• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN I Kota Probolinggo

METODE PENELITIAN

B. Penyajian Data dan Analisis

2. Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN I Kota Probolinggo

mendengarkan saran yang diperoleh dari hasil diskusi bersama kepala madrasah, staf dan guru dan terakhir diputuskan oleh Kepala madrasah melalui kesepakatan bersama.

2. Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan

Pelaksanaan Tahfidz disini masih belum ada buku acuan seperti modul dan RPP,untuk saat ini berjalan semestinya yaitu hafalan,setoran dan murojaah.106

Gambar 4.2 siswa wudhu terlebih dahulu sebelum Tahfidz Al-Qur‟an.

Berdasarkan Gambar diatas serta hasil observasi untuk mengetahui pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur'an di MAN 1 Kota Probolinggo diketahui bahwa sebelum pembelajaran dimulai biasanya siswa berwudhu terlebih dahulu, kemudian pembelajaran dimulai dengan berdoa terlebih dahulu agar pembelajaran yang akan dilaksanakan lancar dan apa yang didapatkan dapat menjadi ilmu yang barokah, dan dilanjutkan dengan murajaah hafalan yang sebelumnya, sebelum menyetor hafalan yang baru, dengan tujuan agar hafalan dapat terjaga.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan ustad Malik selaku guru Tahfidz di MAN1 Kota Probolinggo beliau menyatakan bahwa:

Sebelum Tahfidz dimulai maka terlebih dahulu kita pastikan bahwa kita punya wudhu karena kita akan belajar Al-Qur'an, tidak hanya karena belajar Al-Qur'an saja,dalam keadaan belajar apapun itu dianjurkan untuk berwudhu, agar kita terjaga dan lebih konsentrasi belajarnya, kemudian dilanjut dengan berdoa agar

106 Siti Fatimah, diwawancarai oleh penulis, Probolinggo,2 Agustus 2022.

pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan juga untuk tawashul kepada guru-guru agar sanadnya sampai kepada nabi Muhammad Saw, tawashul itu penting agar kita lebih dekat dengan Allah dan lebih fokus belajarnya.107

Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan Ustadz Faisal selaku koordinator Al-Qur'an di MAN 1 Kota Probolinggo, beliau mengatakan bahwa:

Pelaksanaan Tahfidz itu pertama-tama saya mengingatkan kepada siswa apakah sudah punya wudhu, kalo ada yang belum, dipersilahkan untuk mengambil wudhu dulu kemudian ketika semuanya sudah mempunyai wudhu kita bisa mulai dengan berdoa terlebih dahulu, pembiasaan berwudhu ini tidak hanya saya terapkan pada program Tahfidz saja tetapi ketika pembelajaran saya dikelas, saya selalu membiasakan siswa untuk berwudhu sebelum belajar karena ketika kita menjaga berwudhu ketika belajar kita merasa terjaga dan lebih cepat memahami pelajaran dan itu yang saya sudah rasakan ketika saya belajar dulu.108

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa guru Tahfidz selalu membiasakan dan mengingatkan siswa untuk memiliki wudhu sebelum pembelajaran dimulai. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk membentuk kebiasaan siswa untuk selalu berwudhu, dan ketika sudah menjadi kebiasaan maka tahap selanjutnya akan menjadi karakter yang ada didalam diri siswa untuk menjaga wudhu, dimana nantinya jika dia dalam keadaan tidak punya wudhu maka dia akan merasa tidak nyaman dan merasa ada sesuatu yang kurang.

107Abdul Malik Zain , diwawancarai oleh penulis , Probolinggo,6 Agustus 2022.

108 Moh.Faishal , diwawancarai oleh penulis, Probolinggo, 9 Agustus 2022.

Gambar 4.3 pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur‟an di Aula Gambar tersebut merupakan proses pelaksanaan program tahfidz al-qur‟an yang dilaksanakan di aula madrasah pada jam 06.15.sebelum pembelajaran dimulai maka berdoa dan tawasul terlebih dahulu agar pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.

Kemudian dilanjut dengan murojaah hafalan sebelumnya kepada teman sebangku kemudian dilanjut dengan setoran hafalan yang baru, hal tersebut sesuai dengan pernyataan ustadz Faisal selaku guru Tahfidz di MAN1 Kota Probolinggo beliau mengatakan bahwa:

Setelah berdoa kemudian dilanjut murojaah hafalan sebelumnya kepada teman sebelahnya, dan yang lainnya ada yang menyetor kan hafalan barunya kepada ustadz, baik itu kepada saya, ustad Malik atau ustadz hari, jadi terserah siswa mau menyetorkan kesiapa saja.

yang tadi menyetor hafalan barunya dulu maka setelah itu murojaah kepada teman sebelahnya. 109

