• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2022/2023 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2022/2023 SKRIPSI"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh:

AFFINA LAILATUL HIKMAH NIM : T20181197

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(2)

ii

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

AFFINA LAILATUL HIKMAH NIM : T20181197

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(3)

iv

(4)

v

DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1

KOTA PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa

Program Studi Pendidikan Agama Hari : Kamis Tanggal : 22 Desember 2022

Anggota :

1. Dr. H. Mundir, M.Pd ( )

2. Dr. Sarwan, M.Pd ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof.Dr.Hj.Mukni’ah,M.Pd.I.

NIP.196405111999032001 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr.Istifadah S.Pd.,M.Pd.I. Mudrikah,M.Pd.I

NIP.196804141992032001 NIP.199211222019032012

(5)

vi

 





























Artinya: (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah!

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”(Luqmān [31]:13).1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2020), 412

(6)

vii

Ibu saya karena dengan kasih sayang dan cintanya telah mendidik , selalu mendoakan, memberikan semangat, memotivasi saya untuk terus berusaha mencapai cita-cita. Melalui hasil jerih payahnya dapat mengantarkan saya menjadi seorang sarjana .Terima kasih telah berjuang untuk mengantarkan anakmu dalam menempuh pendidikan sampai meraih gelar S1.

2 Teruntuk adik saya, M.Arif Hidayat, M. Haris Hidayat dan Nayla Muazara Zulfa yang selalu ada disaat saya membutuhkan bantuan, memberikan semangat, selalu mendukung dan memotivasi saya untuk terus berusaha mencapai cita-cita dan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.

3 Teruntuk Kakek dan Nenek saya baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, serta motivasinya sehingga saya bisa ada di titik sekarang tidak lain atas doa kalian semua.

4 Keluarga besar dan orang-orang yang selalu mensuport dan memberikan semangat, dukungan dan mendoakan saya untuk terus berjuang mencari ilmu sampai berada di titik ini untuk meraih gelar sarjana.

(7)

viii

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, karunia, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Peneliti menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini, serta semua pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan nasehat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, yakni kepada:

1 Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesaikannya skripsi ini.

2 Prof. Dr. Hj. Mukniah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang membantu kelancaran atas terselesaikannya skripsi ini.

3 Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I selaku ketua jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang memberikan fasilitas kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4 Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang selalu memberikan arahan dan membantu terselesainya skripsi ini.

(8)

ix

yang telah membimbing dan mengantarkan sampai pada terselesainya skripsi ini.

7 Segenap Dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis, sehingga mampu menambah pengetahuan dan wawasan.

8 Kepala sekolah, guru dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1kota Probolinggo yang telah memberikan infomasi dan membantu terselesaikannya proses penyususnan skripsi ini.

9 Keluarga besar dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu , yang telah membantu dan memberikan dukungan penuh dalam segala hal hingga skripsi ini selesai.

Penulis sadar bahwa pada penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Amin .

Jember, 22 Desember 2022

Affina Lailatul Hikmah NIM.T20181197

(9)

x

Kata kunci : Program, Tahfidz Al-Qur’an, Karakter Islami Siswa

Konteks penelitian dilatar belakangi oleh rendahnya pendidikan karakter siswa di zaman modern saat ini. Oleh karena itu pembentukan karakter sangat perlu diterapkan. Hal ini juga yang diterapkan oleh MAN 1 Kota Probolinggo dalam membentuk karakter islami siswa salah satunya dengan perantara kegiatan keagaamaan yaitu program Tahfidz Al-Qur'an.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti berupaya untuk mengungkapkan secara mendalam tentang: (1). Bagaimana perencanaan program Tahfidz Al-Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo? (2).Bagaimana Pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo (3).Bagaimana evaluasi program Tahfidz Al-Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: (1) Mendeskripsikan perencanaan program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo.(2) Mendeskripsikan pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo (3) Mendeskripsikan evaluasi dari program Tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. untuk menganalisis data menggunakan teori Miles, Huberman dan Saldana.uji kebsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian menunjukkan: (1).Perencanaan program Tahfidz Al- Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa sudah disusun dengan baik yakni mengadakan diskusi terlebih dahulu melalui rapat dengan kepala sekolah, guru dan staf sehingga terbentuklah ekstakulikuler program tahfidz pada tahun 2018 dengan target hafalan 5 juz dalam 3 tahun yang dilasanakan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu , pada jam 06.15 wib. (2).Pelaksanaan program tahfidz al-Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa sudah berjalan dengan baik dapat dilihat dari proses hafalan dan murojaaah dan metode mengahafal Al-Qur'an yaitu metode wahdah dan takrir serta sebelum pembelajaran diakhiri guru Tahfidz selalu memberikan motivasi kepada siswa.(3).Evaluasi program Tahfidz Al- Qur'an dalam pembentukan karakter islami siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Probolinggo terdapat 2 macam evaluasi yaitu evaluasi Formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi Formatif meliputi penilaian harian seperti murojaah dan setoran hafalan sedangkan evaluasi sumatif meliputi evaluasi semester dan tahunan dengan aspek penilaian yaitu kelancaran membaca, tajwid dan makhrojnya.

(10)

xi

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Konteks Penelitian ... 1

B Fokus Penelitian ... 5

C Tujuan Penelitian ... 5

D Manfaat Penelitian ... 5

E Definisi Istilah ... 8

F Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 11

A Penelitian Terdahulu ... 11

B Kajian Teori ... 19

1 Pengertian Program Tahfidz Al-Qur’an ... 19

2 Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an ... 27

3 Pembentukan Karakter Islami ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

A Pendekatan dan Jenis Penelitian... 49

B Lokasi Penelitian ... 51

C Subyek Penelitian ... 51

D Teknik Pengumpulan data ... 52

E Analisis Data ... 55

(11)

xii

A Gambaran Objek Penelitian ... 61

1 Sejarah berdirinya MAN 1 Kota Probolinggo ... 61

2 Profil singkat MAN 1 Kota Probolinggo ... 63

3 Letak geografis MAN 1 Kota Probolinggo ... 63

4 Visi dan misi MAN 1 Kota Probolinggo ... 64

B Penyajian Data Dan Analisis ... 67

C Pembahasan Hasil Temuan ... 90

BAB V PENUTUP ... 101

A Kesimpulan ... 101

B Saran-saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

xiii

4.1 Jumlah Siswa Program Tahfidz Al-Qur’an ... 68 4.2 Hasil Temuan ... 88

(13)

xiv

4.2 Siswa wudhu terlebih dahulu sebelum Tahfidz Al-Qur’an ... 76

4.3 Pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur’an di Aula Madrasah ... 78

4.4 Evaluasi setiap pertemuan berupa muroja’ah hafalan... 85

4.5 Penilaian per-semester bersama YARUTHAB ... 86

(14)

