• Tidak ada hasil yang ditemukan

NYERI KEPALA KLASTER

Dalam dokumen SPM Neurologi (Halaman 61-70)

G44.0

KRITERIA DIAGNOSIS: • Klinis :

a. Sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan nyeri kepala hebat atau sangat hebat sekali di orbita, supraorbita dan/ atau temporal yang unilateral, berlangsung 15-180 menit bila tak diobati.

b. Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya satu dari berikut : 1. Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral 2. Kongesti nasal dan atau rhinorrhoea ipsilateral 3. Oedema palpebra ipsilateral

4. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral 5. Miosis dan atau ptosis ipsilateral 6. Perasaan kegelisahan atau agitasi. c. Frekuensi serangan :

dari 1 kali setiap dua hari sampai 8 kali per hari d. Tidak berkaitan dengan gangguan lain

• Laboratorium : darah rutin

• Radiologi : CT-scan/MRI (menyingkirkan penyebab lain)

• Gold Standard : Kriteria diagnosis Nyeri Kepala Kelompok studi Nyeri kepala Perdossi 2005 yang diadaptasi dari I H S (Intrenational Headache Society)

• Patologi Anatomik : - DIAGNOSIS BANDING 1. Migren

2. Nyeri kepala klaster simptomatik : meningioma paraseler, adenoma kelenjar pituitari, aneurisma arteri karotis, kanker nasofaring.

3. Neuralgia trigeminus 4. Temporal arteritis TATALAKSANA • Medikamentosa :

Serangan akut (terapi abortif) :

1. Inhalasi 02 100% (masker muka) 7 l/menit selama 15 menit 2. Dihydroergotamin (DHE) 0,5-1,5 mg IV

3. Sumatriptan inj. SC 6 mg. dapat diulang setelah 24 jam. 4. Zolmitriptan 5-10 mg per-oral

5. Anestesi lokal: 1 ml Lidokain intranasal 4% 6. Indometasict (rektal suppositoria)

7. Opioids

8. Ergotamin aerosol 0,36-1,08 mg (1-3 inhalasi) efektif 80% 9. Gabapentin atau topiramat

10. Methoxyflurane (rapid acting analgesic): 10-15 tetes saputangan dan inhale selama beberapa detik.

• Tindakan : - Penyuntikan dan blokade saraf - Operatif pada intraktabel PENYULIT

self-injury, efek samping pengobatan, potensi penyalahgunaan medikamentosa (drug abuse), medication overuse headache.

KONSULTASI

Bedah saraf atas indikasi JENIS PELAYANAN Rawat Inap

TENAGA

Dokter Special Saraf, Dokter Residen, Dokter Umum, Perawat. LAMA PERAWATAN

4.1. Nyeri kepala Akut Pasca Trauma

G44.880

KRITERIA DIAGNOSIS

• Klinis : Nyeri kepala, tidak khas

a. Terdapat trauma kepala, di mana nyeri kepala terjadi dalam 7 hari setelah trauma kepala atau sesudah kesadaran penderita pulih kembali.

b. Terdapat satu atau lebih keadaan di bawah ini:

1. Nyeri kepala hilang dalam 3 bulan setelah trauma kepala.

2. Nyeri kepala menetap, tetapi tidak lebih dari 3 bulan sejak trauma kepala.

4.2. Nyeri kepala Kronik Pasca Trauma

(G44.3)

a. Nyeri kepala, tidak khas

b. Terdapat trauma kepala, di mana nyeri kepala timbul dalam 7 hari sesudah trauma atau sesudah kesadaran penderita pulih kembati

c. Nyeri kepala berlangsung lebih dari 3 bulan setelah trauma kepala § Laboratorium : darah rutin, kimia darah, LCS (atas indikasi) § Radiologi : Foto tengkorak, Neuromaging CT scan/ MRI

§ Gold Standard : Kriteria diagnostic Nyeri Kepala Kelompok studi Nyeri kepala Pardossi 2005 yang diadaptasi dari kepala HIS (International Headache Society) § Patologi Anatomik : -

DIAGNOSIS BANDING

1. Nyeri kepala penyakit lain : THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi, toksis, gangguan metabolic/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.

