• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Penelitian ini dilakukan dalam tahapan yang berupa siklus pembelajaran. Dalam penelitian ini, pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Untukmeningkatkan pengetahuan nilai moral anak, setiap siklusnya dilaksanakan dalam tiga pertemuan yaitu pada tanggal 23, 24, 25 Mei 2016.

67

Adapun tahap perencanaan pada Siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan koordinasi dengan guru kelas dalam hal penyesuaian antara proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat dengan media Mind Mapping yang dilakukan pada saat pembelajaran.

2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melaksanakan pembelajaran dengan media Mind Mapping.

3) Memberikan pelatihan kepada guru dalam menggunakan media Mind Mapping.

4) Mempersiapkan lembar observasi dan panduan wawancara yang akan digunakan untuk memperoleh data mengenai pengetahuan nilai moral anak selama penelitian berlangsung.

b.Pelaksanaan Tindakan Siklus I dan Observasi

Pada tahap tindakan ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan rencana kegiatan harian yang telah dibuat dan dalam pelaksanannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Pembelajaran padaSiklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan tema kebutuhanku dan subtema perilaku.Berikut ini deskripsi proses pelaksanaan tindakan Siklus I:

1) Pertemuan pertama Siklus I

Pertemuan pertama dilaksakan pada hari Senin 23 Mei 2016 dengan tema kebutuhanku dan subtema perilaku. Jumlah anak yang mengikuti pembelajaran pada Siklus I pertemuan pertama sebanyak 13 anak. Bel tanda masuk berbunyi

68

pada pukul 08.00 WIB kemudian anak-anak kelas B2 berbaris didepan kelas dengan dipimpin oleh salah satu anak. Ketika berbaris didepan kelas, masih terdapat dua anak yang terlabat dan segera bergabung dalam barisan belakang.Kemudian guru mengajak anak menyanyikan lagu Taman Kanak-kanak sambil bertepuk tangan. Selanjutnya sebelum masuk kelas anak membentuk formasi seperti ular untuk menuju kelas secara berurutan dan antri melepas sepatu untuk diletakkan pada rak sepatu yang sudah disediakan.

Setelah masuk kelas, anak dipersilahkan untuk minum dan istirahat sebentar. Anak duduk melingkar kemudian guru mengucapkan salam dan anak menjawab salam, kemudian anak dan guru berdoa sebelum belajar dengan membacakan Surat Al fatihah, hafalan surat pendek, doa sebelum belajar danmenyanyikan lagu dan berbagai tepuk. Setelah berdoa dan bernyanyi anak mendengarkan kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh guru. Anak menjawab pertanyaan guru mengenai tema hari ini yaitu kebutuhanku. Anak-anak mencoba menjawab dengan cara mengacungkan tanganya. Dalam berebut menjawab pertanyaan, terdapat beberapa anak yang tidak memperhatikan sehingga masih harus diperingatkan oleh guru. Kemudian guru menunjukkan gambar anak yang sedang berkelahi dengan temanya.Dari tersebut anak-anak mengetahui bahwa berkelahi adalah perbuatan yang tidak boleh kita lakukan.

Setelah itu, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan anak pada hari ini.Pada kegiatan inti, guru memulai pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping. Pembelajaran Mind Mapping dilakukan dengan menjelaskan gambar-gambar yang ada dalam Mind Mapping kemudian guru menanyakan kepada anak

69

secara umum apa gamabar tersebut, seperti ketika guru mengambil gambar berupa

dua anak sedang berkelahi. Kemudian guru menanyakan “Teman-teman gambar

apakah ini?” beberapa anak menjawab “Itu berkelahi ya Bun?” namun ada juga

beberapa anak yang diam saja. Kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran tingkat pengetahuan nilai moral anak melalui Mind Mapping. Terdapat dua buah Mind Mapping dengan indikator mengetahui perbuatan baik dan buruk serta mengetahui tata tertib di sekolah. Masing-masing Mind Mapping terdapat tumpukan gambar yang harus dipilih dan ditempel oleh anak. Dalam kegiatan ini, guru kelas bertugas sebagai pendamping serta pewawancara anak dalam mengerjakan Mind Mapping, dan peneliti bertugas sebagai pengamat, pencatat dan dokumentasi.