Di era globalisasi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. pendidikan merupakan suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dengan adanya pendidikan kita bisa lebih dewasa karena kita telah dididik untuk menjadi seseorang yang memiliki karakter. Adapun karakter bangsa yang perlu dikembangkan dan dibina haruslah sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter pasal 2 ayat 1 yang menegaskan bahwa :

“Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas indonesia tahun 2045 dengan jiwa pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.”1 Disisi lain realita di indonesia, pendidikan karakter yang diperoleh siswa belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal. bukti belum maksimalnya penanamaman dan pembentukan karakter tersebut adalah masih banyaknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi di masyarakat dan di sekolah baik yang menyerang fisik maupun psikis dan dilakukan oleh individu maupun berkelompok seperti tawuran antar sesama pelajar hingga ada korban yang meninggal.2

1 Peraturan Peraturan Presiden Republik Indonesia ,Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter pasal 2 ayat 1

2 Kharisul wathoni, 2015 : internalisasi pendidikan karakter di perguruan tinggi, “Jurnal Islamika vol. 15 no.2 ; 147.

1

(15)

Krisis di atas dinilai berangkat dari dunia pendidikan itu sendiri.

Faktanya di lapangan, masih banyak proses pendidikan yang mengutamakan aspek kognitif sehingga mengesampingkan aspek afektif dan psikomotorik siswa. Akibatnya, saat siswa lulus dari sekolah, dia hanya menjadi pintar saja, namun belum tentu mereka berkarakter baik.

Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah melalui Kemendikbud terus mengingatkan urgensi pendidikan karakter di Indonesia.3 Pemerintah menegaskan bahwa pembentukan karakter sebagai bagian dari pendidikan nilai (values education) melalui sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan. Terlebih jika memikirkan masa depan bangsa, sekolah tidak hanya bertugas mencetak siswa yang berilmu dan cerdas akan teknologi saja, tetapi juga dalam hal membentuk jati diri, kepribadian, dan karakter siswa.4

Solusi dari permasalahan tersebut bagi lembaga pendidikan adalah mengadakan perbaikan dan evaluasi untuk mendidik peserta didiknya menjadi manusia yang cerdas serta membentuk pribadi peserta didik dengan akhlak yang mulia. mengingat pentingnya karakter islami dalam diri siswa, maka lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam pembentukan karakter islami siswa melalui proses pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

3 Rosidatun., Model Implementasi Pendidikan Karakter (Gresik: Caramedia Communication, 2018), 3-4.

4 Abd Muis Thabrani, Pengantar dan Dimensi-dimensi Pendidikan (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 114.

(16)

Karakter islami dapat dimaknai sebagai sifat, budi pekerti, akhlak,etika atau tingkah laku yang bersifat keislaman. Karakter Islami dapat dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan kepada siswa dalam berpikir, bersikap dan berperilaku agar sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan tuhannya, diri sendiri, antar sesama dan lingkungannya.5Karakter islami dalam islam tersimpul dalam karakter pribadi rasulullah saw. dalam pribadi Rasul bersemai nilai-nilai akhlak yang mulia dan agung seperti sifat siddiq, amanah, tabligh dan fahonah. oleh karena itu rasulullah saw disebut suri tauladan yang baik yang patut kita teladani.6 Hal ini sesuai dengan firman allah QS. al-Qalam/ 68: 4, yang berbunyi:

ٍمْيِظَع ٍقُلُخ ىٰلَعَل َكَّنِإَو

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.7 ( QS. Al-Qalam/68: 4).

Proses pembentukan karakter islami dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik dalam mengajarkannya.

Seperti halnya melalui program keagamaan yaitu program tahfidzul Al- Qur‟an. Dengan adanya program tahfidz Al-Qur‟an diharapkan dapat menjadi pondasi bagi siswa untuk memiliki akhlak yang mulia, berakal dan berpendidikan. Karena esensi didalam al-qur‟an adalah sebagai pedoman hidup dan berperilaku .8 Al-qur‟an sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia sehingga tidak diragukan lagi kebenarannya dan akan tetap

5 Purwati, Eni (Eds), Pendidikan Karakter (Surabaya: Kopertais IV Press. 2014), 5.

6 Alwy Al-Maliky, Muhammad. Insan Kamil Sosok Teladan Muhammad Saw (Surabaya: PT.Bina Ilmu.2007), 266-268

7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2020), 564.

8 Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Bogor : Litera Antarnusa , 2013), 1.

(17)

terjaga kemurniannya., walaupun akan menghadapi tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih.9

Salah satu lembaga pendidikan menengah atas di probolinggo yang menerapkan program Tahfidz Al-Qur‟an adalah MAN 1 Kota Probolinggo.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala MAN 1 Kota Probolinggo yaitu Dra. Siti Fatimah, S.Pd, M.P.d menyatakan bahwa program Tahfidz Al- Qur‟an adalah program unggulan yang wajib diikuti oleh siswa program studi Ilmu-ilmu Keagamaan (IIK). Artinya siswa yang masuk dalam jurusan keagamaan melalui tes penjurusan harus siap untuk mengikuti program tahfidz Al-Qur‟an . Diharapkan melalui program ini seorang guru akan lebih mudah menanamkan nilai-nilai islami yang telah terkandung didalam Al-Qur‟an, sehingga dalam proses pelaksanaan Tahfidz Al-Qur‟an siswa tidak hanya menghafalkan ayat-ayat Al-Qur‟an saja akan tetapi juga mengetahui makna atau isi kandungan al-qur‟an yang telah dihafalkannya, sehingga nantinya nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi sebuah karakter yang tertanam dalam diri siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Program Tahfidz Al- Qur‟an dalam Pembentukan karakter Islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2022/2023”.

