• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 3 pertemuan, yaitu pada tanggal 7, 8, dan 9 Juni 2016. Adapun tahap perencanaan pada Siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Melakukan koordinasi dengan guru kelas dalam penyesuaian antara proses

pembelajaran sesuai Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang telah dibuat dengan media Mind Mapping yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan media Mind Mapping.

3) Membuat kata-kata penunjuk Mind Mapping menggunakan berbagai warna 4) Memperbaiki gambar Mind Mapping dengan melapisi kertas plastik yang

82

5) Mempersiapkan lembar observasi dan pedoman wawancara yang akan digunakan untuk memperoleh data mengenai pengetahuan nilai moral anak selama penelitian berlangsung.

6) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung.

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus II dan Obsrvasi a) Pertemuan Pertama Siklus II

Pertemuan pertama pada Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Juni 2016. Pada kegiatan awal pembelajaran anak melakukan kegiatan oudoor berupa latian untuk pentas Akhir Husanah. Anak-anak berlatih sesuai dengan tugasnya masing-masing yaitu ada yang menari, senam, drumband dan pencak silat. Setelah itu anak-anak masuk ke ruang kelas dan diberi kesempatan untuk minum dan istirahat sebentar. Kemudian anak-anak duduk melingkar dan guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak anak untuk berdoa dan membaca surat-surat pendek serta dilanjut dengan bernyanyi bersama. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu Naik Delman yang dilanjutkan dengan tepuk Aku Anak Sholeh.

Guru melakukan apresepsi tentang macam-macam perilaku baik dengan melakukan tanya jawab kepada anak. Setelah apersepsi, guru menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada hari ini. Kegiatan pada hari ini terdiri dari pembelajaran Mind Mapping dengan topik utama perbuatan baik dan buruk serta tata tertib di sekolah.Anak satu persatu dipanggil oleh guru untuk kedepan kelas dan mengerjakan Mind Mapping satu persatu. Guru kelas bertugas sebagai

83

pewawancara anak yang memberikan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara, peneliti bertugas sebagai pencatat dan pendamping anak, sedangkan guru bantu bertugas mengkondisikan anak yang tidak dipanggil yaitu dengan membacakan cerita. Kemudian anak diperlihatkan Mind Mapping perbuatan baik dimana hanya terdapat topik utama yaitu perbuatan baik atau buruk.Kemudian anak diarahkan untuk memilih gambar yang sudah ditata rapi dengan menunjukkan kepada anak gambar tersebut.

Gambar yang dipilih anak adalah gambar perbuatan yang baik dan berpasangan dengan gambar yang buruk.Setelah anak memilih gambar, guru mengambil gambar tersebut dan dibahas satu persatu. Guru mengambil dua gambar berpasangan yang di pilih anak dengan memegang satu ditangan kanan dan satu ditangan kiri, kemudian guru menanyakan, “antara gambar yang kanan

dan yang kiri yang mana ya yang merupakan perbuatan baik?” setelah anak

menunjuk guru menanyakan, “kenapa gambar yang kamu pilih merupakan perbuatan baik? Gambar apakah itu?” misal terlihat anak memilih gambar minta maaf sebagai gambar perilaku baik kemudian anak menjawab, “la yang itu gambar minta maaf ya gambar yang baik. Kalo gambar ini gambar marah-marah

buruk kan ngak boleh ya Bun”.

Setelah anak mengambil satu pasang gambar dengan benar kemudian anak menempelkan pada Mind Mapping gambar yang baik dan buruk.Kemudian anak dibantu dengan guru menempelkan tulisan yang menunjukkan gambar tersebut supaya mudah diingat oleh anak.Apabila anak sudah selesai pada Mind Mapping

84

tertib di sekolah.Dalam Mind Mapping tata tertib di sekolah, gambar yang diambil anak tidak berpasangan namun anak memilih gambar mana saja yang berupa tata tertib di sekolah. Anak harus memilih 5 gambar yang terdiri dari berbaris, memakai seragam, datang tepat waktu, membuang sampah di temat sampah, dan mendengarkan guru. Namun juga terdapat 5 gambar pengecoh yang bukan merupakan tata tertib di sekolah. Yaitu gambar membersihkan dapur, menyapu halaman, membersihkan tempat tidur dll.

