ada maupun yang akan dikembangkan.
Tahun 2007 dibentuk unit pengelola teknologi infor- masi, yakni Bagian Pengembangan Sistem Informatika dan Bagian Pemeliharaaan Sarana Informatika di bawah Biro Hukum dan Humas. Sebagai langkah awal, dalam rangka mendapatkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan sumber daya sistem informasi, maka dilaku- kan audit sistem informasi di lingkungan MA dan peradilan di bawahnya. Dari hasil audit terlihat tingkat pengelolaan sistem informasi sangat rendah, khususnya kemampuan SDM-nya, sedangkan kebutuhan informasi sangat ting- gi, terutama terhadap informasi perkara, keuangan, aset dan SDM. Maka prioritas utama kebijakan MA yang saat itu baru mendeklarasikan SK KMA No.144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan adalah me- revitalisasi Sistem Informasi Administrasi Perkara, Sistem Informasi SDM, Sistem Informasi Keuangan dan Sistem In- formasi Aset yang sudah ada, baik melalui anggaran DIPA maupun bantuan donor.
Arah Pembaruan Teknologi Informasi
Pada Cetak Biru Mahkamah Agung RI Tahun 2010– 2035 terdapat arah pembaruan teknologi informasi dalam rangka mendukung tercapainya visi Mahkamah Agung, yakni terwujudnya Badan Peradilan yang Agung. Menun- tut segenap pemangku kepentingan di lingkungan MA dan badan peradilan di bawahnya menempatkan pembenah- an TI sebagai salah satu prioritas perubahan. Maka per- lu ada kejelasan arah strategis yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan dan menentukan peran dan po- sisi TI sebagai instrumen pendukung yang strategis dalam melakukan modernisasi badan peradilan. Selain itu, MA perlu melakukan sinkronisasi antara peran dan dukungan teknologi terhadap regulasi yang berlaku dalam badan peradilan.
Secara ringkas, sasaran penerapan TI di MA dapat dirumuskan sebagai sarana pendukung untuk mencapai: a. peningkatan kualitas putusan, yaitu dengan penye-
diaan akses terhadap semua informasi yang relevan dari dalam dan luar pengadilan, termasuk putusan, jur- nal hukum, dan lainnya;
b. peningkatan sistem administrasi pengadilan, meliputi akses atas aktivitas pengadilan dari luar gedung, mi- salnya registrasi, permintaan informasi, dan kesaksian; c. pembentukan eisiensi proses kerja di lembaga
peradilan, yaitu dengan mengurangi kerja manual dan menggantinya dengan proses berbasis komputer; d. pembentukan organisasi berbasis kinerja, yaitu dengan
menggunakan teknologi sebagai alat untuk melakukan pemantauan dan kontrol atas kinerja;
e. pembentukan lingkungan pembelajaran dalam orga- nisasi, yaitu dengan menyediakan fasilitas e-learning atau pembelajaran jarak jauh.
Hal-hal di atas saling berkaitan erat, sehingga ada kebutuhan untuk mengelola informasi dalam lembaga peradilan secara terintegrasi. Gambaran saling keterkait- an kebutuhan informasi di lembaga peradilan dapat dilihat pada bagan berikut.
Gambar 1 : Bagan Sistem Informasi Mahkamah Agung Terintegrasi Untuk mewujudkan sistem informasi Mahkamah Agung Terintegrasi, tahapan pengembangan TI di MA dan badan-badan peradilan di bawahnya dalam 25 tahun ke depan akan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Tahap I, selama 5 tahun pertama. Sasarannya adalah optimalisasi investasi TI yang sudah ada, integrasi data dan informasi, serta penyiapan regulasi dan per- ubahan kultur kerja dalam rangka menyongsong era bekerja berbasis TI;
2. Tahap II, selama 10 tahun kedua. Sasarannya ada- lah terciptanya sistem informasi yang konsisten untuk seluruh lembaga peradilan sehingga memungkinkan pemanfaatan data dan informasi untuk menjaga kesa- tuan hukum dan membuka peluang untuk peningkatan akses terhadap layanan pengadilan;
3. Tahap III, selama 10 tahun ketiga. Sasarannya adalah diintegrasikannya proses peradilan dengan para pe- mangku kepentingan lainnya, termasuk para penegak hukum lain, dalam kerangka menuju sistem pelayanan hukum terpadu (integrated justice system).
