• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Pelatihan Teknis di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Takalar

1. OUTPUT Dokumen hasil tes evaluasi pemahaman Permendagri

Nomor 7 tahun 2019 dan Permendagri Nomor 109 tahun 2019

2. Dokumen hasil simulasi peserta bimtek dalam mengisi formulir persyaratan dokumen kependudukan secara tepat. 3. Dokumen hasil simulasi SIAK online.

2. OUTCOME 1.Meningkatkan kemampuan

brainware dukcapil dalam pelayanan dokumen kependudukan secara online. 2.Meningkatnya kepuasan

masyarakat atas pelayanan dokumen kependudukan secara daring.

3.Meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk

daring.

Sumber : Data sekunder Dukcapil Kab. Takalar (2020)

Menurut AR selaku Kasi. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Takalar, mengatakan bahwa:

“Dalam upaya melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam hal ini bimtek yang kami lakukan, tentunya kami di disdukcapil memiliki tantangan yang sangat luar biasa selama pandemic covid, karena beberapa pelayanan dibatasi karena khawatir penularan covid, jadi kami melaksanakan bimtek dengan tujuan memperkuat brainware dalam memenuhi kebutuhan dan hak masyarakat dalam menjalakan teknologi dan aplikasi. Persoalan tujuan diklat sebenarnya itu setiap tahun berubah tergantung dengan situasi dan kondisi dari aparatur itu sendiri. Kedepan harapan saya nantinya ada bimtek khusus terkait dengan bagaimana cara aparatur dalam melayani masyarakat karena itu jujur masih kurang. (Wawancara 20 Oktober 2020)”

Atas pernyataan dari informan diatas, bahwa saat ini dalam proses pelayanan menghadapi situasi yang sangat sulit akibat dari covid-19 yang sedang mewabah. Akibatnya aturan pemeritntah dalam menanggulangi penyebaran covid-19 ini berefek terhadap seluruh instansi pemerintah termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Takalar. Pelaksanaan pelatihan tentu memiliki tujuan dan capaian tersendiri dalam setiap pelaksanaannya. Artinya tujuan dan capaiannya itu dinamis, mengikuti perkembangan dan kebutuhan pegawai dalam melayani masyarakat. Secara yuridis itu sudah diatur dan dijabarkan dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014, yang selanjutnya pelayanan secara daring diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2019.

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Takalar mengatakan:

“Pelayanan ke masyarakat tidak boleh terputus sekalipun di mas pandemi tetapi dengan cara yang tidak seperti biasa. Dulu kita melayani secara tatap muka tetapi sekarang berbeda kita laksanakan secara daring. Maka dari itu kita meningkatkan kapasitas dari pegawai untuk memahami pelayanan dokumen secara daring, jadi tidak ada alasan dalam memberikan hak masyarakat dan kami memenuhi kewajiban sebagai aparatur (wawancara 20 oktober 2020) ”

Selanjutnya Z selaku peserta bimtek dan menjabat sebagai ADB atau Pengadministrasian data, Penyajian, dan Publikasi mengatakan bahwa: “Perbandingan sebelum dan sesudah diberikan pemahaman terkait dengan pelayanan pada saat bimtek itu sangat berpengaruh bagi diri saya pribadi. Sebelumnya kami melayani secara langsung tapi sekarang kami melayani via wa saja, kami tetap berkantor tapi membatasi masyarakat. Masyarakat yang ingin mengurus dokumen kependudukan hanya cukup chat WA saja dengan menyertakan dokumen yang dibutuhkan dan setelah itu kami akan kerjakan dan akan kirim ke alamat email pemohon yang tertera (Hasil wawancara pada 15 Oktober 2020)”.

