• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Observasi Pra Penelitian

Observasi pendahuluan dilakukan pada tanggal 15 November 2011 pada saat jam pelajaran ke-5 sampai ke-6 (pukul 10.15-11.45 WIB). Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu M. Susilowati, S.Pd., sebagai guru bidang studi Akuntansi. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 berjumlah 33 orang. Adapun materi yang dipelajari saat observasi pendahuluan ini adalah membahas tentang jurnal penutup dan dilanjutkan latihan soal. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan pra adanya penerapan metode role playing:

a. Observasi terhadap guru

Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam lembar hasil observasi kegiatan guru. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa dan guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengaitkan materi yang akan disampaikan pada saat itu. Materi yang dibahas saat pembelajaran saat itu adalah jurnal penutup. Guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya kepada siswa. Hal tersebut dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pelajaran yang telah berlalu dan juga untuk menarik perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Pada awal proses pembelajaran masih banyak siswa yang belum siap untuk belajar, seperti mengobrol dengan temannya dan sibuk dengan aktivitasnya terlihat di bagian tengah dan belakang. Bahkan ketika guru masuk masih ada beberapa siswa yang ijin untuk ke kamar kecil. Dengan kondisi seperti itu, guru berusaha untuk mengendalikan kelas dengan menegur dan meminta untuk memperhatikan, karena proses belajar mengajar akan segera dimulai. Saat kondisi kelas sudah mulai tenang guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan latihan soal. Saat guru menjelaskan ada beberapa siswa mendengarkan dan memperhatikan serta mencatat, namun sebagian besar siswa tidak mencatat materi penting yang disampaikan oleh guru dan siswa terlihat tidak memiliki motivasi belajar, bahkan ada siswa yang tidur-tiduran dan ribut sendiri, walaupun sudah ditegur. Guru berusaha menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pemahaman siswa, namun siswa pasif dan lebih cenderung menjawab secara serentak dengan suara tidak jelas dan menunggu guru yang menunjuk mereka. Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa kurang termotivasi sungguh untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada saat mengerjakan latihan soal, ada siswa yang masih bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

mengenai materi yang baru disampaikan oleh guru, dikarenakan pada saat guru menjelaskan banyak siswa yang ribut dan tidak mau mencatat hal-hal penting. Ketika siswa selesai mengerjakan latihan, guru mencocokkan hasil pekerjaan siswa dengan hasil yang telah guru buat dimedia komputer sehingga siswa dapat membandingkan hasil pekerjaannya. Dalam proses pemanfaatan media, guru belum melibatkan siswa secara langsung. Namun siswa terlibat dalam pemanfaatan media, ketika siswa berada di ruang lab komputer. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tanda dibuku latihan dan guru mengucapkan salam penutup serta mengingatkan siswa untuk memperbaiki nilai remidi.

Berikut ini disajikan tabel hasil awal observasi terhadap aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung (Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi 2007).

Tabel 5.1

Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I

II

III

PRA PEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi

1 2 4 5 1 2 4 5

1 2 4 5 1 2 4 5

1 2 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksa nakan pembelajaran sesuai

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara

7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan

C. Pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan media

2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan

efisien

4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi

guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

IV

respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E. Kemampuan khusus dalam

pembelajaran bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif F. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Melakukan penilaian awal 2. Memantau kemajuan belajar 3. Memberikan tugas sesuai dengan

kompetensi

4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

G. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

PENUTUP

A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

B. Pelaksanaan tindak lanjut

1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi

2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

b. Observasi aktivitas siswa di kelas

Kegiatan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam lembar hasil observasi aktivitas siswa di kelas. Pada saat guru masuk ke dalam kelas, 2 siswa ijin ke kamar kecil dan yang lain ada berada di dalam kelas sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya bagian depan dan baris ke dua yang sudah menyiapkan alat tulis. Sebelum memulai proses belajar, guru memeriksa kesiapan siswa seperti menyuruh siswa menyimpan buku-buku dan barang-barang yang tidak berkaitan dengan pelajaran Akuntansi.

Pada saat guru memulai proses belajar mengajar siswa yang duduk di bagian depan dan baris ke dua terlihat memperhatikan penjelasan guru, tetapi siswa yang duduk di baris ke dua dari belakang sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu “mengobrol” di

luar materi dan ada 1 siswa yang tidur-tiduran di kelas. Saat guru memberi pertanyaan kepada siswa, hanya siswa yang duduk di bagian depan saja yang memiliki keinginan untuk menjawab pertanyaan. Sedangkan siswa yang lain menunggu guru yang menunjuk, dan ketika ditunjuk sebagian besar tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal tersebut dikarenakan siswa cenderung mengobrol dan tidak memperhatikan secara serius.

