HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti menyiapkan silabus,
RPP, LKS, bahan ajar, kertas berukuran A2 untuk membuat mind map,
lembar pengamatan keaktifan dan soal tes evaluasi siklus II untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa. Perangkat pembelajaran ini
dipersiapkan bersama guru kelas V dan dosen pembimbing. Perangkat
pembelajaran kemudian diperbaiki sesuai kritik dan saran yang
diberikan oleh guru dan dosen pembimbing.
b. Tahap Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat,
19 April 2013 pukul 07.30 - 08.45 dan Sabtu, 20 April 2013 pukul
07.00 - 08.45. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II menggunakan
teknik Mind Map dengan cara siswa diminta untuk membuat mind map
dengan kreativitasnya sendiri.
Pertemuan pertama siswa diminta untuk membuat mind map
semangat belajar siswa, maka guru terlebih dahulu mengajak siswa
untuk melakukan permainan yang berjudul “siap tembak dor”.
Kegiatan selanjutnya guru melakukan tanya jawab materi yang
sebelumnya yaitu profil tokoh-tokoh proklamasi dan dilanjutkan
dengan menyampaikan tujuan pelajaran yaitu menyebutkan jasa dan
peran tokoh proklamasi kemerdekaan. Materi pelajaran pada hari itu
dijelaskan dengan cara melakukan tanya jawab terhadap materi yang
sudah dibaca sebelumnya dengan diselingi penjelasan singkat dari
guru. Setelah materi sudah selesai dipelajari, kelas dibagi ke dalam
empat kelompok. Setiap kelompok diminta untuk membuat mind map
dengan tema jasa dan peran tokoh proklamasi. Setiap kelompok
diberikan satu lembar kertas berukuran A2 dan spidol dengan beberapa
warna yang berbeda untuk membedakan warna cabang-cabang dalam
mind map. Sesuai dengan langkah-langkah membuat mind map, siswa
diminta membuat mind map dengan posisi landscape. Siswa diberikan
kebebasan untuk membuat hiasan tambahan pada mind map mereka
dengan syarat hiasan yang diberikan dapat membantu proses
pemahaman mereka terhadap materi. Mind map yang dibuat oleh
setiap kelompok selanjutnya dipresentasikan di depan kelas untuk
memperoleh masukan dari kelompok lain. Pertemuan pertama di siklus
II diakhiri dengan pemberian tugas untuk membaca materi
“menghargai jasa dan peran tokoh proklamasi kemerdekaan” yang
Pertemuan ke dua pada siklus II siswa diminta untuk membuat
mind map dengan tema “menghargai jasa dan peran tokoh proklamasi Indonesia”. Kegiatan pelajaran diawali apersepsi berupa kuis dengan
materi jasa para tokoh pahlawan. Kegiatan apersepsi telah selesai,
kemudian dilanjutkan dengan penjelasan materi dari guru. Guru
menjelaskan betapa besar jasa dari para pahlawan proklamator
kemerdekaan dan mengajak siswa untuk menghargai jasa para
pahlawan. Siswa diminta untuk menyebutkan kegiatan apa saja yang
dapat dilakukan untuk menghargai jasa dan peran pahlawan
proklamator. Jawaban mereka diminta untuk dituliskan dalam sebuah
mind map agar membantu mereka mengingat materi pelajaran pada
hari itu. Mind map dibuat dalam kertas berukuran A2 seperti pada
pertemuan sebelumnya. Pembuatan mind map pada pertemuan ini
berjalan dengan lebih cepat, karena siswa sudah terbiasa membuat
mind map pada pertemuan-pertemuan yang sebelumnya. Siswa juga
diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karya mereka
untuk menghargai karya mereka. 20 menit terakhir pada pertemuan itu
digunakan utuk mengerjakan soal evaluasi siklus II.
c. Observasi
Pada siklus II juga diadakan observasi setiap pertemuan. Kegiatan
observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa.
dengan menggunakan lembar pengamatan. Temuan-temuan dalam
observasi tersebut adalah sebagai berikut.
Pada siklus II pertemuan pertama untuk membuat mind map,
terlebih dahulu siswa harus memahami materi dengan membaca materi
yang diberikan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat,
terdapat 11 orang siswa yang mau membaca. Setelah selesai membaca,
diadakan tanya jawab bersama. Terdapat 10 orang siswa yang
menjawab pertanyaan dari guru, 9 orang siswa berani bertanya kepada
guru dan temannya, dan 10 orang siswa mau menjawab pertanyaan
teman. Tanya jawab selesai dilanjutkan dengan penjelasan dari guru.
