• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Edukasi Area Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo Biotik pada SD Negeri Barrang Lompo

Tujuan program Adiwiyata di tempat berlatih SD Negeri Barrang Lompo merupakan agar mewujudkan warga tempat berlatih yang bertanggung jawab bersama upaya perlindungan serta pengelolahan area biotik melalui tata kelola tempat berlatih yang baik dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Program Adiwiyata akan menciptakan warga tempat berlatih, khususnya murid yang peduli serta berbudaya area, sekaligus mendukung serta mewujudkan sumber daya manusia, mempunyai karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, serta areanya agar mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah. Mewujudkan tempat berlatih dalam melaksanakan program tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja mempunyai berbagai perencanaan agar mencapai tujuan itu, seperti yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancanya yang menyatakan :

“Kami warga tempat berlatih melakukan gerakan kebersihan dalam level 15 menit sebelum jam pertama serta 15 menit sebelum jam terakhir. Pembuatan serta pemasangan logo-logo, semboyan/mutu tentang kebersihan/tempat berlatih konservasi berwawasan area biotik berkelanjutan di tempat-tempat strategis. serta pengumpulan serta pengolahan sampah atau botol plastik serta kardus yang sudah terkumpul dalam tempat yang disediakan.”

Hasil observasi yang ditemukan di lapangan warga tempat berlatih melakukan pembiasaan membersihkan area tempat berlatih sebelum proses berlatih serta jam pelajaran berakhir, sejalan bersama hasil wawancara kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari di tempat berlatih merupakan melakukan gerakan kebersihan 15 menit sebelum serta setelah melakukan pemberlatihan di level, bersama tujuan agar lebih meningkatkan kenyamanan dalam berlatih. Kebersihan dalam level sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan dalam melakukan interaksi berlatih mengajar, jika kebersihan dapat terjaga maka tujuan pemberlatihan yang dilakukan bisa dikatakan dapat tercapai sesuai tujuan dari proses berlatih.

Tujuan dalam membuat logo-logo atau semboyan yang berisikan tentang kebersihan, tentu saja akan menjadi perhatian agar seluruh warga tempat berlatih agar lebih bisa menjaga kebersihan, bersama melakukan pengumpulan plastik atau botol-botol bekas yang bisa dijadikan karya yang mampu menjadi perhatian serta keindahan bagi yang memansertagnya. Memanfaatkan bahan bekas akan lebih mempunyai nilai tersendiri. Semua yang dilakukan di tempat berlatih

tentu saja bersama kerjasama yang baik antar warga tempat berlatih, seperti yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang menyatakan

“Agar mewujudkan tercapainya program tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja tidak semudah itu, kami dari pihak tempat berlatih melibatkan seluruh warga tempat berlatih, baik itu pengajar, murid, komite serta juga kami membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan edukasi area biotik di tempat berlatih, seperti halnya kegiatan bakti area penduduk di luar tempat berlatih.”

Hasil observasi yang ditemukan di lapangan program Adiwiyata di tempat berlatih berjalan bersama lancar karena asertaya sinergitas antara pihak tempat berlatih serta orang tua murid sesuai bersama hasil wawancara, sebuah lembaga edukasi akan dapat mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata apabila perencanaanya tertata bersama rapi. Sebelum membuat perencanaan diharapkan agar memperhatikan kondisi serta situasi area tempat berlatih, baik dari segi sarana sampai kepada kebutuhan sertaa yang memadai. Hal itu sangatlah penting agar dijadikan pertimbagan dalam mengambil sebuah keputusan.

