• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sebaiknya:

a. Untuk meningkatkan kontribusi dan efektivitas pemungutan pajak reklame, diharapkan agar pemerintah dapat menetapkan target sesuai dengan potensi riil pajak reklame dan kesiapan SDM dalam memungut pajak reklame. Ketepatan penentuan target dan persiapan strategi yang matang akan menghasilkan pemungutan pajak reklame menjadi efektif bahkan sangat efektif dan nantinya akan meningkatkan kontribusi pajak reklame terhadap PAD Kabupaten Banyuwangi.

b. Pemerintah diharapkan melakukan sensus terhadap Wajib Pajak yang belum terdaftar dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), seperti sensus pedagang-pedagang kecil yang memasang reklame. Dengan adanya penertiban terhadap Wajib Pajak, maka diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dari pendapatan pajak reklame. c. Pemerintah diharapkan lebih tegas dalam menindaklanjuti oknum-oknum

pemasang reklame liar maupun penyelenggara reklame yang sudah melakukan ijin pemasangan reklame tetapi tidak membayar pajak. Tindakan tegas yang dimaksud yaitu dengan mulai menerapkan sanksi kurungan yang telah diatur dalam peraturan daerah sehingga dapat menimbulkan efek jera.

d. Pemerintah diharapkan lebih banyak melakukan sosialisasi terkait pajak reklame baik itu mengenai tarif, tata cara, serta sanksi yang diterima oleh penyelenggara reklame apabila melanggar peraturan. Hal tersebut nantinya akan membantu meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk membayar pajak reklame dan meningkatkan pengetahuan wajib pajak mengenai aturan pajak reklame guna menambah pemasukan pada pajak reklame dalam meningkatkan PAD Kabupaten Banyuwangi.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian terkait efisiensi pemungutan pajak reklame di Kabupaten Banyuwangi atau membandingkan efektivitas dan kontribusi pemungutan pajak reklame pada daerah satu dengan daerah yang lain.

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta

Aydin, Cevdet C. dan Recep Niᶊanci. 2008. “Environmental Harmony and

Evaluation of Advertisement Billboard with Digital Photogrammetry Technique and GIS Capabilities: A Case Study in the City of Ankara. Article.Hacettepe University,Büklüm Sokak 74/10 Kücukesat/ Ankara, Turkey.

Dwindra. 2008. “Efektivitas dan Kemandirian Keuangan Daerah Otonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2002-2006”. Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol III, No.2 Juli 2008.

Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah Edisi Revisi. AMP YKPN, Yogyakarta.

Halim, Abdul, Icuk Rangga Bawono dan Amin Dara. 2016. Perpajakan Edisi 2:

Konsep, Aplikasi, Contoh, dan Studi Kasus. Salemba Empat, Jakarta.

Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Handoko, Sri. 2013. “Analisis Tingkat Efektivitas Pajak Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak”. Jurnal Ekonomi Daerah. Vol 1, No. 1 2013.

Harum, Mario Harvey Christiantoro. 2019. “Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Studi Kasus di Badan Keuangan dan Aset daerah (BKAD) Kabupaten Sleman”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Hebimisa, Marce Takasili, Jullie J. Sondakh dan Anneke Wangkar. 2017. “Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame, Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. Universitas Sam Ratulangi. 12(2), 2017: 1021-1032

JDIH Kabupaten Banyuwangi | Perda : Pajak Reklame.

http://jdih.banyuwangikab.go.id/perda/detail/pajak-reklame. Diakses tanggal 26 Desember 2019.

Kabupaten Banyuwangi.

https://www.banyuwangikab.go.id/. Diakses tanggal 26 Desember 2019.

Kobandaha, Wokas. 2016. “Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Reklame dan Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Kotamobagu”.

Jurnal EMBA. Universitas Sam Ratulangi. Vol.4 No.1 Maret 2016:

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga,Jakarta. Kurniati, Nia. 2018. “The Effetiveness and Contribution of Advertisement Tax to Increase The Original Revenue of Mataram City”. Jurnal Ekonomi

Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mataram. Vol 16 No.2

Desember 2018.

Lam, Novita dan Sabijono. 2015. “Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame Beserta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Manado”.

Jurnal EMBA. Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol.3 No.2 Juni 2015:

428-437.

Lengkong, Triski Intan Meylani, Ventje Ilat dan Anneke Wangkar. 2015. “Analisis Potensi dan Efektivitas Pemungutan Pajak Reklame Di Kota Bitung”. “Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.15 No.04, 2015.

Mahsun. Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE, Yogyakarta. Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. ANDI, Yogyakarta. Mardiasmo. 2011. Perpajakan-Edisi Revisi 2011. ANDI, Yogyakarta.

