• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSONIL PERSONIL TENAGA TENAGA AHLI AHLI

Dalam dokumen Pengaman Sungai_Krib (Halaman 84-95)

9. PERSONIL PERSONIL TENAGA TENAGA AHLIAHLI

Keperluan tenaga ahli untuk penyelesaian pekerjaan ini adalah sebagai berikut : Keperluan tenaga ahli untuk penyelesaian pekerjaan ini adalah sebagai berikut : 1.

1. Ketua Ketua Tim Tim (Team (Team Leader)Leader)

Ketua Tim disyaratkan seorang Ahli

Ketua Tim disyaratkan seorang Ahli Sumber Daya Air Profesional Utama/Ahli TeknikSumber Daya Air Profesional Utama/Ahli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Ait dalam kegiatan Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Ait dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman minimal 10 tahun.

minimal 10 tahun. 2.

2. Tenaga Tenaga Ahli Ahli SungaiSungai

Tenaga Ahli Sungai adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya/Ahli Teknik Tenaga Ahli Sungai adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya/Ahli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman minimal 8 tahun.

minimal 8 tahun. 3.

3. Tenaga Tenaga Ahli Ahli HidrologiHidrologi

Tenaga Ahli Hidrologi adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya /Ahli Teknik Tenaga Ahli Hidrologi adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya /Ahli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman minimal 7 tahun.

minimal 7 tahun. 4.

4. Tenaga Tenaga Ahli Ahli Hidraulik Hidraulik StrukturStruktur

Tenaga Ahli Hidraulik Struktur adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya /Ahli Tenaga Ahli Hidraulik Struktur adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya /Ahli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, O&P bangunan air, dengan pengalaman minimal 8 tahun.

pengalaman minimal 8 tahun. 5.

5. Tenaga Tenaga Ahli Ahli GeodesiGeodesi

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Geodesi Strata Satu (S.1) lulusan Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Geodesi Strata Satu (S.1) lulusan universitas perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman universitas perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Geodesi subbidang Survey Topografi melaksanakan pekerjaan dibidang Geodesi subbidang Survey Topografi sekurang-kurangnya.6 (enam) Tahun Lulusan pendidikan Sarjana Geodesi (S1) dengan kurangnya.6 (enam) Tahun Lulusan pendidikan Sarjana Geodesi (S1) dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun.

pengalaman kerja minimal 5 tahun. 6.

6. Tenaga Tenaga Ahli Ahli GeoteknikGeoteknik

Tenaga Ahli Geoteknik adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya/Ahli Teknik Tenaga Ahli Geoteknik adalah Ahli Sumber Daya Air Profesional Madya/Ahli Teknik Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan Sipil (S1/S2/S3), berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Air dalam kegiatan perencanaa

perencanaan, penyelidikan dan n, penyelidikan dan supervisi geoteknik dengan pengalaman minimal 10supervisi geoteknik dengan pengalaman minimal 10 tahun

tahun 7.

7. Tenaga Tenaga Ahli Ahli LingkunganLingkungan

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Biologi Strata Satu (S1) lulusan Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Biologi Strata Satu (S1) lulusan universitas pergururan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman universitas pergururan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Lingkungan subbidang Analisis Lingkungan melaksanakan pekerjaan dibidang Lingkungan subbidang Analisis Lingkungan sekurang-kurangnya 5 (lima) Tahun. Sebagai pelaksana dan penanggung jawab sekurang-kurangnya 5 (lima) Tahun. Sebagai pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan pengembangan Sumber Daya Air di bidang lingkungan.

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

80 dari 120 80 dari 120

8.

