• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam dokumen Pengaman Sungai_Krib (Halaman 98-124)

Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknik pekerjaan konstruski krib memuat :

1) Pekerjaan Persiapan Umum

Pelaksanaan pekerjaan yang bersifat umum meliputi : a) Mobilisasi dan Demobilisasi

Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

94 dari 120

b) Jalan Penghubung Sementara

Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain

c) Laboratorium dan Alat Pengujian Lapangan

Ketentuan dan persyaratan untuk laboratoriuum dan alat pengujian lapangan sebagai berikut :

i. Penyedia Jasa di dalam hal ini tidak diperkenankan melakukan pengujian laboratorium, pengujian dilakukan oleh laboratorium yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

ii. Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pengetesan lain yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknik untuk mengontrol material pelaksanaan dan tanah.

iii. Selambat-lambatnya tanggal... ... ... , Penyedia Jasa harus menyerahkan schedule  pengujian kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya. Schedule pengujian harus mencakup semua pengujian material beton, pengujian pemadatan tanah triaxial dan pengujian alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Laboratorium yang disediakan Penyedia Jasa harus diatur dan dirawat Penyedia Jasa. Pengadaan listrik dan air untuk keperluan laboratorium harus disediakan Penyedia Jasa.

d) Kantor, Gudang dan Bengkel untuk Penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus membuat, merawat dan selanjutnya membongkar bangunan sementara seperti kantor, bengkel, dan gudang yang hanya diperlukan pada saat pelaksanaan. Penyedia Jasa harus mengirimkan rencana pelaksanaan secara detail termasuk fasilitas sementara kepada Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya tanggal ... ... ...

e) Perumahan dan Barak untuk Staf dan Tenaga Penyedia Jasa

Jika tidak ditentukan lain, Penyedia Jasa harus menyediakan, merawat dan membongkar semua bangunan sementara dimana Direksi Pekerjaan atau Pengguna Jasa, Staf Penyedia Jasa dan Sub-Penyedia Jasa akan berada termasuk perabot, penerangan, air minum, saluran, jalan, tempat parkir, tempat buangan dan akomodasi yang bersifat sementara. Sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum penanganan pekerjaan ini. Penyedia Jasa harus mengirimkan rencana dan detail usulan bangunan termasuk fasilitasnya kepada Direksi Pekerjaan.

f) Air Kerja

Penyedia Jasa harus menyediakan/membuat sumber air baku untuk tempat tinggal staf Penyedia Jasa, Pekerja, Laboratorium, Bengkel dan tempat lain yang perlu dilokasi pekerjaan. Sistim jaringan air minum tersebut harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.

g) Sumber Listrik untuk Pelaksanaan Pekerjaan

Penyedia Jasa harus mengatur kebutuhan penerangan listrik di lokasi pekerjaan, perumahan staf Penyedia Jasa, Barak, Laboratorium, Bengkel, Gudang dan Kantor. Penyedia Jasa harus membuat jaringan listriknya, mengoperasikan dan merawat sampai dengan akhir masa perawatan atau lebih cepat sesuai dengan pengarahan Direksi Pekerjaan dan kemudian membongkar semua fasilitas listrik sementara yang ada antara lain : generator, kawat, alat-alat penyambung dan lain sebagainya

2) Pekerjaan Persiapan Khusus

Pekerjaan persiapan khusus untuk pelaksanaan konstruksi krib meliputi : a) Pekerjaan pengukuran topografi dan pemetaan

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

95 dari 120

Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

b) Gambar-gambar Pelaksanaan

Gambar-gambar yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan ditentukan berdasarkan Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain

3) Pekerjaan Konstruksi Krib

Pelaksanaan kegiatan konstruksi krib terdiri dari pekerjaaan : a) Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah tediri dari : kupasan, pembersihan medan; galian dan timbunan. Pelaksanaa pekerjaan mengacu Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-1, Pekerjaan Tanah

b) Pekerjan pengukuran atau stacke out 

Pekerjaan pengukuran atau stacke out mengacu Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

c) Pekerjaan Pengujian Geoteknik

Pekerjaan geoteknik terkait dengan mutu hasil pekerjaan timbunan. Pelaksanaan pekerjaan pengujian geoteknik mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-3, Pekerjaan Geoteknik

d) Pekerjaan Beton

Pelaksanaan pekerjaan beton mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-4, Pekerjaan Beton dan Bekisting

e) Pekerjaan Pasangan

Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-5, Pekerjaan Pasangan f) Pekerjaan Tiang Pancang

Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian-6, Pekerjaan Pemancangan

4) Pekerjaan Lain-lain

Pekerjaan lain-lain sifatnya mendukung pekerjaan utama. Pekerjaan lain-lain meliputi foto dokumentasi ; pelaksanaan pengujian mutu bahan dan pekerjaan penggambaran (as-built  drawing ). Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum,Bagian-6, Pekerjaan Pemancangan

5) Pelaporan dan Foto Dokumentasi 1) Pelaporan

Pelaporan yang dihasilkan dalam pekerjaan konstruksi, meliputi : a) Laporan Kemajuan Pelaksanaan

Sebelum tanggal...tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

96 dari 120

Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.

Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :

i. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.

ii. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.

iii. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal permulaan dan penyelesaiannya.

iv. Daftar tenaga setempat

v. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan.

vi. Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan sebagai berikut :

- Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan pembetonan

- Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan - Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan - Jumlah banyaknya bangunan, dll.

vii. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan. viii. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan

pembayaran yang diperlukan bulan berikutnya.

ix. Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan. b) Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan

Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang diminta Direksi.

Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistem bar-  chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan pada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.

c) Rapat Bersama Untuk Pembicaraan Kemajuan Pekerjaan

Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

97 dari 120

Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai dilaksanakan, dimana arah pengambilan melalui satu titik yang sama.

Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang yang berpengalaman.

Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan / pencatatan tentang pelaksanaan yaitu pada awal pertengahan dan akhir suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi.

Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titikk dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Jika mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi obyek yang akan difoto.

Foto negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun.

Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana / denah yang menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui.

Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut :

- Detail Kontrak

- Nama atau Lokasi

- Tanggal Pengambilan

- Tahap Pelaksanaan

Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 % dan 100 % dan ditempelkan pada satu halaman.

Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif dan cetakannya.

Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan /  dipinjamkan kepada siapapun.

6) Kebutuhan Tenaga Ahli

a) Field Supervision Team, kewajibannya sebagai berikut :

i. membantu pengguna jasa (dalam hal ini pimbagpro fisik) melakukan pengendalian atas pelaksanaan civil works yang dilakukan oleh kontraktor Æ

tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu. rujukan : dokumen kontrak.

ii. membantu pengguna jasa (dalam hal ini pimbagpro fisik) mendorong kontraktor untuk memenuhi kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum di dalam dokumen kontrak.

iii. membantu pengguna jasa (dalam hal ini pimbagpro fisik) dalam menyikapi contract change order / addenda yang diperlukan di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi oleh pelaksana.

iv. melakukan review design dan membantu pimbagpro fisik memerintahkan kepada kontraktor untuk menyesuaikan pekerjaannya dengan hasil review design.

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

98 dari 120

v. melakukan pengecekan, pengukuran, dan perhitungan volume setiap item pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor secara cermat sebagai bahan untuk menetapkan volume pekerjaan yang layak untuk dibayar oleh pemberi pekerjaan. vi. melakukan pemantauan secara terus menerus pelaksanaan pekerjaan lapangan

(yang dikerjakan oleh kontraktor) Æ pengendalian mutu, dan kemajuan fisik /  keuangan Æ untuk menjamin kesesuaiannya dengan dokumen kontrak dan melaporkannya kepada pimpro pengawasan dan pimbagpro fisik.

vii. memeriksa dan menandatangani mc (monthly certificate) yang diajukan oleh kontraktor kepada pimpro pelaksanaan konstruksi (pimbagpro).

viii. menyiapkan as built drawing.

ix. menyiapkan laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan akhir proyek.

x. menyiapkan data-data pelaksanaan konstruksi sesuai permintaan direksi/ pemberi kerja.

xi. membantu pimbagpro fisik dalam pelaksanaan PHO. 6.5 Pengendalian Biaya, Mutu dan Waktu

1) Pengendalian Biaya a) Umum

Pengendalian biaya pekerjaan, pada umumnya terfokus pada kondisi rentabilitas, yaitu mengupayakan agar perimbangan antara pendapatan dan biaya pekerjaan tetap terjaga. Arti rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba. Jadi dapat diartikan bila pekerjaan dengan rentabilitas yang baik berarti pekerjaan tersebut dapat menghasilkan laba yang baik pula.