Setelah guru selesai menjelaskan, siswa diminta untuk melanjutkan latihannya yaitu membuat jurnal penutup dan meminta siswa yang bagian belakang untuk menuliskan di whiteboard.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

ketika guru menunjuk siswa yang berada di bagian belakang, terlihat siswa kurang siap untuk maju, dan akhirnya ada siswa yang meminjam hasil pekerjaan temannya. Dan setelah selesai mengerjakan dan menuliskan di whiteboard, guru kembali membahas dan menjelaskan, akan tetapi banyak siswa yang tidak memperhatikan pembahasan dan penjelasan guru. Berdasarkan kondisi yang demikian, peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Akuntansi. Hal ini disebabkan metode pembelajaran yang digunakan guru tidak menarik siswa untuk terlibat dengan aktif.

Dari pemaparan di atas mengenai aktivitas siswa di kelas, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing

No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap

mengikuti proses pembelajaran.

Hanya bagian depan dan baris kedua yang siap mengikuti proses belajar, seperti alat tulis dan buku pelajaran. 2 Siswa

memperhatikan penjelasan guru.

Hanya pada awal proses pembelajaran. 3 Siswa menanggapi

pembahasan pelajaran.

Sebagian siswa/i yang menanggapi pembelajaran, khususnya siswa bagian depan dan baris ke dua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

4 Siswa mencatat

hal-hal penting √ Sebagian kecil yang mencatat, yang lain hanya mendengarkan dan malas mencatat.

5 Siswa berinteraksi

dengan baik √ Sebagian kecil yang berdiskusi mengenai materi jurnal umum 6 Siswa mendapat

teguran dari guru √ Saat siswa mengobrol dan menggangu teman. 7 Ada persaingan

yang sehat dari diri siswa

Sebagian kecil yang melakukan persaingan, yang lain menunggu hasil dari teman yang lain.

8 Siswa aktif dalam pembelajaran

Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran, karena proses

pembelajaran berpusat pada guru sebagai pemberi materi. 9 Siswa menjawab

pertanyaan guru √ Ada yang menjawab dan yang lain karena guru menunjuk siswa untuk menjawab.

10 Siswa

mendapatkan penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal

Penilaian tugas diakhir proses pembelajaran

Selain melakukan observasi langsung terhadap siswa, peneliti membagikan kuesioner motivasi belajar sebelum penerapan metode role playing. Hasil dari kuesioner tersebut, selanjutnya dideskripsikan berdasarkan PAP II. Berikut ini adalah hasil analisis, yaitu: (lampiran 27 hal 233)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Tabel 5.3

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Metode Role Playing

Skala

Motivasi Frekuensi Persentase

Interpretasi Penilaian 20-47 1 3,2% Sangat Kurang 48-53 9 29% Kurang 54-59 11 35,5% Cukup 60-68 7 22,6% Tinggi

Diatas 69 3 9,7% Sangat Tinggi

31 100%

Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar

No Rentang Motivasi Frekuensi (Fi) Nilai Tengah(Xi) Fi.Xi 1 37-44 1 40,5 40,5 2 45-52 5 48,5 242,5 3 53-60 15 56,5 847,5 4 61-68 7 64,5 451,5 5 Di atas 69 3 72,5 217,5 Jumlah 31 1799,5 Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi =1799,5/31 = 58,04 dibulatkan kebawah 58

Tabel 5.3. menunjukkan analisis motivasi belajar siswa sebelum penerapan metode role playing. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar Akuntansi dengan kriteria sangat tinggi adalah 9,7%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar Akuntansi dengan kriteria tinggi adalah 22,6%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar Akuntansi dengan kriteria cukup adalah 35,5%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar Akuntansi dengan kriteria kurang adalah 29%; dan persentase siswa yang memiliki motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

belajar Akuntansi dengan kriteria sangat kurang adalah 3,2%. Jadi motivasi siswa sebagian besar rendah.

Selain itu, berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar Akuntansi sebelum penerapan metode role playing adalah 58. Jadi sesuai dengan pedoman PAP II motivasi belajar Akuntansi siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan berada pada kriteria “cukup”.