15 orang siswa mau memperhatikan penjelasan dari guru. Materi
selesai dipelajari kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mind map
dalam kelompok. Dalam kelompok dibutuhkan kerjasama yang baik.
Menurut pengamatan dari peneliti, hanya 9 orang siswa yang
benar-benar bisa bekerjasama dalam kelompok. Pendapat yang berbeda juga
ditemukan dalam kegiatan berkelompok, terdapat 10 orang siswa yang
bisa mengatasi masalah-masalah yang ada dalam kelompok sedangkan
siswa yang lain butuh bantuan dari guru untuk menyelesaikannya.
Dalam berargumen dalam kelompok, terdapat 8 orang yang berani
menyampikan pendapatnya. Waktu yang diberikan untuk membuat
mind map sudah habis, terlihat 13 orang siswa mampu menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu. Pekerjaan 17 siswa dapat dikatakan
depan kelas siswa yang lain diminta untuk memberikan pendapat akan
karya dari temannya. Terdapat 10 siswa yang berani menyampaikan
pendapatnya dan 9 orang yang lainnya memberikan saran. Pada
kegiatan merangkum pelajaran hari itu, terdapat 13 orang siswa yang
mau merangkum pelajaran dan 15 orang siswa mencatat hal-hal
penting. Evaluasi adalah kegiatan akhir pelajaran hari itu. Terdapat 18
siswa yang mengerjakan evaluasi.
Pada pertemuan kedua untuk membuat mind map, terlebih dahulu
siswa juga harus memahami materi dengan membaca materi yang
diberikan seperti pada pertemuan pertama. Hasil pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat, terdapat 14 orang siswa yang mau membaca.
Setelah selesai membaca, diadakan tanya jawab bersama. Terdapat 13
orang siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, 12 orang siswa
berani bertanya kepada guru dan temannya, dan 13 orang siswa mau
menjawab pertanyaan teman. Tanya jawab selesai dilanjutkan dengan
penjelasan dari guru. 16 orang siswa mau memperhatikan penjelasan
dari guru. Materi selesai dipelajari kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan mind map dalam kelompok. Dalam kelompok dibutuhkan
kerjasama yang baik. Menurut pengamatan dari peneliti, hanya 11
orang siswa yang benar-benar bisa bekerjasama dalam kelompok.
Pendapat yang berbeda juga ditemukan dalam kegiatan berkelompok,
terdapat 12 orang siswa yang bisa mengatasi masalah-masalah yang
guru untuk menyelesaikannya. Dalam berargumen dalam kelompok,
terdapat 10 orang yang berani menyampikan pendapatnya. Waktu yang
diberikan untuk membuat mind map sudah habis, terlihat 15 orang
siswa mampu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Pekerjaan 17
siswa dapat dikatakan mendekati mind map yang lengkap. Saat
presentasi mind map di depan kelas siswa yang lain diminta untuk
memberikan pendapat akan karya dari temannya. Terdapat 13 siswa
yang berani menyampaikan pendapatnya dan 13 orang yang lainnya
memberikan saran. Pada kegiatan merangkum pelajaran hari itu,
terdapat 15 orang siswa yang mau merangkum pelajaran dan 13 orang
siswa mencatat hal-hal penting. Evaluasi adalah kegiatan akhir
pelajaran hari itu. Terdapat 18 siswa yang mengerjakan evaluasi dan 2
orang lainnya mengerjakan di rumah.
d. Hasil Penelitian Siklus II
1) Keaktifan
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II
menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa di kelas VA sebesar
64%. Pada penelitian ini, kriteria keberhasilan keaktifan siswa di
kelas adalah jumlah persentase siswa yang memenuhi indikator
keaktifan sebesar 58 %. Data hasil pengamatan tersebut adalah
Tabel 17. Persentase Keaktifan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus II
2) Prestasi Belajar
Nilai rata-rata hasil evaluasi di akhir siklus II adalah 89,5.
Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 95%.
Kriteria keberhasilan siklus II adalah persentase jumlah siswa yang
No Pernyataan Data
Awal
Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai Pernyataan Sesudah Tindakan Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1. Keberanian menyampaikan
pendapat dalam kelas 20 % 50% 65%
2. Keberanian menyampaikan
pendapat dalam kelompok 20% 40% 50%
3. Memperhatikan penjelasan guru 35% 75% 80%
4. Mampu bekerjasama dalam
kelompok 30% 45% 55%
5. Membaca bahan pelajaran 25% 55% 70%
6. Siswa menyelesaikan tugasnya
tepat waktu 45% 65% 75%
7. Menjawab pertanyaan guru 25% 50% 65%
8. Menjawab pertanyaan teman 25% 50% 65%
9. Membuat rangkuman pelajaran 55% 65% 75%
10. Mengerjakan tes/evaluasi 80% 90% 90%
11. Menyelesaikan tugas dengan baik 55% 85% 85%
12. Dapat memberi saran 30% 45% 65%
13. Bertanya kepada guru 20% 45% 60%
14. Bertanya kepada teman 25% 45% 60%
15. Dapat memecahkan masalah
dalam kelompok 35% 50% 60%
16. Mencatat hal-hal penting 45% 75% 85%
Rata-rata 35 % 58% 69%
memenuhi KKM sebesar 80% dengan nilai rata-rata 72. Data
tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 18. Prestasi Belajar Siswa Sesudah Tindakan Siklus II
e. Refleksi
Setelah selesai melaksanakan siklus II, peneliti melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Kekurangan dan
kelebihan penggunaan teknik mind map pada siklus II adalah sebagai
berikut.
