• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

SINERGI DUA TERBILANG

ESA HILANG DUA TERBILANG

MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

SINERGI

R E F E R E N S I T E B I N G T I N G G I D E L I

0 0 1 4 6

771979 8 0 0 8 8 5

9

Edisi No : 146 | Tahun XIII

Februari 2015

I S S N 1 9 7 8 - 8 0 8 0

Negeri Darurat Narkoba

Narkoba Di Kota Kita

Sudah Gawatkah ?

Puluhan Pelajar

Dijadikan Satgas

Antisipasi

(2)

SINERGI

Dari Redaksi

Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO

Pembaca budiman…

Kami menyapa dari meja redaksi pada edisi Februari 2015 ini. Betapa dalam satu bulan tera-khir banyak terjadi hal-hal yang terkadang di luar kehendak kita. Salah satu di antara kejadian besar di kota Tebing Tinggi ini, adalah in-dikasi terdeteksinya sejumlah PNS mengonsumsi Narkoba. Narkoba yang telah menjadi musuh nomor wahid di negeri ini ternyata melaku-kan serangan mematimelaku-kan hingga ke titik nadi anak negeri, yakni PNS.

Jika PNS sudah terserang oleh Narkoba, bagaimana lagi neg-eri ini bisa bertahan dari goncangan dahsyat sejarah nantinya. Tak han-ya itu, Narkoba juga memiliki imp-likasi negative yang memilukan di kota tercinta ini. Pertumbuhan penderita HIV/Aids ternyata men-jadi sesuatu yang menggelisah-kan, karena pertumbuhannya yang mencapai 80 persen dari tahun se-belumnya, meski pada awal tahun.

Kegelisahan itu, menjadi trending topic SINERGI bulan ini untuk mengangkat rubric sajian uta-ma dengan teuta-ma ‘darurat narkoba’. Sejulah laporan dan artikel sengaja

kami besut untuk kajian tema ini, Di antaranya ‘Ketika Narkoba Jadi musuh Utama’ menyusul ‘Jejak Narkoba Dari Masa Ke Masa’. Ke-mudian disusul topic ‘Lima Agama Memandang Narkoba’ dan ditutup peristiwa Narkoba di kota kita yang ditulis dari sejumlah pemberitaan.

Tak puas dengan rubric itu, kami juga melengkapi dengan laporan tentang penyebaran Narko-ba di sekolah, ketika Narko-banyak siswa yang ternyata ketahuan meng-konsumsi Narkoba. Pada rubric kesehatan, kami juga melaporkan tentang perkembangan HIV/Aids dikota Tebing Tinggi. Ada pula sejumlah rubric menarik yang sen-gaja kami sajikan kepada pembaca sekalian. Misalnya, di halaman lingkungan hidup, ada laporan soal pembangunan yang mengabaikan lingkungan. Padahal, dampak dari pembangunan yang mengabaikan harmoni dengan lingkungan hanya akan menimbulkan masalah dan kesengsaraan bagi masyarakat.

Pembaca sekalian…

Kami juga menyuguh-kan laporan yang tak kalah me-narik dari masa lalu, misalnya tentang sosok ulama kharismatik yang pernah hidup dan berkarya di Tebing Tinggi, bernama Syekh

H. OK Machmoed Syafii. Hoofd

Kadli Kerajaan Negeri Padang ini, hingga kini masih meninggal-kan warisan masa lalu yang pantas diapresiasi oleh masyarakat kota ini. Ada juga rubric lain di ko-lom agama tentang perang proksi. Perang proksi adalah perang yang tidak menggunakan senjata kon-vensional, tapi memakai senjata non konvensional. Topik ini men-gantar pembaca untuk tahu apa itu yang namanya perang di era damai.

Di rubric pluralis, warta-wan tamu kita melaporkan tentang perayaan tabuik d Pariaman, yang awalnya berasal dari ritual

keaga-maan, kemudian dimodifikasi men

-jadi pesta kebudayaan. Sayang juga untuk diabaikan, laporan kami soal Ahmadiyah dan hak minoritas. Hal itu berdasarkan kasus ditolaknya perayaan yang akan diadakan Ah-madiyah di kota Tebing Tinggi. Padahal, sesuai UUD 1945, semua kelompok agama di negeri ini selay-aknya mendapatkan hselay-aknya yang telah dibawanya sejak dari lahir.

Kami juga memuat sejum-lah tulisan budaya dan seni guna memberikan kesempatan kepada penulis-penulis muda dan pela-jar untuk menayangkan karyanya di majalah tercinta ini. Beberapa laporan lain, sengaja kami majukan untuk menjadi bacaan

menyenang-kan, diantaranya ‘foto memories’

yang menyeritakan tentang keg-iatan di masa lalu yang terekam oleh kamera Humas Pemko Tebing

Tinggi. Foto-foto ini kami dapat -kan dari gudang simpanan tak terurus yang ada di Bagian Humas PP Pemko Tebing Tinggi. Orang

menganggap foto lama tak ada

berarti, selain kenangan. Namun, kenangan akan jadi berharga, jika sosok yang ditampilkan adalah mereka-mereka yang punya seja-rah dan kehidupan di masa lalu.

(3)

SINERGI ESA HILANG DUA TERBILANG

KETUA PENGARAH

Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi )

WAKIL KETUA PENGARAH

Ir.H.OKI DONI SIREGAR ( Wakil WaliKota Tebing Tinggi )

PENGENDALI

H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli )

PENANGGUNG JAWAB

Ir. H. Zainul Halim

(Asisten Administrasi Umum )

PIMPINAN REDAKSI

Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP)

WAKIL PIMPINAN REDAKSI

Maslina Dalimunthe.SE (Kasubag Adm. Humas PP)

BENDAHARA :

Zulhadin.SH

KOORDINATOR LIPUTAN

Drs Abdul Khalik, MAP

SEKRETARIS REDAKSI

Dian Astuti

REDAKSI

Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda, Ulfa Andriani,S.Sos

LAYOUT DESAIN GRAFIS

Aswin Nasution, ST

FOTOGRAFER :

Sulaiman Tejo, Tomy Erlangga, Agung Purnomo

KOORDINATOR DISTRIBUSI

Edi Suardi, S.Sos Ridwan

LIPUTAN DAN REPORTER

Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi

Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepan-jang tidak mengubah isi dan maknanya.

Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail :

sinergi@tebingtinggikota.go.id

Facebook :

majalah_sinergi@tebingtinggikota.go.id

TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI

NO.480.05/ 286 TAHUN 2002

SINERGI

Wakil Pimpinan Redaksi MASLINA DALIMUNTHE,SE

ESA HILANG DUA TERBILANG

J A J A R A N R E D A K S I TA H U N 2 0 1 4 REFERENSI TEBING TINGGI DELI

D A F T A R I S I

Negeri Darurat Narkoba

UTAMA

Narkoba Di Kota Kita Sudah Gawatkah ? Ketika Narkoba Jadi Musuh Kita Bersama Jejak NarkobaDari Masa Ke Masa

Pandangan 5 Agama Di Indonesia Tentang Narkoba

PENDIDIKAN

Puluhan Pelajar Dijadikan Satgas Antisipasi Narkoba

EKONOMI

Hati-Hati Terhadap Produk Pangan Impor Bermasalah

KESEHATAN

Ibu Harus Utamakan ASI Kepada Bayinya

HUKUM

Ahmadiyah Dan Hak-Hak Minoritas

LINGKUNGAN HIDUP WANITA

LENSA PEMKO PEMKO KITA PARLEMENTARIA IKLAN OVOP GRATIS TEPIAN Layout Desain Grafis

ASWIN NAST,ST

Foto Grafer Sinergi SULAIMAN Foto Grafer Sinergi

AGUNG PURNOMO Redaksi

ULFA ANDRIANI,S.Sos

(4)

SINERGI

M o m e n t u m

(5)
(6)

SINERGI

Sinergitas

B

erdasarkan statistik di Indonesia telah ter-dapat 4,5 juta orang yang terkena narko-ba, serta ada 1,2 juta orang yang sudah tidak bisa dire-habilitasi karena kondisinya dinilai terlalu parah. Ada sebanyak 40-50 orang di Indonesia yang meninggal setiap hari diakibatkan narkoba.

Menyikapi hal ini, Pres-iden Jokowi mengatakan Republik Indonesia sudah sampai ke tahap darurat narkoba. konsekwensinya ia tidak akan mengabulkan grasi yang diajukan pengedar narkoba. Hingga kini penyebaran pen-yalahgunaan narkoba sudah ham-pir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang ingin merusak generasi penerus bangsa.

Upaya pemberantas narko-ba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungki-nan untuk menghindarkan narko-ba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia

SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalah-gunaan narkoba. Hingga saat ini

upaya yang paling efektif un -tuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu men-jauhi penyalahgunaan Narkoba.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan ber-bahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza. Kata ini merupakan singkatan dari

Narko-tika, psikotropika dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", men-gacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-sen-yawa psikotropika yang biasa di-pakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun

kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar perun-tukan dan dosis yang semestinya.

Menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penu-runan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika ada-lah bahan yang berasal dari 3

jenis tanaman papaper somnifer -um (Candu), erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya

mem-pengaruhi susunan syaraf yang

dapat membuat kita tidak mera-sakan apa-apa, bahkan bila ba-gian tubuh kita disakiti sekalipun.

Psikotropika adalah ba-han lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:

Sedangkan zat adiktif ada -lah zat-zat yang bisa membuat ket-agihan jika dikonsumsi secara ru-tin. Contohnya antara lain: alkohol,

nikotin, kafein dan zat desainer.

Agaknya Indonesia adalah tar-get dari kejahatan narkoba. Se-mua kita hendaknya bersiap-siap menjadi relawan untuk meng-hadapi bandit-bandit yang meru-sak eksistensi bangsa ini. Pe-muda, sebagai generasi yang menjadi penyangga eksistensi bangsa, harus segera diselemat-kan dari penyalahgunaan narkoba.

(Khairul Hakim)

Negeri Darurat Narkoba

(7)

SINERGI

Utama

Narkoba Di Kota Kita

Sudah Gawatkah?

