• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Permasalah Penelitian

1. Pelaksanaan Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada

pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta

Salah satu syarat agar kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan organisasi perlu berpedoman dan melaksanakan asas-asas organisasi. Adapun asas organisasi yang dilaksanakan dalam pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta adalah sebagai berikut : a. Perumusan Tujuan yang Jelas

Setiap organisasi dalam bentuk apapun tentunya didirikan dalam rangka mencapai tujuan. Begitu juga pada Bagian Tata Usaha pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso yang merupakan salah satu bagian kantor yang ada pada BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Tujuan Bagian Tata Usaha dirumuskan dengan mengacu pada visi Bagian Tata Usaha yaitu mendukung kelancaran pelayanan teknis pada BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 20 Januari 2011.

“Pada BBRSBD ini bila digambarkan secara garis besar terdiri dari dua

bagian yaitu Bagian Teknis Pelayanan dan Bagian Pendukung. Bagian teknis pelayanan terdiri dari Bidang Resos dan Penyuluhan Bimbingan Lanjut sedangkan Bagian pendukung terdiri dari Bagian Ketatausahaan dan Program Advokasi Sosial. Jadi keberadaan Bagian Tata Usaha disini sebagai pendukung yang membantu lancarnya pelayanan teknis, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Bidang Resos dan Penyuluhan Bimbingan Lanjut itu didukung oleh Bagian Tata Usaha yaitu dengan

melaksanakan kegiatan administrasi.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal 24 Januari 2011. “Tujuan Bagian Tata Usaha dirumuskan dengan mengacu pada visi Tata Usaha yaitu mendukung lancarnya pelayanan teknis.”

commit to user

Tujuan dari Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta adalah memberikan pelayanan dibidang administrasi baik di lingkungan BBRSBD maupun pelayanan administrasi bagi masyarakat.

Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 20 Januari 2011.

“Bagian Tata Usaha ini merupakan bagian pendukung yang membantu

kelancaran pelayanan teknis pada BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta dengan melaksanakan kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi yang dilakukan yaitu ketatausahaan baik pelayanan administrasi bagi BBRSBD Prof. Dr. Soeharso maupun masyarakat. Jadi pelayanannya tidak hanya untuk BBRSBD saja, tapi juga masyarakat yang membutuhkan. Seperti kalau ada penelitian seperti mbak ini, juga harus

melalui Bagian Tata Usaha dahulu yang memproses.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 24 Januari 2011. Bagian Tata Usaha Mempunyai tujuan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, keuangan, dan umum pada seluruh satuan organisasi pada BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

“Tujuan Bagian Tata Usaha disini untuk melaksanakan kegiatan

administrasi. Semua kegiatan administrasi di BBRSBD terpusat pada bagian Tata Usaha, cakupan kegiatannya banyak mbak...disini ada tiga sub bagian, sub bagian kepegawaian nanti ada rinciannya lagi tugas apa yang dikerjakan, begitu juga dengan sub bagian keungan dan sub bagian

umum”.

Semua staff Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta mengetahui dengan baik tujuan pokok Bagian Tata Usaha dan Tujuan ini dijadikan seluruh pegawai sebagai pedoman dalam pelaksanaan aktivitas sehari-hari.

Seperti yang diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal 24 Januari 2011.

“Tujuan pokok itu dijadikan sebagai pedoman dalam bekerja, kami

semua disini tahu tujuan pokok Bagian Tata Usaha BBRSBD. Pada saat awal masuk bekerja atau ketika ada pegawai yang dipindah tugaskan akan diberi buku pedoman ketatausahaan, buku ini berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tata usaha mulai dari tujuan, struktur organisasi, dan job diskripsi. Buku ini dapat membantu pegawai

commit to user

memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Bagian Tata Usaha

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan VI pada wawancara tanggal 29 Januari 2011. “Tujuan pokok ada dalam buku pedoman ketatausahaan dan pada job diskripsi, sehingga kita tahu karena masing-masing staff diberi job

diskprisi.”