8. Tenaga Tenaga Ahli Ahli Sosial Sosial EkonomiEkonomi

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ekonomi Strata Satu (S.1) lulusan Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ekonomi Strata Satu (S.1) lulusan universitas pergururan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman universitas pergururan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Analisis Ekonomi subbidang Analisis Sosial melaksanakan pekerjaan dibidang Analisis Ekonomi subbidang Analisis Sosial Ekonomi sekurang-kurangnya.5 (lima) Tahun. Ahli Sosial - Ekonomi bertugas Ekonomi sekurang-kurangnya.5 (lima) Tahun. Ahli Sosial - Ekonomi bertugas melakukan evaluasi dan analisis bidang ekonomi yang meliputi : Analisa

melakukan evaluasi dan analisis bidang ekonomi yang meliputi : Analisa Nilai BersihNilai Bersih Sekarang (NPV), Nisbah Biaya Keuntungan (BCR), dan Tingkat Pengembalian Sekarang (NPV), Nisbah Biaya Keuntungan (BCR), dan Tingkat Pengembalian Internal (IRR) dan Titik Impas (BEP) serta menganalisis dampak sosial yang Internal (IRR) dan Titik Impas (BEP) serta menganalisis dampak sosial yang mungkin akan timbul

mungkin akan timbul akibat dari pelaksanaan pembangunan konstruksi.akibat dari pelaksanaan pembangunan konstruksi. 9.

9. Tenaga Tenaga Cost Cost Estimate Estimate dan dan Dokumen Dokumen TenderTender

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan di bidang estimasi biaya pelaksanaan pembangunan melaksanakan pekerjaan di bidang estimasi biaya pelaksanaan pembangunan bangunan sipil teknis berikut spesifikasi teknik dan dokumen tender, bangunan sipil teknis berikut spesifikasi teknik dan dokumen tender, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

kurangnya 5 (lima) tahun. 10. Chief Surveyor

10. Chief Surveyor

Tenaga Chief Surveyor dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana Muda Teknik Tenaga Chief Surveyor dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana Muda Teknik Geodesi dengan pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun atau STM Bangunan Air, atau Geodesi dengan pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun atau STM Bangunan Air, atau lebih baik dari

lebih baik dari pendidikan tenaga survey dan pemetaan (PTSP) dengan pengalamanpendidikan tenaga survey dan pemetaan (PTSP) dengan pengalaman sedikitnya 8 (delapan) tahun dalam menangani pengkuran topografi dibidang sedikitnya 8 (delapan) tahun dalam menangani pengkuran topografi dibidang keairan antara lain : sungai, irigasi, dan lain-lain.

keairan antara lain : sungai, irigasi, dan lain-lain. 11. Chief Draftman

11. Chief Draftman

Tenaga Chief Draftman AutoCAD dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana Muda Tenaga Chief Draftman AutoCAD dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana Muda Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun atau STM Bangunan air Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun atau STM Bangunan air dengan dengan pengalaman minimal 8 (delapan) tahun dalam menangani dengan dengan pengalaman minimal 8 (delapan) tahun dalam menangani gambar-gambar dibidang keairan.

gambar dibidang keairan. 10. KELUARAN

10. KELUARAN

Keluaran dari pelaksanaan kegiatan detail desain meliputi : Keluaran dari pelaksanaan kegiatan detail desain meliputi : i.

i. Nota Nota DesainDesain ii.

ii. Gambar Gambar TeknisTeknis iii.

iii. Gambar Gambar Pengukuran Pengukuran Topografi Topografi dan dan PemetaanPemetaan 11. LAPORAN

11. LAPORAN

Penyedia Jasa harus menyerahkan produk selama kegiatan pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus menyerahkan produk selama kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

yang meliputi : a)

a) Laporan Laporan PendahuluanPendahuluan

Laporan Pendahuluan berisi antara lain: Laporan Pendahuluan berisi antara lain: i.

i. Hasil Hasil kajian kajian awal awal dan dan temuan temuan permasalahapermasalahan n yang yang adaada ii.

ii. Rencana Rencana kerja kerja Konsultan Konsultan secara secara menyeluruhmenyeluruh iii.

iii. Mobilisasi Mobilisasi tenaga tenaga ahli ahli dan tendan tenaga aga pendukung pendukung lainnyalainnya iv.

iv. Jadwal Jadwal kegiatan kegiatan KonsultanKonsultan

Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang metodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil kunjungan metodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil kunjungan lapangan, dan rencana kerja

lapangan, dan rencana kerja berikutnya.berikutnya.

Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatny

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

81 dari 120

b) Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi antara lain:

i. uraian permasalahan, hambatan dan temuan pada bulan tersebut. ii. daftar kegiatan yang dilakukan pada bulan berikutnya

iii. daftar rencana kegiatan pada bulan berikutnya

iv. mobilisasi dan demobilisasi personil dan daftar hadir personil dan kegiatan masing-masing pada bulan tersebut

v. realisasi progress kemajuan pekerjaan yang disetujui oleh direksi

Laporan Bulanan dilengkapi dengan foto dan peta yang menunjukkan lokasi yang telah diidentifikasi serta usulan penanganan, program dan jadwal kerja selanjutnya. Laporan Bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal………

c) Laporan Interim

Laporan Interim harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang analisis debit banjir rancangan, hasil kegiatan pelaksanaan survey topografi, lokasi pengambilan sampel sedimen dan hasil uji laboratorium, lokasi investigasi geoteknik dan hasil laboratorium, serta konsep lokasi krib.

Laporan bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal………

d) Laporan Akhir Sementara

Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang kegiatan hasil detail desain yang mencakup antara lain : hasil investigasi lanjutan topografi, geoteknik, hidrologi, hidrolika, perhitungan desain, dan gambar Konstruksi bangunan sungai beserta bangunan fasilitasnya.

Laporan Akhir Sementara akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal………

e) Laporan Akhir

Laporan ini berisi seluruh hasil perencanaan teknis termasuk metode pekerjaan desain, perhitungan desain, metode dan jadwal konstruksi, jadwal pelaksanaan, estimasi biaya, paket konstruksi dan lain-lain. Laporan Akhir ini dibuat setelah didiskusikan dan disetujui pada Laporan Akhir Sementara (Draft Laporan Akhir). Laporan Akhir merupakan revisi dan penyempurnaan dari Laporan Akhir Sementara dengan memperhatikan semua masukan, tanggapan, dan koreksi.

Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal………

f) Dokumen Tender

Dokumen Tender terdiri atas:

(1) rencana anggaran biaya (RAB)

(2) gambar desain A1, rangkap 3 (tiga), termasuk 1 kalkir (3) gambar desain A3, rangkap 3 (tiga)

(4) dokumen tender, masing-masing rangkap 3 (tiga) meliputi: i. tender drawing 

ii. spesifikasi umum dan spesifikasi teknis

iii. rencana pelaksanaan fisik dan construction method iv. daftar kuantitas dan harga satuan

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

82 dari 120

Dokumen Tender akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal………

g) Gambar Teknis

Produk gambar yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai berikut : i. peta situasi bangunan dengan skala 1 : 200 ;

ii. gambar potongan memanjang dan melintang bangunan krib 1 : 100 – 1 : 200 iii. gambar detail bangunan Skala 1 : 50 – 1 : 200.

Album gambar akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal………

h) Laporan Penunjang

Laporan penunjang dalam kegiatan ini meliputi :

i. Buku Ukur dan Laporan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

Buku Ukur dan Laporan Pengukuran Topografi dan pemetaan harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal ………

ii. Laporan Penyelidikan Geoteknik

Laporan Penyelidikan Geoteknik harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal ………

iii. Laporan Analisis Dampak Lingkungan

Laporan Analisis Dampak Lingkungan harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal ………

iv. Laporan Analisis Ekonomi

Laporan Analisis Ekonomi harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal ………

12. PENGENDALIAN MUTU

Agar dalam pelaksanaan pekerjaan memenuhi sasaran maka perlu dilakukan pembahasan seperti berikut ini :

1. Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan yang diperlukan

2. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan

3. Diskusi Pertengahan/Interim dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan/interim 4. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