SEBAGAI kota lintasan, kota Tebing Tinggi agaknya pan-tas khawatir dijadikan sebagai ba-sis transit peredaran Narkoba ke berbagai daerah. Sejak lama kota Tebing Tinggi menyimpan potensi itu, di mana sejumlah kampong telah diberi gelar tidak sedap,

ka-rena aktifitas peredaran Narkoba

di kawasan itu sangat tinggi. Se-but saja misalnya, Kampung Kur-nia dan Kampung Rao, pada era 1990 an pernah disebut sebagai 'Columbianya Tebing Tinggi.'

Hingga kini, prestasi terha-dap pemberantasan Narkoba seper-ti jalan di tempat. Bahkan, saat ini

barang haram itu sudah merasuk hingga ke jaringan birokrasi. Hal itu, membuat Wali Kota Ir. H. Umar Zunadi Hasibuan, MM, benar-be-nar khawatir, sehingga mengambil langkah antisipasi. Caranya mel-akukan tes urin atas PNS. Berikut laporan terkait kebijakan yang di-lakukan Pemko Tebing Tinggi itu.

PNS Tes Urine Anti Narkoba

Pemerintah Kota Tebing Tinggi, kata Wali Kota, akan mel-akukan tes urine terhadap seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di se-luruh instansi yang ada. Jika dalam

pelaksanaan tes itu nantinya, dite-mukan PNS yang terdedah Narko-ba, maka PNS bersangkutan akan mendapatkan sanksi, baik ringan maupun berat sesuai tingkatannya.

"Bagi PNS yang mengon-sumsi maupu kecanduan Narko-ba, tidak ada ampun," tegas Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, saat memimpin apel usai libur Tahun Baru 2015 di halaman sec-retariat Pemko Tebing Tinggi, ke-marin. Terlihat dalam pelaksanaan apel itu, seluruh PNS di jajaran sekretariat Pemko Tebing Tinggi serta berbagai satuan kerja per-angkat daerah (SKPD) lainnya.

(8)

SINERGI

Utama

Menurut Wali Kota, PNS semestinya menjadi teladan yang baik ditengah lingkungan kerja maupun ditengah masyarakatnya. Hal itu, merupakan bagian pent-ing yang tak bisa dihindari PNS, karena status sosial dan pekerjaan mereka menjadi tolok ukur dalam kehidupan masyarakat. "Jadi, jika terdapat PNS mengkonsumsi atau kecanduan Narkoba, sama artinya telah mencoreng korps dan juga masyarakat di lingkun-gannya," tegas Umar Zunaidi. Wali Kota juga menegaskan dalam satu tahun belakangan ini, kasus konsumsi Narkoba di kalangan PNS mulai meningkat. Bahkan, ada di antara mereka yang ter-tangkap, sehingga harus diproses secara hukum. "Kasus seperti ini jelas merusak citra PNS dan Pemko Tebing Tinggi," terang dia.

Selain PNS, Wali Kota,

tidak menafikan tes urine terhadap

tenaga honorer maupun mereka yang bekerja di Pemko Tebing Tinggi. Diharapkan, PNS dan aparat pendukunganya di Tebing Tinggi ini bebas Narkoba, sehing-ga nantinya bisa jadi motor peng-gerak dalam mencegah terjadinya penyebaran di tengah masyarakat.

Sebelumnya, salah seorang lurah di kota Tebing Tinggi tertang-kap membawa Narkoba jenis sha-bu, sehingga menjadi pembicaraan publik. Sedangkan tokoh agama dan masyarakat menyatakan tekad melakukan peranbg terhadap per-edaran Narkoba. Bahkan, salah seorang bandar Narkoba di kota itu berhasil diciduk aparat Sub-denpom dan Koramil setempat. Usai melakukan apel bersama, Wali Kota meninjau sejumlah ru-ang perkantoran di sekretariat Pemko Tebing Tinggi dan

me-meriksa langsung daftar kehadiran

PNS di komplek perkantoran Jalan Sutomo No.7 itu. Dalam penin-jauan itu, Wal Kota berdialog dan menyarankan sejumlah perbaikan terhadap ruangan yang ada serta

peralatan yang digunakan. "Kalau bisa ruangan kantor di secretariat Pemko Tebing Tinggi ini ber-sihlah," tandas dia, saat menin-jau Bagian Adm. Humas dan PP.

PNS Narkobais, Fenomena

Gunung Es

Indikasi adanya sembi-lan PNS di jajaran Pemko Tebing Tinggi menggunakan Narkoba dan obat-obatan terlarang,

merupa-kan fenomena 'gunung es,' Patut

diduga sekira 3,5 persen PNS di Pemko Tebing Tinggi telah men-gonsumsi Narkoba. Disarankan Wali Kota Tebing Tinggi segera mengambi langkah antisipasi dengan cara tes urin seluruh jaja-ran PNS Pemko Tebing Tinggi. Hal itu ditegaskan anggota DPRD kota Tebing Tinggi, Mhd. Syahril, SPd.I dan Asnawi Mangkualam, SHI, Jumat (23/1), menyikapi keterangan Wali Kota Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, ten-tang hasil tes urin BNNP Sumut. Menurut Mhd Syahril, SPd.I, su-dah seharusnya Pemko Tebing Tinggi siaga dengan indikasi adan-ya jajaran PNS adan-yang mengonsumsi

Narkoba. "Saya menilai ini fenom -ena gunung es," tegas politisi muda PKS kota Tebing Tinggi itu. Art-inya, jika diperiksa seluruh PNS aka nada ratusan yang diperkira-kan mengonsumsi Narkoba. "Tentu ini sesuatu yang mengkhawatirkan dan masuk ke-jadian luar biasa," imbuh dia. Dia, menyarankan agar Wali Kota se-rius melakukan langkah

antisi-pasi terhadap fenomena dimaksud.

Hal senada disampaikan politisi dari PPP Asnawi Mangkualam, SHI, yang berharap tes urin itu dilakukan berkesinambungan. Menurut Asnawi, banyak laporan yang diterima konsumsi Narkoba di kalangan SKPD sudah menjadi rahasia umum. Misalnya, di salah satu SKPD di komplek Jalan Gn. Leuser, sudah jadi gosip ada

ok-num PNS yang tak pernah masuk kantor tapi terus menerima gaji setiap bulan, ternyata pecandu Narkoba. "Oknum itu ada hubun-gan pula denhubun-gan seorang pejabat," ungkap anggota DPRD itu. Asnawi menambahkan, jika gossip itu benar, jelas hal demikian aib bagi Pemko Tebing Tinggi. "Kita sarankan Wali Kota melakukan tes urin menyeluruh terhadap PNS, kita siap mendukung dananya diang-garkan di APBD," tegas Asnawi. Sementara Kadis Pendidi-kan kota Tebing Tinggi Drs. H. Pardamean Siregar, MAP, menya-takan dukungan atas tes urin ter-hadap PNS. "Kita harapkan jika ada yang terindikasi Narkoba, segera saja diumumkan. Ini pent-ing agar tidak membuat resah," ujar dia, disela-sela pertemuan dengan DPRD kota Tebing Tinggi.

Sebelumnya, Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, membuat pernyataan hasil tes urin terhadap PNS di jajaran Pemko Tebing Tinggi, ada sembilan PNS terindikasi mengonsumsi Narko-ba. Tes urin itu dilakukan secara acak terhadap 258 PNS di ber-bagai SKPD oleh BNNP Sumut.

Dikatakan, dari informasi yang ada PNS yang

menjalani tes urin sebanyak 258 orang. Hasil pemeriksaan ternyata

ada sembilan yang terindikasi, termasuk wanita. Jika dilakukan

pemeriksaan terhadap sekira 3.500 PNS yang ada

di Pemko Tebing Tinggi, ujar Syahril, patut diduga ada ratusan PNS

yang mengonsumsi

(9)

SINERGI

Utama

BNN Tes Urin PNS

Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, melaksanakan tes urin terhadap pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) dari sejumlah SKPD Pemerintah kota Tebing Tinggi, Senin (19/1). Tes urin itu dilakukan guna mendeteksi ke-mungkinan konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang di kalan-gan aparatur sipili negara itu. Dari pantauan, tim BNN Sumut

dipimpin AKBP Drs. H. Shafwan

Khayat, M.Hum, mulai melaku-kan pemeriksa urin di kalangan PNS di sekretariat Pemko Tebing Tinggi, pada pagi hari. Keterangan Kasubbag Umum Agusman, petu-gas BNN yang mengambil sampel sebanyak 15 orang. Selanjutnya, mereka bergerak ke SKPD lainnya.

Tak hanya PNS, pulu-han pejabat Pemko Tebing Tinggi juga diinstruksikan Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, melakukan tes urin. Pulu-han pejabat SKPD itu melaku-kan tes urin di rumah dinas wali kota Jalan Sutomo. Di mana dalam pelaksanaannya, Wali Kota mengajak seluruh pejabat

mel-akukan coffe morning di kantor

Kejari Tebing Tinggi. Usai keg-iatan itu, tes urin pun dilakukan.

Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, disela pemeriksaan urin terhadap pejabat dan PNS Pemko Tebing Tinggi, mengatakan saat ini Narkoba sudah menjadi momok menakutkan bagi negara, karena korban yang diaki-batkannya sangat tinggi. Sebagai abdi negara, ujar Wali Kota, semes-tinya PNS dan pejabat harus ber-sih dari Narkoba, karena bersama aparat keamanan lainnya jadi garda terdepan pemberantasan Narkoba. "Jadi harusnya seluruh PNS mulai pimpinan puncak hingga bawah harus steril Narkoba," tegas dia.

Diakui, dalam pemerik-saan urin PNS, dilakukan se-cara acak, khususnya terhadap PNS yang berhubungan langsung dengan masyarakat. "Pemerik-saan acak ini, karena dana yang besar, jadi harus kita lakukan

sesuai kapasitasnya," ujar dia. Dalam pemeriksaan BNN Sumut, jika nantinya ada pejabat yang terindikasi dan terbukti men-gonsumsi Narkoba, konsekwensin-ya harus melepaskan jabatannkonsekwensin-ya. Diterangkan, jika pejabat ternyata terindikasi Narkobais, tapi men-gaku tidak maka akan diambil tindakan segera. Namun, jika ada yang mengaku jujur telah men-gonsumsi Narkoba, maka tin-dakannya akan direhabilitasi. Terkait itu, beberapa kalan-gan menilai harusnya pemeriksaan urin PNS diumumkan pada hariitu juga. Namun, entah bagaimana BNN Sumut baru akan mengu-mumkan hasil tes urinnya, hari ini Selasa 20 Januari 2015. "Saya kira kalau mau jujur pemeriksaannya diumumkan sekarang, kan tes urin untuk tahu konsumsi atau tidak hanya hitungan menit saja," ujar

seorang aktifis kemasyarakatan.