Hal senada disampaikan oleh ustadz Malik beliau mengatakan bahwa:

Jadi karena Waktu Tahfidz hanya satu jam maka sistemnya bergantian jadi ada yang setoran hafalan terlebih dahulu ke ustadz, kemudian sambil menunggu siswa setoran didepan maka yang

109 Moh.Faishal , diwawancarai oleh penulis, Probolinggo, 9 Agustus 2022.

lainnya murojaah hafalan sebelumnya atau hafalan yang akan disetorkan kepada ustadz bersama temannya.110

Wawancara diatas diperkuat dari hasil observasi lapangan bahwa setoran hafalan kepada 3 ustadz yaitu ustadz Malik, Ustadz Faisal dan Ustadz Hari, siswa yang setoran hafalan terlebih dahulu adalah siswa yang sudah siap dengan hafalannya, sementara tugas siswa lainnya yang menunggu setoran adalah murojaah hafalan sebelumnya atau hafalan yang akan disetorkan kepada temannya .hal ini dapat memperkuat hafalan siswa serta dapat terjalin interaksi antar siswa untuk menilai atau saling memperbaiki bacaan temannya, sehingga ketika sudah setoran langsung kepada ustadz bacaannya benar dan hafalannya lancar.

Dari segi menghafal, setiap siswa tentu memiliki kemampuan yang berbeda antara satu sama lain seperti dalam memahami dan menghafal Al-Qur‟an, maka dari itu guru Tahfidz MAN 1 Probolinggo menggunakan beberapa metode untuk menunjang pelaksanaan dan meningkatkan hafalan Al-Qur‟an siswa.metode menghafal yang digunakan oleh guru Tahfidz di MAN 1 Kota Probolinggo adalah metode wahdah dan Takrir/Tikrar. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh ustadz Faisal selau guru tahfidz di MAN 1 Kota Probolingo bahwa:

Kalau untuk menghafal saya dan guru-guru lainnya membebaskan siswa untuk memakai metode apa saja senyaman mereka, karena proses menghafalnya dilakukan di luar pembelajaran tahfidz, biasanya siswa menghafal di jam istirahat atau dirumah masing-masing.dan yang saya tau kebanyakan mereka menggunakan metode Takrir/Tikror dalam menghafal,

110Abdul Malik Zain , diwawancarai oleh penulis , Probolinggo,6 Agustus 2022.

yakni menghafalnya dengan cara melihat mushaf terlebih dahulu kemudian dibaca berulang-ulang sampai hafal. Kalau setelah setoran dan murojaah biasanya kami mengajarkan hukum membaca al-qu‟an yang baik dan benar serta motivasi bagaimana cara menghafal yang baik dan agar tidak mudah bosan.111

Pernyataan tersebut diperkuat oleh ustadz malik selaku guru tahfidz di MAN 1Kota Probolingo beliau mengatakan bahwa:

Terkait metode menghafal, karena disini siswa menghafalnya di luar jam Tahfidz, jadi metodenya senyaman dan seenak mereka saja, karena karakter masing-masing siswa itu gak semuanya sama, jadi proses belajarnya beda-beda, ada yang lebih nyaman menghafalnya dengan menggunakan audio atau murottal Al-Qur‟an, ada juga yang gak afdhol kalo menghafal gak lihat mushaf nya dulu, jadi kalo lihat ayatnya dulu nanti kalau lupa itu bisa diingat bentuk ayatnya gimana, jadi macem-macem, jadi itu yang saya temukan ketika saya bertanya kepada siswa tahfidz disini, kebanyakan sih mereka menghafalnya melihat ayatnya dulu lalu dibaca berulang-ulang sampai hafal begitu.112

Selain pernyataan dari guru Tahfidz Al-Qur'an, Hal senada juga diungkapkan oleh Alifa sebagai siswa yang mengikuti Tahfidz Al-Qur'an dia mengungkapkan bahwa:

Jadi kalau mau hafalan Al-Qur'an saya lebih nyaman ditempat yang sepi kak, kalo suasananya ramai saya jadi gak fokus dan terganggu, bisanya saya hafalan setelah solat Maghrib, caranya saya lihat dulu ayatnya lalu saya baca berulang-ulang sampai saya hafal, terus saya lanjut ke ayat selanjutnya, biasanya kalo ayatnya pendek-pendek saya hafalannya satu halaman, kalo ayatnya panjang-panjang saya hafalannya setengah lembar gitu kak.113 Untuk memperkuat pernyataan diatas maka peneliti melakukan observasi lapangan ditemukan bahwa memang siswa menghafalnya di luar jam Tahfidz Al-Qur'an, karena terkendala durasi juga, biasanya siswa

111 Moh.Faishal , diwawancarai oleh penulis, Probolinggo, 9 Agustus 2022.

112Abdul Malik Zain , diwawancarai oleh penulis , Probolinggo, 6 Agustus 2022.