Mustikawati, Aisah Gita. 2018. “Analisis Kontribusi Penerimaan Pajak Hiburan Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Magelang)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nugraha, Agita. 2008. “Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Wonogiri)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Oktavia, Dian. 2018. “Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kota Bukittinggi Tahun 2008-2017”. Skripsi. Universitas Andalas Payakumbuh.

Pasinggi, Fani La’bi. 2019. “Analisis Persepsi Pemilik Usaha Kos Terhadap Penerapan Pajak Hotel Sesuai Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 di Kecamatan Depok”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2011 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame.

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame

Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2011 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame.

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 67 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Rahayu, Paulina. 2011. “Analisis Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta (Studi Kasus pada Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi 8. Salemba Empat, Jakarta. Siahaan, Marihot P. (2013). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi, dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah.

Wijayanti, Reka, Noor Shodiq Askandar dan Mohammad Amin.2016.”Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Malang”. Jurnal. Universitas Islam Malang.

Lampiran 2

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA LANGSUNG DENGAN STAF BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGIAN

PENGELOLAAN PAJAK REKLAME

1. Ada berapa sektor pajak yang dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi?

2. Bagaimana sistem pemungutan pajak reklame di Kabupaten Banyuwangi? 3. Ada berapa jenis dan jumlah reklame di Kabupaten Banyuwangi tahun

2016-2018?

4. Apa saja syarat-syarat penyelenggara reklame untuk bisa memasangkan reklamenya?

5. Apakah ada tim yang bertugas untuk memeriksa pajak reklame di Kabupaten Banyuwangi ?

6. Setiap berapa kali dalam setahun atau sebulan petugas memeriksa jumlah reklame yang terpasang di Kabupaten Banyuwangi?

7. Berdasarkan data target dan realisasi pajak reklame tahun 2016-2018, terlihat bahwa pajak reklame secara berturut-turut tidak mencapai target? Apa penyebab dari ketidakcapaian target tersebut?

8. Apa penyebab adanya peningkatan penerimaan pajak reklame setiap tahunnya?

9. Untuk pemasangan reklame yang dilakukan oleh pihak ketiga, yang menjadi wajib pajak itu pihak ketiganya atau yang memiliki reklame ?

10. Apakah memungkinkan penyelenggara reklame memasang lebih dari 1 reklame dalam 1 tahun?

11. Apa saja hambatan yang dialami oleh pemerintah dalam hal pemungutan pajak reklame?

12. Apakah pemerintah sudah rutin melakukan sosialisasi terkait pajak reklame ataupun pajak daerah lainnya?

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA LANGSUNG DENGAN STAF BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGIAN

PENGELOLAAN PAJAK REKLAME Keterangan:

P: Pewawancara (Ni Putu Weda Yuliani Raharja)

N: Narasumber (Staf Bagian Pajak Reklame Kabupaten Banyuwangi) P : Sebelumnya saya ingin bertanya mengenai ada berapa sektor pajak yang

dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi?

N : Di Bapenda sendiri mengelola sebanyak 9 jenis pajak daerah. Pajak daerah tersebut yaitu Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Galian C, Pajak Parkir, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penerangan Jalan (Non PLN), dan Pajak Reklame

P : Untuk pajak reklame itu sistem pemungutannya menggunakan sistem apa ya kak? Official atau Self?

N : Kami menggunakan Official Assesment System.

P : Ada berapa jenis dan jumlah reklame yang terpasang di Kabupaten Banyuwangi tahun 2016-2018?

N : Kalau jumlah saya tidak hafal karena itu tercatat di sistem atau nanti saya bisa berikan mengenai jumlah papan reklame yang terpasang. Mengenai jenis reklame itu sendiri ada 6 jenis reklame yang kami kelola. Untuk reklame selebaran, di Banyuwangi belum mengelolanya.

P : Lalu mengenai persyaratan penyelenggara reklame untuk bisa memasangkan reklamenya itu apa ya kak ?

N : Begini, misalnya kamu ingin memasang reklame katakanlah kamu akan

memasang reklame papan, kamu bilang ke saya lalu nanti saya akan menuliskan di SPT dan kamu saya beri formulir yang berisi pernyataan bahwa kamu bersedia mengurus ke perijinan. Setelah itu saya hitung berapa pajak yang terutang. Setelah itu kamu juga perlu membawa foto materi tentang reklame yang akan kamu pasang. Lalu selanjutnya cetak SKP dimana nanti di atasnya ada kode bayar dan nanti kamu bisa bayar pajak reklamenya ke Bank Jatim.

P : Oh berarti harus bayar dulu baru bisa pasang reklame ya kak?

N : Kebanyakan seperti itu. Tapi boleh juga kalau misalnya kamu memasang reklame tetap yang jangka waktunya 1 tahun, kamu tidak bayar di awal ya tidak apa-apa. Misalnya kamu pasang bulan Februari dan bayarnya bulan Maret atau April itu tidak apa-apa asalkan tidak melebihi dari jangka waktu pemasangan reklame tersebut.

