• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Observasi Pra Penelitian

Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18

Desember 2012 pada jam ke 5 dan ke 6. Tujuan dari observasi ini adalah

untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar dan aktivitas

siswa di kelas XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Sedangkan untuk

pembagian kuisioner motivasi di kelas XI IPS 3 tanggal 18 Desember 2012

motivasi belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Guru mitra dalam penelitian ini adalah ibu Y. Natalia

Margi Lestari, S.Pd sebagai guru bidang studi akuntansi. Jumlah siswa kelas

XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun ajaran 2012-2013

sebanyak 25 siswa yang semua berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi pendahuluan ini adalah

membahas jurnal penyesuaian. Dalam observasi pendahuluan ini, ada 3 hal

yang diobservasi yaitu guru, siswa dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil

observasi pendahuluan:

a. Observasi guru (observing teacher)

Tabel 5.1

Observasi Guru Pada Pra Penelitian

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. PRA PEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar

Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2.

kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang

terkoordinasi

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara

Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media

Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan hasil belajar

Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

3. 4. G. 1. 2. 3. IV A. 1. 2. B. 1. 2.

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa

Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa kegiatan guru selama proses

pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan

guru (lampiran 1a halaman 188). Pada awal kegiatan pembelajaran guru

mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa serta meminta para

siswa untuk mengumpulkan handphone dan dimasukkan ke dalam kotak

hitam. Kemudian guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu.

Guru melakukan apersepsi dan mengulang kembali materi pembelajaran

yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh

guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang

telah lalu. Dalam kegiatan ini guru menggunakan metode ceramah,

kepada beberapa siswa. Terkadang guru juga memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka, akan

tetapi hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan tersebut.

Dan guru juga tidak memberikan penghargaan verbal maupun non verbal

kepada siswa ketika menjawab pertanyaan. Guru dirasa kurang

memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga

ada siswa yang terlihat bosan. Akan tetapi jika guru melihat siswa yang

bercanda atau mengobrol dan siswa yang bertindak tidak sopan di dalam

kelas seperti jalan-jalan ketika jam pelajaran, maka guru akan menegur

siswa tersebut. Lalu pada akhir pelajaran, guru mengucapkan salam dan

tidak memberikan kesimpulan ataupun tugas kepada siswa.

b. Observasi siswa (observing student)

Tabel 5.2

Observasi Siswa Pada Pra Penelitian

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan

1 Siswa mendapat teguran dari guru

 Kalau ada siswa yang ramenya keterlaluan 2 Ada persaingan yang sehat

dari diri siswa

 - 3 Siswa mendapat penghargaan

dari guru baik verbal maupun non verbal

 - 4 Siswa menjawab pertanyaan

guru

 Beberapa siswa yang menjawab pertanyaan guru 5 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

 Siswa terkadang masih ada yang belum buka buku

6 Siswa memperhatikan penjelasan guru

 Beberapa siswa ada yang tidak memperhatikan guru

7 Siswa mengerjakan tugas/ latihan soal dengan baik

 Beberapa siswa ada yang hanya melihat jawaban teman sebangku 8 Siswa aktif dalam proses

pembelajaran  Jika diumpan terlebih dahulu oleh gurunya 9 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran  Hanya sebagian yang menanggapi pembahasan gurunya 10 Siswa mencatat hal-hal

penting

 Hanya beberapa siswa yang mencatat hal penting

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa perilaku siswa selama proses

pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal observasi kegiatan siswa

(lampiran 2a halaman 190). Seharusnya sebelum memulai proses

pembelajaran siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri apa yang harus

diperlukan untuk mengikuti proses pembelajaran, seperti halnya buku

pelajaran dan alat-alat tulis. Akan tetapi siswa-siswi kelas XI IPS 3 masih

belum siap dalam mengikuti pelajaran. Guru harus membangkitkan

kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah siswa mempersiapkan

diri, guru memulai pelajaran dan menyampaikan materi pelajaran yang

akan dipelajari hari itu. Namun itu tidak berjalan cukup lama, karena

guru dalam menyampaikan materi pelajaran dirasa cukup membosankan

mengakibatkan siswa melakukan berbagai aktivitas di luar proses

pembelajaran. Hanya beberapa siswa saja yang menanggapi penjelasan

guru dan aktif, itupun jika di umpan terlebih dahulu oleh guru. Pada

pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas

dengan berdiskusi bersama teman-temannya. Tetapi pada waktu

mengerjakan tugas, banyak siswa yang memanfaatkan waktu untuk

mengobrol dengan temannya bukannya mendiskusikan tentang materi

yang baru saja disampaikan melainkan mengobrolkan sesuatu diluar

materi yang diajarkan. Sehingga peneliti melihat tidak adanya motivasi

belajar yang baik ketika proses pembelajaran berlangsung, hal ini bisa

dilihat dari sikap siswa yang tidak memperhatikan guru ketika mengajar.

c. Observasi kelas (observing class)

