• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Partisipasi Pemuda dalam Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat

a. Bentuk Partisipasi 1) Partisipasi Vertikal

Partisipasi vertikal pemuda dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:

a) Keterlibatan Pemuda dalam Struktur Pengelolaan TBM

Struktur pengelolaan TBM diambil dari anggota Karang Taruna Guyub Rukun karena TBM adalah salah satu program Karang Taruna. Program lainnya adalah Bank Pupuk Organik (BPO) dan Barisan Remaja Kebersihan Alam Sekitar (Barkas). Keterlibatan pemuda dalam struktur pengelolaan TBM adalah bentuk partisipasi vertikal pemuda. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Awalnya kita berlima punya ide membuat sebuah taman baca kemudian diobrolkan ke pemuda pemudi guyub rukun untuk dijadikan salah satu program karang taruna. Pemuda pesimis tapi kita tetep jalan berlima.

59

Trus kita tetap aku jadi pengelola kui. Aku trias mas eko wanu trus fitri. Ho’o berlima. Terdaftar sebagai struktur pengelola. Masuk struktur pengelola.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Keterlibatan itu maju bareng sih bersama sama, cuma digolong-golongkan menjadi tiga golongan jadi TBM trus barkas trus apa yang satunya itu BPO.”

Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Kalau TBM itu ada sub-subnya jadi karang taruna punya pupuk punya barkas sama punya TBM. Jadi semua karang taruna anggotanya masuk per lini-lini itu.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Kan di karang taruna terbagi dalam tiga divisi yaitu salah satunya TBM. Jadi, kalau yang TBM itu ya tidak semua karang taruna.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Karang Taruna Guyub Rukun memiliki tiga program, yaitu: Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Bank Pupuk Organik (BPO), dan Barisan Remaja Kebersihan Alam Sekitar (Barkas). Keberadaan struktur pengelola TBM sangat penting karena mendukung berjalannya program TBM.

b) Keterlibatan Pemuda dalam Pengambilan Keputusan

Dalam perencanaan program-program TBM, pengelola tidak melibatkan pemuda. Pengelola mengadakan

60

perkumpulan sendiri untuk merencanakan program. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Kalau ada mahasiswa yang ingin mengadakan kegitan disini. Kita struktur pengelola biasanya rapat dadakan pas

malemnya. “Acara besok itu gimana? Kita pengelola bisa

bantu apa?”. Pemuda hanya jadi peserta ketika kegiatan yang diadakan mahasiswa.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Dari pihak TBM biasanya rapat sendiri tapi hasil rapatnya diangkat di rapat besar.”

Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Kalau keterlibatan dalam program-programnya itu biasanya lebih ke anggotanya sendiri.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Kalau perencanaan program kita rapat pengurus, nanti dari pengurus di shareke karang taruna.”

Hasil rapat pengelola TBM tentang rancangan program akan diangkat dalam rapat besar Karang Taruna Guyub Rukun. Dalam rapat besar tersebut akan dibahas rancangan yang dibuat oleh pengelola yang nantinya akan dikomentari dan akan mendapat masukan-masukan dari pemuda. Hasil rapat besar Karang Taruna akan menghasilkan keputusan akhir. Jadi dalam hal ini pemuda terlibat dalam pengambilan

61

keputusan tetapi tidak terlibat dalam perencanaan program. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Kita kegiatan besar rapatnya satu Guyub Rukun gak pengelola. Kita yang pengelola ngonsep dulu nanti ditawarkan ke teman-teman. Jadi mereka tetap ikut dalam pengambilan keputusan.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Pemuda ikut serta dalam pengambilan keputusan itu tapi sebagian gak semua. Tapi selalu ada koordinasi.” Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Biasanya sih TBM itu punya rencana sendiri jadi nanti kalau ada perkumpulan setiap malem minggu pahing itu

TBM share ke temen-temen. Jadi keputusan akhir itu di

malem minggu pahing itu di rapat besar.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Kalau pemuda kasih ide, misale mau ada apa gitu. Pemuda kasih saran. Terus ada juga yang menyanggah tidak setuju atau menambahi. Pasti ada”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah.