9 Inu kencana syafiie, Pengantar Filsafat (Bandung : PT.Revika Aditama. 2005),102..

(18)

B Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka fokus penelitian ini memaparkan terkait:

1. Bagaimana perencanaan program Tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo ?

2. Bagaimana pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo ?

3. Bagaimana evaluasi dari program Tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo ?

C Tujuan Penelitian

Mengacu pada fokus penelitian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan perencanaan program Tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo.

3. Mendeskripsikan evaluasi dari program Tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa di MAN 1 Kota Probolinggo.

D Manfaat Penelitian

Pada dasarnya suatu penelitian akan lebih berguna, apabila dapat dipergunakan oleh semua pihak. manfaat penelitian harus realistis.10 Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dalam

10 Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah..( Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021), 39

(19)

pengembangan pengetahuan yang sedang dikaji maupun penambah wawasan bagi pembaca.

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat penelitian terdiri atas menafaat teoritis dan praktis, seperti manfaat bagi peneliti, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.11

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan referensi yang berkaitan dengan Implementasi program tahfidz Al-Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa. Serta dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai Implementasi program tahfidz Al- Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa sehingga nantinya dapat memperkaya, memperkuat dan membandingkan temuannya tersebut.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah wawasan dan pengalaman, sehingga dapat menjadi bekal bagi peneliti dalam meningkatkan ilmu pengetahuan, terlebih lagi

11Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 73.

(20)

mengenai ilmu agama bagi guru Pendidikan Agama Islam ketika terjun di lembaga formal maupun non formal.

b. Bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan calon peneliti yang akan mengembangkan penelitian terkait dengan pembentukan karakter islami siswa.

c. Bagi lembaga pendidian

Penelitian ini diharapan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan dijadikan sebagai bahan kajian untuk membentuk karater islami siswa di sekolah.

d. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif atau solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang berhubungan dengan karakter islami siswa, dan dapat dijadikan acuan bagi guru- guru dan kepala sekolah dalam membentuk karakter islami siswa melalui Program Tahfidz Al-Qur‟an..

e. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat memberikan wawasan informasi baru bagi pembaca sehingga dapat mendorong untuk dapat dilakukan kajian dan penelitian lanjut mengenai Implementasi program tahfidz Al- Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa.

(21)

E Definisi Istilah

Definisi istilah berisi bagian yang menguraikan makna dari masing- masing kata kunci yang terdapat pada judul dan fokus penelitian .Dengan tujuan untuk menghindari Kesalahpahaman terhadap makna yang dimaksud oleh peneliti.12Adapun definisi istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an

Implementasi merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk melaksanakan kegiatan yang sudah terencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan program adalah suatu rangkaian kegiatan yang pelaksanaannya melibatkan sekelompok orang dan dilaksanakan secara terus menerus.

Tahfidz berasal dari bahasa arab yaitu hafidza - yahfadzu- hifdzan yang berarti menghafal , menjaga dan memelihara.Sedangkan Al- Qur'an adalah firman allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur.

2. Pembentukan Karakter Islami

Pembentukan dapat diartikan sebagai suatu proses atau perbuatan yang dibentuk dan terencana sehingga nantinya akan mencapai tujuan yang telah diharapkan.

12Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 93.

(22)

Sedangkan karakter islami adalah suatu nilai perilaku seseorang baik yang berhubungan dengan allah, diri sendiri, orang lain maupun lingkungannya yang tersimpul pada karakter nabi muhammad saw yaitu Siddiq , amanah , tabligh dan fathonah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Implementasi Program Tahfidz Al- Qur‟an dalam pembentukan karakter islami siswa adalah pelaksanaan suatu kegiatan dengan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam memelihara orisinalitas Al-Qur‟an dengan cara menghafalnya dengan tujuan agar dapat memperoleh hikmah dan tuntunan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran yang ada dalam Al- Qur‟an.

F Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif bukan seperti daftar isi. 13

Bab I : pendahuluan, dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian , manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

Bab II : kajian kepustakaan, yang memuat penelitian terdahulu dan kajian teori. Penelitian terdahulu memiliki relevansi dengan penelitian yang

13Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah..( Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021) 91

(23)

akan dilakukan pada saat ini. Sedangkan kajian teori berisi tentang teori yang terkait sehingga berguna sebagai perspektif penelitian.

Bab III: metode penelitian, yang memuat pendekatan, jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, sumber penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

Bab IV: penyajian dan analisis data yang berisi tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis data serta pembahasan temuan yang telah diperoleh.

Bab V: penutup, yang memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang bersifat konstruktif. Selanjutnya skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka, dan beberapa lampiran-lampiran sebagai pendukung didalam pemenuhan kelengkapan data skripsi.

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang hendak dilakukan. Penelitian terdahulu bertujuan untuk memaparkan hasil dari penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Melalui langkah ini maka dapat dilihat sejauh mana keaslian dan posisi penelitian yang akan dilakukan. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang ditemukan oleh peneliti adalah:

1 Muhammad Romadlon ,2019 ( UIN Maulana Malik Ibrahim Malang):

Skripsi dengan judul “Implementasi Program Tahfidz Dalam Peningkatan Karakter Religius Siswa di SMP ISLAM SABILURROSYAD MALANG”.14

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, proses dan dampak dari implementasi program tahfidz Al-Qur'an dalam peningkatan karakter religius siswa.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan program Tahfidzul Qur‟an meliputi kesiapan guru dalam menyiapkan beberapa

14 Muhammad Romadlon , “Implementasi Program Tahfidz Dalam Peningkatan Karakter Religius Siswa di SMP ISLAM SABILURROSYAD MALANG”. ( Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019).

11

(25)

metode yang akan membantu dalam proses pembelajaran Tahfidzul Quran sehingga mempermudah guru dalam proses pembelajaran, kemudian dalam Proses pembelajaran Tahfidzul Quran guru menggunakan metode Bil- Qalam yaitu : 1) Melakukan prosedur penerimaan siswa baru, 2) Melakukan tes khusus untuk menentukan kelas siswa. Dan dampak pembelajaran Tahfidzul Qur‟an terhadap siswa yaitu menjadikan anak lebih beriman dan bertaqwa kepada sang pencipta, lebih unggul di kelas, dan mudah menerima pelajaran khususnya pelajaran Al-quran dan pelajaran yang ada banyak hafalannya seperti mata pelajaran IPS.

