• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA NOVEL ASIYAH “SANG MAWAR GURUN FIR’AUN” SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA NOVEL ASIYAH “SANG MAWAR GURUN FIR’AUN” SKRIPSI"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

PADA NOVEL ASIYAH “SANG MAWAR GURUN FIR’AUN”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

DEDY ROMANSYAH

NIM 11110147

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)SALATIGA

(2)
(3)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA NOVEL ASIYAH

“SANG MAWAR GURUN FIR’AUN”

DISUSUN OLEH:

DEDY ROMANSYAH

NIM: 11110147

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 05 Juni 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr Fatchurrohman, M. Pd Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M. Pd

Penguji I : Dr Budiyono Saputro, M. Pd Penguji II : Drs. H. Wahyudiana, MM. Pd

Salatiga, 5 Juni 2017 Dekan

Suwardi, M.Pd

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Sayayang bertanda tangan di bawah ini

Nama :DEDY ROMANSYAH Nim :11110147

Jurusan :Pendidikan Agama Islam

Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan(FKIP)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar merupakan karya saya sendiri,bukan

jiplakan dari karya orang lain. Pendapat-pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini di kutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 27 Maret 2017 Penulis

(5)

MOTTO

“Ing Ngarsa Sung Tuladha Ing Madya Mangun KarsaTutwuru

Handayani”

-Ki Hajar Dewantara-

PERSEMBAHAN

Skripsi yang sederhana ini penulis persembahkan kepada:

Ibu tercinta yang berada di surga yang telah memberikan banyak kasih dan sayang selama masih kecil hingga dewasa.

Ayah tercinta yang selalu menjaga dan selalu percaya tak penah berhenti memberikan segala hal yang dibutuhkan dalam pencapaian anaknya.

Saudara yang selalu menemani dalam saat-saat kritis dalam hidup,saat bahagia dan saat-saat semua terasa berahir selalu memberikan semangat dan dukungan

Teman yang membantu dalam proses penyelsaian,ada saat-saat yang dibutuhkan dan selalu memberikan pesan positif dan selalu memberikan suport.

Seluruh dosen dan Karywan IAIN Salatiga

Semua instansi yang membutuhkan pengajaran tentang nilai pendidikan islam.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Raja alam semesta (Allah ‘Azza wa Jalla). atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh dari sempurna. Sholawat dan salam Allah

SWT, semoga senantiasa terlimpahkan kepada Sang Pemimpin hidupmanusia dan yang menjadi cakrawala rindu para umatnya (nabi Muhammad SAW).

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku RektorInstitut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan(FTIK)

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI) IAIN Salatiga.

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. Selaku pembimbing yang telah membimbing

dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag. Selaku Pembimbing Akademik

6. Bapak/ibu dosen dan seluruh karyawan IAIN yang telah memberikan pelayanan kepada penulis.

(7)

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Atas jasa-jasa dan kebaikan beliau di atas, penulis berdo’a semoga Allah SWT menerima amalnya dan memberikan balasan yang lebih baik.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, semua itu karena keterbatasan penulis. Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali kalimat Al-Hamdulillahi Robbil ‘Alamiin. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Salatiga,27 maret 2017

Penulis

(8)

ABSTRAK

Dedy Romansyah.2017. Nilai-nilai Pendidikan Islam pada novel Asiyah Sang Mawar Gurun

Fir’aun karya Sibel Erasan. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstitut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata kunci:Nilai-nilai Pendidikan Islam,Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan wawasan nilai-nilai keislaman yang tedapat dalam karya sastra yang berbentuk cerita. Yang mana nilai-nilai islam pada

novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan. Pertanyaan utama yang ingin

dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apa nilai-nilai pendidikan Islam pada novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan?, (2) Apa kontribusi riset dalam dunia pendidikan Islam?, (3) bagaimanakah relevansi nilai-nilai pendidikan Islam pada karakter

Asiyah dalam novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan dengan

pendidikan Islam?

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan(library reasearch). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Selanjutnya Penelitian ini menggunan teknik deskriptif analisis (descriptive of analyze research) yaitu dengan mencari mengenai bibliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi pada novel Asiyah

Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:1) Apa nilai-nilai pendidikan Islam dalam

novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan, yaitu pendidikan tauhid,

pendidikan, pendidikan akhlak, 2) Apa kontribusi riset dalam dunia pendidikan Islam, 3) Relevansi nilai-nilai pendidikan Islam pada karakter Asiyah dalam novel Asiyah Sang Mawar

Gurun Fir’aun Karya Sibel Eraslan dengan pendidikan Islam, yaitu iman kepada Allah

(9)

DAFTAR ISI

Sampul ... i

Nota Pembimbing ... ii

Pengesahan Kelulusan ... iii

Pernyataan Keaslian Tulisan ... iv

Moto dan Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Metode Penelitian ... 7

F. Penegasan Istilah ... 12

G. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Nilai ... 15

B. Pengertian Pendidikan ... 16

C. Pengertian Islam... 18

(10)

1. Pendidikan Aqidah ... 19

2. Pendidikan Akhlak ... 22

3. Pedidikan Ibadah ... 25

E. Metode Pendidikan Islam ... 26

1. Metode Ceramah ... 26

2. Metode Cerita dan Kisah ... 26

3. Metode Keteladanan ... 27

4. Metode Nasehat ... 27

F. Gambaran Umum Novel ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL ASIYAH SANGMAWAR GURUN FIR’AUN KARYA SIBEL ERASLAN A. Biografi Sibel Eraslan ... 34

B. Kaya-Karya Sibel Eraslan ... 35

C. Sinopsis ... 36

D. Tema ... 37

E. Alur ... 37

F. Penokohan ... 37

G. Latar ... 46

H. Sudut Pandang ... 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Nilai Pendidikan Islam pada novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan... 54

1. Nilai Pendidikan Aqidah ... 54

(11)

B. Relevansi nilai-nilai pendidikan Islam karakter Asiyah dalam novel Asiyah Sang

Mawar Gurun Fir’aun Karya Sibel Eraslan dengan pendidikan Islam ... 80 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 87 B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Satuan Kredit Kegiatan (SKK) 2. Lembar Konsultasi Skripsi

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu dalam upaya pengembangan potensi yang ada pada dirinya. Pengembangan potensi yang ada

pada dirinya diharapkan dapat bermanfaat di masa depan baik bagi setiap individu maupun masyarakat.

Pendidikan merupakan fasilitator untuk melayani kebutuhan individu dalam

upaya mencetak generasi-generasi yang beprestasi dan memiliki akhlak mulia.

Pendidikan menurut Al-Syaibani dalam (Nata,2010:28).Proses mengubah

tingkah laku individu, pada kehidupan pribadi masyarakat, dan alam sekitarnya,dengan cara mengajar sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai suatu profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mendifinisikan Pendidikan sebagai “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

(14)

Menurut Dewantara dalam (Suryosubroto,1990:27) bahwa Pendidikan adalah

Tutwuri Handayani, artinya:Tutwuri atau mengkuti anak berkembang sendiri dengan jalannya sendiri dan adanya atau mempengaruhi agar perkembangan lebih

pesat, apabila ada bahaya dapat dihindari.

Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting baik buat individu,keluarga maupun,masyarakat,dengan pendidikan manusia bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk,menjadikan manusia lebih berharga karena dapat menghargai dirinya.Berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dari orang yang memiliki ilmu pengetahuan.Hal ini juga dijelaskan dalam surat Al-Mujadilah ayat 11.





















































Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS-Al-Mujadilah:11).

Dari berbagai pernyataan di atas terlihatbahwa manusia memililiki potensi

yang perlu dikembangka untuk mencapai berbagai aspek yang ada pada diri manusia seperti aspek spiritual,daya imajinasi, fisik keilmuan dan bahasa baik secara individu maupun kelompok agar tercapai sebuah kesempurnan dalam

(15)

Dalam proses pembelajaan, cerita memiliki pengaruh penting dalam

perkembangan intelektual idividu.Seorang guru akan dengan mudah memberikan pesan moral dan agama dengan menghubungkan cerita yang diceritakan dengan

apa yang ada dimasyarakat atau mereka alami dalam keseharian daripeserta didik.Seperti diterangkan dalam surat yusuf ayat:111















Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi

orang-orang yang mempunyai akal”(QS.Yusuf:111).

Membaca adalah kegiatan yang dapat memberikan energi dan motivasi, karena dengan membaca seorang akan menemukan berbagai informasi yang digunakan untuk solusi masalahnya atau sebagai pengetahuan baru. Membaca

novel adalah satu dari sekianbanyak buku yangdidalamnya terdapat berbagai pesan yang tersirat maupun pesan yang tersurat yang di tulis dalam berbagai gaya

bahasa penulis.Romantisme cerita yang digambarkan oleh masing-masing penulis dalam karyanya menjadikan novel disenangi berbagai generasi khususnya anak muda.Setiap novel memberikan pengalaman yang berbeda-berbeda buat pembaca.

Pembaca akan dibawa masuk kedalam imajinasi,emosi serta dapat memberikan konsumsi intelektual.

Novel adalah kerangka prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat

(16)

Novel dibentuk dari dua unsur yaitu: unsur Intrinsik dan Ekstrinsik. Unsur

Intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri,yang secara langsung membangun cerita. Unsur-unsur tersebut adalah tema, alur, plot,

penokohan,sudut pandang, amanah. Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra,yang secara tidak langsung turut mempengaruhi bangunan atau sistem organisasi karya sastra.Unsur-unsur tersebut misalnya pendidikan, sosial,

psiologis, ekonomi, dan politik(Nurgiantoro,2010:23-24).

Menurut penulis selain Al-Qur’an dan Hadis yang merupakan dasar utama dalam pendidikan islam, novel memiliki sesuatu yang perlu di perhaikan. Dalam sebuah novel terdapat bebagai nilai-niai,pesan moral dan amanat untuk berbuat baik yang dapat diterapkan dalam kehidupan di masyarakat atau dapat diambil

sebuah pelajaran yang berguna bagi orang yang membaca.

Satu dari sekian banyak Novel yang terkenal adalah Asiyah Sang Mawar

Gurun fir’au karya Sibel Eraslan.Lahir di Uskudar,Istanbul,1967. Lulusan

Fakultas Hukum ini, giat beraktifitas dalam bidang hak asasi manusia,pendidikan,pendirian jaminan kerja,dan hak-hak kaum hawa.Aktif

menulis dalam majalah Teklif,Imza,Dergah,Mostar, dan Heje.Sampai sekarang tercatat sebagai kolumnis di Koran Star.Novel-novelnya ditulis dengan riset

(17)

Novel tentang Khadijah terjual lebih dari 50.000 eksemplar di negaranya.

Novel itu pun telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa,termasuk bahasa indonesia.

Novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun menceritakan kisah Ratu Asiyah yang juga dikenal Yes atau Yes’a atau Yesisir. Pembaca akan diajak menyelami perjalan hidup Ratu Asiyah yang besar dalam didikan Apa, guru yang

sangat dihormatinya, serta kedua pengiring setianya, Tahnem dan Sare.Bersama,mereka menjaga keimana terhadap tuhan yang Satu,seraya

menyusun langkah menghadapi kelicikan dan pandangan haus kekuasaan kepala pendeta Haman dan Karonim yang mengingkari asal-usulnya.Mereka adalah empat sekawan dari masa kecil Asiyah,Ra,Ha da Ka. Namun, pada akhirnya

mereka berpisah jalan saling berhadapan sebagai lawan.

Asiyah kemudian ditakdirkan menjadi permaisuri raja Ra.Sang raja kelak

bermimpi megenai kelahiran seorang anak dari suku Apiru yang akan menjatuhkanya dari singgasana. Seorang anak yang menjadi utusan-Nya.Mimpi ini berujung pada kegilaan berupa membunuh setiap bayi laki-laki apiru yang baru

lahir. Namun, kuasa illahi menentukan bahwa bayi masih merah yang dihanyutan ke sungai Nil oleh ibunya akan berjumpa ibu yang lain, ratu Asiyah. Bayi ini

adalah Musa.

(18)

Berdasarkan uraian yang singkat tersebut,penulis tertarik untuk menelit

dan mebahas mengenai nilai-nilai pendidikan islam yang terdapat pada novel

Asiyah (Sang Mawar di gurun Fir’aun) Berbagai peristiwa yang di alami Asiyah

sebagai tokoh utama dalam novel akan membawa pembaca ke arah penemuan Nilai-Nilai pendidikan yang ada dalam kehidupan.Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitia dengan menggunakan judul skripsi NILAI-NILAI

PENDIDIKAN PADA NOVEL ASIYAH “SANG MAWAR GURUN

FIR’AUN”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,penulis membuat rumusan masalah,sebagai berikut:

1. Apa nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Asiyah Sang Mawar Gurun

Fir’aun?

2. Apa kontribusi riset dalam dunia pendidikan Islam?

3. Bagaimanakah relevansi nilai-nilai pendidikan islam karakter Asiyah dalam novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan dengan pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jalas dalam kegiatan penelitian,maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel Asiyah Sang

Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan.

(19)

3. Untuk mengetahui relevansi karakter Asiyah pada novel Asiyah Sang

Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan terhadap pendidikan Masyarakat Muslim.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis, diharapkan dapat mempermudah dalam memahami pesan-pesan nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya.

2. Bagi Pembaca, diharapkan dapat memberikan motivasi dan referensi dalam pembuatan karya-karya novel yang lebih kreatif, imajinatif serta memiliki berbagai pesan positif yang dapat diaplikasikan dalam

kehidupan.

3. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemajuan

dalam dunia pendidikan Islam dengan mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan Islam pada novelAsiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan.

E. Metode Penelitian

Metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara

atau suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek penelitian, sebagai

(20)

Metodologi ini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan

dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan

prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran(Mardalis, 2002:24). Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah

1. Jenis penelitian dan pendekatan

Jenis penlitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research),dengan

mengunakan pendekatan deskriptif analisis(descriptif of analyze research). Deskripsi analisis ini mengnai biografi yaitu pencarian berupa fakta,hasil dari ide pemikiran seseorang melalui cara mencari,menganalisi, membuat

interprestasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan(Moleong,2005:29).

Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian didiskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan dalam teks-teks dalam novel yang

mengandung nilai pendidikan Islam dengan menguraikan dan menganalisis serta memberkan pemahaman atas teks-teks yang didiskripsikan.