83 dari 120

Lampiran B.3

Kriteria Desain Bangunan Krib

Penentuan kriteria desain mengacu pada SNI 03-2400-1991, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pertimbangan dan Persyaratan Perencanaan a) Pertimbangan perencanaan

Pemilihan jenis krib harus sesuai serta mempertimbangkan data dan informasi tentang tujuan pembuatan krib yang meliputi :

i. Fungsi krib sebagai pelindung tebing tidak langsung, sebagai pengarah arus atau berfungsi untuk memperbaiki alinyemen sungai

ii. Jenis dan nilai kegunaan bangunan yang akan dilindungi dengan krib b) Persyaratan perencanaan

Persyaratan perencanaan bangunan krib, meliputi :

i. persyaratan fungsional meliputi : ketentuan yang perlu diperhatikan dalam perlindungan sungai secara tidak langsung dari bahaya gerusan lokal atau bahaya meander; pengatur/pengarah arus dan perbaikan alinyemen sungai;

ii. kesesuaian perencanaan teknik dengan perencanaan pengelolaan sungai terpadu;

iii. persyaratan pemilihan jenis krib didasarkan : tujuan pemasangan krib; kondisi tanah; dan kondisi lapangan

c) Persyaratan keamanan bangunan

Persyaratan keamanan bangunan krib, terdiri dari :

(1) keamanan hidraulik meliputi : kemanan terhadap gerusan lokal; degradasi dasar sungai; dan penggerowongan tebing; keamanan terhadap benturan dan abrasi oleh muatan dan benda padat lain; muatan arus sungai

(2) kemanan struktural : stabil terhadap guling, geser dan penurunan; aman terhadap regangan dan tegangan yang terjadi; aman terhadap deformasi yang diijinkan (3) keamanan ligkungan yaitu keamanan terhadap gangguan angkutan sedimen dan

benda padat lain 2) Data dan Informasi

Data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan teknis bangunan pengaman sungai krib meliputi hal-hal berikut :

a) Data topografi

Untuk perencanaan bangunan pengaman sungai krib diperlukan peta topografi 1:25.000 atau peta situasi sungai dengan skala 1:10.000; 1:2.000; Peta ini dipakai untuk mencari Daerah Pengaliran Sungai (DPS) serta stasiun-stasiun hujan yang bersangkutan.

b) Data hidrologi

Data hidrologi untuk menentukan debit desain dalam perencanaan krib dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

i. dengan menggunakan data aliran langsung ii. dengan menggunakan data hujan

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

84 dari 120

c) Data aliran langsung

Data ini adalah data aliran sungai hasil survai dan penyelidikan hidrometri dengan melakukan pengukuran kecepatan aliran dilapangan dan atau hasil penghitungan hidraulika sungai dengan menggunakan rumus-rumus atau persamaan hidraulik sungai.

d) Data hujan

Data hujan dipergunakan apabila data aliran langsung yang tersedia tidak cukup panjang, tetapi data hujan tersedia cukup panjang. Berdasarkan data hujan yang ada terlebih dahulu dihitung hujan rencana dengan menggunakan cara-cara statistik. Kemudian debit desain dihitung dengan menggunakan metode-metode pedoman yang berlaku.

e) Data geoteknik

Data geoteknik yang diperlukan untuk desain krib di antaranya :

i. sifat fisik tanah dan batuan di sekitar calon krib meliputi berat jenis, berat isi, kadar air, konsintensi dan kepadatan, gradasi butiran, keausan, dan kekerasan;

ii. sifat teknik tanah dan batuan meliputi pemampatan, kekuatan geser, modul elastisitas, kelulusan air, dan daya dukung.

f) Data geometri sungai

Data geometri sungai yang diperlukan untuk desain krib di antaranya bentuk dan ukuran dasar sungai terdalam, alur, palung dan lembah sungai secara vertikal dan horizontal (penampang melintang dan memanjang sungai) mencakup parameter panjang, lebar, kemiringan, ketinggian, dan kekasaran.