2. Peredaran Intrakranial (subdural, subarahnoid, intrkranial) 3. Psikosomatis.

TATALAKSANA

• Medikamentosa : tergantung jenis/tipe nyeri kepala • Tindakan : atas indikasi

PENYULIT

Kelainan struktural di otak KONSULTASI

Tergantung kasus : Bedah, Bedah saraf JENIS PELAYANAN

Rawat jalan, kalau perlu rawat Inap. TENAGA

Dokter Spesialis saraf, Dokter Residen, Dokter Umum, Perawat. LAMA PERAWATAN

5. NYERI KEPALA YANG BERKAITAN DENGAN SUATU SUBSTANSI

ATAU PROSES WITHDRAWALNYA.

KRITERIA DIAGNOSIS • Klinis

Nyeri kepala akibat induksi Monosodium Glutamat (G44.83) a. Nyeri kepala dengan paling tidak satu karakteristik di bawah :

1. Bilateral

2. Lokasi fronto-temporal 3. Diperberat aktivitas fisik. b. Mengkonsumsi MSG

c. Nyeri kepala timbul satu jam setelah mengkonsumsi MSG d. Nyeri kepala sembuh 72 jam setelah mengkonsumsi sekali saja. Nyeri kepala akibat induksi Kokain (G44.83)

a. Nyeri kepala dengan sekurang- kurangnya satu karakteristik di bawah ini: 1. Bilateral

2. Lokasi frontotemporal 3. Berdenyut

4. Diperberat dengan aktivitas fisik. b. Pengguna Kokain

c. Nyeri kepala timbul satu jam setelah menggunakan kokain

d. Nyeri kepala sembuh dalam 72 jam setelah penggunaan sekali/pertama • Laboratorium : Darah rutin, kimia darah, urine, tes Narkoba.

• Radiologi : Atas indikasi menyingkirkan penyebab lain

• Gold Standar : Kriteria diagnostikNyerikepalaKelampokstudi Nyeri Kepala Perdossi 2005 yang, diadaptasi dari I H S (International Headache Society)

• Patologi Anatomik : - DIAGNOSIS BANDING

1. Nyeri kepala penyakit lain: THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi, toksik, gangguan metabolik/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.

2. Migren 3. TTH

4. Psikosomatis TATALAKSANA

Terapi nyeri kepala oleh karena MSG sama seperti nyeri kepala migren. 1. Preventif : hindari makanan yang mengandung MSG

2. Non Spesifik : - analgetik : parasetamol, asam asetil salisilat, NSAIDs - Isometheptene

- antiemetik : domperidon, metoklopramid 3. Spesifik : Triptans

Terapi nyeri kepala akibat induksi kokain: 1. Simptomatis (analgetik) 2. Dopamin agonis 3. Betabloker 4. Terapi behaviour PENYULIT Gangguan psikiatri KONSULTASI

Bagian psikiatri bila diperlukan JENIS PELAYANAN

Rawat jalan TENAGA

Dokter Spesialis saraf, Dokter Umum, Perawat. Lama Perawatan :

6. NYERI KEPALA YANG BERKAITAN DENGAN KELAINAN KRANIUM,

LEHER, MATA, TELINGA, HIDUNG, SINUS, GIGI, MULUT ATAU

STRUKTUR FACIAL ATAU KRANIAL LAINNYA.

KRITERIA DIAGNOSIS • Klinis

Nyeri Kepala Servikogenik (Cervicogenic headache) (G44.841) a. Deskripsi :

1. Nyeri kepala atau muka unilateral dan menetap atau bilateral 2. Lokasi nyeri pada oksipital, frontal, temporal atau orbital 3. Intensitas nyeri sedang atau berat

4. Serangan intermitten nyeri beberapa jam sampai beberapa hari, nyeri konstan atau nyeri konstan yang disertai dengan serangan nyeri.