Evaluasi biaya, sebagai bagian dari proses pengendalian biaya, biasanya menggunakan data yang berkaitan dengan data pendapatan (termasuk piutang yang belum cair) dan data biaya (termasuk hutang yang belum dibayar). Sedangkan data cash basis  yaitu yang berkaitan dengan data penerimaan ( cash in ) dan data pengeluaran (cash out ) sering luput dari perhatian, padahal data tersebut juga ada dan penting sekali untuk mendukung suatu keputusan keuangan.

Data cash basis  sebenarnya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikendalikan agar sasaran pekerjaan terutama laba dapat dicapai.

Hampir semua usaha dapat dikatakan tidak dapat terbebas dari kebutuhan dana pinjaman, oleh karena itu dana pinjaman yang diperlukan untuk menutup cash flow  yang defisit, harus dikendalikan agar bunga pinjaman yang harus dibayar cukup wajar. Dilihat dari sudut rentabilitas dan likuiditas kondisi pekerjaan dapat dibagi dalam 4 (empat) kelompok yaitu :

i. rentabilitas bagus dan likuiditas bagus

pekerjaan seperti ini yang selalu diharapkan karena labanya cukup besar dan pembayarannya lancar, sehingga labanya berwujud sebagai tunai, seperti pekerjaan yang nilai kontraknya bagus (menguntungkan) dan pembayarannya  juga lancar.

ii. rentabilitas bagus dan likuiditas jelek

pekerjaan seperti ini memerlukan perbaikan likuiditas yang mendesak. bila kondisi likuiditas jelek terus dan tidak dapat diperbaiki, dampaknya dapat mengurangi kondisi rentabilitas, seperti pekerjaan yang semula nilai kontraknya bagus tetapi dalam proses pembayarannya sering terhambat (tidak lancar).

iii. rentabilitas jelek dan likuiditas bagus

pekerjaan seperti ini memerlukan strategi pengendalian biaya dengan memanfaatkan likuiditas yang bagus sehingga dapat menolong kondisi rentabilitas menjadi lebih baik, seperti pekerjaan yang nilai kontraknya cukup berat, tetapi semua pembayarannya sangat lancar.

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

99 dari 120

pekerjaan seperti sedapat mungkin dihindari atau dicegah sejak awal agar tidak terjadi, seperti pekerjaan yang nilai kontraknya berat, ditambah lagi pembayarannya tidak lancar. oleh karena itu, pengendalian likuiditas pekerjaan perlu menjadi perhatian, terutama bagi para engineer dalam rangka pengendalian pekerjaan.

b) Pengertian dan Maksud Pengendalian Biaya Pelaksanaan Pekerjaan

Yang dimaksud dengan pengendalian biaya pelaksanaan pekerjaan adalah semua upaya/usaha yang dilakukan oleh seluruh staf pekerjaan (Manajer Pekerjaan dan Staf) dan perusahaan, agar biaya pelaksanaan pekerjaan menjadi wajar, murah dan efisien sesuai dengan rencana dan atau hasil evaluasi yang dilakukan.

Pengendalian biaya pelaksanaan pekerjaan terkait erat dan sangat dipengaruhi oleh : (1) Pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan (efek dari penambahan biaya tidak

langsung)

(2) Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan (efek dari pekerjaan ulang, finishing , pembongkaran, dan lain-lain yang harus menambah biaya lagi, yaitu biaya langsung maupun tidak langsung)

(3) Pengendalian sistem manajemen operasional pekerjaan yang bersangkutan, yang kurang baik atau tidak konsisten dalam pelaksanaan / penerapannya (efek penambahan biaya karena in-efisiensi realisasi biaya pekerjaan dari yang seharusnya direncanakan).

Pengendalian yang diterapkan dalam operasional pelaksanaan pekerjaan tidak sekedar berarti pengawasan dan atau pemeriksaan obyek dan kejadian, tetapi lebih merupakan tindakan yang sekaligus merupakan aktifitas perencanaan, pengawasan, pemeriksaan, evaluasi dan tindakan pencegahan atau perbaikan

c) Pelaksanaan Pengendalian Biaya di Pekerjaan

Tindakan pengendalian yang lebih tepat disebut sebagai pengendalian operasional pelaksanan pekerjaan. Dilaksanakan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terhadap hal-hal yang secara luas mempengaruhi tercapainya nilai biaya pekerjaan yang wajar, murah dan efisien, dilakukan dengan dua cara :

(1) Cara langsung

Cara ini dilakukan dengan :

- Peninjauan

- Pengawasan

- Pemeriksaan

- Audit

Sasaran yang dicapai:

- Mengetahui dan mendapat informasi

- Evaluasi langsung pada obyek (pekerjaan) dan subyek (pelaksana) pekerjaan

- Memberikan alternatif tindakan pencegahan dan perbaikan langsung atas ketidaksesuaian proses hasil kerja dan perkiraan kejadian negatif yang akan timbul.

Memastikan sasaran pengendalian:

- apakah waktu pelaksanaan dan progres fisiknya masih sesuai dengan rencana atau jadwal pelaksanaan pekerjaan?

- apakah mutu hasil pekerjaan dan proses pelaksanaan pekerjaan memenuhi standar spesifikasi teknis dan kontrak?

- apakah ada keluhan dari pemberi kerja atau yang terkait?

- apakah hasil kerja dan proses tersebut bisa diterima dengan baik oleh pemilik pekerjaan?

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

100 dari 120

- apakah biaya pekerjaan sampai waktu itu masih memenuhi batasan rencana anggaran pekerjaan? sebandingkah dengan produksi yang dihasilkan?

- alternatif tindakan apa yang harus dilakukan dengan adanya penyimpangan dan ketidaksesuain yang telah diketahui sebab-sebabnya itu, guna mencapai sasaran seperti yang telah direncanakan sebelumnya?

(2) Cara tidak langsung (a) Dokumen Pekerjaan

Melalui Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) pekerjaan sebagai pedoman biaya pelaksanaan

- termasuk dalam hal metode pelaksanaan pekerjaan yang tepat dan efisien

- termasuk dalam hal jadwal pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dan efektif

- termasuk dalam hal unit price pekerjaan, material dan alat sesuai rencana yang wajar, murah dan efisien.

(b) Melalui Rencana Arus Kas Pekerjaan (Cash Flow)

Sebagai pedoman kerja dalam hal kondisi keuangan, agar selalu tercapai likuiditas pekerjaan yang berada dalam kondisi balance positif atau surplus.

- dilakukan penagihan progress fisik (progress billing) yang intensif sesuai dengan batasan periode atau jumlah nilai penagihan tertentu dan ditindak lanjuti secepatnya dengan benar sehingga segera menjadi cash in (cair)

- dilakukan evaluasi dan rencana pembayaran (pembelian) mendesak dan hutang jatuh tempo, sebagai tindakan prioritas pengunaan dana cash pada yang berkepentingan dengan mempertimbangkan batas waktu hutang  jatuh tempo dan urgensi obyek yang harus diberikan dana tersebut.

(c) Adanya dokumen kontrak dan tehnical specification, yang dalam hal ini menjadi batasan dan aturan pelaksanaan yang harus diikuti/dipenuhi

Pelanggaran dan penyimpangan yang terjadi akan menimbulkan biaya tambahan (mungkin pembongkaran, perbaikan atau penalty/klaim dari pemilik pekerjaan), kecuali apabila penyimpangan tersebut sebelumnya telah direkomendasikan oleh pemilik pekerjaan sebagai langkah khusus dan legal (d) Melalui prosedur kerja dan instruksi kerja yang dibuat dan ditetapkan pada

pekerjaan (perusahaan) yang bersangkutan. Jika pelaksanaanya tidak konsisten prosesnya pun akan tidak sesuai demikian juga mutunya atau hasil pekerjaannya pun menjadi rentan terhadap penambahan biaya mungkin untuk kerja ulang, pekerjaan finishing, dan lain-lain

Kecuali bila hal tersebut sudah melalui perhitungan dan evaluasi bahwa hal-hal yang dilakukan demikian itu akan menghasilkan kerja dan proses kerja yang baik (keputusan berada pada Manajer Pekerjaan; alasan teknis harus wajar) (e) Laporan-laporan pekerjaan

- melalui laporan harian pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh para pengawas kepada pelaksana utama atau site manajer

- melalui laporan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh para koordinator pengawas atau pelaksana utama kepada site manager atau project manager

- melalui laporan bulanan hasil usaha pekerjaan atau operasional pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh site manager  atau manajer pekerjaan kepada perusahaan / direksi.