9 PNS Terindikasi Narkoba

Wali Kota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, mengakui dari hasil tes urin yang di-lakukan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumut, terdapat sembilan orang yang terindikasi Narkoba. Dari sembian itu terda-pat diantaranya wanita. Namun, Wali Kota tidak merinci siapa-sia-pa saja PNS yang terindikasi itu. Hal itu diungkapkan saat memberikan sambutan di acara peringatan Maulid nabi Muham-mad SAW yang dilaksanakan jajaran Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Kamis (22/1), di aula Balai Kartini. Terlihat hadir Kadis Pendidikan Drs.H. Pardamean Siregar, MAP, ber-sama pejabat SKPD lainnya dan ratusan keluarga besar Disdik.

Selain itu, Walikota meng-ingatkan jajaran Disdik agar dalam melaksanakan tugas selalu komit-men kepada tugas komit-mencerdaskan bangsa. Dikatakan, Pemko men-yadari hak dan kewajiban setiap PNS. Akan tetapi PNS juga harus memahami kesulitan yang diala-mi Pemko Tebing Tinggi dalam

berbagai program. "Kalau mis-alnya tunjangan kinerja atau

ser-tifikasi atau gaji sedikit terlambat,

mestinya dipahami dan tak harus kasak kusuk. Itu bagian dari me-melihara hati," himbau Wali Kota. Sementara itu, muba-ligh dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Fachrurrozy Pulungan, MA, dalam ceramah mengupas ten-tang penyakit hati yang banyak dialami manusia. Paling tidak, ujar Pulungan, ada lima macam penyakit hati yang diderita manu-sia, sehingga hati menjadi rusak.

Pertama, banyak bicara yang membuat hati menjadi keras. Bentuk-bentuk dari banyak bic-ara itu, misalnya suka berdebat, suka membantah, mempergun-jingkan hal-hal yang tak pent-ing, bergosip ria. "Orang model seperti ini dipastikan hatinya ru-sak dan susah menerima kebe-naran," ujar ustadz yang juga pe-nulis kolom agama di Waspada. Selain itu, penyebab ru-saknya hati adalah banyak ma-kan sehingga kenyang dan perut menjadi buncit. Kebiasaan orang seperti ini, terang Pulungan, lebih mementingkan dirinya dan cend-erung enggan berbagi kepada sesama. Demikian pula kebiasaan suka berlebih-lebihan dalam sega-la hal. "Alsega-lah memerintahkan kita untuk hidup sesuai dengan rezeki yang diberikan, di mana ketika rezeki bertambah kita bersy-ukur dan ketika rezeki berkurang

kita bersabar," pesan aktifis Al

Jam'iyatul Washliyah Sumut itu. Penyakit lain yang menim-bulkan kerusakan hati, adalah ber-lebihan dalam memandang dengan tidak menjaga penglihatan. Kemu-dian, berlebih-lebihan dalam hal mubah (boleh). Misalnya, berlebih-lebihan dalam bersolek bagi wanita, di mana syariat menganjurkan agar wanita bersolek untuk suami dan bukan bersolek untuk orang lain.

Kh,

(10)

SINERGI

Utama

Ketika Narkoba Jadi

Musuh Kita Bersama

DATA

yang dirilis BNN (Badan Narkotika Nasional) pada tahun 2012 saja mengungkap-kan bahwa pengguna narkoba di Indonesia mencapai 4,5 juta orang, bukan main banyaknya, naudzubillahi min dzalik. Padahal bisa dikatakan mereka itu berada dalam rentangan usia yang masih

produktif yang bisa bermanfaat

bagi bangsa dan negara. Menyak-sikan pemberitaan di media massa dalam beberapa tahun terakhir ini tenyata persoalan narkoba bukan-nya menurun malah marak terjadi dimana-mana di seluruh penjuru Tanah Air. Ini artinya bisa jadi ta-hun 2013 lalu angka 4,5 juta jiwa yang terlibat Narkoba bertambah sehingga mengalahkan jumlah penduduk Singapore yang hanya 5 juta jiwa. Alangkah sia-sianya hidup manusia Indonesia seban-yak itu, apa yang telah dilakukan oleh pemegang amanah rakyat

(eksekutif, legislatif dan yudi

-katif) dalam membendung bahkan

memerangi narkoba di Indonesia? Boleh jadi oleh karena Muslim di Indonesia adalah may-oritas maka pengguna narkoba itu juga didominasi oleh mereka yang mengaku Muslim. Padahal aja-ran Islam sangat jelas dan teaja-rang benderang mengajak umatnya

menegakkan amar ma'ruf nahi

munkar, menghindari perbuatan menganiaya diri sendiri dan men-jauhi perbuatan sia-sia yang meru-pakan perbuatan syaithon. Baru-baru ini pemasok narkoba yang berasal dari Iran ditangkap di pantai Sukabumi yang membawa tidak kurang 7 kilogram narkoba dalam berbagai jenisnya,

sung-guh amat menyedihkan sekaligus menjengkelkan kenapa mereka para pemasok barang haram itu bisa demikian mudahnya masuk ke wilayah Indonesia.

Jika Muslim di Indonesia adalah mayoritas maka logi-kanya pengguna narkoba itu juga didominasi oleh mereka yang mengaku Muslim. Padahal aja-ran Islam sangat jelas dan teaja-rang benderang mengajak umatnya

menegakkan amar ma'ruf nahi

munkar, menghindari perbua-tan menganiaya diri sendiri dan menjauhi perbuatan sia-sia yang merupakan perbuatan syaithon. Baru-baru ini pemasok narkoba yang berasal dari Iran ditangkap di pantai Sukabumi yang mebawa tidak kurang 7 kilogram narkoba dalam berbagai jenisnya, sung-guh amat menyedihkan sekaligus menjengkelkan kenapa mereka para pemasok barang haram itu bisa dmeikian mudahnya masuk ke wilayah Indonesia.

Boleh jadi mereka dan komplotannya telah berulangkali menyelundupkan barang syetan itu ke Indonesia, kebetulan saja ada yang tertangkap di Sukabumi, bagaimana dengan yang masuk melalui pantai-pantai lain di Indo-nesia yang begitu luas wilayahn-ya? Tentu saja persoalan ini tidak bisa dianggap sepele karena narkoba sama saja dengan ko-rupsi kakap yang termasuk dalam "extraordinary crime", perbuatan jahat luar biasa, yang dapat meru-sak umat manusia dalam jumlah besar.

Oleh karena itu pemimpin termasuk Presidennya tidak boleh

lalai dalam memimpin negeri ini apabila tidak ingin mendapat siksa berat dalam makhamah Allah SWT di akherat kelak atas kebo-dohannya dalam memimpin. Saya heran sudah jelas dalam Islam menjadi seorang pemimpin itu luar biasa beratnya tetapi masih saja orang berbondong-bondong menawarkan diri ingin jadi pem-impin tanpa tahu diri dan men-gaca diri, introspeksi atau dalam bahasa agamanya bermuhasabah tentang kemampuan dirinya dalam memimpin. Mereka tampak sudah dibelokkan pandangannya dan mungkin syetan telah berhasil merasuk mengiming-imingi elite bangsa ini bahwa menjadi pem-impin di Indonesia itu memang "uenak tenan", lebih banyak sen-angnya dari pada dukanya, oleh karenanya mereka merasa mampu menjadi pemimpin.

(11)

SINERGI

Utama

Seharusnya Presiden lang-sung saja memimpin di depan un-tuk mengganyang habis jaringan internasional dan nasional yang memasok barang haram narkoba kepada para generasi penerus bangsa ini. Dalam konteks pem-berantasan kejahatan narkoba pimpinan tertinggi di negeri ini perlu bekerjasama bergotong royong dengan rakyat untuk me-nyikat habis penjahat-penjahat? Anggap penjahat-penjahat narko-ba itu senarko-bagai musuh bersama se-bagaimana dalam masa penjajahn dulu kita memiliki musuh bersama yakni pemerintah kolonialis Be-landa dan pada masa kemerdekaan kita juga memiliki musuh bersama yaitu para pemberontak yang in-gin memisahkan diri daroi NKRI. Tetapi pada masa itu dengan bergotong royong bersama rakyat pemerintah berhasil mengusir pen-jajah dari Ibu Pertiwi dan memad-amkan api pemberontakan dengan melibat pelaku makar. Cara-cara pemerintah terdahulu tersebut kiranya perlu ditiru oleh pemrin-tah sekarang dalam memberantas kejahatan narkoba.

Dalam menghadapi musuh bersama yaitu penjahat narkoba para pemimpin negeri perlu turun langsung ke kantong-kantong rawan lalu lintas selundupan

narkoba seperti wilayah sekitar pantai di Sukabumi dan wilayah perbatasan yang sering dijadikan lalulintas perdagangan dan pe-nyelundupan narkoba. Presiden dan jajarannya segera mengajak rakyat berpartisipasi tetapi bukan dengan cara berpidato dilaya TV melainkan menemui langsung rakyat dilapangan yang wilayahn-ya rawan disusupi para pengedar narkoba. Buat program bersama rakyat dalam upaya menghadang laju perdagangan narkoba yang dilakukan musuh bersama Negara tersebut.

Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan dalam membasmi peredaran narkoba asal sang pemimpin tertinggi tidak banyak duduk manis di Istana yang hanya menginstruksikan atau mendengar laporan tetapi tidak turun langsung ke lapangan di kantong-kantong peredaran narkoba dan meyakin-kan masyarakat betapa seriusnya pemerintah menangani persoalan narkoba yang dapat menghancur-kan masa depan bangsa ini.