Penulis juga menggunakan pendekatan sastra dalam mengkaji subjek penelitian ini yaitu pendekatan pragmatif. Pendekatan pragmatif adalah

(21)

Pandangan terhadap karya sastra(seni)secara pragmatis menggeser doktrin

“seni’(hanya untuk seni). Pendekatan ini digunakan karena

mempertimbangkan aspek kegunaan dan manfaat karya sastra (novel) yang

dapat diperoleh pembaca (Mu’min, 2008:28).

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha mengumpulkan berbagai data untuk pencapaian hasil

penelitian yang memuaskan. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:

a. Metode Penelitian Kepustakaan(library research)

Metode penelitian kepustakaan(library resesarch) yaitu pengumpuan data yang dilakukan dengan cara mencari data dan informasi dengan

bantuan macam-macam materi yang terdapat di perpustakaan, misalnya beberapa buku, majalah, naskah, catatan dan lain-lain (Kartono,1990:33).

Metode kepustakaan ini diambil karena dalam hal ini penulis mencoba untuk menelusuri karya sastra yang perlu ketelitian dan kejelian dalam menjalaninya,sehingga diperlukan membaca dan memahami

literatur-literatur yang ada kaitanya dengan judul.Dan dengan melalui metode ini pula data-data tersebut penulis susun menjadi karya ilmiah.

b. Metode dokumentasi

Metode yang dipakai penulis dalam mengumpulkan berbagai data

dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi (Documetasi Research Metode) Model metode dokumentasi yaitu model penelitian dengan

(22)

buku, majalah, surat kabar, prasasti, notulenrapat, legger, agenda, dsb

(Arikunto,1998:233). Dengan penggunaan model dokumentasi, diharapkan akan diperoleh data yang dapat melengkapi seluruh unit kajian data yang

akan diteliti dan dianalisis kedepannya.

3. Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh(Arikunto,2006:129). Dalam penulisan skripsi ini,penulis menggunakan sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi.Adapun

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan buku yang

membahas langsung objek pemasalahan pada penelitian ini, yaitu novel

Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber penunjang yang dijadikan alat untuk

(23)

4. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah metode analisis isi(conten analize)yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk

menangkap,memahami dan menangkap isi karya sastra.Dalam karya sastra, isi yang dimaksud adalah pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui karya sastranya. Analisis isi di asumsikan bahwa karya sastra yang bermutu

adalah karya sastra yang mampu mencerminkan pesan positif kepada para pembacanya.(Endraswara, 2010:160).

Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji isi novel AsiyahSang Mawar

Gurun Fir’aunyang mengandung nilai-nilai pendidikan islam.

Langkah langkah yang penulis gunakan dalam mengolah data adalah:

a. Langkah deskriptif,menguraikan teks-teks dalam novel Asiyah Sang

Mawar Gurun Fir’aun yang berhubungan dengan nilai-nilai

pendidikan Islam.

b. Langkah interprestasi,yaitu menjelaskan teks-teks dalam Asiyah Sang

Mawar Gurun Fir’aunyang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan

Islam.

c. Langkah analisis, menganalisis penjelasan dari novel Asiyah Sang

Mawar Gurun Fir’aunyang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan

Islam.

(24)

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian diatas,maka penulis berusaha menjelaskan berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul

tersebut.yaitu:

1. Nilai pendidikan islam

Nilai adalah harga,angka kepandaian, isi, kadar, mutu, sifat/hal yang

penting dan berguna (Haryanta,2012:178).

Pendidikan menurut al-Syaibani dalam (Nata,2010:28)adalah proses

mengubah tingkah laku individu, pada kehidupan pribadi,masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.

Islammenurut Harun Nasution adalah agama yang ajaan-ajaranya diwahyukan tuhan untuk umat manusia, melalui Rasul-Nya, Muhammad SAW

(Nata,2010:33).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan

islam sesuatu yang penting dan berguna dalam poses mengubah tingkahlaku individu dalam pribadi, masyarakat dan alam sekitar yang sesuai dengan ajara-ajaran yang diwahyukan oleh Tuhan melalui Nabi Muhammad Swt.

2. Novel Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun karya Sibel Eraslan

Novel adalah kerangka prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita

(25)

setiap pelaku (Haryanta,2012:181). Dalam sebuah novel terdiri dari dua unsur

pembentuk yaitu unsur Intrinsik (tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, amanat). Unsur Ekstrinsik (biografi pengarang).

Dalam penelitian kali ini penulis akan meneliti novel Asiyah Sang

MawarGurun Fir’aun yang diterbitkan oleh Kaysa Media sebagai bahan

penelitian yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam.

G. Sistematika Dalam Penulisan Skripsi

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika yang terdiri

dari lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah,tujuan penelitian,manfaat penelitian, metode penelitian, Penegasan istilah, dan sistematika

penulisan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas mengenai pengertian niai,

pengertian pendidikan, pengertian Islam dan nilai-nilai pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, selanjutya

akan dibahas tentang pengertian novel, unsur-unsur novel.

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL ASIYAH SANG

WAMAR GURUN FIR’AUN

Bab ini akan membahas mengenai: Biografi Sibe Eraslan, kaya-kaya Sibel Eraslan, sinopsis, tema, alur, penokohan,

(26)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan melakukan analisis tentang nilai-nilai pendidikan Islam pada novel Asiyah, relevansi nilai-nilai

pendidikan Islam pada karakterAsiyah Karya Sibel Eraslan dengan pendidikan Islam.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dalam proses penelitian yang berisi Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Nilai

Menurut Haryanta(2012: 178) nilai dapat berarti harga, angka, isi, kadar, mutu, sifat/hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

Nilai sebagai kualitas yang tidak riel, kita katakan bahwa nilai tidak ada untuk dirinya sendiri, setidak-tidaknya di dunia ini, ia membutuhkan pengemban untuk berada. Oleh

karena itu, nilai nampak pada kita seolah-olah hanya merupakan kualias dari pengemban nilai ini: keindahan dari sebuah lukisan, kebagusan dari sepotong pakaian, kegunaan dari

sebuah peralatan. Sekalipun demikian, jika kita mengamati sebuah lukisan, kita akan melihat bahwa kualitas penilaian berbeda dengan kualitas yang lain (Frondizi, 2001: 7)

Adapun pengertian nilai menurut para ahli dalam (Muhaimin dan Mujib 1998: 110)

adalah sebagai berikut:

a. Menurut Yong, nilai diartikan sebagai asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak

disadari.

b. Green memandang nilai sebagai kesadaran yang secara relatif berlangsung dengan disertai emosi terhadap objek,ide dan perseorangan.

c. Wood yang menyatakan bahwa nilai menampakkan penunjuk-penunjuk umum yang telah berlangsung lama,yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam pengertian lain nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak didalam diri manusia atau masyarakat, mengenai hal-hal yang dianggap baik,benar dan hal-hal yang dianggap

(28)

Dapat diambil kesimpulan bahwa nilai merupakan suatu yang berharga bagi masing-masing orang, kreteria berharga atau tidaknya sesuatu tergantung bagaimana sudut

padang seseorang menilai.

B. Pengertian Pendidikan

Menurut Darajat, dkk.(2011: 25-26) Kata pendidikan yang umum kita gunakan sekarang,

dalam bahasa Arabnya adalah tarbiyah dengan kata kerja rabba.