c) Keterlibatan Pemuda dalam Peningkatan Layanan TBM Dalam pengembangan TBM peningkatan layanan merupakan salah satu hal yang penting, oleh karena itu

62

pengelola TBM diharapkan mampu menggunakan kreativitasnya untuk memberikan layanan yang mampu mendorong dan menarik masyarakat untuk datang berkunjung. Di TBM Teras Baca Guyub Rukun pengelola bekerjasama dengan pemuda melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan layanan TBM, yaitu menambah sarana dan prasarana seperti rak, selain itu mereka juga mengundang teman dari luar untuk mengisi kegiatan TBM seperti menjadi pemateri atau fasilitator dalam program bimbingan belajar, bermain sambil belajar sabtu sore, maupun program-program lain. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Kalau layanan biasanya kita ngobrol pas malem minggu kan pada kumpul. Gak semua pengelola tapi

ada temen-temen yang lain. “TBM baiknya gimana

ditambah apa dan lain-lain”. Nanti muncul ide tambah rak dan lain-lain. Selain itu kita juga sering mengundang temen dari luar untuk mengisi. Misalnya siapa yang punya temen dan temennya seneng bermain dengan anak-anak nek iso dihubungkan nggomengisi.” Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Kalau dari TBM sendiri kadang pake trik dari mungkin mengambil dari bidang kesehatan, pemeriksaan kesehatan untuk daya tarik. Terus bermain anak-anak.” Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

63

“Biasanya tu misale biasane temen-temenku eh mbok ayo kesini ngasih materi”. Kemarin itu ada sosialisasi kesehatan, aku ada temen bidan orang sini juga tapi kan

gak ikut. Nah itu aku mintaintolong jadi pemateri.”

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemuda berpartisipasi dalam upaya peningkatan layanan TBM sebagai bentuk pengembangan TBM.

2) Partisipasi Horizontal

Partisipasi horizontal pemuda dalam pengembangan TBM Guyub Rukun Teras Baca dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: a) Peran Pemuda dalam Pelaksanaan Program-program TBM

TBM memiliki dua program rutin yang berjalan setiap minggu, yaitu bimbingan belajar dan bermain sambil belajar sabtu sore atau masyarakat sering menyebutnya PAUD. Bimbingan belajar pada hari senin, rabu, dan jumat, sedangkan bermain sambil belajar sabtu sore pada hari sabtu. Dalam program tersebut pemuda berpartisipasi sebagai fasilitator. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Program kalau bimbel jelas kita, kadang pemuda pemudi yang lain juga ikut terlibat. Mereka ikut ngajar anak-anak. Pas hari sabtu itu PAUD juga terlibat.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Keterlibatannya kalau yang rutin ya bimbel sama les-les itu.”

64

Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“TBM setiap senin, rabu, kamis kalau ada yang mau bantu kaya misalnya saya mau bentu les ya udah bantu aja.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“TA : Kalau dalam pelaksanaan partisipasinya ya ikut dalam kegiatannya jadi peserta ada yang jadi panitia. Kalau bimbel ada beberapa yang bantu ngisi..”

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa untuk kegiatan atau program rutin TBM seperti bimbel dan bermain sambil belajar sabtu sore pemuda berpartisipasi sebagai fasilitator sedangkan untuk kegiatan atau program besar baik yang diadakan oleh TBM ataupun pihak luar pemuda berpartisipasi sebagai peserta atau panitia.

b) Pembagian Kerja dalam Pelaksanaan Program-program TBM Untuk program atau kegiatan rutin tidak ada pembagian tugas dalam pelaksanaannya. Namun, untuk kegiatan atau program besar pemuda dibagi ke dalam seksi-seksi seperti seksi acara, konsumsi, dokumentasi, perlengkapan, dsb. Pemuda bekerja sesuai dengan seksinya masing-masing. Jadi pemuda tidak hanya terlibat pada program atau kegiatan rutin saja tetapi terlibat juga pada semua program atau kegiatan

65

yang diselenggarakan TBM. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Pembagian tugas dimasukan ke dalam seksi-seksi kalau

event besar. Jadi semua terlibat. Jadi tetep ada

pembagian tugas.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Pembagian kerjanya sesuai seksinya masing-masing.” Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Kalau TBM lebih ke acaranya. Pembagian kerjanya dibagi ke dalam seksi-seksi tapi itu pas rapat besar.” Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Pembagian kerjanya ya bikin panitia mbak, nanti ada seksi-seksi ketua, bendahara, sekretaris. Nanti ada seksi konsumsi atau apa. Pokoknya dibikin seksi. Menyesuaikan kebutuhan kegiatan itu apa aja yang dibutuhkan.”

