• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandemi Covid-19

Dalam dokumen DI MASA PANDEMI COVID-19 (Halaman 84-94)

PENDAHULUAN

F. Sistematika Penulisan

4. Pandemi Covid-19

a. Mengengal Lahir Pandemi Covid-19

Era perubahan adalah suatu keniscayaan. Setiap era memiliki ciri tersendiri. Ciri-ciri dari berbagai era tersebut terkadang termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan dan disikapi. Setiap era melibatkan setiap lapisan dan status manusia. Setiap manusia juga tidak memahami dan meyakini era apa yang akan dilalui dan dilewati.

45Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),3.

Era pandemi covid-19 berawal dari pandemi penyakit coronavirus yang berlangsung 2019. Organisasi kesehatan dunia Word Healt Organization (WHO) menyatakan masalah covid-19 merupakan masalah Kesehatan masyarakat darurat dari kepedulian Internasional.

Pandemi covid-19 sesuai Namanya berarti tahir tahun 2019. Pandemik adalah penyakit yang menyebar secara global meliputi era geografis yang luas. Virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19, saat ini dinyatakan oleh Word Healt Organization (WHO) sebagai pandemi.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut pandemi mengacu pada epidemi yang telah menyebar di beberapa negara dan benua.46 Pandemi biasanya mempengaruhi sejumlah besar di berbagai Negara dan benua, tidak ada pengecualian. Pandemi covid-19 sebagai penyakit virus corona baru belum dikenal manusia sebelum ini.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Al-Nahl (16) ayat 8:

ّاۡ ْوممالْعاَّ الِّّۡامّمقملْخاياو Artinya: Allah senantiasa menciptakan apa yang tidak kamu

ketahui.

Allah menciptakan makhluk-makhluk yang tidak kita tahu jenis, hakikat, kemampuan, dan tujuan penciptaannya. Hal ini untuk mengingatkan manusia akan keterbatasan ilmu sekaligus untuk mendorong sikap rendah hati menghadapi makhluk-makhluk yang kecil

46 Asfiati, VISUALISASI DAN VIRTUALISASINPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM,Versi Prpgram Merdeka Belajar Dalam Tiga Era (Revolusi Industri 5.0, Era Pandemi Covid-19, dan Era New Normal), 2020. Kencana h.187

bahkan yang tidak hidup sekalipun seperti virus corona. Menyikapi covid-19 setiap manusia berbeda. Apakah musibah, azab, siksa.

Sayyidina Ali pernah berucap:”Kalau ada musibah jika menimpa yang durhaka ia adalah adab/Pendidikan. Bila menimpa yang taat adalah ujian, Jika menimpa Nabi Rasul berarti peningkatan derajat dan kedekatan kepada Allah. Jika menimpa wali adalah penghormatan”.47

Era di mana setiap manusia mengalami suatu perubahan dalam skala drstis. Perubahan dalam mengikuti aktivitas hidup. Perubahan dalam mengalihkan suasana. Perubahan dalam menemukan hal-hal baru.

Perubahan dalam kehati-hatian.

“Also known as the coronavirus pandemi, is an ongoing pandemi of coronavirus disease 2019 (COVID-19) caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The outbreak was identified in Wuhan, China, in December 2019. “(WHO, 2020a) {Pandemik coronavirus, adalah pandemi penyakit coronavirus yang sedang berlangsung tahun 2019 (COVID-19) disebabkan oleh sindrom pernapasan akut yang parah coronavirus 2 (SARS-COV-2).

Wabah itu diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019.

Istilah pandemi Covid-19 sesuai dengan berlangsungnya corona virus pada Desember 2019 di China dan merupakan masalah melanda dunia.

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah

47 Abdullah Bin Muhammadbin ‘Abdurrahman bin ishaq Alu Syaikh, TAFSIR IBNU KATSIR JILID 2, Pustaka Imam Asy-Syafe’i, 2009 hal. 111

diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.48 dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Desember 2019.

As 2019 drew to a close, reports emerged from an outbreak of unexplained aetiology pneumonia, with cases clustered around Wuhan's Huanan Seafood Wholesale Market, China that sold live fish, poultry, and birds. The cases were observed as of December 8th and the cluster was first identified on December 31st. The market was being shut down on 1 January 2020 and on 7 January a new type of corona virus was officially detected by the Chinese authorities. All suspect cases found were checked by active case finding and retrospective examination. Around 300 cases in Wuhan were believed to have been infected with this new virus, and four died 49.

Saat 2019 hampir berakhir, laporan muncul dari wabah yang tidak dapat dijelaskan etiologi pneumonia, dengan kasus berkerumun di sekitar Makanan Laut Huanan Wuhan Pasar Grosir, China yang menjual ikan hidup, unggas, dan burung. Kasusnya diamati pada 8 Desember dan cluster pertama kali diidentifikasi 31 Desember.

