• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Prinsip Keterbukaan Pada Perdagangan Saham di

BAB II PRINSIP KETERBUKAAN DALAM PENAWARAN SAHAM

D. Pelaksanaan Prinsip Keterbukaan Pada Perdagangan Saham di

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya telah mengatur mengenai Profesi Penunjang Pasar Modal (PPPM). Sebagai salah satu pelaku pasar modal, profesi penunjang harus ikut membantu mengembangkan pasar modal dan turut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang

berkenaan dengan kewajibannya.85

Tanggung jawab utama dari Profesi Penunjang Pasar Modal adalah membantu emiten dalam proses go public dan memenuhi persyaratan mengenai keterbukaan (disclosure) yang sifatnya terus-menerus. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Profesi Penunjang Pasar Modal perlu memiliki pengetahuan yang memadai mengenai UUPM dan peraturan pelaksananya serta ikut bertanggung jawab terhadap kepatuhan dan ketaatan emiten yang menjadi nasabah mereka untuk selalu mengikuti ketentuan di bidang pasar modal. Selain itu, secara aktif Profesi Penunjang Pasar Modal memberikan nasihat dan masukan terhadap perkembangan-perkembangan terbaru terutama atas adanya regulasi yang baru dengan tetap memegang independensi profesi dan integritas yang tinggi.86

84

Bismar Nasution, Op.cit., hal.109-111.

85

M. Irsan Nasarudin,dkk., Op.cit., hal. 89.

86

Suatu hal yang sangat tipikal dalam dunia pasar modal adalah informasi. Informasi adalah kata kunci dan inti dalam bisnis pasar modal. Itu sebabnya hampir semua ketentuan di pasar modal berurusan dengan persoalan informasi. Pengaturan kapan informasi boleh keluar, oleh siapa, bagaimana caranya, batasannya, unsurnya, manipulasinya, kebenarannya, dan lain sebagainya adalah hal yang sangat penting. Singkat kata, semua itu dirangkum dalam satu kata yakni

“disclosure”.87

Sehubungan dengan keterbukaan, Profesi Penunjang Pasar Modal harus mengembangkan keahlian untuk membantu emiten dalam mempersiapkan prospektus dan laporan-laporan yang diwajibkan. Di samping menyampaikan semua informasi yang material, juga menyampaikan informasi itu secara jelas, sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat. Penekanan mengenai keterbukaan harus diberikan pada hal-hal yang sangat relevan dan menjadi perhatian analis

efek dan pemodal.88

a. Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah pihak yang memiliki kewenangan melakukan pemeriksaan atas keuangan emiten guna memberikan pendapat atas laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten. Adapun peran akuntan publik, antara lain :89

87

Emmy Y. Ruru, dalam penyelengaraan Pendidikan dan Latihan Konsultan Hukum Pasar Modal Angkatan I/2002 di Lembaga Manajemen Keuangan dan Akuntansi Pasar Modal bekerja sama dengan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dan Bapepam, hal. 10

88

M. Irsan Nasarudin,dkk., Op.cit., hal. 90.

89

1. Berperan dalam menentukan apakah sebuah perusahaan layak go public atau tidak, sebab pendapat akuntan publik akan dianggap sebagai informasi, sebagai bahan pertimbangan;

2. Dalam perjalanan berikutnya, akuntan publik akan selalu menjadi

narasumber bagi kebenaran laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten dalam periode tertentu (misalnya laporan triwulan atau laporan tahunan). Seperti kita ketahui bahwa laporan keuangan merupakan pintu utama untuk menilai kinerja suatu perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sedang melakukan penawaran umum. Oleh karenanya, opini akuntan akan memberikan suatu keyakinan bagi pihak lain atas laporan keuangan yang diterbitkan emiten tersebut.90

b. Konsultan Hukum

Konsultan hukum sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal, keberadaannya sangat penting dalam proses perusahaan untuk go public. Pemeriksaan hukum oleh konsultan hukum mengungkapkan secara jelas dan terbuka (disclosure) dokumen-dokumen yang diperiksa dalam rangka penawaran umum. Sehubungan dengan profesinya itu, konsultan hukum tidak terlepas dari tanggung jawab hukum. Dalam menjalankan profesinya, konsultan hukum memiliki tanggung jawab yang terus menerus, tidak saja kepada emiten atau

penjamin, tetapi juga kepada penanam modal (investor). 91

90

Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, Op.cit , hal. 60.

91

A. Zen Umar Purba, Tanggung Jawab Profesi Penunjang Pasar Modal di Indonesia, Majalah Hukum dan Pembangunan, No. 2, Tahun XXV, April 1995, hal. 114.