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan program besar pemuda berpartisipasi sesuai dengan pembagian tugas yang telah dilakukan sebelumnya.

c) Koordinasi dalam Pelaksanaan Program-program TBM

Dalam menjalankan tugas sesuai dengan seksinya masing-masing, pemuda membutuhkan koordinasi baik antar anggota seksi maupun antar pemuda yang lain yang terlibat

66

dalam kegiatan. Koordinasi adalah hal terpenting dalam menjalan sebuah program atau kegiatan. Dalam berkoordinasi pemuda menggunakan dua cara, yaitu: rapat rutin Karang Taruna Guyub Rukun yang diselenggarakan setiap malam minggu pahing dan rapat lewat grup whatsApp. Untuk berkoordinasi pemuda tidak dapat hanya mengandalkan rapat rutin karena rapat hanya diselenggarakan setiap satu bulan sekali. Oleh karena itu, pemuda memanfaatkan media sosial yaitu whatsApp untuk berkoordinasi. Sehingga koordinasi antar pemuda tetap berjalan. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Koordinasi biasane kadang lewat rapat kadang juga lewat WA juga. Kadang sering tak japri bagianmu opo bagianmu opo. Yang penting komunikasinya jalan.” Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Untuk koordinasi kita mengambil pertemuan rutin kita. Ya karang taruna itu. Kan setiap bulannya ada pertemuan rutin. Disitulah kita koordinasi. Kalau ada yang belum selesai di rapat kita lanjut di grup WA.” Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Koordinasi semua ada ketuanya mbak. Jadi setiap seksinya harus mengurus seksinya itu sendiri. Nanti rapatnya modelnya WA. Rapatnya kan cuma selapan

pisan, jadi cuma satu bulan sekali. Jadi gak mungkin

67

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Koordinasinya biasanya lewat rapat. Biasanya lewat grup WhatsApp kan sekarang canggih.”

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemuda telah memanfaatkan media sosial yaitu grup

WhatsApp untuk berkoordinasi.

3) Partisipasi Fisik

Partisipasi fisik pemuda dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:

a) Keterlibatan Pemuda dalam Pengadaan Koleksi Buku

Koleksi buku merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan TBM. Terkait pengadaan koleksi buku pemuda berpartisipasi dalam pengumpulan buku dari warga dan teman-teman diluar Karang Taruna Guyub Rukun. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Kalau pengadaan buku pemuda hanya nawari temennya mau nyumbang buku disini gimana. Dan awal-awal kita

launching pemuda ambil dari warga yang menawari.

Kadang juga ada warga yang datang sendiri ke sini.” Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Untuk pengadaan buku kadang kita ngomong kepada masyarakat yang punya buku gak dipake atau udah

68

pemuda yang mengambil tapi ada juga yang dianter sendiri.”

Koleksi buku yang dimiliki saat ini tidak hanya hasil mengumpulkan dari warga maupun teman tetapi ada juga hasil dari pengajuan proposal dan donatur. Koleksi buku yang ada saat ini berjumlah ± 850 eksemplar dengan 681 judul. Puluhan majalah, komik dan buku mata pelajaran sekolah.

