• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGORGANISASIAN BAGIAN TATA USAHA PADA KANTOR BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR SOEHARSO SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGORGANISASIAN BAGIAN TATA USAHA PADA KANTOR BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR SOEHARSO SURAKARTA"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS PENGORGANISASIAN BAGIAN TATA USAHA

PADA KANTOR BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL

BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR SOEHARSO

SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

LULIANA ELIN

K7407020

P. IPS / PAP

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ANALISIS PENGORGANISASIAN BAGIAN TATA USAHA

PADA KANTOR BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL

BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR SOEHARSO

SURAKARTA

Oleh :

LULIANA ELIN

K7407020

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs.Sutaryadi, M. Pd Tutik Susilowati S.Sos, M. Si

(4)

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji

Nama Terang dan Tanda Tangan

1. Ketua : Dra. C. Dyah S. I, M. Pd 1. ………….

2. Sekretaris : Susantiningrum S.Pd, S.E, MAB 2. ...

3. Anggota 1 : Drs.Sutaryadi, M. Pd 3. …………

4. Anggota 2 : Tutik Susilowati S.Sos, M. Si 4. ………….

Disahkan oleh

Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

(5)

commit to user

v ABSTRAK

Luliana Elin. ANALISIS PENGORGANISASIAN BAGIAN TATA USAHA PADA KANTOR BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR SOEHARSO SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Maret 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana

pengorganisasian yang berasaskan perumusan tujuan, departemenisasi, pembagian

kerja, koordinasi, dan kesatuan perintah Bagian Tata Usaha pada kantor BBRSBD

Prof. Dr. Soeharso Surakarta; (2) faktor-faktor apakah yang mendukung dan

menghambat pengorganisasian yang berasaskan perumusan tujuan,

departemenisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan kesatuan perintah Bagian Tata

Usaha pada kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta; (3) bagaimana upaya

yang dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor yang menghambat

pengorganisasian yang berasaskan perumusan tujuan, departemenisasi, pembagian

kerja, koordinasi, dan kesatuan perintah Bagian Tata Usaha pada kantor

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan atau bentuk penelitian kualitatif

dengan metode deskriptif. Strategi yang digunakan strategi tunggal terpancang.

Sumber datanya adalah informan, tempat dan peristiwa serta dokumen dan arsip.

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive random sampling dan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan mengkaji dokumen. Untuk keabsahan data,

menggunakan trianggulasi data atau sumber dan trianggulasi metode. Sedangkan

teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Bagian Tata

Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta sudah menerapkan

asas perumusan tujuan yang jelas dalam pelaksanaan pengorganisasian kantor.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya tujuan yang diyakini dan dijadikan pedoman

semua pegawai yang telah dirumuskan dengan mengacu pada visi Bagian Tata

Usaha yaitu mendukung kelancaran pelayanan teknis pada BBRSBD Prof. Dr.

(6)

commit to user

vi

dengan adanya pembagian departemen pada Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof.

Dr. Soeharso Surakarta berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 55/

HUK/ 2003 tanggal 23 Juli 2003; (3) dalam asas pembagian kerja di Bagian Tata

Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta masih belum sepenuhnya

diterapkan asas The right man in the right place pada pembagian tugas karena masih terdapat pegawai dengan latar belakang yang tidak sesuai dengan bidang

pekerjaan yang diberikan dan masih terdapat juga pegawai yang belum menguasai

komputer dalam pelaksanaan tugasnya. Pada Bagian Tata Usaha ini juga masih

terdapat pegawai yang malas dalam mengerjakan tugasnya, seperti menunda

pekerjaan, baru mengerjakan tugas bila mendekati deadline, dan baru menyerahkan tugas bila ditagih oleh pimpinan; (4) asas koordinasi dalam

pengorganisasian dilakukan dengan menyelaraskan sumber daya manusia yang

ada dengan tugas yang dikerjakan dalam rangka mempermudah dan

memperlancar pencapaian tujuan. Namun, di Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof.

Dr. Soeharso masih terdapat kurangnya koordinasi dengan pusat yang ditunjukkan

dengan masih adanya penempatan pegawai dari pusat yang tidak sesuai dengan

yang dibutuhkan BBRSBD karena penyaringan pegawai dilakukan oleh pusat

sedangkan BBRSBD hanya menerima pegawai yang dipilih pusat; (5)

pelaksanaan asas kesatuan perintah Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta memiliki saluran perintah dan tanggung jawab yang jelas

sesuai dengan struktur organisasi. Namun, masih terdapat pegawai yang menerima

tugas dari dua atasan dalam waktu yang bersamaan sehingga pegawai harus pintar

untuk memilih tugas mana yang dikerjakan terlebih dahulu agar tidak terjadi

(7)

commit to user

vii ABSTRACT

Luliana Elin. ANALYSIS OF ORGANIZING THE ADMINISTRATION OFFICE AT BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA

(BBRSBD) PROF. DR. SOEHARSO IN SURAKARTA. Script. Surakarta:

Pedagogic and Education Science Faculty, Sebelas Maret University, March 2011.

This research aims to know (1) how organizations that is based on the goals formulation, departemenization, job description, coordination, and unity of command in the Administration Office of BBRSBD Prof Dr. Soeharso Surakarta, (2) whether the factors that support and hinder the organization that is based on the goals formulation, departemenization, job description, coordination, and unity of command in the Administration Office of BBRSBD Prof Dr. Soeharso Surakarta, (3) how the efforts to overcome the hinder factors the organization that is based on the goals formulation, departemenization, job description, coordination, and unity of command in the Administration Office of BBRSBD Prof Dr. Soeharso Surakarta.

This study used approach or research forms of qualitative research with descriptive method. Strategies used a single strategy fixed. Data sources are informants, places and events as well as documents and archives. The sampling technique used was purposive random sampling technique and snowball sampling techniques. Data collection techniques used was interviews, observation and reviewing documents. The data validity, using triangulation of data or source and triangulation method. While the data analysis technique used is an interactive analysis.

(8)

commit to user

viii

(9)

commit to user

ix MOTTO

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat

(Q.S. Mujadillah : 11)

Many things may come to those who wait, but the only things that is left by those who work hard.

Banyak hal mungkin datang kepada mereka yang menunggu, tetapi hanya hal-hal

yang disisakan oleh mereka yang bekerja keras.

(Abraham Lincoln)

Tidak ada apa pun yang pernah datang kepada orang yang layak memiliki kecuali

sebagai hasil dari kerja keras.

(Booker T. Washington)

Inti dari kepemimpinan adalah Anda harus memiliki visi dan mengarahkan

organisasi ke arah yang tepat , Anda tidak bisa meniup terompet sembarangan.

