• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN, STRUKTUR DAN

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Semen Indonesia (Halaman 124-126)

MEKANISME

TATA KELOLA

GUIDELINES,

STRUCTURE AND

GOVERNANCE

MECHANISM

Tata kelola perusahaan telah berjalan dengan

baik dan senantiasa dilandasi cara kerja yang etis, transparan, dan atas dasar kepercayaan. Perseroan juga memiliki struktur tata kelola yang lengkap: memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama baik, dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan warga sekitar dan lingkungan, sedangkan standar kerja yang diterapkan Perseroan mengutamakan etika, kejujuran, keterbukaan, dan akuntabilitas yang berlaku untuk semua tingkatan dan jajaran organisasi.

PEDOMAN

Pada tahun 2011, Perseroan telah menyempurnakan Board Manual dan Pedoman Kode Etik sebagai salah satu implementasi dari pelaksanaan Pedoman GCG dan telah diberlakukan melalui surat keputusan Direksi.

Board Manual ini merupakan pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan perangkatnya yang bertujuan untuk:

1. mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi

kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ;

3. menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).

Sebagai implementasi penerapan tata kelola, Perseroan secara terus-menerus melakukan penyempurnaan atas Standard Operating Procedure (SOP) pada seluruh proses bisnis yang tertuang di dalam Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG). Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan kaidah GCG. Kerangka kebijakan soft structure tersebut meliputi Pedoman Pelaksanaan GCG, Pedoman Kode Etik Perusahaan, Manual Board, IT Governance dan kebijakan-kebijakanlainnya, yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

Infrastruktur Penerapan GCG Perseroan

Infrastruktur Infrastructure Soft Structure

 RUPS

General Meeting of Shareholders

 Budaya Perusahaan Corporate Culture  Dewan Komisaris Board of Commssioners  Pedoman GCG GCG Manual

 Komite Pendukung Komisaris: Commissioners Support Committee:

• Komite Audit Audit Committee

• Komite Strategi, Investasi dan Risiko

Strategic, Risk and Investment Committee

• Komite GCG GCG Committee

• Komite Nominasi & Remunerasi

Nomination & Remuneration Committe

• Oversight Committee

 Pedoman Kode Etik Code of Conduct Manual

 Manual Board

 Charter

 Kebijakan Perusahaan Corporate Policy

Corporate governance is running well and is always based on ethical work methods, is transparent and based on trust. The Company also has a complete governance structure: paying attention to the interests of stakeholders, business risk management, safeguarding the good name of the company and having a sense of corporate social responsibility toward the public, including the welfare of local citizens and their environment, while working standards applied in the Company emphasize ethics, honesty, transparency, and accountability at all levels and ranks of the organization.

GUIDELINES

In 2011, the Company improved its Board Manual and Code of Conduct as part of the implementation of GCG Guidelines and enacted these through a decision letter from the Board of Directors.

The Board Manual is a working guideline for the Board of Commissioners, Board of Directors, and their instruments, which aims at:

1. Facilitating the Boards of Commissioners and Directors understanding of regulations related to their work;

2. Being a reference for basic duties, work functions and improving the quality and effectiveness of work relationships between the two Boards; 3. Applying the GCG principles of transparency,

accountability, responsibility, independence and fairness.

In implementing governance, the Company continually improves its Standard Operating Procedures (SOP) for all business processes included in the Semen Gresik Management System (SGMS).

As a GCG framework initiated by the Boards of Commissioners and Directors, the Company is completing all its soft structures as required by the company management in accordance with GCG rules. This soft structure policy framework covers Guidelines for Implementation of GCG, Company Code of Conduct, Board Manual, IT Governance and other policies, and is signed by the Board of Commissioners and Board of Directors.

PERSEROAN SENANTIASA MELAKUKAN PENYEMPURNAAN TERHADAP SOFT STRUCTURE PENGELOLAAN PERUSAHAAN SESUAI KAIDAH GCG DAN MENINGKATKAN EFFEKTIVITAS PENGELOLAAN INFRASTRUCTURE-NYA. The Company always improves its soft structures for company management in accordance with GCG rules and management of the infrastructure always improves effectiveness.

Infrastruktur Infrastructure Soft Structure  Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary SMSG • Manual (Level 1) • Prosedur (Level 2) • Work Instruction (Level 3) • Record

 Manajemen Risiko Risk Management

 Internal Audit Audit Internal  Whistle Blower System

 Eksternal Audit Audit External

Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas mengatur segala aspek pengelolaan perusahaan, termasuk di antaranya memberikan definisi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan penyusunan strategi, penyusunan organisasi, kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan pengawasan, standar etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM, dan sebagainya. Dengan kelengkapan kompetensi pemrakarsa praktik GCG dan kelengkapan soft structure penunjangnya, maka Perseroan meyakini tata kelola perusahaan sebagaimana tergambar dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan praktik-praktik GCG yang lazim digunakan.

STRUKTUR

Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Kepengurusan perseroan menganut sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi GCG, dijajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite- komite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. Demikian pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan di bawah ini. Struktur tata kelola di Perseroan adalah sebagai berikut:

These guidelines and policies clearly regulate all aspects of company management, including providing a definition of the Company’s vision, mission and corporate values; describes the reasoning for strategy development, organization structure, Corporate Secretary functions, risk management, internal control and supervision systems, ethical standards, finances, accountancy, HR management, and so on. With this complete set of competencies to initiate the practice of GCG and the completeness of its supporting structures, the Company believes that corporate governance, as illustrated in the structure, can work well. The guidelines and regulations in their entirety have been formulated in consideration of points contained within the “General Guideline for Good Corporate Governance in Indonesia”, Law No.40/2007 regarding Limited Companies, and GCG practices that are normally used.

STRUCTURE

In accordance with Law No.40/2007 regarding Limited Companies, the Company’s Instruments consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. Management of the Company adheres to the two boards system, i.e. the Board of Commissioners and the Board of Directors, each with its own clear authority and responsibility according to its functions as mandated in the articles of association and legislation.

The Company has the necessary infrastructure for the implementation of GCG; the Board of Commissioners has formed functional committees to empower supervisory functions. Meanwhile, the Board of Directors has also formed work units to control, initiate and be responsible for implementation of GCG, as well as assigning them as working partners to the committees under the Board of Commissioners, as demonstrated below.

MEKANISME TATA KELOLA

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Semen Indonesia (Halaman 124-126)

Dokumen terkait