SI ST EM I N FORM ASI
Master Plan SIMARI Tahun 2011–2014
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi infor- masi dan komunikasi serta tuntutan kebutuhan dalam penerap an UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan In- formasi Publik, UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dan SK KMA No 144 Tahun 2007 tentang Keterbu- kaan Informasi di Pengadilan, MA beserta seluruh jajaran peng adilan di bawahnya telah banyak melakukan usaha pengembangan teknologi dan sistem informasi, antara lain: Sistem Informasi Administrasi Perkara (SIAP), Sistem Informasi Pengaduan dan Permohonan Informasi, Sistem Pelaporan Administrasi dan Uang Perkara Pengadilan melalui SMS, dan Sistem Informasi Putusan Perkara Pen- gadilan. Namun semua sistem dan aplikasi tersebut hingga saat ini masih berjalan sendiri-sendiri, belum terintegrasi, sehingga baik dari segi pengembangan maupun pemeli- haraannya belum optimal. Sesuai dengan arahan strat- egis TI pada Cetak Biru Mahkamah Agung RI 2010–2035 pada halaman 77, maka Biro Hukum dan Humas pada Tahun Anggaran 2010 membuat Master Plan (Rencana Induk) SIMARI untuk priode 4 tahun (2011–2014). Agar tujuan pengembangan SIMARI dan tujuan MA searah, maka pada Master Plan SIMARI ditetapkan visi dan misi SIMARI. Visi SIMARI adalah “Menjadikan MA organisasi modern berbasis TI Terpadu yang mendorong terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung” sedangkan misi SIMARI adalah “Meningkatkan kredibilitas dan transparan- si badan peradilan dalam memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan melalui sistem informasi yang akurat, ce- pat, mudah diakses dan transparan.”
Gambar 2 : Relevansi visi dan misi SIMARI dan MA
Berdasarkan asesmen kinerja sumber daya sistem infor- masi organisasi MA yang ada, maka pada Master Plan SIMARI 2010–2014 ditetapkan target pengembangan SI- MARI sebagaimana pada gambar arsitektur SIMARI beri- kut ini.
Gambar 3 : Arsitektur SIMARI 2011–2014
Road Map SIMARI Terinteg rasi
Sebagaimana target penerapan teknologi informasi selama 25 tahun ke depan, maka pada Master Plan SI- MARI ditetapkan road map Pengembangan SIMARI Terin- tegrasi mulai tahun 2011 sampai dengan 2014 sebagaima- na pada bagan berikut.
Gambar 4 : Road Map Pengembagan SIMARI Terintegrasi 2011–2014
Pengembangan SIMARI Terpadu
Sesuai dengan road map yang telah dietapkan pada Master Plan SIMARI tahun 2011–2014, maka MA perlu mengembangan SIMARI Terpadu sebagai salah satu upa-
ya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat belum tersedianya aplikasi TI yang mendukung pemilik proses bisnis untuk bekerja secara terintegrasi satu dengan lainnya, mulai dari unit kerja Kepaniteraan MA, Biro Kepegawaian, Biro Perencanaan, Biro Keuangan, Biro Perlengkapan, hingga Biro Umum. Dengan SIMARI Terpadu, maka sistem penyimpanan data dan pelaporan dapat dilakukan secara elektronik dengan cepat, akurat dan mudah. Blok-blok pengembangan sistem yang telah dilakukan pada tahun 2011 seperti pada gambar 5.
Sebuah sistem informasi berkembang bagaikan spi- ral. Setiap saat cakupan modulnya akan semakin luas dan saling terintegrasi. Demikian pula halnya dengan SIMARI. Pengembangan SIMARI menggunakan metode siklus hi- dup pengembangan sistem SDLC (System Development Life Cycle). Pengembangan SIMARI Tahun 2013 ada- lah untuk menghasilkan SIMARI Terpadu yang mengin- tegrasikan data satker-satker dengan data SIMARI dan menambahkan beberapa itur baru sebagaimana terlihat pada bagan berikut.
