• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

2) Observasi

Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi dalam proses pengumpulan data analisis kebutuhan. Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta sistematis (Arikunto, 2002).

Menurut Widoyoko (2016:46) observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Anecdotal record merupakan metode yang digunakan peneliti dalam observasi ini.

Menurut Herdiansyah (2013:162) anecdotal record merupakan salah satu model dalam observasi, di mana ketika peneliti melakukan observasi, ia hanya membawa kertas kosong saja untuk mencatat perilaku yang khas, unik dan penting yang dilakukan subjek penelitian. Dalam metode anecdotal record observer mencatat dengan teliti dan merekam perilaku-perilaku yang dianggap penting dan bermakna sesegera mungkin setelah perilaku tersebut muncul. Catatan tersebut harus sedetail dan selengkap mungkin sesuai dengan kejadian yang sebenarnya tanpa mengubah kronologisnya. Pada observasi ini, peneliti mencatat pertanyaan apa saja yang muncul dari guru dan siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Trianto (2010:263) menyebutkan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar observasi.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan peneliti dalam melakukan wawancara dengan guru kelas yang diwawancarai. Berikut merupakan tabel pedoman wawancara awal.

Tabel 3.1 Pedoman wawancara awal

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana proses dalam kegiatan bertanya di kelas selama ini?

2. Bagaimana menurut Bapak / Ibu mengenai pertanyaan yang dapat membantu siswa memahami materi? 3. Apa kesulitan yang Bapak / Ibu

hadapi dalam menyusun pertanyaan? 4. Apa kendala yang Bapak / Ibu temui

dalam proses kegiatan menanya di dalam proses pembelajaran?

5. Apakah Anda mengetahui atau pernah mendengar essential question sebelumnya?

Wawancara akhir dilakukan untuk memperoleh data uji coba produk secara terbatas dan bertujuan untuk mengetahui pendapat guru mengenai produk yang dihasilkan, kesan terhadap produk buku yang dihasilkan, apakah buku dapat digunakan oleh guru di kelas, apakah langkah-langkah penyusunan pertanyaan esensial pada buku mudah untuk diikuti, apakah guru tergerak untuk menyusun pertanyaan esensial, dan saran untuk perbaikan buku. Berikut merupakan tabel pedoman wawancara akhir.

Tabel 3.2 Pedoman wawancara akhir

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat Bapak / Ibu guru mengenai produk pedoman penyusunan pertanyaan esensial ini?

No. Daftar Pertanyaan Jawaban 3. Setelah membaca buku ini, apakah buku ini

dapat digunakan oleh guru di kelas?

4. Apakah langkah-langkah penyusunan pertanyaan esensial pada buku ini mudah untuk diikuti?

5. Apakah setelah membaca buku ini anda tergerak untuk menyusun pertanyaan esensial? Mengapa?

6. Adakah saran yang dapat diberikan untuk perbaikan buku ini?

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi (pengamatan) untuk memperoleh data yang diinginkan. Observasi dilakukan dengan menggunakan pencatatan secara naratif dengan pencatatan anecdoctal untuk mengetahui pertanyaan seperti apa yang sering diajukan oleh siswa dan guru di dalam kelas, kapan aktivitas bertanya itu terjadi, apa saja jenis pertanyaan yang muncul dari siswa dan guru, apa yang terjadi ketika perilaku bertanya terjadi, apa respons siswa, dan apa yang terjadi setelah kegiatan bertanya terjadi.

Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Lembar Observasi No. Perilaku yang diamati Deskripsi

perilaku

Catatan lapangan 1. Perilaku bertanya guru (cara

bertanya, frekuensi bertanya) 2. Perilaku bertanya siswa 3.