Kejahatan narkoba meru-pakan musuh bersama

seba-gaimana penjajah dulu adalah juga musuh bersama bangsa ini yang terdiri dari rakyat dan pemimpin-nya. Oleh karena itu tanpa gotong royong bersama rakyat tidak akan

mungkin pemerintah sekarang ini bisa berhasil mengalahkan para penjahat narkoba yang mendunia. Mereka (para penjahat narkoba) memiliki jaringan internasional yang luas dan ibarat negara-negara penjajah tempo dulu yang saling membantu sesuai kepentingan-nya, para penjahat narkoba juga demikian, mereka saling bantu membantu demi kepentingannya meraup keuntungan dari peredaran barang haram tersebut.

Apabila narkoba bersama para pemasok, pengedar dan penjualnya kita sikapi sebagai mush bersama maka mereka tidak hanya berhadapan dengan pemer-intah tetapi juga rakyat banyak. Tugas pemerintah kini melakukan pendekatan kepada rakyat,

laku-kan kampanye secara massif dan

berkelanjutan dengan melibatkan para tokoh masyarakat, kyai, ulama dan guru setempat. Tetap-kan terlebih dahulu Negara dalam keadaan darurat narkoba dan jadikan narkoba itu sebagai musuh bersama lalu wujudkan gerakan nasional yang melibatkan kom-ponen-komponen bangsa dalam memerangi persoalan narkoba. Aries Musnandar.

www.kompasiana.com.

(12)

SINERGI

Utama

M

engutip istilah

dalam en-siklopedia, sebenarnya kata narcotic secara eti-mologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya kelenger, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat

seseorang tak sadarkan diri (fly),

sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke kon-teks yang artinya opium (candu). Dalam bahasa kita Narkoba adalah kependekan dari narkotik dan bahan berbahaya. Namun benarkah Narkoba begitu berba-haya? Dari sisi medis, narkoba bukan sesuatu yang mengancam jiwa, narkoba hanya satu dari

beberapa alternatif 'obat' untuk

mengobati rasa sakit. Sejak awal peradaban manusia, narkoba atau dulu lebih tenar dengan sebutan 'candu' sudah digunakan sebagai salah satu terapi pengobatan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja dampa-knya tak terlalu berarti. Namun perubahan jaman dan mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai tenar digaungkan sebagai

dewa dunia, penghilang rasa sakit dan membuat hidup jadi lebih 'ringan'.

Seperti kita ketahui segala sesuatu yang digunakan secara berlebihan tak akan berdampak baik bagi diri kita. Penggunaan narkoba diluar jalur medis apalagi dengan menambah dosis dan kebiasaan pecandu yang meng-gunakan jenis narkoba berbeda (polydrug use) atau meramu jenis drug yang berlawanan jenis untuk

mendapatkan efek berbeda (mix -ing drugs) semakin membuat kompleks dampak yang muncul akibat penggunaan narkoba. Asal Muasal Candu

Candu pertama dikenal oleh bangsa Sumeria, mereka me-nyebutnya "Hul Gill" yang artinya 'tumbuhan yang menggembirakan'

karena efek yang diberikan tum -buhan tersebut bisa melegakan rasa sakit dan memudahkan peng-gunanya cepat terlelap.

Namun filsuf dan ahli

medis Hippocrates, Plinius, Theo-phratus dan Dioscorides menggu-nakan candu sebagai bagian dari pengobatan, terutama pembeda-han. Saat itu Hippocrates belum

menemukan bahan aktif candu

namun ia tahu kegunaan candu

yang sifatnya analgesik (pereda

rasa sakit) dan narkotik.

Candu mulai dikenalkan di Persia dan India oleh Alexander the Great pada 330SM. Pada

jaman itu orang India dan Persia menggunakan candu dalam acara jamuan makan dengan tujuan rileksasi. Pada 1680 seorang ahli

farmasi Thomas Sydenham men -genalkan Sydenham's Laudanum yaitu campuran hrba dan anggur. Belanda mula mempopulerkan penggunaan pipa tembakau untuk mengisap menghisap candu dita-hun yang sama.

Jejak Narkoba

Dari Masa Ke Masa

Mendengar Kata Narkoba Pasti Yang Mampir Dibenak Kita Adalah Seputar

Ganja, Heroin, Opium, Exctasy, Putau Dan 'Ganknya', Barang-Barang Laknat

Penghancur Masa Depan Bahkan Disebut-Sebut Sebagi Perusak Generasi

Paling Mujarab. Lalu Apa Narkoba Itu Sendiri ? Pernahkah Kita Mencoba

Mengenalnya Dari Dekat, Dari Sisi Keilmuan Ataupun Dari Sisi Psikoligis

Bukan Hanya Pendekatan Secara Fisik.

Dulu candu masih dikonsumsi mentah, baru

pada 1805 morfin mulai

dikenal untuk pertama kalinya menggantikan candu mentah (opium). Penggunaan candu yang berlebihan akan menyebabkan ketagihan dan sesak. Hampir selama 100 tahun 'kelebihan' candu ini tak diboyong ke Eropa karena

dulu Bangsa Eropa menganggap apapun yang

(13)

SINERGI

Utama

Penggunaan jarum suntik baru dikenalkan oleh Dr. Alexander Wood dari Edinburgh, semakin memudahkan para pemadat meng-gunakan candu, bahkan tiga kali lebih cepat dari cara biasa. Baru pada akhir abad ke-19 ahli kimia mulai mengubah

struktur molekul morfin dan

mengubahnya menjadi obat yang kurang menyebabkan ketagihan. Tepatnya 1874 peneliti C.R. Wright menemukan sintesis heroin (putaw) dengan memanaskan

morfin.

Peredaran opium selama abad 19 ini makin berkembang pesat di Amerika, selain penggu-naan opium yang terkesan seram-pangan di bidang medis, opium mudah sekali dijumpai di Amerika dalam bentuk tonikum, obat-batan paten bahkan menyudut opum di sarang-sarang pencandu tak dapat lagi dihindari. Sebuah gejala epidemic diakhir tahun 1800-an.

Ironisnya para pencandu morfin

ini banyak dijumpai dikalangan serdadu yang terluka saat Perang Dunia.

Karena daya 'nagih' candu, akhirnya pada 1878 Kerajaan Inggris mengeluarkan

undang-undang untuk mengerem penggunaan dan impor opium secara bebas terutama dari Cina. Hal senada juga diberlakukan di Amerika dengan mengeluarkan Undang-Undang Makanan dan Obat (Pure Food and Drug Act) pada 1906 yang meminta pihak

farmasi memberi label yang jelas

untuk setiap kandungan opium dalam obat yang mereka produksi. Namun peraturan tersebut tak banyak membantu bahkan per-edaran opium makin tak terkontrol dan dijual secara bebas. Hal ini semakin memicu jumlah pencan-du, terutama dikalangan tentara dan wanita bersalin. Melihat hal tersebut St. James Society mena-warkan sample cuma-cuma untuk para pencandu dengan tujuan menghilangkan ketagihan serta mengurangi peningkatan penagih heroin yang tak terbendung. Apa yang dilakukan St. James Society tak banyak mem-bantu sampai akhirnya pada 17 Desember 1914 Harrison Narcot-ics Act menetapkan peraturan bagi siapapun pengguna dan penjual wajib membayar pajak, menga-tur regulasi penjualan narkotik, melarang memberi narkotik pada

pencandu yang tak memiliki keinginan untuk sembuh, mena-han paramedis dan menutup panti rehabilitasi.

Pada 1923, Badan Obat Amerika (FDA) melarang penjualan semua bahan narkotik terutama heroin, namun para pencandu bisa mem-belinya pasar gelap. Pasar gelap pertama dibuka di Chinatown, New York.

Tahun 1970 Presiden Amerika Richard Nixon melancar-kan perang terhadap Heroin. Salah satu langkah Nixon adalah berjanji membantu kesejahteraan Turki yang selama ini menjadi pemasok utama heroin ke Amerika mulai tahun 1950-1970 dengan memberi menyediakan tentara bantuan dan meningkatkan perekonomi. Rakyat Turki juga ban-tuan senilai 35 juta per tahun sebagai imbalan memusnahkan ladang opium dan menggantinya dengan tanaman lain terutamanya di wilayah Anatolia, karena Ana-tolia merupakan produsen utama opium di Turki. Turki membutuh-kan waktu setahun untuk memus-nahkan ladang opium dan mem-bakarnya dengan herbisida yang dikirim Amerika.

Awal abad 19 opium dibawa ke daratan Cina (Tiongkok) oleh para pedagang Inggris sebagai pengimbang ekspor teh ke Inggris. Opium di Tiongkok digunakan se-bagai obat selain diperdagangkan. Pada masa Emperor Yung Cheng candu dihisap menggunakan pipa khas yang terbuat dari tanah liat dan diminum bersama arak. Asap candu ini diyakini bisa memberi-kan mimpi sewaktu tidur.

Saat pemerintahan Kekai-saran Ming dan Ching, Cina menutup jalan perniagaan dengan dunia Barat karena mereka meng-ganggap mereka mampu memen-uhi keperluan rakyat dan tidak mau bergantung pada Barat. Hal ini sangat menyulitkan Inggris,

karena barang-barang Tiongkok seperti sutera, tembikar, rempah dan teh yang dimonopoli oleh Inggris memiliki pasaran luas di Eropa.

Melalui rundingan perda-gangan akhirnya kekaisaran Cina mengijinkan Inggris berdagang di Cina tepatnya di Guangzhou (Canton). Namun Inggris men-yalahgunakan kesepakatan ini dengan memasukkan opium ke Guangzhou setelah mereka meng-etahui penggunaan candu cukup meluas dikalangan penduduk. Mereka ingin menjalankan perda-gangan baru yaitu menjual opium atau candu.

Langkah Inggris memasuk-kan opium ini direspon kalangan

pencandu Guangzhou, apalagi Inggris memiliki akses mudah mendapatkan opium dari

In-dia, yang secara geografis dekat

dengan daratan Cina, sangat memudahkan peredaran opium di masyarakat Guangzhou.

(14)

SINERGI

selama tiga tahun (1839-1842) ini menyisakan kelalahan besar-besaran bagi bangsa Cina, seban-yak 30 ribu rakyat Cina menjadi korban perang yang memaksa Cina untuk menandatangani

Treaty of Nanjing (1842) dan The British Supplementary Treaty of

the Bogue (1843).

Dalam perjanjian tersebut Cina wajib membayar upeti 21 juta ke Inggris sebagai ganti rugi. Cina juga harus membuka kemba-li pintu perniagaan ke dunia barat, dengan membuka pelabuhan di Guangzhou, Jinmen, Fuzhou, Ningbo, dan Shanghai. Inggris juga meminta wilayah Hong Kong menjadi tanah jajahan mereka. Perjanjian Nanjing menjadi pintu pembuka peredaran candu dan pembuka pintu dagang Barat ke Timur.

Perang Candu II terjadi antara Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856 yang dipicu pencarian kapal milik Inggris 'The Arrow' oleh bangsa Cina secara ilegal di Guangzhou. Hal tersebut mem-buat marah Inggris yang kembali mengobarkan perang dan kem-bali memenangkan peperangan. Guangzhou diduduki pasukan Inggris-Prancis sampai 1861.

Cina kembali mengalami kekalahan dan dipaksa

menanda-tangai Treaty of Nanjing (1858)

dimana Perancis, Rusia dan Amerika iku ambil bagian. Dalam perjanjian ini Cina bersedia mem-buka sebelas pelabuhan, dibu-kanya kedutaan asing, memberi sanksi pada aktivist misionaris Kristen serta melegalkan impor candu.

Perang kembali pecah tahun 1859 saat Cina menghalangi

masuknya diplomat asing ke Bei-jing dan keinginan Inggris untuk memaksakan beberapa pasal baru dalam perjanjian Nanjing. Kali ini Inggris dan Perancis mengua-sai Beijing dan membakar Istana Musim panas Kaisar (Yuan ming yuan). Konvensi Beijing tahun 1860 memutuskan Cina dipaksa untuk mematuhi kembali syart-syarat yang tertera di Perjanjian Nanjing dengan menyertakan beberapa konsensi tambahan dan mengakhiri perang. (source: Waley, The Opium War through Chinese Eyes (1958, repr. 1968); H.-P. Chang, Commissioner Lin and the Opium War (1964); P. W. Fay, The Opium War (1975); en-siklopedia Cambridge University Press). Diposkan Linda.www.ek-spresidiri.blogspot.com. Diakses, 17/2/2015 oleh Kh

S E M U A

agama yang resmi di Indonesia, ajaran-ajarannya menolak penggunaan Narkoba secara salah kaprah. Apa yang dimaksud dengan salah kaprah, adalah penggunaan Narkoba tidak pada tempatnya, sehingga menimbulkan kerusakan. Berikut kami sa-durkan pandangan agama-agama terhadap zat itu.

1) Agama Islam

Menurut ajaran Agama Islam NARKO-BA pada dasarnya diharamkan, sebab NARKONARKO-BA mempunyai mudlarat (daya rusak) yang jauh lebih

besar jika dibandingkan dengan manfaatnya. Selain

haram, penyalahgunaan NARKOBA juga dipandang sebagai bagian dari perbuatan syetan. Karenanya Allah menyeru agar seluruh umat Islam menjauhi

NARKOBA, melalui firman Nya yang artinya :

" Hai orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan ter-masuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan

permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu ". ( Q.S. Al-Mai-dah : 90-91 ).Surat tersebut di atas diperkuat den-gan Sabda Rasulullah SAW yang artinya :" Jauhilah olehmu minuman keras ( NARKOBA ), karena ia awal dari segala bentuk kejahatan ". ( HR. Al-Hakim ).Hadis tersebut di atas, menyerukan kepada kita un-tuk menjauhi NARKOBA, karena selain berbahaya bagi diri si penggunanya, juga dapat menyeret ke-pada kejahatan-kejahatan yang lainnya, seperti ber-zina, mencuri, membunuh dan lain sebagainya. Jika orang telah kecanduan NARKOBA, maka lambat laun bisikan syetan lah yang akan cenderung diiku-tinya. Sebagaimana disinggung dalam hadis berikut : " Seorang hamba Allah tetap dalam suatu ke-lapangan karena agamanya, selama ia tidak minum-minuman keras. Akan tetapi bila ia minum-minum-minuman keras, maka Allah akan menggoyahkan tabirnya, sehingga syetan menjadi kawannya, jadi penden-garnya, jadi penglihatannya, jadi kakinya. Kemudia ia dibawa syetan kepada setiap kejahatan dan ia di-palingkan diri dari setiap kebaikan". ( HR. Thabrani ).

Pandangan 5 Agama Di Indonesia

Tentang Narkoba

(15)

SINERGI

Adapun yang dimaksud dengan khamar dalam Is-lam, bukanlah sebatas ARAK atau MINUMAN BERALKOHOL saja, tetapi juga setiap zat yang dapat memabukkan, baik berbentuk zat cair mau-pun zat padat, seperti dikutib dari sabda Rasullullah SAW dalam hadis berikut :" Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan ( dan merusak

fungsi akal ) adalah khamar dan setiap khamar ada -lah HARAM ". ( HR. Abdul-lah Ibnu Umar. RA )

2) Agama Kristen

NARKOBA dalam pandangan aga-ma Kristen Katholik dan Protestan juga meru-pakan barang HARAM. Sebagaimana bisa

kita kutib dari firman-firman sebagai berikuit :

" Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahklan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbua-tan itu ". ( Galatia 5 : 11 )." YESUS berkata kepada murid-murid Nya : Setiap orang yang mau mengi-kuti Aku, ia harus menyangkal ". ( Matius 16 : 24 ). " Marilah kita melakukannya dengan mata tertuju kepada YESUS, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kes-empurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan ".

( Ibrani 12 : 2 ).Dari firman-firman tersebut di atas,

dapat dipahami bahwa umat Kristiani dilarang

mel-akukan perbuatan-perbuatan yang destruktif (meru -sak), termasuk penyalahgunaan NARKOBA. Seba-liknya, umat Kristiani diperintahkan untuk mengikuti jejak YESUS, dengan keharusan untuk menyangkal

setiap ajakan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan

manusia kepada kehinaan.Dalam pandangan agama Kristen, dikatakan bahwa tanpa disadari "Pecandu NARKOBA" berarti telah meninggalkan kayu salibn-ya, dan berjalan berseberangan dengan YESUS.

Se-bagaimana firman Nya :" Barang siapa tidak memikul

salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid Ku ". ( Lukas 14 : 27 )." YESUS memanggil murid-muridnya dan berkata : Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memi-kul salibnya dan mengikuti Aku ". ( Markus 8 : 34 ).Penyalahguna NARKOBA adalah orang-orang yang telah sesat, karenanya mereka ditegur dan diingatkan

Allah, dalam firman Nya :" Sesungguhnya berba -hagialah manusia yang ditegur Allah, sebab itu jan-ganlah engkau menolak didikan Yang Maha Kuasa ". ( Ayub 15 : 17 )." Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, serta teguran yang mendidik itu jalan kehidupan ". ( Amsal 29 : 15 )." Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibi-arkan mempermalukan ibunya ". ( Amsal 29 : 15 ).

3) Agama Hindu

Dalam pandangan Agama Hindu penyalah-gunaan NARKOBA tergolong DOSA BESAR. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Slokantara, Sloka 16 :" BRAIMA WADAH SULAPANAM SUWARNA STEYARNEWA GURARWADHO

MOHAOALAKAMUCYATEW ". Yang artinya : " Membunuh Brahmana, meminum minuman keras, mencuri emas, memperkosa gadis perawan, dan membunuh guru ini dinamai DOSA BESAR ( Mala-petaka )".Selain itu, Agama Hindu juga melarang manusia melakukan 5 M, yaitu : – MALING, artinya mencuri, – MINUM, artinya minum-minuman keras yang banyak mengandung alkohol. – MAIN, artinya berjudi. – MADON, artinya suka menjajakan cinta kepada perempuan atau berzina. – MADAT, artinya penyalahgunaan NARKOBA.Dengan demikian, Agama Hindu juga memandang NARKOBA sebagai barang HARAM, karena dapat merusak gan jasmani dan rohani juga merusak keseimban-gan antar unsur dalam tubuh jasmani manusia itu sendiri. Selain itu NAKOBAS juga dipandang se-bagai penghalang bagi manusia untuk dekat dengan Tuhan. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci Agama Hindu ( Sarajamus Sloka 256 ) :" Janganlah hendalta mengambil barang orang lain, janganlah meminum minuman keras dan obat-obatan terlar-ang, melakukan pembunuhan, berdusta, karena itu akan menghalangimu untuk menyatu dengan Tuhan.

4) Agama Budha

Dalam ajaran agama Budha, NARKOBA disebut dengan : – SURA, Yaitu segala sesuatu yang dapat membuat nekat. – MERAYA, Yaitu segala sesuatu yang dapat membuat mabuk/kurangnya ke-waspadaan. – MAJJA, Yaitu sesuatu yang membuat tak sadarkan diri. – PAMADATTHAMA, Yaitu yang menjadi dasar kelengahan/kecerobohan.Menurut aga-ma Budha segala sesuatu yang dikonsumsi dan

ber-pengaruh buruk terhadap fungsi akal manusia adalah

tergolong NARKOBA dan hukumnya HARAM.Den-gan demikian seluruh agama yang ada di permukaan bumi ini memiliki pandangan dan persepsi yang sama, yaitu : BAHWA NARKOBA ADALAH HARAM.

( Seksi LITBANG dan Informasi, Sumber : Remaja

dan Bahaya Narkoba ; Abdul Rozak, Wahdi Sayuti ).

5) Agama KongHuCu

Mengzi Jilid IV B Li Lo 30.0. Mengzi men-jawab, "Yang dianggap tidak berbakti pada jawab ini ada lima hal : 1. Malas ke-empat anggota tubuhnya dan tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tua. 2. Suka berjudi dan mabuk-mabukan serta tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tu-anya. 3. Tamak akan harta benda, hanya tahu istri dan anak, sehingga tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya.4. Hanya menuruti keinginan mata dan telinganya, sehingga memalukan orang tua; dan5. Suka akan keberanian dan sering berkela-hi, sehingga membahayakan orang tua. Semua telah diterangkan cukup jelas dan semua ini adalah petun-juk atau peringatan, jika kita ingin selamat jauhilah NARKOBA. (Facebook BNN Prov. Gorontalo.