P : Berarti nanti tim pemeriksan reklame itu akan terus mengecek ya kak?

N : Ya, disini ada yang namanya Korwil (Kordinator Wilayah) dimana di masing-masing kecamatan di Kabupaten Banyuwangi itu ada Korwil khusus untuk memeriksa reklame yang terpasang dan itu dia lakukan setiap hari. Sama seperti saya juga setiap hari keliling memeriksa reklame yang terpasang apakah ada reklame liar, apakah dia sudah bayar pajak reklamenya atau belum, dan sebagainya.

P : Apakah di Kabupaten Banyuwangi banyak terpasang reklame liar ? N : Banyak sekali. Nah dan itu nanti tugasnya Satpol PP untuk menurunkan

reklame liar tersebut. Atau kalau ada penyelenggara reklame yang terlambat membayar pajaknya, itu biasanya diberi surat peringatan terlebih dahulu, jika dia tetap tidak membayar ya nanti reklamenya akan kami turunkan paksa.

P : Apakah ada sanksi denda atau kurungan bagi pihak-pihak yang memasang reklame liar?

N : Kalau sanksi denda itu ada bagi pihak yang terlambat bayar pajak. Dendanya sebesar 25% dari jumlah pajak yang terhutang. Kalau sanksi kurungan di Banyuwangi sih belum menerapkan.

P : Lalu mengenai sosialisasi, apakah tim pengelola pajak reklame sudah rutin melakukan sosialisasi terkait pajak reklame?

N : Terkait sosialisasi itu, biasanya kami lakukan bagi penyelenggara reklame yang masih belum mengerti tentang pajak reklame. Misalnya seperti warung atau toko yang tidak terlalu besar memasangkan spanduk-spanduk, setelah kita periksa ternyata mereka belum melakukan ijin. Nah disitu kami melakukan sosialisasi

face to face terhadap pemilik toko bahwa spanduk yang dipasang tersebut kena

pajak.

P : Lalu kak saya ingin bertanya mengenai realisasi pajak reklame selama tahun 2016-2018 secara berturut-turut tidak mencapai target itu kenapa ya?

N : Ya seperti yang saya bilang tadi karena di Banyuwangi masih banyak oknum-oknum nakal yang memasngkan reklame liar, lalu mulai tahun 2017 juga yang mengelola pajak reklame bukan lagi Bapenda tetapi pindah ke Dinas Perijinan. Jadi disini kami hanya menjadi koordinator saja. Jadi yang mengusulkan target dan mengelola pajak reklame itu Dinas Perijinan. Ya sebagian besar dikarenakan oleh kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajaknya.

P : Tetapi jika dilihat disini penerimaan pajak reklame tahun 2016-2018 selalu meningkat itu penyebabnya apa ya kak ?

N : Ya itu karena didukung oleh berbagai event-event penting yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Ya tidak hanya event, ada juga promosi produk misalnya dari Gudang Garam dimana tentu saja dia tidak hanya memasang satu reklame saja melainkan lebih dari 1. Nah untuk event yang mendukung itu salah satunya ada Banyuwangi Festival dimana setiap tahunnya itu jumlah event nya selalu meningkat. Biasanya event seperti itu banyak memasang reklame kain yang tergolong reklame insidentil.

P : Berarti event seperti itu juga mendukung pemasukan di pajak reklame ya kak? N : Iya.

P : Untuk pemasangan reklame yang dilakukan oleh pihak ketiga, apakah wajib pajaknya atas nama pihak ketiga itu?

N : Iya. Misalnya Gudang garam masang reklame melalui pihak ketiga, nah itu belum tentu loh pihak ketiganya cuma satu, pihak ketiganya bisa lebih dari satu soalnya kan biasanya dia pasang reklame lebih dari satu jenis. Misalnya ni pihak

ketiganya ada di Jember, Malang, Surabaya. Tapi tetap yang punya reklame itu Gudang Garam dan Wajib Pajaknya ya atas nama pihak ketiga itu.

P : Berarti untuk dasar pengenaan pajaknya itu berdasarkan nilai kontrak ya kak ? N : Iya

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap Ni Putu Weda Yuliani Raharja lahir di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur pada tanggal 13 Juli 1998. Penulis lahir dari pasangan I Ketut Aswabawa Raharja dan Anastasia Septanti Dewi dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis mulai menempuh pendidikan sekolah dasar pada tahun 2003 di SD Negeri 1 Baler Bale Agung dan lulus pada tahun 2010. Penulis melanjutkan sekolah tingkat pertama pada tahun 2010 di SMP Negeri 1 Negara dan lulus pada tahun 2013. Pendidikan sekolah menengah atas mulai ditempuh pada tahun 2013 di SMA Negeri 1 Negara dan lulus pada tahun 2016. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan program studi akuntansi pada tahun 2016 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dokumen terkait