Kata kerja rabba(mendidik) terlihat dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ sebagai berikut:



....











Artinya: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil (QS.Al-Isra’:24 )

Manusia adalah mahluk yang paling mulia diantara makhluk-makhluk yang lain, Allah

mejadkan dalam sebaik baik bentuk dan kejadian, baik fisik maupun psikisnya, serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat

dikembangkan dan dapat diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses pendidikan (Muhaimin, 2004:21-22)

Pendidikan pada konteks ini terkait dengan gerak dinamis, positif, dan kontinu setiap

individu menuju idealitas kehidupan manusia agar mendapatkan nilai terpuji. Aktivitas individu tersebut meliputi pengembangan kecerdasan pikir (rasio, kognitif), dzikir (afektif,

(29)

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional mendifinisikan Pendidikan sebagai “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara”.

Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting baik buat individu,keluarga maupun,

masyarakat, dengan pendidikan manusia bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk, menjadikan manusia lebih dihargai baik oleh sesama manusia karena perbuatanya tidak

betentangan dengan peraturan yang ada di masyarakat atau akan di hargai oleh penciptanya karena menjalankan perintanya dan menjauhi laranganya. Berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dari orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Hal ini juga dijelaskan dalam surat

Atinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS.Al-Mujaadlah:58)

Menurut Dewantara dalam (Suryosubroto, 1990:27) Bahwa Pendidikan adalah Tutwuri Handayani, artinya:Tutwuri atau mengkuti anak berkembang sendiri dengan jalannya sendiri

(30)

C. Pengertian Islam

Menurut Hans Warn dalam (Nata,2010:32) Islam berasal dari kata aslama ini berasal dari

kata salima yang berati peace , yaitu: damai, aman dan sentosa.

Pengertian Islam yang demikian itu, sejalan dengan tujuan ajaran Islam, yaitu untuk mendorong manusia agar patuh dan tunduk kepada tuhan, sehingga terwujud keselamatan,

kedamaian, aman dan sentosa, serta sejalan pula dengan misi ajaran Islam, yaitu menciptakan kedamaian dimuka bumi dengan cara mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada

tuhan. Islam dengan misi yang demikian itu ialah Islam yang dibawa oleh seluruh para nabi dari sejak adam as. hingga Nabi Muhammad SAW. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an.

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus,lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk golongan orang-orang musyrik. Lurus berarti jauh dari syirik.(QS.Ali

‘Imran(3):67)

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.(QS. Al-Baqarah(2):136)

Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas, terlihat bahwa islam merupakan misi yang dibawa oleh para nabi yaitu misi suci, agar manusia patuh dan tunduk serta berserah diri kepada allah swt (Nata, 2010:32-33)

(31)

D. Nilai-nilai pendidikan Islam

Dapat diketahui bahwa pendidikan adalah usaha untuk mengubah priaku yang ada pada

diri peserta didik yang diarakan sesuai dengan dirinya dan sesuai dan dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan nilai merupaka suatu tolak ukur tentang sesutu yang bermakna atau memiliki arti buat masing-masing orang. Sedangkan islam sendiri pradigma

tentang ketuhaanan, kemausiaan dan alam semesta. Dalam pembahasan nilai pendidikan islam mencakup berbagai hal. Sedang menurut Wahab al-Zuhaili (dalam Abdul mujib dan

Jusuf Mudzakkir, 2006:36) menjelaskan bahwa nilai normatif yang menjadi acuan pendidikan Islam. Nilai pendidikan islam yang dimaksud terdiri atas tiga pilar utama yaitu:

1. I’tiqaddiyyah yaitu mengatur tentang rohaniah manusia dengan tuhannya. Maka hal ini sangat erat kaitannya dengan pendidikan keimanan.

2. Khuluqiyyah yaitu menyangkut tingkah laku dan moral lahir manusia dalam

kehidupan beragama dan bermasyarakat. Maka hal ini erat kaitannya dengan pendidikan etika, moral maupun akhlak.

3. Amaliyyah yaitu menyangkut hubungan lahiriyah antara manusia dengan Tuhanya, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya.

Bedasarkan uraian yang dikemukakan oleh para ahli, penulis melakukan kesimpuan

bahwa nilai pendidikan Islam dibagi menjadi 3 dimensi pembahasan yaitu: aqidah(I’tiqadiyyah), akhlak(Khuluqiyyah), ibadah(Amaliyyah).

1. Nilai Pendidikan Aqidah

Aqidah/Iman merupakan sikap dan perilaku yang menunjukkan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan denga memematuhi dan taat dalam

(32)

ditingkatkan secara terus menerus dengan cara melakukan amal saleh, sehingga dapat dicapai prestasi rohani (Iman) dalam bentuk taqwa (Muhaimin, 2003: 148)

Nilai pendidikan Aqidah diidentikan dengan rukun iman Aqidah yang terdiri dari enam dimansi pokok yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasulullah, iman kepada hari akhir(kiamat), dan iman

kepada qadha dan qadar.

a. Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya. Allah yang meciptakan, mengatur

memelihara dan menjamin ketentraman manusia apabila manusia juga menjaga apa yang ada di alam.

b. Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.

Malaikah adalah Mahluk allah yang diciptakn dari Nur (cahaya). Ia melaksanakan tugas dari Allah seperti mengatur cuaca, mencabut nyawa manyapaikan wahyu,

mencatat amal perbuatan manusia dan lain-lain. Malaikat termasuk ghaib,karena tidak dapat dilihat oleh mata orang biasa, tetapi sebagai orang yang beriman kita wajib mempercayai adanya Malaikat.

. Seperti dijelaskan dalam al-Qur’an surat An - Nahl ayat 50.

Artinya: Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka) (QS.An-Nahl:50).

c. Iman kepada Kitab Allah SWT

(33)

sebuah pesan dengan sesunggu-sunguhnya. Dalam kitab-kitab yang diturukan tedapat kebenaran, cahaya dan petunjuk mengenai perkara yang ada di dunia maupun di

akhirat.

Seperti dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 136:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (QS.An-Nisa’:136)

d. Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT

Iman kepada Rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para Rasul

adalah orang-orang yang di pilih oleh Allah SWT. Untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman kehidupan yang sesuai dengan dirinya, sesuai dengan perintah tuhanya agar hidup damai di

dunia maupun di akhirat. e. Iman kepada Hari Akhir

Hari Akhir adalah hari dimana hancurnya seluruh alam semesta. Pada hari itu semua yang dibangkitkan dari dalam kuburnya dan dikumpulkan disuatu tempat untuk dihisab amal perbuatannya. Kemudian urusan mereka berakhir dengan mendapatkan

(34)

f. Iman kepada Qadha dan Qadar atau takdir Allah SWT

Takdir berasal dari kata qadara yang berarti “mengukur, memberi kadar ukuran”. Semua makhluk diberi takdirnya oleh Allah, mereka tidak dapat melampaui batas ketetapan itu dan Allah menuntun dan menunjukkan mereka arah yang seharusnya mereka tuju. Takdir dalam arti ini pada alam dapat disamakan dengan istilah

sunahullah, tetapi manusia tidak sepenuhnya istilah ini sesuai dengan yang dimaksud dengan takdir (A Taufiq dan M Rohmadi, 2010:23). Manusia mempunyai kemampuan

yang terbatas sesuai dengan ukuran yang diberikan Allah kepadanya. Dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Hadid ayat 22.

dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(QS.Al-Hadid:22)

2. Nilai Pendidikan Akhlak

Akhlak adalah kondisi/keadaan hati seseorang, ia adalah penggerak lahirnya akhlak yang mulia dan akhlak yang tercela.

Menurut Muhammad ‘Abdul Draz dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi-Islam (1974:687) membagi ruang lingkup akhlak kepada lima bagian :

1. Akhlak pribadi akhlaq al-fadiyah). Terdiri dari: (a) yang diperitahkan

(al-awamir), (b) yang dilarang (an-nawahi), (c) yang dibolehkan (al-mubahat),dan (d) akhlak dalam ke adaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar).

(35)

suami istri (wajibat baina al-azwaj) dan (c) kewajiban terhadap karib krabat (wajibat nahwa al-aqarib).

3. Akhlak bermasyarakat (al-akhlaq al-ijtima’iyyah). Terdiri dari (a) yang dilarang (al-mazhurat), (b) yang diperintahkan (al-awamir) dan (c) kadah kaedah adab (qawa’id al-adab).

4. Akhlak bernegara (akhlaq ad-daulah). Terdiri dari : (a) hubungan antara pemimpin dan rakyat (al-‘alaqab baina ar-rais wa as-sya’b), (b) hubungan luar

negeri (al-‘alaqat al-kharijiyyah),

5. Akhlak beragama (al-akhlq ad-diniyyah). Yaitu kewajiban terhadap Allah SWT

(wajibat nahwa Allah) (Draz, 1973:687-771)

Dari sestematika yang dibuat oleh ‘Abdullah Draz di atas terlihat bahwa ruang

lingkup akhlaq sangat luas mencakup beragai aspek kehidupan bisa bernilai positif

atau ya biasa disebut akhlak Mahmudah (akhlaq yang baik) atau Akhlah mazmumah (akhlaq yang buruk), baik yang berhubungan denga Allah atau yang berhubungan

dengan mahluk-Nya.

Berangkat dari sistematik di atas maka penulis membagi pembahasan akhlaq menjadi 3 bagian pokok yang lebih sederhana yaitu:

a. Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang

seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai mahluk, kepada Tuhan sebagai khalik.

Sementara itu, Qurais Shihab mengatakan bahwa titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dam kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki

(36)

b. Akhlak kepada Sesama Manusia

Banyak sekali rincian yang diemukkan Al-Qur’an bekaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil hata tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai kepada menyakiti hati dengan jalan meceritakan aib seseorang di

belakangnya, tidak peduli aib itu benar atau salah, walaupun sambil memberikan materi kepada yang di sakiti itu. Sebagaimana dijelaskan dalam al-qur’an surat Al -diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun (QS.Al-Baqarah:263).

c. Akhlak kepada Lingkungan

Menurut Ensiklopedi Akhlak Muslim, bahkan kasih sayang Allah meliputi semua

yang ada, baik hewan, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda mati, Sebagaimana meliputi manusia.

Penjelasan tentang rahmat allah kepada semua mahluk terdapat dalam al-qur’an surat Al-A’far 156.

Artinya:...Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu (QS Al-A’raf)

Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak

(37)

Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya

interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya.

3. Nilai pendidikan Ibadah

Menurut Amin Syukur ibadah berasal dari bahasa Arab, dari fi’il

madhi‘abada-ya’budu-‘ibadatan yang artinya “mengesakan, melayani dan patuh” (Amin Syukur, 2010:86).

Adapun pengertian ibadah, menurut Mahmud Syaltut mengartikan ibadah sebagai suatu perbuatan yang dikerjakan kaum muslimin untuk mendekatkan diri kepada tuhan setra mengingat-ingat keagungan-Nya, yang akan menjadi tanda bukti

bagi keimanan kepada Allah dan pengawasan diri serta menghadapkan hati sepenuhnya kepada-Nya. Sedang menurut Sidi Gazalba mengemukakan bahwa ibadah

adalah suatu perbuatan kaum muslimin dalam mendekatkan dirinya kepada allah dan menyeru kebesaran-Nya dan menundukkan kepercayaan kepada-Nya dalam perundang-undangan-Nya yang suci itu (Amin Syukur, 2010: 87).

Ibadah merupakan bentuk pengabdian kepada sang pencipta Allah SWT sebagai rasa terimakasih atas segala nikmat yang telah diterimanya (Matsan,

2008:41)

Dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah segala perbuatan yang dikerjakan untuk mendekatkan diri pada Allah Swt dan sebagai tanda bukti keimanan kepada

(38)

E. Metode Pendidikan Islam

metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau suatu

jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah termasuk keabsahanya (Ruslan, 2010: 24)

Metode sangat penting dalam proses pencapaian suatu pendidikan yang diharapkan karena tingkat pemahama atau pengusaan materi sangat di pengaruhi oleh metode yang

digunakan, dengan menggunakan meetode yang tepat maka pembelajaran akan menyenangkan dan materi mudah di pahami.

Penjelasan tentang metode pendidikan Islam yang dapat di pakai untuk memahami dan menyampaika mater sebagai berikut

a. Ceramah

Ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisanoleh guru di muka kelas (Usman,2002: 34)kelebihan penggunaan metode ini murah,

mudah dan tidak banyak memerlukan alat dalam roses penyampaian materi. Dalam metode ceramah inti dari metode ini adalah tentang dayatarik peserta didik dan bagaimana kwalitas yang didibicarakan oleh pendidik (Triyo Supriyo,

2019: 27 ) dalam penggunaan metode ini yang perlu diperhatika oleh seorang guru adalah dengan siapa tempat, pendengar dan bagaimana bobot pembicaraan

tersebut.

b. Metode Cerita atau Kisah

Di dalam al-Qur’an selain terdapat nama sebuah surat, yaitu surat al-Qashash yang berarti kisah-kisah atau cerita-cerita, yang terdapat kata kisah dalam

(39)

Sedang menurut penelitian Quraish Shihab mengemukakan kisah al-Quran tidak segan-segan untuk menceritakan kalemahan-kelemahan manusia. Namun hal

tersebut menurut Quraish Shihab, digambar sebagaimana adanya, tanpa menonjolkan segi-segi yang mengandung tepuk tangan atau rangsangan. Kisah tersebut biasanya diakhiri dengan menggaris bawahi akibat kelemahan itu atau

dengan melukiskan saat kesadaran manusia, dan kemenangannya mengalahkan kelemahan tadi (M. Quraish Shihab, II/1982: 174). Quraish Shihab lebih lanjut

mengajak pembaca untuk memperhatikan, misalnya kisah yang diungkap dalam surat al-Qashash 76-81. Disini, diceritakan setelah dengan bangganya Karun

mengakui bahwa kekayaan yang diperolehny itu adalah berkat hasl usahanya sendiri, yang kemudian hartanya itu oleh Allah akhirnya ditenggelamkan ke dalam bumi sebab kecongkakannya tersebut (dalam Triyo Supriyatno, 29 :2009)

Penggunaan metode cerita atau kisah dalam pendidikan Islam mempunyai daya tarik yang menyentuh berbagai aspek seperti imajinasi, perasaan, dan rasa

ingin tahu terhadap cerita-cerita yang lainya. c. Metode Keteladanan

Penggunaan metode keteladanan dengan cara mencontoh atau mengagumi satu

figur yang ideal dan memiliki karakter yang baik dan mulia.

Yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan Islam, yaitu keteladanan yang

baik, sesuai dengan uswah dalam ayat al-Qur’an (Arief, 2002: 54) d. Metode Nasehat

(40)

Setiap nasehat didalamnya terdapat pesan yang menurut orang lain baik dan dapat menjadian oran ang dinasehati lebih baik dan tida beruat suatu hal yang dapat

merusak dirinya dan bermanfaat buat masa depan.

F. Gambaran Umum Novel

1. Pengertian Novel

Pengertian Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat

setiap pelaku. Kata novel berasal dari bahasa Itali novella yang berarti “sebuah kisah atau

sepotong berita”. Novel lebih panjang(setidaknya 40.000 kata)dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan matrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokok tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif

tersebut. Novel dalam bahasa indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau toko cerita juga lebih banyak.

Novel adalah kerangka prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. (haryanta, 2012:181). dari pernyataan diatas dapat dipahami bahwa dalam sebuah novel

memiliki berbagai pesan nilai-nilai yang dapat di ambil sebagai sebuah pembelajaran dalam rangka menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Unsur –Unsur Novel

Novel terbentuk dari dua unsur yaitu untrinsik dan ekstrinsil. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, yang secara langsung membangun cerita.

(41)

turut mempengaruhi bangunan atau sistem organisasi karya sastra.Unsur-unsur tersebut misalnya pendidikan, sosial, psiologis, ekonomi, dan politik (Nurgiantoro, 2010: 23-24)

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema merupakan gagasan, ide ataupun pikiran utama didalam karya sastra

yang terungkap atau tidak (Sudjiman,1990: 78). Santo dan Kenny dalam (Nurgiantoro, 2007: 67) menyatakan bahwa tema(theme) adalah makna yang

didukung oleh sebuah cerita. Sementara itu, menurut Nurgiantoro (2007: 74). Menjelaskan tema dalam karya sastra fiksi merupakan salah satu dari sejumlah

unsur pembangun cerita yang lain, yang secara bersamaan membentuk sebuah kemenyeluruhan. Dapat disimpulkan tema adalah ide atau gagasan utama yang yang terkandung dalam keseluruhan sebuah cerita yang penulis gambarkan dari

semua unsur intrinsik novel, terkadang sebuah tema dapat di mengerti juga tidak dapat di mengerti oleh pembaca hal ini dipengaruhi nilai dari novel dan sudut

pandang pembaca dalam mengungkap sebuah tema dalam sebuah novel.

2) Plot atau Alur

Ada beberapa penjelasan tentang pengertian dan plot pada sebuah novel atau

cerita menurut Kamus Kebahasaan dan Kesusastraan (2012:12)

ada dua pengertian yang berkaitan tentang plot dan latar yaitu:

(42)

2. Jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu(pautanya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu

dan oleh hubungan kausal atau sebab akibat.

Menurut Nurgiantoro (2007:110)mengungkapkan alur adalah salah satu unsur yang mendukung terbentuknya sebuah cerita. Sedangkan struktur atau tahapan

alur dijabarkan oleh Sumarjono dan Saini(1986:49)yaitu:

1. Pengenalan

2. Timbul konfik 3. Konfik memuncak

4. Klimaks

5. Pemecakan masalah

Dapat disimpulkan bahwa alur adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa yang

tersusun dalam cerita disebabkan oleh konflik atau permasalahan dan akhiri dengan pemecahan masalah.

3) Perwatakan atau penokohan

Menurut Kamus Kesusastraan dan Kebahasan (2012:203)ada beberapa pengertian yang bekaitan dengan penokohan yaitu:

1. Penokohan adalah proses, cara perbuatan menokohkan. 2. Penciptaan citra tokoh dalam karya sastra.

Pengertia tokoh merajuk pada pelaku cerita, sedang defiinisi penokohan lebih merajuk pada penggambaran tokoh-tokoh cerita yang mempunai watak-watak tertentu. Menurut Abrams (dalam Nurgianto, 2007:165) tokoh cerita (character)

(43)

pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam upacara dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Sedangkan menurut Jones (dalam Nurgiantoo,2007:165) berpendapat bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseoang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Dapat disimpulkan bawa penokohan adalah

bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh dalam suatu cerita.

4) Latar atau setting

Menurut Kamus Kebahasan dan Kesusastran (2012: 150) ada tiga pengertian yang berkaitan dengan Latar atau seting yaitu:

1. Keteragan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra

2. Keadaan atau situasi (yang menyertai ujaran atau percakapan)

3. Dekor pemandangan yang dipakai dalam pementasan drama,seperti pengaturan tempat, kejadian, perlengkapan,dan pencahayaan.

Menurut Nurgiantoro (2007:227) mengklasifikasikan unsur latar kedalam tiga usur pokok, diantaranya:

1. Latar tempat, yaitu lokasi terjadinnya peristiwa yang diceitakan dalam

sebuah karya fiksi.

2. Latar waktu, yaitu berhubungan degan masalah “kapan” tejadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

3. Latar sosial, mengarah pada hal-hal yang behubungan dengan perilaku khidupan sosalmasyaakat disuatu tempat yang diceritakan dalam sebuah

(44)

5) Sudut Pandang

Menurut M.H.Abrams dalam (Nurgiantoro,2010:248) sudut pandang

menyaran pada cara sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagi sarana ntuk menyajikan tokoh, tindakan latar dan berbagai peristiwa yang membentuk karya fiksi kepada pembaca.

Sudut pandang merupakan tempat atau posisi pencerita terhadap kisah yang dikarangnya, apakah ia berada di dalam cerita atau di luar cerita. Dengan kata lain,

pengarang bebas menentukan apakah dirinya ikut terlibat langsung dalam cerita itu atau hanya sebagai pengamat yang berdiri di luar cerita.

Secara garis besar sudut pandang dibedakam menjadi dua yaitu pesona pertaman gaya aku dan pesona ketiga gaya dia.(Nurgiantoro, 2010:256)

Berikut pejelasan tetang sudut padan yang yang biasah dipakai dalam sebuah

karya fiksi terutama novel

1. Sudut pandang pesona gaya Aku.

Pengarang ikut terlibat dalam cerita. Pengarang masuk ke dalam cerita menjadi aku yaitu tokoh yang mengisahkan kesadaran dirinya sendiri, segala peristiwa atau tindakan yang dketahui, didengar, dilihat, dirasakan, serta

sikapnya terhadap tokoh lain, kepada pemaca. Pembaca hanya menerima apa yang dceritakan oleh tokoh aku. Sebagai konsekuensinya, pembaca hanya

dapat melihat dan merasakan secara terbatas apa yang dilihat dan dirasakan tokoh aku tersebut.

Sudut pandang pesona pertama dapat dibedakan lagi ke dalam dua

(45)

sebagai tokoh utama jika ia menduduki peran utama atau menjadi tokoh utama protagonis dan aku sebagai tokoh tambahan jika ia hanya menduduki

peran tambahan,menjadi tokoh tambahan potagonis atau berlaku sebagai saksi.

2. Sudut pandang pesona gaya Dia

Pengarang menjadi seseorang yang berada di luar cerita. Pengarang

menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantnya ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya tokoh utama, terus-menerus

disebut dan sebagai variasi digunakan kata gati. Hal ini akan mempermudah pembaca dalam mengenali siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang

bertindak.

