• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Pajak Reklame

1. Pengertian Pajak Reklame

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1 ayat 26 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.

Pengertian reklame itu sendiri menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1 ayat 27 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yaitu benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum. 2. Objek dan Subjek Pajak Reklame

Objek pajak reklame menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 47 ayat 1 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah semua penyelenggaraan reklame.

Dalam salinan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame, jenis-jenis reklame antara lain:

a. Reklame Papan/Billboard, reklame yang bersifat tetap (tidak dapat dipindahkan) terbuat dari kayu, seng, vynil, aluminium, fiber glass, kaca, batu, tembok atau beton, logam atau bahan lain yang sejenis dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri) atau digantung atau ditempel atau

dibuat pada bangunan tembok, dinding, pagar, tiang, dan sebagainya baik bersinar, disinari maupun yang tidak bersinar.

b. Reklame Megatron/Videotron, reklame yang bersifat tetap (tidak dapat dipindahkan) menggunakan layar monitor maupun tidak, berupa gambar dan/atau tulian yang dapat berubah-ubah, terprogram dan menggunakan tenaga listrik, termasuk di dalamnya Videotron dan Large Electronic

Display.

c. Reklame Kain, reklame yang tujuan materinya jangka pendek atau mempromosikan suatu event dan/atau kegiatan yang bersifat insidentil dengan menggunakan bahan kain, termasuk plastik atau bahan lain yang sejenis. Termasuk didalamnya adalah spanduk, umbul-umbul, bendera,

flag chain (rangkaian bendera), tenda, krey, giant banner dan standing banner.

d. Reklame Baliho, reklame yang terbuat dari papan kayu atau bahan lain dan dipasang pada konstruksi yang tidak permanen dan tujuan materinya mempromposikan suatu event atau kegiatan yang bersifat insidentil

e. Reklame Melekat/Sticker, reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara ditempelkan, dilekatkan, dipasang atau digantung pada suatu benda.

f. Reklame Selebaran, reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan dan/atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang,

digantung pada suatu benda lain, termasuk didalamnya adalah brosur,

leafleat, dan reklame dalam undangan.

g. Reklame Sign Net, reklame papan yang diselenggarakan secara berjajar di lokasi bukan persil dengan jumlah lebih dari satu dan memiliki elevasi rendah.

h. Reklame Berjalan, reklame yang ditempatkan pada kendaraan atau benda yang dapat bergerak, yang diselenggarakan dengan menggunakan kendaraan dan/atau dengan cara dibawa/didorong/ditarik oleh orang, termasuk didalamnya reklame pada gerobak/rombong, kendaraan baik bermotor ataupun tidak.

i. Reklame Udara, reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan balon, gas, laser, pesawat, atau alat lain yang sejenis.

j. Reklame Suara, reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat.

k. Reklame Film/Slide, reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise (clluloide), berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan lain yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan/atau dipancarkan.

l. Reklame Peragaan, reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.

Tidak termasuk sebagai objek pajak reklame

a. Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya.

b. Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya.

c. Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut.

d. Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

e. Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Subjek Pajak Reklame berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame, sedangkan Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame.

3. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Reklame

Berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2011 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame, Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR). Apabila penyelengaraan reklame dilakukan melalui pihak ketiga maka, nilai sewa reklame yang dimaksud adalah nilai kontrak reklame. Nilai sewa reklame

dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah, dan ukuran media reklame. Nilai sewa reklame tersebut dihitung dengan cara menjumlahkan Nilai Jual Objek Pajak Reklame (NJOPR) dan nilai strategis penyelenggaraan reklame. Hasil penghitungan nilai sewa reklame ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

Nilai strategis suatu lokasi sebagaimana yang dimaksud diatur dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Klasifikasi Utama

Dinilai berdasarkan sudut pandang yang luas atau banyak dan titik strategis antara lain berlokasi di areal penyebarangan Ketapang, lokasi parkir dan Taman Sritanjung, serta reklame di atas gedung.

b. Klasifikasi A

Dinilai berdasarkan nilai kepadatan pemanfaatan tata ruang antara lain berlokasi di persimpangan jalan (perempatan, pertigaan, tikungan dan seputar Taman Blambangan).

c. Klasifikasi B

Dinilai berdasarkan aspek kegiatan di bidang usaha antara lain berlokasi di Pasar, Pertokoan, Terminal, Gelanggang Olahraga, dan sebagainya.

d. Klasifikasi C

Dinilai berdasarkan poros jalan kelas A atau jalan protokol, antara lain yang berlokasi di antara Banyuwangi-Wongsorejo, Banyuwangi-Jajag-Genteng, Glenmore-Kalibaru.

e. Klasifikasi D

Dinilai berdasarkan poros jalan kelas B atau jalan ekonomi, antara lain yang berlokasi di antara Banyuwangi-Glagah, Srono-Muncar, Benculuk-Purwoharjo, Tegaldlimo-Pesanggaran.

f. Klasifikasi E

Dinilai berdasarkan selain yang telah diatur pada huruf a sampai dengan e. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2011 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame menetapkan tarif pajak reklame sebesar 25%.

Adapun rumus pengenaan pajak reklame adalah sebagai berikut: NSR = NJOPR + Nilai Strategis

Pajak Reklame = NSR x Tarif Pajak Reklame (25%)

Keterangan :

a. NSR (Nilai Sewa Reklame) : Nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan besarnya pajak reklame.

b. NJOPR (Nilai Jual Objek Pajak Reklame) : Keseluruhan pembayaran/pengeluaran hingga biaya yang dikeluarkan oleh pemilik dan/atau penyelenggaraan reklame termasuk biaya atau harga beli bahan reklame, konstruksi instalasi listrik, pembayaran atau ongkos perakitan, pemancaran, peragaan, penayangan, pengecatan, pemasangan dan transportasi pengangkutan, sampai dengan bangunan reklame selesai,

dipancarkan, diperagakan, ditayangkan dan/atau terpasang di tempat yang diijinkan.

c. Nilai Strategis : Nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame.

4. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame

Dasar hukum pemungutan pajak reklame di dalam suatu kabupaten atau kota (Siahaan, 2013 : 383) adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

b. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1987 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. d. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur tentang Pajak Reklame. e. Keputusan Bupati/Walikota yang mengatur tentang Pajak Reklame sebagai

aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang Pajak Reklame pada Kabupaten/Kota yang dimaksud.

D. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dokumen terkait