BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
2. Siklus Pertama
Siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa, 22 November 2011 pada jam pelajaran ke-empat sampai ke-lima (pukul 10.15-11.45 WIB) dan Kamis, 24 November 2011 pada jam pelajaran ke-enam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
sampai ke-tujuh (pukul 12.00-13.30 WIB). Pada kesempatan ini, hari selasa, 22 November 2011, peneliti membagikan kuesioner motivasi belajar Akuntansi sebelum penerapan role playing kemudian guru mengulas kembali materi, yaitu mencatat bukti transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum. Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berjumlah 31 orang. Setelah mengulas materi selesai, tim peneliti melakukan simulasi 1 putaran dan melakukan tanya jawab. Kemudian peneliti dan guru mitra meminta 6 orang siswa sebagai perwakilan untuk menerapkan metode role playing. Hal tersebut dilakukan agar siswa memahami peran-peran yang akan dijalankan pada pertemuan berikutnya yaitu Kamis, 22 November 2011 pada jam pelajaran ke-enam sampai ke-tujuh (pukul 12.00-13.30WIB).
Berikut akan dipaparkan uraian tahapan penerapan metode pembelajaran role playing pada kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan, yaitu:
a. Perencanaan
Dalam tahap ini, dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran dengan metode role playing. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus 1, sebagai berikut:
1) Guru mitra membentuk kelompok-kelompok yang mana karakteristik siswa dalam satu kelompok adalah hetoregen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Cara pembentukakan kelompok yang dilakukan guru adalah dengan melihat hasil nilai ulangan siswa serta hasil pengamatan guru selama pendampingan proses belajar mengajar.
2) Peneliti dan guru mitra mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi tentang SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan evaluasi (soal dan lembar refleksi). RPP ini dibuat untuk 2 kali pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. (Lampiran 8, hal 170)
b) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah mencatat transaksi dari bukti transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum. Dalam hal ini materi pembelajaran disiapkan oleh guru mitra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
c) Media Pembelajaran
Ada beberapa media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran menggunkan metode role playing. Media pembelajaran ini disiapkan oleh peneliti. Berikut akan dipaparkan mengenai media pembelajaran yang digunakan.
(1) Bukti transaki
Bukti transaksi yang akan digunakan adalah faktur penjualan, nota kontan, dan slip gaji karyawan. Bukti transaksi tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk pencatatan ke dalam jurnal umum. Bukti kas masuk dan bukti kas keluar. Bukti ini akan digunakan jika ada penerimaan dan pengeluaran kas. Tersaji pada lampiran 9 hal 178)
(2) Skenario pembelajaran dana aturan permainan
Skenario pembelajaran ini berisi mengenai pelaksanaan metode role playing pada saat penerapan. Sedangkan aturan permaianan mencakup bagiamana permaianan ini akan dilaksanakan. Tersaji pada lampiran 10 hal 185 dan lampiran 11 hal 187
(3) Instruksi permaian role playing pada setiap transaksi untuk setiap bagian. Tersaji pada lampiran 12 hal 189 (4) Lembar jurnal umum. Terjadi pada lampiran 14 hal 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
(5) Lembar buku kas. Tersaji pada lampiran 15 hal 203 (6) Uang-uangan
Uang-uangan ini digunakan untuk membayar setiap ada transaksi seperti pembelian dan penjulan, pembayaran gaji, dan pembayaran utanng. Tersaji pada lampiran 30 hal 246
(7) Gambar setrika dan alat tulis
Gambar-gambar tersebut digunakan sebagai ilustrasi dalam transaksi. Tersaji pada lampiran 9 hal 179,180 (8) Papan nama setiap bagian
Papan nama ini digunakan untuk menunjukkan peran siswa. Seperti bagian penjualan dan bagian pembelian
dalam praktik penelitian digunakan istilah “kurir”,
bagian keuangan dan bagian akuntansi. Sedangkan pihak luar perusahaan diperankan oleh fasilitator. 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data terdiri dari:
a) Kuesioner
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar Akuntansi siswa. Kuesioner dibagikan sebelum dan sesudah penerapan metode role playing. (Tersaji pada lampiran 6 hal 161 dan lampiran 7 hal 165)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b) Lembar observasi aktivitas guru
Lembar observasi aktivitas guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung. ( Tersaji pada lampiran 1 hal 154).