a. Peningkatan portal SIMARI
SIMARI yang sudah terbangun saat ini masih terbatas pada modul-modul sistem informasi yang dibangun untuk kepentingan dukungan kerja pada manajemen biro-biro yang ada pada lingkungan Badan Urusan Administrasi. Kemampuan fungsi manajemen usernya masih terbatas pada penanganan user yang ada pada modul-modul yang ada tersebut. Maka dalam rangka membuka SIMARI untuk menerima modul-modul sistem informasi dari luar satker BUA, perlu dilakukan pengembangan direktori aktif men- jadi SIMARI domain semua modul. Perubahan baru pada portal SIMARI yang baru adalah:
• performance backend, frontend, user management,
dan layout;
• interkoneksi antar database;
• kemudahan implementasi jika ada perubahan platform database dan/atau aplikasi mudah untuk diimplemen- tasikan kembali;
• fungsi RSS (Really Simple Syndication) pada portal SI- MARI untuk dapat interkoneksi berita dengan website lainnya;
• optimalisasi itur EIS.
b. Pembuatan Application Programming Inter- face (API)
Dalam rangka sinkronisasi database kepegawaian dari satker Badilum, Badilag dan Badilmiltun dengan database kepegawaian SIMARI yang dikelola oleh Biro Kepega- waian BUA, maka pada SIMARI dikembaagkan API yang memungkinkan integrasi data antara 2 platform aplikasi kepegawaian pada 6 eselon satu MA.
c. Pembuatan absensi online
Fitur ini menarik data absensi dari mesin absensi elek- tronik di 6 satker Eselon I MA ke server SIMARI sehingga seluruh data absensi elektronik pegawai akan tersimpan pada server database kepegawaian Biro Kepegawaian BUA yang memudahkan siapapun untuk melihat absensi dirinya atau bawahannya setiap hari secara online dalam mendukung fungsi kontrol internal.
d. Pengembangan itur fungsi manajemen kepegawaian
Selain integrasi database kepegawaian dan data absensi, pada Sistem Informasi Kepegawaian juga dikembangkan beberapa fungsi lain yang dapat meningkatkan kinerja ap- likasi, antara lain:
Gambar 5 : Model Integrasi SIMARI (Sumber: Dokumen SRS SIMARI TA 2011)
• Pembuatan modul Baperjakat Mahkamah Agung;
• Pembuatan Dynamic Query;
• Pembuatan modul Tata Naskah Kepegawaian;
• Pembuatan modul Cetak SK Online;
• Pembuatan modul SKP;
• Pembuatan modul import data diklat pegawai;
• Penambahan fungsi-fungsi aplikasi rekrutmen CPNS/ hakim adhoc online;
• Optimalisasi modul remainder untuk data pensiun
pegawai, kenaikan pangkat pegawai serta kenaikan gaji berkala.
Sistem Informasi Manajemen
SIMARI dikembangkan untuk mendukung manaje- men dalam memperoleh informasi sebagai dukungan un- tuk melakukan sesuatu dalam kegiatannya yang biasanya disebut Sistem Informasi Manajemen (Management Infor- mation System). Setiap level manajemen dari level bawah (operator), manajemen bawah (low level management), manajemen menengah (middle management), dan mana- jemen atas (top level management) berbeda hak aksesn- ya. Untuk dapat mengakses SIMARI, semua pegawai MA dan pengadilan (sebanyak 30 ribuan), harus mempunyai user id dan password. User ID SIMARI sekaligus menjadi alamat email dengan notasi: <user_id>@mahkama- hagung.go.id. Pegawai yang mempunyai user id dapat memanfaatkan itur-itur yang ada dalam SIMARI sesuai dengan otoritas dan wewenang masing-masing.
Fitur-itur yang ada dalam SIMARI sesungguhnya meng- gantikan pekerjaan secara manual menjadi otomatis de- ngan dukungan dokumen elektronik (e-doc). Beberapa itur elektronik tersebut adalah:
a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Online
Modul aplikasi ini mendukung pekerjaan sejak penetap- an rencana kerja pegawai sampai menghitung nilai DP3, semua dilakukan oleh sistem secara elektronik.
b. Absensi Online
Rekaman data absensi pegawai di semua mesin absen- si yang terhubung ke server SIMARI akan dapat diakses secara realtime untuk dapat dilihat kembali dan direkap untuk keperluan pengelolaan pegawai.
c. RKA Online
Dalam rangka pemberantasan korupsi, semua K/L, mu- lai tahun 2014, harus mempunyai aplikasi RKA Online yang digunakan untuk pengajuan dan penilaian RKAKL secara elektronik (online), mengantikan sistem manual peng ajuan secara langsung atau tatap muka.
d. Pertukaran dokumen elektronik (e-doc)
Sesuai dengan kebutuhan unit kerja masing-masing, sistem pelaporan berupa dokumen laporan antara sat- ker seperti LAKIP, Renja, Poile, dan lain-lain dapat dilakukan melalui itur komunikasi data yang tersedia pada SIMARI.
e. Mailing list (milis) Mahkamah Agung
Setiap pegawai MA dan pengadilan seharusnya memi- liki email dengan domain mahkamahagung.go.id. Den- gan demikian, pegawai yang memiliki user id akan dapat memanfaatkan pertukaran informasi antara lain: mailing list (milis), chatting, dan forum diskusi.