(10)

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk :

Bapak dan Ibuku tercinta

yang tak pernah putus memanjatkan do’a kebaikan untukku

Fika (Phikachu)

Adikku tersayang yang sekaligus menjadi teman dan sahabatku kapanpun dan dimanapun

My Sista “FELNIEZDYTHA”

(febe, niken, ezty, mb dee, yunita)

kebersamaan penuh kenangan dan kegilaan yang tak kan pernah terlupakan

PAP - FKIP

UNS Surakarta

(11)

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, peneliti diberi kemampuan dan kemudahan sehingga mampu menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

“ANALISIS PENGORGANISASIAN BAGIAN TATA USAHA PADA

KANTOR BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR SOEHARSO SURAKARTA dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentu saja peneliti mengalami

berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, peneliti sampaikan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah menyetujui permohonan

penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Sutaryadi selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS sekaligus Pembimbing I yang

telah memberikan izin penelitian ini dan memberikan pengarahan, bimbingan

serta motivasi tiada henti kepada peneliti selama pelaksanaan penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. C. Dyah S. I, M. Pd selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekomomi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah memberikan ijin peneliti untuk

(12)

commit to user

xii

5. Ibu Tutik Susilowati, S. Sos, M. Si selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan, bimbingan dan dukungan kepada peneliti selama

pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ign. Wagimin, M. Si selaku Pembimbing Akademik yang telah

banyak membimbing peneliti selama menimba ilmu di sini.

7. Bapak Djoko Santoso, Bapak Andre N. Rahmanto, Bapak J. Widodo, Bapak

Anton Subarno, Bapak Hery Sawiji, Ibu Tri Murwaningsih, Ibu Patni

Ninghardjanti, Ibu Wiedy Murtini dan Ibu Susantiningrum, selaku Bapak dan

Ibu dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS atas

bimbingan dan segala ilmu yang telah diajarkan selama ini.

8. Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub-sub Bagian, Staff dan seluruh

karyawan Kantor Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta yang

telah membantu kelancaran penelitian ini.

9. Kepala Bidang Program dan Advokasi Sosial BBRSBD atas segala bantuan

dan arahan dalam mendukung kelancaran penelitian ini.

10.Ayahanda dan Ibunda tercinta, atas perjuangan dan kerja keras yang tak

pernah putus untuk kebahagiaanku.

11.Adikku tersayang “fika”, yang mendorongku menyelesaikan skripsi ini agar

cepat selesai.

12.Sahabat-sahabatku “FELNIEZDYTHA” (febe yang gila musik, niken yang pintar, esty yang sensitif, mb dyah yang dewasa abis dan ita yang lucu tapi

tukang ngaret) yang telah menjadi teman baikku dan banyak memberikan

semangat untukku.

13.Anak-anak Kost “Rinenggo”, kost “Damai” dan kost “Gubug Esem” yang

telah baik hati menampungku di kos menunggu jeda waktu kuliah selama ini.

14.Teman-teman PPL- ku (Anin, Novi, Wiwid, Tyas, Nurul, Aulia, Mas Adyn

dan Tyo) atas secuil waktu kebersamaan berjuang di Karanganyar tenteram.

15.Teman-teman kelas A-1 Pendidikan Ekonomi dan kelas A PAP’07 yang

karena terlalu banyak maka tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala

kenangan terindah berjuang dalam meniti masa depan, bersama kalian

(13)

commit to user

xiii

16.Hari- com dan Narziz- com, atas bantuan yang diberikan dalam penyusunan

skripsiku.

17.Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.

Dengan semua kemampuan yang ada, peneliti berusaha menyajikan

skripsi ini dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, peneliti menyadari bahwa

masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik

sangat peneliti harapkan guna kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan

pembaca pada umumnya. Amin. Wassalamu’alaikum wr. wb

Surakarta, Maret 2011

(14)

commit to user

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... ix

PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Tinjauan tentang manajemen ... 8

a. Definisi Manajemen ... 8

b. Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi ... 9

c. Sarana Manajemen ... 10

d. Fungsi Manajemen ... 11

2. Tinjauan tentang pengorganisasian ... 13

a. Pengertian Pengorganisasian ... 13

b. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen ... 14

c. Pentingnya pengorganisasian bagi Organisasi ... 14

d. Proses Pengorganisasian ... 16

e. Struktur Organisasi ... 17

f. Manfaat Struktur Organisasi ... 18

(15)

commit to user

xv

1) Perumusan Tujuan yang Jelas... 21

2) Departemenisasi... 22

3) Pembagian Kerja... 22

4) Koordinasi ... 23

5) Kesatuan Perintah ... 24

3. Tinjauan tentang tata usaha ... 25

a. Pengertian Tata Usaha ... 25

b. Peranan Tata usaha dalam Organisasi ... 27

c. Jenis - Jenis Kegiatan Tata Usaha ... 28

d. Pengorganisasian Dalam Tata Usaha ... 30

e. Hambatan - hambatan dalam Pelaksanaan Pengorganisasian Tata Usaha ... 30

f. Cara Untuk Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Pengorganisasian Bagian Tata Usaha ... 32

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangga Berpikir ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

1. Tempat Penelitian ... 37

2. Waktu Penelitian ... 38

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ... 38

1. Bentuk Penelitian ... 38

2. Strategi Penelitian ... 39

C. Sumber Data ... 39

D. Teknik Sampling ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Validitas Data ... 44

G. Analisis Data ... 46

H. Prosedur Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 51

1. Sejarah Berdiri ... 51

(16)

commit to user

xvi

3. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ... 54

4. Struktur Organisasi ... 55

5. Job Description ... 56

B. Deskripsi Permasalah Penelitian ... 58

1. Pelaksanaan Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 58

a. Perumusan Tujuan yang Jelas... 58

b. Departemenisasi... 60

c. Pembagian Kerja... 63

d. Koordinasi ... 67

e. Kesatuan Perintah ... 70

2. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 72

a. Faktor-faktor yang Mendukung Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 72

b. Faktor-faktor yang Menghambat Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 74

c. Cara Memecahkan Masalah yang Menghambat Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 77

C. Temuan Studi yang Dikaitkan dengan Teori ... 80

1. Pelaksanaan Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 80

a. Perumusan Tujuan yang jelas ... 81

b. Departemenisasi ... 82

c. Pembagian Kerja ... 83

d. Koordinasi ... 84

(17)

commit to user

xvii

2. Hambatan-hambatan yang Terjadi dalam Pelaksanaan

Pengorganisasian Bagian Tata Usaha Pada Kantor

BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta ... 86

3. Upaya-upaya yang Dilakukan di Bagian Tata Usaha Pada Kantor BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta Dalam Mengatasi Hambatan-hambatan yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Pengorganisasian ... 89

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 92

B. Implikasi ... 93

C. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ... 36

Gambar 2. Siklus Penentuan Informan Menggunakan Teknik Snowball Sampling ... 42

Gambar 3. Teknik Trianggulasi Data/ Sumber ... 46

Gambar 4. Teknik Trianggulasi Metode ... 46

Gambar 5. Skema Model Analisis Interaktif ... 49

Gambar 6. Bagan Prosedur Penelitian ... 50

Gambar 7. Struktur Organisasi BBRSBD Prof. Dr. Soeharso ... 55

(19)

