BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Temuan Setiap Partisipan
3. Partisipan 3
a. Gambar diri general
Ika merasa bahwa ia orang yang bisa menghargai orang lain dan tertutup karena tidak ingin mendengar omongan orang lain. Selain itu, ia merasa belum puas dengan keadaannya sekarang karena ia belum bisa menyenangkan dan mewujudkan cita-cita orang tuanya. Hal ini membuat Ika menghalalkan segala cara walaupun secara perasaan tidak ingin, demi mewujudkan harapannya tersebut.
aku cuek.. ya intinya kalau di kampung cuek nggak mau dengerin omongan orang.. ya aku orangnya sabar.. bisa menghargai orang.. aku tuh nggak puas.. belum bisa nyenengin orang tua dan bisa ngewujudin cita-cita mereka.. Ya kadang aku nglakuin nggak sesuai jalanku kadang aku harus jalan dengan seorang cowok kaya gitu.. yang mungkin aku nggak dengan hati tapi dia bisa memberi semua yang tak minta..dan semuanya lari ke rumah..
Ika merasa bahwa dirinya memiliki ukuran tubuh yang tidak ideal (pendek) sehingga ia merasa kurang percaya diri. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Ika belum mampu mencapai ideal diri yang diharapkan secara fisik. Ia selalu membandingkan dirinya dengan pemandu lain yang menurutnya memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dari dirinya.
..aku ngerasa kecil.. kurang tinggi.. dibanding sesama pemandu karaoke.. jadi aku ngerasa kurang pas..
b. Diri dalam konteks pekerjaan
Ika telah bekerja selama 4 tahun sebagai pemandu karaoke dan pekerjaan yang biasa ia lakukan adalah menghibur tamu dengan cara menemani tamu menyanyi dan minum. Ia memilih pekerjaan ini karena tuntutan keuangan. Menurutnya, pekerjaan ini mudah menghasilkan uang dan sekaligus bisa mendapatkan kesenangan. Selain itu, pekerjaan ini menututnya untuk selalu profesional ketika melayani tamu, misalnya harus terlihat selalu senang meskipun dalam keadaan yang tidak senang dan selalu memposisikan tamu di tempat yang lebih tinggi. Hal ini membuat Ika merasa menjadi obyek bagi kesenangan tamu.
...nemenin nyanyi.. bisa menghibur mereka.. ya kalo mereka minum banyak ya kita harus minum banyak.. kebutuhan keuangan buat keluarga sama aku sendiri.. kita bisa seneng-seneng gratis, bisa minum enak, dibayar.. aku bisa dapet duit cepet di situ, aku bisa kasih uang orangtuaku, bisa nyukupi anak-anakku.. dilihatnya kita seneng tapi didalemnya kita juga nggak tahu.. ya intinya nggak sama dengan perasaan kita.. kan kita dituntut untuk buat seneng mereka harus menghibur mereka.. kalau tamu rese kita harus ngemong mereka harus ada dibawah mereka..
Ika menilai pekerjaan yang ia lakukan itu buruk dan tidak benar karena berpenghasilan tidak halal dan menghibur suami orang. Selain itu, pekerjaan tersebut memiliki imej yang buruk dimata masyarakat. Oleh karena itu, ia memiliki harapan untuk berhenti dari pekerjaan dan bekerja seperti orang pada umumnya agar ia tidak dipandang buruk masyarakat.