g) Data bangunan

Data bangunan air di hulu dan di hilirnya yang akan terpengaruh oleh bangunan krib yang akan di desain.

h) Data morfologi sungai

Data dan informasi morfologi sungai yang diperlukan, antara lain dengan memperhatikan faktor-faktor :

i. bentuk dan ukuran alur, palung, lembah;

ii. kemiringan dasar sungai : sungai terjal dan landai;

iii. lokasi daerah aliran : hulu, tengah, hilir, pegunungan dan pedataran; iv. jenis, sifat lapisan dan material : dasar sungai, tebing dan lemball;

v. perubahan geometri sungai ke arah vertikal: sungai beragradasi, sungai berdegradasi,

vi. sungai tetap;

vii. perubahan geometri sungai ke arah horizontal: sungai berliku, lurus, berjalin; viii. degradasi atau penurunan dasar alur dan atau palung sungai dengan parameter

panjang, lebar dan dalam;

ix. agradasi/sedimentasi atau peninggian dasar alur dan atau palung sungai, dengan parameter: panjang, lebar, dan dalam.

i) Data bahan bangunan

Pemilihan bahan yang akan digunakan untuk bangunan krib dan perlengkapannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. :

i. sumber dan jumlah yang tersedia; ii. jenis dan ketahanan umur;

iii. sifat fisik dan teknik bahan bangunan yang terdiri dari berat jenis, gradasi butiran, keausan dan kekasaran, sifat pemadatan, kekuatan geser, persyaratan kualitas, kemudahan pengerjaan, dan nilai ekonomis.

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

85 dari 120

3) Penentuan Tata Letak dan Perencanaan Teknik a) Penentuan Tata Letak

Penentuan tata letak krib harus dipertimbangkan berdasarkan tinjauan berikut :

(1) pertimbangan terhadap perencanaan sungai terpadu, pemasangan konstruksi krib baik untuk perlindungan tebing maupun perbaikan arah aliran pada suatu daerah krib, harus mempertimbangkan perencanaan sungai secara keseluruhan, dalam rangka mewujudkan konsep pengelolaan sungai secara terpadu

(2) letak krib, meliputi :

i. krib dipasang dengan jarak optimal;

ii. letak krib dengan arah tegak paling efektif untuk menciptakan medan krib, sehingga krib tegak paling sesuai untuk pelindung tebing dan pengatur alinyemen horisontal alur sungai;

iii. pangkal krib diletakkan pada tebing yang mantap untuk menghindari terobosan arus dibelakang krib dan agar tahan terhadap longsoran tebing;

iv. krib untuk pendalaman alur bagi navigasi diletakkan pada kedua tebing sungai sepanjang alur yang dikehendaki dengan arah tegak atau arah tajam;

v. peletakan krib sepanjang daerah krib, diambil berdasarkan panjang tebing yang perlu dilindungi dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan arus pada keadaan krib terpasang

b) Penentuan debit rencana

Debit banjir rencana harus diperiksa dan dikontrol terhadap data morfologi sungai, informasi historis di lokasi rencana krib, keamanan/kestabilan, resiko, konsekuensi dan ekonomi. Debit alur penuh diambil berdasarkan kala ulang 2 tahun

c) Arah pemasangan krib

Untuk memperoleh hasil yang paling optimum, yang sesuai dengan kondisi sungai itu, maka arah pemasangan dapat dilakukan dalam 3 cara berikut ini :

i. pemasangan tegak lurus terhadap sisi sungai atau aliran yang disebut krib normal; krib normal dibangun dengan tujuan untuk menyempitkan suatu ruas sungai yang telah melebar akibat adanya perubahan morfologi sungai

ii. pemasangan condong ke arah udik yang disebut krib elak;

disamping berfungsi untuk menyempitkan aliran bagian sungai yang telah melebar yang disebabkan adanya perubahan morfologi sungai, jenis ini dapat digunakan pada sisi yang cekung pada belokan-belokan. Sudut inklinasi dapat diambil antara 10o– 20odari garis normal terhadap sisi sungai.