c) Lembar observasi aktivitas siswa
Lembar observasi aktivitas siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran berlangsung. (Tersaji pada lampiran 3 hal 158)
d) Lembar observasi kondisi kelas
Lembar observasi kondisi kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. (Tersaji pada lampiran 2 hal 157)
e) Lembar refleksi guru
Lembar refleksi guru ini digunakan untuk mengetahui kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan metode role playing. (Tersaji pada lampiran 4 hal 159) f) Lembar refleksi siswa
Lembar refleksi siswa ini digunakan untuk mengetahui kesan siswa terhadap penerapan metode role playing. (Tersaji pada lampiran 5 hal 160)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4) Simulasi
Sebelum melaksanakan tindakan/penerapan metode pembelajaran role playing, guru bersama peneliti melakukan simulasi metode role playing. Simulasi dilakukan pada 22 November 2011 pada jam ke-4 sampai ke-5. Sebelum simulasi dimulai peneliti membagi kuesioner sebelum penerapan metode role playing, guru melakukan penjelasan ulang materi bukti transaksi sampai jurnal umum. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami gambaran peran-peran dalam akuntansi serta meminimalisirkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada waktu penerapan metode role playing pada tanggal 24 November 2011 pada jam ke-6 sampai ke7.
b. Tindakan
Penerapan pembelajaran menggunakan metode role playing dilakasanakan pada tanggl 24 November 2011 pada jam ke-6 sampai ke-7 (pkl 12.15-13.30 Wib). Langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagi berikut:
1) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukkan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk ada 11 kelompok masing-masing terdiri dari 3 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
dengan jumlah siswa-siswi seluruhnya 33 orang. Pada tahap ini guru memanggil nama kelompok untuk menempati meja kelompok yang telah tersedia. Namun karena ada 2 siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran, akhirnya kelompok hanya berjumlah 10 kelompok dan 1 siswa diminta untuk bergantian dalam bermain peran. Guru selanjutnya menjelaskan aturan main dan tata tertib pembelajaran metode role playing.
2) Metode role palying
Guru membacakan alur dan peraturan terlebih dahulu sebelum penerapan metode pembelajaran role playing (lampiran 11 hal 187). Kemudian guru memandu jalannya metode bermain peran putaran ke-1. Penyelesaian setiap transaksi diberi waktu 3 menit. Bila waktu habis guru dibantu fasilitator memberi tanda waktu habis, kemudian guru meminta siswa untuk kembali melanjutkan transaksi berikutnya. Dalam pelaksanaan metode ini, siswa terlihat aktif dan berpartisipasi penuh dalam pembelajaran sehingga tercipta kondisi pembelajaran yang kondusif.
Ketika putaran ke-1 habis, selanjutnya guru meminta siswa untuk berganti peran, yang tadinya berperan sebagai bagian
penjualan dan pembelian digunakan istilah “kurir”, bagian kuangan dan bagian akuntansi berputar. Bagian akuntansi menjadi bagian penjualan dan pembelian, bagian penjualan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
pembelian menjadi bagian keuangan dan bagian keuangan menjadi akuntansi. Kemudian guru memandu jalannya metode bermain peran putaran ke-2 hingga selesai.
Setelah permainan selesai guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dengan menggunakan metode role paying dan ada 3 siswa yang memberikan komentar mengenai pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode role playing.
3) Penutup
Setelah guru menyimpulkan proses pembelajaran selama penerapan metode role playing, selanjutnya siswa diminta untuk mengisi kuesioner setelah penerapan metode role playing, kuesioner akhir ini digunakan untuk melihat apakah metode pembelajaran yang diterapkan telah berhasil, yaitu mengukur tingkat motivasi belajar Akuntansi siswa-siswi. Selain mengisi kuesioner, siswa juga diminta untuk merefleksikan proses pembelajaran melalui lembar refleksi yang telah dibagikan.
c. Observasi
Hasil pengamatan/observasi dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Observasi aktivitas guru di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.5
Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat Penerapan Metode Role Playing
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I
II
III
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
C. Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2. Merespons positif partisipasi siswa 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi
guru-siswa dan siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E. Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi 1. Menumbuhkan sikap ekonomis 2. Menumbuhkan sikap produktif F. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal 2. Memantau kemajuan belajar 3. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
G. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 5.5 menunjukkan deskripsi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode role playing. Pada awal pembelajaran (pertemuan sebelummnya) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa dan kelas. Kemudian guru memberikan materi yang akan dipelajari pada metode role playing yaitu mencatat bukti transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran pada waktu penerapan tidak terpotong oleh hal-hal lain.