Pentingnya pelaksanaan prinsip keterbukaan, khususnya oleh konsultan hukum pasar modal

karena prinsip keterbukaan merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta material sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor sehingga pemodal (investor) secara rasional dapat mengambil keputusan

untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.92

Pada pokoknya, tugas dan tanggung jawab konsultan hukum dalam rangka suatu penawaran umum sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada (kebenaran material) mengenai perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu yang disampaikan melalui prospektus dalam bentuk laporan penelitian dari segi

hukum dan pendapat hukum.93

Legal audit (pemeriksaan hukum) dan legal opinion (pendapat huum) merupakan dokumen yang wajib dibuat oleh seorang konsultan hukum ketika suatu perusahaan melakukan penawaran umum dalam proses go public. Sungguhpun begitu, ada juga legal audit maupun legal opinion yang dibuat untuk kepentingan lain selain untuk go public, misalnya suatu legal audit yang dibuat untuk kepentingan merger dan akuisisi. Legal opinion harus disajikan dalam prospektus sementara legal audit tidak dimuat dalam prospektus, tetapi tersedia

juga sebagai public information.94

Tujuan konsultan hukum adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk memberikan basis yang memadai dalam merumuskan suatu pendapat. Dengan adanya kecurangan, terutama yang melibatkan penyembunyian

92

Bismar Nasution, Op.cit., hal. 1.

93

Adrian Sutedi, Op.cit., hal. 174.

94

dan pemalsuan dokumentasi (termasuk pemalsuan dokumen), maka pemeriksaan (audit) yang direncanakan dan dilaksanakan semestinya mungkin dapat mendeteksi salah saji material. Oleh karena pendapat konsultan hukum atas laporan pemeriksaan hukum didasarkan pada konsep pemerolehan keyakinan memadai, konsultan hukum bukanlah penjamin dan laporannya tidak merupakan

suatu jaminan.95

Melakukan penilaian atau memberikan pendapat hukumnya secara profesional dalam hal ini adalah bahwa jika memenuhi kriteria seperti yang

disebutkan dalam penjelasan resmi terhadap Pasal 80 UUPM, yaitu:96

1. Pekerjaannya telah dilakukan sesuai dengan norma pemeriksaan;

2. Sesuai pula dengan prinsip-prinsip dan kode etik profesinya;

3. Pendapatnya atau penilaiannya itu telah diberikan secara independen;

4. Telah pula melakukan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk

memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam suatu pernyataan pendaftaran.

c. Notaris

Peran notaris di bidang pasar modal diperlukan terutama dalam hubungannya dengan penyusunan Anggaran Dasar para pelaku pasar modal, seperti emiten, perusahaan public, perusahaan efek, dan reksa dana, serta pembuatan kontrak-kontrak penting seperti kontrak reksa dana, kontrak

penjaminan emisi, dan perwaliamanatan.97

95 Ibid. 96 Ibid., hal. 181. 97

Sesuai dengan kebiasaan hukum di Indonesia, maka untuk menjamin keaslian dan kepercayaan para pihak, pengesahan dari notaris menjadi sesuatu yang sangat penting, seperti acara rapat dan keputusan-keputusan rapat. Aktivitas pasar modal tidak lepas dari masalah ini. Jasa notaris diperlukan dalam hal-hal seperti:98

1. Membuat berita acara RUPS dan menysusun Pernyataan

Keputusan-keputusan RUPS, baik untuk persiapan go public maupun RUPS setelah go public.

2. Meneliti keabsahan hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan RUPS,

seperti kesesuaian dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Tata Cara Pemanggilan untuk RUPS dan keabsahan dari pemegang saham atau kuasanya untuk menghadiri RUPS.

3. Meneliti perubahan Anggaran Dasar (AD) agar tidak terdapat materi

pasal-pasal dalam AD yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahkan diperlukan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian pasal-pasal dalam AD agar sejalan dan memenuhi ketentuan menurut peraturan di bidang pasar modal dalam rangka melindungi investor dan masyarakat.

d. Penilai

Penilai (Appraisal) memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar dari harta milik perusahaan (aktiva), seperti nilai kekayaan tetap (fixed assets) perusahaan yang berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan

98

lain-lain. Berapa nilai pertambahannya atau nilai penyusutannya dalam jangka waktu tertentu harus dilakukan secermat mungkin sesuai dengan standar penilaian

yang berlaku dan prosedur atau tata cara yang diakui oleh profesi penilai.99

Hasil penilaian ini diperlukan sebagai bahan informasi bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Dalam kaitannya ini, tanggung jawab penilai

akan dituntut pula oleh publik pemegang saham.100

Secara umum di dalam melakukan penilaian terhadap harta kekayaan suatu perubahan dalam rangka go public harus diperhatikan beberapa faktor, di

antaranya:101

1. Lokasi harta yang dinilai.

2. Kondisi fisik.

3. Kenaikan nilai penyusutan

4. Tingkat teknologi yang digunakan.

5. Metode penilaian

Hasil penilaian tersebut harus disampaikan dalam laporan yang jelas, singkat, padat, dan sistematis sesuai dengan standar yang disepakati, penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan adanya konsistensi dalam melakukan penilaian

agar para investor dapat memahami secara gamblang.102

99 Ibid., hal. 94. 100 Ibid. 101 Ibid. 102 Ibid.