Berikut daftar Koleksi Buku yang dimiliki TBM Teras Baca Guyub Rukun:

a. Buku referensi sekolah dan pendukung pendidikan b. Buku dongeng dan cerita bergambar

c. Novel remaja, teenlit maupun dewasa d. Buku pengetahuan umum

e. Buku pertanian f. Buku perkebunan g. Buku Peternakan h. Buku Perikanan i. Buku Pertukangan

j. Buku Kerajinan dan Keterampilan k. Buku kewirausahaan

l. Buku resep makanan m. Buku teknologi tepat guna n. Buku komputer dan internet o. Buku agama

69 p. Buku kesehatan q. Majalah dan tabloid

r. Dan buku-buku atau bacaan yang bermanfaat lainnya. b) Keterlibatan Pemuda terkait Kelengkapan Sarana dan

Prasarana

Selain terkait koleksi buku pemuda juga berpartisipasi dalam pengadaan sarana dan prasarana yaitu pembuatan rak buku. Dalam pembuatan rak buku, bahan bakunya berasal dari sumbangan pemuda berupa kayu, bambu, dsb. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Keterlibatan pemuda biasanya buat rak. Dan dalam pembuatan rak, bahannya juga dari pemuda.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Iya terlibat semua, seperti bikin rak.”

Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Iya ikut terlibat. Kita buat rak bareng-bareng. Dan bahannya juga bareng-bareng dari pemuda.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

70

Sarana dan prasarana yang dimiliki TBM Teras Baca Guyub Rukun adalah rak buku, meja, kursi, laptop, printer, radio, cd/dvd player, tiker, karpet, papan tulis whiteboard, dan alat permainan edukatif.

c) Keterlibatan Pemuda dalam Pendanaan TBM

Pendanaan dalam sebuah lembaga ataupun program adalah salah satu faktor pendukung berjalannya lembaga atau program tersebut. Dalam pendanaannya TBM Teras Baca Guyub Rukun melibatkan pemuda sehingga pemuda turut berpartisipasi dalam pendanaan TBM. Berikut sumber pendanaan TBM Teras Baca Guyub Rukun:

(1) Penjualan merchandise. Merchandise tersebut berupa kaos dan topi yang didesain pemuda.

(2) Pengumpulan barang bekas dari warga yang dilakukan oleh pemuda. Pengumpulan barang bekas dilakukan setiap satu bulan sekali. Hasil penjulan barang bekas tersebut masuk kas TBM.

(3) Infak ketika TBM mengadakan bimbingan belajar dan bermain sambil belajar sabtu sore. Jadi ada dana sukarela dari orang tua peserta didik yang mengikuti program tersebut. Dalam hal ini pemuda secara tidak langsung berpartisipasi dalam pendanaan TBM karena pemuda

71

dalam program bimbingan belajar dan bermain sambil belajar sabtu sore berperan sebagai fasilitator.

(4) Fee ketika pengelola TBM diundang keluar untuk mengisi materi. Undangan TBM tidak selalu dihadiri oleh pengelola TBM tetapi angggota Karang Taruna kadang juga diikut sertakan untuk mengisi atau menggantikan pengelola ketika pengelola berhalangan untuk hadir.

Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Pendanaan kita dari kaos yang didesain pemuda. Trus kadang kita memintanya dari yang barkas. Kalau barkas kan setiap bulan ada pemasukan. Nah kita pemasukannya dari sana. Trus ada juga dari les awalnya les kan juga free tapi orang tua mereka kan memberikan uang saku to trus infak. Nah dari situ.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Pendanaan dari TBM akhir akhir ini dari les. Itukan ada penyediaan dana sukarela. Terus kalau TBM diundang keluar.”

Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Pendanaan sih banyak, dari barkas paling besar sih mbak jadi kan kalau barkas itu pemasukannya hampir setiap bulan itu pasti ada pemasukan. Kalau les itu ada infak. Terus ada kaya mengisi dimana itu biasanya dimasukin ke kas.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

72

“Pendanaan dari les infak itu.”

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemuda berpartisipasi dalam pendaan TBM melalui pembuatan merchandise, pengumpulan barang bekas, menjadi fasilitator, dan undangan menjadi pemateri.