Pada kegiatan ini terlihat sebagian besar anak sudah mampu untuk memilih gambar yang tepat serta menjawab pertanyaan dari guru. Untuk anak yang belum mau menjawab pertanyaan maupun terlihat ragu-ragu dalam menjawab, guru lebih mendekatkan diri dan memancing agar anak dapat menjawab. Setelah anak selesai mengerjakan kedua Mind Mapping dengan lancar, guru memberikan pujian dan stiker bintang untuk anak. Pada kegiatan ahir, guru mereview kegiatan pada hari ini dengan tanya jawab. Guru menanyakan kepada anak apakah kegiatan hari ini menyenangkan, dilanjutkan dengan bernyanyi bersama. Selanjutnya guru menyampaikan pesan untuk esok hari. Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa bersama, mebaca surat-surat dan salam.

b. Pertemuan kedua Siklus II

Pertemuan kedua pada Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 8 Juni 2016.Pada kegiatan awal pembelajaran anak masuk kelas dan langsung membuat lingkaran. Guru memberi salam, mengajak anak untuk berdoa, dan dilanjutkan dengan persensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menyuruh anak untuk bercerita perbuatan baik apa yang sudah dilakukan pada hari ini maupun

85

kemarin. Beberapa anak mengancungkan tangan dan mulai bercerita. Terdapat anak dengan inisial And yang bercerita mengenai perbuatan temanya yang kemarin berebutan mainan. Kemudian guru mulai menanggapi cerita anak-anak. Guru menanggapi dan memuji anak-anak yang telah melakukan perbuatan baik dan menegur anak yang tidak mau berbagi mainan. Guru menjelaskan bahwa berebut mainan itu tidak baik. Kita harus selalu berbagi terhadap sesama.

Kegiatan selanjutnya adalah memanggil anak satu persatu untuk maju kedepan kelas dan mengerjakan Mind Mapping. Papan Mind Mapping yang digunakan sama dengan pada pertemuan sebelumnya, namun dengan gambar yang berbeda pada setiap pertemuan. Anak mulai memilih ingin mengerjakan Mind Mapping tata tertib terlebih dahulu atau Mind Mapping perbuatan baik dan buruk.Selanjutnya anak memilih gambar yang telah ditata oleh guru.Untuk Mind Mapping perbuatan baik dan buruk, anak menjawab tiga pertanyaan dengan menempelkan 3 gambar berpasangan yaitu meliputi gambar macam-macam perbuatan baik dan lawan katanya yaitu gambar perbuatan buruk.

Ketika anak memilih gambar, anak diberi pertanyaan untuk menggali sejauh mana pengetahuan anak mengenai nilai-nilai moral yang sesuai dengan indikator.Peneliti bertugas sebagai pencatat aktivitas anak ketika mengerjakan

Mind Mapping sedangkan guru kelas bertugas sebagai penanya untuk menggali jawaban anak. Setelah anak menjawab satu pertanyaan dengan benar, anak segera menempelkan gambar tersebut ke dalam Mind Mapping. Setelah gambar ditempel, guru dan anak bersama-sama menempelkan tulisan deskripsi gambar. Hal ini dimaksudkan supaya anak mudah mengingat materi yang telah dikerjakan. Setelah

86

selesai menempel satu pasang gambar, anak melanjutkan memilih gambar yang kedua dengan diberi pertanyaan oleh guru dan sebagainya sampai semua pertanyaan terjawab dan gambar yang ditempel pada Mind Mapping perbuatan baik dan buruk selesai. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan Mind Mapping tata tertib.Dalam Mind Mapping tata tertib, terdapat 5 pertanyaan sambil menempel sebanyak 5 gambar. Gambar yang dipilih anak tidak berpasangan seperti pada Mind Mapping perbuatan namun dengan anak memilih 5 dari 10 gambar yang termasuk tata tertib di sekolah. Dalam gambar yang dipilih anak, terdapat gambar pengecoh yang bukan merupakan tata tertib di sekolah. Dalam hal ini anak harus memilih gambar yang benar sambil menjawab pertanyaan guru.Pemberian pertanyaan dimaksudkan agar pengetahuan nilai-nilai moral anak benar-benar dapat teramati dan antara jawaban dan gambar yang dipilih anak memiliki kesesuaian. Dalam kegiatan ini, beberapa anak terlihat sudah mampu menjawab dengan benar. Namun masih terlihat beberapa anak yang diam menunggu bantuan dari guru.