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ... 98

Lampiran 2. Visi, Misi, dan Tujuan Tata Usaha ... 99

Lampiran 3. Struktur Organisasi BBRSBD Prof. Dr. Soeharso ... 100

Lampiran 4. Struktur Organisasi Bagian Tata Usaha... 101

Lampiran 5. SK Menteri Sosial ... 102

Lampiran 6. Job Diskripsi Sub Bagian Kepegawaian ... 109

Lampiran 7. Job Diskripsi Sub Bagian Keuangan ... 113

Lampiran 8. Job Diskripsi Sub Bagian Umum ... 117

Lampiran 9. Data Sub Bagian Kepegawaian ... 124

Lampiran 10. Data Sub Bagian Keuangan ... 125

Lampiran 11. Data Sub Bagian Umum ... 126

Lampiran 12. Pedoman Wawancara ... 127

Lampiran 13. Field Note ... 129

Lampiran 14. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ... 149

Lampiran 15. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 151

Lampiran 16. Surat Permohonan Ijin Research ... 152

Lampiran 17. Surat Ijin Menyusun Skripsi ... 153

(20)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua instansi baik instansi pemerintah maupun swasta, dalam

kegiatannya selalu mengadakan suatu aktivitas pekerjaan tertentu yang mengarah

pada tercapainya tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi seorang

pemimpin harus mampu mendayagunakan elemen-elemen dasar yang mendukung

yaitu ”the six M’s” yang mencakup men, materials, machines, methods, money,

dan market.

Tujuan organisasi dicapai melalui penggunaan sumber daya manusia,

sumber daya alam dan penerapan manajemen yang baik. Manajemen merupakan

elemen penting dalam hal melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien.

Henri Fayol dalam Winardi (1990:3) mengatakan bahwa ”sistem syaraf pada

hewan sangat mirip dengan aktivitas-aktivitas manajerial pada sebuah organisasi

sosial”. Manajemen memasuki semua fase sebuah organisasi dan bersifat penting

untuk mencapai suatu koordinasi upaya apabila orang-orang bersatu guna

mencapai suatu tujuan bersama.

Penerapan fungsi-fungsi manajemen perlu dipertimbangkan dalam

kerangka organisasi tertentu mengingat suatu keadaan mengalami perubahan

secara terus menerus. Seorang pemimpin harus menghadapi segala macam jenis

ketidakpastian ketika berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi. Perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan harus diramu dan diterapkan

secara tepat sesuai dengan situasi yang berlaku.

Dalam upaya mencapai tujuan organisasi seorang pemimpin harus

menerapkan dan melaksanakan fungsi manajemen melalui aktivitas manajerial

yaitu planning, organizing, actuating dan controlling. Agar tujuan organisasi tercapai, maka sumber daya dalam organisasi harus direncanakan,

(21)

commit to user

Tujuan organisasi tidak dapat dicapai secara perorangan karena manusia

memiliki keterbatasan baik itu keterbatasan dalam kemampuan berpikir maupun

kekuatan fisik. Manusia menyadari bahwa tujuan akan lebih mudah untuk dicapai

dengan adanya hubungan kerjasama. Tujuan organisasi dapat dicapai lebih efektif

dan efisien melalui kerjasama antar berbagai pihak yang diselenggarakan sesuai

ketentuan bersama.

Dalam suatu organisasi terdapat orang yang dipimpin dan orang yang

memimpin. Bagi seorang yang memegang peran sebagai pimpinan harus mampu

menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Salah satu fungsi manajemen adalah

pengorganisasian, dimana seorang pemimpin melakukan rangkaian kegiatan

pengaturan pekerjaan serta menetapkan jalinan hubungan kerja antar satuan

organisasi atau para pejabatnya dalam rangka menghasilkan struktur organisasi

sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu sarana agar organisasi

dapat berjalan dengan baik adalah dengan menerapkan asas organisasi.

Dengan adanya pengorganisasian yang tepat atas para individu yang ada

dalam satu organisasi akan memberikan kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja

individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi bagi para individu terkait sehingga

memberi kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan organisasi. Setiap individu

akan memahami benar apa yang menjadi tugas-tugasnya sehingga dapat

menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan penyalahgunaan sumber-sumber

daya baik itu sumber daya material dan sumber daya manusia.

Pengorganisasian merupakan kegiatan manajemen yang menghasilkan

struktur organisasi yaitu suatu kerangka yang mewujudkan pola tetap dari

hubungan diantara bidang kerja, maupun individu-individu yang menunjukkan

kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu sistem

kerjasama. Dengan pengorganisasian hubungan kerja baik diantara individu

maupun fungsi ditetapkan, diatur, dan disusun sehingga membentuk suatu

kerangka yang mempunyai pola tetap, susunan logis dan bentuk teratur.

Agar fungsi pengorganisasian dapat dilaksanakan dengan tepat

diperlukan pedoman yaitu asas organisasi. Asas organisasi terdiri dari beberapa

(22)

commit to user

memfokuskan pada asas organisasi yang berupa perumusan tujuan,

departemenisasi, pembagian kerja, koordinasi dan kesatuan perintah.

Dalam pengorganisasian tujuan yang jelas akan mempermudah dalam

menentukan bentuk dan struktur organisasi. Selain itu tujuan yang jelas juga akan

mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai. Untuk

mencapai tujuan diperlukan keselarasan gerak, keselarasan aktivitas, dan

keselarasan tugas antar satuan organisasi sehingga diperlukan suatu koordinasi

yang baik dari pimpinan. Koordinasi merupakan kegiatan menghubungkan,

menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga

berlangsung secara tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan.

Koordinasi dilakukan dengan melaksanakan pembagian tugas yang ada

dalam organisasi ke dalam satuan-satuan tertentu. Tugas harus diberikan kepada

individu yang tepat agar pelaksanaan tugas tersebut lancar sehingga akan

mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Individu dengan pekerjaan yang

sejenis dalam organisasi dikelompokkan dalam satu fungsi yang akan diserahi

bidang kerja tertentu guna mencapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan

pekerjaan kantor. Individu hanya menerima perintah dan tanggung jawab dari satu

atasan dan dilaksanakan dengan menggunakan saluran komunikasi yang tegas

sehingga dapat menghindarkan dari kemungkinan adanya kekembaran atau

kevakuman dalam pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan karena adanya

bawahan yang dapat menerima perintah lebih dari satu atasan.

Kantor merupakan pusat kegiatan pemikiran dan saraf bagi organisasi

untuk mengendalikan seluruh tingkah laku dan perbuatan organisasi menuju pada

tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjalankan aktivitas

kerja kantor diperlukan adanya kerjasama antara bagian yang satu dengan yang

lain mengingat pelaksanaan suatu aktivitas kerja kantor akan selalu berhubungan

satu sama lain dan tidak dapat berjalan sendiri-sendiri karena kantor merupakan

suatu organisasi yang tidak pernah terlepas dari pengorganisasian oleh manajer

kantor dalam mencapai tujuan.

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan di kantor satu sama lain saling

(23)

commit to user

pekerjaan kantor merupakan rantai yang akan menggerakkan roda-roda lain dalam

pabrik itu. Salah satu mata rantai terganggu mesin-mesin lain juga akan

terganggu. Oleh karena itu, perhatian penempatan orang untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan di dalam kantor harus dilakukan dengan tepat, sehingga

perputaran ”rantai” dalam mencapai tujuan organisasi dapat berjalan lancar.