Jenis pertanyaan yang dikemukakan guru (pertanyaan yang muncul dari guru, pemicu sebelum terjadinya pertanyaan, respons jawaban siswa) 4. Jenis pertanyaan yang dikemukakan

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa hasil observasi, wawancara dengan guru dan komentar penilaian oleh validator ahli. Hasil observasi dan wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan dan data yang telah didapat dideskripsikan sesuai dengan hasil penelitian yang telah didapat dari proses observasi dan wawancara. Data kualitatif juga didapat dari komentar para validator ahli yang telah memberikan komentar, baik kekurangan maupun kelebihan buku panduan pertanyaan esensial. Hasil komentar dan masukan para validator ahli menjadi dasar untuk memperbaiki produk. Peneliti melakukan revisi terhadap produk dan memperbaiki produk yang sedang dikembangkan tersebut sesuai dengan komentar validator ahli.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari penilaian produk pertanyaan esensial oleh validator ahli yang merupakan 2 dosen PGSD dan 1 dosen PBSI. Penilaian tersebut berupa nilai. Nilai dari validator ahli kemudian diolah dengan menggunakan skala Likert. Penilaian yang diberikan oleh validator ahli adalah nilai yang berkisar antara 1-5. Dengan menggunakan skala Likert, hasil penilaian dari validator ahli tersebut kemudian dikonversikan ke dalam bentuk data kualitatif dengan klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang (Widoyoko, 2009: 238).

Berikut ini merupakan klasifikasi skala Likert yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3.4 Skala Likert (Widoyoko, 2009: 238) Rerata Skor Klasifikasi

>4,2 Sangat Baik

>3,4 – 4,2 Baik

>2,6 -3,4 Cukup

>1,8 – 2,6 Kurang

≤1,8 Sangat Kurang

Dari data kuantitatif yang diperoleh dari penilaian validator ahli, apabila mendapati rerata skor dengan klasifikasi cukup, kurang, maupun sangat kurang maka perlu dilakukan perbaikan pada produk yang dikembangkan oleh peneliti.

48 BAB IV

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi uraian hasil penelitian pengembangan dan pembahasan mengenai buku pedoman pendesainan pertanyaan esensial untuk guru SD.

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini ada tiga masalah yang hendak dipaparkan. Pertama mengenai proses pendesainan panduan pertanyaan esensial, yang kedua mengenai kualitas produk pertanyaan esensial yang diusulkan, dan yang ketiga mengenai pertanyaan esensial yang dapat memperdalam pemahaman dan membangun kepedulian siswa terhadap lingkungan. Jawaban dari ketiga masalah tersebut diuraikan satu persatu di bawah ini :

1. Proses Pendesainan Pertanyaan Esensial

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, proses pendesainan buku pedoman ini mengikuti dua tahap berikut.

a. Evaluasi diri

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan panduan pertanyaan esensial ini adalah evaluasi diri dengan melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara dan observasi. Peneliti melakukan pengumpulan data analisis kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara dan observasi di dua SD

yaitu SD Negeri Demangan dan SD Joannes Bosco Yogyakarta. Wawancara dilakukan dengan guru kelas V di SD yang menggunakan kurikulum 2013 (SD Joannes Don Bosco) dan KTSP (SD Negeri Demangan) sedangkan observasi dilakukan ketika proses pembelajaran di dalam kelas V di SD yang menggunakan kurikulum 2013 dan KTSP. Setelah analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan melakukan proses desain. 1) Wawancara

Berikut ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas V SD Joannes Bosco dan SD Negeri Demangan.

a) Hasil Wawancara dengan Guru Kelas V SD Joannes Bosco

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V di SD Joannes Bosco pada tanggal 28 Juli 2016. Di SD tersebut menggunakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. Hasil yang didapat peneliti melalui wawancara dengan guru adalah sebagai berikut.

Pertama, dalam proses bertanya di dalam kelas guru dan siswa komunikatif. Anak berani bertanya kepada guru dan guru memberikan pertanyaan kepada siswa. Siswa pun menanggapi dengan antusias.

