• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Perilaku untuk Menghadapi Pemimpin dan Anggota yang Melakukan Kesalahan

69. Dalam menghadapi anggota yang diduga melakukan kesalahan yang bisa merugikan perusahaan, pemimpin di lingkungan PLN Batubara berkewajiban meminta penjelasan kepada anggota bersangkutan tentang perbuatannya, dengan tetap menjaga konfidensialitas agar tidak terjadi personalisasi isyu, pembunuhan karakter (character assassination), dan penghukuman oleh pendapat publik (trial by public opinion).

70. Dalam menghadapi anggota yang melakukan kesalahan, pemimpin berkewajiban menjelaskan pada anggota bersangkutan mengapa keputusan dan/atau tindakan itu salah, disertai pertimbangan yang melandasinya serta konsekuensi dan dampak negatif yang timbul dari kesalahan itu.

71. Manajemen wajib meminta pertanggung jawaban dari setiap anggota yang terbukti melakukan kesalahan dan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

72. Apabila terbukti suatu kesalahan merupakan kelalaian, bukan karena niat buruk, pemimpin berkewajiban memberi kesempatan kepada anggota yang terkait untuk belajar dari kesalahan itu dengan cara: a. Menjelaskan alasan dari keputusan dan/atau tindakan lalai

tersebut;

b. Menjelaskan langkah yang akan dilakukannya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaiannya;

c. Membahas kelalaian yang dilakukannya dengan anggota lain untuk dipelajari bersama sebagai acuan pembuatan keputusan dan/atau tindakan alternatif yang lebih baik;

d. Mencari cara kerja yang lebih baik untuk mencegah terulangnya kesalahan tersebut;

e. Mengkaji kesesuaian keputusan dan/atau tindakan perbaikan tersebut dengan persyaratan operasional, administratif, atau teknikal yang berlaku.

73. Pemimpin berkewajiban memfasilitasi proses belajar dari kelalaian dengan memberi semangat kepada anggota dengan cara :

a. Menyadarkan anggota bahwa kelalaian adalah menusiawi dan memberikan peluang untuk belajar;

b. Mendorong anggota untuk belajar dari kelalaian yang dilakukannya maupun anggota lain;

c. Menyadarkan anggota untuk tidak saling menyalahkan; d. Menumbuhkan suasana urgensi untuk secepatnya mengatasi

dampak dari kelalaian yang terjadi;

e. Memberikan dukungan kepada anggota bersangkutan untuk berupaya secepatnya keluar dari suatu permasalahan dan mengatasi dampak negatif yang timbul;

f. Menumbuhkan kesadaran diantara anggota untuk bersama- sama mengupayakan agar suatu kelalaian tidak terulang kembali.

74. Pemimpin berkewajiban mencatat dan mendokumentasikan seluruh peristiwa kelalaian, tanpa menyebut nama pelakunya, mulai dari awal terjadinya sampai kelalaian itu dideteksi, dipelajari, dan ditemukan cara terbaik untuk mengatasi dampak negatifnya maupun upaya untuk mencegah terulangnya kembali kelalaian tersebut.

75. Pemimpin berkewajiban mencatat, mendokumentasikan, dan melaporkan pengalaman anggota yang melakukan kelalaian maupun yang berkontribusi dalam upaya mencari solusinya, sebagai catatan perjalanan karir anggota bersangkutan.

76. Pada saat mengetahui ada anggota perusahaan dan/atau tim kerjanya melakukan kesalahan atau patut diduga melakukan kesalahan untuk memperoleh keuntungan pribadi, merugikan perusahaan, dan/atau merugikan anggota lain, pemimpin berkewajiban segera: a. Membebas tugaskan sementara anggota yang bersalah atau

b. Melakukan pengendalian dan penanggulangan terhadap dampak negatif kesalahan tersebut;

c. Melaporkan kepada atasan yang berwenang9 agar dilakukan

penyelidikan atas kesalahan tersebut, termasuk pemeriksaan terhadap anggota yang melakukannya atau patut diduga melakukannya;

d. Membantu tim yang diberi tugas oleh atasan yang berwenang untuk melakukan penyelidikan atas kesalahan tersebut dan menemukan akar permasalahannya;

e. Memberikan sanksi atau mengusulkan kepada atasan yang berwenang untuk memberikan sanksi kepada anggota yang terbukti bersalah dan mendokumentasikan sanksi dan alasan yang mendasarinya dalam catatan perjalanan karir anggota bersangkutan.

