• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Zikri Sikumbang, Ba

Dalam dokumen MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI (Halaman 55-57)

Sedangkan di Kota Paria- man Sumatera Barat yang diikuti dan disaksikan oleh penulis pada tanggal 9 Nopember 2014, meny- ambut dan memeriahkan kedata- ngan 1 Muharram 1436 H, tahun ini bertepatan dengan 25 Oktober 2014 yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Pariaman (Pia- man) untuk baralek (acara) besar yaitu menggelar Perayaan Budaya Hoyak Tabuik. Lambang bersa- tunya masyarakat Padang Paria- man, meski berbeda visi namun misinya tetap sama yaitu mem- bangun Negeri untuk kelangsun- gan masa depan anak kemanakan.

Dari berbagai kalangan yang dikutip penulis mengatakan, Perayaan tabuik diangkat dari per- ingatan terbunuhnya cucu Nabi Mu- hammad SAW dalam peperangan di Padang Karbala. Di kota Paria- man, Tabuik ada memiliki dramatis dalam pengembangan Islam yang ingin pula membuat ritual sebagai rasa hormat dan cinta kepada garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Sehingga masyarakat Pariaman termotivasi untuk memperingati peristiwa itu dengan tujuan mem- pererat tali silaturrahim sesama warga Pariaman di kampung mau- pun di rantau guna membangun

ekonomi dengan gotong-royong. Alek (pesta) budaya mahoy- ak (menggoyang) atau menggotong Tabuik berbentuk rekaan Buraq yang membawa Thabot (peti). Rangkaian prosesi rentang waktu selama 10 hari, juga diadakan rit- ual namanya maradai (berkumpul menghimpun dana) masyarakat di kampong dan badoncek (me- nyumbang) bagi masyarakat di perantauan. Hasil badoncek dan maradai digunakan untuk membi- ayai pembuatan Tabuik, untuk ini Pemerintah Kota Pariaman juga ada anggarannya dalam APBD sebesar Rp 150.000.000,- (Sera- tus Lima Puluh Juta Rupiah) untuk dua buah Tabuik setiap tahunnya.

Walikota Drs. Mukh- lis Rahman MM, diakuinya me-

mang fokus mengembangkan

pesta budaya Tabuik dari tahun ke tahun, karena Tabuik meny- umbang peningkatan kunjungan wisatawan ke kota Pariaman.

Ini terbukti dengan pening- katan dengan kunjungan wisata- wan selama lima tahun belakangan. Pada tahun 2009 jumlah kunjun- gan 69.699 orang sedangkan tahun 2014 meningkat menjadi 791.624 orang, ujarnya kepada Wartawan.

Selanjutnya di terangkan

Walikota Mukhlis, Kota Pariaman akhir-akhir ini bertambah ramai di- kunjungi wisatawan pada hari libur dan momen lainnya, untuk melihat destinasi alam yang dimiliki Kota Pariaman antara lain : Pantai Gon- doriah, Pantai Kata, Pantai Cermin, Penangkaran Penyu. Di sepanjang Pantai ini dibawah pohon yang rindang, Etek, Uni, Ajo berjualan makanan ciri khas Kota Pariaman, Sala-sala lauk (Ikan di goreng tepung, bermacam gorengan dipa- jangkan. Dan Kedai Nasi sex mak- sudnya nasi putih dibungkus daun bentuknya seperti piramid, dihi- dangkan bermacam ikan dan tidak ketinggalan dengan ikan bada balado hijau (ikan teri tawar dig- oreng dan dberi cabe hijau rebus). Makanan ciri khas ini su- dah dirasakan oleh penulis lang- sung singgah ke lokasi Pantai Gondoriah, selesai makan ma- las rasanya untuk beranjak dari warung itu, karena di terpa an- gin dari laut Samudera India dan menyaksikan para Nelayan yang baru pulang melaut menangkap Ikan yang diiringi dengan burung camar laut. Sampai di tepi pantai para nelayan bergotong royong untuk mengangkat sampan yang memakai palang kiri dan kanan.

1 Muharram

adalah merupakan tahun baru bagi umat Islam di seluruh dunia, untuk di Indonesia berbagai kegiatan yang Islami dilaksanakan. Salah satu contoh di Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, memeriahkan tahun baru Islam 1 Mu- harram 1436 H telah dilaksanakan berbagai acara, antara lain lomba hapal ayat pendek, sholat jenazah berjamaah, busana muslim, menyantuni anak yatim, pembacaan deklarasi sebe-

lum pawai ta’aruf oleh Dinas Pendidikan dan MUI, isinya

menyatakan Generasi muda anti Narkoba dan bebas but abaca Alqur’an, acara ini semua dipusatkan di Lapangan Merdeka jalan Dr. Sutomo kota Tebing Tinggi disaksikan Walikota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM dan Unsur Muspida, MUI.