Demikian pula dengan kantor Bagian Tata Usaha BBRSBD Prof. Dr.

Soeharso Surakarta, dalam menjalankan aktivitas kerja kantor tidak pernah

terlepas dari kegiatan tata usaha yang meliputi menghimpun, mencatat, mengolah,

menggandakan dan mengirim keterangan-keterangan dalam setiap usaha

kerjasama atau sering disebut dengan pekerjaan kantor (office work). Dalam melaksanakan pekerjaan kantor, bagian tata usaha Departemen Sosial Kota

Surakarta dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu sub bagian keuangan, sub bagian

kepegawaian dan sub bagian umum. Setiap sub bagian mempunyai tugas sesuai

tanggung jawab dan wewenang masing-masing. Pekerjaan tata usaha merupakan

bagian kecil dalam pekerjaan kantor secara keseluruhan, tetapi karena pekerjaan

ini menyelinap disetiap pekerjaan dan struktur, maka peranannya cukup penting

dan membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh dari pimpinan.

Agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik, diperlukan hubungan

yang baik antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dengan

terselenggaranya hubungan yang baik oleh pimpinan dan dipahami benar oleh

semua anggota maka suatu usaha kerjasama dalam suatu organisasi dapat berjalan

dengan baik. Bagian tata usaha kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa

Prof. Dr. Soeharso Surakarta juga tidak terlepas dari aktivitas pengorganisasian.

Setiap bagian diorganisasikan dengan membagi bagian tata usaha menjadi tiga sub

bagian dan menempatkan individu-individu yang dirasa tepat menduduki jabatan

pada sub bagian tersebut disertai dengan pelimpahan wewenang dan

tanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas untuk mempermudah tercapainya

tujuan.

Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti melihat masih belum

(24)

commit to user

terlihat dengan masih adanya penempatan pegawai tata usaha yang belum

menguasai penggunaan komputer di bagian administrasi yang justru sebagian

besar pekerjaannya menggunakan komputer. Selain itu, masalah lain yang peneliti

temukan yaitu adanya pegawai tata usaha yang ”menganggur” karena tidak ada

pekerjaan padahal masih dalam jam kerja, tetapi dilain pihak terdapat pegawai

yang bekerja dengan keras menyelesaikan tugasnya. Melihat keadaan tersebut,

peneliti menjadi mengetahui bahwa terdapat masalah lain yaitu koordinasi yang

kurang baik terlihat dari kurangnya keselarasan antara tugas dan individu

pelaksananya.

Peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengorganisasian

bagian tata usaha pada suatu lembaga instansi pemerintahan. Sehubungan dengan

hal tesebut, dalam kesempatan ini peneliti akan melakukan penelitian mengenai

“Pengorganisasian Bagian Tata Usaha pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Soasial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta.”

B. Rumusan Masalah

Kegiatan penelitian muncul karena adanya suatu masalah yang harus

dipecahkan secara ilmiah. Masalah merupakan suatu gejala yang menimbulkan

kesulitan sehingga menggerakkan manusia untuk menyelesaikannya. Menurut

pendapat Winarno Surachmad (1998 : 34) ”masalah adalah setiap kesulitan yang

menggerakkan manusia untuk memecahkannya ”.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah pelaksanaan pengorganisasian yang berasaskan

perumusan tujuan, departemenisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan

kesatuan perintah Bagian Tata Usaha pada kantor Balai Besar

Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta?

b. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat

pengorganisasian yang berasaskan perumusan tujuan, departemenisasi,

(25)

commit to user

pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr.

Soeharso Surakarta?

c. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor

yang menghambat pengorganisasian yang berasaskan perumusan tujuan,

departemenisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan kesatuan perintah

Bagian Tata Usaha pada Kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina

Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu arah dan cara yang hendak ditempuh dalam

melaksanakan suatu kegiatan. Untuk itu dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak

bisa terlepas dari tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian jika masalah

dalam suatu penelitian sudah ditentukan maka tujuan penelitian tersebut adalah

untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuan dari

penelitian ini yang hendak dicapai adalah:

a. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengorganisasian yang berasaskan

perumusan tujuan, departemenisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan

kesatuan perintah Bagian Tata Usaha pada kantor Balai Besar

Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mendukung dan

menghambat pengorganisasian yang berasaskan perumusan tujuan,

departemenisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan kesatuan perintah

Bagian Tata Usaha pada kantor Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina

Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

c. Untuk mendeskripsikan bagaimana upaya yang dilakukan untuk

mengatasai faktor-faktor yang menghambat pengorganisasian yang

berasaskan perumusan tujuan, departemenisasi, pembagian kerja,

koordinasi, dan kesatuan perintah Bagian Tata Usaha pada kantor Balai

(26)

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu informasi secara

rinci, akurat, dan aktual dalam menjawab persoalan yang timbul dalam penelitian

ini, sehingga memberikan manfaat baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis.

Manfaat merupakan sesuatu hal yang baik yang dapat dirasakan setelah

suatu kegiatan selesai dilaksanakan. Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang

penting karena memberikan gambaran jelas dalam menjawab suatu permasalahan

baik secara teoritis maupun praktis. Penelitian yang baik akan menghasilkan

informasi yang akurat, rinci, dan faktual. Adapun manfaat yang dapat diambil dari

penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai pengembangan dan tindak lanjut dari pemahaman tentang

pengorganisasian dalam rangka meningkatkan profesionalitas organisasi

dalam melaksanakan tugasnya.

b. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan secara luas dan mendalam

tentang ilmu organisasi dan manajemen.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai dasar acuan dan masukan bagi peneliti berikutnya yang meneliti

permasalahan serupa secara lebih mendalam.

b. Bagi kantor sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

langkah-langkah kebijakan pengorganisasian lebih lanjut dimasa yang akan

(27)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Mengkaji teori-teori yang relevan dalam suatu penelitian sangat

diperlukan. Kajian teoritis pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap

pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Hal yang dikaji dapat berupa teori-teori

terbentuk suatu konsep, hukum dan prinsip yang relevan dengan permasalahan

penelitian. Dengan mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah merupakan

langkah awal untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut.

1. Tinjauan Tentang Manajemen

a. Definisi Manajemen

Mengenai definisi manajemen, hingga saat ini belum ada keseragaman

pendapat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa definisi tentang manajemen yang

berbeda oleh sejumlah pakar. Namun dari definisi tersebut secara garis besar

dapat diidentifikasikan sebagai berikut, yaitu 1) Manajemen sebagai seni

(art), 2) Manajemen sebagi proses (process), dan 3) Manajemen sebagai ilmu (science).

Manullang (2002: 17) mendefinisikan manajemen sebagai seni dan ilmu,

hal ini dapat dilihat dari pendapatnya bahwa ”Manajemen adalah seni dan

ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan

pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu”.

