• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Paparan Desain Pengembangan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan, peneliti akan menyusun desain perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI.

Pendekatan PMRI digunakan karena dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan dalam pembelajaran.

Desain perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti merupakan rancangan awal. Peneliti mengembangkan rancangan perangkat pembelajaran materi bangun ruang yang memfokuskan penelitian pada karakteristik penggunaan kontribusi siswa. Peneliti membuat desain pembelajaran mulai dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan evaluasi siswa. Desain perangkat pembelajaran ini terdiri dari dua Kompetensi Dasar (KD) dari Standar Kompetensi (SK) memahami sifat bangun ruang.

1. Silabus

Silabus disusun berdasarkan pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP). Silabus tersebut mengacu pada standar nasional yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Penyusunan silabus juga memperhatikan aspek-aspek dalam pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara keseluruhan. Siswa tidak hanya mampu dalam kognitifnya, tetapi juga mampu mengembangkan sikap dan perbuatannya. Silabus ini mengakomodasi seluruh karakteristik PMRI, hal tersebut terlihat pada kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan.

Materi pembelajaran yang dipilih adalah materi bangun ruang karena konsep yang dimiliki siswa mengenai bangun ruang masih banyak yang keliru. Bangun ruang merupakan materi yang akan terus dipelajari selama siswa menempuh pendidikan, sehingga konsep mengenai bangun ruang haruslah dimiliki oleh siswa. Bangun ruang yang dipelajari terbatas pada bangun balok dan kubus.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti juga menyusun RPP berdasarkan silabus yang mengacu pada strandar nasional. Satu silabus dipaparkan menjadi tiga RPP yang masing-masing terdiri dari 2 jam pelajaran. RPP tersebut disusun dengan menyesuaikan kondisi sekolah dan siswa kelas IV di SDN Kledokan. Pada RPP peneliti juga mencantumkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media tersebut dimaksudkan untuk mendukung proses pembelajaran.

RPP yang disusun oleh peneliti memasukkan seluruh karakteristik PMRI dalam setiap pertemuan. Kegiatan-kegiatan yang disusun juga berdasarkan pada kelima karakteristik PMRI. Kegiatan tersebut antara lain adanya penggunaan cerita dalam pembelajaran, guru membimbing siswa dalam menemukan konsepnya sendiri, siswa boleh memilih media yang akan digunakan untuk mendukung dirinya menemukan konsepnya. Selain itu, siswa juga bekerja dalam kelompok untuk meningkatkan interaksinya dengan siswa lainnya.

Pengaitan materi juga dimasukkan dalam kegiatan yang dilakukan oleh siswa, baik dalam mata pelajaran yang sama maupun yang berbeda.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS juga disusun untuk membantu siswa dalam melakukan kegiatan yang mengarah pada pendekatan PMRI. LKS berisi tentang kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa selama pembelajaran. Siswa yang memilih medianya sendiri, siswa yang mengidentifikasi media yang telah dipilihnya sendiri dan menuliskan hasil identifikasinya pada tempat yang telah disediakan di LKS. Pada kegiatan di LKS siswa dituntut untuk mampu menemukan sendiri konsepnya mengenai sifat-sifat bangun ruang dan jaring-jaring balok dan kubus. Selain menemukan sendiri konsepnya, siswa juga dituntut untuk mampu bekerja sama dengan siswa lain.

4. Bahan Ajar

Bahan ajar digunakan oleh guru kelas dalam menyampaikan materi pembelajaran. Bahan ajar tersebut berisi materi pembelajaran mengenai sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus dan jaring-jaring balok dan kubus. Bahan ajar yang disusun oleh peneliti mengacu pada karakteristik penggunaan konteks dan pemodelan. Peneliti menggunakan masalah kontekstual agar siswa dapat memahami materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan mudah. Penggunaan gambar juga menjembatani siswa dalam memahami materi.

5. Evaluasi

Lembar evaluasi disusun untuk mengetahui sejauh mana siswa menemukan konsepnya mengenai materi yang dipelajari. Evaluasi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Sebelum melakukan evaluasi guru membantu siswa untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari agar konsep yang dimiliki siswa dapat tertanam dengan baik. Evaluasi mencakup seluruh karakteristik PMRI, seperti pemodelan menggunakan gambar, strategi yang dikemukakan oleh siswa dalam menjawab soal evaluasi.

Selama pembelajaran berlangsung guru juga menilai proses belajar siswa, oleh karena itu peneliti menyusun rubrik penilaian. Rubrik tersebut terdiri dari penilaian proses dan produk hasil belajar siswa. Penilaian proses menilai kegiatan siswa selama menemukan konsepnya. Penilaian proses juga menilai bagaimana siswa berinteraksi selama pembelajaran. Penilaian produk menilai hasil belajar siswa, yaitu LKS, evaluasi harian dan akhir, dan media yang dibuat oleh siswa.

Setelah menyusun perangkat pembelajaran tersebut, peneliti melakukan validasi ahli (expert judgment). Validasi tersebut diberikan kepada beberapa ahli, yaitu tiga dosen matematika dan satu guru

bidang studi matematika. Berikut hasil validasi perangkat pembelajaran yang telah dilakukan.

Tabel 4.1 Hasil validasi perangkat pembelajaran No. Perangkat

pembelajaran

Skor rata-rata

Kriteria

1 Silabus 3,56 Sangat Baik

2 RPP 3,38 Sangat Baik

3 LKS 3,50 Sangat Baik

4 Bahan ajar 3,40 Sangat Baik

5 Evaluasi 3,16 Baik

Berdasarkan hasil validasi di atas, perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti termasuk kriteria sangat baik. Hal tersebut dapat diartikan bahwa perangkat pembelajaran yang disusun peneliti layak untuk dikembangkan dan digunakan. Namun, peneliti tetap melakukan revisi produk pada beberapa bagian seperti penggunaan bahasa, lembar jawab pada LKS, dan refleksi pembelajaran.

Peneliti melakukan uji keterbacaan rancangan perangkat pembelajaran yang telah direvisi. Hal tersebut bertujuan untuk meyakinkan peneliti bahwa hasil revisi rancangan perangkat pembelajaran tersebut dapat dipahami oleh pembaca. Uji keterbacaan rancangan tersebut dilakukan pada guru dan 6 siswa di SDN Turi 2.

Berdasarkan hasil uji keterbacaan tersebut, siswa memahami rancangan tersebut. Ditunjukkan dengan hasil jawaban siswa pada LKS. Siswa mampu memahami soal-soal yang terdapat pada LKS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sesuai dengan hasil uji keterbacaan, guru perlu menekankan perbedaan antara sifat dan ciri-ciri bangun ruang. Guru juga perlu membantu siswa memahami bagaimana memberi nama pada bangun ruang. Hasil keterbacaan tersebut, kemudian direvisi oleh peneliti. Hasil revisi tersebut yang menjadi prototype dalam penelitian ini. Peneliti akan mengimplementasikannya pada siswa dan guru kelas IV SDN Kledokan.

C. Paparan Hasil Implementasi Produk pada Sampel Terbatas

Dokumen terkait