Diakses 17/2/2015 oleh Kh

(16)

SINERGI

Pendidikan

Puluhan Pelajar Dijadikan

Satgas Antisipasi Narkoba

Badan

Narkotika Nasional Provinsi

(BNNP) Sumatera Utara melaksanakan semi-nar lingkungan pelajar SLTA Bidang Pember-dayaan Masyarakat di SMA Negeri 1 Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebing Tinggi , Senin (2/2).

Kabid Dayamas BNN Provinsi Sumatera

Utara AKBP Safwan Khayat M.Hum mengatakan

bahwa para pelajar sebanyak 40 orang itu nantin-ya akan dipilih menjadi Satgas Narkoba di sekolah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Tebing Ting-gi ,tetapi sebelum dipilih menjadi Satgas Narko-ba, mereka terlebih dahulu menjalani test urine. “Dari 40 calon Satgas Narkoba ini harus men-jalani test urine, dari semuanya dinyatakan

nega-tiv tidak terindikasi narkoba”, jelas Safwan Khayat.

Menurutnya, pengguna narkoba di Indonesia tercatat 75 persen adalah pemuda yaitu pelajar dan

mahasiswa. Efeknya, narkoba bisa merusak hubun -gan orang tua dan masyarakat sekitar den-gan ciri-ciri selalu menjadi pembohong, mencuri dan bengong. “Petugas kepolisian sedikit, apalagi anggota BNN

san-gat terbatas, jadi diharapkan Satgas Narkoba pelajar ini menjadi garda terdepan untuk memberikaan pen-didikan dan sosialisasi bahaya narkoba”, terangnya. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi Suryadi M.Pd menyatakan akan siap men-dukung program BNN Provinsi Sumut, karena ting-kat kencendrungan peredaran narkoba sudah meram-bah dikalangan pelajar. “Mereka ini diharapkan bisa menjadi corong kepada temannya untuk memberikan keterangan tentang bahaya narkoba, apabila terlibat narkoba, pelajar tersebut akan dibina”, cetus Suryadi.

S a l a h s e o r a n g p e l a j a r , Te g u h ( 1 6 ) kelas 10 IPA mengatakan tidak takut menjalani test urine karena tidak pernah serta mengetahui tentang narkoba, malahan Teguh sangat mendukung dan siap menjadi Satgas Narkoba untuk tingkat pela-jar. “Kalau itu untuk memberikan yang terbaik ke-pada orang lain mengapa kita tidak siap, selain itu, kita juga telah membantu Program Pemerin-tah Pusat untuk memerangi narkoba”, ujar Teguh.

**.Tim Sinergi

TEST URINE “Salah seorang pelajar SMA Negeri 1 Kota Tebing Tinggi bersama Kabid Dayamas BNN

Provinsi Sumut AKBP Safwan Khayat MHUm dan Sekretaris Disdik Suriadi M.Pd ketika menyaksikan

(17)

SINERGI

Ekonomi

Hati-Hati Terhadap Produk

Pangan Impor Bermasalah

TIDAK

semua produk dari luar negeri dengan label im-por aman untuk dikonsumsi. Tak jarang produk yang dikirim dari se-berang itu merupakan produk ber-masalah. Bakhan, jika produk itu berjenis pangan, maka dapat dipas-tikan akan berdampak buruk bagi manusia yang menginsumsinya. Kasus terakhir yang terkait den-gan produk impor, adalah pelaran-gan impor pakaian bekas dari luar negeri. Kenapa hal itu dilarang, karena dicurigai barang-barang bekas itu mengandung sejenis ku-man yang akan menularkan ber-bagai penyakit. Banyak yang komentar pelarangan itu akan meng-hancurkan ekonomi masyarakat kecil, disamping akan memperlam-bat dinamika ekonomi masyarakat. Seharusnya, produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia, mengalami seleksi ketat, sehingga tidak menimbulkan masalah. Hal itu merupakan kewajiban pemerin-tah dalam rangka melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah negeri ini.

Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Per-dagangan (Diskouperindag) se-tempat menghimbau masyarakat khususnya di Kota Tebing Tinggi tidak mengkonsumsi apel berbak-teri merek Granny Smith dan Gala produksi Bidart Bros,

Bakers-field, California, Amerika Serikat.

"Meski belum ada himbauan larangan maupun edaran resmi dari provinsi ke daerah, tapi dengan

adanya pemberitaan maupun infor -masi dari media, kami merasa perlu untuk merespon dan menghimbau masyarakat agar waspada dengan tidak mengkonsumsinya dan kepada para pedagang buah agar tidak men-jualnya di pasar-pasar", demikian kata Kadis Kouperindag Tebing Tinggi H. Muhammad Yunus Maton-dang didampingi Kabid Perdagan-gan Fachry, kemarin, di kantornya,

Jalan Gunung Leuser Tebing Tinggi. Menurut Yunus, dengan adanya larangan dari pemerintah, sebaiknya masyarakat menghindari bakteri yang terkandung pada buah apel impor yang membahayakan kesehatan tersebut. "Kepada para pedagang saya himbau untuk tidak menjual apel yang dilarang terse-but, lebih baik menggunakan buah lokal, karena lebih baik dan terja-min untuk kesehatan", imbuhnya. Selain itu, pihak Dinas Kou-perindag Tebing Tinggi juga akan mengeluarkan surat edaran maupun pemberitahuan di media radio beru-pa himbauan keberu-pada beru-para pedagang buah agar tidak menjual dan mema-jang apel berbakteri dilokasi

dagan-gan mereka, dan menghimbau agar masyarakat tidak mengkonsumsi buah yang bisa membahayakan kes-ehatan tersebut. "Himbauan secara persuasive (pendekatan) agar tidak mematikan usaha pedagang buah, dan kepada masyarakat dihimbau supaya berhati-hati dan teliti sebelum mem-beli buah berbahaya itu", tandas dia.

Pantauan, para pedagang buah di kota itu hingga kini masih

menjual apel impor asal Bakersfield,

California, Amerika Serikat yang di -duga tercemar bakteri listeria. Para pedagang mengaku belum ada sosial-isasi yang dilakukan Dinas Perindus-trian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi terkait adanya apel impor yang diduga tercemar bakteri listeria itu.

Seperti di Pasar Gambir Tebing Tinggi misalnya, apel jenis Grannny Smith yang diimpor dari Amerika Serikat masih terlihat di-pajang di lapak pedagang buah. Padahal, apel berwarna hijau itu, merupakan salah satu jenis apel yang diduga tercemar bakteri lis-teria dan berbahaya bagi kesehatan. Merebaknya isu buah apel impor yang tercemar bakteri listeria juga terpantau belum mempengaruhi

penjualan buah apel di kota Tebing Tinggi. Menurut para pedagang, penjualan buah apel impor masih tetap stabil seperti hari-hari sebe-lumnya. "Kami tidak mengetahui larangan menjual apel impor yang tercemar bakteri listeria itu, sebab hingga kini belum ada sosialisasi dari dinas terkait", ujar Karolina, salah seorang pedagang buah di ka-wasan Pasar Gambir Tebing Tinggi.

**..Tim Sinergi

(18)

SINERGI

Kesehatan

Walikota Tebing Tinggi :

Pengusaha Harus Perhatikan

K3 Buruh

PUKUL GONG “Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Drs. Bukit Tambunan dan Kepala BPJS Tanjung Morawa melakukan pemukulan gong tanda dimulainya pencanangan K3 di Tebing Tinggi ”.

Walikota

Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan para pengusaha agar lebih mengutamakan Kes-elamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para buruh dan peker-janya. Bukan itu saja, pengusaha juga harus memberikan BPJS demi terciptanya hubungan baik yang saling menguntungkan. Hal itu dikatakan Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Ha-sibuan dalam Pencanangan Bu-lan K3 tahun 2015, Senin (9/2) di Balai Kartini Kota Tebing Tinggi . Menurut Umar, wajar bila Kota Tebing Tinggi dapat penghar-gaan K3, tetapi system manaje-men belum ada. “Saya berikan apresiasi kepada SPSI terkait tidak ada terjadi insiden kecelakaan kerja selama ini”, terangnya. Menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini, walikota berharap harus ada peningkatakn kompetnsi tenaga kerja, “Kita meminta kepada para pengusaha dan SPSI agar men-gadakan pelatihan sesuai den-gan Standar Oprasional Prose-dur (SOP) yang ada. Jangan hanya betuk tulisan box saja, tetapi pelaksanaannya harus be-nar-benar dilakukan”, imbuhnya. Umar kembali mengingat-kan bahwa negara maju bisa me-nolak barang dari Indonesia, ka-rena tidak ada persyaratan produk tersebut karena tidak higienis dan benar. “Kegiatan ini jangan hanya seremoni, agar pekerja dan buruh sesuai dengan prosedur dan pen-gusaha seharusnya menyiapkan peralatan K3. Sedangkan untuk buruh yang belum mempunyai tempat tinggal rumah, Pemko Tebing Tinggi akan menyiapkan rumah tempat tinggal Rusunawa dengan syarat membayar sewa selama 5 tahun”, terangnya.