Isi laporan mencakup hal-hal sebagai berikut :

- realisasi progress fisik terhadap rencananya

- rencana diambil dari rap / jadwal pelaksanaan pekerjaan

- realisasi pendapatan dan biaya pekerjaan terhadap rencana-nya

Rencana diambil dari RAP yang masih valid (RAP yang merupakan edisi /  revisi terakhir) :

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

101 dari 120

- realisasi penerimaan dan pengeluaran dana pekerjaan terhadap rencana yang diambil dari rap / cash flow.

- penjelasan atas upaya yang dilakukan pekerjaan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian agar realisasi tercapai sesuai dengan yang direncanakan termasuk penjelasan upaya antisipasi pencegahan dan perbaikannya (preventive action) untuk hasil usaha bulan berikutnya terhadap rencana sampai bulan depan

- foto-foto dokumentasi beberapa pekerjaan penting atau menonjol 2) Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu didefinisikan sebagai upaya pengawasan dan tindak turun tangan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan di dalam Dokumen Kontrak. Prinsip dasar pengendalian mutu suatu pekerjaan dapat dilihat pada gambar.

Pengukuran pengendalian mutu mencakup 2 (dua ) hal yaitu :

- dimensi (panjang, lebar, tinggi, tebal, kemiringan, dsb)

- kualitas (kepadatan, kuat tekan, daya dukung tanah, dsb) Terdapat tiga jenis pengendalian yang harus dilakukan, yaitu :

- pengendalian mutu bahan baku (seperti : tanah, batu,semen)

- pengendalian mutu bahan olahan (misalnya ; batu pecah hasil stone crasher, adukan semen, adukan beton dan lain-lain)

- pengendalian mutu hasil pekerjaan (misalnya timbunan tanah, beton struktur dll). Untuk setiap obyek yang akan diperiksa ada 5 data yang harus dicatat :

- nama pemeriksaan,

- metode pemeriksaan

- frekuensi pemeriksaan

- spesifikasi / persyaratan mutu : misalnya kepadatan 100%

- toleransi hasil : misalnya 0 %

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan konstruksi SDA, haruslah dinilai dari beberapa aspek, yaitu penyelesaian pekerjaan tepat waktunya sesuai kontrak, ukuran-ukuran sesuai dengan desain, kualitasnya memenuhi spesifikasi teknik, biayanya tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan dan selama pelaksanaan pekerjaan haruslah dijamin keselamatan dan keamanan pekerja ataupun pihak lain. Untuk mencapai maksud tersebut haruslah dilakukan pengendalian yang seksama selama proses pelaksanaan konstruksi, meliputi pengendalian biaya, mutu dan waktu. Prosedur pengendalian mutu dapat dilakukan sebagai berikut :

c) Metode pengawasan kualitas pekerjaan, meliputi : (1) Pelaksanaan dan pengambilan sampel

Tahap pelaksanaan terdiri dari dua kegiatan, yaitu:

- memberi penjelasan dan latihan kepada semua unsur yang terkait dengan pelaksanaan tentang tata cara pelaksanaan.

- mengawasi jalannya pelaksanaan sesuai dengan tata cara pelaksanaan yang telah ditetapkan, mengambil benda-benda uji / sample untuk pemeriksaan, membuat laporan jalannya pelaksanaan, hasil pengujian lapangan dan benda-benda uji yang akan dikirim ke laboratorium

(2) Tahap pemeriksaan

Tahap pemeriksaan yaitu memeriksa laporan, hasil-hasil pengujian lapangan dan hasil pengujian laboratorium. Membuat kesimpulan-kesimpulan dari hasil pemeriksaan

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

102 dari 120

Tahap ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu:

- Jika hasil pemeriksaan berkesimpulan bahwa kualitas sudah sesuai dengan spesifikasi teknik, harus dibuat rekomendasi agar pekerjaan dilanjutkan berdasarkan tata cara pelaksanaan yang sudah ditetapkan.

- Jika hasil pemeriksaan berkesimpulan tidak sesuai (tidak baik), haruslah dilakukan survai/penelitian apa penyebab dari ketidak sesuaian tersebut. Penyebab ketidak sesuaian pekerjaan tersebut ada beberapa kemungkinan :

- tata cara pelaksanaan tidak dilaksanakan dengan baik, maka pekerjaan harus dibongkar dan di kerjakan ulang mengikuti tata cara pelaksanaan yang

Dalam dokumen Pengaman Sungai_Krib (Halaman 98-124)