Guru memanggil anak satu persatu kedepan kelas, kemudian anak mengambil tumpukan gambar yang sesuai dengan topik utama. Dalam Mind Mapping perbuatan baik dan buruk terdapat gambar berpasangan yaitu 3 gambar perilaku baik dan 3 gambar lawan dari perilaku baik tersebut yaitu perilaku buruk. Dalam memilih terdapat 3 gambar sebagai pengecoh. Sedangkan Pada Mind Mapping tata tertib, terdapat 5 gambar yang meliputi tata tertib yang ada di sekolah. Ketika anak memilih gambar, peneliti berkolaborasi dengan guru mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan dengan cara menggali jawaban anak ketika memilih gambar, yaitu dengan mengamati apakah antara jawaban dan gambar yang diambil oleh anak sudah sesuai seperti indikator. Setelah anak mengambil gambar, anak mengklasifikasikan gambar tersebut dengan menempel pada bagian Mind Mapping perbuatan baik atau buruk dantata tertib. Ketika anak berhasil

70

memasangkan satu gambar, anak dibantu guru untuk menempelkan tulisan keterangan gambar tersebut supaya materi mudah diingat oleh anak. Kemudian setelah kegiatan menempel gambar pada Mind Mapping selesai, guru memberi pujian kepada anak dan mempersilahkan anak kembali ke tempat duduk. Kegiatan dilanjutkan sampai semua anak dipanggil kemudian dipersilahkan untuk istirahat makan bersama.

Pada kegiatan akhir, setelah anak-anak cuci tangan dan masuk kedalam kelas anak duduk melingkar dan kegiatan akhir akan dimulai dengan anak bersama dengan guru menyanyikan lagu ila liqo dan kupu-kupu sambil bertepuk tangan dan menggerakkan tangan sesuai dengan irama lagu. Selanjutnya guru menawarkan kepada anak lagu apalagi yang ingin dinyanyikan. Terlihat Aly dan Sya antusias dalam memberi usul lagu. Setelah kegiatan menyanyi selesai, guru melakukan evaluasi pada hari ini. Evaluasi dilakukan dengan cara mengulang kembali pembelajaran mengenai perbuatan baik apasaja yang harus dilakukan dan perbuatan buruk yang harus kita hindari. Guru juga melakukan pengulangan kembali pada materi aturan atau tata tertib yang harus kita taati. Selanjutnya guru juga menegur beberapa anak yang pada hari ini terlambat dan tidak memperhatikan guru supaya tidak mengulanginya esok hari. Setelah melakukan evaluasi, anak bersiap untuk berdoa dengan dipimpin oleh guru. Anak dan guru melafalkan doa kedua orangtua dan doa setelah belajar. Selanjutnya guru mengucapkan salam dan anak dipersilahkan untuk pulang setelah bersalaman dengan guru.

71 2) Pertemuan Kedua Siklus I

Pertemuan kedua Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 24 Mei 2016. Jumlah anak yang mengikuti pembelajaran pada Siklus I pertemuan kedua sebanyak 13 anak. Pada pukul 08.00 WIB bel berbunyi dan anak-anak masuk kedalam kelas kemudian duduk membentuk lingkaran. Guru mengucapkan salam dan anak menjawab salam. Kegiatan dilanjutkan dengan hafalan surat-surat pendek dan bernyanyi bersama. Setelah berdoa, anak-anak mendengarkan guru menyampaikan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan guru mengenai tema hari ini yaitu kebutuhanku kemudian guru memperlihatkan media Mind Mapping dan memberikan beberapa penjelasan mengenai gambar perbuatan baik berupamendengarkan guru ketika sedang mengajar dan tata tertib disekolah yaitu membawa bekal minuman, serta menjeaskan mengapa kita harus menaati tata tertib, mengapa harus ada tata tertib di sekolah serta siapa saja yang harus menaati tata tertib di sekolah. Anak-anak sangat antusias melihat media dan terdapat beberapa anak yang mengancungkan tangan memberi pendapat. Setelah itu, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan anak-anak hari ini.

