• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Nilai Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

3. Pelaksanaan Nilai Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Pelaksanaan nilai religius melalui kegiatan ekstrakurikuler dapat dilihat dari keyakinan agama, praktik agama, pengetahuan agama, pengalaman agama, dan pengamalan agama. Berikut ini hasil penelitian tentang pelaksanaan nilai religius melalui kegiatan ekstrakurikuler.

a. keyakinan agama

Keyakinan agama yang dimiliki siswa terlihat dari hasil wawancara dengan beberapa siswa. Berdasarkan wawancara dengan

79

siswa A, Y, dan K (siswa kelas III Zaid bin Tsabit) dan siswa S, I, dan R (siswa kelas V Thalhah) diperoleh hasil bahwa siswa memiliki keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan siswa juga meyakini bahwa Tuhan yang telah menciptakan alam semesta berserta isinya.

Berdasarkan wawancara dengan siswa A, Y, dan K (siswa kelas III Zaid bin Tsabit) pada tanggal 10 Februari 2016 menyatakan bahwa siswa memiliki keyakinan bahwa manusia harus beribadah karena beribadah adalah perintah Tuhan. Sehingga kita harus melaksanakannya agar mendapat pahala dan tidak berdosa.

Hal yang sama juga disampaikan oleh siswa S, I, dan R (siswa kelas V Thalhah) pada tanggal 5 Februari 2016 yang menyatakan bahwa siswa memiliki keyakinan bahwa manusia harus beribadah karena beribadah adalah perintah Tuhan. Sehingga kita harus melaksanakannya agar mendapat pahala dan tidak berdosa.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa siswa memiliki keyakinan bahwa manusia harus beribadah karena beribadah adalah perintah Tuhan. Sehingga siswa harus melaksanakannya agar mendapat pahala dan tidak berdosa.

b. praktik agama

Praktik agama yang dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diketahui dari hasil wawancara siswa. Siswa A, Y, dan K (siswa kelas III Zaid bin Tsabit) dan siswa S, I, dan R (siswa kelas V Thalhah) mengatakan bahwa sebelum dan sesudah kegiatan

80

ekstrakurikuler selalu menjawab salam dari guru dan berdoa, membaca Al Quran pada kegiatan Qiroati, dan jual beli dalam kegiatan Market Day.

Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan observasi diketahui bahwa siswa selalu menjawab salam dari guru sebelum dan sesudah kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, siswa juga berdoa sebelum dan sesudah kegiatan ekstrakurikuler. Siswa berdoa sebelum kegiatan ekstrakurikuler dengan membaca basmallah dan doa sebelum belajar. Sementara di akhir kegiatan ekstrakurikuler, siswa berdoa dengan membaca hamdallah dan doa setelah belajar.

Berdasarkan observasi pada kegiatan ekstrakurikuler Qiroati siswa telah melaksanakan praktik agama berupa membaca Al Quran secara Qiroati. Dalam kegiatan ini siswa Qiroati membaca beberapa surat pendek dalam Al Quran dengan Qiroati. Siswa secara individu diberi kesempatan untuk membacanya.

Berdasarkan observasi kegiatan ekstrakurikuler Market Day pada tanggal 12 Februari 2016 diketahui bahwa kegiatan Market Day merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan siswa. Ini melatih siswa untuk jual beli sesuai anjuran agama bahwa jual beli merupakan pintu rezeki terbaik. Kegiatan ini dimulai setelah pelaksanaan sholat Jumat. Siswa kelas 5 mendapat tugas untuk menjual makanan dan minuman dalam kegiatan Market Day kali ini. Siswa yang lain membeli barang

81

dagangan tersebut dengan menukarkan kupon. Jadi sebelum dimulai, siswa membeli kupon terlebih dahulu pada guru kelas. Berdasarkan observasi tersebut, diketahui bahwa kegiatan Market Day melatih siswa untuk jual beli sesuai anjuran agama bahwa jual beli merupakan pintu rezeki terbaik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa siswa telah melaksanakan nilai religius praktik agama dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa telah melaksanakan praktik agama berupa menjawab salam dari guru, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan ekstrakurikuler, membaca Al Quran, dan jual beli. Salam, berdoa dan membaca Al Quran tersebut merupakan bentuk penyembahan kepada Tuhan dalam agama Islam.

c. pengetahuan agama

Pengetahuan agama yang dimiliki siswa diketahui dari hasil wawancara dengan siswa. Berdasarkan wawancara dengan siswa A, Y, dan K (siswa kelas III Zaid bin Tsabit) dan siswa S, I, dan R (siswa kelas V Thalhah) diketahui bahwa siswa telah memiliki pengetahuan agama seperti ibadah, sejarah agama Islam, sikap-sikap terpuji.

Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan observasi kegiatan mentoring pada 19 Februari 2016 diketahui bahwa dalam kegiatan ini, guru mengajarkan siswa tentang puasa. Siswa dan guru bertanya jawab tentang puasa. Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan terkait

82

kurikulum dalam mentoring seperti tilawah minimal tujuh lembar per pekan, sholat tahajud minimal satu kali per pekan, puasa dua kali per pekan, dan lain-lain. Berdasarkan observasi tersebut, diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler mentoring menjadi wadah bagi siswa dalam mengembangkan nilai religiusnya yaitu dengan adanya target pelaksanaan ibadah seperti tilawah, sholat tahajjud, dan puasa tiap pekannya.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa siswa telah memiliki pengetahuan agama dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengetahuan agama tersebut seperti ibadah, sejarah agama Islam, sikap-sikap terpuji.

d. pengalaman agama

Pengalaman agama siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diketahui berdasarkan wawancara dengan siswa. Siswa A, Y, dan K (siswa kelas III Zaid bin Tsabit) pada tanggal 10 Februari 2016 menyatakan bahwa beribadah agar mendapat pahala. Hal yang sama juga disampaikan oleh siswa S, I, dan R (siswa kelas V Thalhah) pada tanggal 5 Februari 2016 yang menyatakan bahwa dengan beribadah merasa lebih dekat dengan Tuhan dan mendapat pahala.

Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan observasi pelaksanaan nilai religius melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada tanggal 5 Februari 2016 diketahui bahwa kegiatan pramuka dimulai dengan salam

83

oleh kakak Pembina. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Pembina mengajarkan tentang cara berjalan ketika di jalan umum. Siswa diajak untuk berjalan keliling di daerah sekitar sekolah. Pembina bertanya “Apa saja yang kalian lihat di perjalanan ini?” Siswa menjawab “Ada sawah, sungai, pohon.” Pembina mengatakan “Iya betul sekali. Apakah indah yang kita lihat itu?” Siswa menjawab ”Iya indah sekali.” Pembina mengatakan “Iya semuanya sangat indah. Jadi jangan lupa bersyukur ya karena Allah telah menciptakan semua ini dengan sangat indah.” Siswa menjawab “Iya, Us.” Berdasarkan observasi tersebut diketahui bahwa siswa memiliki pengalaman agama dalam menikmati alam ciptaan Tuhan yang sangat indah sehingga siswa merasa perlu untuk bersyukur kepada Tuhan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa siswa telah memiliki pengalaman agama dalam kegiatan ekstrakurikuler. Siswa merasa dengan beribadah merasa lebih dekat dengan Tuhan dan mendapat pahala. Selain itu, siswa juga akan menjadi lebih dekat dengan Tuhan dengan bersyukur karena Tuhan telah menciptakan alam yang indah.

e. pengamalan agama

Pengamalan agama siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diketahui berdasarkan wawancara dengan siswa. Berdasarkan wawancara dengan siswa A, Y, dan K (siswa kelas III Zaid bin Tsabit) dan siswa S, I, dan R (siswa kelas V Thalhah) diperoleh hasil bahwa

84

siswa melaksanakan pengamalan agama dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan belajar sungguh-sungguh, mengerjakan PR, dan meminjami teman yang tidak membawa alat tulis saat kegiatan ekstrakurikuler.

Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam kegiatan ekstrakurikuler Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa siswa telah mengamalkan perilaku kerja keras. Sikap kerja keras terlihat pada observasi kegiatan ekstrakurikuler yaitu perilaku siswa belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh dalam sesuai dengan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Pada kegiatan ekstrakurikuler juga selalu terlihat siswa mengerjakan tugas dengan baik ketika mendapat tugas dari guru. Siswa juga terlihat menjawab pertanyaan dari guru dan bertanya apabila tidak memahami materi yang diajarkan. Perilaku siswa tersebut telah menunjukkan pengamalan agama siswa yaitu sikap kerja keras.

Pengamalan agama yang juga dilakukan siswa adalah sikap setia kawan. Sikap setia kawan terlihat pada pada observasi kegiatan ekstrakurikuler ketika mengerjakan tugas kelompok. Dalam berkelompok tersebut, siswa berdiskusi dengan temannya dan menerima semua masukan dari setiap siswa. Selain itu, siswa yang sudah memahami akan menjelaskan pada teman yang belum memahami materi pelajaran.

Pengamalan agama yang juga dilakukan siswa adalah sikap saling menolong. Sikap saling menolong terlihat pada observasi

85

kegiatan ekstrakurikuler ketika ada siswa yang membutuhkan bantuan. Hal tersebut terlihat ketika siswa meminjamkan pensil pada teman yang tidak membawa pensil. Ketika ada siswa yang tidak membawa buku, siswa mengajak siswa tersebut untuk membaca buku dengannya. Selain itu, siswa yang sudah memahami materi pelajaran akan menjelaskan pada teman yang belum memahami materi pelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa siswa telah melakukan pengamalan agama yang terlihat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengamalan agama yang terlihat dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain sikap kerja keras, setia kawan, dan saling menolong.