Pada penerapan, guru menjelaskan alur dan peraturan berdasarkan metode role playing. Selama proses pembelajaran berlangsung , guru melaksanakan pembelajaran secara runtut, terkoordinasi, dan bersifat kontekstual sehingga pembelajaran berlangsung sesuai dengan waktu yang ada. Lewat metode role playing ini guru mampu menumbuhkan partisipasi siswa, IV
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
sehingga siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selain itu, suasana pembelajaran lebih kondusif.
Pada kegiatan akhir proses pemabelajaran, guru mengajak siswa-siswi untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah dijalankan, dan meminta siswa-siswi untuk mengisi kuesioner motivasi belajar Akuntansi sesudah penerapan metode role playing, selain itu guru juga meminta siswa untuk merefleksikan melalui lembar refleksi. (Lampiran 21 hal 213) 2) Observasi aktivitas siswa di kelas
Aktivitas siswa di kelas selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Di Kelas Pada Saat Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran.
√ Siap dalam posisi dikelompok masing-masing yang telah tersedia.
2 Siswa
memperhatikan penjelasan guru.
√ Saat guru menjelaskan skenario dan aturan dalam pembelajaran. 3 Siswa
menanggapi pembahasan pelajaran.
√ Ketika guru menanyakan jurnal untuk bukti transaksi faktur penjualan. 4 Siswa mencatat
hal-hal penting √ Siswa sibuk memainkan peran masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
5 Siswa berinteraksi dengan baik
√
Siswa saling bekerja sama.
6 Siswa mendapat
teguran dari guru √ Saat guru menjelaskan aturan role playing, suara di dalam kelas pecah.
7 Ada persaingan yang sehat dari diri siswa
√
Terlihat saat siswa menjalankan metode role playing , siswa antusias untuk
mengerjakan transaksi. 8 Siswa aktif dalam
pembelajaran √
Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran. 9 Siswa menjawab
pertanyaan guru √ Iya, ketika guru menanyakan jurnal untuk bukti transaksi faktur penjualan. 10 Siswa
mendapatkan penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal
√ Saat pembalajaran berakhir dan saat menyimpulkan proses pembelajaran.
Tabel 5.6 menunjukkan aktivitas siswa di kelas sebelum penerapan (pertemuan sebelumnya) siswa mau mendengarkan penjelasan materi berkaitan dengan pencatatan bukti transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum, siswa menanggapi penjelasan guru dangan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dilontarkan guru. Kemudian siswa memperhatikan simulasi yang diperagakan oleh fasilitator, setelah simulasi dari fasilitator selesai, guru meminta beberapa siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
menjalankan simulasi seperti yang telah diperlihatkan. Pada bagian ini, siswa terlihat antusias, karena siswa yang lain akan berkomentar ketika ada temannya yang menjalankan simulasi tidak sesuai dengan intruksi.
Pada saat penerapan menunjukkan bahwa siswa mampu menjalankan proses pembelajaran dengan menggunakan role playing secara aktif. Sebelum menjalankan siswa menyiapkan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai alur pembelajaran menggunkan metode role palying.
Pada kegiatan inti siswa mempraktikkan alur pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dengan lancar, karena siswa menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing. Siswa juga terlihat memahami metode role playing dengan baik, sehingga saat penerapan siswa tidak merasa binggung hal ini dikarenakan siswa sudah melihat simulasi sebelum penerapan metode role playing. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dan antusias sekali untuk menjalankan tugas sehingga soal-soal dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah disediakan.
Pada kegiatan akhir, siswa menjawab pertanyaan guru secara lisan mengenai proses pembelajaran yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
berjalan, ada 3 orang siswa yang menjawab pertanyaan guru. Kemudian siswa mengisi kuesioner motivasi belajar Akuntansi sesudah penerapan dan siswa mengisi lembar refleksi yang telah disediakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mampu menjalankan proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dengan baik mulai dari mempraktikkan alur pembelajaran sesuai dengan perannya, melakukan evaluasi, mengisi kuesioner dan membuat refleksi secara lisan. (Lampiran 22 hal 216)
3) Observasi kondisi kelas
Observasi kondisi kelas selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.7
Hasil Observasi Kondisi Kelas Pada Saat Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses
pembelajaran
√ Kursi dan meja siswa lengkap, ada cadangan kursi meja, serta seperangkat computer dan viewer. 2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran √ Iya, siswa memperhatikan penjalasan dan simulasi serta saat penerapan role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 3 Siswa membuat keributan/ Kegaduhan √ Hanya saat pembacaan sanksi dari role playing, selebihnya suasana kelas kondusif. 4 Siswa mengerjakan
latihan soal √ Siswa memainkan peran dalam perusahaan jasa yaitu melakukan pencatatan (bukti transaksi Jurnal umum) 5 Siswa aktif
bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
√ Ada siswa yang bertanya saat sesudah pelaksanaan simulasi. 6 Adanya kegiatan
yang menarik dalam proses pembelajaran
√ Ada, proses pembelajaran
menggunakan metode role palying.