Dalam kegiatan inti guru memulai pembelajaran dengan meminta anak untuk bermain lego sedangkan guru memanggil nama anak satu persatu untuk mengerjakan Mind Mapping. Terdapat dua buah Mind Mapping yaitu Mind Mapping perbuatan baik dan buruk serta Mind Mapping tata tertib. Guru kelas bertugas sebagai pewawancara anak dalam mengerjakan Mind Mapping, dan peneliti bertugas sebagai pengamat, dan membantu dalam wawancara. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan ketika

72

anak memilih tumpukan gambar yang diperintahkan guru. Misal ketika guru menanyakan, “coba cari tata tertib di sekolah”, kemudian anak mengambil satu

gambar yaitu gambar anak membuang sampah di tempat sampah. Kemudian guru menanyakan, “gambar apa itu ya? Apakah membuang sampah di tempat sampah

termasuk tata tertib di sekolah?” setelah berhasil menjawab kemudian anak menempelkan gambar tersebut pada Mind Mapping tata tertib. Terdapat 5 gambar yang harus anak tempel dalam media Mind Mapping tata tertib dan 3Gambar berpasangan yang ada dalam Mind Mapping perilaku baik dan buruk. Anak yang sudah selesai menempel semua gambar Mind Mapping sambil menjawab pertanyaan diberi pujian oleh guru dan anak dipersilahkan kembali ke tempatnya. Guru melanjutkan dengan memanggil nama anak yang selanjutnya. Setelah semua anak telah selesai mengerjakan kedepan kelas, guru mempersilahkan anak untuk istirahat.

Ketika istirahat anak mencuci tangan dan dilanjutkan dengan makan bersama.Setelah istirahat anak-anak cuci tangan dan kemudian duduk melingkar. Kegiatan akhir diisi dengan guru mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu sayonara dan tepuk rumah. Selanjutnya guru menanyakan kepada anak adakah yang ingin bercerita tentang kegiatan hari ini. Anak-anak saling bersahutan menceritakan kegiatan hari ini. Niy bercerita tentang temanya yang mengganggu pada saat bermain, ada juga Sat yang bercerita tentang kebanggaanya karena dapat mengerjakan media Mind Mapping. Pada saat melakukan evaluasi guru mengajak anak untuk membaca media Mind Mapping bersama-sama. Guru memberi pujian kepada anak yang hari ini sudah mau memperhatikan guru dan mengerjakan tugas

73

sampai selesai. Setelah selesai melakukan evaluasi, Anak bersiap untuk berdoa dengan dipimpin oleh guru. Anak bersama guru melafalkan doa untuk kedua orang tua dan doa setelah belajar. Selanjutnya guru mengucapkan salam dananak menjawab salam. Sebelum pulang, anak mengambil botol minuman kemudian bersalaman dengan guru.

3) Pertemuan Ketiga Siklus I

Pertemuan ketiga Siklus I dilaksakan pada hari Rabu, 25 Mei 2016. Jumlah anak yang mengikuti pembelajaran pada Siklus I pertemuan ketiga sebanyak 13 anak. Pada kegiatan awal, anak duduk melingkar kemudian guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak anak untuk berdoa serta hafalan surat-surat pendek. Setelah berdoa anak-anak menyanyikan lagu guruku tersayang dan disambung dengan berbagai macam tepuk.Kemudian guru melanjutkan kegiatan yaitu apersepsi. Dalam apersepsi guru membahas tentang tema hari ini. Guru menanyakan kepada anakmengapa kita perlu berbuat baik?Setelah itu guru menunjukkan media Mind Mapping dan mulai membahas tentang Mind Mappingperilaku baik dan buruk.