Sudut pandang pesona ketiga dibedakan menjadi dua golongan berdasarkan tingkat kebebasan dan keterikatan pengarang tehadap bahan

cerita. Yaitu sudut pandang Dia maha tahu jika pengarang mengetahui segalahal tentang tokoh, peristiwa, tindakan, termasuk moivasi yang melatar

belakanginya dan sudut pandang Dia sebagai pengamat hanya mencertakan secara apa adanya dan tidak mengetahui detail-detail yang khas.

6) Amanat

Menurut Kosasih (2012:70) amanat merupakan ajaran moral atau pesan didiaktif yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melaluikarya

(46)

Menurut Kosasih (2012:70) amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya

tersebut. Sedangkan dalam Kamus Kebahasaan dan Kesusastraan(2012:13)bahwa amanat memiliki dua poin yaitu:

1. Keseluruhan makna atau isi pembicaraan untuk dimengerti dan diterima

pendengar atau pembaca.

2. Gagasan yang mendasari karya sastra;pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca atau pendengar.

Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpula bahwa amanat adalaah pesan

yang ada pada sebuah cerita yang ditulis oleh pegarang buat para pembaca dan pendengar.

b. Unsur ekstrinsik

Unsur ekstinsik adalah unsur pembentuk cerita yang berasal dari luar karya sastra, seperti tentang hubungan karya sastra dengan lingkunagan, pengarang, pembaca dan

penerbitnya.Selain itu unsur ekstrinsik lebih dominan berkonsentrasi dengan peristiwa da sudut pandang penceritanya.dengan kata lain unsur entrinsik merupakan gambaran perjalanan hidup dari pengarang atau yang biasah di sebut biografi pengarang.

Menurut Nugiantoro (2007:23) unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra. Dapat disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik sangat berpengaruh besar

(47)

BAB III

GABARAN UMUM NOVEL ASIYAH SANG MAWAR GURUN FIR’AUN KARYA

SIBEL ERASLAN

A. Biografi Sibel Eraslan

Sibel Eraslan. Lahir di kota Uskudar, Istanbul, pada tahun1967. Setelah lulus dari

SMA pada tahun 1985 dengan hobi menulisnya Sibel aktif menulis di berbagai berita dan bergabung dalam komunitas dunia wartawan. Setelah lulus dari Fakultas Hukum

Universitas Instanbul ia berpartisipasi aktif dalam organisasi non-pemerintahan yang bekerja untuk memperjuangkan hak-hak dalam bidang pendidikan, bidang sosial, bidang ekonomi, bidang budaya dan bidang pemberian jaminan kerja.

Sibel merasakan dirinya semakin gencar menggoreskan penanya dalam menulis, dengan keinginan yang kuat ia pun ikut berpartisipasi dalam menulis artikel di

beberapa majalahh seperti singnatur, Taklif, Imza, Mostar, Haje dan Derga. Dimajalah Dergah.(Keysamedia@puspa-swara.com) diunduh pukul 14.30 tanggal 6 april 2016.tulisan-tulisan artikel yang ia buat selalu mendapat tanggapan yang positif

dan banyak digemari oleh para pembacanya. Hingga akhirnya, pada 18 Februari 2011 sampai sekarang tercatat sebagai kolumnis di Koran Star karena tulisan didalam

artikel-artikel yang dibuatnya sangat berharga.(Keysamedia@puspa-swara.com diunduh pukul 14.30 tanggal 6 april 2016.)

Selain dalam bidang penulisan artikel dan berita keterampilanya juga

(48)

B. Kaya karya Sibel Eraslan

Dalam bidang penulisan karya fiksi novel, Sibel Eraslan telah menulis tujuh novel

berjudul:

1. “Fil Yazilari/Gajah bisa menulis”(Birun Yayinlari,Istanbul 2002). 2. “Balik ve Tango/Ikan dan tanggo”(Dergah Yayinlari,Istanbul 2006)

3. “Can Parcasi Hz.Fatimah/Fatimah az-Zahra”-Kerinduan Dari Karbara-(Salis Kitplat,Istanbul 2006)

4. “Cennet Kiddinlarinin Sultani Siret-I Meryem/Siti Maryam-Bunda Suci Sang

Nabi”(Istanbul 2008)

5. “Cal/Deniz:Hz Hatice/Khadizah-Ketika Rahasia Mim Tersingkap”(Timas

Yayinlari,Istanbul 2009)

6. “Kadin Sultanar”Wanita dari Seorang Sultan”(Istanbul 2011)

7. “Ni’in Melikesi Hazreti Asiyah/Asiyah-Ratu Sungai Nil”(Timas Yayinlari,Istanbul 2011)

8. “Kadin Oradaydi incide Zuleyha”/Wanita yang ada disana itu adalah Zulaikha(Istanbul 2012)

Novel-novel yang ia tulis dengan riset yang mendalam disambut respon positif

oleh pembaca di negaranya.dan dari negara-negara lain termasuk dari indonesia, karena itu tidak heran karyanya masuk dalam kategori best seler

dunia.(Keysamedia@puspa-swara.com diunduh pukul 14.30 tanggal 6 april

(49)

C. Sinopsis

Asiyah seorang perempuan mulia yang memegang teguh aqidah , bahkan hingga

saat lidah api menjilat tubuhnya di tiang hukuman penguasa zalim bergelar firaun, perempuan mulia ini, Asiyah seorang Ratu Mesir, yang menanamkan dengan kuat didalam hatinya ajaran tuhan yang satu seperti yang disampaikan oleh Nabi Yusuf

A.S. Asiyah perempuan mulia yang tak silau oleh gemerlap kekuasaan dan nikmat dunia. Pada suatu waktu, saat kembali sebagai pembebas makah, mengatakan kepada

para sahabat mengenai empat perempuan ahli surga yang paling mulia, yaitu Khadijah

putri Khuwalaid, Fatimah putri Muhammad, Asiyah putri Mudzahim, istri Fir’aun dan

Maryam putri Imran.

Asiyah yang juga dikenal sebagai Yes atau Yes’a. Besar dalam didikan Apa, guru yang sangat dihormatinya, serta kedua pengiring setianya, Tahnem dan Sare.

Bersama, mereka menjaga keimanan terhadap Tuhan yang satu, seraya menyusun langkah menghadapi kelicikan dan pandangan haus kekuasaan kepala pendeta Haman

dan karonim yang mengingkari asal-usulnya. Mereka adalah empat sekawan dari masa kecil, Asiyah(yes), Karonim(Ka), Haman(Ha) dan paro(Ra). Namun, pada akhirnya mereka berpisah jalan, saling berhadapan sebagai lawan.

Asiyah kemudian ditakdirkan menjadi permaisuri raja Ra. Sang Raja kelak bermimpi mengenai kelahiran seorang anak dari suku Apiru yang akan

menjatuhkanya dari singga sana. Seorang anak yang akan menjadi utusa-Nya. Mimpi ini berujung pada kegilaan berupa membunuh semua bayi laki-laki Apiru yang baru lahir. Namun, kekuasaan Illahi menentukan bahwa bayi yang masih merah yang

(50)

1. Tema

Tema yang di angkat pada novel ASIYAH Sang Mawar Gurun Fir’aun Karya

Sibel Eraslan adalah “Keyakinan, Cinta dan Pengorbanan” hal ini dapat diketahui dari

karekter utama Asiyah. Melalui tokoh Asiyah, Sibel Eraslan menampilkan perwujudan keyakinan kepada tuhan yang esa yaitu Allah. Karater Asiyah berpegang

tguh pada keyakinanya hinga takdir kematian menjemputnya, cinta kepada sesama manusia yang ditunjukkan dari sifat bak hati kepada semua orang dan pengobanan

seorang ibu untuk anaknya.