Kadis Tenaga Kerja dan Transmigarsi Provinsi

Sumat-era Utara Drs Bukit Tambunan MAP mengatakan, dengan adan-ya hubungan baik Pengusaha, SPSI, Pemerintah dan Buruh, maka pengusaha harus mem-perhatikan semua kepentingan pekerja. Perusahaan boleh am-bil untung sebesar-besarnya, tapi mereka harus memperhatikan kes-ejahteraan dan keselamatan buruh. “Bukan itu saja, pengu-saha harus melaksanakan kegiatan siraman rohani kepada pekerjanya. Untuk Kota Tebing Tinggi kita berikan apresiasi besar karena su-dah melakukan pencanangan bu-lan K3, apalagi salah satu point adalah, K3 apakah sudah diber-lakukan oleh perusahaan-perusa-haan di Tebing Tinggi ”, cetusnya. Lebih lanjut, Bukit Tam-bunan mengungkapkan, setelah pihaknya melakukan sidak di PT

Batanghari Jalan Prof. H.M .Yamin

yang melakukan pengolahan getah karet ekspor, mereka melihat pihak pengusaha belum memberlakukan K3 bagi buruhnya. “Masih banyak

kita lihat pekerja tidak memakai helm, sepatu dan masker sebagai standar keamanan bagi pekerja, kita sudah menegur pemiliknya agar program K3 harus benar-benar diterapkan”, pungkasnya. Panitia pelaksana kegiatan, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Tebing Tinggi H Syaiful

Fahri SP menjelaskan bahwa pen-canangan bulan K3 ini di ikuti oleh semua pengusaha, SPSI, SBSI, bu-ruh dan pekerja se Tebing Tinggi . “Kegiatan ini dalam rangka men-ingkatkan kesadaran kesehatan kerja, optimal kerja, menerapkan K3 untuk pekerja mandiri dan ter-ciptanya tempat kerja dan kese-lamatan kerja yang baik”, jelasnya. Melalui penerapan sistem manajemen K3, akan mewujud-kan Indonesia berbudaya dalam menghadapi perdagangan bebas. “Wujudkan perlindungan dan keselamatan pekerja melalui pen-erapan budaya K3”, papar Fahri.

(19)

SINERGI

Hukum

Ahmadiyah Dan Hak-Hak

Minoritas

TOKOH

agama dan masyarakat Kel. Durian, Kec. Bajenis, kota Tebing Tinggi menyatakan menolak kegiatan pertemuan tahunan Jemaat Ahmadiyah Sum. Utara, yang rencananya digelar 6-8 Februari di gedung

Mangampu Tua, Jalan Prof. Hamka. Penolakan itu dis -ampaikan melalui surat pernyataan 4 Februari 2015.

Dalam pernyataannya, masyarakat Kel. Durian, menolak kegiatan pertemuan tahunan Je-maat Ahmadiyah Sumut. Alasannya, bahwa per-lunya pencegahan penyalah gunaan atau peno-daan agama sesuai UU No.5/1969 dan Fatwa MUI yang menyatakan ajaran Ahmadiyah Qa-dian sesat menyesatkan dan berada di luar Islam. Surat yang ditanda tangani MUI, KUA, Aliansi Masyarakat Islam, NU dan sejumlah Badan Kenaziran Masjid itu, memohon kepada Kapolres Tebingtinggi agar tidak mengeluarkan izin pelaksanaan pertemuan itu. Menghimbau Kapolres agar melakukan sweep-ing terhadap kenderaan bermotor yang mengangkut

jemaah Ahmadiyah menuju kota Tebingtinggi. Su-rat itu diketahui Camat Bajenis Srya Dharma, SH. Terkait itu, Camat Bajenis juga menyata-kan penolamenyata-kan atas kegiatan Jemaat Ahmadiyah Su-mut di wilayahnya. Surat penolakan itu ditujukan kepada Kapolres Tebingtinggi No.450/096/BJS/ II/2015, tanggal 4 Februari 2015. Ditembuskan ke-pada sejumlah instansi, mulai dari Wali Kota, DPRD, Danramil 13, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.

Sebelumnya Jemaat Ahmadiyah Sumut telah mengajukan permohonan ijin ke Mapolres Tebingtinggi, melalui surat No.01/SEKR/2015 tang-gal 20 Januari 2015 ditanda tangani Ketua Panitia Nur

Ahmad Affandi. Dalam surat permohonan itu, turut

dicantumkan rencana jadwal kegiatan silaturrahmi. Berdasarkan jadwal kegiatan, tidak ada yang terlihat mencurigakan, melainkan kegiatan ceramah keaga-maan, seperti ceramah shubu ‘pentingnya sholat ber-jamaah, berkat-berkat silaturrahmi, dan sebagainya.

(20)

SINERGI

Hukum

Camat Kec. Bajenis Surya Dharma, SH, mengakui pernyataan sikap itu disampaikan atas

inisiatif masyarakat sendiri. Kemudian aspirasi

itu disampaikan ke Kapolres dan kepada

sejum-lah instansi terkait. Namun, dari informasi Camat,

kegiatan itu akhirnya tidak jadi dilaksanakan di wisma Mangampu tua, tapi dilaksanakan di Mas-jid At Thahir Jalan Batubara yang merupakan mas-jid resmi Jemaat Ahmadiyah di kota Tebingtinggi.

Terkait itu, informasi dari Mapolres

Tebingtinggi Jemaat Ahmadiyah mengajukan su-rat ijin untuk melakukan unjuk rasa atas penola-kan masyarakat terhadap kegiatan mereka. “Ah-madiyah sudah mengajukan permohonan ijin melakukan unjuk rasa ke Mapolres,” ujar sum-ber di kepolisian, tanpa merinci kapan waktunya.

Batalkan Kegiataan

Jemaat Ahmadiyah, akhirnya membatal-kan kegiatan pertemuan tahunan se Sumut yang seyogianya dilaksanakan 6-8 Februari di

Wis-ma Mangampu Tua di Jalan Prof Dr Hamka Kota

Tebingtinggi. Batalnya kegiatan itu, karena se-belumnya ada penolakan masyarakat dan selu-ruh elemen ormas Islam di kota Tebing Tinggi, Wisma Mangampu Tua, Jumat pekan lalu, terlihat sepi akitivitas. Kunci gerbang depan tertutup,

tanpa ada aktifitas ata apapun. Sedangkan di Masjid

Ath- Thahir di Jalan Batu Bara, Kel. Tebing Tinggi Lama, Kota Tebingtinggi, juga terlihat sepi.Terlihat, hanya beberapa orang jemaat Ahmadiyah habis

mel-aksanakan sholat Jumat. Informasi yang diterima dari

sumber di kalangan Ahmadiyah, kegiatan pertemuan tahunan jemaat Ahmadiyah, akhirnya di laksanakan di Masjid Al Mubarak, Pasar III, Jalan Bilal, kota Med-an yMed-ang erupakMed-an markas Jemaat Ahmadiyah Sumut. Ketua Pimipinan Cabang Nadhlatul Ulama (NU) yang jga Wakil Wali Kota Tebing Tinggi, Ir H Oki Doni Siregar didampingi Sekjen, Samsuddin SPd,

saat dikonfirmasi, mengatakan pihak NU dan Ormas

Islam lainnya menolak kegiatan jemaat Ahmadiyah di Kota Tebingtinggi. Alasannya, apabila tetap

dilak-sanakan, ada indikasi akan terjadi konflik horizontal

antara ormas islam dan masyarakat dan Jemaat Ah-madiyah nantinya. “Intinya, kaum Nadhliyin menolak ajaran Ahmadiyah di Kota Tebing Tinggi karena tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis,” jelas Oki Doni.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tebing Tinggi, Drs H Ahmad Dalil Harahap, senada melarang keras ajaran Ahmadiyah berkembang di Kota Tebing Tinggi. Alasannya, MUI tidak mengakui ajaran Ahmadiyah yang mengaku ada nabi terakhir setelah Nabi Muhammad Saw yaitu Mirza Ghulam Ahmad dan menganggap ajaran itu sesat dan menyesatkan.

Menurut fatwa MUI, tambah Dalil Harahap,

ajaran Ahmadiyah telah menyimpang dari ajaran Iislam yang sebenarnya. Fatwa MUI 1980 berbunyi Ahmadiyah d iluar agama Islam, sesat dan menye-satkan. Bagi mereka yang terlanjur mengikuti ajaran Ahmadiyah agar segera kembali keajaran Islam yang sesuai dengan Alquran dan Hadis dan agar Pemer-intah Indonesia melarang penyebaran Ahmadiyah melakukan kegiatannya, ungkap Ketua MUI itu.

Ahmad Dalil Harahap menjelaskan bahwa Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir tahun 1900, yang dibentuk oleh Kolonial Inggris di India yang tujuannya menjauhkan umat Muslimin dari ajaran Islam dan jihad. “Semuanya dilakukan agar kaum muslimin meninggalkan perlawanan terhadap pen-jajah. Semuanya dibentuk oleh Mirza Ghulam Ah-mad dan corong gerakan ini ada di majalah Ad-Diyan yang terbit di Inggris,” tandas Ahmad Dalil.

Hak Minoritas

Hak-hak minorita dalam negara dimokrasi seperti di negeri ini, sesungguhnya sangat dilind-ungi. Misalnya, termaktub dalam sejumlah pasa di UUD 1945, mulai dari pembukaan Bab IV, di mana substansi dari kalimat pemubukaan itu, menyatakan negara melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Hal itu dipertegas pada pasal 28 ayat 1, bahwa ne-gara bertanggung jawab atss perlindungan, pema-juan, penegakan dan perlindungan HAM, terhadap masyarakat. Di mana hal itu tentu merujuk pada se-luruh masyarakat, termasuk masyarakta minoritas. Hak-hak masyarakat minoritas tentu saja masyarakat pada umumnya. Tapi termasuk di antaranya, adalah hak-hak mereka yang lahir dari keminoritasannya, baik ras, suku, etnis dan agama yang mereka anut sejak lahir. Seiring dengan itu, maka hak-hak mi-noritas warga negara di negeri ini, termaktub dalam pasal 28 (A,E, G dan H) dan pasal 29 UUD 1945.

Dengan demikian, sepanjang tidak melang-gar perasaan di antara sesame anak negeri, maka sewajarnya jika hak-hak masyarakat minoritas un-tuk berkumpul dan bermusyawarah demi kepent-ingan komunitas mereka, tidak dihalangi apalagi sampai harus dilarang.Hak warga Ahmadiyah seba-gai salah satu komunitas minoritas di Indonesia, se-jak lama memang seringkali di rampas atas nama pandangan tertentu di kalngan umar Islam mayori-tas. Meski demikian, sewajarnya pula juka tuntu-tan warga minoritas agar Ahmadiyah tidak meng-gunakan symbol-simbol agama Islam mayoritas di pertimbangkan pula. Dalam kasus ini, win-win solution antara Ahmadiyah dan umat Islam mayori-tas tetap dibicarakan dalam koridor Keindonesiaa.