2 Zinnur Aini, 2020, (UIN Mataram): Skripsi dengan judul “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an dalam Pembentukan Karakter Siswa MI AL AMIN PEJERUK Tahun Pelajaran 2019/2020.15

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, proses dan implikasi program tahfidz Al-Qur'an dalam pembentukan karakter siswa di MI Al Amin Pejeruk. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program tahfidz al-Qur‟an di MI Al Amin Pejeruk sudah sesuai dengan tahapan-tahapan program tahfidz al-Qur‟an, yang disusun melalui tahapan menetapkan program yang akan dilaksanakan, menentukan indikator keberhasilan program tahfidz al-

15 Zinnur Aini, 2020, “lmplementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an dalam Pembentukan Karakter Siswa MI AL-AMIN PEJERUK Tahun Pelajaran 2019/2020 ( Skripsi UIN Mataram, 2020).

(26)

Qur‟an dan lahirlah jadwal kegiatan program tahfidz al-Qur‟an pada hari Senin, Rabu dan Jum‟at.

Pelaksanaan program tahfidz al-Qur‟an di MI Al Amin Pejeruk sudah berjalan dengan baik bisa dilihat dengan proses hafalan, metode yang digunakan dan keterlibatan guru dalam melaksanakan program karena mereka sendiri yang terlibat langsug dalam perencanaan program tahfidz al-Qur‟an dan program tahfidz al-Qur‟an ini berimplikasi terhadap terbentuknya karakter siswa menjadi lebih baik seperti jujur dilihat dengan pernyataan siswa sesuai dengan buku setoran tahfid ketika ditanya oleh ustadz/ ustadazah sampai mana hafalan mereka, disiplin dalam waktu setoran hafalan, bertanggung jawab terhadap hafalannya dilihat dari siswa selalu muroja‟ah hafalan agar tidak mudah dilupakan dan berimplikasi terhadap perilaku siswa yang sopan santun terhadap bapak/ibu guru, ustadz/ustadzah yang dibuktikan dengan memberikan salam ketika bertemu dan mematuhi aturan program tahfidz al-qur‟an ketika berlangsung tidak ada yang saling berbicara atau bermain.

3 Yuni Agustina, 2021, (UIN Sunan Ampel Surabaya): Tesis dengan judul

“Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an Dalam Membentuk Kebiasaan Membaca Al-Qur‟an”.16

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk pendekatan kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk

16 Yuni Agustina, “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an Dalam Membentuk Kebiasaan Membaca Al-Qur’an”. (Tesis UIN Sunan Ampel Surabaya,2021).

(27)

menganalisis pelaksanaan dan pembentukan kebiasaan membaca Al-Qur‟an melalui progam tahfidz Al-Qur‟an di SDI Al-Zamzam dan MI Ma‟arif Pagerwojo Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi program tahfidz Al-Qur‟an di SDI Al-Zamzam dan MI Ma‟arif Pagerwojo menggunakan metode tikrar dan talaqqi serta metode klasikal dan gerakan tangan.

Implementasi program tahfidz Al-Qur‟an dibagi menjadi tahap perencanaan (yang terdiri dari menentukan dasar dan tujuan program tahfidz Al-Qur‟an, menentukan alokasi waktu, menentukan materi tahfidz, dan menentukan metode), tahap pelaksanaan program tahfidz Al-Qur‟an (yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup), serta tahap evaluasi (evaluasi harian, semester, dan tahunan).Program tahfidz Al-Qur‟an secara tidak langsung membentuk kebiasaan membaca AlQur‟an. Metode tahfidz yang digunakan di 2 sekolah ini yaitu pengulangan bacaan Al-Qur‟an sehingga pengulangan tersebut membentuk kebiasaan membaca Al-Qur‟an, baik di sekolah maupun di rumah. Selain dalam kebiasaan membaca Al- Qur‟an, program tahfidz Al-Qur‟an ini juga memberikan dampak positif terhadap makhorijul huruf, tajwid, kelancaran bacaan Al-Qur‟an peserta didik menjadi lebih baik.

(28)

4 Siti Rohmah ,2019, ( UIN Maulana Malik Ibrahim Malang): Skripsi dengan judul “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa di MTS PUTRI AL-HUDA MALANG”.17

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implemetasi program tahfidz Al-Qur‟an dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa di Mts Putri Al-Huda Malang.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mts Putri Al-Huda Malang telah melaksanakan program tahfidz Al-Qur‟an sebagai bentuk implementasi kurikulum muatan lokal dan juga sesuai visi misi sekolah.

Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur‟an dapat terlaksana dengan baik karena adanya faktor pendukung dari lingkungan belajar yang baik, perhatian guru dan juga dukungan dari orang tua sat dirumah, serta fasilitas yang cukup memadai dan kegiatan pendukung diluar KBM.

5 Susan Rosmawati , 2019, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) skripsi dengan judul “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an di SMP INSAN CENDEKIA MADANI”.18

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk

17 Siti Rohmah , “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa di MTS PUTRI AL-HUDA MALANG” (Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019).

18 Susan Rosmawati, “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an di SMP INSAN CENDEKIA MADANI”(skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019)

(29)

mengetahui pelaksanaan program tahfidz Al-Qur'an di SMP INSAN CENDEKIA MADANI

.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksaan tahfidz al- Qur'an sudah diimplementasikan sejak tahun 2011. Semua siswa diwajibkan untuk mengikuti program tahfidz yang diadakan oleh sekolah. Target untuk siswa selama di SMP Insan Cendekia Madani adalah minimal menghafal 2 juz yaitu 28 dan 29. Pelaksanaan program tahfidz al-Qur‟an di SMP Insan cendekia Madani sudah berjalan dengan cukup baik, namun tetap perlu adanya peningkatan agar semua tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal. Tahfidz al-Qur‟an di SMP Insan Cendekia Madani dilaksanakan di Masjid. Pelaksanaan tahfidz pada malam hari yaitu pukul 19.45- 20.30 WIB.