2. Alur

Dalam Novel ini menggunakan alur gabungan(alur maju dan mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil hingga dewasa, dan alur mundur ketika menceritakan waktu kecil pada saat sekarang dewasa hal ini terlihat dalam

cerita :

Ratu tiba di seberang setelah bergerak dua langkah melewati bagian kolam yang paling dalam, menyentuhkan tanganya di dinding marmer seperti dalam perlombaan dimasa kecil, kemudian bersandar di tembok batu syenit berwarna perak yang berkilau dibawah sinar matahari.”(Eraslan, 2014:92)

“Tahnem mengingat kembali hari-hari masa kecilnya ketika menempuh perjalanan menuju pulau Ab. Perahu yang dinahkodai almarhum gurunya diatas permukaan Nil tepat berada dihadapaya,membelah air sungai menunjukan sebuah jala di pandangan matanya...(Eraslan, 2014:157)

3. Penokohan

Dalam novel ini, Sibel Eraslan menampilkan berbagai karakter dengan jelas dan

kajian secara mendalam.hal ini terlihat dari sifat-sifat tokoh yang dihubungkan dengan berbagai benda, unsur yang ada di alam. Berikut tokoh-tokoh yang berperan

(51)

1. Asiyah

Asiyah aliyas Yes merupakan seorang ratu yang ada di memphis,kecantikan Yes sama dengan kecantian ibunya yang membahana ke seluruh pelosok mesir mengingatkan pada sosok Putri Utara.Tubuhnya langsing, kulitnya putih, menjulang tinggi di antara perempuan Mesir.suaranya yang merdu penuh dengan keceriaan. Kerendahan hati dan Kedermawananya membuat orang-orang yang mengenalnya semakin terpesona(Eraslan, 2014:36)

2. Pare-Aton

Pare-Aton aliyas Pare-Amon aliyas Ra aliyas Fir’aun merupakan anak yang

menonjol diantara keempat anak yang lain karena sifat kepemimpinanya. Wajahnya yang memesona dan kemampuan berbicara langsung menarik banyak perhatian. Badanya tinggi, rambutnya memanjang sampai bahu dan berwarna kuning, bahunya lebar, wajanya tegas dan kokoh, kulitnya kecoklatan, lengan dan kakinya panjang, serta aksen dan intonasi suaranya tegas mebuat orang yang mendengarnya dalam waktu singkat terhipnotis. Setiap orang yang bericara kepadanya memerikan rasa hormat sebagai kaisar masa depan.(Eraslan, 2014:37)

Pancaran keagungan Pare-Aton mengingatkan pada sebuah patung perunggu. Rambut pirangnya yang membelai bahunya yang lebar,tubuhnya yang selalu terlhat tinnggi dibandingkan siapa pun yang berdiri disampingya, orsinya yang memukau, gigi-gigi ratanya yang bersinar terang seperti berlian di antara bibirnya ketika bericara,dahinya yang lebar, telinga yang lebar, anting di kedua telinganya yang membutakan manusia dengan kekaguman, kedua tagan panjangnya dihiasi cincin dan gelang, sandal yang melindungi jari-jari kaki yang terang sperti perak, dan syal mewah yang da pakai...Di setiap acara yang dia ikuti.seluruh pandangan terpaku pada dirinya. Para perempuan kerajaan tergila-gila pada dirinya.(Eraslan, 2014:111)

3. Karonim

Karonim aliyas Ka aliyas Ka-Amon atau Karun, seorang anak muda jenius yang selalu menyibukkan diri dengan kegiatan kegiaan baru, teori-teori ilmu pengetahan baru. Maskipun tak banyak bicara, hafal beratus, ratus bait mengenai musik dan astronomi, memahami semua ilmu pengetahuan kimia,serta menguasai alkimia sampai sihir. kecedasa yang tak pernah ada akirnya membuatnya terlihat akan menjadi salah satu kaisar yang berhasil di masa depan. (Eraslan, 2014:38)

4. Haman

(52)

yang paling dipantau oleh para pendeta dan para penasehat kerajan.(Eraslan, 2014:38-39)

5. Apa

Apa alias Apa-Aton atau Apa-Amon atau abdi Raja Kafir buta merupakan teman

dari raja Akhainate, Guru dari Ra, Ka. Ha dan Yes. Berikut kutipan novel yang menggambarkan Apa:

Apa yang badanya semakin membungkuk karena menanggung begitu banyak kesedihan dan hatinya penuh dengan luka menjadi seorang kakek bagi anak-anak itu. Apa adalah seorang guru yang handal diantara para guru, tak berbahaya bagi istana, dan tak mencurugakan bagi pendeta.

Apa telah menepati janji yang diberikan kepada tuanya Akhen.Kapan saja tangan sang abdi buta raja kafirbersentuhan dengan anak-anak pilihan yang berjumlah empat anak ini, maskipun kedua matanya tak dapat melihat dia merasakan aura biru yang bergerak di ujung-ujung jemarinya.(Eraslan, 2014:36)

6. Tahnem

Tahnem merupakan murid dari guru Bes dia Adalah seorang Hapi sebutan untuk

anak yang tak pasti kedua orang tuanya.

Ia adalah seorang yang sangat serius denga wajah hitamnya yang semakin cemerlang sering dengan hembusan angin sungai Nill..Ibunya adalah seorang petani yang baik, ketika ibunya meninggalkan Dia, dia masih seorang bayi di bulan ketiga tahun matahari yang kedua.ibunya memiliki hidung yang mancung dan dahi yang terang seperti Tahnem.(Eraslan, 2014:158)

Tahnem merupakan orang yang berani dalam mengatakan sesuatu yang di anggapnya benar maskipun hal itu dapat membahayakan diriya hal ini dapat

terlihat dalam kutipan novel sebagai berikut:

“Tuanku”,ucap Tahnem, “tuaku,jika melakukan hal yang dilakukan oleh

Referensi

Dokumen terkait

manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.346 Nilai-nilai Pendidikan Agama

Selain itu penulis ingin memaparkan salah seorang Tokoh Ulama Kalimantan Barat, yang telah dididik dan diajar oleh beberapa Tuan Guru, meskipun beliau bukan hasil

dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dengan demikian

Hasil dari penelitian nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film sang Kiai ini yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak.. Adapun dari nilai-nilai

Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada dalam kitab Risalatul Mu’awanah karya Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad

Ayat di atas menjelaskan bahwa tiap orang yang beriman wajib bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kepadanya, karena bersyukur merupakan kunci kebahagiaan selain

Analisis: narasi ini menunjukkan bahwa ketika seorang istri merelakan suaminya menikah lagi dengan perempuan lain, ketika sifat ridho telah tertanam dalam diri seseorang

Nilai-nilai pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan meningkatkankekuatan spiritual dalam diri manusia dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dan melakukan perbuatan baik serta