iii. pemasangan condong ke arah hilir yang disebut krib pikat. dengan krib ini arah aliran akan tertarik ke sisi/tebing sungai meskipun pada ujung krib tersebut mula-mula aliran terdorong ke tengah. Jadi penggunaan krib ini harus lebih hati-hati d) Perencanaan teknik struktur dan pondasi

Perencanaan teknik struktur dan pondasi meliputi : (1) Dimensi krib

Dimensi krib yang harus ditentukan sesuai SNI 03-2829-1992 meliputi : (a) elevasi mercu krib ditentukan :

i. sama tinggi dengan elevasi muka air pada debit alur penuh (bank full  discharge );

ii. miring ke arah ujung;

RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

86 dari 120

(b) panjang krib, ditentukan berdasarkan :

i. panjang krib untuk pengarah arus ditentukan sedemikian rupa sehingga didapatkan pola aliran baru;

ii. perbandingan panjang krib dan jarak krib dibuat sedemikian rupa sehingga kecepatan arus di tepi tebing cukup aman untuk kestabilan lereng;

iii. jika krib berfungsi untuk memperdalam alur bagi navigasi, panjang krib ditentukan oleh faktor lebar dan kedalaman alur yang diperlukan untuk navigasi, material sedimen dan sifat aliran sungai;

(c) dimensi tiang ; ditentukan berdasarkan persyaratan hidraulik dan persyaratan kestabilan konstruksi;

(d) jarak antar tiang ; untuk mendapatkan terjadinya endapan antara lain ; susunan tiang pancang dibuat satu baris ditambah tiang stabilitas di ujung krib; pada pangkal krib susunan tiang dibuat lebih rapat makin jarang ke arah ujung (e) panjang tiang ; ditentukan berdasarkan elevasi mercu krib dan kedalaman

pemancangan tiang menurut persyaratan keamanan dan stabilitas; Tabel Hubungan antara panjang dan interval krib

Lokasi pembuatan krib di sungai

Hubungan antara interval (D) dan panjang (l) Bagian lurus D = (1,7 - 2,3)l  Belokan luar D = (1,4 - 1,8)l  Belokan dalam D = (2,8 – 3,6)l 

(f) jarak krib ; dibuat sedemikian rupa sehingga susunan krib menghasilkan suatu model krib yang paling efektif; untuk memastikan hal ini dapat digunakan penyelidikan hidraulik dengan model

(2) stabilitas dan kekuatan krib

konstruksi krib disebut stabil, jika mampu menahan semua beban atau gaya yang bekerja pada krib, meliputi :

i. stabilitas dan kekuatan krib tiang pancang ; krib harus dtinjau kestabilan masing-masing tiangnya (single of pile ) ;

ii. stabilitas dan kekuatan krib pasangan batu ; krib harus ditinjau terhadap tegangan yang terjadi akibat krib tidak boleh melampaui daya dukung pondasi; stabilitas terhadap longsoran tebing ke arah alur sungai ;

iii. stabilitas dan kekuatan krib bronjong : kawat bronjong yang harus digunakan harus mengikuti standar yang berlaku ; anyaman dibuat dengan lilitan ganda dan lilitan pada kawat sisi dibuat sedemikian rupa ; dan lilitan pada kawat sisi gaya-gaya yang mempengaruhi stabilitas krib tiang pancang adalah :

i. tekanan arus sejajar arah aliran dianggap merata pada tiang dengan kecepatan arus maksimal pada debit desain;

ii. tekanan tambahan akibat penumpukan sampah setebal 1,0 m;

iii. beban lateral sejajar krib yang bekerja pada tiang-tiang akibat endapan diperkirakan membentuk lereng dengan kemiringan 1 : 1;

iv. tekanan tanah pasif pada tiang yang terpancang;

Dalam dokumen Pengaman Sungai_Krib (Halaman 84-95)