• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pareto ABC Nilai Pakai, Nilai Investasi, dan Nilai Indeks Kritis sediaan

3. Pareto ABC nilai indeks kritis sediaan Psikotropika di Apotek Kabupaten

Dalam menghitung nilai indeks kritis sediaan Psikotropika di setiap Apotek diperlukan data nilai pakai dan nilai investasi dari masing-masing Apotek. Nilai indeks kritis ini didapatkan dengan menjumlah skor pada nilai pakai dan nilai investasi. Nilai pakai dan nilai investasi pada kelompok A diberi skor 3, kelompok B skor 2, dan kelompok C dengan skor 1. Sediaan Psikotropika dalam kelompok A tidak boleh sampai mengalami kekosongan, karena sediaan Psikotropika dalam kelompok A adalah sediaan Psikotropika yang penggunaannya sangat paling dibutuhkan oleh masyarakat sekitar karena sering diresepkan kepada pasien di Apotek tersebut.

Tabel VII. Jumlah Item dan Persentase Sediaan Psikotropika 29 Apotek Kabupaten Sleman Periode Januari-Juni 2011 berdasarkan Nilai Indeks Kritis

Apotek Jumlah item Psikotropika

Kelompok

ANIK BNIK CNIK

AnggaJaya 6 item 1 item (16,67 %) 1 item (16,67 %) 4 item (66,66 %)

Artanti 8 item 1 item (12.50 %) 3 item (37.50 %) 4 item (50,00 %)

Condong Catur 8 item 3 item (37,50 %) 1 item (12,50 %) 4 item (50,00 %)

Deresan 9 item 3 item (33,33 %) 1 item (11,11 %) 5 item (55,56 %)

Diana 7 item 1 item (14,29 %) 4 item (57,14 %) 2 item (28,57 %)

Formula Farma 6 item 1 item (16,67 %) 1 item (16,67 %) 4 item (66,67 %)

Hana Farma 3 item 1 item (33,33 %) 0 item (00,00 %) 2 item (66,67 %)

Indria Farma 7 item 3 item (42,86 %) 0 item (00,00 %) 4 item (57,14 %)

Insan Farma 7 item 2 item (28,57 %) 1 item (14,29 %) 4 item (57,14 %)

Janti 5 item 1 item (20,00 %) 1 item (20,00 %) 3 item (60,00 %)

K2S 4 item 1 item (25,00 %) 1 item (25,00 %) 2 item (50,00 %)

K-24 Demangan 28 item 10 item (35,71 %) 6 item (21,43%) 12 item (42,86 %)

K-24 Gejayan 48 item 16 item (33,33 %) 10 item ( 20,83 %) 22 item (45,33 %)

K-24 Kaliurang 36 item 11 item (30,56 %) 11 item (30, 56 %) 14 item (30, 88 %)

Kencana 13 item 1 item (7,69 %) 0 item (00,00 %) 12 item (92.31 %)

Kimia farma

Tabel VII. Lanjutan

Apotek Jumlah item Psikotropika

Kelompok

ANIK BNIK CNIK

Kimia Farma

Jakal 32 item 10 item (31,25 %) 8 item (25,00 %) 14 item (43,75 %)

Kimia Farma

Palagan 35 item 16 item (45,17 %) 7 item (20,00 %) 12 item (34, 29%)

Kimia Farma

UNY 26 item 8 item (30,77 %) 10 item (38,46 %) 8 item (30,77%)

Kosudgama 36 item 13 item (36,11 %) 8 item (22,22 %) 15 item (41,67 %)

Kusuma Sehat 5 item 2 item (40,00 %) 0 item (00,00 %) 3 item (60,00 %)

Lasrana 10 item 1 item (10,00 %) 3 item (30,00 %) 6 item (60,00 %)

Menara Husada 8 item 1 item (12,50 %) 4 item (50,00 %) 3 item (37,50 %)

Mitra Farma 10 item 2 item (20,00 %) 2 item (20,00 %) 6 item (60,00 %)

Nirmala 4 item 1 item (25,00 %) 1 item (25,00 %) 2 item (50,00 %)

Orimedik 18 item 4 item (22,22 %) 8 item 44,45 %) 6 item (33,33 %)

Pulowatu 7 item 1 item (14, 29%) 0 item ( 00,00 %) 6 item (85,71 %)

Sanata Dharma 7 item 2 item (28,57 %) 1 item (14,29 %) 4 item (57,14 %)

Tina Farma 2 16 item 4 item (25,00%) 3 item (18,50%) 9 item (56,25%)

