• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Pasak customized polyethylene fiber

Pasak customized polyethylene fiber merupakan salah satu jenis pasak yang yang dapat direstorasi sendiri dan terdiri dari fiber reinforced polyethylene yang berbentuk pita, sehingga dapat mengahasilkan bentuk pasak individu / customized. Penggunaan pasak pita polyethylene sebagai retensi tambahan untuk inti restorasi mahkota harus menggunakan etching bonding dan semen luting resin(gambar 9).17 Akhir-akhir ini

fiber polyethylene telah diperkenalkan untuk meningkatkan daya tahan terhadap resin

komposit bonding. Restorasi adhesif menyebabkan dokter dapat membuat preparasi

Gambar 8. Scanning elektron mikrograf arsitektur fiber, A.Woven polyethylene fiber ,B. Braided glass fiber, C. Woven glass fiber, (dalam dua arah), D. Glass fiber satu arah27

yang minimal, sehingga struktur gigi yang masih ada dapat dipertahankan. Perkembangan fiber polyethylene semakin lama mendorong para dokter untuk meninggalkan pemakaian amalgam. Pasien menginginkan restorasi yang estetis dan keinginan pasien untuk mempertahankan struktur gigi yang masih ada mendorong dokter gigi untuk memperluas indikasi klinis restorasi fiber polyethylene direct..16-18

Gambar 9 .Prosedur pembuatan pasak dari pita polyethylene fiber (Ribbond, Seattle, USA) 1. Aplikasi etching dan bonding, 2. Semen luting dimasukkan kedalam saluran akar, 3. Pengukuran pita polyethylene fiber, 4.Pita polyethylene fiber dimasukkan kedalam saluran akar, 5. Light cure, 6. Buid-up inti dengan resin komposit16

Fiber polyethylene dengan Ultra High Molecular Weight Polyethylene

(UHMWPE) semakin populer dan memiliki aplikasi klinis yang bervariasi. Sebagai

bondable reinforcement fiber, fiber polyethylene ini dapat digunakan sebagai splin

periodontal, retainer ortodonti, metal-free bridge sementara, perawatan split-tooth

syndrome. Selain itu juga dapat digunakan untuk pasak dan inti perawatan endodonti

sebagai persiapan untuk restorasi mahkota porcelen baik pada gigi anterior maupun gigi posterior (gambar 10).

6  5 

Pemakaian polyethylene fiber reinforced post yang telah beredar dipasaran saat ini adalah preimpregnated fiber tape post (Interlig, Angleus Rua Goias, Londrina,

PR, Brazil), Ribbond polyethylene fiber post (Ribbond, Seattle, USA) (gambar 11).

Namun yang paling banyak digunakan saat ini adalah Ribbond®. Fiber anyaman ini memiliki modulus elastisitas yang asam dengan dentin dan dapat membentuk sistem monoblok dentin-pasak-inti yang mampu mendistribusikan tekanan disepanjang saluran akar dengan lebih baik.16-18

Gambar 11. Jenis polyethyelene fiber A. Ribbond®, B. Interlig 17

Gambar 10. Persiapan inti untuk restorasi mahkota porselen gigi anterior yang dibentuk dengan pasak pita polyethylene fiber dan resin komposit 16

2.3.1 Material Pasak Polyethylene Fiber

Polyethylene fiber diperkenalkan pada pasaran pada tahun 1992. Material ini

merupakan fiber pengikat sekaligus memilliki sifat memperkuat, yang terdiri dari serat polyethylene dengan kekuatan ultrahight. Serat ini memiliki kekuatan yang jauh lebih tinggi dibanding glass fiber berkualitas tinggi (fiber glass), sehingga membutuhkan gunting khusus untuk memotongnya.16-18

Pita dari polyethylene fiber ini adalah suatu bahan yang berupa anyaman yang sangat tahan lama, dengan locked-stitched threadsyang secara efektif menyalurkan tekanan melalui anyaman tanpa menyalurkan kembali tekanan ke resin. Anyaman pita ini mudah dikendalikan, dan beradaptasi dengan baik pada kontur dan lengkung gigi (gambar 12 ).

