• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDIP (BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.): Terima kasih Pimpinan

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 34-38)

KETUA RAPAT:

F- PDIP (BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.): Terima kasih Pimpinan

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V beserta seluruh teman-teman Anggota Komisi V,

Yang saya hormati Bapak Dirjen Perhubungan Udara dan Bapak Dirjen Perhubungan Laut beserta jajarannya.

Saya langsung saja Pak. Saya ke Dirjen Perhubungan Udara dulu. Pak Dirjen, di daerah saya itu ada KSPN Kawasan Super Prioritas Nasional Pak Danau Toba. Saya lihat sekarang dulu dibangunnya Bandara Silangit itu, itu salah satu diaktifkan kembali itu salah satu supaya wisatawan lebih dekat ke wisata Danau Toba tersebut. Sekarang saya lihat lagi sekarang ada lagi dibangun sekarang Bandara Sibisa. Dari Bandara Sibisa ini jarak tempuhnya ke Danau Toba ini lebih kurang 1 jam. Kalau dari Silangit jarak tempuhnya lebih kurang 2 jam-an Pak. Sekarang saya lihat lagi ada lagi dibangun bandara baru namanya ini bandara baru ini Mandailing Natal ini Pak. Sedangkan bandara lama saja Aek Godang ini hidup mati ini Pak bandaranya. Nah jadi sekarang saya lihat begitu banyaknya pembangunan bandara di tempat saya ini dan jaraknya pun Pak satu lintasan semua Pak.

Sekarang pembangunan Bandara Madina ke Silangit ini saja memerlukan waktu sebenarnya jarak tempuhnya sekitar 5 jam-6 jam Pak. Madina ke Sibolga 4 jam-an Pak. Aek Godang ke Sibolga 4 jam-an Pak. Jadi ini sebenarnya saya lihat soal hebat sekali Pak di Sumatera Utara ini, khususnya di tempat saya ini begitu hebat banyak bandara Pak, tapi takutnya saya Pak ini nanti bandara-bandara ini tidak seperti yang kita inginkan Pak. Sekarang dibuat sekarang Bandara Sibisa ini, saya lihat luar biasa Pak, saya takut nanti Silangit jadi apa ini Pak.

Nah jadi saya mau tanya sama Pak Dirjen bagaimana sebenarnya ini penataan bandara ini? Jangan takut kita nanti kita bisa membangun perawatannya maintenance-nya saja nanti kita tidak bisa Pak. Contoh Aek Godang sekarang maintenance-nya saja kita lihat saya tanya dengan Kepala Bandaranya luar biasa sekarang cukup berat Pak. Nah itu yang pertama Pak.

Yang kedua, saya mengingatkan lagi Pak tentang perpanjangan runway untuk bandara di Binaka Nias Pak. Untuk ke depan tolong ini diperhatikan Pak karena ini salah satu pulau terluar. Ini saya ingatkan kembali Pak. Nah jangan nanti posisinya kita lagi banyak yang bandara-bandara yang dibangun Madina bangun besar, bandara yang ada saja sekarang tidak kita kembangkan Pak. Sedangkan di Nias ini cukup bagus Pak karena dia ada langsung dia ke Jakarta Pak, tidak melalui lagi Kualanamu Pak.

Terus saya langsung ke Pak Dirjen Perhubungan Laut. Pak Dirjen, saya pun menitipkan sama Bapak, supaya memperhatikan bahwasanya Syahbandar Gunungsitoli itu Pak. Nah ini tolong diperhatikan Pak karena ini salah satu pelabuhan yang tempat apalah istilahnya Pak, tempat memang dipergunakan kepulauan terluar dari Sumatera Utara ini untuk sebagai tempat untuk pengangkutan memang kebutuhan masyarakat yang ada di Kepulauan Nias ini Pak. Tolong ini ke depan menjadi perhatian juga Pak.

Terus sedikit Pak tambahan untuk apa Pak Dirjen Perhubungan Udara Pak. Saya lihat ada beberapa hari yang lalu di TV ini Pak, ini kan lucu ini Pak, Pesawat Batik Air mau terbang saja bisa mobil pengangkut penumpangnya bisa menabrak pesawatnya, ini kan lucu ini Pak, ini apa namanya penerbangan kita ini Pak? Masa pesawat lepas landas, mobil pengangkut penumpangnya menabrak pesawatnya Batik Air ini. Ini adalah ciri-ciri

bahwasanya penerbangan kita ini perlu perhatian yang serius ini Pak, malu kita melihat begitu melihat masa mobil menabrak pesawat kan. Nah ini suatu lelucon yang sangat yang harus kita antisipasi betul-betul Pak. Ini pertanda-pertanda ini Pak, pertanda-pertanda-pertanda-pertanda bahwasanya tidak ada keseriusan memang maskapai tersebut untuk mengurus maskapainya Pak. Ini akan berdampak besar bagi kita Pak, bagi masyarakat yang akan menggunakan maskapai tersebut.

Ini mohon sebagai catatan Bapak untuk keseriusan Bapak, untuk memantau maskapai-maskapai ini, apa lagi ini kan sebentar lagi kita sudah ada keputusan dari Menteri Perhubungan bahwasanya tidak boleh mudik, tapi kita tidak bisa memastikan orang yang naik pesawat itu mudik apa tidak, tidak bisa itu kita pastikan Pak. Nah jadi ini perlu keseriusan Pak, jangan nanti sempat ada terjadi-terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan lagi. Wajah penerbangan kita di negara kita ini akan malu dilihat oleh orang luar. Mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan.