Pasar ditutup pada 1 Januari 2020 dan pada 7 Januari jenis baru virus korona resmi terdeteksi oleh China pihak berwajib. Semua kasus yang dicurigai ditemukan diperiksa dengan penemuan kasus aktif dan pemeriksaan retrospektif. Sekitar 300 kasus di Wuhan diyakini terjadi terinfeksi virus baru ini, dan empat orang meninggal.

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, kasus tersebut diduga berhubungan dengan Pasar Seafood di Wuhan. Pada tanggal 7 Januari 2020, Pemerintah China kemudian mengumumkan bahwa penyebab

48KEMENKES RI, pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (Covid-19) (Jakarta, dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit, 2020), 11

49 Sidney Osler, CORONAVIRUS COVID-19 PANDEMI,2019

kasus tersebut adalah Coronavirus jenis baru yang kemudian diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus ini berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab SARS dan MERS. Meskipun berasal dari famili yang sama, namun SARS-CoV-2 lebih menular dibandingkan dengan SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC China, 2020). Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 Januari 2020. Angka kematian kasar bervariasi tergantung negara dan tergantung pada populasi yang terpengaruh, perkembangan wabahnya di suatu negara, dan ketersediaan pemeriksaan laboratorium50

Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.

Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui. Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi.

b. Pembelajaran Agama Islam Para Masa Covid-19

Pembelaran di masa pandemi Covid-19 menyiapkann skenario pembelajaran yang sesuai dengan era pandemi. Era di mana manusia mestinya mengikuti berbagai langkah berikut dalam hal memutus mata

50KEMENKES RI, ibid 23

rantai penyebaran corona virus, dengan langkah : 1) sering-sering mencuci tangan dengan bersih bila tidak ada maka dapat menggunakan hand-sanitizer dengan kandungan alcohol minimal 60%; (2) tutup mulut atau hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu atau dengan siku yang dilipat; (3) menggunakan masker sesuai standar masker bedah dan masker N95; (4) melakukan sosial distancing dengan jarak minimal 1 meter serta hindari keramaian dengan berbagai kontak fisik; (5) tidak bepergian keluar kecuali saat darurat; (6) jangan menyentuh maa, hidung, mulut dengan tangan yang kotor, mengatur jarak (social distancing). Era yang mengikuti protokol kesehatan.

Langkah-langkah tersebutlah yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pembelajaran yang tetap mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan dan tetap mengikuti anjuran pemerintah. Pembelajaran yang tetap aktif dan kreatif serta komunikatif dan transformative. Pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet. Pembelajaran tersebut dapat digolongkan kepada pembelajaran jarak jauh, dan free learning.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik dalam jaringan (daring/online), luar jaringan (luring/offline) maupun gabungan dari online dan offline (blended learning).

Pandemi Covid-19 membawa kepada kondisi ketidakpastian.

Walaupun demikian dengan sikap resilence maka idealnya, tetap

mengambil model pembelajaran yang free learning. Di mana model pembelajaran untuk menilai resiko dalam menghadapi ketidakpastian.

Model pembelajaran free learningyang berarti merdeka berpikir. Model berpikir seperti ini memerdekakan kita untuk coba-coba (trial and error). Pembelajaran mengalami pembaruan dan perubahan. Era pandemi Covid-19 yang mengalami perubahan aktivitas di berbagai negara yang pada dasarnya menjadikan model free learning sebagai pilihan. Indonesia mengambil kebijakan yang sifatnya trial and error dan terus memperbaharuinya sampai ditemukan kebijakan yang betul-betul tepat. Dan inilah salah satu penyebab setiap wiayah di Indonesia menerapkan kebijakan berbeda-beda bahkan berubah-ubah dalam mengatasi pandemi Covid-19 khususnya dalam pembelajaran.

Demikian adanya dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di era pandemi Covid-19 semestinya tetap unggul dan produktif.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di era pandemi Covid-19 tetap diupayakan produktif dengan mengikuti alur yang menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat. Lembaga Pendidikan perlu memaksakan diri dengan menggunakan media daring, agar pembelajaran efektif. Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan. Sekolah dapat melakukannya dengan program-program pendidikan terlebih dengan media daring. Pembelajaran pendidikan

agamaiIslam dengan media daring tetap smooth dan cerdas dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran. (Syah, 2020).

Pembelajaran daring di mana memanfaatkan teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video streaming online. Berikut digambarkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran daring.

c. Perangkat Pembelajaran Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 makin menegaskan pentingnya teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan solusi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). Situasi pandemi Covid-19 telah menempatkan peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu fitur penting dalam membangun solusi pengaksesan teknologi tersebut.

Guru Pendidikan Agama Islam harus kreatif dan mau melakukan inovasi pembelajaran yang merupakan solusi yang perlu didesain dan dilaksanakan dengan memaksimalkan media yang ada seperti media online.