Selanjutnya, pelaksanaan tahfidz ba‟da subuh yaitu pada pukul 05.30 WIB.

Pembelajaran tahfidz dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan dalam satu minggu.

Tabel 1.1

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan

No Judul penelitian Nama Persamaan Perbedaan

1 Implementasi Program Tahfidz Dalam Peningkatan Karakter Religius Siswa di SMP ISLAM

SABILURROSYAD MALANG.

Muhammad Romadlon

 Penelitian ini sama-sama mengkaji tentang program tahfidz Al-Qur'an.

 Penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan karakter religius

 Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

2 Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an dalam Pembentukan

Zinnur Aini  Penelitian ini sama-sama

membahas tentang program tahfidz Al-Qur'an dan

 Penelitian ini lebih menekankan

pada pembentukan karakter siswa yaitu karakter jujur dan

(30)

Karakter Siswa MI AL AMIN PEJERUK Tahun Pelajaran

2019/2020.

pembentukan karakter siswa

disiplin .

 Lokasi penelitian di Madrasah

Ibtidaiyah (MI).

3 Implementasi Program Tahfidz Al- Qur‟an Dalam Membentuk

Kebiasaan Membaca Al-Qur‟an

Yuni Agustina  Penelitian ini sama-sama

membahas tentang program tahfidz Al-Qur'an

 Penelitian ini lebih menekankan dalam

pembentukan kebiasaan

membaca Alquran.

 Lokasi penelitian di dua lembaga yaitu di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD).

4 Implementasi Program Tahfidz Al- Qur‟an Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa di MTS PUTRI AL-HUDA MALANG.

Siti Rohmah  Penelitian ini membahas tentang program tahfidz Al-Qur'an

 Penelitian ini lebih menekankan Pada peningkatan kemandirian belajar

 Lokasi penelitian di Madrasah Tsanawiyah (MTS).

5 Implementasi Program Tahfidz Al- Qur‟an di SMP INSAN

CENDEKIA MADANI.

Susan Rosmawati

 Penelitian ini sama-sama

membahas tentang Program Tahfidzul Al-Qur‟an.

 Penelitian ini lebih terfokus

membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan program Tahfidzul Al-Qur‟an.

 Lokasi penelitian di Sekolah menengah Pertama (SMP).

Dari penelitian terdahulu diatas dapat ditarik kesimpulan terkait persamaan dan perbedaannya. Judul penelitian yang pertama yaitu implementasi program tahfidz dalam peningkatan karakter religius siswa di SMP Islam Sabilurrosyad Malang, persamaannya sama-sama mengkaji

(31)

tentang program tahfidz Al-Qur'an , dan perbedaannya penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan karakter religius. Lalu , judul penelian yang kedua yaitu implementasi program tahfidz al-qur‟an dalam pembentukan karakter siswa MI Al Amin Pejeruk tahun Pelajaran 2019 / 2020, Persamaannya adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang program tahfidz Al-Qur'an dan pembentukan karakter siswa sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini lebih menekankan pada pembentukan karakter siswa yaitu karakter jujur dan disiplin .

kemudian, judul penelitian yang ketiga yaitu implementasi program tahfidz al-qur‟an dalam membentuk kebiasaan membaca al-qur‟an, persamaannya sama-sama mengkaji tentang program tahfidz Al-Qur'an , sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini lebih menekankan dalam pembentukan kebiasaan membaca Alquran. Kemudian, judul penelitian yang keempat yaitu implementasi program tahfidz al-qur‟an dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa di MTS putri Al-Huda Malang , Persamaannya adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang program tahfidz Al-Qur'an dan perbedaannya adalah penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan kemandirian belajar. Lalu judul penelitian yang terakhir yaitu implementasi program tahfidz al-qur‟an di SMP Insan Cendekia Madani, Persamaannya adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang program tahfidz Al-qur'an sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini lebih terfokus membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan program Tahfidzul Al-Qur‟an.

(32)

Jadi posisi penelitian ini adalah untuk mengembangkan penelitian sebelumnya mengenai program tahfidz al-qur‟an dalam pembentukan karaker islami siswa yang didalamnya mengkaji perencanaan pelaksanaan dan evaluasi dari program Tahfidz Al-qur‟an di MAN I Kota Probolinggo.

B. Kajian Teori

Bagian ini berisi tentang pembahasan teori yang telah dijadikan sebagai perspektif dalam melakukan suatu penelitian. Karena semakin dalam pembahasan teorinya maka semakin luas wawasan dalam mengkaji suatu permasalahan yang akan dipecahkan peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan fokus penelitian.

1. Pengertian Program Tahfidz Al-Qur’an a. Program Tahfidz Al-Qur’an

Menurut KBBI program adalah rencana atau rancangan mengenai sesuatu serta usaha-usaha yang akan dijalankan.19 Menurut eko putro program adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan secara seksama. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut berlangsung secara berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.20

Tahfidz Al-Qur‟an terdiri dari 2 kata, yaitu tahfidz dan Al- Qur‟an. Tahfidz diartikan sebagai menghafal, dari bahasa arab hafidzayahfadzu-hifdzan yang artinya menjaga, memelihara, dan

19 W.J.S. Poerdaminta . Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1982) , 96.

20 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik ( Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2015), 8.

(33)

melindungi.21 Tahfidz dapat dikatakan sebagai proses mengulang sesuatu baik melalui membaca maupum mendengar, pekerjaan yang diulang-ulang akan menjadi hafal.

Al-Qur‟an menurut bahasa artinya firman Allah yang berbentuk mu‟jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril dan tertulis dalam mushaf yang diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, merupakan ibadah dalam membacanya, di awali dengan surat Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Naas.22

Al-Qur‟an berfungsi sebagai dalil dan petunjuk atas kerasulan nabi Muhammad saw. Al-Qur‟an dapat dijadikan pedoman hidup bagi manusia, menjadi ibadah bagi yang membacanya serta sumber petunjuk dalam kehidupan. Kedudukan Al-Qur‟an dalam Islam adalah sebagai sumber hukum pertama dan utama bagi umat Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an surah An- Nisa‟ayat (4): 59, yang berbunyi:



























































Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang

21 Abdul Aziz ,Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah (Bandung: : PT Syaamil Cipta Media, 2004), 49.

22 Mudzakir AS. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an (Bandung : PT Pusaka Litera Antara Nusa, 2011), 6.