Kerjasama bersama berbagai pihak akan lebih menjanjikan suatu keberhasilan suatu program yang telah direncanakan,bersama begitu semua aspek dalam ketercapaian program ini merupakan bentuk dukungan serta juga motivasi dari pengajar, serta juga para penduduk sekitar. Bentuk kerja sama ini pastinya bersama pengorganisasian yang cukup agar mencapainya tujuan yang telah direncanakan, seperti dalam wawancara, MD kepala tempat berlatih menyatakan

“Pelaksanaan Program Adiwiyata mempunyai dua prinsip dasar yakni: pertama partisipatif yakni komunitas tempat berlatih terlibat dalam manajemen tempat berlatih yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi sesuai tanggung jawab serta peran, serta kedua berkelanjutan yakni seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana serta terus menerus secara komprehensif”

Hasil obervasi di lapangan menemukan kegiatan Adiwiyata di tempat berlatih membentuk tim serta tersusun secara terprogram sesuai bersama hasil wawancara kalau program Adiwiyata yang dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam berperikebiotikan yang meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan serta kelestarian fungsi area biotik serta sumber daya alam. Tujuannya merupakan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi tempat berlatih agar menjadi tempat pemberlatihan serta penyadaran warga tempat berlatih agar ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan area serta pembangunan yang berkelanjutan. Ppelaksanaan program tempat berlatih Adiwiyata yang sangat memerlukan dukungan serta kerja sama, dalam wawancara MD kepala tempat berlatih menyatakan

“Semua pihak diharapkan dapat turut serta dalam melakukan penyelamatan serta pelestarian area biotik bersama mengembangkan sikap, bentuk-bentuk perilaku, kemampuan sosial serta kemampuan individu yang mencintai area.”

Edukasi area biotik di tempat berlatih merupakan salah satu penerapan edukasi karakter. Edukasi karakter serta edukasi area biotik menanamkan nilai karakter kepada seluruh warga tempat berlatih yang

meliputi pengetahuan (kognitif), kesadaran (afektif), serta tindakan (psikomotor) dalam melaksanakan nilai-nilai itu. Lembaga edukasi dapat mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata jika perencanaanya tertata rapi. Sebelum membuat perencanaan diharapkan agar memperhatikan kondisi serta situasi di area tempat berlatih, baik segi sarana sampai kebutuhan sertaa yang memadai. Hal itu sangatlah penting agar dijadikan pertimbagan agar mengambil sebuah keputusan.

Edukasi karakter serta Edukasi area biotik yang telah diterapkan di SD. Negeri Barrang Lompo sehingga mendapatkan predikat sebagai tempat berlatih Adiwiyata, seperti yang dikatakan oleh MD kepala tempat berlatih

“tempat berlatih kami telah menerapkan edukasi karakter serta edukasi area biotik sehingga bisa mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata sekitar 5 tahun yang lalu sampai sekarang. Itu semua karena bentuk kerja sama dari semua pihak tempat berlatih serta sekitarnya.”

Terlaksananya program Adiwiyata tentu saja akan menciptakan warga tempat berlatih, khususnya murid yang peduli serta berbudaya area, sekaligus bisa mendukung serta mewujudkan sumber daya manusia yang mempunyai karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, serta areanya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah itu.

Selanjutnya kepala tempat berlatih hanya akan memberikan pengawasan, agar pekerjaan dalam mewujudkan tempat berlatih

Adiwiyata di tempat berlatih berjalan sesuai bersama visi, misi, aturan serta program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kepala tempat berlatih yang berperan sebagai penanggung jawab dari semua program yang telah direncanakan, seperti yang dikatakan oleh SK pengajar level 5A dalam wawancaranya yang menyatakan:

“kepala tempat berlatih membuat perencanaan yang didukung oleh seluruh warga tempat berlatih termasuk komite serta juga pengawas, sehingga semua akan lebih mudah dalam mengelola suatu program. Seperti kepala tempat berlatih kami memberikan kemudahan serta kepercayaan agar lebih berbuat sesuai bersama apa yang telah direncanakan.”