77. Pada saat mengetahui ada anggota perusahaan dan/atau tim kerja lain melakukan kesalahan atau patut diduga melakukan kesalahan untuk memperoleh keuntungan pribadi, merugikan perusahaan, dan/atau merugikan anggota lain, pemimpin berkewajiban segera: a. Memberikan informasi kepada pemimpin dan/atau tim kerja

yang besangkutan;

b. Membantu pemimpin dan/atau tim kerja tersebut, apabila diminta;

c. Melaporkan hal itu kepada atasan yang berwenang, apabila pemimpin dan/atau tim kerja tersebut tidak melakukan tindak lanjut atas informasi yang diberikan;

d. Membawa peristiwa itu ke forum perusahaan pada kantor pusat, agar dapat diambil tindakan yang diperlukan, apabila laporan kepada atasan yang berwenang tidak mendapat tanggapan;

e. Melaporkan peristiwa itu kepada manajemen atas apabila manajemen menengah tidak melakukan tindakan apapun. 78. Pada saat seorang pemimpin menyadari dirinya melakukan kelalaian

yang menimbulkan atau patut diduga menimbulkan permasalahan,

kerugian bagi perusahaan, dan/atau anggota lain, pemimpin berkewajiban :

a. Secepatnya melaporkan dan berkonsultasi dengan atasan langsungnya untuk mengatasi permasalahan tersebut;

b. Menunjukkan tanggung jawabnya secara jelas selama seluruh proses penanggulangan permasalahan;

c. Secepatnya menginformasikan permasalahan yang terjadi kepada anggota secara terbuka sebagai bagian dari upaya belajar bersama dan mencegah agar peristiwa itu tidak menjadi desas desus;

d. Menunjukkan kesediaan untuk menanggung konsekuensi yang terkait dengan kelalaiannya;

e. Mencatat dan mendokumentasikan seluruh peristiwa kelalaian tersebut, mulai dari awal terjadinya sampai kelalaian itu dideteksi, dipelajari dan ditemukan cara penyelesaiannya. 79. Pada saat pemimpin menyadari dirinya melakukan kesalahan

untuk memperoleh keuntungan prbadi, merugikan perusahaan, dan/atau merugikan orang lain, demi kehormatannya sebagai anggota PLN Batubara pemimpin berkewajiban menerima segala konsekuensi atas perbuatannya.

80. Pada waktu pemimpin mengetahui dari anggota bahwa dirinya dianggap melakukan penyimpangan atas ketentuan dan perturan perusahaan, pemimpin berkewajiban mempertimbangkan masukan tersebut, mengkaji ulang semua perilaku, tindakan, dan keputusannya yang dianggap menyimpang itu, serta segera memperbaikinya apabila hal itu benar.

81. Apabila pemimpin memutuskan untuk melanjutkan perilaku, tindakan, dan keputusannya yang dianggap menyimpang tersebut, pemimpin berkewajiban menjelaskan alasan yang melandasinya kepada anggota bersangkutan.

82. Apapun keputusan akhir yang diambilnya, pemimpin berkewajiban memberikan apresiasi yang tulus kepada anggota yang sudah memperingatkannya.

83. Pada saat pemimpin mengetahui ada anggota berhasrat mengundurkan diri, pemimpin berkewajiban memeriksa catatan perjalanan karir yang bersangkutan dan menunjukkan kepedulian pada anggota yang memiliki perjalanan karir yang baik dengan menanyakan alasan pengunduran dirinya dan mencatatnya, dengan tetap menjaga konfidensialitasnya.

84. Apabila pada akhirnya anggota tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri, pemimpin berkewajiban menjaga agar anggota tersebut tidak membawa informasi perusahaan yang konfidensial. 85. Pemimpin berkewajiban segera memutuskan akses anggota yang

mengundurkan diri terhadap semua data dan informasi perusahaan maupun kegiatan operasiol perusahaan, guna menjamin keamanan dan rahasia perusahaan.

86. Pemimpin berkewajiban menjaga agar pengunduran diri anggota tidak sampai memunculkan desas-desus dan menimbulkan gejolak di lingkungan perusahaan.

Dokumen terkait