• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

A.2. Observasi

A.2.1 Observasi Umum

Peneliti mengenal partisipan karena partisipan merupakan hairstylish di sebuah salon yang sering peneliti datangi untuk mengisi

waktu luang. Peneliti telah mengenal pastisipan kurang lebih 2 tahun lamanya. Pertemuan pertama dengan partisipan adalah sekitar tahun 2011 awal, saat itu partisipan sedang duduk di depan salon tempatnya bekerja sambil merokok, saat peneliti melewatinya ia memberikan senyum simpul. Dari penampilan fisiknya tidak terlihat seperti transgender pada umumnya, partisipan benar-benar terlihat seperti wanita. Peneliti baru menyadari bahwa ia adalah transgender saat diberitahu oleh seorang karyawati yang bekerja di salon tersebut. Beberapa kali peneliti datang selalu disambut dengan hangat oleh partisipan. Mulailah terjalin hubungan antara pelanggan dan hairstylish diantara peneliti dan partisipan. Awal mula partisipan hanya bercerita mengenai kesibukannya di salon dan lama-kelamaan partisipan berani menceritakan tentang dirinya yang sebenarnya. Suatu kali partisipan mengeluh pada peneliti dengan berkata “Bunda selalu dikritik sama orang-orang, dibilanglah ngapain kau solat, bertelekung pula lagi, mana diterima ibadahmu itu.. urusan ibadah diterima apa nggak kan Wallahualam.. seandainya bisa request bunda juga pengen aja dilahirkan jadi cewek”. Mendengar pernyataannya tersebut peneliti menjadi tertarik untuk mengetahui keadaan yang dialaminya

dengan lebih mendalam sehingga peneliti menjadikannya sebagai partisipan penelitian ini.

Berdasarkan observasi diperoleh gambaran bahwa partisipan adalah seorang wanita transeksual yang memiliki ciri fisik dengan tinggi kira-kira 172 cm dan berat badan kurang lebih 60 kg. Berambut lurus dengan panjang sebahu berwarna coklat kemerahan dan warna kulitnya kuning langsat. Penampilannya kini sudah benar-benar menyerupai wanita, jika tidak diperhatikan dengan seksama tidak akan terlihat jika ia masih memilki jakun di lehernya.

A.2.2 Observasi Saat Pengambilan Data Pertemuan Pertama

Tabel 2.2. Jadwal Wawancara dengan Partisipan

No Hari/Tanggal Waktu Tempat Kegiatan 1 Jumat/ 8-02-13 15.25 – 16.00 Salon tempat partisipan bekerja Rapport dengan partisipan

Pertemuan pertama untuk penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Februari 2013 pukul 15.25 – 16.00 WIB di salon tempatnya bekerja. Pada pertemuan itu, partisipan sedang bekerja dan peneliti berdalih ingin menggunting rambut. Partisipan menggunakan kaus lengan panjang warna

kuning muda dan celana jeans panjangnya sampai dibawah lutut. Dikarenakan pertemuan itu hanya untuk meminta persetujuan partisipan, maka peneliti membangun rapport dengan partisipan. Peneliti menjelaskan tentang penelitian, tujuan dari penelitian, dan apa saja keterlibatan partisipan dalam penelitian ini. Setelah menjelaskan maksud kedatangan peneliti kali itu, partisipan dengan antusias menyambut keinginan peneliti untuk dijadikan sampel penelitian. Keantusiasan partisipan diakuinya sebagai bentuk perasaan senangnya karena ia berharap dengan penelitian ini bisa dijadikan suatu tulisan yang dapat membuka mata masyarakat untuk tidak memandang sebelah mata kaum transeksual.

Pertemuan Kedua

Tabel 2.3. Jadwal Wawancara dengan Partisipan

No Hari/Tanggal Waktu Tempat Kegiatan 2 Minggu/ 17-02-13 13.00 – 14.00 Salon tempat partisipan bekerja Rapport, penjadwalan, informed concern

Pertemuan kedua berlangsung di salon tempat partisipan juga bekerja untuk menandatangani informed concern dan mengatur jadwal wawancara pertama. Saat itu partisipan tetap berpenampilan modis dengan

menggunakan baju terusan selutut warna biru dongker dengan motif polkadot putih.

Pertemuan Ketiga

Tabel 2.4. Jadwal Wawancara dengan Partisipan

No Hari/Tanggal Waktu Tempat Kegiatan 3 Selasa/ 5-03-13 11.00 – 12.55 Rumah

partisipan

Pertanyaan utama, probing

Pertemuan ketiga yang merupakan wawancara pertama berlangsung pada 5 Maret 2013 pada pukul 11.00 – 12.55 WIB di rumah partisipan. Saat itu partisipan menggunakan kaus lengan pendek babydoll warna coklat muda dan celana legging panjang warna hitam polos. Saat peneliti datang, partisipan hanya berdua dengan kakak iparnya sedangkan anggota keluarganya yang lain sedang pergi keluar kota dan kedua keponakannya sedang bersekolah. Wawancara pertama dilakukan di kamar partisipan yang berukuran kurang lebih 4 x 3 m. Kamar partisipan tertata dengan sangat rapih layaknya kamar anak perempuan lainnya. Di dinding kamarnya terpajang beberapa foto partisipan dengan keluarga atau teman-temannya. Terdapat sebuah kasur ukuran 5 kaki, lemari pakaian, lemari buku, AC, TV, DVD, dan karpet kecil di dalam kamar partisipan. Kondisi rumah pada siang itu hening karena kakak partisipan sedang tidur