5. Nyeri kepala biasanya terasa dalam dan tidak berdenyut, nyeri akan berdenyut jika disertai serangan migren.

6. Nyeri, kepala dicetuskan oleh gerakan leher, postur tertentu dari leher, penekanan dengan jari pada suboksipital, daerah C2, C3 atau C4 atau di atas daerah nervus oksipitalis; valsava, batuk, bersin juga dapat merupakan pemicu CH.

7. Pengurangan gerakan leher baik aktif maupun pasif; kaku kuduk.

8. Tanda dan simptom ikutan dapat menyerupai dengan migren yaitu berupa nausea, vomitus, fotofobia, dizziness; dan penglihatan kabur ipsilateral, lakrimasi dan kemerahan pada konjungtiva, atau nyeri tengkuk, bahu, lengan.

b. Nyeri bersumber dari daerah tengkuk/leher, dapat menyebar ke depan lebih dari 1 regio kepala dan wajah

c. Terbukti secara klinik, laboratorium, dan imaging adanya gangguan atau lesi di servikal spinal atau jaringan ikat di daerah leher yang bisa dianggap penyebab nyeri kepala.

d. Adanya bukti kaitan nyeri dengan kelainan di leher atau lesi lain di leher yang paling tidak satu kriteria di bawah ini :

1. menunjukkan gejala klinik adanya sumber nyeri di leher

2. nyeri kepala akan menghilang setelah dilakukan blokade memakai plasebo atau zat lainnya terhadap struktur servikal atau saraf-saraf servikal.

3. Nyeri akan berkurang dalam 3 bulan sesudah keberhasilan pengobatan terhadap penyebab.

• Laboratorium Radiologi : Darah rutin, kimia darah

• Radiologi : Rontgen foto servikal, MRI atas indikasi (menyingkirkan penyebab lain).

• Gold Standard : Kriteria diagnostik Nyeri kepala Kelompok studi Nyeri kepala Perdossi 2005 yang diadaptasi dari I H S (International Headache Society) • Patologi Anatomik : -

DIAGNOSIS BANDING 1. Tumor Fossa posterior 2. Chiari malformation

3. AVM (intrakranial atau perispinal) 4. Vasculitis (giant cell arteritis) 5. Vertebral artery dissection

6. Cervical spondylosis atau arthropathy 7. Herniated cervical disk

8. Spinal nerve compression atau tumor TATALAKSANA

• Medikamentosa :

- antidepressan trisiklik - obat anti epilepsy - relaksan otot - NSAID

• Tindakan: Blokade anestesi , operasi sesuai indikasi PENYULIT

Adanya kelainan struktural di leher KONSULTASI

JENIS PELAYANAN

Rawat jalan, kalau perlu rawat inap TENAGA

Dokter Spesialis saraf, Dokter Residen, Dokter Umum, Perawat. LAMA PERAWATAN

7. NEURALGIA KRANIAL DAN PENYEBAB SENTRAL NYERI FASIAL

KRITERIA DIAGNOSIS

Klinis

Neuralgia Trigeminal Klasik (G44.847)

a. Serangan nyeri paroksismal beberapa detik sampai dua menit melibatkan satu atau lebih cabang N. Trigeminus

b. Memenuhi-paling sedikit satu karakteristik berikut : 1. Kuat, tajam, superfisial atau rasa menikam

2. Dipresipitasi dari trigger area atau oleh faktor pencetus. c. Jenis serangan stereotyped pada masing-masing individu d. Tidak ada defisit neurologik

e. Tidak berkaitan dengan gangguan lain. Neuralgia Trigeminal Simptomatik (G44.847)

a. Serangan nyeri paroksismal selama beberapa detik sampai dua menit dengan atau tanpa nyeri persisten di antara serangan paroksismal, melibatkan satu atau lebih cabang/divisi N. Trigeminus.

b. Memenuhi paling sedikit satu karaktgristik nyeri berikut : 1. Kuat, tajam, superfisial atau rasa menikam

2. Dipresipitasi dari trigger area atau oleh faktor pencetus. c. Jenis serangan stereotyped pada masing-masing individu

d. Lesi penyebab adalah selain kompresi pembuluh darah, juga kelainan struktural yang nyata terlihat pada pemeriksaan canggih dan atau eksplorasi fossa posterior.