Sesuai bersama tugas yang diemban oleh kepala tempat berlatih itu yang tergambar kalau kepala tempat berlatih sebagai pemimpin suatu lembaga edukasi harus mampu mengembangkan serta menyalurkan kebebasan berfikir pada seluruh pengajar serta perangkat tempat berlatih yang ada sehingga dapat tercipta suasana kerja yang efektif serta efisien. Selain itu kepala tempat berlatih juga harus bisa mendorong terjadinya sikap saling menghargai dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan serta saling menghormati dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dalam kemajuan tempat berlatih

Tentu saja dalam membuat perencanaan, bukan hanya kepala tempat berlatih yang terlibat, akan tetapi semua pihak tempat berlatih serta sekitarnya yang membantu terlaksananya program itu, seperti yang dikatakn oleh SS pengajar level 2A dalam wawancaranya yang menyatakan:

“Tempat berlatih kami yang mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja karena bentuk kerja sama yang baik antara pihak tempat berlatih serta juga kepala tempat berlatih. Selain dari itu kepala tempat berlatih juga melibatkan penduduk sekitar yang selaku orang tua murid serta juga pihak yang berkaitan degan terlaksananya program tempat berlatih Adiwiyata ini .”

Kepala tempat berlatih merupakan pemimpin yang bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu lembaga tempat berlatih yang dipimpinnya. Sebagai orang yang bertanggung jawab agar perkembangan maju mundurnya tempat berlatih yang dia pimpin, maka seorang pemimpin harus mempunyai sifat yang bisa diterima serta disenangi oleh orang yang dipimpinnya. seorang kepala tempat berlatih sudah bisa disenangi oleh seluruh warga tempat berlatih atau semua komponen yang terkait di tempat berlatih itu. Kepala tempat berlatih juga perlu memperhatikan beberapa hal dalam mengelola edukasi yang dapat meningkatkan serta mengembangkan tempat berlatih yakni harus mempunyai sifat yang bisa menunjang keberhasilan yang dapat mempengaruhi pengajar-pengajar serta bawahan lainnya. Selain dari itu warga tempat berlatih juga harus mengetahui bentuk pengorganisasian yang dilakukan kepala tempat berlatih dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata, seperti hasil wawancara yang dilakukan pada NN pengajar level 1B, dalam wawancaranya yang menyatakan

“Agar tercapainya tujuan program Adiwiyata, maka perlu ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan dalam mencapai tempat berlatih Adiwiyata. yakni 1)

kebijakan yang berwawasan area. 2). pelaksanaan kurikulum yang berbasis area. 3). kegiatan area yang berbasis partisipatif. Serta 4). pengelolaan sarana pendukung yang ramah pada area..”

Tercapainya komponen program tempat berlatih Adiwiyata yang dimana tenaga pendidiknya harus mempunyai kompetensi yang mampu mengembangkan kegiatan pemberlatihan yang berbasis area. Selain dari itu bentuk kurikulumnya juga perlu mengupayakan kurikulum berbasis perlindungan serta pengelolaan area serta memuat program upaya perlindungan serta pengelolaan area.

Mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata yang juga harus mempunyai sarana pendukung yang memadai, yakni tersedianya sarana serta prasarana pendukung yang ramah akan area, seperti bentuk pelaksanaan yang dilakukan kepala tempat berlatih dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata yang tentu saja bisa menjadi acuan tercapainya program itu. Hasil wawancara ED pengajar level 6A yang menyatakan

“bentuk pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala tempat berlatih selama ini merupakan yang pertama membuat SK pengangkatan penpengajars/tim Adiwiyata, serta program-program kerja yang telah disusun sebelumnya bersama seluruh warga tempat berlatih.”

Kepala SD Negeri Barrang Lompo sebagai penanggung jawab sepenuhnya terhadap program adiwiyita yang sangat selektif dalam memilih pengajar agar diangkat sebagai ketua tim Adiwiyata tempat berlatih. Setelah itu ketua tim bermusyawarah bersama beberapa pengajar lainnya yang akan membantu serta bekerja sama bersama

ketua tim. Kepala tempat berlatih juga melibatkan komite tempat berlatih, pengajar, tenaga administrasi serta murid dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata. Kepala tempat berlatih yang berperan sebagai penanggung jawab pada program Adiwiyata tempat berlatih sangat melaksakan tugas bersama baik. Kepala tempat berlatih melaksakan tugas yang di bantu oleh komite tempat berlatih, pengajar, tenaga administrasi serta para murid.