4) Partisipasi Non Fisik

Dalam pengembangan TBM Teras Baca Guyub Rukun, bentuk partisipasi non fisik pemuda dapat dilihat dari dua hal, yaitu:

a) Upaya yang dilakukan pemuda dalam mempromosikan TBM. Promosi harus dilakukan supaya keberadaan TBM diketahui masyarakat sekaligus memperkenalkan kegiatan atau program yang ada di TBM. Dalam mempromosikan TBM tidak hanya dilakukan oleh pengelola tetapi dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar termasuk didalamnya adalah pemuda. Ada beberapa cara yang dilakukan pemuda dalam mempromosikan TBM Teras Baca Guyub Rukun, yaitu:

(1) Memanfaatkan media sosial seperti facebook, instagram,

blog, dan youtube untuk share kegiatan yang dilakukan di

TBM. Media sosial adalah media promosi yang sangat efektif karena sekarang semakin banyak orang yang melek internet, khususnya di Yogyakarta sebagai kota

73

pendidikan. D.I. Yogyakarta menempati urutan ke-2 setelah Ibu Kota Jakarta sebagai pengguna internet tertinggi secara nasional. D.I. memiliki 63% pengguna internet (Tekno.liputan6.com: 2015).

(2) Sharing kegiatan atau program TBM ketika diundang

keluar untuk mengisi materi.

(3) Melalui penjualan merchandise berupa kaos dan topi yang didesain pemuda.

(4) Dari mulut ke mulut. Promosi dilakukan dengan cara membicarakannya ketika berkumpul dengan teman maupun masyarakat ataupun hanya sekedar bertemu dijalan.

Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

“Mempromosikan TBM upayane yo biasane mereka foto-foto terus share di media sosial. Kadang mulut ke mulut bilang sama temennya. Selain itu juga promosi lewat kaos dan topi. Kalau kaos udah keluar banyak. Ada 75-an lebih.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Kalau dalam mempromosikan itu kita disamping diundang keluar itu ada penjualan kaos dan topi yang dibuat pemuda. Selain itu kita juga memanfaatkan media sosial seperti facebook, dll.”

Sdra. “PR” selaku anggota Karang Taruna Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

74

“Ya kalau promosi sekarang ini banyak facebook,

instagram, cuma itu sih. Ya sosmed. Paling ya mulut ke

mulut sih mbak.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Mempromosikan TBM lewat media sosial kaya

instagram, facebook, terus ada blog juga. Kemudian ada

youtube. Terus dari postingan-postingan. Dari mulut ke mulut ya misale ada mahasiswa praktek.”

Berdasarkan wawancara dapat disimpulkan bahwa pemuda telah memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan TBM serti instagram, facebook, youtube, dan blog.

b) Ide atau gagasan yang diusulkan pemuda dalam pengembangan TBM

Selain mempromosikan TBM, pemuda juga mengusukan ide atau gagasan untuk mengembangkan TBM. ide atau gagasan yang diusulkan pemuda dapat menjadi bahan masukan supaya TBM menjadi lebih maju dan berkembang. Ide atau gagasan pemuda dalam mengembangkan TBM adalah mencari tempat yang lebih luas untuk sekretariat Karang Taruna Guyub Rukun dan TBM Teras Baca Guyub Rukun. Selama ini TBM masih menggunakan teras dan ruang tamu Ketua TBM. Seperti yang diungkapkan Sdra. “Ty” selaku Ketua TBM Teras Baca Guyub Rukun bahwa:

75

“Ide gagasan ada sih mbak tapi implementasinya yang belum. Kadang kita yo mikir TBM kan istilahnya kalo disini kan tempatnya kecil. Cuma diluar diteras. ada ide dari temen temen nek pas ada perkumpulan diguyub rukun itu pengen ngembangke jadi cari tempat yang luas jadi khusus nggo sekretariat dan TBM tapi belum terlaksana kan belum ada tempatnya.”

Hal lain yang senada juga di ungkapan Sdra. “Wr” selaku Ketua Karang Taruna Guyub Rukun bahwa:

“Ada mbak. Ide gagasanya masih berupa untuk tetap

eksis disini. Kita punya keinginan punya tempat yang

lebih luas untuk sekreatriat dan TBM tapi tempatnya belum nemu.”

Sdri. “TA” selaku sekretaris TBM Teras Baca Guyub Rukun mengungkapkan hal serupa bahwa:

“Ada. Pernah ada yang ngusulin TBM cari tempat yang lebih luas. Nek kemarin ‘mbok ada ya masyarakat ada

Dokumen terkait