7 Adanya sumber belajar dalam kelas yang mendukung proses
pembelajaran
√ Ada contoh format jurnal dalam akuntansi yang ditempel didinding sebelah kanan dan belakang.
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut tampak ketika guru menerapkan beberapa aturan yang harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif. Para siswa terlihat antusias dan berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunkan metode role playing. Kondisi yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. (Lampiran 23 hal 218)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Motivasi adalah daya dorong/penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat memuaskan dan mencapai sebuah tujuan. Sedangkan hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator yang mendukung. Seperti yang dikatakan Uno (2007:23), indikator-indikator motivasi belajar sebagai brikut adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar; adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan; adanya penghargaan dalam belajar; adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Berikut disajikan hasil dari kuesioner setelah penerapan metode role playing, selanjutnya dideskripsikan berdasarkan PAP II. Berikut ini adalah hasil analisisnya:
Tabel 5.8
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penerapan Metode Role Playing
Skala
Motivasi Frekuensi Persentase
Interpretasi Penilaian 20-47 0 0% Sangat Kurang 48-53 2 6,4% Kurang 54-59 7 22,6% Cukup 60-68 12 38,7% Tinggi
Diatas 69 10 32,3% Sangat Tinggi
31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Perhitungan Nilai Mean Motivasi Belajar
No Rentang Motivasi Frekuensi (Fi) Nilai Tengah(Xi) Fi.Xi 1 52-57 6 54,5 327 2 58-63 8 60,5 484 3 64-69 7 66,5 465,5 4 70-75 7 72,5 507,5 5 76-81 3 78,5 235,5 Jumlah 31 2019,5 Mean (x) = ∑Fi.Xi/∑Fi =2019,5/31 = 65,14 dibulatkan ke bawah 65
Tabel 5.8 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa sesudah penerapan metode role playing. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria sangat tinggi adalah 32,2%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria tinggi adalah 38,7%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria cukup adalah 22,6%; persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria kurang adalah 6,4%; dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar akuntansi dengan kriteria sangat kurang adalah 0%. Jadi sebagian besar motivasi siswa tinggi.
Selain itu, berdasarkan perhitungan mean motivasi belajar akuntansi sesudah penerapan metode role playing adalah 65. Jadi sesuai dengan pedoman PAP II motivasi belajar akuntansi
siswa-PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan
berada pada kriteria “tinggi”. (lampiran 28 hal 239) e. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Refleksi dilaksanakan segera setelah penerapan selesai dijalankan. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:
1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan metode role playing.
Tabel 5.9
Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Role Playing
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
Metode ini menjadi menarik untuk materi tertentu.
Setelah siswa menguasai materi maka model ini menjadi metode untuk praktik akuntansi mendekati keadaan sebenarnya.
2 Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
Aktifitas siswa bagus, mereka lebih fokus terhadap materi dan peran yang dimainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3 Kesan guru terhadap partisipasi dan minat siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
Partisipasi siswa sangat bagus sesuai dengan peran masing-masing.
4 Kesan guru terhadap pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
Siswa lebih paham dalam proses pembelajaran
5 Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing
Metode ini bisa mengukur tingkat motivasi, tapi belum bisa mengukur prestasi.
Perlu alat (voucher-voucher, dan bukti transaksi) yang harus disediakan.
6 Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan metode pembelajaran dengan metode role playing.
Penyajian materi (disiapkan dahulu)
Pengadaan alat yang digunakan.
Penjelasan/simulasi yang jelas sebelum role playing. 7 Manfaat yang diperoleh
dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
Adanya variasi model pembelajaran sehingga anak tidak bosan
8 Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.
Kesiapan siswa untuk melakukan peran masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan metode pembelajaran menggunakan role playing di kelas. Menurut guru metode role playing yang diterapkan adalah sesuatu yang baru dalam pelaksanaan pembelajaran, walau secara teori banyak metode-metode yang beragam maka metode-metode ini akan menjadi menarik