Suatu kunci keberhasilan dalam pelatihan teknis itu dilihat dari prosesnya serta output darui pelatihan itu sendiri. Ada perubahan yang signifikan dalam pelayanan tapi tidak sedikitpun mengurangi substansi dari pelayanan itu sendiri. Ada proses transformasi dalam bidang pelayanan yang menjadi senjata pamungkas OPD termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Takalar menjawab tantangan zaman. Hal ini bisa dikatakan efektif apabila mampu mendongkrak pelayanan sebelum adanya pelayanan daring. Tentunya ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat juga karena tidak harus datang dan bersentuhan

penyebaran covid-19 di Kabupaten Takalar.

Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh HN selaku peserta diklat dan Pengadministrasian Kependudukan yang mengatakan bahwa:

“Banyak perubahan terjadi selama covid 19 hadir, terutama dalam pelayanan disini, tetapi kami tidak boleh lupa akan tanggung jawab untuk melayani masyarakat. Saya sangat mengapresiasi gebrakan yang dilakukan oleh disdukcapil dengan melayani via online saja, masyarakat aman dan tetap mendapatkan pelayanan serta tetap mendapatkan dokumen yang diperlukan, begitupun dengan kami sebagai pelaksana tetap menjalankan tugas dan bisa menekan angka penularan covid 19, artinya pelaksanaan bimtek itu sangat kami butuhkan terkait dengan bagaimana inisiatif terbaru dalam melayani masyatrakat dalam kondisi seperti ini. Hanya orang yang mau mengurus KTP saja yang bisa kami layani dengan langsung karena harus difoto tetapi tetap menjalankan protocol kesehatan. Cuma saya secara pribadi persoalan skil Alhamdulillah sudah meningkat tetapi kami masih kekurangan computer dikarenakan anggarannya dialihkan ke penanganan covid (Hasil wawancara pada tanggal 20 Oktober 2020)”.

Penyebaran covid-19 memang menjadi suatu tantangan yang sangat luar biasa yang berefek terhadap kondisi sosial, politik, perekonomian dan kesehatan. Maka dari itu agar tidak berhenti dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Maka perlu ada terobosan yang luar biasa dalam menjalankan proses pelayanan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai pelaksana yang mempunyai tugas mengurusi dan menerbitkan dokumen- dokumen yang dibutuhkan oleh masyarakat itu harus memiliki integritas dan professional dalam melayani. Langkah dalam meningkatkan kualitas aparatur itu dibuktikan dengan adanya kegiatan pengembangan dalam pelatihan teknis.

pengembangan sumber daya manusia di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Takalar sudah dilaksanakan dengan baik dengan melihat kebutuhan dari aparatur itu sendiri kemudian dilihat dari kebutuhan masyarakat. Hal itu bisa dilihat dengan diadakannya pelatihann teknis yang dilakukan beberapa minggu yang lalu terkait dengan minimnya pemahaman aparatur terkait penggunaan dan pemanfaatan data serta pelayanan daring itu kemudian bisa dipenuhi melalui kegiatan tersebut. Hal itu dibuktikan dengan kinerja aparatur dalam melayani masyarakat secara online saat pandemi covid 19.

Maka dari itu sesuai hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia itu sudah berjalan sesuai dengan apa yang menjadi kekurangan serta kebutuhan dari aparatur sipil Negara dalam menjalankan tugasnya dengan mempertimbangkan beberapa aspek, Akan tetapi persoalan etika dalam melayani masyarakat via daring itu kurang dipahami oleh pegawai.

Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2019 yang mengatur tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan secara Daring menunjukkan bahwa:

1. Instruktur, dalam pelaksanaan bimtek instruktur yang ditunjuk dalam mengelola atau mengatur berjalannya sudah berjalan dengan baik. Karena sudah sesuai dengan kriteria seperti dalam mengelola forum serta sudah berpengalaman dalam menggunakan berbagai teknologi dan aplikasi dalam berbagai kegiatan.

2. Peserta pelatihan,peserta pelatihan yang mengikuti bimbingan teknis sangat antusias tetapi tidak ada proses seleksi dalam mengikuti bimbingan teknis tersebut dikarenakan kegiatan tersebut tergolong kegiatan internal.