... kerjaanku nggak bener.. dipandang jelek masyarakat itu pasti.. menghibur suami orang.. banyak pekerjaan yang halal cumankan nggak cukup buat keluargaku jadi aku milih kerja seperti itu.. Kadang aku tuh pengen berhenti dari semua ini.. tapi setelah aku mampu kerja jadi orang biasa..
c. Diri dalam konteks keluarga
Ika merasa bahwa ia memiliki banyak kekurangan. Salah satunya adalah ia hamil di luar nikah. Hal ini membuat orang tuanya kehilangan pekerjaan sehingga Ika merasa bersalah dan harus menanggung konsekuensi dari kesalahanya ini dengan bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga. Selain itu, hal ini membuat Ika menjadi rendah diri karena merasa hidupnya dan rumah tangganya sudah cacat (gagal). Hal ini terlihat dari kutipan wawancara
... banyak sih kekurangannya.. ya intinya aku ngerasa udah cacat kaya gitu.. maksudnya kehidupanku.. rumah tanggaku.. aku sudah pisah sama suamiku.. mereka nggak punya pekerjaan gara-gara aku.. jadi ceritanya aku hamil duluan sebelum nikah jadi orang tuaku kehilangan pekerjaan gara-gara itu.. dan sekarang aku bekerja untuk menghidupi mereka..
d. Diri dalam konteks masyarakat
Ika merasa masyarakat di sekitarnya tidak senang terhadapnya dan memandangnya buruk. Pada awalnya, hal tersebut menjadi beban pikiran karena dampaknya berujung pada orang tuanya. Akan tetapi, ia mengatasinya dengan memberi pengertian kepada keluarga. Meskipun demikian, ia merasa ada juga yang masih peduli terhadapnya.
Kalau masyarakat sih.. mereka pandangannya sudah pasti jelek.. intinya udah ngeblacklist aku tuh orang yang nggak bener tapi aku nggak mempermasalahin itu.. Kalau pertama-pertama tak pikirin karna aku mikir endingnya ke orangtuaku kan.. tapi lama-lama aku kasih pengertian ke orangtuaku.. dan mereka bisa mengerti.. Ada yang nggak seneng liatnya ke aku, ada yang bisa ngerti ngasih masukan ngasih dorongan buat aku..
Selain itu, masyarakat menilai Ika buruk karena status sosial dan pekerjaan yang ia lakukan. Hal ini membuatnya merasa selalu menjadi bahan perbincangan masyarakat karena ia jarang pulang, cara berpakaian, dan keadaan keluarganya. Ika juga merasa masyarakat tidak adil karena selalu mempergunjingkannya dan selalu membicarakan hal yang tidak benar tentang dirinya. Hal ini membuat Ika merasa gagal dalam kehidupannya berkeluarga. Oleh karena itu, ia memiliki harapan untuk tidak dipandang buruk, baik pekerjaan atau status dan ingin hidup lebih
Partisipan 3
Gambar diri
Diri dalam konteks pekerjaan
Diri dalam masyarakat
Merasa fisikpendek Dibanding pemandu lain Kurang percaya diri Tidak mau mendengar
omongan orang lain Tertutup
Merasa banyak kekurangan
Gagal dalam berumah tangga Pekerjaan buruk Dibanding orang lain Tidak puas dengan diri
Tulang punggung keluarga Subyek dalam keluarga Penampilan seksi
Merokok dan minum alkohol Bahan perbincangan masyarakat
Status keluarga Penghasilan tidak halal
Menemani tamu Dipandang rendah Obyek kesenangan tamu Merasa diri cacat
Jarang pulang
Hamil di luar nikah
Stigma negatif masyarakat Memandang diri negatif
Konsep Diri Negatif
Positif
baik yang tidak dipandang buruk masyarakat. Hal ini terlihat dari kutipan wawancara
... menilai aku tuh orangnya nggak bener.. karna aku jarang pulang, rumah tanggaku nggak beres.. Kadang aku mikirnya nggak adil kenapa sih aku yang harus diomong-omongin.. apalagi yang nggak tak lakuin didiomong-omongin.. dijelek-jelekin.. padahal mereka nggak tahu dalemnya aku.. aku seperti itu ya semata-mata buat keluargaku.. aku gagal dalam hal rumah tangga dalam hal menghidupi orangtuaku.. Nggak dipandang jelek dari pekerjaannya.. dari rumah tangganya yang nggak jelas dan cara aku berpakaian..