Sedangkan George R Terry dalam Malayu S.P. Hasibuan (2005: 2)

mendefinisikan manajemen dengan memandangnya sebagai sudut proses, hal

ini dapat dilihat dari pendapatnya bahwa Manajemen adalah suatu proses yang

khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

(28)

commit to user

Menurut L. Trewathn dan M. Gene Newport (1990: 4) dalam bukunya

yang berjudul ”Management” menyatakan bahwa ”Manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan serta mengawasi

aktivitas-aktivitas sesuatu organisasi dalam rangka upaya mencapai suatu koordinasi

sumber-sumber daya manusia dan sumber-sumber daya alam dalam hal

pencapaian sasaran secara efektif serta efisien”.

Dari beberapa pendapat mengenai manajemen sebagaimana tersebut

diatas, peneliti dapat menarik suatu pengertian bahwa manajemen merupakan

seni, ilmu dan proses perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan

pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada.

b. Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi

Semua organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta pasti akan

memerlukan manajemen untuk mencapai kelancaran tugas sehari-hari. Tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi akan berhasil apabila

organisasi tersebut mampu membuat suatu perencanaan, mengorganisasir,

menggerakan serta melakukan pengawasan dengan baik.

Perencanaan yang baik tidak akan ada artinya apabila wadah untuk

melaksanakan rencana tersebut tidak ada. Untuk itu maka perlu dibentuk suatu

organisasi yang tepat agar dimungkinkan adanya suatu pembagian kerja dan

wewenang yang jelas. Tujuannya adalah untuk mendukung pelaksanaan kerja

dan mencegah over lapping dalam pelaksanaan kerja. Tindakan selanjutnya

adalah organisasi harus mampu menggerakkan orang-orang sesuai dengan

rencana organisasi yang telah ditetapkan. Dan langkah akhir adalah

kemampuan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan.

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007: 4) pentingnya dilakukan

manajemen yaitu:

1) Pekerjaan berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. 2) Perusahaan baru dapat berhasil dengan baik, jika manajemen diterapkan

(29)

commit to user

3) Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.

4) Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan.

5) Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkannya dengan memanfaatkan 6 M dalam proses manajemen tersebut.

6) Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.

7) Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur. 8) Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.

9) Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang.

Menurut Hani Handoko (1992: 6) ada tiga alasan utama diperlukannya

manajemen, yaitu: ”1) untuk mencapai tujuan, 2) untuk menjaga

keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan 3) untuk

mencapai efisiensi dan efektivitas”.

Dari beberapa pendapat mengenai pentingnya manajemen sebagaimana

tersebut diatas, peneliti dapat menarik suatu kesimpulan bahwa manajemen

sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi, efektivitas serta mencapai

keteraturan, kelancaran dan kesinambungan usaha dalam rangka mencapai

tujuan.

c. Sarana Manajemen

Untuk melaksanakan aktivitas manajemen dan memudahkan tercapainya

tujuan organisasi, seorang pimpinan memerlukan sarana untuk mendukung

proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Manullang (2002: 5) sarana atau alat manajemen untuk

mencapai tujuan adalah:

1) Manusia (men) 2) Uang (money)

3) Bahan-bahan (material) 4) Metode (method) 5) Mesin(machine) 6) Pasar(market)

Menurut Ign.Wagimin dalam bukunya Pengantar Manajemen (2005: 4)

(30)

commit to user

1) Man power

2) Method

3) Machine

4) Material

5) Money

Sedangkan Menurut Winardi (1990: 5) sarana atau alat untuk mencapai

tujuan dikenal dengan istilah ”the six M’s” yaitu :

1) Men (manusia)

2) Materials (bahan-bahan) 3) Machines (mesin-mesin) 4) Methods (metode-metode) 5) Money (uang)

6) Markets (pasar)

Dari beberapa pendapat mengenai sarana manajemen sebagaimana

tersebut diatas, peneliti dapat menarik suatu kesimpulan bahwa untuk

mencapai tujuan organisasi memerlukan alat atau sarana yang meliputi Men

(manusia), money (uang), material (bahan), method (metode), machine

(mesin), dan market (pasar).

d. Fungsi Manajemen

Sampai saat ini kita banyak menjumpai dan membaca pendapat tentang

fungsi-fungsi manajemen. Mengenai perumusan fungsi manajemen,

dikalangan para teoritis belum ditemukan kata sepakat, terbukti banyak

ditemukannya berbagai perumusan-perumusan dengan istilah yang beragam.

Dalam buku Principle of Management, George R Terry (1991: 83) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan atau sering disingkatnya

menjadi P.O.A.C. Pendapat selengkapnya adalah : “ These four fundamental

function of management – planning, organizing, actuating and controlling – constitute the process of management”. (Terry, 1991 : 83) yang berarti ini adalah empat fungsi pokok manajemen – perencanaan, pengorganisasian,

menggerakkan dan pengawasan – merupakan proses dari manajemen.

Selanjutnya dalam bukunya tersebut, Terry memberikan

(31)

commit to user

dari aktivitas perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan.

Pertama, perencanaan adalah untuk menentukan tujuan-tujuan dan jalannya

suatu tindakan untuk kemudian ditindaklanjuti. Kedua, pengorganisasian

adalah untuk mendistribusikan pekerjaan diantara kelompok dan untuk

membangun dan mengenal kebutuhan kerjasama dan wewenang. Ketiga,

menggerakkan adalah anggota kelompok melaksanakan tugasnya dengan

antusias. Keempat, pengawasan adalah aktivitas untuk menyesuaikan dengan

rencana.

Sedangkan menurut Luther Gullich dalam Winardi (1990: 4) fungsi

manajemen terdiri dari tujuh point yang sering disingkat dengan POSDCORB

yaitu :

dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen, dimana beliau mengkombinasikan

pendapat beberapa tokoh. Ada 13 yang dijadikan acuan sebagai bahan untuk

mengemukakan pendapatnya, masing-masing adalah pendapat Louis A. Allen,

Prajudi Atmosudirdjo, John Robert Beisline, Ph.D, Henry Fayol, Luther

Gullich, Koonz dan O’Donnel, William H Newman, Dr. S.P Siagian, MPA,

William Sriegel, George R. Terry, Lyndal F. Urwick, Dr. Winardi, SE dan The

Liang Gie. Fungsi manajemen menurut Manullang (2002: 20) ada 10 yaitu:

(32)

commit to user

Dari beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen seperti yang

dikemukakan beberapa tokoh tersebut, peneliti dapat menarik satu kesimpulan

bahwa fungsi manajemen yang merupakan aktivitas paling sederhana dan

fundamental dalam kegiatan organisasi meliputi fungsi perencanaan,

pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan. Keempat aktivitas inilah

yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Tinjauan Tentang Pengorganisasian

Salah satu fungsi manajemen adalah pengorganisasian. Pada penelitian

ini peneliti memfokuskan masalah penelitian pada fungsi manajemen yang

berupa fungsi pengorganisasian.

a. Pengertian pengorganisasian

Manullang (2002: 59) dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen

mengemukakan pendapatnya tentang pengorganisasian :

”Pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas

manajemen dalam pengelompokkan orang-orang serta penerapan tugas,

fungsi, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan

terciptanya aktivitas-aktivitas berdaya guna dalam mencapai tujuan yang telah

ditentukan terlebih dahulu”.