Kegiatan inti dimulai dengan guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dalam mengerjakan Mind Mapping. Seperti pada pertemuan pertama dan kedua, terdapat dua buah Mind Mapping yaitu Mind Mapping perbuatan baik dan buruk serta Mind Mapping tata tertib. Anak dipanggil satu persatu kedepan kelas kemudian guru menunjukkan Mind Mapping perbuatan baik dan anak dipersilahkan untuk mengambil tumpukan gambar yang telah disediakan. Terdapat 3 gambar berpasangan yang meliputi perilaku baik dan buruk.Setelah

74

anak mengambil gambar, anak diberi pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara. Pemberian pertanyaan kepada anak ditujukan untuk menggali sejauh mana pengetahuan nilai moral anak yang dicurahkan dalam dialog yang mendalam. Setelah anak memilih gambar kemudian anak menempelkan gambar pada kategori perbuatan baik atau buruk.Setelah anak selesai pada Mind Mapping

perbuatan baik dan buruk kemudian anak beralih pada Mind Mapping tata tertib. Prosedur pengerjaan Mind Mapping sama dengan Mind Mapping yang pertama.Anak mengambil tumpukan gambar yang merupakan gambar tata tertib di sekolah. Terdapat 5 gambar yang berupa berbaris, memakai seragam, datang tepat waktu, membuang sampah di tempat sampah, dan mendengarkan guru dan gambar pengecoh berupa tata tertib yang tidak ada di sekolah seperti membantu ibu memasak, membersihkan tempat tidur, membersihkan kamar mandi dll. Gambar yang dipilih topiknya sama dengan pertemuan pertama dan kedua namun dalam wujud gambar yang berbeda. Anak yang sudah selesai menempel semua gambar Mind Mapping sambil menjawab pertanyaan diberi pujian oleh guru dan guru melanjutkan dengan memanggil nama anak yang selanjutnya.

Pada kegiatan akhir, guru mengevaluasi dan mengajak anak untuk berdiskusi tentang kegiatan yang telah mereka lakukan hari ini termasuk mengulas kegiatan mengerjakan Mind Mapping. Guru memberikan pertanyaan kepada anak tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan di sekolah. Dari evaluasi tersebut dapat dilihat kemampuan anak dalam menyerap pembelajaran moral dengan media Mind Mapping.Sebelum menutup pembelajaran, guru mengajak anak

75

melafalkan surat-surat pendek. Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa untuk pulang yang dipimpin oleh guru.

c. Observasi Siklus I

Hal yang diamati adalah kegiatan peningkatan pengetahuan nilai moral yang menggunakan media Mind Mapping. Proses pembelajaran Siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dan berjalan sesuai rencana peneliti dan guru.Peneliti melakukan pengamatan dengan mencocokan jawaban anak pada saat menggunakan Mind Mapping pada lembar checklist. Pengamatan dalam proses pembelajaran Siklus I berjalan dengan baik meskipun terkadang ada sedikit kendala yaitu anak-anak yang lain masih sering mengganggu anak yang dipanggil kedepan kelas. Namun secara keseluruhan anak-anak sangat merasa senang, hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan media Mind Mapping merupakan kegiatan baru.Selain itu, papan Mind Mapping yang cukup besar dengan berbagai macam gambar membuat anak tertarik untuk belajar.

Hasil dari pengetahuan nilai moral anak pada Siklus I menunjukkan bahwa sudah terdapat peningkatan selama dilakukan tindakan.Peningkatan tersebut terjadi dikarenakan anak lebih mudah memahami pengetahuan nilai moral menggunakan media Mind Mapping. Indikator-indikator pengetahuan nilai moral yang pada umumnya bersifat abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk gambar yang menarik pada Mind Mapping. Dalam indikator mengetahui perbuatan baik dan buruk, beberapa anak mampu menjawab dengan benar sambil mengambil gambar yang sesuai, namum beberapa anak terlihat ragu-ragu dalam menjawab dan mengambil gambar yang menjadi pengecoh. Terdapat beberapa anak yang

76

hanya diam saja dan tidak mau menjawab pertanyaan guru. Biasanya jika anak hanya diam dan tidak mau menjawab pertanyaan guru, anak tersebut masih belum mengetahui tentang pengetahuan moral yang diajarkan dan meminta guru untuk menunjukkan jawaban yang benar.

