• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal ke 6 Gurindam dua belas

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

B. Nilai-Nilai Gurindam Dua Belas Dalam Kesejah- Kesejah-Teraan Masyarakat Terhadap Cegah Tangkal Kesejah-Teraan Masyarakat Terhadap Cegah Tangkal

6. Pasal ke 6 Gurindam dua belas

Secara keseluruhan bait-bait yang ada dalam gurindam dua belas pasal 6 sebagai berikut:

Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru. Cahari olehmu akan isteri, yang boleh menyerahkan diri. Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan. Cahari olehmu akan abdi,

yang ada baik sedikit budi.

Pasal Keenam (6) Gurindam dua belas mengan-dung nilai-nilai“ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk”Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadi-kan obat sahabat yang setia dan dapat membantu kita. Cahari olehmu akan guru yang boleh tahukan tiap seteru. Carilah guru yang serba tahu dan tidak me-nyembunyikan hal-hal buruk. Cahari olehmu akan

114

isteri yang boleh menyerahkan diri. Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti. Cahari olehmu akan kawan. Pilih segala orang yang setiawan Carilah teman yang setia disaat kita senang maupun susah, cahari olehmu akan abdi (pembantu/pengikut) yang ada baik sedikit budi pekerti, pembantu yang baik untuk di ambil adalah abdi yang berbudi.

Dari beberapa responden diperoleh beberapa ja-waban terhadap pertanyaan apakah pasal 6 dalam gu-rindam dua belas ini memiliki makna dalam mening-kat kesejahteraan masyaramening-kat dalam cegah tangkal pa-ham Radikalisme ?

“Menurut responden P.A1 bait-bait yang ada dalam pasal 6 lebih menekankan pada arti penting dalam pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk. Dengan memiliki teman yang baik serta ada pengajaran dari guru untuk membedakan mana yang baik dan buruk, kita dapat berbuat sesuatu yang berguna untuk hidup dan kehidupan (Azmi, 2016)”. Berikut ini akan dapat kita lihat juga jawaban yang sama terhadap pasal 6 dari bait-bait gurindam dua belas menurut P.A2.

“Menurut responden P.A2 pasal 6 lebih menekan-kan arti pertemanan dan pergaulan serta persahabatan dalam mengarungi kehidupan, dalam mencari teman hendaknya dapat bersama baik dalam suka maupun duka, dan mencari guru hendaknya bisa dipegang hujahnya dan ilmunya, bila kita menghadapi masalah serta cari olehmu akan abdi (pembantu) yang ada budi pekerti yang baik, agar tidak memalukan kita bila ber-hadapan dengan orang lain dan senantiasa berbuat sopan dan baik. Jadi disini dapat dilihat bahwa nilai-nilai pada pasal 6 kurang memiliki keterkaitan dalam meningkatkan kesejehteraan masyarakat terhadap ce-gah tangkal radikalisme, namun pasal 6 ini dapat mem-bantu dalam mencegah radikalisme jika diamalkan da-lam kehidupan karena disana sarat akan makna yang baik dalam memilih teman dan orang-orang yang dekat dengan kita.

Melihat pada jawaban responden baik itu P.A1 maupun P.A2 dapat kita ketahui bahwa nilai-nilai yang ada pada pasal 6 dalam gurindam dua belas kurang memiliki keterkaitan dalam kesejehteraan masyarakat terhadap cegah tangkal radikalisme, hal ini sangat dimungkinkan karena pasal 6 ini lebih menekankan

116

pada arti pertemanan dan pergaulan dalam menga-rungi kehidupan. Bijaklah dalam mencari kawan yang dapat menjaga persaudaraan bukan lawan yang dapat merusak hubungan.

“Menurut pendapat responden PB.1 dapata kita ketahui bahwa pasal 6 ini lebih cenderung dalam me-milih sahabat dan orang-orang yang dekat dengan kita jangan sampai kita salah memilih terhadap orang-ora-ng yaorang-ora-ng berada disekitar kita karena akan berpeorang-ora-ngaruh terhadap sikap dan tindakan kita. Jika dikaitkan deng-an apakah nilai pada pasal 6 ini memiliki keterkaitdeng-an dengan kesejehteraan masyarakat terhadap cegah tang-kal raditang-kalisme, menurut saya pasal ini mungkin dapat mencegah dari perbuatan yang mengarah pada paham radikalisme.”

Jawaban sedikit berbeda dari responden PB.2 di-mana menurutnya kesejahteraan masyarakat terhadap cegah tangkal radikalisme dapat terujud dari pasal 6, secara lengkap jawaban responden PB.2 adalah sebagai berikut :

“Menurut saya (PB.2) pada pasal ini lebih mene-kankan pada akhlak yang mulia baik itu dalam me-milih teman, guru, istri bahkan dalam meme-milih abdi

(pembantu), dengan kita berhati-hati memilih orang orang yang dekat dengan kita, kita akan terhindar dari perbuatan yang tercela apa lagi radikalisme yang tidak menentu, fanatik yang berlebihan serta mengangap orang lain salah kita yang benar.

Jika kita lihat dari pendapat kedua responden di bidang budaya diatas dapat kita menarik kesimpulan bahwa padal 6 dari gurindam dua belas ini lebih me-nekankan pada pemilihan atau mencari orang-orang yang dekat dengan kita yaitu mereka yang memiliki ahlak dan budi pekerti yang luhur yang dapat mem-bawa kita kejalan yang benar. Secara tidak langsung pasal ini tidak memiliki keterkaitan dengan pemilihan dalam meningkatkan kesejahteraan akan tetapi pasal ini menekankan tentang arti petingnya memilih teman/ sahabat/orang-orang yang dekat dengan kita dengan ahklah yang baik sehingga akan berpengaruh pada sikap dan perbuatan kita untuk senantiasa berbuat baik juga, apa lagi yang menjurus pada paham radikalisme.