SD Negeri Barrang lompo yang mendapatkan predikat sebagai tempat berlatih Adiwiyata, secara terus menerus meningkatkan kerja sama antara semua pihak tempat berlatih serta penduduk setempat, seperti yang dikatakan oleh TM pengajar level 6B dalam wawancaranya yang menyatakan

“tempat berlatih kami yang mendapat predikat tempat berlatih Adiwiyata, sudah berjalan 5 tahun da insya Allah masih bisa dipertahankan sampai sekarang, serta tentu saja itu semua karena bentuk kerja sama yang baik antara pihak tempat berlatih, pimpinan serta penduduk. Sehingga program ini dapat tercapai bersama baik .”

Mempertahankan serta meningkatkan predikat sebagai tempat berlatih Adiwiyata, maka penpengajars tim Adiwiyata mempunyai usaha tersendiri, yakni berproses serta selalu memperbaiki kualitas pengajaran serta kegiatan yang dapat mendukung program Adiwiyata itu.

Terlepas dari itu tempat berlatih juga menyediakan kegiatan pelatihan-pelatihan yang dapat lebih meningkatkan mutu serta bisa mempertahankan predikat tempat berlatih Adiwiyata, seperti yang

dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang menyatakan

“Agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata yang tentu saja saya selaku kepala tempat berlatih yang bertanggung jawab penuh pada program ini, yang selalu membimbing pengajar agar melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan.”

Tindakan kepala tempat berlatih dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo tempat berlatih sebagai penanggung jawab dalam program tempat berlatih Adiwiyata yang melaksanakan tugas bersama baik. Kepala tempat berlatih melaksakan tugas yang di bantu oleh komite tempat berlatih, tenaga pendidik, tenaga administrasi serta juga murid. Melaksanakan tugasnya, masing-masing elemen yang mendapat tugas sesuai bersama bisertag serta tempatnya masing-masing. Program pelaksanaan tempat berlatih Adiwiyata meliputi program penanggulangan sampah, program makanan di area tempat berlatih, program penanggulangan air serta program penghijauan. Kepala tempat berlatih selalu mengontrol dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata. Mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata ini, pengontrolan dilakukan oleh beberapa pihak yang terkait, seperti dari unsur dinas edukasi serta area biotik Kota Makassar, Kepala Tempat berlatih, Komite Tempat berlatih, para pendidik serta juga para murid. Termasuk juga dalam mengontrol langsung mengenai program khusus.

Terlepas dari pengontrolan kegiatan guna mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata, tentu juga bersama menyiapkan atau persiapan yang akan mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata, seperti yang dikatakan MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang menyatakan

“sebelum melakukan pelatihan atau tindakan agar lebih meningkatkan pengetahuan serta keterampilan pengajar terkait bersama akan diadakan tempat berlatih Adiwiyata. Tentu saja kami dari pihak tempat berlatih membentuk tim yang akan bekerja sama agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata. Bersama begitu semua pengajar mendapatkan tugas masing-masing yang sesuai bersama bisertagnya, mereka akan mengikuti pelatihan sesuai bersama bisertagnya. Serta itu akan mempermudah dalam mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata.”

Tempat berlatih Adiwiyata di SD Negeri Barrang Lompo sudah memasuki usia 5 tahun, serta sampai akhir ini para pendidik masih tetap konsisten bersama tugasnya masing-masing agar lebih meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya. Selain dari itu kepala tempat berlatih juga memberikan kesempatan kepada pengajarnya agar mengikuti kegiatan pelatihan yang membangun agar lebih memberikan pemahaman bersama kegiatan yang akan dilakukan di tempat berlatih nanti.