(34)

kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.23

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Program Tahfidz Al-Qur‟an adalah pelaksanaan rangkaian kegiatan menghafal Al-Qur‟an dengan tujuan untuk memelihara, menjaga dan melindungi al-Qur‟an dalam ingatan untuk menambah rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt, Serta menjaga kualitas al-Qur‟an agar tidak terjadi pemalsuan.

b. Manfaat Menghafal Al-Qur’an

Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:

1) Dibukakan segala pintu kebaikan

2) Memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat 3) Mendapatkan sepuluh perbuatan baik untuk setiap huruf 4) Mempunyai daya ingat yang tajam dan intuisi yang bersih 5) Al-Qur‟an akan menemani kita saat sakaratul maut 6) Obat dari penyakit fisik maupun psikologis

7) Dapat menyingkirkan bisikan iblis dan menjaga kekebalan tubuh 8) Menghapus rasa khawatir, rasa sedih, dan trauma akan masa lalu 9) Terhindar dari perasaan takut, bosan, prihatin, stres, karena waktu

digunakan untuk menghafal Al-Qur‟an

23 Al-Qur‟an Kemenag, Surah An-Nisa (4) : 59.

(35)

10) Mendapat ketentraman jiwa.24

Dapat poin-poin di atas dapat dilihat bahwa Al-Qur‟an mempunyai banyak manfaat bagi siapa saja orang yang menghafalnya. Dan bagi penghafal Al-Qur‟an (tahfidz) mempunyai kedudukan yang sanga istimewa di sisi Allah swt. Berbagai macam keutamaan dan kemuliaan yang Allah anugerahkan kepada orang- orang yang mau menghafal Al-Qur‟an. Dengan menghafal Al- Qur‟an kita akan selalu mengingat Al-Qur‟an, mengagungkan kebesarannya, serta senantiasa bersyukur atas segala sesuatu yang terjadi pada diri kita.

c. Metode menghafal Al-Qur’an

Metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Thurikuh yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungklan dengan pendidikan maka metode tersebut haruslah diwujudkan dalam bentuk pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dicerna dengan baik.25

Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda yaitu bersifat polipagmatis dan monopagmatis. Polipagmatif bila sebuah metode mempunyai

24 Sa‟dulloh, Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jember: Gema Insani, 2008),10-11.

25 Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), 2.

(36)

kegunaan yang serba ganda sedangkan monopagmatis apabila metode hanya mempunyai satu peran saja. 26Adapun metode- metode dalam menghafal al-qur‟an diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Metode Talaqqi

Metode talaqqi adalah metode setoran hafalan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada pendidik atau teman sebaya. Metode ini bertujuan untuk mengetahui hasil hafalan Al-Qur‟an dan mendapat bimbingan seperlunya.27

Metode talaqqi juga dapat disebut sebagai metode mengajarkan Al-Qur‟an secara langsung dengan cara mendengarkan bacaan guru kemudian menirukan seperti yang dicontohkan guru. metode ini sering disebut dengan metode jibril, karena nabi muhammad saw ketika mendapatkan wahyu pertama dalam keadaan ummi (tidak bisa membaca dan menulis), sehingga Malaikat Jibril mengulang-ulang hingga yang ketiga kalinya Nabi Muhammad bisa menirukan bacaan malaikat jibril.

Seorang guru tahfidz sangat dianjurkan untik menerapkan metode talaqqi ini. karena apa yang dihafalkan tentunya harus diperdengarkan kepada guru atau pendidik. Hal ini sesuai dengan kaidah baku yang sudah ada sejak zaman

26 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 98

27 Kementrian Agama provinsi DKI Jakarta, Kurikulum Muatan Lokal Hafalan Al- Qur‟an MadrasahTsanawiyah, 2013, 9.

(37)

rasulullah saw bahwa Al-Qur‟an pada dasarnya diambil dengan cara talaqii (berguru kepada ahlinya), dan sangat disarankan untuk belajar dari lisan para ulama yang mempunyai keahlian atau pakar mengenai lafal-lafal Al-Qur‟an sehingga seorang murid tidak mengalami kekeliruan ketika membaca ayat-ayat Al-Qur‟an.28

2) Metode Takrir/ Tikrar

Metode takrir artinya mengulang hafalan kepada guru atau temannya. Takrir dapat dilakukan dimana dan kapan saja agar hafalan tidak cepat lupa. Seorang penghafal tidak bisa menghafal dengan baik kecuali dengan mengulangi berkali-kali.

Bahkan sebagian ulama ada yang mengulang-ulang sebanyak 100-400 kali.sehingga ilmu yang didapatnya seolah-olah berada diantara kedua matanya29

3) Metode Sima‟i

Sima‟i artinya mendengar, maksudnya mendengarkan bacaan yang akan dihafalkan. Metode ini sangat efektif bagi penghafal tunanetra dan yang memiliki daya ingat bagus, seperti usia anak-anak yang belum mengenal baca tulis Al-Qur‟an.

Menurut Ahsin W Alhafidz metode ini dapat dilakukan dengan dua alternatif, antara lain :

28 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) 32

29 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an , 26

(38)

a) Mendengar dari guru yang membimbingnya, terutama bagi penghafal tunanetra atau anak-anak. Dalam hal ini guru diharap untuk lebih sabar dan teliti dalam membaca dan membimbing, selain itu guru dituntut untuk berperan aktif dalam membantu proses menghafalkan.

b) Merekam ayat-ayat yang akan dihafalkan kedalam pita kaset, tape re-corder, atau menggunakan alat perekam pada handphone sesuai kebutuhan dan kemampuanya. Kemudian apa yang direkam tersebut diputar dan didengar secara seksama sambil mengikutinya secara perlahan-lahan.30 4) Metode Wahdah

Metode wahdah adalah menghafalkan ayat satu persatu.

