• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-Saran

1. Bagi pemerintah terutama legislatif dan kekuasaan kehakiman. Penulis menyarankan dalam memutuskan sebuah perkara ataupun pembentukan hukum diharapkan dalam putusannya atau ditetapkan secara seadil-adilnya dan pertimbangkan secara komprehensif meupun historis dan filosofis dari terbentuknya tujuan negara yaitu Pancasila dan UUD 1945. Mengingat konsep HAM dan secara filsafat politik Islam sangat mementingkan kemaslahatan umum dan menerapkan keadilan secara tegas tanpa pandang bulu.

2. Bagi masyarakat di harapkan lebih sadar dan mengetahu mengenai tujuan terbentuknya negara Indonesia. Tujuan negara Indonesia telah tercermin di dalam Pancasila. Bukan hanya Pancasila saja yang di jadikan pedoman hidup bernegara akan tetapi ajaran agama juga dapat di jadikan pedoman hidup yang bermoral kepada masyarakat maupun negara.

3. Kepada peneliti selanjutnya penulis beranggapan bahwa penelitian mengenai filsafat politik Islam masihlah jarang di teliti apalagi dengan relevansinya terhadap ketatanegaraan Indonesia. Peneliti berharap banyak dari peneliti selanjutnya akan meneliti dengan perspektif filsafat politik Islam.

136

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A. Hamid S. Attamimi. Pancasila Cita Hukum Dalam Kehidupan Hukum Bangsa Indonesia, Pancasila Sebagai Idiologi Dalam Berbagai Kehidupan Masyarakat, Berbangsa Dan Bernegara. BP 7 Pusat: Jakarta, 1991.

Abu Fida‟ Abdur Rafi. Terapi Penyakit Korupsi Dengan Tazkiyatun Nafsi Penyucian Jiwa. Jakarta: Republika, 2004.

Aloysius Germia Dinora dan Sholahuddin Al-Ahmed. Logika Kritis Filsuf Klasik Dari Era Pra-Socrates Hingga Aristoteles. Yogyakarta: SOCIALITY, 2021.

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. Politik Islam Ta‟liq Siyasah Syariah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jakarta: Griya Ilmu, 2009.

Amiroeddin Syarif. Perundang-Undangan Dasar, Jenis dan Teknik Membuatnya.

Rineka Cipta: Jakarta, 1997.

Anggara, Sahya. Sistem Politik Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013.

Arinanto, Satya, Fajrul Falaakh dan kawan-kawan. Hukum Hak Asasi Manusia.

Yogyakarta: PUSHAM UII, 2008.

Asep Hikmat. Hukum dan Konstitusi: Sistem Politik Islam. Bandung: Mizan, 1990.

Bachtiar. Metode Penelitian Hukum Tanggerang: UNPAM Press, 2018.

Bahrudin. Ilmu Ushul Fiqih Bojonegoro: Aura, 2019.

Basuki Kurniawan. Logika dan Penalaran Hukum Bondowoso: Licensi, 2021.

Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Burlian, Paisol. Hukum Tata Negara Indonesia. Malang: Setara Press, 2019.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al Qur‟an Al-Karim Ayat Pojok Menara dan Terjemah. Qudus: Menara. 1974.

M. Nurul Irfan. Korupsi Dalam Hukum Pidana Islam. Jakarta: Amzah. 2011.

Madung, Otto Gusti. Filsafat Politik Negara Dalam Bentangan Diskursus Filosofis. Yogyakarta: Ladalero Maumere, 2013.

Maria Farida Indrati. Ilmu Perundang-Undangan. PT. Kanisius: Yogyakarta.

2007.

Muhaimin. Metode Penelitian Hukum. Mataran: Mataram University Press, 2020.

Muhammad Hatta. Kejahatan Luar Biasa Extra Ordinary Crime. Aceh: Unimal Press, 2019.

Mujiburohman, Dian Aries. Pengantar Hukum Tata Negara. Yogyakarta: STPN Press, 2017.

Rakhmat, Jalaluddin. Antara Al-Farabi dan Khomeini Filsafat Politik Islam.

Bandung: Mizan, 2002.

Rhona K.M. Smith, Njäl Høstmælingen, Christian Ranheim, Satya Arinanto, Fajrul Falaakh, Enny Soeprapto, Ifdhal Kasim, Rudi M. Rizki, Suparman Marzuki, Fadillah Agus, Agung Yudhawiranata, Andrey Sudjatmoko, Antonio Pradjasto, Sri Wiyanti Eddyono dan Eko Riyadi. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UII, 2008.

