• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Dampak Pengembangan Sapi Bali Terhadap Aspek Sosial

5.1.1 Partisipasi Sosial

a. Aktif dalam kegiatan sosial

Munculnya dinamika pembangunan di suatu deaerah tidak terlepas pada

bagaimana kestabilan sosial yang ada. Kestabilan sosial merupakan kunci

bagaimana terciptanya hubungan antar anggota masyarakat yang harmonis.

Dengan adanya program pengembangan peternakan sapi bali, di harapkan terdapat

peningkatan partisipasi sosial masyarakat sehingga cita-cita pengembangan

pemberdayaan daerah dapat tercapai dengan maksimal.

Dari hasil analisi uji statistik dengan menggunakan uji-t rata-rata

berpasangan diperoleh hasil bahwa t-hitung (-9,380) lebih kecil dari t-tabel(1,66)

berarti Ho diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat keaktifan antara

sebelum dan sesudah adanya program pengembangan sapi bali. Tingkat keaktifan

masyarakat meningkat pada setelah adanya program pengembangan sapi bali.

Selain itu juga peningkatan partisipasi setelah adanya program pengembangan

42

kecil dari α =0,05 berati Ho ditolak. Hal ini juga menunjukan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya program pengembangan sapi bali yaitu

peningkatan terjadi setelah adanya program pengembangan sapi bali. Hal ini juga

dapat dilihat pada tabel

Tabel 5:Daftar distribusi responden dalam kegiatan sosial

No Kegiatan sosial

Sebelum program Sesudah program

Jumlah responden persentase Jumlah responden Persentase 1. Aktif 34 34% 89 89% 2. Kurang aktif 36 36% 11 11% 3. Tidak pernah 27 27% 0 0% Jumlah 100 100% 100 100%

Sumber: kuesioner penelitian; 2010

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat sebelum adanya program terdapat

sebanyak 34 responden yang aktif dalam kegiatan sosial, 36 responden atau

dengan persentase 36% memilih untuk kurang aktif serta selebihnya atau

sebanyak 27responden dengan persentase 27% tidak mengikuti kegiatan sosial

atau tidak aktif. Sementara itu peningkatan terjadi setelah adanya program

pengembangan sosial. Peningkatan akan keaktipan responden terhadap partisipasi

sosial dapat ditunjukan dari banyaknya responden yang aktif dengan jumlah 89

responden atau dengan persentase 89%, sementara sisanya atau sebanyak

11responden dengan persentasse 11% kurang aktif. Namun tidak terdapat

43 b. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan yang dalam bidang sosial dirasakan sangat perlu bagi

masyarakat. Hal ini tentu harus menunjang bagi masyarakat itu sendiri dan

bagaimana kemampuan masyarakat membentuk dengan sekreatifitas mungkin

bentuk kegiatan tersebut. Dari hasil uji-t berpasangan di dapatkan nilai bahwa

t-Hitung (-9.089) lebih kecil dari t-Tabel (1.66), berarti Ho diterima. Terdapat

berbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah adanya Program

Pengembangan Sapi Bali.

Tabel 6: Daftar distribusi menurut jenis kegiatan sosial

No Jenis kegiatan

Sebelum program Sesudah program

Jumlah responden Perssentase % Jumlah responden Persentase % 1. Koperasi desa 49 49% 76 76% 2. Musyawarah pembangunan desa 25 25% 13 13% 3. Ikut dalam perangkat desa atau pemilihan kepala desa 26 26% 11 11% Jumlah 100 100% 100 100%