Pengorganisasian menurut T. Hani Handoko (2001: 167)

”Pengorganisasian merupakan suatu proses merancang struktur formal,

mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di

antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan

efisien”.

Sedangkan James AF Stoner (1995: 183) mengemukakan bahwa:

”Pengorganisasian adalah cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian

pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai

secara efisien”.

Dari beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menarik suatu pengertian

bahwa pengorganisasian merupakan rangkaian kegiatan pengaturan pekerjaan

(33)

commit to user

pejabatnya dalam rangka menghasilkan struktur organisasi sebagai alat untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

b. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen

Setiap organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta dalam

rangka mewujudkan tujuannya tentu melibatkan segenap orang, fasilitas dan

dana. Agar segenap orang, fasilitas dan dana tersebut dapat terarah pada

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien maka

diperlukan adanya pengelolaan dan pengaturan. Proses pengelolaan dan

pengaturan segenap orang, fasilitas dan dana dalam rangka pencapaian tujuan

inilah yang disebut manajemen.

Manajemen adalah proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan

dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Bergeraknya suatu organisasi kearah

tercapainya tujuan, ditentukan oleh kemampuan manajer dalam melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen. Salah satu diantaranya adalah fungsi

pengorganisasian yang merupakan suatu gugusan prinsip atau norma kerja

untuk membantu manajer mengorganisir dan memimpin organisasi dengan

lebih baik.

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang sangat penting

dilaksanakan oleh pimpinan untuk menghasilkan suatu struktur organisasi

yang sehat dan efisien yang memungkinkan akan dapat menjamin pelaksanaan

kerja secara lancar dan wewenang setiap satuan organisasi dengan tertib serta

memungkinkan dapat mencapai tujuan secara efisien.

c. Pentingnya pengorganisasian bagi Organisasi

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas, baik itu fisik,

pengetahuan, waktu dan perhatian sedangkan kebutuhan manusia tidak

terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan, terbatasnya kemampuan dalam

melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas, dan

(34)

commit to user

pengorganisasian. Dengan adanya pengorganisasian ini, maka terbentuklah

kerjasama dan keterkaitan formil dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini

maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik

serta tujuan yang diinginkan tercapai.

Adapun manfaat pengorganisasian menurut Winardi (2007: 21) adalah

sebagai berikut:

1) Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi.

2) Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan penyalahgunaan sumber-sumber daya.

3) Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok.

4) Saluran-saluran komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.

5) Mekanisme-mekanisme yang mengoordinasi, memungkinkan tercapainya harmoni antara anggota organisasi yang terlibat dalam aneka macam kegiatan.

6) Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara logis dan efisien.

7) Struktur-struktur otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran perencanaan dan pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan.

Adapun menurut S.P. Siagian (2005: 60) pengorganisasian dapat

memberikan kejelasan mengenai beberapa hal, yaitu:

1) Siapa melakukan apa.

2) Siapa bertanggung jawab kepada siapa.

3) Siapa yang berhubungan dengan siapa dan dalam hal apa.

4) Saluran komunikasi apa yang terdapat dalam organisasi, bagaimana cara memanfaatkannya, dan untuk kepentingan apa.

5) Jaringan informasi apa yang terdapat dalam organisasi.

Dari beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menarik suatu kesimpulan

bahwa pengorganisasian memiliki beberapa manfaat yaitu memberikan

kejelasan mengenai pembagian tugas individu, penempatan jabatan individu,

hubungan kerja, saluran komunikasi, dan memberikan kemudahan dalam

(35)

commit to user

d. Proses pengorganisasian

Pada dasarnya proses pengorganisasian suatu organisasi dalam mencapai

tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien meliputi dua aspek

yaitu: 1) Departemenisasi 2) Pembagian kerja (T. Hani Handoko).

Sedangkan proses pengorganisasian menurut T. Hani Handoko

(2001:168) ditunjukkan dengan 3 langkah, yaitu :

1) Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi

2) Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang

3) Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengorganisasi pekerjaan para anggota menjadi satu kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Proses pengorganisasian menurut Samuel Certo dalam Winardi (2007:24)

adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran. 2) Menetapkan tugas-tugas pokok

3) Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian

4) Mengalokasikan sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian tersebut

5) Mengevaluasi hasil-hasil dan strategi pengorganisasian yang diimplementasi.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian

menurut Malayu S.P Hasibuan (2005: 33) adalah:

1) Tujuan, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai: apa profit motive atau service motive.

2) Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3) Pengelompokkan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan kegiatan-kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama; kegiatan-kegiatan yang bersamaan dan berkaitan erat disatukan ke dalam satu departemen atau satu bagian.

4) Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.

(36)

commit to user

6) Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap individu karyawan, supaya tumpang tindih tugas terhindarkan.

7) Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai.

8) Struktur organisasi, artinya manajer menetapkan struktur orgaisasi yang akan dipergunakan.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, peneliti dapat menarik

suatu kesimpulan bahwa proses pengorganisasian meliputi:

1) Mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai.

2) Merinci seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan.

3) Membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas setiap individu.

4) Mengalokasikan sumber daya untuk penyelesaian tugas.

5) Menentukan jalainan hubungan untuk mengorganisasi pekerjaan setiap

individu sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu.

e. Struktur Organisasi

Pelaksanaan proses pengorganisasian secara baik akan membuat suatu

organisasi mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Proses ini akan

menghasilkan struktur organisasi. Struktur organisasi berguna untuk merubah

organisasi tak terwujud menjadi konkrit karena akan membuat jelas organisasi

yang dimaksud. Agar struktur organisasi tersebut jelas dan tegas kemudian

dituangkan dalam suatu bagan organisasi.

The Liang Gie (2000: 43) mengemukakan ” Struktur organisasi adalah

kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara

bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan

peranan masing-masing dalam kebulatan bersama”.

Struktur organisasi menurut Malayu S.P Hasibuan (2005: 34) adalah:

”Struktur adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi,

pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang

dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali

(37)

commit to user

Sedangkan T. Hani Handoko (2001: 169) mengemukakan bahwa:

”Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan susunan perwujudan

pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian,

posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang,

tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi”.

Dari pendapat beberapa tokoh diatas dapat ditarik suatu pengertian

bahwa struktur organisasi merupakan suatu kerangka susunan

hubungan-hubungan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, dan wewenang dari

orang-orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

f. Manfaat struktur organisasi

Pengorganisasian merupakan proses yang mana struktur organisasi dibuat

dan ditegakkan. Struktur organisasi yaitu suatu kerangka susunan

hubungan-hubungan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari

orang-orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. ”Produktivitas

tinggi tergantung pada sumber daya dan struktur yang cocok untuk

melaksanakan pekerjaan yang harus dilakukan” (Winardi, 1990: 379).

Di dalam praktek, hanya struktur organisasi yang sehat dan efisien yang

memungkinkan akan dapat menjamin pelaksanaan kerja dan wewenang setiap

satuan organisasi dengan tertib, serta memungkinkan dicapainya perbandingan

terbaik antara usaha dengan hasil kerjanya. Dan hanya dengan

pengorganisasian suatu struktur organisasi dapat terwujud. Untuk itu,

diperlukan pemikiran dan pekerjaan.