(21)

SINERGI

DPRD

kota Tebing Tinggi menyesalkan kegiatan seorang pen-gusaha yang menimbun dan berusaha memindahkan badan sungai untuk proyek pembangunan. Penimbunan la-han itu, diketahui tanpa secuil izin pun dari instansi terkait, sehingga mem-buat masyarakat sekitar marah dan menghentikan kegiatan penimbunan.

Dua anggota DPRD dari Fraksi Hanura Kaharuddin Nasution dan Ogamota Hulu, SH, MH, yang melihat areal penimbunan, Kamis (5/2), jadi tercengang. Pasalnya, tim-bunan tanah setinggi sekira 5 me-ter itu, telah menutup areal cekun-gan tampuncekun-gan air yang selama ini jadi saluran induk drainase di kota Tebingtinggi antara Jalan Pahlawan dan Kampung Tempel. Bersama kedua anggota Dewan itu, ikut meli-hat Kabid Pengairan, Dinas

Peker-jaan Umum Muhammad Yusuf, ST.

Menurut Kaharuddin Nasu-tion, masyarakat di Kel. Pasar

Gam-bir resah dengan aktifitas pengusaha

Rt alias A, karena menimbun banta-ran sungai kecil yang kemudian jadi drainase induk itu, tanpa ada konsul-tasi dengan warga. “Kemarin kami minta alat berat ditarik dan peker-jaan dihentikan,” terang anggota De-wan yang akrab dipanggil Gaban. Sedangkan Kabid Pengairan

M. Yusuf, ST, menegaskan proses

penimbunan lahan dan uoaya pemin-dahan badan drainase yang dilaku-kan pengusaha Asiong sama sekali tidak memiliki izin. Padahal, kata

Yusuf, penimbunan dan pemindahan

itu memiliki dampak yang luas ter-hadap lingkungan dan masyarakat. “Harusnya ada izin Amdal dalam keg-iatan ini, karena dampaknya besar,” terang Kabid Pengairan Dinas PU itu.

Anggota Dewan lainnya Ogamota Hulu, SH, MH,

mengata-kan aktifitas yang dilakumengata-kan pengu -saha Asiong telah melanggar sejum-lah peraturan. Misalnya, tentang UU No.32/2009 tentang Pengelolaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup. Juga menyalahi UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air, UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, juga UU No.41/1999 tentang Kehutanan.

Ogo-mota Hulu juga menegaskan, ada indkasi kegiatan pengusaha Asiong juga melanggar Perda Sumut ten-tang Pengelolaan DAS Terpadu.

Dikatakan, areal cekungan anak sungai di Kampung Tempel yang memanjang sejak dari Kel. Ba-gelen hingga ke Pasar Baru, sejak dulu merupakan areal tampungan air dari beberapa kelurahan. Yakni, Kel. Bandar Sono, Pasar Gambir, Rambung, dan Bagelen, di mana sejak dulu terjaga dan menjadi tan alamiah sebagai penyangga hu-tan kota. “Dikhawatirkan jika ar-eal cekungan ditutup dan drainase dialihkan, akan terjadi banjir. Ini jelas

aktifitas meresahkan,” tegas Hulu.

Anggota DPRD dari Par-tai Hanura itu, menuding Rt alias A sebagai pengusaha yang banyak melakukan pelanggar terhadap ling-kungan hidup. Misalnya, pemban-gunan Perguruan Budhi Dharma di muara sungai Bahilang. “Pergu-ruan ini menjadi penyebab banjir di inti kota selama ini,” ungkap dia. Jangan Abaikan

Kegiatan atas nama pemban-gunan, semestinya tidak mengabaikan keberadaan lingkungan, khususnya dalam menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam. Pembangu-nan yang merusak lingkungan hanya akan menimbulkan kesengsaraan bagi

seluruh makhluk hidup, baik hewan, tumbuh-tumbuhan juga manusia. Atas dasar itu, sebenarnya se-jak lama pemerintah sudah memiliki komitmen menjaga lingkungan hidup dan kerusakan, khususnya dampak dari pembangunan. Dampak pemban-gunan yang mengabaikan lingkungan hidup, dalam sejumlah peraturan me-mungkinkan agar masyarakat melaku-kan gugatan hukum terhadap pelaku pembangunan. Dalam sejumlah un-dang-undang, bahkan pengusaha yang membangun dengan mengambaikan lingkungan, kemudian terjadi kor-ban bisa menghadapi tuntuan pidana. Apa yang disuarakan DPRD kota Tebingtinggi, terkait pembangu-nan di Jalan Pahlawan dengan mel-akukan penimbunan terhadap anak sungai atau saluran drainase, jelas merupakan tindakan perusakan ling-kungan. Masyarakat di Kel. Pasar Gambir maupun Pasar Baru yang mengalami dampak dari pemban-gunan itu, semestinya melakukan tuntutan terhadap pengusaha guna menjadi pelajaran bagi masyarakat lain. “Kita mendorong masyarakat untuk mengadukan perusak ling-kungan sungai ke pihak berwajib,”

tegas aktifis lingkungan Jamnas

Ariyanto dari Forum DAS Padang.

**..Tim Sinergi

Lingkungan Hidup

Semestinya, Pengusaha Tidak Abaikan

Lingkungan Saat Membangun

(22)

SINERGI

Wanita

Ibu Harus Utamakan ASI

Kepada Bayinya

KETUA

Tim

Penggerak PKK Kota Tebing Tinggi Hj Sri Kurniah Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan meminta kepada para ibu yang memiliki bayi agar tetap mengutamakan memberi air susu ibu (Asi) dan makanan sehat serta vitamin kepada balitanya.

“Asi yang paling utama harus diberikan kepada balitanya, paling tidak sampai umur dua tahun. Untuk makanan pendamp-ingnya, harus makanan yang sehat dan mengandung vitamin,” imbuhnya pada kunjungan ke Posyandu Melati II di Jalan Letda Sujono Kelurahan Teluk Karang Kota Tebing Tinggi , Rabu (11/2).

Selain itu, Sri Kurniah Ningsih juga mengajak para ibu-ibu untuk selalu membawa anaknya ke Posyandu. Anak akan

mendapat imunisasi dari penyakit campak agar ketahanan tubuh anak kebal dari berbagai penyakit. Bukan itu saja, para ibu rumah tangga juga diharapkan selalu berprilaku hidup sehat dan bersih untuk menjaga kesehatan kelu-arga. Hidup sehat dalam keluarga harus selalu diterapkan. “Kalau ibu sehat, balitanya juga akan sehat,” jelasnya.

Kepada ibu-ibu hamil, Sri Kurniah Ningsih meminta untuk menjaga kandungan dengan sebai-knya supaya melahirkan anak-anak yang sehat, terutama harus terus memeriksakan kehamilan-nya ke posyandu dan bidan terdekat. “Konsumsi makanan bergizi untuk pertumbuhan janin di dalam agar sehat,” pintanya.

Menurutnya, disetiap

posyandu yang ada di tingkat kelurahan harus ada dokter yang ikut terutama dokter bertugas di Puskesmas dalam kegiatan posyandu. “Selain dokter yang bertugas, Camat dan Lurah harus terus memperhatikan kegiatan pelaksanaan posyandu. Apa yang menjadi keluhan masyarakat harus segera ditanggapi,” pungkas Sri Kurniah Ningsih.

Selain meninjau Posyandu Melati II, rombongan juga mel-akukan kunjungan kebeberapa po-syandu dan Paud lainnya seperti Paud Kasih Ibu di Teluk Karang. Ketua TP PKK Tebing Tinggi meminta pada guru dan orang tua untuk terus mengajarkan mem-baca Al Quran, mengambil air wudlu dan bacaan sholat yang benar. **..Tim Sinergi

(23)

SINERGI

WALIKOTA & WAKIL WALIKOTA TEBING TINGGI

SERTA JAJARAN PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

MENGUCAPKAN :

TURUT BERDUKACITA ATAS WAFATNYA H.BURHANUDDIN MANURUNG.SH

TUTUP USIA 75 TAHUN DI KOTA MEDAN

(24)

SINERGI

Lensa Pemko

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan Sigiling Lestari

(25)

SINERGI

Bunda Paud Mengunjungi Paud Kasih Dan Posyandu Melati Di Jalan Letda Sujono Kelurahan Teluk Karang

PELANTIKAN IKATAN PERSAUDARAAN HAJI (IPHI)

MUSLIMAT SE-KOTA TEBING TINGGI

(26)

SINERGI

Acara Pencanangan Bulan K3 Nasional Tahun 2015 Kota Tebing Tinggi

Penutupan Bimbingan Teknis Penatausahaan Implementasi Simda Keuangan Berbasis Aktual Update

(27)

SINERGI

Kunjungan Menteri PU Dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono Melihat Pembangunan Bendung Gerak Bajayu

Walikota Tebing Tinggi Safari Subuh Di Mesjid Al-Fattah

Komplek Perumahan Polisi Sei Segiling

(28)

SINERGI

Coffee Morning Muspida,Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Dan Tokoh Pemuda

Gambar

Gambar Di Ambil Dari : butonpos.com

Referensi

Dokumen terkait

Namun penggunaan varietas baru pada suatu lahan dihadapkan kepada sejumlah permasalahan, diantaranya adalah kemampuan adaptasi tanaman yang rendah sehingga sering

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang menjadi salah

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai hak akesibiltas yang merupakan bagian dari hak asasi manusia dan ketersediaan jaminan hukum di Indonesia tentang hak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan

Sebab bukti yang sah ten- tunya dalah suatu bukti tertulis yang autentik yang menerangkan tentang suatu hal, agar hal tersebut mempu- nyai dasar kekuatan hukum

Untuk semua teman Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya angkatan 2009 dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dengan

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan penanaman nilai-nilai Ukhuwah Islamiyah fi din al-Islam dalam penelitian ini adalah kegiatan dalam

482/PK/Pdt/2014 yang me- menangkan pihak pembeli sedangkan pemilik tanah sesungguhnya hanya diarahkan untuk menuntut penjual dengan meminta hasil penjualan yang dilakukan