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta dirumuskan dengan mengacu pada visi Bagian Tata Usaha yaitu mendukung kelancaran pelayanan teknis pada BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Adapun tujuan pokok Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta yaitu melaksanakan kegiatan administrasi ke dalam dan ke luar. Administrasi ke dalam yaitu memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BBRSBD Prof. Dr. Soeharso yang meliputi administrasi umum, keuangan dan kepegawaian. Sedangkan administrasi keluar yaitu memberikan pelayanan administrasi bagi masyarakat seperti perijinan penelitian, PKL,

psichoterapy dan lain-lain. Sosialisasi tujuan pokok Bagian Tata Usaha pada staff dilakukan dengan mencantumkan tujuan pokok tersebut pada buku pedoman ketatausahaan dan pada job diskripsi yang diberikan pada saat pegawai mulai bekerja atau terdapat pegawai baru yang dipindah tugaskan. Setiap staff mengetahui tujuan pokok Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta dan tujuan ini dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Departemenisasi

Dalam rangka memudahkan pencapaian tujuan yaitu memberikan pelayanan administrasi disusun satuan-satuan kerja untuk menangani bidang kerja tertentu. Satuan kerja pada Bagian Tata Usaha ini terdiri dari tiga Sub Bagian yang meliputi Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan. Setiap Sub Bagian memiliki pegawai dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan.

commit to user

Gambar 8. Struktur Organisasi Tata Usaha

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 20 Januari 2011.

“Tata usaha di BBRSBD ini terdiri dari tiga sub bagian Tata Usaha, yang

pertama sub bagian kepegawaian yang ruang lingkup kerjanya mengurusi urusan administrasi kepegawaian seperti pengembangan karir, kesejahteraan dan jabatan fungsional. Kedua sub bagian keuangan yang ruang lingkup kerjanya mengurusi urusan administrasi keuangan dan yang ketiga sub bagian umum yang rung lingkup kerjanya melaksanakan administrasi umum seperti surat masuk dan surat keluar, urusan rumah tangga, kehumasan dan lain-lain. Pada masing-masing sub bagian tersebut juga ada kepalanya. Jumlah pegawai setiap Sub Bagian disini tidak sama karena masing-masing Sub Bagian juga mengurusi pekerjaan yang berbeda, jadi jumlah pegawainya disesuaikan dengan kebutuhan tiap Sub Bagian. Di Sub Bagian Kepegawaian ada 10 orang staff, Sub Bagian Keuangan 12 staff, sedangkan di Sub Bagian Umum itu ada 49 staff, itu sudah mencakup seluruhnya termasuk keamanan dan rumah tangga. Tapi kalau yang ada di kantor Tata Usaha ini staff Sub Bagian

Umum ada 9 orang.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara tanggal 27 Januari 2011.

“Bagian ketatausahaan di sini terdiri dari tiga sub bagian yaitu sub bagian

kepegawaian, keuangan dan umum. Sub bagian kepegawaian mengurusi hal yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian seperti masalah kesejahteraan, mutasi, kenaikan pangkat. Sub bagian keuangan mengurusi hal yang berkaitan dengan administrasi keungan rutin dan belanja atau pembangunan, pengeluaran rutin seperti masalah gaji, pembayaran pajak dan kegiatan rutin mulai dari merencanakan anggaran.

KEPALA KEPALA TU KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN Staf

Staf Staf Staf Staf

Staf Staf Staf

commit to user

Kalau pengeluaran belanja atau pembangunan yaitu yang tidak setiap tahun ada seperti misalnya pagar yang tiba-tiba ambruk dan harus diperbaiki. Untuk yang terakhir sub bagian umum itu mengurusi hal yang berkaitan dengan administrasi umum seperti urusan surat menyurat,

kearsipan, kehumasan, dan pengelolan barang inventaris.”

Pembagian Departemenisasi atau satuan kerja pada Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 55/ HUK/ 2003 tanggal 23 Juli 2003 dimana dalam Surat Keputusan tersebut tertulis bahwa Bagian Tata Usaha terdiri dari tiga Sub Bagian yang meliputi Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan. Pembagian Departemenisasi atau satuan kerja ini dari awal berdirinya BBRSBD hingga sekarang terdiri dari tiga Departemen.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 20 Januari 2011 “Dari awal Bagian Tata Usaha di BBRSBD ini terdiri dari tiga Sub Bagian yaitu Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan. Pedoman pembagian ini berdasarkan pada SK Menteri

Sosial Nomor: 55/ HUK/ 2003 tanggal 23 Juli 2003.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 24 Januari 2011 “Pembagian Sub Bagian pada BBRSBD Prof. Dr. Soeharso ini berpedoman pada SK Menteri Sosial Nomor: 55/ HUK/ 2003 tanggal 23 Juli 2003. Kalau mau lihat biar lebih jelas, Mbak boleh pinjam SK Menteri Sosial

ini di perpustakaan ada.”