Berdasarkan data yang diperoleh (tabel VII), sediaan yang menjadi prioritas dalam pengadaannya adalah sediaan yang masuk dalam kelompok A dan B, sedangkan sediaan yang berada dalam kelompok C perlu dilakukan pengontrolan dalam pengadaan di periode berikutnya. Untuk kelompok C yang pemakaiannya cukup banyak perlu dilakukan pengontrolan dalam pengelolaannya untuk mencegah terjadinya penumpukan barang dan mencegah terbuangnya obat karena kadaluwarsa. Sediaan Psikotropika yang masuk dalam kelompok A sebaiknya dilakukan pemesanan dalam jumlah banyak dengan frekuensi yang jarang untuk meminimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Sediaan Psikotropika di kelompok A ini juga perlu dilakukan pengawasan dan monitoring dengan ketat, pencatatan yang akurat dan lengkap, serta pemantauan tetap oleh penanggung jawab gudang secara langsung.

Tidak semua sediaan Psikotropika untuk setiap Apotek masuk dalam kategori ANIKdi Kabupaten Sleman.

Berdasarkan tabel VII, yang mengambarkan profil nilai indeks kritis pada masing-masing Apotek menunjukkan bahwa % indeks kritis kelompok di 29 Apotek memiliki presentase <20% yang memberikan kontribusi 80% terhadap total pendapatan Apotek. Untuk kelompok B dengan presentase ±20 % memberikan kontribusi 15% pada total pendapatan Apotek, dan untuk sediaan Psikotropika yang termasuk dalam kelompok C dengan presentase > 60% hanya memberikan kontribusi 5% pada total pendapatan Apotek (kurang bermakna).

Gambar 6. Diagram Batang Jumlah Apotek Pengguna Psikotropika ANIK Rata-Rata di 29 Apotek Kabupaten Sleman

0 5 10 15 20 18 Ju m lah A p ot ek

Tidak semua sediaan Psikotropika untuk setiap Apotek masuk dalam kategori ANIKdi Kabupaten Sleman.

Berdasarkan tabel VII, yang mengambarkan profil nilai indeks kritis pada masing-masing Apotek menunjukkan bahwa % indeks kritis kelompok di 29 Apotek memiliki presentase <20% yang memberikan kontribusi 80% terhadap total pendapatan Apotek. Untuk kelompok B dengan presentase ±20 % memberikan kontribusi 15% pada total pendapatan Apotek, dan untuk sediaan Psikotropika yang termasuk dalam kelompok C dengan presentase > 60% hanya memberikan kontribusi 5% pada total pendapatan Apotek (kurang bermakna).

Gambar 6. Diagram Batang Jumlah Apotek Pengguna Psikotropika ANIK Rata-Rata di 29 Apotek Kabupaten Sleman

13

8

5

3 2

Nama Psikotropika

Tidak semua sediaan Psikotropika untuk setiap Apotek masuk dalam kategori ANIKdi Kabupaten Sleman.

Berdasarkan tabel VII, yang mengambarkan profil nilai indeks kritis pada masing-masing Apotek menunjukkan bahwa % indeks kritis kelompok di 29 Apotek memiliki presentase <20% yang memberikan kontribusi 80% terhadap total pendapatan Apotek. Untuk kelompok B dengan presentase ±20 % memberikan kontribusi 15% pada total pendapatan Apotek, dan untuk sediaan Psikotropika yang termasuk dalam kelompok C dengan presentase > 60% hanya memberikan kontribusi 5% pada total pendapatan Apotek (kurang bermakna).

Gambar 6. Diagram Batang Jumlah Apotek Pengguna Psikotropika ANIK Rata-Rata di 29 Apotek Kabupaten Sleman