Setiap ayat dapat dibaca 10 kali atau lebih ,dengan proses mengulang-ulang bacaan akan membentuk bayangan ayat yang dihafalkan. Bayangan tersebut akan membentuk gerak refleks pada lisannya. Setelah ayat tersebut hafal, maka dapat dilanjutkan pada ayat berikutnya dengan cara yang sama.

5) Metode Kitabah

Kitabah secara bahasa artinya menulis. Metode ini diawali dengan penghafal menuliskan ayat yang akan dihafalkannya pada kertas. Ayat yang telah ditulis kemudian di baca sampai lancar kemudian dihafalkan. Keunggulan dari

30 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an , 27

(39)

metode ini yaitu dengan aspek visual melalui menulis akan membantu dan mempercepat membentuk bayangan ayat yang dihafalkannya.

6) Metode Gabungan

Metode gabungan merupakan kombinasi antara metode wahdah dan kitabah. Kitabah atau menulis digunakan sebagai pemantapan hafalan, karena menulis dapat memberikan kesan visual yang baik. Setelah menghafal selesai menghafalkan ayat yang dihafalkannya, maka ia menuliskan ayat tersebut pada kertas tanpa melihat mushaf (dengan hafalan). menirukannya secara bersama-sama. Guru membimbingnya dengan mengulang-ulang kembali ayat tersebut diikuti siswa sampai bacaan mereka benar. Selanjutnya mereka mulai sedikit demi sedikit melepas mushaf sambil mengikuti bacaan guru sampai ayat yang sedang dihafalkan benar-benar hafal

7) Metode Jama‟

Jama‟ artinya mengumpulkan. Metode ini dilakukan dengan cara membaca dan menghafal secara kolektif atau bersama-sama dengan di pimpin oleh instruktur atau guru.

metode ini termasuk metode yang baik untuk dikembangkan, karena dapat menghilangkan kejenuhan peserta didik.

disamping itu juga dapat banyak membantu menghidupkan daya ingat terhadap ayat-ayat yang dihafalkannya.

(40)

2. Implemensi Program Tahfidz Al-Qur’an a. Perencanaan Program

Perencanaan program adalah sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran atau hasil apa yang diharapkan dan sebagai pengendali dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik berawal dari rencana yang disusun secara matang. 31 Adapun menurut Muhaimin dalam membuat perencanaan program ada empat langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:32

1) Menetapkan program

Tahapan awal dalam menyusun suatu program yaitu sebaiknya menetapkan program yang akan dilakukan. Hal ini tentu dengan landasan dan latar belakang yang tepat, agar program yang akan dilaksanakan tidak menyalahi dan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

2) Menentukan indikator keberhasilan program

Indikator keberhasilan dapat diartikan acuan yang akan dicapai. setelah menentukan program yang akan dilaksanakan, untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan program tersebut perlu ditentukan beberapa indikator keberhasilan dari program tersebut. Hal tersebut perludilakukan guna mengidentifikasi apa saja yang harus dicapai dari program yang akan dilaksanakan.

31 .Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori dan Praktek (Jakarta: Raja grafindo Persada, 2015), 203.

32Muhaimin dkk,Manajemen Pendidikan : Aplikasi dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ,(Jakarta: Kencana, 2009), 200.

(41)

3) Menetapkan penanggung jawab program

Penanggung jawab terhadap program yang akan dilaksanakan merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan.

Dalam menetapkan penanggung jawab tentu harus dengan pertimbangan.

4) Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan

Tahapan terakhir yang harus dilakukan adalah menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan dari program yang akan dilaksanankan. Dengan menyusun dan menentukan jadwal kegiatan tentunya program yang akan dilaksanakan akan lebih jelas dan terarah.

b. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan merupakan usaha, atau cara yang dilakukan dalam rangka mendukung serta menggerakkan anggota organisasi agar selalu ikhlas dalam bekerja guna mencapai tujuan dengan tepat waktu, dan hemat biaya. Pelaksanaan program adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bekerja dari sumber daya manusia pada organisasi dalam rangka melaksanakan suatu program.33

Jadi pelaksanaan berarti proses, usaha, dan cara yang diaplikasikan sebagai upaya mencapai tujuan sesuai dengan apa yang direncanakan. Jika dikaitkan dengan tahfidz Al-Qur‟an, program

33 B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Sekolah (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2004), 16.

(42)

tahfidz Al-Qur‟an dapat diartikan sebagai aktivitas yang sudah tersusun yang di dalamnya berisi aktivitas untuk mempertahankan, menjaga, dan menghafal Al-Qur‟an. pelaksanaan program tahfidz Al-Qur‟an juga dapat diartikan sebagai proses, usaha, dan cara yang dilakukan dalam rangka mewujudkan berjalannya kegiatan dalam menghafal demi menjaga kelestarian Al-Qur‟an.

Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.34

1) Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Tahap pendahuluan meliputi kegiatan menenangkan kelas, menyiapkan perlengkapan belajar, apersepsi (menghubungkan dengan pelajaran yang lalu), membahas pekerjaan rumah (PR).

34 Kemdikbud. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. (Jakarta: Kemdikbud,2013)

(43)

Pada tahap ini, guru membangkitkan motivasi siswa agar lebih antusias mengikuti pembelajaran. 35

2) Kegiatan inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Secara umum kegiatan inti meliputi:

a) Menyampaikan materi pembelajaran

Bahan atau materi pelajaran pada hakikatnya adalah isi atau materi pelajaran yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Secara umum sifat bahan pelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu; fakta, konsep, prinsip, dan ketrampilan.

b) Menggunakan metode mengajar

Metode mengajar merupakan salah satu cara atau yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.

c) Menggunakan Media mengajar

Media berasal dari bahasa latin yaitu kata medius yang berarti perantara atau pengantar. Sedangkan jika kaitannya

35 Abdul. Gafur, Desain Pembelajaran : Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. (Yogyakarta: Ombak, 2012),174.