Rhona K.M. Smith, Satya Arianto dkk, Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta:

PUSHAM UII, 2008.

Romli Atmasasmita. Reformasi Hukum Hak Asasi Manusia dan Penegakan Hukum. Mandar Maju: Bandung, 2001.

Scott Davidson. Hak Asasi Manusia. Grafiti: Jakarta, 1994.

Serlika Aprita dan Yohani Hasyim. Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Bogor:

Mitra Wacana Media, 2020.

Sitabuana, Tundjung Herning. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press, 2020.

Sri Soemantri. Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia. Bandung: Alumni, 1992.

Sueaedi. Pengantar Filsafat ilmu. Bogor: IPB Press, 2016.

Sugono, Dendy. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Suharsono, Fienso. Kamus Hukum. Jonggol: Van‟detta Publishing, 2010.

Sulaiman, Asep. Mengenal Filsafat Islam. Bandung: Yrama Widya, 2016.

Sunarso, Pendidikan Hak Asasi Manusia. Surakarta: CV. Indotama Solo, 2020.

Susanti, Dyah Ochtorina dan A‟an Efendi. Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2018.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 2007.

Uma, Nasaruddin. Hukum tindak Pidana Korupsi Di Indonesia & Strategi Khusus Pembinaan Narapidana Korupsi. Ambon: LP2M IAIN Ambon, 2019.

Yamani. Antara Al-Farabi Dan Khomeini: Filsafat Politik Isllam. Bandung:

Mizan, 2002.

Yamin. Pendidikan Anti Korupsi. Bandung, Pt. Remaja Rosfdakarya, 2016.

Yulia. Hukum Acara Perdata. Lhokseumawe: Ultima Press, 2018.

Jurnal:

Afifa Rangkuti. “Konsep Keadilan Dalam Perspektif Islam.” Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 1 (Januari 2017): 4.

Ahmad Syarbaini. "Teori Ta‟zir Dalam Hukum Pidana Islam." Jurnal Ius Civile 2, no. 2 (2018): 7. https://doi.org/10.35308/jic.v2i2.967.

Andi Herawati. “Konsep Ketatanegaraan Dalam Islam.” Jurnal Hukum Diktum 11, no. 1 (Januari 2013): 3.

Budiarti. “Studi Siyasah Syar‟iyah Terhadap Konsep Legislatif Dalam Ketatanegaraan Islam.” Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam 3, no. 2 (Desember 2017): 44.

Kadenun, “Kedudukan Ahlu Al-Halli Wa Al-Aqdi Dalam Pemerintahan Islam”

Qalamuna 11, No. 2 (Desesmber 2019):91.

https://core.ac.uk/download/pdf/333811946.pdf.

Listijowati. “Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 46/P/HUM/2018 Mengenai Larangan Mantan Terpidana Korupsi Menjadi Bakal Calon Legislatif” Res

Judicata 3, no. 2 (Oktober 2020),

http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/RJ/index.

Misran. “Al-Mashlahah Mursalah (Suatu Metodologi Alternatif dalam Menyelesaikan Persoalan Hukum Kontemporer.” Jurnal Justisia 1, no. 1 (2016): 12. http://dx.doi.org/10.22373/justisia.v1i1.2641.

M. Wahib Aziz. “Sanksi Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Fiqih Jinayat.”

International Journal Ihya‟ „Ulum Al-Din 18, no. 1 (November 2016):

171-172. https://doi:10.21580/ihya.17.2.1735.

Mohammad Taufik. “Filsafat Jhon Rawls tentang Teori Keadilan.” Jurnal Studi Islam 19, no. 1 (2013): 43.

Ratna Sari dan Fatma Ulfatun Najicha, “Memahamu Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Kehidupan Masyarakat,” Harmony 7, no. 1 (Mei 2022): 54.

Rusydi, Ibnu, “Filsafat Politik Islam Sebuah Pengantar,” Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 1. Vol 1 (Desember, 2015): 110, https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v2i1.17

Sakinah, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam” Et-Tijarie 1, No. 1

(Desember 2014):63.

https://journal.trunojoyo.ac.id/ettijarie/article/view/4591/3202.

Subiyanto, Achmad Edi, “Pemilihan Umum Serentak Yang Berintegritas Sebagai Pembaruan Demokrasi Indonesia” Jurnal Konstitusi 17, No. 2 (April 2020):357. https://doi.org/10.31078/jk1726.