Setelah anak selesai mengerjakan dua Mind Mapping, anak dipersilahkan kembali ke tempat duduk dan peneliti melepas gambar-gambar yang sudah ditempel oleh anak yang sebelumnya. Guru mulai memanggil nama anak yang selanjutnya untuk maju mengerjakan Mind Mapping hingga semua anak dipanggil. Pada kegiatan ahir, guru membicarakan kembali kegiatan pada hari ini dengan tanya jawab. Guru juga mempersilahkan anak untuk bercerita tentang apa yang dilakukan hari ini. Beberapa anak tampak mengacungkan tangan ingin bercerita.Ada anak yang bercerita hari ini telah berhasil mengerjakan Mind

87

Mapping, dan ada pula anak yang bercerita tentang temanya yang nakal.Kemudian guru menanyakan kepada anak apakah kegiatan hari ini menyenangkan, dilanjutkan dengan bernyanyi lagu bila pulang sekolah dan tepuk-tepuk.Dilanjutkan dengan guru menyampaikan pesan untuk esok hari. Kegiatan ditutup dengan berdoa bersama, mebaca surat-surat serta salam.

c. Pertemuan ketiga Siklus II

Pertemuan ketiga pada Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Juni 2016.Pada kegiatan awal sebelum masuk kelas, anak-anak dan guru melakukan latihan menyanyi dan membaca sajak untuk persiapan pentas Ahir Husanah.Setelah itu anak masuk kedalam kelas dan dipersilahkan untuk minum dahulu.Kemudian guru mengajak anak untuk duduk melingkar dan memulai pembelajaran. Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan surat-surat pendek dilanjutkan dengan menyanyikan lagu bersama-sama. Pada kegiatan apersepsi, guru mengajak anak berdiskusi tentang perbuatan baik apa yang sudah dilakukan pagi ini. Kemudian guru mempersilahkan anak untuk bercerita mengenai perbuatan baik apa yang sudah dilakukan pagi ini. Anak-anak saling bercerita kepada guru.

Kegiatan inti pada hari ini terdiri dari pembelajaran menggunakan media

Mind Mapping dengan topik utama perbuatan baik dan buruk serta tata tertib yang ada di sekolah. Guru mulai memanggil nama anak satu persatu dan mengerjakan

Mind Mapping. Anak dipersilahkan untuk memilih mana Mind Mapping yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Setelah itu anak dipersilahkan untuk memilih gambar yang telah ditata sehingga mudah dilihat.Gambar yang disajikan untuk

88

anak berbeda dengan pertemuan-pertemuan yang sebelumnya. Hal ini bertujuan supaya anak tidak hanya menghafal gambar namun memahami isi dari materi pembelajaran. Dalam Mind Mapping perilaku baik dan buruk, terdapat 3 gambar berpasangan yang harus dipilih anak. Kemudian untuk Mind Mapping tata tertib di sekolah, terdapat 10 gambar yang terdiri dari 5 gambar yang benar dan 5 gambar pengecoh, sehingga anak harus mengambil 5 gambar yang benar untuk ditempel pada Mind Mapping.

Guru memulai untuk memberi pertanyaan kepada anak. Untuk Mind Mapping perbuatan baik dan buruk, guru meminta gambar yang telah dipilih anak dengan memegang satu ditangan kanan dan satu ditangan kiri. Kemudian guru menanyakan, “coba lihat gambar yang kamu pilih, antara gambar yang kanan dan

yang kiri gambar yang mana ya yang merupakan perbuatan baik?” setelah anak

menunjuk jawaban guru menanyakan, “gambar apakah ini? Mengapa gambar ini termasuk perbuatan baik? Apabila ini perbuatan baik, lalu yang manakah gambar

perilaku buruk atau yang tidak boleh dilakukan?”. Setelah anak menjawab benar, dipersilahkan untuk menempel dan mengklasifikasikan gambar tersebut termasuk yang baik atau buruk.Selanjutnya guru dan anak bersama-sama menempel kata keterangan gambar untuk memperjelas.

Selanjutnya untuk Mind Mapping tata tertib di sekolah, prosedur hampir sama dengan Mind Mapping perilaku. Namun bedanya anak memlilih satu persatu gambar yang benar (bukan gambar berpasangan).Ketika anak memilih gambar, guru menanyakan kembali, “gambar apakah itu?Apakah itu termasuk tata tertib atau aturan yang ada di sekolah? Boleh tidak ya apabila kita melanggar tata tertib

89

ini?”. Pertanyaan ditujukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan nilai moral anak. Diperlukan pendekatan khusus untuk anak yang masih ragu-ragu maupun tidak mau menjawab pertanyaan. Caranya adalah dengan berdiskusi dengan bahasa yang mudah dan dekat dengan anak. Selain itu guru juga menekankan untuk tidak perlu takut salah, anak pasti bisa bu guru tidak akan marah. Setelah anak menjawab benar, anak segera menempelkan gambar pada

Mind Mapping dan menempelkan kata keterangan gambar bersama-sama dengan guru.Kemudian anak diberi reward berupa stiker apabila anak sudah selesai mengerjakan media Mind Mapping.