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta dibagi kedalam satuan-satuan organisasi yang terdiri dari tiga Sub Bagian Tata Usaha yaitu Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum. Tiap-tiap Sub Bagian memiliki bidang kerja tertentu dan memiliki jumlah pegawai yang tidak sama karena disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing tiap Sub Bagian. Pembagian Departemenisasi atau satuan kerja pada Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 55/ HUK/ 2003 tanggal 23 Juli 2003 dimana dalam Surat Keputusan

commit to user

tersebut tertulis bahwa Bagian Tata Usaha terdiri dari tiga Sub Bagian yang meliputi Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan. Pembagian Departemenisasi atau satuan kerja ini dari awal berdirinya BBRSBD hingga sekarang terdiri dari tiga Departemen.

Sub Bagian Kepegawaian mengurusi administrasi yang bekaitan dengan kepegawaian seperti tata kelola administrasi kepegawaian, kesejahteraan, mutasi, pengembangan karir dan urusan administasi jabatan fungsional. Sub Bagian Keuangan mengurusi administrasi yang berkaitan dengan keuangan yaitu administrasi keungan rutin dan pembangunan, sedangkan Sub Bagian Umum mengurusi administrasi umum seperti urusan surat menyurat, kearsipan, kehumasan, dan pengelolan barang inventaris.

c. Pembagian Kerja

Setiap orang diciptakan disamping mempunyai kelemahan juga mempunyai kelebihan. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki sudah tentu setiap orang tidak akan mampu mengerjakan semua jenis pekerjaan pada waktu yang sama, oleh karena itu untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan tiap satuan organisasi dilakukan pembagian tugas pada masing-masing staff. Agar pelaksanaan suatu pekerjaan dapat berjalan lancar, maka dalam penempatan pegawai perlu berpedoman pada asas The right man in the right place.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan II pada wawancara

tanggal 24 Januari 2011 “Tidak mungkin semua pekerjaan dapat dilakukan

sendiri, bagaimanapun kerjasama pasti sangat diperlukan. Oleh karena itu pembagian kerja pada setiap staff harus dilakukan dan pembagian kerja itu tidak boleh sembarangan harus sesuai asas the right man in the right place agar

semuanya lancar dan tujuan tercapai.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan VII pada wawancara tanggal 29 Januari 2011 “Tentu saja ada pembagian tugas dan itu sangat penting untuk kelancaran penyelesaian kerja, disini ada pembagian tugas pada staff sehingga setiap staff punya tanggung jawab terhadap tugas yang

commit to user

Asas The right man in the right place masih belum bisa sepenuhnya diterapkan pada pembagian tugas di Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Masih terdapat pegawai yang belum menguasai komputer dalam pelaksanaan tugasnya, selain itu masih terdapat juga pegawai dengan latar belakang yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan.

Seperti yang diungkapkan informan II pada wawancara tanggal 24 Januari 2011.

“Kalau masalah latar belakang pendidikan dengan pekerjaan ya belum

sesuai, misalnya arsiparis disini ada tiga tapi semuanya latar belakang pendidikannya tidak ada yang berkaitan dengan kearsipan. Arsiparis disini yang dua orang lulusan SMPS Pelayanan sosial dan yang satu lulusan SMA-IPA, sedangkan saya sendiri ini lulusan FKIP Bahasa

Indonesia dan malah tidak bisa komputer.”

Hal senada juga diungkapakan oleh informan pada wawancara tanggal 24 Januari 2011.

“Tidak seluruh pekerjaan disini dikerjakan oleh ahlinya, jadi asas the

right man in the right place belum bisa jalan disini. Di Sub Bagian Kepegawaian ini misalnya ada juga yang lulusan hukum dan Keguruan. Di Sub Bagian Keuangan itu juga kurang akuntan, padahal untuk mengurusi masalah keuangan itu sangat dibutuhkan seorang akuntan. Tenaga ahli dibidang IT juga kurang, kalau ada masalah mengenai komputer ya kebingungan sampai saya harus meminta bantuan teman

saya yang bukan pegawai sini.”

Pembagian kerja penting untuk dilaksanakan karena bertujuan untuk menempatkan individu yang tepat untuk menyelesaikan tugas tertentu. Masing- masing staff mempunyai tugas sendiri-sendiri sesuai dengan bagiannya supaya pelaksanaan kerja dapat berjalan lancar. Setiap staff melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rincian pembagian tugas yang terdapat pada job diskripsi.