Dapat disimpulkan, SIMARI merupakan ikon sistem informasi sebuah organisasi MA berbasis korporasi (en- terprise), di mana modul-modul sistem informasi di dalam- nya saling berhubungan satu sama lain, yang berasal dari seluruh satker atau unit kerja yang ada untuk mendukung terwujudnya membaga peradilan yang agung. Pengem- bangan SIMARI sejak tahun 2011 menggunakan acuan Master Plan SIMARI 2011–2014 yang disusun mengikuti arahan strategis teknologi informasi yang ada pada Cetak Biru Mahkamah Agung 2010–2035.
Sesuai dengan dinamika sebuah organisasi, tidak ke- cuali MA, sudah tentu ada pengaruh perubahan lingkung- an (environment) system, baik regulasi, teknologi maupun kebutuhan. Maka SIMARI senantiasa berkembang dan dievaluasi untuk dilakukan pengembangan berikutnya se- cara terus menerus dengan menggunakan kaidah system development life cycle (CDLC).
* Penulis adalah Kepala Bagian Pengembangan Sistem Informatika, Biro Hukum dan Humas, Badan Urusan Administrasi, MA RI
MENYAMPAIKAN laporan kepada publik merupa- kan sebuah kewajiban yang umum dilakukan oleh institusi negara. Tak kecuali Mahkamah Agung. Sebagai lembaga tinggi negara di bidang hukum, MA setiap tahun melapor- kan hasil kerjanya kepada publik dalam sidang pleno lapor- an tahunan. Laporan Tahunan 2013 akan diselenggarakan pada 18 Februari 2014 di auditorium Gedung Sekretariat MA di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat.
Dalam laporan tahunan tersebut, Ketua MA akan me nyampaikan kinerja MA di tahun 2013 kepada publik. Materi laporan tahunan 2014 akan dimuat dalam Majalah Mahkamah Agung (MMA) pada edisi berikutnya, yaitu edisi keempat. Kelompok Kerja Penyusunan Laporan Ta- hunan MA dipimpin oleh Tri Diana Widowati, SH., M.Pd. Rapat penyusunan laporan tahunan dimulai sejak Desem- ber 2013, kemudian dilanjutkan pada 8-9 Januari 2014. Keduanya dilaksanakan di Sahira Hotel, Bogor.
Dalam proses penyusunannya, Laporan Tahunan ini melibatkan empat lingkungan peradilan, yai- tu peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Masing–masing lingkungan peradilan mengajukan produk unggulannya di tahun 2013. Para tim penyusun yang tergabung dalam Kelompok Kerja Laporan Tahunan akan mengumpulkan bahan–bahan dan mengharmo- nisasinya sehingga menjadi satu kesatuan tulisan.
Laporan tahunan 2013 ini dibagi dalam 6 bab, yaitu:
1. Manajemen Perkara; 2. Akses terhadap Keadilan; 3. Pengawasan Internal;
4. Manajemen SDM, Alokasi, dan Realisasi Anggaran serta Manaje- men Aset;
5. Penelitian, Pengembangan Pendidikan, dan Pelatihan Hukum dan Peradilan;
6. Peran-Serta Mahkamah Agung dalam Forum Internasi- onal;
Ketua tim kelompok kerja berharap, Laporan MA Tahun 2013 akan tampil lebih baik dari segi isi maupun penampilan. “Laporan Tahunan merupakan salah satu media komunikasi instansi kepada publiknya, dalam hal ini MA. Melalui buku laporan tahunan yang akan dibuat inilah, publik dapat mengenal dan mengetahui kinerja MA,” ung- kap Tri Diana Widowati
Perhelatan laporan tahunan ini juga akan dimeriahkan oleh kegiatan Pameran Kampung Hukum MA.
(IFH/MMA)