Terwujudnya tempat berlatih Adiwiyata tidak akan bisa dicapai bersama sangat mudah, karena tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama serta juga kerja sama yang baik antar pihak tempat berlatih, penduduk serta pimpinan setempat. Pihak tempat berlatih yang telah diberikan tanggung jawab agar meningkatkan

kemampuannya, dalam wawancara MD kepala tempat berlatih menyatakan

“dalam kegiatan agar mewujudkan tempat berlatih Adiwiyata, saya selaku kepala tempat berlatih yang selaku penanggung jawab penuh, seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau kita membuat tim terlebih dahulu, di dalam tim itu sudah tertera pembagian kerja agar masing-masing pengajar. Serta saya yakin bersama asertaya pembagian tugas itu, pengajar-pengajar akan bertanggung jawab bersama tugasnya.”

Bersama dewan pengajar serta komite tempat berlatih melakukan rapat tempat berlatih yang membentuk tim dalam pelaksanaan tempat berlatih Adiwiyata. Kepala tempat berlatih melaksakan tugas di bantu oleh komite tempat berlatih, edukasi, tenaga administrasi serta para murid, dalam melaksakan tugasnya, masing-masing elemen mendapat tugas sesuai bersama bisertag serta tempatnya masing-masing. Program pelaksanaan tempat berlatih Adiwiyata meliputi program penanggulangan sampah seperti, setiap murid diberi satu lembar kantong kresek. Sampah yang didapatkan secara pribadi langsung masuk ke kresek itu. Setiap hari, baik dari level, kantin tempat berlatih termasuk dari alam (daun-daun serta ranting pohon yang jatuh karena sudah tua), di pilah dalam bentuk sampah organik serta non organik, Tempat berlatih juga menciptakan area yang bersih serta sehat, program makanan di area tempat berlatih seperti makanan yang dijual diseleksi oleh pengelola kantin, apabila tidak memenuhi syarat yang aman, makanan itu tidak dapat dijual di kantin tempat berlatih.

Setelah mendapatkan tugas dari masing-masing pengajar, maka pengajar akan mendapatkan kesempatan agar mengikuti pelatihan-pelatihan atau kegiatan yang mendukung tercapainya tempat berlatih Adiwiyata, yang tentu saja didukung sepenuhnya oleh kepala tempat berlatih. Menurut MD kepala tempat berlatih dalam wawancaranya yang menyatakan

“saya selaku penanggung jawab yang tentunya mengharapkan kegiatan ini berjalan bersama baik, sesuai bersama rencana yang telah kita susun bersama baik. Jadi agar mencapai tujuan itu, maka saya memberian kesempatan pada tim serta juga pengajar lainnya yang berperan sebagai penggerak kegiatan itu agar mengikuti pelatihan-pelatihan atau kegiatan yang dapat mendukung tercapainya program itu. Seperti jika ada pelatihan atau pertemuan agar kegiata tempat berlatih Adiwiyata, maka saya serta beserta tim lainnya harus mengikuti kegiatan itu agar mendapatkan informasi guna tercapainya program ini.”

Kepala tempat berlatih beserta dewan pengajar yang tentu saja mengharapkan kegiatan ini berjalan sesuai yang diharapkan. Perjuangan tim SDN Barrang Lompo tidak akan berhenti bersama mendapatkannya gelar tempat berlatih Adiwiyata tingkat kota/kabupaten. Kepala tempat berlatih beserta pengajar akan lebih bekerja sama lagi agar senantiasa berusaha meningkatkan kualitas tempat berlatih, agar mempertahankan predikat tempat berlatih Adiwiyata tentu saja penpengajars Adiwiyata mempunyai kiat-kiat tersendiri, yakni mengikut sertakan dalam berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya predikat itu.

Hal itu yang terkait bersama program tempat berlatih Adiwiyata, yang mempunyai bergagai macam kegiatan agar mempertahankan

atau lebih meningkatkan kualitas, tim tempat berlatih akan lebih giat lagi dalam kegiatan itu. Seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh HA pengajar level 5A, yang menyatakan

“semua proses yang berkaitan bersama tempat berlatih Adiwiyata tentu saja mengikutsertakan semua pengajar, meskipun ada pengajar yang terlihat sangat cuek atau bahkan selalu mempunyai ide tersendiri. Tapi disisi lain pengajar tetap melakukan kerja sama yang baik agar memberikan sumbangsih, seperti ada pengajar yang aktif dilapangan serta ada juga pengajar yang lebih aktif di penyusunan administrasi. Seperti penyusunan RPP berbasis area.”

