• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYAR’IYYAH

D. Pandangan Siyāsah Syar’iyyah Mengenai Orang Asing

Orang asing berdasarkan pandangan siyasah syar’iyyah merupakan manusia yang diciptakan Allah SWT dengan tidak memandang agama sebagai pembeda melainkan memandang manusia itu diciptakan laki-laki dan perempuan, kemudian diciptakan berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku. Hal ini merujuk pada Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi:

70

َلِئَٰٓاَبَق َو اًبوُعُش ْمُكََٰنْلَعَج َو َٰىَثنُأ َو ٍرَكَذ نِ م مُكََٰنْقَلَخ اَّنِإ ُساَّنلٱ اَهُّيَأَََٰٰٓي ٌريِبَخ ٌميِلَع َ َّللَّٱ َّنِإ ۚ ْمُكَٰىَقْتَأ ِ َّللَّٱ َدنِع ْمُكَم َرْكَأ َّنِإ ۚ ۟ا َٰٓوُف َراَعَتِل

Terjemahannya:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS.Al-Hujurat Ayat 13)24

Isi kandungan dari Surat Al-Hujurat ayat 13 yaitu pada surat al-Hujurāt ayat 13 menurut pendapat para mufassir, yakni Tafsir tersebut adalah tafsir al Misbah, An Nuur dan al Maraghi. Masing-masing pandangan dari tafsir al Misbah, An Nuur dan al Maraghi akan penulis uraikan sebagai berikut:

a. Tafsir Al-Misbah

Seruan kepada semua manusia dan mengingatkan mereka bahwa:

Allah swt menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni Nabi Adam as. dan Hawa, atau dari sperma (benih lelaki) dan ovum (indung telur perempuan) dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal, yakni perkenalan yang mengantar kamu bantu membantu serta saling melengkapi.

Allah tidak menyukai orang-orang memperlihatkan kesombongan

24 Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (2017), h.517

71

dengan keturunan, kepangkatan atau kekayaan karena yang paling mulia diantara manusia di sisi Allah swt hanyalah orang yang paling bertaqwa.

Ayat ini ditutup dengan menegaskan bahwa yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah swt ialah yang paling bertaqwa, sungguh Allah Maha Mengetahui, Meneliti sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya, walaupun detak detik jantung dan niat seseorang.25 b. Tafsir An-Nuur

Kami (Allah) menjadikan kamu bersuku-suku dan bergolong- golongan supaya kamu saling mengenal, bukan untuk bermusuhan.

Jelasnya, Allah menjadikan kamu terdiri dari beberapa bangsa dan warna kulit supaya kamu lebih tertarik untuk saling berkenalan. Inilah dasar demokrasi yang benar di dalam Islam, yang menghilangkan kasta- kata dan perbedaan-perbedaan bangsa. Masih adanya perbedaan rasial (apartheid) sangat ditentang oleh agama Islam.Allah swt mengetahui semua perbuatanmu dan mengetahui semua rahasia dirimu, karena itu bertaqwalah kepada Allah swt dan jadikanlah taqwa itu sebagai perbekalan untuk hari akhirat kelak. Dijelaskan oleh Abu Daud bahwa ayat ini turun mengenai Abu Hind, seorg tukan bekam. Rasulullah saw menyuruh bani Bayadhah mengawinkan Abu Hind dengan salah seorang gadis mereka, bani Bayadhah menjawab: “Apakah kami harus mengawinkan anak gadis kami dengan bekas golongan budak kami sendiri?”.

25Quraish Shihab. Al-Lubab makna, tujuan, dan pelajaran dari surah-surah al-Qur’an, (Ciputat: Lentera Hati 2012). h.616-618

72

Allah menjelaskan bahwa semua manusia itu satu keturunan, dari seorang ayah dan seorang ibu. Karena itu tidak selayaknya seorang menghina saudaranya sendiri. Allah menjadikan mereka berbangsa- bangsa, bersuku-suku, dan bergolong-golongan, agar saling mengenal dan saling menolong di antara mereka. Ketaqwaan, kesalehan, dan kesempurnaan jiwa itulah bahan-bahan kelebihan seseorang atas yang lain.

c. Tafsir Al-Maraghi

Di sini Allah menerangkan bahwa manusia seluruhnya berasal dari seorang ayah dan seorang ibu. Maka kenapa saling mengolok-olok diantara saudara yang lainnya, padahal Allah SWT menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa yang berbeda, agar di antara mereka terjadi saling mengenal dan tolong-menolong dalam kemaslahatan mereka yang bermacam-macam.

Namun tetap tidak ada kelebihan bagi seseorang pun atas yang lain, kecuali dengan taqwa dan kesalehan, di samping kesempurnaan jiwa bukan dengan hal-hal yang bersifat keduniaan yang tiada abadi.

Allah menurunkan ayat ini sebagai cegahan bagi mereka dari membanggakan nasab, mengunggul-unggulkan harta dan menghina kepada orang-orang fakir, Allah menerangkan bahwa keutamaan itu terletak pada taqwa.26

Dalam pokok-pokok isi kandungan yang terdapat dalam surat

26 Mustafa Ahmad Al Maragi. Terjemah Tafsir Al Maragi, (Semarang: CV. Toha Putra Semarang 1993). H. 235-236

73

Hujurāt ayat 13 di atas, penulis menyimpulkan bahwa Allah swt telah menciptakan manusia dari laki-laki yaitu Nabi Adam dan seorang perempuan yaitu Hawa, lalu menjadikannya berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar dengan adanya perbedaan itu terjadilah ketertarikan untuk saling mengenal dan juga untuk saling menolong dan membantu sesama, bukan untuk saling mengejek dan mencemooh. Allah melihat kualitas manusia bukan dilihat dari keturunan, kekayaan, kepandaian, tetapi dari kualitas taqwa seseorang tersebut. Jadi jika hendak berbangga maka banggakanlah taqwamu, artinya barang siapa yang ingin memperoleh derajat-derajat tinggi hendaklah ia bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Tahu tentang amal perbuatan manusia, juga Maha Waspada tentang hati manusia, maka jadikanlah taqwa sebagai bekal untuk di akhirat kelak.

74

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan masalah pengawasan terhadap orang asing berdasarkan pada bab-bab yang dikemukakan sebelumnya berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pentingnya pengawasan yang dilakukan Kantor Imigrasi kelas 1 Makassar karena berdasarkan pada data tahun 2018 sampai 2019 tercatat kebanyakan orang asing melakukan pelanggaran seperti: overstay, ilegal entry/ilegal stay, tidak memiliki izin tinggal, penyalahgunaan izin tinggal, dan tindak pidana sehingga pengawasan yang dilakukan kantor imigrasi kelas 1 makassar menjadi sangat penting agar dapat mengurangi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan orang asing.

2. Adapun dampak positif kedatangan orang asing seperti menambah devisa negara, membantu pembangunan negara, dan membantu perekonomian masyarakat daerah wisata. Sedangkan dampak negatifnya seperti berkurangnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, terjadinya tindak pidana yang dilakukan orang asing yang meresahkan masyarakat.

3. Pandangan siyasah syar’iyyah mengenai orang asing bahwa orang asing dalam pandangan Islam tidak dipandang berdasarkan perbedaan agama karena merujuk pada QS Al-Hujurat ayat 13 surah ini lah yang menjadi prinsip dasar hubungan manusia bahwa sudah sunnatullah manusia itu beragam karena mereka

75

dijadikan Allah swt berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal dan saling memberi manfaat.

Dokumen terkait