Gambar 12. Representasi secara skematik dari anyaman serat pita polyethylene fiber dengan locked-stitched threads, ditunjukkan juga pada gambar perbedaan struktur serat antara ribbond traditional dengan ribbond triaxial braid.16

2.3.2 Estetik Pasak Polyethylene Fiber

Apabila estetis menjadi fokus utama, pemilihan material restorasi menjadi pertimbangan yang sangat penting. Transmisi cahaya membuat pasak tuang dan pasak pabrik tampak memberi bayangan pada daerah submarginal. Pada pemakaian pasak metal, warna keburaman pasak tersebut tampak berbayang pada daerah gingiva dan servikal gigi. Pita polyethylene fiber bersifat translusen, tidak berwarna dan menghilang di dalam resin komposit tanpa menunjukkan bayangan warna apapun. Pita ini tidak hanya memberi keunggulan estetis, sifat tranlusennya menyebabkan

light cure mudah melewati komposit.1,16-18

2.3.3 Konservasi Struktur Gigi

Pasak customized polyethylene fiber memungkinkan pemeliharaan struktur saluran akar dan merupakan metode yang dapat digunakan dalam perawatan konfigurasi saluran akar yang irreguler karena tidak membutuhkan jalur masuk yang konvergen. Selain itu pasak ini dapat digunakan dengan preparasi yang minimal karena memanfaatkan undercut dan ketidakrataan permukaan fraktur gigi saat berfungsi atau bila terjadi injuri traumatik.1,4,16-18 Sifat fisik dari bahan polyethylene fiber ini dapat membentuk suatu sistem pasak dan inti yang estetis dan dapat beradaptasi dengan morfologi saluran akar secara individual. pita polyethylene dengan resin komposit dapat membentuk inti untuk restorasis mahkota porselen pada gigi posterior, dan pasak pita polyethylene dengan semen luting resin akan membentuk pasak individual yang mampu mengikuti bentuk morfologi saluran akar (gambar 13). 17

2.3.4. Modulus Elastisitas Yang Mendekati Dentin

Modulus elastisitas adalah kekakuan relatif dari bahan restorasi di dalam kisaran elastis. Desain restorasi yang ideal untuk suatu sistem pasak membutuhkan modulus elastisitas sistem menyerupai dentin. Sistem pasak customized polyethylene fiber memiliki modulus yang menyerupai dentin. Jaringan keras alami memiliki kisaran nilai modulus elastik, dan penambahan bahan restorasi dengan nilai modulus yang berbeda dapat mempengaruhi kekuatan total dari kompleks gigi-restorasi dan menghasilkan pembentukan tekanan interfasial. Tekanan interfasial yang berasal dari

Gambar 13. A. inti yang dibentuk dari pita polyethylene fiber dengan resin komposit, B. pasak individual yang dibentuk dari pita polyethylene dengan luting resin semen17

perbedaan modulus dapat menimbulkan strain penyusutan, termal atau mekanis pada bahan restorasi. 1,4

Tabel 1. MODULUS ELASTISITAS DARI BEBERAPA BAHAN DENTAL MATERIAL17

Sistem pasak ini memiliki sejumlah keuntungan yang dapat bermanfaat bagi mekanisme yang kompleks antara penyusutan polimerisasi dan adhesi. Karena modulus elastisitas bahan adhesif dan semen resin rendah, komposit akan merenggang untuk mengakomodasi modulus gigi. Faktor-faktor ini, yang mengurangi dan mendistribusikan tekanan ke struktur dentinal yang tersisa, akan mengurangi kemungkinan pemisahan pasak atau fraktur akar sehingga meningkatkan keberhasilan klinis dari kompleks restorasi. 16-18

2.3.5. Adaptasi Internal

Semen luting konventional (misal : zink oksifosfat) hanya mengisi ruang kosong antara pertemuan restorasi tanpa melekat ke permukaanya. Penggunaan bahan luting dual-cure dengan pasak customized polyethylene fiber memiliki interaksi fisik serta kimiawi dengan bahan reinforcement dan dentin yang meningkatkan kontinuitas

Dental material Modulus elastisitas Dentin Composite resin Amalgam Type IV Gold Nonprecious NiCr Stainless steel Alumina ceramic 14 GPa 14 GPa 35 GPa 90 GPa 182 GPa 200 GPa 350 Gpa

adhesif interfasial. Penggunaan semen resin komposit diantara sistem adhesif dan

bahan reinforcement memastikan kontak yang lebih erat dengan bahan dentin bonding karena viskositas yang lebih rendah dan menghasilkan peningkatan adaptasi morfologi intraradikular. Komposit dengan modulus rendah ini bekerja sebagai buffer elastis yang mengkompensasi tekanan penyusutan polimerisasi, menghilangkan pembentukan celah dan mengurangi kebocoran mikro. Jika modulus elastisitas rendah, komposit akan merenggang untuk mengakomodasi modulus gigi. Visikositas resin yang rendah akan meningkatkan kapasitas sewaktu proses wetting sehingga dapat menyebabkan adaptasi interfacial yang lebih sempurna dan dapat mengurangi celah mikro. Wetting resin merupakan suatu unfilled resin yang berfungsi untuk mempersiapkan adaptasi interfasial permukaan pita polyethylene fiber sehingga dapat melekat dengan resin komposit dan semen luting semen.1, 16-18

Dokumen terkait