Pada pertemuan ini terlihat sebagian besar anak sudah mampu untuk memilih gambar yang tepat serta menjawab pertanyaan dari guru. Bahkan sudah tidak terdapat anak yang ragu-ragu dan malu untuk menjawab. Semua anak mau belajar dengan baik dan melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur.Pada kegiatan ahir, guru mereview kegiatan pada hari ini dengan mengambil kembali papan Mind Mapping dengan jawaban yang benar kemudian membahas bersama-sama. Guru menanyakan kepada anak apakah kegiatan hari ini menyenangkan, dilanjutkan dengan bernyanyi dan tepuk-tepuk bersama. Selanjutnya guru menyampaikan pesan-pesan untuk esok hari. Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa bersama, mebaca surat-surat dan salam.

c. Observasi Siklus II

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berangsung dengan menggunakan pengamatan langsung ketika anak menjawab pertanyaan dari guru

90

sambil memilih gambar Mind Mapping sebagaimana yang dilakukan pada Siklus II. Indikator yang diamati yaitu Mengetahui menyayangi teman itu baik dan berkelahi itu buruk, mengetahui mendengarkan guru itu baik dan gaduh itu buruk, mengetahui minta maaf bila salah itu baik dan tidak mau meminta maaf itu buruk, mengetahui tata tertib di sekolah berupa datang tepat waktu, mengetahui tata tertib di sekolah berupa berbaris sebelum masuk kelas, mengetahui tata tertib di sekolah berupa membawa bekal minuman, mengetahui tata tertib di sekolah berupa memakai seragam, dan mengetahui tata tertib di sekolah berupa membuang sampah pada tempatnya.

Berdasarkan pengamatan pada setiap indikator pengetahuan nilai moral, terlihat bahwa sebagian besar anak sudah memiliki pengetahuan nilai-nilai moral yang baik. Anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan antara jawaban dan gambar yang diambil anak sesuai. Hanya terdapat beberapa anak yang belum mampu menjawab dengan benar dalam Mind Mapping perilaku. Akan tetapi, secara keseluruhan anak-anak mengalami peningkatan pengetahuan nilai-nilai moral pada Siklus II.

Adapun hasil data observasi serta perhitungan persentase pengetahuan nilai moral anak setelah diklasifikasikan ke dalam empat kriteria menunjukkan bahwa ketercapaian kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) pada Siklus II sebanyak 10 anak, kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 2 anak, kriteria Mulai Berkembang (MB) sebanyak 1 anak dan kriteria Belum Berkembang sudah tidak ada.

91

Apabila disajikan dalam persentase pengetahuan nilai moral anak Siklus II dapat dilihat pada Tabel 6.berikut ini:

Tabel 6. Rekapitulasi Data Pengetahuan Nilai Moral Anak pada Siklus II

No Kriteria ∑ % 1 BSB 10 76,90 2 BSH 2 15,40 3 MB 1 7,70 4 BB 0 0 Jumlah 13 100

Berdasarkan data pengetahuan nilai moral anak pada Siklus II dapat diperjelas melalui .di bawah ini:

Gambar 7

Grafik Pengetahuan Nilai Moral Anak pada Siklus II

Berdasarkan Gambar 7. mengenai persentase pengetahuan nilai moral pada Siklus II di atas maka dapat diketahui bahwa anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebanyak 10 anak dengan persentase 76,90% ini meningkat 23,10% jika dibandingkan pada Siklus I yang baru mencapai 53,80%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pada Siklus II sebagian besar

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% BSB BSH MB BB 76.90% 15.40% 7.70% 0%

Hasil Observasi Siklus II

92

anak sudah memiliki pengetahuan nilai-nilai moral pada kriteria Berkembang Sangat Baik sehingga telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu 76% d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan perlakuan tindakan Siklus II diperoleh hasil bahwa kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan nilai moral anak melalui media

Mind Mapping dapat berjalan dengan baik dan lancar dibandingkan dari kegiatan pembelajaran pada Siklus I dan pra tindakan. Selama proses pembelajaran pada Siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut:

1) Anak-anak mulai tertarik dengan adanya pembelajaran kembali menggunakan media Mind Mapping pada Siklus II sehingga anak semakin bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

2) Dengan adanya pengkondisian yang dilakukan oleh guru dan peneliti dalam menangani anak yang sedang mengantri untuk dipanggil ke depan membuat pembelajaran semakin kondusif tanpa diganggu teman-temanya.

