• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA KAMERA DSLR ( ON CAMERA FLASH )

Oleh Wirawan Setiadji *

mumnya kamera DSLR telah dilengkapi dengan lampu kilat

U

yang menyatu di badan kamera

(built in flash). Built in flash memiliki

kekuatan dan jarak yang terbatas, arahnya hanya kedepan kamera sehingga tidak fleksible. Built in flash biasanya digunakan

untuk menerangi bayangan atau menyeimbangkan antara objek foto dengan latar belakang (fill in flash). Karena

merupakan sumber cahaya yang kecil, cahaya yang dihasilkan Built in flash

bersifat keras dan foto yang dihasilkan cenderung flat atau datar.

Lampu Kilat/External Flash

Lampu kilat/external flash atau biasa

disebut juga speedlite memilki sifat

fleksibel, karena bisa diarahkan ke kiri, kanan, atas dan belakang, kekuatan cahayanya lebih besar dari built in flash.

Beberapa flash memiliki fitur zoom head,

jadi bisa mengikuti posisi fokal lensa zoom

kamera. Dengan melihat nilai Guide

Number (GN) pada flash kita dapat

mengetahui kekuatan cahaya sebuah

flash. Bentuk flash yang relatif kecil

memudahkan untuk dibawa ke mana- mana, harga serta pilihannya pun cukup banyak dan relatif murah. Flash dedicated

yang satu merk menjamin kompatibilitas dan kehandalan (reliable) namun saat ini

banyak pilihan flash third party dengan

harga murah seperti: Metz, Nissin, Sunpac, Yongnuo,Evo, Tronic, dan lain- lain.

Kegunaan flash antara lain adalah untuk

menambah cahaya pada saat pemotretan

low light, sebagai fill in flash untuk

menerangi area yang gelap, memperbaiki warna sehingga sesuai dengan warna aslinya, membekukan gerak pada saat

s l o w s p e e d d a n m e m b e n t u k

dimensi/bayangan (shadow).

Menggunakan flash pada kamera DSLR

cukup diselipkan pada dudukan dibagian atas kamera (hot-shoe). Flash memiliki

mode manual dan ada juga yang memiliki mode manual dan otomatis (E-TTL pada Canon dan i-TTL pada Nikon), harga yang memiliki mode otomatis jauh lebih tinggi dari external flash yang hanya

memiliki mode manual. Pada saat mengunakan flash dengan mode manual

kita mengatur kekuatan cahaya yang akan dihasilan mulai dari 1/1 (kekuatan penuh), 1/2, 1/4, 1/8 sampai dengan 1/128, semakin besar kekuatan cahaya maka pengisian ulang daya membutuhkan waktu lebih lama.

Teknik Menggunakan Flash Eksternal Saat memotret dengan menggunakan

flash, cahaya flash yang sifatnya keras/hard

light biasanya langsung diarahkan ke objek

(direct flash), foto yang dihasilkan

cenderung kasar dan datar, sehingga teknik ini jarang digunakan. Agar cahaya keras dari flash dapat menjadi lebih lembut/soft, maka cahaya f lash

dipantulkan (bounce flash) ke permukaan

yang lebih luas seperti langit-langit, dinding atau bounce card yang berwarna putih. Dengan memantulkan cahaya dari

flash maka penyebaran lebih merata dan

b ay a n g a n m e n j ad i l e b i h h a l u s dibandingkan dengan direct flash. Cara

lain untuk melembutkan cahaya flash yaitu dengan menggunakan aksesoris seperti omni bounce, lambency atau

l i g h t s p h e re, aksesoris ini akan

menyebarkan cahaya (diffuse light) ke

seluruh arah dengan merata dan biasanya digunakan pada ruangan yang relatif kecil.