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Bob.

Selanjutnya Pak Irwan silakan. Siap-siap Pak Ishak Mekki. F-PD (Dr.H. IRWAN, S.IP., M.P.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V beserta rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya banggakan,

Yang saya hormati Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Perhubungan Darat, Bapak Ibu Direktur beserta seluruh jajaran kedua Direktorat Perhubungan Udara dan Perhubungan Laut yang hadir pada rapat hari ini.

Sebelumnya saya ingin menyapa mitra saya juga hadir ya lewat daring ya Kepala Bandara di Sepinggan Balikpapan, Bandara APT Pranoto di Samarinda serta Kepala Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau, serta mitra saya tentu di Perhubungan Laut beberapa KSOP dan KUPP di Paser Balikpapan, Kuala Samboja, kemudian di Samarinda Tanjung Santan, Bontang, Sangkurireng dan juga Berau. Saya pikir ini penting untuk harmonisasi juga ke depan bagaimana pun mitra kami di daerah tentu terdepan ya dalam pelayanan-pelayanan terkait sektor Perhubungan Udara maupun Perhubungan Laut.

Pertama mungkin untuk Dirjen Perhubungan Udara, mungkin saya me-refresh kembali karena rapat sebelumnya kan kita bicara kemarin itu bahwa boleh mudik gitu ya. Nah mungkin yang ingin saya tahu itu pasca kemudian

Pemerintah melarang mudik lebaran, apa namanya strategi pengendalian transportasi Perhubungan Udara dari Direktorat Perhubungan Udara itu bagaimana ya? Apalagi juga ada beberapa juga apa namanya kontradiktif ya. Artinya di sisi lain larang mudik tapi di sisi lain destinasi pariwisata tetap buka. Nah ini bagaimana strategi pengendalian transportasi dari Perhubungan Udara, termasuk juga progress untuk pengawasan, kelaikan, keselamatan sarana transportasi, ya terutama menghadapi puasa dan lebaran ini.

Kemudian terkait progress penggunaan genose ya di setiap simpul bandara bagaimana ke depannya? Apalagi juga kemarin ada kenaikan harga mudah-mudahan itu terus bisa di apa namanya dikendalikan juga kenaikan ini. Karena sama-sama kita ketahui dalam kondisi seperti ini memang masyarakat yang terdampak itu.

Kemudian yang ketiga, terima kasih Pak Dirjen terkait yang sudah berjalan terkait program padat karya maupun rencana untuk tahun ini. Mudah-mudahan bisa maksimal apa namanya pelibatan masyarakat di Kaltim terutama di 3 bandara Sepinggan, Samarinda dan juga di Berau.

Serta yang terakhir untuk Perhubungan Udara, di kabupaten saya itu di Kutai Timur sejak dimekarkan tahun 1999 itu belum punya bandara umum Pak, tapi ada bandara khusus perintis di Uyang Lahai, ya di Kecamatan Kombeng dan Wahaw itu sangat-sangat potensial sebenarnya, mungkin dari Direktorat Perhubungan Udara juga punya data. Harapannya itu bisa kemudian menjadi bandara perintis umum, penerbangan perintis umum. Karena dari sisi apa namanya demand penumpang juga ke depannya sangat-sangat wah. Karena itu pusat perkebunan dan pertambangan yang terbesar ya di Kutai Timur, yang saat ini kondisi runway-nya itu masih agregat, mudah-mudahan bisa aspallah ya. Karena kalau dalam posisi agregat ini asal misalnya cuacanya hujan dan lain-lainnya biasanya kembali lagi ke bandara sebelumnya dan ini juga membahayakan keselamatan masyarakat yang menggunakan bandara ini. Mudah-mudahan tahun ini bisa direfidisir Pak ya untuk perencanaan pembangunannya sendiri mungkin di tahun depan kita bisa apa namanya rencanakan.

Untuk Perhubungan Laut, ini kan ada bencana ini Pak Dirjen di NTB dan NTT, mungkin saya mau lihat bagaimana sih sebenarnya, apa namanya kontribusi Perhubungan Laut ini terkait jalur logistik ya. Apalagi bencana ini cukup-cukup signifikan ya menghancurkan beberapa wilayah di NTT, di NTB, mudah-mudahan alur logistik maupun alur penumpang, siapa tahu ada apa namanya pengungsi juga ini bisa dipikirkan. Jangan sampai justru kebutuhan sembako dan lain-lainnya justru terganggu, ya akibat misalnya ini tidak dimitigasi oleh kawan-kawan Perhubungan Laut.

Kemudian ada refocusing anggaran ini kan sangat besar ya di infrastruktur konektivitas serta keamanan dan keselamatan Perhubungan Laut. Nah seberapa besar ini dampaknya Pak Dirjen terhadap apa namanya potensi, apa namanya dampak dari penghematan ini untuk keamanan dan keselamatan pengguna transportasi laut.

Yang terakhir, terima kasih untuk program padat karya tahun kemarin dan juga rencana tahun ini. Mudah-mudahan terus bisa disinergikan di daerah bersama seluruh kawan-kawan mitra KSOP dan KUPP. Itu saja Pimpinan mohon izin ada menyerahkan.

KETUA RAPAT:

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 34-38)

Dokumen terkait