c. Observasi kondisi kelas

Suasana dan kondisi kelas selama proses pembelajaran tampak dalam lembar hasil observasi kondisi kelas. Kondisi kelas dilihat secara fisik sudah cukup baik untuk melaksankan proses belajar mengajar karena ruang kelas berukurann 7,5 meter x 7,5 meter. Fasilitas yang disediakan di dalam kelas sudah cukup memadai, karena kelas ini dirancang khusus untuk kelas XI IPS 1. Di dalam kelas sendiri terdapat whiteboard, 1 set meja guru, 1 set komputer dan mejanya, 1 buah viewer (tergantung) menyorot ke belakang, 1 buah viewer bebas, 35 buah meja dan kursi siswa, 6 buah meja kursi cadangan, 1 set lemari buku, daftar presensi, dan contoh format jurnal dalam akuntansi yang ditembel di dinding. Selain itu, pencahayaan kelas juga cukup baik. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Suara kendaraan yang lalu lalang di jalan tidak begitu terdengar, karena letak sekolah yang cukup jauh dari jalan besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Dari segi suasana kelas, pada awal pembelajaran siswa terlihat belum siap mengikuti proses pembelajaran. Siswa masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri seperti mengobrol dengan teman-temannya. Dengan kondisi seperti itu, guru berusaha untuk mengendalikan kelas dengan menegur dan meminta untuk memperhatikan, karena proses belajar mengajar akan segera dimulai. Saat kondisi kelas sudah mulai tenang guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan latihan soal. Saat guru menjelaskan ada beberapa siswa mendengarkan dan memperhatikan serta mencatat, namun sebagian besar siswa tidak mencatat materi penting yang disampaikan oleh guru dan siswa terlihat tidak memiliki motivasi belajar, bahkan ada siswa yang tidur-tiduran dan ribut sendiri, walaupun sudah ditegur. Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk melanjutkan latihan soal (membuat jurnal penutup). Ketika siswa mulai mengerjakan latihan soal, ada hal yang menarik yang dilakukan guru, guru menghidupkan musik instrumen untuk menemani siswa dalam mengerjakan tugas. Hal itu dilakukan guru, karena guru menginginkan kondisi kelas tidak ribut dan siswa dapat menikmati musik sembari mengerjakan latihan soal. Namun yang terjadi, justru ada siswa yang mengerjakan latihan soal sambil bermalas-malasan atau diiringi dengan cerita yang tidak berkaitan dengan materi, sehingga hal ini menyebabkan suasana kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

menjadi gaduh. Hal itu disebabkan karena dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan yang memberikan sela bagi siswa untuk bercerita diluar materi yang ada.

Dari pemaparan yang ada mengenai kondisi kelas, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 5.4

Hasil Observasi Kondisi Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing

No Deskripsi Ya Tidak Catatan

1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran

Kursi dan meja siswa lengkap, ada cadangan kursi meja, serta seperangkat computer dan viewer. 2 Kondisi kelas

mendukung proses pembelajaran

Hanya pada awal proses pembelajaran. 3 Siswa membuat

keributan/kegaduhan √ Pada saat penjelasan materi dan mengerjakan latihan soal, walau guru sudah ditegur. 4 Siswa mengerjakan

latihan soal √ Beberapa siswa serius dalam mengerjakan, yang lain

mengerjakan sambil mengobrol dan ada yang tidur-tiduran. 5 Siswa aktif bertanya

pada guru jika mengalami kesulitan

Hanya ada beberapa siswa yang bertanya tentang materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

7 Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran

Siswa hanya mengerjakan latihan soal , itu pun ada yang bermalas-malasan. 8 Adanya sumber

belajar dalam kelas yang mendukung proses pembelajaran

Ada contoh format jurnal dalam akuntansi yang ditempel didinding sebelah kanan dan belakang.

Berdasarkan hasil observasi terhadap guru, aktivitas siswa di kelas dan observasi kondisi kelas dapat dikatakan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung guru cenderung berceramah, tanya jawab, diskusi dan mengerjakan latihan soal saja. Metode tersebut adalah metode yang paling mudah diterapkan untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Akan tetapi metode pembelajaran tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Guru lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran, padahal dalam pembelajaran guru hanya sebatas sebagai fasilitator dan siswa sebagai

“pengembang”.

Pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan, sehingga siswa lebih senang mencari aktivitas yang membuatnya lebih bersemangat seperti melamun, bercerita/ngobrol dengan teman sebelahnya bahkan bermalas-malasan (tidur-tiduran). Dampaknya adalah tujuan pembelajaran kurang tercapai secara maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Berdasarkan uraian di atas, ditemukannya masalah motivasi belajar Akuntansi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada kriteria cukup. Oleh karena itu, peneliti menduga penyebab permasalahan itu adalah kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Sebagai alternatif dari permasalahan yang ada ialah guru menciptakan atau menggunakan serta mengkolaborasikan metode pembelajaran yang menyenangkan agar siswa dapat termotivasi lebih untuk belajar akuntansi. Selanjutnya guru dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan metode pembelajaran role playing. Metode role playing adalah metode pembelajaran yang mengkolaborasikan ceramah, tanya jawab dan bermain peran. Siswa diajak untuk memerankan peran-peran yang ada dalam dunia nyata (perusahaan) ke dalam kelas. Siswa bermain sesuai dengan karakter dari masing-masing peran yang dimainkan dalam pembelajaran akuntansi. Metode pembelajaran yang diterapkan tersebut mampu mengaktifkan siswa pada proses pembelajaran Akuntansi, yaitu siklus akuntansi perusahaan jasa dengan materi mencatat bukti transaksi/dukumen ke dalam jurnal umum.

Dokumen terkait