113 Alifa suli andini , diwawancarai oleh penulis, Probolinggo, 18 Agustus 2022.

sudah mempersiapkan hafalannya dari rumah, ada juga yang nambah hafalan beberapa ayat di sekolah sambil menunggu ustadz hadir, dengan melihat mushaf dan mengulang-ngulang bacaannya.

Kemudian setelah proses setoran hafalan dan murajaah selesai, dilanjutkan dengan pemberian motivasi oleh guru tahfidz terkait dengan proses menghafal Al-Qur‟an, tujuannya agar siswa yang mengikuti tahfidz selalu memiliki semangat yang tinggi dalam menghafal, karena untuk istiqomah dalam menghafal dan menjaganya itu tidak mudah bagi siswa, mereka harus bisa melawan rasa malas, kebosanan dll. Ustadz Faishal selau penanggung jawab dan guru Tahfidz Al-Qur‟an menyampaikan bahwa setiap siswa yang mengikuti Tahfidz Al-Qur‟an di MAN 1 Kota Probolinggo sudah memiliki semangat dalam menghafal Al-Qur‟an, hanya saja tingkat semangat setiap siswa berbeda-beda. Ada yang mempunyai semangat yang tinggi, dan ada juga yang rendah.namun rata-rata siswa memiliki semangat yang tinggi dalam menghafal. , untuk itu guru tahfidz harus bisa memberikan arahan dan motivasi untuk selalu membangkitkan semangat siswa dalam menghafal Al-Qur‟an . Ustadz Faishal menuturkan bahwa:

Memang dalam program tahfidz, semangat belajar setiap siswa itu berbeda-beda ada yang punya semangat tinggi dan ada juga yang rendah, akan tetapi rata-rata siswa mempunyai semangat tinggi, dibuktikan dengan usahanya berangkat lebih awal dari teman-teman yang tidak mengikuti tahfidz. dapat dilihat didalam kelas bahwa siswa yang punya semangat tinggi dia selalu menyetorkan hafalan sesuai dengan target hafalan sedangkat siswa yang punya semangat rendah dia hanya setoran hafalan sebelumnya atau murojaah saja atau setoran satu dua ayat saja. Jadi sebelum kegiatan tahfidz selesai saya dan guru-guru tahfidz yang lain

selalu memberikan motivasi dengan mengaitkan realita yang terjadi di lingkungan sekitar serta menceritakan kisah-kisah inspiratif para hafidz Qur‟an agar bisa menginspirasi mereka.114 Hal senada juga diungkapkan oleh ustadz malik selaku guru Tahfidz di MAN I Kota Probolinggo, beliau mengatakan bahwa:

Untuk selalu menjaga semangat menghafal siswa para guru tahfidz selalu memberikan dukungan berupa motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran selesai tujuannya agar siswa selalu semangat dan istiqomah dalam menghafal. Kalo saya biasanya selalu menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang para hafidz Al-Qur‟an yang masih berusia dini dan memiliki keterbatasan, saya selalu menyuruh siswa agar bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah tersebut, agar selalu bersyukur. 115

Disisi lain siti Aisyah selaku siswa kelas XI keagamaan yang mengikuti Program Tahfidz juga memberikan keterangan yang sama, berikut penjelasannya:

Iya kak jadi setelah setoran dan murojaah guru-guru tahfidz selalu ngasih semangat kepada kita dengan menceritakan kisah-kisah tentang para penghafal Al-Qur‟an yang masih kecil dan para penghafal yang memiliki keterbatasan tetapi mereka mampu menghafal sampai 30 juz gitu, jadi ketika saya merasa malas saya selalu ingat hal itu kak, dan saya jadi sadar kalau mereka yang masih kecil dan mempunyai keterbatasan tetapi bisa menghafal bahkan sampai 30 juz, masak saya yang normal tidak bisa seperti mereka, jadi begitu kak cara saya semangat menghafal lagi.116 Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwasanya dalam pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari pembiasaan berwudhu, kemudian setoran hafalan serta

114 Moh.Faishal , diwawancarai oleh penulis, Probolinggo, 9 Agustus 2022.

115Abdul Malik Zain , diwawancarai oleh penulis , Probolinggo,6 Agustus 2022.

116 Siti Aisyah , diwawancarai oleh penulis , Probolinggo,18 Agustus 2022.

murojaah hafalan, dengan tujuan agar hafalan yang telah dihafal sebelumnya selalu diingat dan diakhir pembelajaran guru memberikan motivasi guna menambah semangat siswa dalam menghafal.

3. Evaluasi Program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter