk memberikan pendidian kepada Sare di Desa Nakkes telah memunculkan desas desus diantara masyarakat kaferteb.Sikap keras Guru Bes ini bermaksud untuk mengilangkan desas desus itu. Tahnem tahu betul bahwa dibalik penampilan sebuah batu granit, Guru Bes memiliki hati yang terang seperti emas Nubye.(Erasla, 2014:192)

10.Yakobed

Yakobed adalah ibu dari Musa, Harun dan Maryam dan istri dari Imran bertempat tinggal di Gosen suatu tempat yang ada di negara Mesir.

Berikut ini kutipan Novel yang menggambarkan tentang Yakobed:

“Remah roti yang dikumpulkan kurang lebih satu minggu disebar dihalaman

rumah secara teliti. Dia pun berhasil mengumpulkan burung-burung yang hinggap di ranting-ranting pohon di sekelilng ke halaman rumahnya...Ibunya adalah seorang perempuan yang sabar dan gigih.(Eraslan, 2014:232)

11.Imran

Imran adalah ayah dari harun,musa dan maryam.

Berikut kutipan novel yang menggambarkan tentang imran

“Mayam belari ke kamar belakang, tempat ayahnya sedang bersujud berdoa.(Eraslan, 2014:234)

12.Harun

“Dia datang!tamu kita telah datang,”serunya memberikan kabar gembira.

Bahkan, Harun yang masih kecilpun tersenyum mengerti apa yang maryam katakan..(Eraslan, 2014:234)

13.Maryam

Maryam adalah anak yakobed yang paling tua yang memiliki pribadi ramah dan cerdas.

Berikut kutipan Novel yang mengambarkan Mayam:

“Maryam berlari ke sisi ibunya.Dia membawa sebuah ember berisi air dingin

dan kurma segar untuk ibunya.(Eraslan, 2014:234)

“Apa yang kalian cari ada di sini,”tambah Marya. Dengan tongkat di tanganya,ia mengaduk-aduk tanah yang sebagaian sudah bercampur dengan potongan-potongan tulang.(Eraslan, 2014:240)

Keramaian di depan rumah perlahan menghilang. Orang-orang pergi sambil meminum susu mentega dingin yang dijamu oleh maryam yang cerdas.(Eraslan,2014:241)

14.Musa

Musa merupakan anak dari Yakobed dan Imran,terlahir dengan membawa keistimewaan yang terlihat dari kecil sampai dewasa.

Berikut kutipan Novel yang menggambarkan Musa:

“rumah keluarga imran dihujani keberkahan yang terlihat jelas oleh semua orang. Ternak kambing dan sapi semuanya terlahir kembar,air susu yang diperah dengan melimpah dari kambing dan sapi, serta pepohonan dan tanaman yang berbuah lebat... (Eraslan, 2014:239)

“pangeran musa mungkin pewaris tahta yang masih kecil, tetapi pendidikan yang diterima membuat dia telah belajar bagaimana menggunakan segel dan

wewenangnya. Ia juga memberikan empat tong besar berisikan air untuk menghilangkan dahaga para pekerja.Diatas tandu, Pangeran musa memberikan salam kepada pekerjanya..(Eraslan, 2014:334-335)

Shafara gelisah.Tubuhnya gemetar memandang kedua mata suaminya dengan rasa takut. Tapi, Musa tenang mengusai keadaan dan berserah diri. Allah yang menciptakan daratan dan langit serta tempat diantara keduanya selalu berada di sisi mereka. Tak perlu merasa takut.(Eraslan, 2014:401)

“dia memahami bahwa tongkat itu adalah sebuah bukti kenabianya... ketika dengan do’a, “tongkat”itu menjadi naga besar...

Naga...

Ketika tanganya di ulurkan ,ular yang bergerak dengan cepat kembali lagi kebentuk asalnya,kedalam bentuk tongkat yang biasa digunakan oleh seorang gembala.

Tangan yang dia masukkan kedalam kantongnya bersinar cahaya ketika dikeluarkan, menerangi sekitarnya. Ini merupakan mukjizat kenabianya bukti kekuasaan Tuhan yang mengutusnya... (Eraslan, 2014:407)

15.Syafura

Syafura, Putri Nabi Syu’aib istri dari Musa yang ikut dalam perjalanan yang

memiliki perasaan seorang perempuan pada umunya ketika melakuka sebuah perjalana yaitu rasa takut dan khawatir.

Berikut kutipan Novel yang menggambarkan syafura

Musim dingin. Gurun di musim dingin. Bukit-bukit gurun musim dingin. Dia

melakukan perjalanan dengan istrinya, Shafura, putri Nabi Syu’aib. Di antara

dinginya malam dan panas teriknya siang hari, dengan daratan yang seluas bentangan langit, perjalanan ditempuh dengan perjuangan. Menempuh sepasang bukit yang mengampit laut merah, Teluk Akabe, mendaki gunung-gunung Sinai, lalu masuk kepintu Mesir dari arah timur.Shafara gelisah. Tubuhnya gemetar memandang kedua mata suaminya dengan rasa takut. Tapi, Musa tenang mengusai keadaan dan berserah diri. Allah yang menciptakan daratan dan langit serta tempat diantara keduanya selalu berada di sisi mereka. Tak perlu merasa takut. Seperti itulah suaminya selalu berkata dan perasaanya dalam ketenangan ketika mendengarkan ucapan itu... (Eraslan, 2014:401)

16.Guru Yasuda

Guru Yasuda adalah seorang pendatang yang pergi kerumah Guru Bahtiyar untuk mengantarkan keponakanya Sare. Guru Yasuda bekerja sebagai pembuat petimati semetara untuk menggantikan pamanya.

Berikut cuplikan Novel yang menggambarka Guru Yasuda:

Sekali lagi tuan pendatang tenggelam dalam tawanya. Jadi benar apa yang dia dengar dari skitarnya, para Apiru sama seperti Tuan pedatang, orang-orang berkulit putih dan hanya menyembah satu Tuhan yang tuggal. (Erasla, 2014:165)

“lihat tertawa itu bagus!”ucap Tuan pedatang kepada Tahnem yang

menyadari kebahagaannya. Ucapan ini membuat Tahnem merasakan badanya tambah tinggi dan umurnya semakin dewasa. Dia berada di sekliling para laki-laki, di dalam dunia para tuan-tuan..(Eraslan, 2014:176-177)

“Nyonya, saya adalah Guru Yahuda. Saya datang dari kota yang sangat jauh.

Toko ini milik paman saya, tapi karena dia sedang bekerja di pembangunan benteng, saya terpaksa harus menggantikanya. Tak usah khawatir, tangan saya sangat lihai.anda cukup menjelaskan peti mati seperti apa yang anda inginkan. Saya pastikan petimati pesanan Anda akan siap di siang hari.

“Satu peti mati... saya ingin petimati kecil..”

“Saya mempunyai keponakan bernama Sare. Sejauh yang saya dengar, dia

bertugas sebagai pelayan Ratu Asiyah ,”lanjut guru Yahuda...Hati Yakobed

seketika bergetar takut. Jadi, tukang kayu memiliki kerabat di istana.Maskipun awalnya yakobed memutuskan untuk pergi dari tempat itu ....Yahuda seolah memahami apa yang terlintas dari pikiran Yakobed. (Eraslan, 2014:242)

17.Raja Akhen

Seoranng Raja yang percaya kepada keyakinan yang dibawa oleh Nabi Yusuf pada Tuhan yang maha Esa. Sang Raja memiliki teman dan guru yang memiliki keyakinan yang sama bernama Apa. masa kekuasaanya berahir dengan kudeta dari seorang komandan dan para pendeta yang menentang keyakinan sang Raja pada Tuhan yang Esa.

Berikut kutipan Novel yang menggamarkan sang Raja Akhen.

Akhen dan teman seperjalanannya di Amarna sama sekali tak memedulkan kekacauan dan keributan yang terjadi di Mamphis dan Teb. Mereka percaya da memberikan hati mereka kepada Tuhan Sang Maha Pencipta,satu dan tak ada lainya,pemilik hidup dan keabadian.(Eraslan, 2014:5)

Dan Amarna...Telah takluk...Akhirnya, kisah kota Matahari yang mencritakan Raja Akhen terkubur dalam dinginya air sungai Nil. (Eraslan, 2014:19)

18.Putri utara

Ia merupakan istri dari raja mesir Pare-Amon dari sebuah perjanjian Diplomsi.

Berikut kutipan Novel yang menggambarkan Ratu Utara:

“Haman yang sudah lama menjalani persekutuan dengan pangeran Hattusas,

sekali lagi menyiapkan sebuah kegilaan baru untuk sang raja. Malam ini akan diadakan upacara kehormatan merayakan pengangkatan Putri Utara sebagai istri Raja di istanah mesir untuk membangun hubungan yang baik dengan kerajaan tetangga,Hattusis.(Eraslan, 2014:314)

“Banyak raja yang tak dapat mendapatkan kemenangan dalam peperangan,

tetapi menggapai kejayaan dalam meja perjanjian. Diplomasi yang ada dalam

adat Mesir kuno mengajarkan untuk berteman dengan musuh anda”

“Maskipun pengangkatan Putri Utara sebagai Ratu Mesir dan sultanah utama akan menyebabkan Ratu Asiyah hilang?”(Eraslan, 2014:319)

19.Pangeran Menmatre

Pangeran Menmatre adalah pewaris tahta dari kerajaan mesir yang akan menggantikan Pare-Amon, pangeran Menmatre merupakann orang yang kagum kepada sang Ratu Asiyah.

Berikut kutipan Novel yang menggambarkan pangeran Menmatre:

“Sementara itu dalam kesibukan di istana sang Ratu,Asiyah tak lain adalah

seoarang perempuan yang menolak tegas kata-kata yang terucap dari pangeran Menmatre yang sejak kecil selalu kagum dengan diri sang ratu. Mereka berpisah....

“Suatu hari, saya akan muncul di hadapan Anda dalam keadaan yang tak

pernah anda bayangkan, wahai Ratuku .Untuk saat ini, Semoga perjalanan

Anda dimudahkan...”

Mereka saling menundukkan kepala, memberikan salam.... Seluruh burung dalam sangkar telah terbang....

(Eraslan, 2014:322-323)

Pangeran Menmatre dengan postur tubuh yang mengingatkan pada sebuah patung perak berpotongan atletis, setelah menurunkan selendang hitam yang dia angkat ke udara, masuk ke kuil lama di Faiyun dan memenuhi pidato duka resmi.(Eraslan, 2014:384)

20.Syifa dan Pua

Syifa dan Pua merupakan dua bidan yang terkenal pada pemerintahan raja yang

bergelar Fir’aun,beriman kepada tuha yang maha Esa, mengingatkan tentang

Allah,memiliki sifat baik dan kasih sayang,diperintahkan utuk membunuh bayi laki-laki yang lahir dan pada akhirya memilih untuk mati di tangan pengawal dari pada membunuh bayi yangtak berdisa.

Berikut kutipan Novel yang menggambarkan sifa dan pua.

Para bidan mengingatkan tentang Allah kepada para penduduk Mesir...Allah yang Maha Agung memberikan banyak nikmat kepada hamba-Nya...Allah yang Rahman, memberikan kebaikan besar terhadap apapun yang ada di alam semesta ini. Memberikan nikmat-Nya kepada semua. Dia Maha Pengasih dari yang paling pengasih.. Mereka mengingatkan kepada surga, kebaikan, dan kasih sayang...

(Eraslan, 2013:218)

Kami memilih menyerahkan nyawa kami kepada Alla daripada membunuh kepoosan bayi-bayi...

Sesuai perkataan mereka, Pua dan Syifa menghembuskan napas terahir di depan

pintu rumah mereka di tangan para tentara Fir’aun...

(Eraslan, 2013:243-245)

4. Latar

Latar dalam Novel ASYAH Sang Mawar Gurun Fir’aun Karya Sibel Eraslan

Dokumen terkait