Sumanto, Dedi, Salauddin Nggilu, “Kedudukan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Dalam Tata Susunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia” Datuk Sulaiman Law Review 1, No. 1(Maret 2020):

42. https://doi.org/10.24256/dalrev.v1i1.1594.

Wery Gusmansyah. “Trias Politica Dalam Perspektif fiqih Siyasah.” Al-Imarah:

Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam 2, no. 2 (2017):125.

Skripsi:

Adi Saputra. “Hak Politik Mantan Koruptor Dalam Pandangan Hukum Islam Dan Konstitusi (Studi tentang Putusan MA No. 46p/Hum/2018).” Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019.

Ahmad Thamyis. “Konsep Pemimpin Dalam Islam (Analisis Terhadap Pemikiran Politik Al-Mawardi).” Skripsi, UIN Raden Intan, 2018.

Ernida Sakina. “Pencalonan Mantan Narapidana Korupsi Sebagai Kepala Daerah Di Tinjau Dari Fiqh Siyasah (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No.42/PUU-XIII/2015 Tentang Pemilihan Kepala Daerah).” Skripsi, UIN Sumatra Utara, 2020.

Fahrul Renaldi. “Pencalonan Mantan Narapidana Korupsi Sebagai Anggota Legislatif Perspektif Hak Asasi Manusia Dan Fiqih Siyasah (Putusan Mahkamah Agung No 46P/HUM/2018).” Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2019.

Fifin Triana Astuti, “Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 46/P/Hum/2018 Tentang Pencalonan Anggota Legislatif Mantan Narapidana Korupsi Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.” Skripsi, IAIN Salatiga, 2021.

Fifin Triana Astuti. “Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 46/P/Hum/2018 Tentang Pencalonan Anggota Legislatif Mantan Narapidana Korupsi Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.” Skripsi, IAIN Salatiga, 2021.

Muhammad Fanshobi. “Konsep Kepemimpinan Dalam Negara Utama Al-farabi.”

Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Istiqomah Fadillah. “Analisis Fiqh Siyasah Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 46 P/Hum/2018, Tentang Hak Politik Mantan Narapidana Korupsi Menjadi Peserta Pemilu Legislatif.” Skripsi, IAIN Jember,2019.

Sarah Sundari. “Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung No. 46 P/HUM/2018 Tentang Anggota Calon Legislatif Mantan Narapidana.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2021.

Peraturan dan Perundang-Undangan:

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan merubah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomer 7 Tahun 2017

tentang Pemilihan Umum sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggotan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

Website:

Eko Ari Wibowo. “Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2021 Peringkat 96 Dari 180

Negara.” Tempo (Blog). Januari 25, 2022.

https://www.tempo.co/editor/berita/442/eko-ari-wibowo.

Emerson Yuntho. “Mantan Korupsi Jadi Wakil Rakyat?.” Detik News (Blog).

Oktober 17, 2022. https://news.detik.com/kolom/d-4042414/mantan-koruptor-jadi-wakil-rakyat.

Issha Harruma. “Data Kasus Korupsi di Indonesia Tahun 2022.” Kompas (Blog).

September 21, 2022.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/21/01000051/data-kasus-korupsi-di-indonesia-tahun-2022.

KPK. “Wujudkan Cita-Cita Kemerdekaan dengan Berantas Korupsi.” Pusat edukasi antikorupsi (Blog), Oktober 25, 2022. https://aclc.kpk.go.id/aksi- informasi/Eksplorasi/20220518-wujudkan-cita-cita-kemerdekaan-dengan-berantas-korupsi.

Nashil Nasrullah dan Muhammad Hafil. “Pentingnya Berlaku Adil.” Khazanah

(Blog), November 16, 2022.

https://republika.co.id/berita/q7ca9v430/pentingnya-berlaku-adil.

Raynaldo Ghiffari Lubabah, “Daftar 49 Mantan Koruptor yang Maju Caleg di Pemilu

2019,” Merdeka (Blog). Januari 30, 2019,

https://www.merdeka.com/politik/ini-daftar-49-mantan-koruptor-yang-maju-jadi-caleg-di-pemilu-2019.html.

Saufa Ata Taqiyya. “Apa Itu Extraordinary Crime dan Contohnya.” Hukum Online (Blog). Oktober 6, 2022. Apa Itu Extraordinary Crime dan Contohnya (hukumonline.com).