Kedua, mengenai pertanyaan yang dapat membantu siswa

memahami materi menurut guru pertanyaan dapat dipahami oleh siswa apabila pertanyaan hanya ada satu item materi yang jawabannya satu jadi tidak menimbulkan banyak jawaban.

Kempat, kendala yang ditemui guru dalam proses kegiatan

“menanya” di dalam proses pembelajaran adalah ketika anak mempunyai

tenaga lebih, ada anak yang gerak terus dan senang bermain sendiri. Kelima, guru mengartikan pertanyaan esensial atau essential questions adalah pertanyaan yang penting. Jadi, yang diberikan adalah poin-poin yang penting untuk mencongak di pagi hari.

Keenam, produk berupa pertanyaan tidak dapat menghasilkan produk yang baik. Baiknya kalau praktik IPA dalam pembelajaran karena siswa bisa jelas dan mengalami langsung sehingga memperjelas.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa cukup komunikatif karena guru memberikan pertanyaan dan siswa juga berani untuk bertanya. Dalam pembelajaran guru memberikan pertanyaan yang tertutup sehingga jawaban siswa merupakan jawaban tunggal. Guru belum memahami apa itu pertanyaan esensial karena guru menjawab pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang penting dan biasanya poin-poin yang penting diberikan untuk mencongak di pagi hari. Hasil rekap wawancara ada pada lampiran 4.

b) Hasil Wawancara dengan Guru Kelas V SD Negeri Demangan Peneliti melakukan wawancara di SD Negeri Demangan pada tanggal 21 Juli 2016. Kelas V di SD tersebut menggunakan KTSP dalam proses pembelajarannya. Hasil dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, dalam proses bertanya di dalam kelas guru biasanya membuka materi pembelajaran terlebih dahulu kemudian ada anak yang diminta untuk membaca buku dan anak yang lainnya menyimak serta mendengarkan, lalu guru menerangkan. Setelah menerangkan guru membuka pertanyaan dan bertanya siapa yang belum jelas. Apabila ada anak yang rame guru memberikan pertanyaan kepada siswa tersebut berkaitan dengan materi yang dijelaskan oleh guru.

Kedua, mengenai pertanyaan yang dapat membantu siswa

memahami materi disesuaikan dengan materi yang ada. Apabila materi di luar materi otomatis siswa tidak paham.

Ketiga, dalam menyusun pertanyaan guru tidak begitu menemui kesulitan. Hanya pada saat menyusun pertanyaan ditemui kesulitan ketika pertanyaan disesuaikan dengan kisi-kisi sehingga harus mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Keempat, kendala yang ditemui guru dalam proses kegiatan menanya di dalam proses pembelajaran adalah ketika anak tidak sesuai dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Kelima, belum pernah mendengar pertanyaan esensial dan tidak mengetahui apa itu pertanyaan esensial.

Keenam, produk yang dibutuhkan siswa agar memahami materi dengan pertanyaan yang diberikan guru misalnya adalah dengan membuat lagu yang disesuaikan dengan materi.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru belum pernah mendengar megenai pertanyaan esensial dan

tidak mengerti apa itu pertanyaan esensial sehingga ketika ditanya mengenai produk, guru kurang memahami produk seperti apa kira-kira yang dibutuhkan. Hasil rekap wawancara ada pada lampiran 3.

2)Observasi

Peneliti melakukan observasi di kelas 5 pada dua SD yang berbeda. Metode yang digunakan peneliti dalam observasi ini adalah anecdotal record. Menurut Herdiansyah (2013:162) anecdotal record merupakan salah satu model dalam observasi, di mana ketika peneliti melakukan observasi, ia hanya membawa kertas kosong saja untuk mencatat perilaku yang khas, unik dan penting yang dilakukan subjek penelitian.