Tabel 5.3

Observasi Kelas Pada Pra Penelitian

No Deskriptor Ya Tidak Catatan

1. Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran √ Whiteboard, meja, kursi,LCD proyektor, AC

2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran

Hanya pembelajaran pada awal 3. Siswa membuat

kegaduhan √ Pada saat latihan soal

4. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas

Siswa mengerjakan soal secara individu 5. Guru memberikan

penghargaan √ -

6. Ada kegiatan menarik dalam belajar

Guru mengajar secara monoton dengan menggunakan metode

ceramah dan diskusi 7 Siswa bertanya

kepada guru jika mengalami kesulitan

Karena kurang memahami materi, siswa bingung ingin menanyakan apa 8. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan √

Guru membantu siswa yang merasa kesulitan

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa ruang kelas XI IPS 3 cukup

memadai (lampiran 3a halaman 192). Secara fisik ruang kelas XI IPS 3

sangat mendukung dalam kegiatan mengajar. Fasilitas di kelas lengkap

seperti, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi

siswa, AC, LCD proyektor, penghapus. Ruang kelas bersih, dengan

pencahayaan yang cukup karena terdapat beberapa ventilasi. Lingkungan

kelas sudah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh

dari jalan raya. Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif.

Hal ini terlihat saat guru menyiapkan para siswanya untuk mengikuti

pelajaran yang akan berlangsung. Setelah siswa siap untuk mengikuti

pelajaran, guru mulai menjelaskan materi pelajaran. Tidak adanya

kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran yang dapat

membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar yang mengakibatkan

siswa bosan. Namun demikian, guru cukup bijaksana dengan

Dari hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas

serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan

pembelajaran, guru cenderung memilih metode ceramah, tanya jawab,

dan latihan soal. Peneliti menduga guru memilih metode ceramah, tanya

jawab, dan latihan soal biasa karena memiliki asumsi bahwa metode

tersebut lebih efisien terhadap waktu dan mudah untuk diterapkan di

dalam kelas. Pemilihan metode yang kurang variasi dalam pembelajaran

membuat siswa cenderung akan lebih cepat merasa bosan dan jenuh,

ketika siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang sedang

disampaikan maka mereka akan mencari kesibukan sendiri seperti

mengobrol dengan teman sebangkunya atau teman lainnya, tidur di kelas,

dan lain-lain. Kegiatan mereka membuat konsentrasi teman-teman yang

lain menjadi ikut terpecah sehingga timbul kegaduhan yang membuat

suasana belajar mengajar menjadi tidak kondusif. Pada saat guru

menyampaikan materi pembelajaran, guru hanya melakukan ceramah dan

sesekali menanyakan kepada siswa apakah ada yang masih belum jelas

mengenai materi yang sedang disampaikan oleh guru, tetapi tidak ada

satu siswapun yang mau bertanya. Hal ini dikarenakan mungkin siswa

sudah terlanjur bosan mendengarkan ceramah yang dilakukan oleh guru,

sehingga mereka tidak memperhatikan dengan baik apa yang

disampaikan oleh guru. Idealnya dalam suatu pembelajaran, siswa harus

kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa baik itu dalam hal

bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan permasalahan yang

terjadi dalam pembelajaran disebabkan karena kurangnya variasi model

pembelajaran yang menyebabkan rendahnya keterlibatan dan

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari

kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dirasa masih

kurang. Peneliti menduga bahwa kurangnya motivasi belajar siswa dan

ketidakberanian siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan baik lebih

disebabkan karena faktor guru dalam menyampaikan materi kurang

bervariasi dan guru kurang mampu menggali pemikiran dan pengetahuan

siswa sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang

memuaskan. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu menerapkan model

pembelajaran yang bervariasi dan berbeda. Ada banyak sekali model

pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru di dalam kelas, dimana

masing-masing model pembelajaran memiliki cara-cara yang

berbeda-beda. Guru dapat memilih model pembelajaran lebih dari satu untuk

sekali mengajar tinggal bagaimana guru merancang model pembelajaran

yang dipilih tersebut agar tepat waktu dan juga tepat sasaran.

Dalam penelitian ini, peneliti dan guru menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD). Guru dalam penelitian ini bertindak sebagai fasilitator dalam

pembelajaran ini diharapkan agar siswa mampu berperan aktif dan juga

bekerja sama serta mengasah kemampuan individu dalam kelompok

ketika proses pembelajaran berlangsung.

Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa diharapkan

untuk dapat lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran dan juga lebih berani untuk bertanya, berdiskusi dengan

teman kelompok dan menemukan cara menghadapi kesulitan yang

sedang dihadapi oleh kelompok. Dengan demikian secara tidak langsung

siswa harus mau memahami materi yang didapatnya. Tugas guru disini

sebagai fasilitator yang membantu dan mendampingi siswa jika ada yang

mengalami kesulitan. Dengan menggunakan metode ini kemungkinan

suasana yang tadinya kurang kondusif dan siswa kurang antusias akan

menjadi kondusif dan siswapun juga akan antusias memahami materi

yang disampaikan.

Dokumen terkait