Seperti yang diungkapkan oleh informan V pada wawancara tanggal 27 Januari 2011.

“Di Sub Bagian umum ini terdapat 8 staff, 9 dengan kepala Sub Bagian. Kepala Sub Bagian Umum yaitu Pak Wahyono selaku koordinator, Sekretaris Kepala Balai ada Ibu Sri Mulyani, ada Pak Agus yang menangani pranata kehumasan, kemudian operator telepon ada pak Makali, masalah pengadaan dibawah tanggung jawab Pak Teguh, Pak Mardiyanto menangani perpustakaan sedangkan yang bertanggung jawab

commit to user

sebagai arsiparis ada tiga orang yaitu Bu Nur, Bu Titik dan saya sendiri

Bu Roslina”.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 24 Januari 2011.

“Kami bekerja sesuai dengan pembagian tugas yang ada pada job

diskripsi. Kalau di Sub Bagian Kepegawaian ini ada 10 staff, itu sudah termasuk saya selaku Ketua Sub Bagian Kepegawaian, ada Bu Sri Murwati yang mengurusi tata usaha kepegawaian, beliau dibantu oleh Bu Tutiyati, Urusan mutasi pegawai dibawah tanggung jawab Pak Sumina dan dibantu oleh Bu Eni, Ada Bu Sumarni yang megurusi pengembangan karir pegawai, terus urusan kesejahteraan yang bertanggung jawab Pak Titus, beliau dibantu oleh Bu Umi dan Pak Ngadimin, dan yang terakhir yaitu menangani urusan administrasi jabatan fungsional ada Bu Partinah."

Kepala Sub Bagian memiliki wewenang untuk membagi tugas pada setiap staff yang merupakan bawahannya. Pembagian tugas yang diberikan pada masing-masing staff sebagian besar dilakukan berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerja. Kepala Sub Bagian akan memberikan tugas pada staff yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan menyesuaikan kemampuan dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh staff dengan tugas yang akan diberikan.

Seperti yang diungkapkan informan IV pada wawancara tanggal 27 Januari 2011

“Pembagian kerja disini sebagian besar dilakukan berdasarkan

kemampuan dan pengalaman kerja tapi juga ada yang berdasarkan latar belakang pendidikan. Seperti dibagian Keuangan ini karena pekerjaannya berkaitan dengan masalah keuangan diutamakan pegawai yang lulusan ekonomi akuntansi dan keuangan perbankan yang mengurusi masalah pokok keuangan seperti Bu Eklar, Bu Yustina dan Pak Seto sedangkan yang lainnya kita melihat dari pengalaman kerja dan kemampuan mereka

dalam melaksanakan suatu pekerjaan.”

Hal senada juga diungkapakan oleh informan V pada wawancara tanggal 24 Januari 2011.

“Disini pembagian kerjanya lebih condong didasarkan pada kemampuan

dan pengalaman kerja. Jadi begini mbak...pegawai di sini itu kalau dilihat mampu menyelesaiakan tugas tertentu maka akan diberikan kepadanya tugas tersebut, jadi tidak harus didasarkan latar belakang pendidikan.

commit to user

Tapi diusahakan kalau ada SDM yang sesuai maksudnya antara pendidikan dan tugasnya ya lebih diutamakan orang tersebut karena dianggap mengusai bidangnya seperti keuangan itu sebagian besar lulusan ekonomi perbankan. Tapi kalau tidak ada yang sesuai dengan

pendidikannya dipilih yang mampu melaksanakan tugas tersebut.”

Dalam pembagian tugas yang diberikan pada pegawai masih terdapat ketidaksesuaian yaitu adanya pembagian beban kerja yang tidak merata. Adanya pembagian kerja yang tidak merata akan menimbulkan rasa tidak adil diantara pegawai.

Seperti yang diungkapkan oleh informan V pada wawancara tanggal 27 Januari 2011.