Intesitas Cahaya

Untuk mengendalikan cahaya yang menerangi objek foto, kita lakukan dengan mengubah bukaan/aperture,

kekuatan lampu kilat, atau mengubah jarak lampu dari objek. Cahaya lingkungan/ambient light seringkali

diperlukan dalam sebuah foto agar suasana/nuansa lokasi pemotretan ikut dalam foto, misalnya foto di dalam cafe, lobby hotel atau temaramnya lampu di taman. Mengendalikan cahaya lingkungan dilakukan dengan mengatur shutter

speed, shutter speed lambat cahaya

lingkungan semakin terang demikian juga sebaliknya. Kita juga bias mengatur kekuatan cahaya flash yang masuk ke

dalam kamera tanpa merubah kekuatan cahaya flash (hanya mode otomatis)

dengan menggunakan flash exposure

compensation pada kamera, apabila objek

dirasakan terlalu terang kita menggeser

flash exposure compensation ke kiri

sehingga nilainya menjadi negatif (-) juga sebaliknya bila dirasakan cahayanya kurang maka nilainya kita rubah menjadi positif (+). Beberapa flash bisa

memancarkan lampu bantuan untuk auto fokus dalam kondisi cahaya rendah (khususnya pemakai DSLR Canon) ini akan menjadi solusi yang lebih baik dari p a d a A F a s s i s t k a m e r a y a n g

menembakkan strobe light memakai

built-in flash yang mengganggu.

Flash Sync Speed dan Flash Duration Kamera DSLR pada umumnya memiliki

flash sync speed antara 1/200 – 1/250

detik, bila kita melampaui flash sync speed

Third party flash dengan mode manual

dan omni bounce putih Dedicated (TTL) dan flash dengan mode otomatisbounce card

31 WARTA ANGGARAN | Edisi Khusus Tahun 2012 55

spesifikasi kamera maka hasil fotonya akan hitam sebagian/terpotong. Flash

duration adalah lamanya flash menyala

biasanya 1/1000 – 1/2000 detik, semakin lama flash menyala baterai akan semakin

cepat habis dan waktu pengisiannya semakin lama. Disamping itu pada pada kamera juga terdapat mode flash yaitu st

Slow Sync Flash atau biasa disebut juga 1

curtain adalah mode flash pada kamera

dimana kamera akan menyalakan flash

sesaat setelah kamera membuka sensor kemudian menangkap cahaya lingkungan sampai sensor menutup. Dengan mode

ini akan banyak menangkap cahaya lingkungan sehinga hasilnya terkesan alami. Yang kedua adalah Rear Curtain

nd

Sync atau biasa disebut 2 curtain adalah

mode flash pada kamera dimana kamera

akan menyalakan flash sesaat sebelum

sensor menutup setelah sebelumnya menangkap gerakan objek foto, biasanya

untuk foto panggung dan olah raga.

Flash adalah sahabat fotografer

Penulis adalah Staf Direktorat Anggaran I Ditjen Anggaran Editor Edy Santoso

Tips:

1. Hindari menggunakan flash dengan kekuatan penuh karena akan mengurangi

usia pakai flash, waktu pengisian ulang/recycle time lebih lama dan baterai

cepat habis;

2. Tekan rana/shutter setelah pengisian ulang/recycle time selesai;

3. Gunakan mode manual pada kamera bila menggunakan mode manual pada flash;

4. Bila ingin menggunakan flash dengan mode otomatis gunakan flash yang satu

merk dengan kamera;

5. Sebelum membeli flash third party cek terlebih dahulu kompabilitasnya

dengan kamera yang dimiliki;

6. Karena sifat flash dapat membekukan gerak, penggunaan slow speed 1/60 –

1/30 detik hasil foto tidak goyang/blur.

50 mm F 2 1/30 ISO 640 Flash diarahkan ke atas + bounce card

50 mm F 11 1/250 ISO 640

Flash diarahkan ke depan

‘Horeee...'

Canon EOS 550D Speed 1/200, f 1/4.5, ISO 100, foc. length 17 mm Fotografer: Rachman

Dokumen terkait