SINERGI

Selain tempat wisata di atas, kami juga menawarkan kepada wisa- tawan menikmati wisata bahari yang berada pada gugusan pulau - pulau kecil yang terkenal den- gan keindahahn surga dibawah lautnya, diantaranya pulau Angso, Pulau Kasiak. Masih banyak tem- pat wisata lainnya yang ada di Kota Pariaman. Tutur Walikota.

Menurut pengamatan pe- nulis, sebelum acara puncak pesta budaya tabuik dilaksanakan, pada 9 November 2014 kedua tabuik pasa dan tabuik subarang, bagda subuh telah dibawa kelapangan tugu Tabuik diiringi dengan Tam- bur tasa (Gendang) dimainkan oleh anak Nagari yang dikawal oleh Tuo Tabuik subarang Mamak

Syafrudin Cu’uang dan Tuo Tabuik

pasa Mamak Zulbakri. Karena ribuan wisatawan telah hadir un- tuk menyaksikan acara istilahnya Tabuki naek pangkek (Pangkat). Tepatnya setelah shalat Dzuhur, acara Budaya mahoyak Tabuik diawali dengan pembacaan ayat Al-Qur’an kemudian dilanjutkan

dengan tarian kolosal dan parade gandang tasa, musik kolaborasi di tampilkan oleh siswa siswi Kota Pariaman. Atraksi yang cukup meriah ini dibina oleh Ribut Anton Sujarwo Ketua Sanggar Darak Badarak kota Pariaman,.

Perwakilan Duta Besar Iran Hojatullah Ibrahimmiyan sambutannya berbahasa Iran (Per- sia) yang di terjemahkan juru Ba- hasanya antara lain mengatakan, Pesta Budaya Tabuik ini layak menjadi Destinasi tujuan wisata islami Internasional, dan telah dipernalkannya tentang kemeri- ahan pesta budaya tabuik kepada rakyat Iran. Ada dua kota di Iran, Kota Kashan dan Kota Kum men- yatakan minat untuk menjadi Kota Kembar dengan Kota Pariaman.

Walikota Pariaman Drs. Mukhlis R.MM, pada acara ini sambutannya antara lain men- gatakan, Pesta Budaya Tabuik tidak sekedar pelestarian nilai- nilai Budaya. Namun juga mem-

berikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi kreatif di

Kota Pariaman, seperti Jasa, Kera- jinan, Restoran, dan Perhotelan. Pesta budaya Tabuik juga meny- umbang peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman. Selanjutnya dikatakan, pada pesta Tabuik tahun ini pengunjung ter- lihat paling ramai mencapai pu- luhan ribu memadati kota Pari- aman, tentunya pengunjung ini pasti berbelanja jika seorang pen- gunjung berbelanja Rp 50.000,- saja di kota Pariaman, maka bisa dibayangkan berapa jumlah per- putaran uang pada acara puncak ini, dihimbau kepada seluruh pen- gusaha tujukan keramah tamahan serta dengan harga yang cukup se- derhana murahnya. Kata Walikota. Pada acara puncak 2 buah Tabuik yang akan dibuang kelaut di pantai Gondoriah yang tidak jauh jaraknya dari lapangan tem- pat acara, terlihat hadir tokoh Na- sional Sumatera Barat Ketua DPD RI Irman Gusman, wakil Duta Besar Iran Hojatullah Ibrahim- miyah, Ketua DPD PKDP dari sejumlah provinsi di Indonesia, Wakil Walikota Dr. Genius Umar S.Sos, M.Si, SKPD, Ketua DPRD kota Pariaman Drs. Mardilan MN, Danrem 032 Brigjend TNI Widangko Hendra, Bupati Pa- dang Pariaman Ali Mukhni, Ka- polres Pariaman AKBP Gandung D Wardoyo, ALim ulama, Niniak mamak, Cerdik pandai, Urang tuo, serta undangan lainnya.

Jon Iswandi pemuka

masyarakat dan Syaiful dari Pers

mendampingi penulis mengata- kan, diakuinya pengunjung be- gitu banyak dari tahun-tahun yang lalu, selain dari dalam daerah Sumatera Barat, ada yang datang dari Pekan Baru, Medan, Jakar- ta, Bengkulu, Batam, dan daerah lain. Harapan kami kepada orang yang dirantau, pulanglah basamo untuk menyaksikan acara hoyak Tabuik dan acara lainnya, anak kemanakan kita tidak lupa dengan daerah asalnya, begitu juga den- gan penulis-penulis lainnya mari kita berkumpul sekali setahun is- tilah nya SACIOK BAK AYAM BAK BASI, ujarnya bercampur bahasa Minang kepada Penulis.

Tabuik Pasa & Tabuik Subarang

SINERGI

Dalam dokumen MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI (Halaman 55-57)

Dokumen terkait