Viva Budi Kusnandar. “ICW: Perangkat Desa Dominasi Tersangka Korupsi

2021.” Databoks (Blog). Mei 24, 2022.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/24/icw-perangkat-desa-dominasi-tersangka-korupsi-2021.

Wilda Hayatun Nufus. “Survei LSI: 60% Publik Nilai Koruspi di RI Naik 2 Tahun Terakhir.” Detik News (Blog). November 23, 2021.

https://news.detik.com/berita/d-5674587/survei-lsi-60-publik-nilai-korupsi-di-ri-naik-2-tahun-terakhir.

Judul Penelitian Rumusan Masalah Objek Penelitian

Sumber Bahan Hukum

Metode Penelitian

Teori Penelitian Output Penelitian Analisis Putusan

Mahkamah Agung Nomor 46/P/Hum/2018 Tentang Calon Legislatif Mantan Narapidana Korupsi Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Dan Filsafat Politik Islam.

4. Apa saja dasar pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor 46/P/HUM/2018 terhadap pencalonan anggota legislatif mantan narapidana korupsi?

5. Bagaimana analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor

46/P/HUM/2018 ditinjau dari perspektif Hak Asasi Manusia?

6. Bagaimana

pandangan politik Islam terhadap putusan Mahkamah

Agung Nomor

46/P/HUM/2018?

Analisis putusan Mahkamah Agung Nomor 46/P/Hum/2018 tentang calon legislatif mantan narapidana korupsi dalam perspektif konsep hak asasi Negara Indonesia dan filsafat politik islam.

Bahan Hukum Primer

a) Al-Quran b) Hadits c) Ushul fiqih d)

Undang-Undang Dasar 1945 e) Putusan

Mahkamah Agung Nomor 46/P/HUM/2 018.

f) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 g)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyaraka

Jenis Penelitian:

Yuridis Normatif Pendekatan Penelitian:

Pendekatan Per-Undang-Undang (statue

approach), Pendekatan Kasus (case approach) dan Pendekatan Filosofis (Philosopical Approach).

Teknik Pengumpulan Data:

Kepustakaan.

Analisis Data:

Mahkamah Agung Nomer 46/P/HUM/2018

1. Teori Hak Asasi Manusia

2. Teori Hak Asasi

Negara Indonesia.

3. Teori Prioritas Masyarakat

Umum Daripada Pribadi.

4. Teori Pandangan

Filsafat Politik

Islam.

Analisis putusan Mahkamah Agung Nomor 46/P/Hum/2018:

1. Dalam pandangan Hak Asasi Manusia Negara Indonesia yang tercermin dalam

Pncasila dan UUD 1945.

Bahwa keputusan hakim bertolak belakang dengan konsep HAM Negara Indonesia.

Sebenarnya Hakim memprioritas kan

h) Undang-Undang Nomer 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.

i) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggotan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/K

umum dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memperbole hkan mantan narapidana korupsi maju sebagai calon legislatif.

2. Dalam konteks filsafat politik Islam negara

bagaikan tubuh manusia yang memiliki hirearki menjalankan fungsi tubuh.

Jika salah satu sakit maka

sakitnya akan terasa keseluruh

j) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantas an Tindak Pidana Korupsi.

k) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung.

l) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009

manusia.

Negara Indonesia masuk kedalam negara bodoh karena

mementingka

n hal

duniawi.

Memperbole hkan mantan narapidana korupsi mencalonkan lagi sebagai anggota legislatif tidak sesuai dengan konsep filsafat politik Islam yang

memprioritas kan

kemaslahatan umum

daripada pribadi.

Kuasa Kehakiman.

m) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

n) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantas an Tindak Pidana Korupsi.

o) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder dapat berupa buku, karya ilmiah jurnal, artikel dan jenis-jenis tulisan lainnya yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang diteliti.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Daeng Alpan Malaerangeng

NIM : S20183075

Prodi/Jurusan : Hukum Tata Negara

Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri KHAS Jember

Dengan ini menyatakan bahwa isi skripsi ini "

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 46/P/Hum/2018 Tentang Calon Legislatif Mantan Narapidana Korupsi Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia Dan Filsafat Politik Islam” adalah hasil penelitian/karya saya sendiri kecuali yang dirujuk dari sumbernya.

Jember 06 Januari 2023 Saya yang menyatakan

Daeng Alpan Malaerangeng NIM. S20183075

Dokumen terkait