Neuralgia Oksipital (G44.847)

a. Nyeri yang paroksismal pada daerah distribusi nervus oksipitalis mayor atau minor, dengan atau tanpa rasa nyeri persisten diantara serangan paroksismal, yang kadang-kadang diikuti berkurangnya sensasi atau dysaesthesia pada area yang terkena.

b. Nyeri tekan pada saraf yang bersangkutan

c. Nyeri akan berkurang sementara dengan pemberian blokade local anestesi terhadap saraf yang bersangkutan.

• Laboratorium : Darah rutin, kimia darah

• Radiologi : CT / MRI atasindikasi (menyingkirkan penyebab lain) • Gold Standard : Kriteria I H S (International Headache Society) • Patologi Anatomik : -

DIAGNOSIS BANDING 1. Migren

2. Nyeri kepala Master

3. Gangguan pada Gigi-mulut 4. Nyeri kepala servikogenik TATALAKSANA

Terapi terhadap neuralgia trigeminal klasik

Medikamentosa : Karbamasepin, Okskarbasepin, Gabapentin, Fenitoin, Lamotrigin, Baklofen Tindakan : Operasi pada kasus intraktabel

Terapi terhadap Neuralgia trigeminal simptomatik 1. Kausal

2. Terapi farmaka : sama dengan neuralgia trigeminal idiopatik 3. Terapi bedah : menghilangkan kausal seperti angkat tumor Terapi terhadap Neuralgia Oksipital

1. Analgetik NSAIDs mis : got. Diklofenak

2. Fisioterapi, kompres panas lokal, traksi servikal 3. injeksi lidokain 0,5-2 cc blokade saraf servikal 4. Gabapentin

5. Bedah dekompressi saraf C2 a C3 atas indikasi PENYULIT

KONSULTASI

Bedah saraf (atas indikasi) JENIS PELAYANAN

Rawat jalan, kalau perlu rawat inap TENAGA

Dokter Spesialis saraf, Dokter Residen, Dokter Umum, Perawat. LAMA PERAWATAN

8. NYERl KEPALA AKIBAT PENGGUNAAN OBAT YANG BERLEBIH

(MEDICATION OVERUSE= MOH)

8.1. Nyeri kepala akibat penggunaan berlebihan analgesik KRITERIA DIAGNOSTIK

• Klinis:

a) Nyeri kepala timbul > 15 hari/bulan diikuti paling sedikit satu dari gejala di bawah ini: 1. Bilateral

2. Kualitas seperti menekan/mengikat (tidak berdenyut). 3. Intensitas ringan atau sedang

b) Pemakaian analgesik ringan >15 hari/bulan selama 3 bulan

c) Nyeri kepala makin bertambah buruk selama penggunaan berlebihan analgesik

d) Nyeri kepala membaik atau kembali ke pola sebelumnya dalam waktu 2 bulan setelah penghentian analgesik.

• Laboratorium : Darah rutin, kimia darah,urine.

• Radiologi : atas indikasi menyingkirkan penyebab lain

• Gold Standard : Kriteria diagnostik Nyeri Kepala Kelompok studi Nyeri Kepala Perdossi 2005 yang diadaptasi dari IHS (International Headache Society)

• Patologi Anatomik : - DIAGNOSIS BANDING 1. TTH

2. Psikosomatis TATALAKSANA :

Medikamentosa & Tindakan PENYULIT :

Adanya lesi struktural KONSULTASI : Psikiatri

JENIS PELAYANAN :

Rawat jalan, kalau perlu rawat inap TENAGA :

Dokter Saraf, Dokter Umum, Perawat LAMA PERAWATAN :

Dalam dokumen SPM Neurologi (Halaman 61-70)

Dokumen terkait