“Terkadang tugas yang diberikan itu banyak mbak.. tapi untuk orang-

orang tertentu. Kemungkinan orang-orang ini dipilih karena dirasa mampu menyelesaiakan tugas tersebut. Saya pernah mengalami tugas yang begitu banyak terus tidak cukup waktu untuk diselesaikan di kantor akhirnya saya kerjakan di rumah. Ya kalau ditanya pernah merasa cemburu atau iri dengan teman lain ketika melihat teman bisa santai- santai sedangkan saya harus ngebut kerja ya pasti merasa iri lah mbak.. tapi bagaimana lagi, itu sudah tanggung jawab. Atasan sudah mempercayakannya pada saya, sehingga saya harus berusaha menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan VII pada wawancara pada tanggal 29 Januari 2011 “Ini lagi tidak ada kerjaan ya.. paling baca koran atau nonton TV, kalau Ibu yang satu ini lagi sibuk ngetik laporan jadi tidak bisa

diganggu dulu.”

Adanya pegawai yang menganggur pada saat jam kerja dikarenakan adanya pegawai yang malas dalam mengerjakan tugas seperti suka menunda- nunda pekerjaan, baru mengerjakan tugas kalau mendekati deadline dan baru menyerahkan tugas bila ditagih oleh atasan.

Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 20 Januari 2011

“Kalau pegawai yang malas, mengerjakan tugas seenaknya sendiri ya pasti tidak akan maju-maju. Pegawai yang seperti ini pasti akan jadi orang yang disuruh-suruh terus karena memang dari dirinya sendiri tidak

commit to user

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 9 Februari 2011 “Kalau pegawai yang bandel itu dimana-mana pasti ada, disini juga begitu. Ada pegawai yang suka menunda-nunda pekerjaan, misalnya kalau diberi tugas sukanya mengerjakan mepet waktu deadline, baru menyerahkan

tugas kalau ditagih sama pimpinan.”

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dilaksanakan pembagian kerja terhadap staff Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta yang berpedoman pada job diskripsi. Pembagian tugas tersebut dilakukan berdasarkan Kemampuan kerja, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan. Asas The right man in the right place masih belum bisa sepenuhnya diterapkan pada pembagian tugas di Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta karena masih terdapat pegawai yang belum menguasai komputer dalam pelaksanaan tugasnya, selain itu masih terdapat juga pegawai dengan latar belakang yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan seperti arsiparis dengan latar belakang pendidikan SMPS Pelayanan Sosial dan SMA-IPA.

Di Bagian Tata Usaha ini juga masih terdapat pembagian beban kerja yang belum merata, pada waktu jam kerja ada pegawai yang sibuk bekerja sedangkan dilain pihak ada pegawai yang bersantai-santai. Hal ini dikarenakan adanya pegawai yang malas dalam mengerjakan tugasnya, seperti menunda pekerjaan dan baru mengerjakan tugas bila mendekati deadline, serta baru menyerahkan tugas bila ditagih oleh pimpinan.

d. Koordinasi

Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah kepada sasaran yang ingin dicapai. Tujuan organisasi akan tercapai secara efektif apabila semua pejabat dan semua unit/satuan organisasi serta sumber daya diselaraskan dengan tujuan organisasi. Koordinasi dalam pengorganisasian yang dilakukan pada Bagian Tata Usaha Pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta dilakukan dengan menyelaraskan orang-orang dan

commit to user

pekerjaannya sehingga kesemuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan.

Seperti yang diungkapkan informan II pada wawancara tanggal 24

Januari 2011 “Dalam melakukan proses pembagian kerja dan menerapkan

hubungan kerja antar staff harus diikoordinasikan dengan baik, sebagai atasan saya tahu kinerja staff bawahan saya sehingga bila memberikan tugas dan tanggung jawab harus saya pilih yang sesuai sehingga benar-benar mampu

menyelesaikan tugas jadi tidak menghambat.”

Hal senada juga diungkapakan oleh informan IV pada wawancara tanggal 24 Januari 2011 “Koordinasi juga harus dilakukan dalam proses pengorganisasian yaitu dengan menyesuaikan kemampuan staff dan tugas yang

dibebankan kepadanya.”

Untuk menyelaraskan tugas dengan pejabatnya dalam memperlancar pekerjaan diperlukan adanya koordinasi. Koordinasi dapat dilakukan dengan mengadakan rapat secara berkala. Begitu juga pada Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta, kegiatan rapat juga dilakukan baik dengan Kepala Balai, antar Sub Bagian dan dengan teman dalam satu Sub Bagian.

Seperti yang diungkapkan informan II pada wawancara tanggal 24 Januari 2011.

“Ya pasti ada koordinasi disini, koordinasi dilakukan dengan

mengadakan pertemuan. Biasanya Kepala Balai bersama Kepala tiap Sub

Dokumen terkait