3) Perbaikan bahan gambar dengan dilapisi menggunakan plastik laminatingmenjadikan gambar tidak mudah sobek serta mudah untuk dipegang.

4) Dengan adanya perbaikan penataan gambar, memudahkan anak ketika memilih dikarenakan anak langsung dapat melihat seluruh isi gambar.

Dalam kegiatan ini, peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan supaya dapat diperbaiki oleh penelitianyang berikutnya.

93

1) Media papam Mind Mapping yang dibuat mudah berdebu, kusut dan basah 2) Ukuran Media Mind Mapping kurang besar untuk menampung semua topik

sehingga harus menggunakan Mind Mapping yang terpisah

Peneliti memberikan solusi bagi penelitian-penelitian yang dilakukan berikutnyasupaya kegiatan penelitiandapat berjalan lancar. Solusi dari beberapa kendala tersebut yaitu:

1) Media papan Mind Mapping dibuat menggunakan kertas tebal yang dilapisi dengan plastik maupun pelindung anti air sehingga tidak mudah berdebu, kusut dan basah.

2) Media Mind Mapping hendaknya dibuat dengan ukuran besar sehingga dapat menampung semua topik tanpa harus menggunakan Mind Mapping yang terpisah

Refleksi juga dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh pada Siklus II dengan data Siklus I serta pra tindakan, agar dapat diketahui peningkatan yang diperoleh dalam upaya meningkatkan pengetahuan nilai moral, maka berikut perbandingan data pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II yang disajikan dalam Tabel 7.sebagai berikut:

Tabel 7.Perbandingan Pengetahuan Nilai Moral Anak pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.

No

Pengetahuan Nilai Moral

Kriteria Pra Tindakan Siklus I Siklus II

% % % 1 BSB 2 15,40 7 53,80 10 76,90 2 BSH 6 46,10 4 30,80 2 15,40 3 MB 4 30,80 2 15,40 1 7,70 4 BB 1 7,70 0 0 0 0 Jumlah 13 100 13 100 13 100

94

Data tabel rekapitulasi pengetahuan nilai moral pada saat pra tindakan, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat bahwa kriteria Berkembang Sangat Baik pada saat pra tindakan hanya 2 anak kemudian meningkat 5 anak menjadi 7 anak pada Siklus I dan meningkat 3 anak lagi sehingga meningkat menjadi 10 anak pada Siklus II. Jadi dapat diketahui bahwa 10 dari 13 jumlah anak sudah dapat menjawab pertanyaan guru dengan baik yaitu rata-rata 7 sampai 8 pertanyaan mengenai pengetahuan nilai moral karena adanya tindakan dari peneliti. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan media Mind Mapping. Pada saat pra tindakan, peneliti tidak memberikan perlakuan sama seklai, sehingga peneliti mengetahui secara alami pengetahuan nilai moral anak khususnya pengetahuan mengenai perbuatan baik dan buruk serta tata tertib yang ada di sekolah. Untuk lebih jelasnya peningkatan tersebut dapat diperjelas melalui grafik di bawah ini:

Gambar 8.

Grafik Peningkatan Persentase Kriteria Berkembang Sangat Baik Pengetahuan Nilai Moral pasa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.

15.40% 53.80% 76.90% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Persentase Kriteria BSB

95

Berdasarkan data Tabel 7.danGambar 8.maka dapat dilihat peningkatan pengetahuan nilai moral anak mulai dari pra tindakan, Siklus I, sampai Siklus II. Hasil observasi pada pra tindakan pengetahuan nilai moral anak yang mencapai kriteria BSB yaitu sebanyak 2 anak (15,40%), Siklus I kriteria BSB sebanyak 7 anak (53,80%) dan Siklus II kriteria BSB sebanyak 10 anak (76,90%). Jadi dari pra tindakan ke Siklus I mengalami peningkatan sebanyak 5 anak (38,50%) dan dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan sebanyak 3 anak (23,10%).

Hasil refleksi yang diperoleh pada Siklus II maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Mind Mapping untuk meningkatkan pengetahuan nilai moral pada anak kelompok B2 KB Mutiara Insan Cendekia Boyolali telah berhasil dilaksanakan dan telah memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu anak yang telah mencapai indikator pengetahuan nilai moral pada kriteria BSB minimal 76%.

Dokumen terkait