Berdasarkan gambar 6, menunjukkan bahwa jenis sediaan Psiktropika yang mempunyai nilai ANIK di setiap Apotek yang dibandingkan dengan nilai pakai kelompok ANIK untuk 29 Apotek di Kabupaten Sleman. Sediaan Psikotropika yang menjadi prioritas kelompok ANIKadalah sediaan Analsik®Tab yang terdistribusi di 18 Apotek yaitu di Apotek Condong Catur, Diana, Indria Farma, Insan Farma, K-24 Demangan, K-24 Gejayan, K-24 Kaliurang, Kimia Farma ADS, Kimia Farma Jakal, Kimia Farma Palagan, Kimia Farma UNY, Kosudgama, Kusuma Sehat, Mitra Farma, Nirmala, Orimedik, Pulowatu, dan Tina Farma 2. Sediaan Proneuron®terdistribusi di 13 Apotek yaitu di Apotek Condong Catur, Deresan, Janti, K-24 Gejayan, K-24 Demangan, Kimia Farma ADS, K-24 Kaliurang, Kimia Farma Palagan, Kimia farma UNY, Kosudgama, Mitra Farma, Tina Farma 2, dan Menara Husada. Sediaan Danalgin® Tab yang terdistribusi di 8 apotek yaitu di Apotek Condong Catur, Hana Farma, K-24 Demangan, K-24 Gejayan, K-24 Kaliurang, Kimia Farma ADS, Kimia Farma Jakal, dan Kimia Farma Palagan. Sediaan Riklona® 5 mg Tab terdistribusi di 5 Apotek yaitu Apotek Formula Farma, K-24 Gejayan, K-24 Kaliurang, Kimia Farma Jakal dan Kosudgama. Sediaan Calmlet® 2 mg Tab terdistribusi di 3 Apotek yaitu di Apotek Kecana, Kosudgama dan Lasrana. Zolmia® 10 mg Tab terdistribusi di 2 Apotek yaitu di Apotek K-24 Gejayan, dan Kosudgama. Sediaan alprazolam 1 mg Tab terlihat bahwa jika dibandingkan dengan ANIK untuk 29 Apotek dengan per tiap Apotek tidak ada satupun Apotek yang memiliki nilai ANIK untuk sediaan alprazolam 1 mg Tab.

Berdasarkan gambar 6, dapat dikatakan bahwa Analsik® Tab mempunyai distribusi ANIK yang merata sehingga perlu adanya pengawasan dan pengontrolan yang ketat, karena ketersediaannya yang mencakup >50% dari 100% Apotek di Kabupaten Sleman. Untuk Riklona® 2 mg Tab, Calmlet®2 mg Tab , dan Analsik® Tab, Zolmia® 10 mg Tab, Proneuron® Tab , Danalgin® Tab , dan alprazolam 1 mg Tab pemesanan dapat dilakukan dengan cara gabungan dimana Apotek yang mempunyai jenis Psikotropika tersebut bersama-sama memesan jenis Psikotropika sehingga anggaran biaya dapat diminimalkan karena dapat meminimalkan frekuensi pembelian yang sering maka dapat mengurangi resiko adanya biaya penyimpanan.

Tabel VIII. Distribusi ANIKyang memiliki nilai ANPdan Nilai ANIuntuk 29 Apotek di Kabupaten Sleman Periode Januari-Juni 2011

Analsik Tab® Riklona 2 mg Tab® Calmlet 2 mg Tab®

Apotek Pareto Apotek Pareto Apotek Pareto

Condong Catur ANIK Formula Farma ANIK Kencana ANIK

Diana ANIK K-24 Gejayan ANIK Lasrana ANIK

K-24 Demangan ANIK K-24 Kaliurang ANIK Jumlah 2 Apotek

K-24 Gejayan ANIK Jumlah 3 Apotek

K-24 Kaliurang ANIK

Kimia Farma ADS ANIK

Kimia Farma Jakal ANIK

Kimia Farma

Palagan ANIK

Kimia Farma UNY ANIK

Kosudgama ANIK

Mitra Farma ANIK

Nirmala ANIK

Orimedik ANIK Keterangan:

Pulowatu ANIK

Tina Farma 2 ANIK

Jumlah 15 Apotek

ANIK(ANP dan ANI)

Berdasarkan tabel VIII, menunjukkan bahwa Apotek yang mempunyai sediaan Psikotopika kelompok ANP dan ANI , dapat dilihat bahwa Analsik® Tab mempunyai distribusi nilai ANIKterbanyak di setiap Apotek jika dibandingkan dengan rata-rata 29 Apotek di Kabupaten Sleman yaitu terdistribusi di Apotek Condong Catur, Diana, K-24 Demangan, K-24 Gejayan, K-24 Kaliurang, Kimia Farma ADS, Kimia Farma Jakal, Kimia Farma Palagan, Kimia Farma UNY, Kosudgama, Mitra Farma, Nirmala, Orimedik, Pulowatu dan Tina Farma 2, sedangkan peringkat 2 untuk distribusi nilai ANIK dengan nilai ANP dan ANI terdapat pada sediaan Riklona® 2 mg Tab yaitu Apotek Formula Farma, K-24 Gejayan, dan K-24 Kaliurang, dan untuk peringkat 3 yang memiliki nilai ANIK untuk kelompok ANP dan ANI terdapat pada sediaan Calmlet®2 mg Tab yang terdistribusi di Apotek Kencana dan Lasrana.

B. Pareto ABC Nilai Pakai, Nilai Investasi, dan Nilai Indeks Kritis sediaan

Dokumen terkait