Pada uraian berikut ini akan dapat kita ketahui pula jawaban responden PAK.1 dan PAK.2, dimana kedua responden ini memiliki kesamaan pandangan dalam melihat pasal 6 dari gurindam dua belas ini.

118

Dimana menurut mereka pasal ini mengajarkan pada suatu sikap yang kita ambil dengan tegas jika kita akan memilih teman dalam pergaulan dan orang-orang yang dekat dengan kita, untuk lebih jelas jawaban masing-masing responden dapat kita lihat sebagai berikut :

“Menurut saya pasal 6 ini sangat memiliki arti yang mendalam dalam hubunganya dalam memilih teman dan sahabat serta orng-orang yang dekat dengan kita baik itu istri, guru, teman, pembantu dan lain-lain karena aktifitas dan sikap mereka akan memiliki pe-ngaruh terhadap kita paling tidak kita melihat terus apa yang mereka buat setiap hari, karena mereka ora-ng-orang yang dekat dengan kita, jadi paham-paham dan perbuatan mereka sedikit banyaknya memberikan pengaruh dari pemikiran dan sikap kita.”

Jawaban yang sama juga diberikan oleh respon-den PAK.2, dimana menurut beliau pasal ini lebih menekankan pada aspek memilih pertemanan/sahabat dan orang-orang yang dekat dengan kita yang memiliki ahklak yang baik dan mulia. Untuk lebih jelas jawaban responden PAK.2 dapat kita libat sebagai berikut:

“Menurut saya pasal ini mengajarkan suatu sikap tegas yang harus kita miliki dalam memilih teman/

sahabat dan orang-orang yang dekat dengan kita dengan lebih selektif, karena mereka adalah orang-orang yang dekat denan kita yang sedikit banyaknya sikap dan perbuatan mereka akan mewarnai sikap dan perbuatan kita, jika kita memilih teman atau sahabat yang cenderung pembersih kita juga akan terbiasa mencontoh untuk hidup bersih. Jadi pada prinsipnya pasal ini mengajarkan pada kita untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih teman dan orang-orang yang dekat dengan kita”.

Jadi jika kita melihat jawaban dari responden PAK.1 dan PAK.2 tentang pasal 6 dari gurindam dua belas ini lebih cenderung pada pemilihan sahabat/ teman serta orang-orang yang dekat dengan kita untuk lebih hati-hati karena sedikit banyaknya sikap dan per-buatan mereka akan mewarnai sikap dan perper-buatan yang akan kita ambil, jika mereka bersikap radikalisme mungkin kita juga akan bersikap yang sama. Berikut akan dapat kita lihat jawaban responden (PH.1 dan PH.2) dalam pandangan mereka terhadap pasal 6 dari gurindam dua belas ini.

“Menurut saya (PH.1) pasal ini tidak berkaitan langsung dengan kesejahteraan dalam rangka cegah

120

tangal radikalisme, tetapi jika mau dikaitkan mungkin dalam cegah tangkal paham radikalisme bisa jika ditin-jau dari sudut memilih teman atau orang-orang terde-kat dengan kita, contoh kasus satu keluarga pergi ber-juang membela ISIS (kasus di Batam) karena pengaruh orang terdekat beliau yaitu isteri, sehingga dapat kita mengambil kesimpulan bahwa pengaruh orang-orang yang dekat dengan kita baik itu teman, sahabat, isteri dan bahkan pembantu sesuai dengan pasal 6 ini kita harus teliti dan berhati-hati, jangan sampai kita ter-pengaruh ter-pengaruh yang buruk apalagi paham radika-lisme yang berlebihan yang akhirnya menjerumuskan kita”.

Jawaban yang sama juga dapat kita lihat dari jawaban responden PH.2 di mana secara lengkap beliau mengatakan sebagai berikut :

“ Menurut saya pasal 6 ini lebih cenderung pada pemilihan teman, sahabat atau bahkan istri dan pem-bantu yang memiliki ahklak yang baik atau mulia, tidak ada berkaitan langsung dengan dengan kesejah-teraan dalam rangka cegah tangkal radikalisme. Radi-kalisme mungkin sedikit bisa, karena dengan memilih orang-orang yang terdekat dengan kita dalam

keseha-riannya kita juga akan terpengaruh pada pola berfikir, sikap tindakan maupun perbuatan kita.

Dari jawaban responden diatas terhadap panda-ngan mereka tentang pasal 6 dari gurindam dua belas dapat kita menarik kesimpulan bahwa pasal ini lebih cenderung pada pemilihan teman atau sahabat serta orang-orang yang terdekat dengan kita yang baik pe-kerti dan tingkah lakunya sehingga sikap dan perbua-tan mereka tidak berpengaruh negatif terhadap kita, keterkaitan secara langsung terhadap kesejah-teraan dalam rangka cegah tangkal radikalisme dapat dikata-kan tidak ada, namun jika dikaitdikata-kan dengan pa-ham radikalisme sedikit mengena karena dengan me-milih teman/sahabat dan orang-orang yang terdekat dengan kita yang memiliki sifat dan karakter yang baik sedikit banyaknya berpengaruh kepada kita. (Laila. 2015).