Secara garis besar, kegunaan atau faedah struktur organisasi adalah :

1) Untuk mengetahui besar kecilnya organisasi.

2) Untuk mengetahui jenis atau macam jabatan yang ada.

3) Untuk mengetahui fungsi dan kedudukan dari masing-masing pejabat.

4) Untuk mengetahui saluran kekuasaan dan tanggung jawab dari pucuk

pimpinan sampai bawahan.

(38)

commit to user

Malayu S.P. Hasibuan (2005: 34) mengemukakan bahwa struktur

organisasi dapat memberikan informasi penting yang meliputi:

1) Tipe organisasi yang dipergunakan.

2) Pendepartemenan organisasi, artinya memberikan informasi mengenai dasar pendepartemenan.

3) Kedudukan, artinya memberikan informasi mengenai apa seseorang termasuk kelompok manajerial atau karyawan operasional.

4) Jenis wewenang, artinya memberikan informasi tentang wewenang yang dimiliki seseorang.

5) Rentang kendali, artinya memberikan informasi mengenai jumlah karyawan dalam setiap departemen.

6) Manajer dan bawahan, artinya memberikan informasi mengenai garis perintah dan tanggung jawab.

7) Tingkatan manajer, artinya memberikan informasi mengenai Top manager, middle manager dan lower manager.

8) Bidang pekerjaan, artinya memberikan informasi mengenai tugas-tugas serta tanggung jawab yang dilakukan pada bagian tersebut.

9) Tingkat manajemen, artinya memberikan informasi mengenai hierarki manajemen secara keseluruhan.

10) Pimpinan organisasi, artinya memberikan informasi mengenai, apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif .

Dari pendapat beberapa tokoh diatas dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa struktur organisasi dapat memberikan informasi tentang bentuk

organisasi, besar kecilnya organisasi, kedudukan pejabat dan hubungan

kekuasaan dan tanggung jawab antar satuan organisasi atau pejabat dalam

suatu organisasi.

g. Asas Organisasi

Salah satu syarat agar pengorganisasian dapat berjalan dengan baik perlu

berpedoman dan meyakini asas-asas organisasi. Asas organisasi berguna pada

waktu membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien.

Asas organisasi mempunyai dua peranan penting yaitu :

1) Pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat

2) Pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan secara

lancar (Sutarto, 2000: 43)

Asas organisasi merupakan salah satu sarana agar organisasi berjalan

(39)

commit to user

pada umumnya organisasi banyak mengalami masalah diantaranya para

pejabat yang bekerja dengan tidak mengetahui dan meyakini tujuan organisasi

tempat kerjanya, masalah bagaimana cara menempatkan satuan-satuan

organisasi dalam struktur organisasi yang tepat sesuai dengan perannya,

masalah kekosongan pekerjaan atau kekembaran jabatan. Oleh karena itu,

perlu adanya kesadaran para pejabat untuk meyakini dan melaksanakan

asas-asas organisasi dalam praktek atau pada proses pengorganisasiannya.

Adapun asas-asas organisasi tersebut seperti yang dikemukakan Sutarto

(2000: 61) adalah sebagai berikut :

1) Perumusan tujuan

Menurut S.P. Siagian (2005: 69) asas organisasi meliputi 15 aspek yang

meliputi:

1) Kejelasan tujuan yang ingin dicapai

2) Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi 3) Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi 4) Kesatuan arah

5) Kesatuan perintah 6) Fungsionalisasi

7) Deliniasi berbagai tugas

8) Keseimbangan antara wewenang dab tanggung jawab 9) Pembagian tugas

10) Kesederhanaan struktur

11) Pola dasar organisasi yang relatif permanen 12) Adanya pola pendelegasian wewenang 13) Rentang pengawasan

14) Jaminan pekerjaan

15) Keseimbangan antara jasa dana imbalan

Sedangkan menurut Ign. Wagimin (2005: 53) asas organisasi meliputi 7

(40)

commit to user

1) Perumusan tujuan yang jelas 2) Pembagian tugas pekerjaan 3) Delegasi kekuasaan

4) Rentangan kekuasaan 5) Tingkatan tata jenjang

6) Kesatuan perintah dan tanggung jawab 7) Koordinasi

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, peneliti dapat menarik

suatu kesimpulan bahwa asas organisasi meliputi:

1) Perumusan tujuan yang jelas

2) Departemenisasi

3) Pembagian kerja

4) Koordinasi

5) Kesatuan perintah

Dalam penelitian ini, asas organisasi yang menjadi fokus penelitian

adalah kelima asas tersebut diatas. Adapun penjelasan asas organisasi tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Perumusan tujuan dengan jelas

Tujuan yang telah dirumuskan dengan jelas akan memudahkan untuk

dijadikan pedoman dalam menetapkan haluan organisasi, pemilihan bentuk

organisasi, pembentukan struktur organisasi, penentuan macam pekerjaan

yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat.”(Sutarto, 2000: 55)

Menurut S.P. Siagian (2005: 70) perumusan tujuan penting, hal ini

sesuai dengan apa yang dikemukakan ”Adanya tujuan yang jelas biasanya

membantu manajer dalam organisasi untuk memperhitungkan tindakan apa

yang perlu diambil dalam mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan

berkat pengetahuan manajerial, pengalaman dan kemampunanya

menggunakan gaya kepemimpinannya yang dipandang paling tepat.

Sebaliknya pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan gaya kepemimpinan

tidak akan banyak manfaatnya apabila tidak diketahui dengan jelas ke arah

mana organisasi akan dibawa”.

Adapun pentingnya perumusan tujuan menurut Sutarto (2000: 61)

(41)

commit to user

a) Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan penghamburan uang belaka.

b) Organisasi didirikan untuk mencapai hasil-hasil tertentu.

c) Dasar dari organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah ditentukan.

d) Tujuan organisasi harus dimengerti dan diterima oleh para pegawai dan dicamkan sedalam-dalamnya.

Tujuan merupakan sasaran yang hendak dicapai yang diusahakan

dengan kerjasama sekelompok orang. Tujuan organisasi harus dirumuskan

dan ditetapkan dengan jelas karena menjadi pedoman dalam menentukan

arah organisasi, pemilihan bentuk dan struktur, macam pekerjaan dan

penempatan pejabat. Tujuan harus dimengerti dan dipahami oleh setiap

anggota organisasi karena dengan memahami maka seorang pejabat dapat

menyadari apa yang diharapkan oleh organisasi.

2) Departemenisasi

“Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.

Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang berdasarkan kesamaan sifatnya atau

pelaksanaannya.” (Sutarto, 2000: 66)

Menurut Ig. Wursanto (2002: 242) ”Departemenisasi adalah proses

penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok pekerjaan yang sejenis”.

Setelah merumuskan tujuan organisasi selanjutnya adalah menyusun

satuan organisasi, proses menyusun satuan-satuan organisasi yang

menjalankan fungsi-fungsi tertentu inilah yang disebut proses

departemenisasi.