3. Metode, peserta mampu memahami materi yang disampaikan karena metode yang diberikan itu sangat mudah dan sudah sesuai dengan materi yang diberikan. Hanya saja peserta pelatihan terkadang jenuh dalam proses berjalannya materi dan itu bisa membuat jalannya penerimaan materi akan kurang diserap oleh pegawai.

4. Materi, dalam pengelolaan sumber daya manusia materi yang diberikan terhadap peserta itu sifatnya berbasis kebutuhan dan kondisional. Dalam kegiatan tersebut ada 5 materi yang diberikan untuk menunjang kapasitas dari peserta diklat atau bimtek dan sudah sesuai dengan kebutuhan pegawai

akan tetapi etika pelayanan tidak terlalu disampaikan dan akan berefek pada kualitas pelayanan daring.

5. Tujuan diklat sudah terlaksana dengan baik dengan berpatokan pada landasan yuridis yang mengatur tentang pelatihan dan pelayanan daring. terkait dengan tujuan diklat hal itu berdasarkan regulasi dan kebutuhan dari pegawai itu sudah terpenuhi. Hanya saja dalam proses pelayanan pegawai terkendala dengan kurangnya fasilitas teknologi.

B. Saran

1. Terkait dengan instruktur untuk pelatihan ke depan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kiranya harus memiliki banyak metode dan harus melihat kondisi peserta agar apa yang disampaikan itu tidak sia-sia.

2. Dalam proses pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan teknis agar kiranya lebih memperhatikan kondisi peserta pelatihan agar tidak ada lagi peserta yang jenuh dalam menerima materi.

3. Metode, sekiranya metode yang digunakan oleh instruktur itu bisa diperkaya kembali agar tidak terlihat terlalu monoton dalam menjalankan pelatihan supaya peserta pelatihan tidak cepat merasa bosan dalam mengikuti pelatihan.

4. Materi, perihal materi kiranya bisa diberikan atau diselipkan tentang materi bagaimana cara melayani masyarakat dengan ramah dan membuat masyarakat merasa nyaman saat membutuhkan pelayanan seperti materi kode etik pegawai

5. Tujuan diklat, perlu adanya rapat untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan dari pegawai agar dalam penentuan tujuan diklat agar materi yang diberikan itu kena sasaran dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pegawai.

93 Gramedia Pustaka Utama.

Basri, H. (2015). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia. Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Dessler, G. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba.

Ganda, S. A. (2016). Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru.Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 5 (1).

Jumardin. (2017). Evaluasi Pengembangan Pegawai Melalui DIKLAT di Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar. Makassar.

Kamrida, A. (2016). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan.

Masyar, A. (2011). Masalah Pelayanan Publik di Indonesia dalam Perspektif Administrasi Publik. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 1 (2). Mardiana, M., Setiawati, B., & Malik, I. (2016). Pengaruh Pendidikan Dan Latihan Perjenjangan Terhadap Motivasi Kerja Apratur Sipil Negara di Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan. Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 63-67

Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurcholis, M. A. A. S. (2017).Implementasi Strategi Berbasis Balanced Scorecard Untuk Peningkatan Kinerja Kementrian Kelautan dan Perikanan.Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, Volume 8 (2), Halaman 71-85.

Priansa, D. J. (2016). Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung: Alfabeta. Sedarmayanti. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi

dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama. Siagian, S.P (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Simamora, R, S. (2009). Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC. Sudjana. (2007). Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhendi, H.A, S. (2010).Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Torang, S. (2016). Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan Organisasi). Bandung: Alfabeta.

Umar, H. (2004). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wicaksono, Y. S. (2016). Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Rangka Meningkatkan Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi di SKM Unit V PT. Gudang Garam, Tbk Kediri). Jurnal Bisnis dan Manajemen, 3(1).

Wiryokusumo, I. (2014). Teori Pengembangan. Surabaya: PT Bumi Aksara. Yanti, L. T. (2019). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap

Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pada Kantor Kecamatan Maiwa.Enrekang.

Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan secara Daring

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan pegawai negeri sipil

Undang-Undang

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Dokumen terkait