Observasi ini dilakukan untuk mengamati perilaku bertanya guru (cara bertanya dan frekuensi bertanya), perilaku bertanya siswa, jenis pertanyaan yang dikemukakan guru (pertanyaan yang muncul dari guru, pemicu sebelum terjadinya pertanyaan, respon jawaban siswa), dan jenis pertanyaan yang dikemukakan siswa.

a) Hasil Observasi di Kelas V SD Joannes Bosco

Observasi dilakukan di kelas V yang menggunakan kurikulum 2013. Hasil dari observasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Lembar Pencatatan Observasi Perilaku yang

diamati

Deskripsi perilaku Catatan Lapangan 1) Perilaku bertanya

guru (cara bertanya dan frekuensi bertanya)

Ketika sedang melakukan proses pembelajaran,

guru bertanya

berdasarkan apa yang ada pada buku siswa

Terkadang guru juga bertanya dengan Bahasa Jawa dan terkadang guru menanyakan jawaban

Perilaku yang diamati

Deskripsi perilaku Catatan Lapangan kurikulum 2013. Banyak

bermunculan pertanyaan yang tertutup dari guru.

pertanyaan yang beliau berikan ke siswa atau menjawab pertanyaannya sendiri dengan bertanya kembali.

2) Perilaku bertanya siswa

Siswa pasif dalam bertanya dan hanya menjawab pertanyaan guru dan pertanyaan yang ada di buku siswa.

3) Jenis pertanyaan yang dikemukakan guru (pertanyaan yang muncul dari guru, pemicu sebelum terjadinya pertanyaan, respon jawaban siswa)

Guru memberikan pertanyaan yang fokus dengan materi yang dipelajari. Guru juga memberikan pertanyaan yang tertutup sebelum memberikan pertanyaan yang dapat memicu respons jawaban siswa. 4) Jenis pertanyaan

yang dikemukakan siswa

Siswa bertanya

berdasarkan pertanyaan yang ada dibuku.

Dengan membaca buku siswa.

b) Hasil observasi di kelas V SD Negeri Demangan

Observasi dilakukan di kelas V yang menggunakan KTSP. Hasil dari observasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Lembar Pencatatan Observasi Perilaku yang

diamati

Deskripsi perilaku Catatan Lapangan 1) Perilaku bertanya

guru (cara bertanya dan frekuensi bertanya)

Guru sering bertanya dengan pertanyaan yang menimbulkan jawaban serentak dari siswa.

Terkadang guru

menjawab pertanyaannya sendiri sebelum siswa menjawab

Guru terlalu sering memberikan pertanyaan yang memancing jawaban serentak. Terkadang guru menunjuk siswa ketika memberikan

Perilaku yang diamati

Deskripsi perilaku Catatan Lapangan pertanyaan.

2) Perilaku bertanya siswa

Siswa pasif dalam bertanya dan hanya menjawab pertanyaan dari guru dan pertanyaan yang ada di buku paket maupun LKS.

Terkadang siswa bertanya kepada guru ketika ada kosakata yang tidak diketahui sewaktu guru mengaitkan materi pelajaran dengan apa yang ada pada kehidupan sehari-hari.

3) Jenis pertanyaan yang dikemukakan guru (pertanyaan yang

muncul dari guru, pemicu sebelum terjadinya pertanyaan, respon jawaban siswa)

Pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa kebanyakan merupakan

pertanyaan yang tertutup.

4) Jenis pertanyaan yang dikemukakan siswa

Pertanyaan muncul ketika ada kosakata yang siswa belum tahu.

Siswa juga bertanya dengan pertanyaan yang meragukan seperti bertanya: Kok bisa?

c) Kesimpulan Hasil Observasi di SD Joannes Bosco dan SD Negeri Demangan

Berdasarkan hasil observasi di sekolah, pertanyaan yang diberikan oleh guru adalah pertanyaan yang tertutup dan pertanyaan berasal dari buku siswa maupun buku paket. Pertanyaan yang diajukan banyak menimbulkan jawaban yang serentak. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru yang ada di buku siswa dan buku paket, siswa pun pasif dalam bertanya.

Dokumen terkait