Sumber: kuesioner penelitian ;2010

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebelum adanya program

44

partisipasi sosial dengan jumlah responden 49 responden, kemudian di ikuti dalam

perangkat desa dengan jumlah 26 responden, sementara 25 responden lebih

memilih dalam kegiatan pembangunan desa. Namun setelah adanya program

pengembangan Sapi Bali, koprasi desa menjadi pilihan terbanyak dengan jumlah

76 responden ikut dalam kegiatan tersebut atau dengan persentase 76%, sementara

terjadi penurunan untuk kegiatan Musyawarah Pembangunan Desa terjadi

penurunan dengan hanya 13 responden yanga ikut di dalamnya, dan yang terakhir

adalah kegiatan yang terlibat dalam Perangkat Desa juga terjadi penurunan yang

hanya berjumlah 11reponden atau dengan persentase 11%. Dengan demikian

program pengembangan Sapi Bali sngant efektif dalam peningkatan Koperasi

Desa.

c. Pembentukan Kegiatan

Berdasrkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji-t rata-rata

sampel berpasangan di dapatkan keterangan bahwa t-Tabel(-0.743) lebih kecil

dari t-tabel(1.66), berarti terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan

peningkatan. Peningkatan terjadi setelah adanya program. Dengan demikian

program ini berdampak positif terhadap peningkatan kegitan masyarakat penerima

bantuan program Pengembangan Peternakan dengan materi Sapi Bali. Untuk

dapat lebih jelasnya dapat melihat tebel dibawah.

Tabel. 7 Daftar distribusi menurut pembentukan kegiatan

No Pembuatan kegiatan

Sebelum program Sesudah program

Jumlah reponden Persentase % Jumlah responden Persentase %

45 1. Kegiatan lama yang di lanjutkan 55 55% 89 89% 2. Membuat kegiatan baru 21 21% 11 11% Jumlah 100 100% 100 100%

Sumber: kuesioner penelitian; 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat untuk kegiatan lama yang diteruskan dipilih

oleh kuesioner dengan persentase 55% atau dengan jumlah 55 responden, dan 21

responden memilih dengan membentuk kegiatan baru, sementara 24 responden

lainya memilih untuk tidak ikut serta dalam pembentukan kegiatan apapun. Hal

ini terjadi sebelum adanya program pengembangan Sapi Bali. Namun setelah

adanya program pengembangan Sapi Bali terjadi peningkatan pada Kegiatan

Lama dengan jumlah 89 ersponden, serta 11 rersponden memilih untuk membuat

kegiatan baru dengan persentase 11%.

d. Hubungan dengan tetangga dan lingkungan masyarakat Program

Pengembangan Sapi Bali.

Kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat sangat menjadi idaman

setiap keluarga, namun hal tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan

hubungan antar sesame sehingga terjadi kerukunan di maksudkan. Masuknya

berbagai program terhadap masyarakat juga dapat mempengaruhi sikap dan

prilaku antar sesama penerima bantuan itu sendiri. Dari hasil uji-t rata-rata

berpasangan dapat dilihat hubungan antar sesama warga dengan menunjukan nilai

t-Hitung (2.56) lebih besar dari t-tabel(1.66). Hal ini menunjukan bahwa Ho

46

0, 05

α = atau dengan derajat kepercayaan 15%. Berarti tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya program.Hal juga dapat dilihat dari

pengakuan responden menurut tabel.

Tabel 8: Daftar distribusi responden menurut hubungan dengan tetangga dan

lingkungan

No

Hubungan dengan tetangga dan

lingkungan

Sebelum program Sesudah program

Jumlah responden Persentase % Jumlah responden Persentase % 1. Baik 99 99 89 89% 2. Kurang baik 1 1% 8 8% 3. Tidak baik 0 0 1 1% Jumlah 100 100% 100 100%

Sumber: kuesioner penelitian; 2010

Dari hasil data tabel di atas bahwa sebelum adanya program

pengembangan sapi bali terdapat 99 responden yang beshubungan baik dengan

responden dan 1 responden kurang baik dengan lingkungan sementara setelah

adanya program pengembangan terjadi penurunan antara sesame masyarakat

penerima bantuan yaitu denga menunjukan 89 responden berhubungan baik dengn

tetangganya dan, 8 responden kurang baik serta 1 responden tidak baik dengan

lingkungannya. Hal ini disebabkan karena pertemuan antara kelompok sosial yang

47

Dokumen terkait