dikamarnya. Tepat didepan kamar partisipan terdapat kandang kucing yang cukup besar dengan 3 kucing anggora berada di dalamnya. Partisipan memperkenalkan masing-masing nama dari kucing peliharaannya dan menggendong 1 kucing abu-abu yang merupakan kucing kesayangannya yang diberi nama omel. Setelah masuk ke dalam kamarnya, partisipan mempersilahkan peneliti untuk duduk dengan nyaman diatas karpet kecil. Sebelum memulai wawancara peneliti dan partisipan berbincang mengenai kabar masing-masing. Selama wawancara berlangsung, peneliti dan partisipan duduk berhadapan. Wawancara berjalan dengan lancar. Partisipan menjawab seluruh pertanyaan peneliti dengan panjang lebar. Sesekali ia duduk bersandar ke dinding sambil merokok. Terkadang partisipan menepuk-nepukkan tangannya. Selama wawancara partisipan senantiasa menjaga kontak mata dengan peneliti. Saat menceritakan kisah sahabat transgendernya yang telah meninggal dunia, partisipan terlihat sedih dan sesekali matanya berair karena menangis mengenang kepergian sahabatnya tersebut. Topik wawancara kali itu hanya berkaitan dengan pengalaman masa kecil dan periode sebelum partisipan melaksanakan operasi pergantian kelamin.

Pertemuan Keempat

Tabel 2.5. Jadwal Wawancara dengan Partisipan

No Hari/Tanggal Waktu Tempat Kegiatan 4 Jumat/ 29-03-13 10.10 – 12.00 Rumah

partisipan

Pertanyaan utama,

probing, dan

kredibilitas data

Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 29 Maret 2013, pukul 10.10 – 12.00 WIB di tempat yang sama dengan wawancara pertama, yaitu di kamar partisipan. Kondisi rumah partisipan pada pagi itu berbeda dengan wawancara pertama. Saat itu rumah partisipan tidak lagi hening, ada kedua orangtua, kakak ipar, dan seorang asisten rumah tangga partisipan yang sedang bersantai di ruang keluarga. Pagi itu partisipan menggunakan daster kaus selutut motif bunga kecil warna pink muda. Sama dengan wawancara pertama, pada wawancara kali ini partisipan tetap menjawab pertanyaan dengan panjang lebar, menjaga kontak mata, dan sesekali merokok. Wawancara berjalan dengan lancar tanpa ada pertanyaan yang tidak dijawabnya. Wawancara sempat terhenti sebentar karena partisipan dipanggil oleh ibunya. Topik wawancara kali itu adalah pengalaman partisipan setelah menjadi wanita seutuhnya.

Pertemuan Kelima

Tabel 2.6. Jadwal Wawancara dengan Partisipan

No Hari/Tanggal Waktu Tempat Kegiatan 4 Sabtu/ 18-05-13 10.20 – 12.40 Rumah

partisipan

Pertanyaan utama, probing, dan

kredibilitas data

Wawancara ketiga dilakukan pada tanggal 18 Mei 2013, pukul 10.20 – 12.40 WIB di tempat yang sama dengan wawancara sebelumnya, yaitu di rumah partisipan, namun kali ketiga ini tidak lagi di kamar partisipan melainkan di kamar lain yang kosong. Perpindahan tempat setting wawancara dilakukan karena Ibu partisipan yang sedang sakit menggunakan kamar partisipan sebagai tempat untuk beristirahat. Kondisi rumah partisipan pada pagi itu cukup ramai. Saat peneliti datang terlihat ayah, kakak ipar, dan kedua keponakan partisipan yang pada pertemuan sebelumnya tidak ada di rumah karena sedang bersekolah, sedang menonton di ruang keluarga. Pagi itu partisipan menggunakan baju kaus terusan hitam polos sampai ke bawah lutunya. Sama dengan wawancara sebelumnya, pada wawancara kali ini partisipan tetap menjawab pertanyaan dengan panjang lebar, menjaga kontak mata, dan sesekali merokok, namun pada kali itu partisipan beberapa kali mengecek handphone dan terlihat seperti sedang berkirim pesan singkat dengan

seseorang, walaupun demikian, rentang perhatian partisipan terhadap pertanyaan peneliti tidak terputus. Wawancara juga berjalan dengan lancar tanpa ada pertanyaan yang tidak dijawabnya. Topik wawancara kali itu adalah pengalaman partisipan setelah menjadi wanita seutuhnya yang belum tergali pada wawancara sebelumnya.

Dokumen terkait