Adapun hasil data observasi pengetahuan nilai moral anak serta perhitungan persentase pengetahuan nilai moral selama Siklus I sebagai berikut: Tabel 4. Rekapitulasi Data Pengetahuan Nilai Moral Anak pada Siklus I

No Kriteria ∑ % 1 BSB 7 53,80 2 BSH 4 30,80 3 MB 2 15,40 4 BB 0 0 Jumlah 13 100

Data pengetahuan nilai moral anak pada Siklus I menunjukkan bahwa sudah terdapat 7 anak dalam kriteria Berkembang Sangat Baik, 4 anak dalam kriteria Berkembang Sesuai Harapan, 2 anak dalam kriteria Mulai Berkembang dan kriteria Belum Berkembang sudah tidak ada. Sebanyak 7 anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sangat Baik anak rata-rata sudah dapat menjawab 7 sampai 8 pertanyaan yang sesuai dengan Mind Mapping. Pada pra tindakan hanya terdapat 2 anak pada kriteria Berkembang Sangat Baik, namun pada pengetahuan nilai moral anak pada Siklus I telah mengalami peningkatan yang banyak karena 7 dari 13 anak sudah mampu untuk menjawab pertanyaan guru dengan baik sesuai dengan topik Mind Mapping.

77

Berdasarkan data pada Tabel 4.mengenai persentase pengetahuan nilai moral Siklus I dapat diperjelas melalui grafik pada Gambar 5.di bawah ini:

Gambar 5

Grafik Pengetahuan Nilai Moral pada Siklus I

Dari Gambar 5. di atas dapat diperjelas bahwa kriteria BB sudah tidak ada yaitu 0%, kriteria MB sebanyak 15,38%, kriteria BSH sebanyak 30.76% dan kriteria BSB sebanyak 53,84%.

Tabel 5. Perbandingan Data pengetahuan nilai moral antara pra tindakan dan Siklus I

No

Pengetahuan Nilai Moral

Kriteria Pra Tindakan Siklus I

∑ % ∑ % 1 BSB 2 15,40 7 53,80 2 BSH 6 46,10 4 30,80 3 MB 4 30,80 2 15,40 4 BB 1 7,70 0 0 Jumlah 13 100 14 100

Dari Tabel 5. mengenai perbandingan pengetahuan nilai moral pada pra tindakan dan Siklus I tersebut menunjukkan bahwa masing-masing kriteria Berkembang Sangat Baik mendapat peningkatan dari pra tindakan ke Siklus I sebanyak 5 orang, kriteria Berkembang Sesuai Harapan mengalami penurunan

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% BSB BSH MB BB 53.80% 30.80% 15.40% 0%

Hasil Observasi Siklus I

78

sebanyak 2 anak, kriteria Mulai Berkembang mengalami penurunan sebanyak 2 anak dan kriteria Belum Berkembang sudah tidak ada.Dari hasil perbandingan antara pengetahuan nilai moral pada tabel pra tindakan dan Siklus I dapat digambarkan pada Gambar 6.dibawah ini:

Gambar 6

Grafik Perbandingan Hasil Observasi Pengetahuan Nilai Moral Anak pada Pra Tindakan dan Siklus I

Berdasarkan grafik pada Gambar 6.di atas menunjukkan bahwa ketercapaian pada ahir Siklus I anak yang berada pada kriteria BB tidak muncul lagi (0%), kriteria MB sebanyak 2 anak (15,40%), kriteria BSH sebanyak 4 anak (30,80%), kriteria BSB sebanyak 7 anak (53,80%). Persentase anak yang berhasil mencapai kriteria BSB ini meningkat menjadi 5 anak (36,50%) jika dibandingkan pada saat pra tindakan yang hanya 2 anak (15,40%). Akan tetapi persentase kriteria BSB sebanyak 53,80% masih menunjukkan bahwa pengetahuan nilai

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% BSB BSH MB BB 15.40% 46.10% 30.80% 7.70% 53.80% 30.80% 15.40% 0%

Hasil Observasi Pra tindakan dan Siklus I

Pra Tindakan

79

moral anak masih tergolong kurang dan belum mencapai kriteria keberhasilan

yang telah ditetapkan yaitu ≥76%, sehingga masih perlu dilakukan siklus

selanjutnya yaitu Siklus II. d. Refleksi Siklus I

Pelaksanaan refleksi dilakukan pada ahir Siklus I oleh peneliti dan guru.Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.Dalam kegiatan ini, peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan supaya dapat diperbaiki pada tindakan berikutnya. Bedasarkan hasil observasi, beberapa hal yang menjadi kendala antara lain:

1) Media Mind Mappingmerupakan cara belajar baru yang dilakukan di Kelompok B2, sehingga anak sangat antusias dengan media pembelajaran membuat beberapa anak yang menunggu giliran mengganggu teman lain yang sedang mengikuti kegiatan belajar dengan media Mind Mapping.

2) Gambar sub topik Mind Mapping mudah sobek dikarenakan terbuat dari kertas yang tipis dan sering dibongkar pasang.

3) Kata-kata penunjuk gambar pada Mind Mapping menggunakan warna hitam semua sehingga sulit untuk menunjuk per huruf ketika dibahas bersama-sama. 4) Berbagai macam gambar yang hendak dipilih anak untuk media Mind Mapping masih diletakkan pada satu tempat dan bertumpuk-tumpuk sehingga anak kesulitan untuk mencari gambar yang dimaksud serta memakan waktu yang cukup lama.

80

5) Dalam mempelajari gambar-gambar pada Mind Mapping yang banyak anak cepat merasa bosan.

Peneliti dan guru berdiskusi untuk mencari solusi agar kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya dapat berjalan lancar dan dapat meningkatkan pengetahuan nilai moral anak dengan menggunakan media Mind Mapping. Solusi dari beberapa kendala tersebut yaitu:

1) Guru dan peneliti memberikan pengertian kepada anak-anak agar tidak mengganggu temannya yang sedang mengikuti kegiatan belajar dengan media

Mind Mapping, karena semua anak akan mendapat giliran untuk belajar dengan media Mind Mapping.

2) Gambar Mind Mapping dilapisi plastik laminating sehingga tidak mudah sobek dan basah ketika sering dibongkar pasang.

3) Kata-kata petunjuk gambar Mind Mapping dibuat berwarna-warni dan berbeda tiap huruf sehingga memudahkan anak membaca tiap huruf ketika

Mind Mapping dibahas bersama-sama dengan guru.

4) Dengan adanya perbaikan penataan gambar, yaitu dengan gambar disusun rapi pada tempat yang luas sehingga memudahkan anak ketika memilih dikarenakan anak langsung dapat melihat seluruh isi gambar.

5) Memberikan motivasi kepada anak, serta memberikan reward dan apresiasi kepada anak yang telah menyelesaikan Mind Mapping dengan benar

Peneliti merencanakan kembali tindakan dalam meningkatkan pengetahuan nilai moral melalui media Mind Mapping untuk Siklus II karena belum mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan. Peneliti akan

81

mengoptimalkan pada peningkatan pengetahuan nilai moral melalui media Mind Mapping dengan indikator keberhasilan yang sudah ditentukan sehingga dengan menggunakan media Mind Mapping pada Siklus II dapat meningkatkan pengetahuan nilai moral setelah dilakukan refleksi. Peneliti menghipotesis bahwa pembelajaran menggunakan media Mind Mapping agar lebih efektif harus lebih dimengerti oleh anak serta tidak diketahui oleh anak yang belum dipanggil kedepan sehingga tidak ada anak yang mencontek maupun mengikuti jawaban temannya. Dengan begitu pengetahuan nilai moral anak kelompok B2 KB Mutiara Insan Cendekia Boyolali dapat meningkat.

4. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Dokumen terkait