• Tidak ada hasil yang ditemukan

Olah Raga

Dalam dokumen MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI (Halaman 45-47)

kan Pemko Tebingtinggi tidak akan memberikan dana apa pun kepada siapapun terkait dengan upata renovasi stadion itu, ka- rena jika itu dilakukan seara ad-

minstratif merupakan kesalahan.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Tebingtinggi, Senin (23/2), saat menerima audiensi peman- gku adat Kerajaan Negeri Padang, di rumah dinas, Jalan Sutomo. Hadir mendampingi Wali Kota

Staf Ahli Ismail Budiman, SH, Kadisporabudpar H. Azhar Ef-

fendi Lubis, SE, dan Kabag Hu- mas PP Drs. Bambang Sudaryono. Diakui, selama ini ban- yak kalangan yang mengklaim stadion Kampung Durian sebagai milik keluarga mereka. Namun, ketika surat-surat terkait kepe- milikan itu di minta, maka tak satu pun yang mampu menunjuk- kannya. “Sebenarnya sesuai UU Agararia 1960, tanah milik kera- jaan yang sudah digunakan pub-

lik, statusnya tetap milik publik,” tegas Umar Zunaidi Hasibuan.

Wali Kota menyarankan agar pemangku adat dan zuriat kerajaan menyatukan persepsi untuk menyerahkan keberadaan

stadion Kampung Durian ke- pada Pemko Tebingtinggi guna dikelola secara baik demi du- nia olah raga di kota Tebingting- gi. “Jangan sampai stadion itu terlantar terlalu lama, karena masyarakat olah raga sangat mem- butuhkannya,” himbau Wali Kota.

Juru bicara pemangku adat Negeri Padang Abdul Kha- lik, mengatakan hasil dari rapat pemangku adat Kerajaan Neg- eri Padang, meminta agar Pemko Tebingtinggi segera melakukan pembicaraan, sehingga keadaann- ya tidak berlarut-larut dan merugi- kan dunia olah raga. Selain mem- buka kesempatan sejumlah oknum

yang ingin mengambil manfaat

dari ketidak pastian itu. “Peman- gku adat sepakat, stadion Kam- pung Durian memang harus tetap jadi lapangan olah raga dan dikelo- la pemerintah kota,” ujar Khalik. Dalam pertemuan itu, dibi- carakan juga pemugaran sejum- lah makam bersejarah para raja di Kerajaan Negeri Padang, mis- alnya makam keluarga Mahraja ke 7 Negeri Padang Marah Hakum gelar Panglima Goraha, di Kel. Bulian, Kec. Bajenis. Selain itu, disampaikan pula penulisan buku sejarah para pemimpin dan wali kota Tebingtinggi sepanjang masa, yang rencananya akan dipublikasi- kan tepat pada 1 Juli 2015 nantinya. Pemangku adat yang hadir dalam temu ramah dengan Wali Kota Tebingtinggi, yakni Datuk Punggawa H. Ismail, SH, Datuk Amar OK Khairul Aswan, Datuk Bentara Juanda, Datuk Penghulu Negeri Tengku Machmud, dan Datin Sri Dewangga Hj. Kartini.

**..Tim Sinergi

TEMU ramah Wali Kota Ir. H. Umar Z. Hasibuan, MM dengan pemangku adat Kerajaan Negeri Padang membicarakan

nasib stadion Kp. Durian. Sinergi/Khalik

SINERGI

Lakukan Pembicaraan

Sebelumnya, pemangku adat Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi melakukan pembic- araan dengan sejumlah kalangan sepuh terkat dengan keberadaan stadion Kampung Durian. Pem- bicaraan itu dilakukan terkait banyak klaim kepemilikan ter- hadap lahan lapangan sepak bola itu belakangan ini. Beberapa kalangan sepuh yang diundang berbicara, diantaranya Rusman Saleh, Aswad Asmara, Mahiddin

Syafii dan H. OK Agahansyah.

Menurut juru bicara pe- mangku adat Kerajaan Negeri Pa- dang Tebingtinggi Datuk Khuzamri Amar, SE, didampingi Datuk Azrai Hasan Miraza, serta beberapa pe- mangku adat lainnya, belum lama ini, pembicaraan itu untuk meng- etahui sejauh mana keberadaan stadion bola itu. “Ini kita lakukan salah satunya dalam rangka men- data situs-situs Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi,” ujar Amar. Ditambahkan, stadion Kampung Durian, sejak dulu merupakan situs penting Kera- jaan Negeri Padang Tebingting- gi yang dibangun oleh Tengku

Alamsyah yang menjadi wazir Negeri Padang sekira 1930. Say- angnya, ujar BKM Masjid Raya Nur Addin itu, hingga kini belum jelas bagaimana status lapangan sepak bola itu, sehingga Pemko Tebingtinggi tidak berani meman-

faatkannya. “Malah kita menden- gar ada pula oknum-oknum tert- entu yang ingin menjual lahan itu, padahal semua tahu lahan itu milik publik,” tegas Khuzamri Amar.

Datuk Azrai Hasan Miraza menambahkan, hasil pertemuan dengan keempat sesepuh Melayu dan sesepuh kota Tebingtinggi itu, sepakat keberadaan stadion Kampung Durian itu harus diper- tahankan sebagai lapangan sepak bola. “H. OK Agahansyah, As- wad Asmara dan Rusman Saleh yang paham status stadion, men- yatakan sepakat lahan itu tetap jadi lapangan sepak bola,” terang Azrai. Tinggal lagi bagaimana Wali Kota Tebingtinggi dalam hal ini Disporabudpar menyi- kapi kehendak ini, tambah Azrai. Diakui, kalangan sesepuh itu kecewa karena selama ini ada upaya kalangan tertentu yang hen- dak menjual lapangan, meski alas haknya tak jelas. “Banyak yang

mendekati kita mengajak kerjasa- ma menjual lapangan itu, tapi saya tolak. Saya ingin lapamgan itu tetap seperti semula,” aku H. OK Aga- hansyah, cucu dari OK Aliviah, saat bertemu di kediamannya, kemarin.

Selain itu, Khuzamri Amar, SE, mengungkapkan pula hasil temuan dari pendataan si- tus-situs Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi, berupa makam Ma- rah Hakum gelar Panglima Goraha (1830-1870), Raja ke VIII Kera- jaan Negeri Padang Tebingtinggi. “Makam itu menjadi penemuan besar untuk mengungkap masa lalu Kerajaan Negeri Padang Tebingtinggi,” cetus Amar. Se- belumnya, sudah pula ditemukan makam Raja Tebing Pengeran, di

Kec. Bandar Khalifah, Kab. Sergai.

Seluruh situs-situs yang kita temukan, kata Amar, nantin- ya kita harapkan akan menjadi bukti sejarah khasanah Kera- jaan Negeri Padang Tebingting- gi. “Kita juga akan mengaju- kan situs-situs itu sebagai cagar budaya ke Pemko Tebingtinggi sesuai UU No.11/2010 tentang Cagar Budaya,” tandas Amar.

**..Abdul Khalik

MAKAM Mahraja Negeri Padang ke 8 Marah Hakum gelar Panglima Goraha di Kampung Bulian, yang akan diajukan sebagai situs budaya lokal. Sinergi/Khalik

SINERGI

Dalam dokumen MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI (Halaman 45-47)

Dokumen terkait