Guru Pendidikan Agama Islam secara umum sudah memiliki gagasan dalam menyikapi situasi saat ini, untuk menjaga keberlangsungan proses pembelajaran agar tidak tertinggal dalam kondisi apapun. Guru Pendidikan Agama Islam melakukan pembelajaran menggunakan metode e-learning. (Natsir, 2020) Pembelajaran e-learning yaitu pembelajaran memakai system

pembelajaran perangkat komputer yang terhubung dengan koneksi internet. Koneksi internet membantu guru melakukan pembelajaran Bersama menggunakan grup di media social seperti WhatsApp, Telegram, aplikasi Zoom, ataupun media sosial lainnya.

{Pertama, manajemen waktu. Pembelajaran daring atau secara virtual mesti menyiapkan perencanaan yang matang. Masalah mengatur waktu sangat difokuskan dengan memperhatikan semua stabilizer listrik, jaringan internet yang kuat, kuota paket internet yang mencukupi. Manajemen waktu ini direncanakan dengan memperhatikan kesiasediaan pendidik dan peserta didik. Untuk itu penting disusun jadwal pertemuan sebelum pembelajaran daring dimulai. Hal ini dimaksudn=kan untuk menjaga fokus dan fleksibilitas pelaksanaan e-learning.

Kedua, kesiapan teknologi yang dibutuhkan. Teknologi yang dibutuhkan dalam hal ini bukan saja perangkat computer, listrik dan paket. Kesiapan teknologi yang dimaksud juga termasuk keahlian dan kemampuan pendidik serta peserta didik dalam mengoperasionalisasikan teknologi sesuai aplikasi pembelajaran.

Kesiapan teknologi baik berawal dari internal pendidik dan peserta serta sparepart alat teknologi sangat penting diperhatikan untuk memastikan kelancaram dan kesuksesan proses e-learning.

Ketiga, serius dan fokus. Keseriusan merupakan awal dari keberhasilan. Pembelajaran secara virtual, ataupun daring ataupun dengan memanfaatkan internet, sangatlah membutuhkan keseriusan dan fokus, sebab mengaktifkan semua perangkat lunak dan perangkat keras. Pembelajaran dengan menonton video dibutuhkan kefokusan terhadap materi agar tidak ada yang terlewati. Akses media social, hingga membaca-baca konten berita secara implusif mesti dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Keempat, menjaga komunikasi dengan pengajar dan teman kelas.

Dalam mengoperasionalisasikan semua perangkat pembelajaran dibutuhkan kerja sama team. Proses e-learning, melibatkan banyak pihak. Pendidik, peserta didik, operator computer mesti menyesuaikan diri untuk terus visible dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika memungkinkan sangat dibutuhkan, dibentuk grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap

muka, komunikasi mesti terjalin dengan baik untuk menghindari kesalahan pemahaman}.51

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai guru harus mempersiapkan beberapa setrategi dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran daring di masa-masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Kemendikbud melakukan penyediaan kuota gratis, realokasi anggaran Pendidikan Tinggi sebesar Rp 405 M untuk Rumah Sakit.

Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta, realokasi anggaran Kebudayaan Rp 70 M untuk kegiatan belajar dari rumah melalui TVRI, peluncuran portal guru berbagi, relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk pembayaran honor guru, serta pembelajaran daring.

[Kemendikbud juga akan memberikan bantuan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama empat bulan (September s.d. Desember 2020). Besaran bantuan, siswa 35 GB/bulan, guru 42 GB/bulan, serta mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan. Kepala satuan pendidikan harus melengkapi nomor telepon seluler (handphone) peserta didik yang aktif melalui aplikasi dapodik sebelum 11 September 2020.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat ini sangat memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar secara mandiri bisa menggunakan bahan belajar tertulis dan sebagainya melalui komputer, gawai, smartphone dan internet.

51 Direktorat Pendidikan Agama Islam “Guru PAI Harus Kreatif Di Masa Pandemi,”

http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/berita-197-guru-pai-harus-kreatif-di-masa-pendemik.html, (Diakses pada 8-8-2021 pukul 3:51)

Dalam keadaan ini dunia sering diuji dengan suatu pemasalahan kesehatan yaitu pandemi corona (covid-19) ini yang sangat berpengaruh juga pada setiap aspek kehidupan. Bukan hanya satu atau dua negara yang terkena pandemi ini, tapi ratusan negara yang sudah terserang pamdemi ini].52

Adanya pandemi tersebut menuntut pendidik untuk melakuakn pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran Jarak Jauh adalah pendekatan pembelajaran. Jadi seorang pengajar diharuskan memiliki kemampuan dalam bertehnologi dan juga memahami media apa yang cocok diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Dalam dokumen DI MASA PANDEMI COVID-19 (Halaman 84-94)

Dokumen terkait