3) Pembagian kerja

Pembagian kerja dapat dihubungkan dengan satuan organisasi dan

dapat pula dihubungkan dengan pejabat. Oleh karena itu, pembagian kerja

dapat diartikan dalam dua macam:

(42)

commit to user

yang sejenis atau erat hubunganannya satu sama lain untuk dijabat atau dipegang oleh seorang pejabat tertentu. (Sutarto, 2000: 104)

Adapun pentingnya pembagian kerja menurut Luther Gulick dalam

Sutarto (2000: 105) adalah sebagai berikut:

a) Karena orang berada dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan yang besar dan spesialisasi.

b) Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama.

c) Karena orang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama. d) Karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga

seseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak daripada sebagian sangat kecil daripadanya.

Menurut Ig. Wursanto (2002: 230) Pembagian tugas sangat penting

karena beberap alasan, yaitu:

a) Pengetahuan, kemampuan dan keahlian seseorang sangat terbatas, sehingga tidak mungkin seseorang melakukan semua jenis pekerjaan sementara kegiatan dalam organisasi sangat kompleks.

b) Seseorang tidak mungkin mampu mengerjakan dua jenis pekerjaan yang berbeda pada waktu yang sama.

c) Tidak mungkin seseorang dapat berada pada dua tempat pada saat yang sama.

d) Setiap orang, disamping mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan, dalam hal-hal tertentu pasti mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Pembagian kerja penting untuk dilaksanakan karena bertujuan untuk

menempatkan individu yang tepat untuk menyelesaikan tugas tertentu dan

menghindari pekerjaan yang dikerjakan oleh yang bukan ahlinya karena

hanya akan menimbulkan pemborosan sumberdaya organisasi.

4) Koordinasi

Menurut James D Mooney dalam Sutarto (2000: 141) mengemukakan

bahwa koordinasi adalah pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur

untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu

tujuan bersama.

Menurut Ig. Wagimin (2005: 58) ” Koordinasi merupakan aktivitas

(43)

commit to user

menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga kesemuanya

berlangsung secara tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan”.

Koordinasi merupakan usaha untuk mendapatkan kesalarasan gerak,

keselarasan aktivitas dan keselarasan tugas antar satuan organisasi yang ada

di dalam organisasi. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan

mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah kepada sasaran yang ingin

dicapai. Tujuan organisasi akan tercapai secara efektif apabila semua pejabat

dan semua unit/ satuan organisasi serta sumber daya diselaraskan dengan

tujuan organisasi.

5) Kesatuan perintah

”Kesatuan perintah adalah bahwa tiap-tiap pejabat dalam organisasi

hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang

pejabat atasan tertentu” (Sutarto, 2000: 191).

Menurut Ig. Wursanto (2002: 223) ”Kesatuan perintah adalah bahwa

setiap pegawai dalam organisasi hendaknya mempunyai seorang atasan

langsung”.

Dalam pelaksanaan asas ini, hendakya dibuat garis-garis saluran

perintah dan tanggungjawab dengan jelas yang menujukkan dari siapa

seorang pejabat menerima perintah dan kepada siapa dia bertanggungjawab,

begitu juga sebaliknya kepada siapa dia melapor dan dari siapa dia

memperoleh laporan. Pelaksanaan asas ini dapat menghindarkan

kemungkinan adanya kekembaran atau kevakuman dalam pelaksanaan

pekerjaan yang disebabkan karena adanya bawahan yang dapat menerima

tugas lebih dari satu atasan.

Dari uraian diatas, dengan adanya pengorganisasian maka kegiatan

yang dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggota organisasi akan

mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Melalui landasan teori mengenai pengorganisasian dapat diketahui

(44)

commit to user

a. Cara manajer merancang struktur organisasi untuk penggunaan sumber daya

yang paling efektif.

b. Sistem kerja organisasi didalam mengatur kegiatan-kegiatannya.

c. Hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dari manajer dan

bawahan secara vertikal dan horizontal.

d. Kerjasama antar unit kerja

e. Struktur dan bagan organisasi.

3. Tinjauan Tentang Tata Usaha

a. Pengertian Tata Usaha

Setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta pasti tidak

terlepas dari keharusan menyelenggarakan pekerjaan tata usaha. Tata usaha

tentu terdapat dalam setiap organisasi pada tingkat pimpinan yang tertinggi

sampai lapisan yang terbawah. Diantara satuan-satuan organisasi setiap badan

usaha, baik dari atas kebawah dan sebaliknya maupun dari samping ke sisi

lainnya serta silang-menyilang dari dan kemana pun, tentu terjadi hubungan

kerja yang dapat disebut hubungan tata usaha.

Pekerjaan tata usaha tidak dapat dielakkan karena berhubungan dengan

penyediaan, penyimpanan, dan penyampaian berbagai bahan keterangan dan

informasi yang diperlukan oleh setiap anggota organisasi dalam melaksanakan

dan menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tanggungjawab dan

wewenang masing-masing. Bahan keterangan merupakan unsur yang sangat

penting dalam suatu organisasi, oleh sebab itu pengaturannyapun merupakan

hal yang sangat penting untuk diketahui. Pengaturan bahan bahan keterangan

tersebut dinamakan tata usaha. Tata usaha merupakan salah satu dari

unsur-unsur administrasi yang ada disetiap organisasi perkantoran. Jadi antara tata

usaha dan organisasi perkantoran terdapat hubungan yang erat sekali.

Menurut The Liang Gie dalam Djoko Santosa (2003: 7) menyatakan

bahwa unsur-unsur administrasi meliputi delapan unsur,yaitu:

Gambar

Gambar 1.  Kerangka Pemikiran ..................................................................
Gambar 1. Kerangka Pemikirancommit to user
Gambar 2. Siklus Penentuan Informan Menggunakan Teknik Snowball Sampling Sumber: Iskandar (2009 : 116)
Gambar 3. Teknik Trianggulasi Data/sumber
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Pokja ULP Konstruksi – Pembangunan Gedung Laboratorium Balai Besar POM Di Semarang tahun 2016 sesuai dengan Peraturan Presiden No 54 Tahun

In many classes teachers are the main source for the students to obtain feedback. Indeed, teachers are very helpful when students are facing some difficulties as they are writing

Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan seleksi calon penerima Bantuan Sisa Miskin adalah Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS)

Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Perilaku Kesehatan Dengan Timbulnya Infeksi Menular Seksual Pada Komunitas Gay Gessang Surakarta.

Stasiun tangga ikan berada pada gradien yang cukup tinggi dengan arus yang sangat kuat, stasiun Perjaya memiliki tingkat kekeruhan yang lebih tinggi dibandingkan stasiun

dengan judul : “Penerapan Metode Pe mbuatan Karikatur Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Khususnya Dalam Materi Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu Budha

Membuat sebuah stream socket dan koneksi ke suatu nomor port pada sebuah komputer yang memiliki alamat IP.. • Socket(String host,

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB % handles structure with handles and user data (see GUIDATA). % Hint: get(hObject,'Value') returns toggle state