Kiat-kiat agar mendapatkan predikat tempat berlatih Adiwiyata tidaklah mudah, karena sangat membutuhkan tenaga serta juga pemikiran yang matang. Mempertahankan predikat itu tentu saja warga tempat berlatih akan lebih berusaha semaksimal mungkin. Adapun strategi yang dilakukan yakni, selalu ada inovasi-inovasi baru yang tentu saja didukung oleh seluruh stakeholders tempat berlatih, bersama asertaya ide-ide baru maka pihak tempat berlatih akan mempersiapkan kegiatan apa saja yang akan dilakukan, seperti yang dikatakan oleh MR selaku pengajar level 2B dalam wawancaranya

“bersama asertaya ide-ide baru atau ada inovasi-inovasi Adiwiyata yang menarik yang dalam terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata, tentu saja tempat berlatih mendukung kegiatan itu bersama cara mengikutkan sertakan pengajar dibisertag itu agar mengikuti pelatihan yang terkait serta tentu saja telah dipersiapkan sebelumnya.”

Kepala tempat berlatih yang berperan sebagai penanggung jawab sepenuhnya dalam setiap kegiatan, tentu saja akan mempersiapkan lebih matang agar mempertahankan atau lebih meningkatkan lagi

usaha pencapaian tempat berlatih Adiwiyata. Sebagai seorang pemimpin dilembaga itu, tentu saja akan memberikan peluang pada pengajarnya agar mengikuti berbagai kegiatan yang membangun terlaksananya tujuan yang akan dicapainya.

Terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata tentu saja membutuhkan konsistenan pendidik dalam menegakkan peraturan dalam segala bentuk kegiatan yang telah direncanakan. Terkait bersama itu tentu saja terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata dapat berjalan bersama baik, seperti hasil wawancara HN pengajar level 4A yang menyatakan

“tentu saja bersama bentuk kerjasanma yang kami lakukan sehingga predikat sekoah Adiwiyata didapatkan tempat berlatih kami, karena bentuk tim yang telah dibagi bersama berbagai tugas masing-masing, maka akan mempermudah terlaksananya kegiatan yang telah kami susun bersama.”

SDN Barrang Lompo bersama predikat tempat berlatih Adiwiyata tentu saja merupakan kebanggan, serta semua itu dapat dicapai karena asertaya campur tangan dari pihak tempat berlatih, baik itu kepala tempat berlatih, pengajar, komite, seluruh penduduk setempat serta juga para sisiwa. Pengajar akan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang diperintahkan serta apa yang telah mereka lakukan. Kegiatan awal yang dilakukan oleh para warga tempat berlatih merupakan bersama mendapatkan bekal tentang tempat berlatih Adiwiyata, serta pastinya didapatkan dari kegiatan pelatihan atau pertemuan-pertemuan terkait bersama tempat berlatih Adiwiyata.

Kepala tempat berlatih bersama berbagai usaha yang dilakukannya yang tentu mendapatkan berbagai dukungan dari pihak terkait. Kepala tempat berlatih selaku penanggung jawab akan membiarkan pengajarnya mengikuti pelatihan tempat berlatih Adiwiyata yang dibuktikan bersama surat tugas dari kepala tempat berlatih, hasil wawancara DA pengajar level 4B yang menyatakan

“saya selaku ketua tim dalam terlaksananya tempat berlatih Adiwiyata, kami dari tempat berlatih telah membentuk tim pembagian tugas, serta saya sebagai ketua tentu saja mendapatkan beban kerja lebih berat agar bisa membimbing serta membantu teman-teman agar mendapatkan pengetahuan terkait tempat berlatih Adiwiyata. Jadi kepala tempat berlatih sering menugaskan saya agar mengikuti pelatihan-pelatihan