(44)

dengan pendidikan media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, serta segala bentuk kegiatan yang telah dikondisikan guna menambah pengetahuan, mengubah sikap dan menanamkan keterampilan. 36

Dalam ranah tahfizh Al-Qur‟an penggunaan media yang paling dominan dalam rangka membantu siswa maupun ustadz / ustadzah dalam menghafal dengan baik.

dengan penggunaan media, dapat membantu siswa dalam menerima informasi.37 Karena setiap siswa memiliki aspek penerimaan informasi berbeda-beda. Media dalam pembelajaran tahfidz Al-Qur‟an meliputi media audiotory dan visual. media audiotory meliputi pemutar audio ,kaset, radio, MP3 player sedangkan media visual berupa mushaf Al-Qur‟an.

3) Kegiatan Penutup

Menurut Gafur dalam bukunya desain Pembelajaran bahwa kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman kesimpulan, penilaian, umpan balik,

36 Wina sanjaya. Media komunikasi pembelajaran. (Jakarta : Kencana, 2012),88.

37 Az-Zawawi, Abdul Fattah yahya.. Khairu Mu’in Fi Hifzh Al-Qur’an Al-Karim. (Solo:

Pustaka Iltizam, 2008), 23.

(45)

serta tindak lanjut.38Tindak lanjut tersebut dilakukan dengan memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi bagi siswa yang belum mencapai kompetensi dan pengayaan bagi siswa yang berkemampuan lebih. Jadi pada kegiatan penutup ini, pembelajaran diakhiri dengan melihat kembali pelajaran yang telah dilakukan dan mempersiapkan materi pelajaran berikutnya.39

c. Evaluasi Program

Evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti mengacu pada suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Suchman dalam Aderson mengartikan evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dan Safruddin Abdul Jabar, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.40 Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus dilakukan secara terus menerus. Evaluahsi tidak hanya sekedar menentukan

38 Abdul Gafur. Desain Pembelajaran : Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. (Yogyakarta: Ombak,2012), 174.

39 Suprihatiningrum, Jamil. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media,2014) 123

40 Suharsimi Ankunto and Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta : Hum Aksara, 2004), 26.

(46)

angka keberhasilan belajar,tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk umpan balik (feed back) dari proses interaksi edukatif yang dilaksanakan.

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan akhir yang dilakukan untuk mengukur sejauhmana keberhasilan dan perubahan perilaku yang telah terjadi pada siswa sebagai bentuk proses kegiatan belajar mengajar dan untuk dijadikan tolak ukur perencanaan pembelajaran kedepannya.

Dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pengajaran Ngalim Purwanto menyebutkan bahwa ada dua macam jenis evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.41

1) Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah kegiatan menilai yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan. .evaluasi sumatif dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan atau topik, dan

41 M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,(Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2004),Cet ke-12, 5.

(47)

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan.42

Winkel menyatakan dalam bukunya Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggam tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung. 43 Dengan tujuan siswa dan guru memperoleh informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Evaluasi formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung serta untuk mengetahui kelemahan kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar mengajar menjadi lebih baik. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil Selanjutnya diambil tindakan- tindakan yang tepat.

Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka guru dapat memberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu.

Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya. Mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan

42 Suharsimi Ankunto and Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Hum Aksara, 2011), 1-2.

43 WS.Winkel, Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar, (Jakarta: Gramedia 2009), 22.

(48)

yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah diberikan. Tes formatif ini biasa dilaksanakan di akhir setiap pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau sub pokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Di sekolah sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah ulangan harian.

2) Evaluasi Sumatif

Kata sumatif berasal dari kata "sun" yang berarti total.

penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. 44dengan demikian, ujian akhir semester dan ujian nasional termasuk penilaian sumatif.

Evaluasi sumatif adalah suatu penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir semester dari akhir tahun. Jadi, tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh peserta didik. yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan yang telah berhasil dikuasai oleh para peserta didik. Penilaian inipun dititikberatkan pada penilaian yang berorientasi kepada produk bukan kepada sebuah proses.

Hasil yang peroleh dari tes sumatif, akan menjadi keputusan akhir, mengingat tidak adanya kesepakatan bagi guru untuk memperbaiki kekurangan para siswa pada semester

44 Zainal Arifin, Evoluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet.1, 36.

(49)

tersebut. Perubahan baru bisa dilakukan pada tahun berikutnya atau sekedar bahan untuk penyempurnaan semester berikutnya.

3. Pembentukan Karakter Islami a. Pengertian Karakter Islami

Karakter berasal dari kata Yunani yaitu “to mark” yang berarti menandai dan memfokuskan. 45Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter mempunyai pengertian sifat-sifat kejiwaan, tabiat, watak, perangai, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang dengan orang lain. Berkarakter artinya berkepribadian, bertabiat dan berwatak.46 Sedangkan menurut Thomas Lickona karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral. suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.47

Apabila mengacu pada terminologi Islam, karakter disamakan dengan khuluq (bentuk tunggal dari akhlak). Kata akhlak berasal dari kata khalaqa yang bermakna perangai, tabiat, adat istiadat. Menurut pendekatan etimologi kata akhlak berasal

45 Sofan Amri, Ahmad Jauhari, and Tatik Elisah, Implemetasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustaka Raya, 2011) , 3.

46 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, PT Gramedia Indonesia, 2012), 623.

47 Thomas Lickona, Character Matters: Persoalan Karakter, Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas dan Kebajikan Penting Lainnya, (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2015), 6

Referensi

Dokumen terkait

Perbaikan genetik pada sapi FH di dalam negeri perlu dilakukan melalui seleksi untuk mendapatkan sapi-sapi perah bibit dengan keunggulan pada sifat produksi susu dan protein

Pada kawasan kelurahan barombong terdapat jembatan sepanjang 330 meter dengan lebar 7 meter melintas di atas Sungai Jeneberang yang dibangun pada masa jabatan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian

Dalam pengembangan kedepan, perbaikan adalah faktor yang harus dilakukan jika menginginkan sebuah sistem yang baik, karena analisis dan desain website ecommerce

 bernama formalin formalin dan dan boraks. Banyaknya Banyaknya masyarakat masyarakat yang yang tidak tidak mengetahui mengetahui dampak dampak negatif dari bahan-bahan

Implementasi mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits terhadap bacaan al- Qur‟an siswa kelas X Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa sangat berperan selama

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Pengaruh Tipe Kepribadian Locus of Control dan Self

Sekretaris Rayon 104/