1) Pembagian anggota kelompok sudah merata sehingga sebagian
besar siswa dapat bekerja membuat mind map dalam kelompok.
No Nama
Sesudah Tindakan Siklus I Nilai Ketuntasan
YA TIDAK
1. Isman Khoirul Anas 100 √
2. Riyan Setiawan 85 √ 3. M. Iqbal Alrizal A 65 √ 4. Agung Suleh T 100 √ 5. Angger Sabiqisma P 100 √ 6. Dwi Hapsari 100 √ 7. Fitri Purwaningsih 100 √ 8. Fandy Nur Hidayat 100 √
9. Galih Estavani P 80 √
10. Indah Fitri Astuti 85 √
11. Irvan Maulana 90 √
12. Lucky Febri Kurniawan 90 √ 13. Muhammad Fahrol Eko 70 √ 14. Muhamamad Riko SH 100 √ 15. Rizky Eka Galuh P 100 √
16. Ristia Pramudya W 60 √
17. Novita Indri Yani 100 √
18. Sofian Pungki S 95 √
19. Seto Kuncoro Aji 70 √
20. One Putri Sholykhah 100 √
Jumlah 1790 19(95%) 1(5%)
2) Apersepsi yang digunakan oleh guru sudah bervariasi yaitu dengan
menggunakan tanya jawab dan kuis sehingga membuat siswa
tertarik mengikuti pelajaran.
3) Pembagian waktu tepat sehingga kegiatan membuat mind map
yang direncanakan dapat dilakukan. Semua kelompok telah selesai
membuat mind mapnya.
4) Hasil pembuatan mind map cukup baik. Rata-rata mind map yang
dibuat dalam kelompok sudah memuat materi yang lengkap.
5) Mind map hasil pekerjaan siswa sederhana dan mudah dimengerti
sehingga bisa digunakan dengan mudah untuk belajar.
Hasil pengamatan keaktifan pada siklus II menunjukkan bahwa
tingkat keaktifan siswa sebesar 64%. Hasil prestasi belajar siswa
menunjukkan 95% siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata 89,5.
Indikator keberhasilan yang ditentukan oleh Peneliti pada siklus II
adalah tingkat keaktifan siswa meningkat menjadi 58 %, sedangkan
prestasi belajar siswa meningkat menjadi 80% siswa mencapai KKM
dengan nilai rata-rata 72. Hasil yang ada menunjukkan bahwa
indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian tidak
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa
dalam memahami materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan teknik mind map pada siswa kelas 5A SD Negeri Pucung
Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan yang ke dua adalah untuk
membuktikan bahwa penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa. Tujuan yang ke tiga adalah untuk membuktikan
bahwa penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Pada siklus I peneliti memperkenalkan teknik mind map kepada siswa
dengan cara memberikan tugas untuk melengkapi mind map. Siswa mulai
mengerti apa itu mind map setelah diberikan tugas tersebut. Siklus II siswa
membuat mind map mereka sendiri berdasarkan pengalaman mereka
melengkapi mind map pada siklus I. Tugas untuk membuat mind map
membuat sebagaian besar siswa aktif. Pada setiap siklus diadakan observasi
dengan lembar pengamatan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa.
Observasi dilakukan oleh teman dari peneliti. Hasil observasi siklus I
menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa di kelas VA sebesar 46%. Tingkat
keaktifan siswa ini meningkat sebesar 11% dibandingkan dengan kondisi awal
sebelum menggunakan mind map yaitu 35 %. Tingkat keaktifan siswa pada
siklus II sebesar 64% meningkat 18% dibandingkan dengan tingkat keaktifan siklus
Gambar 2. Grafik Keaktifan
Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dari data
awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.
Kriteria Ketuntasan Minimal kelas VA SD Negeri Pucung Kalasan adalah
65. Data awal prestasi belajar siswa menunjukkan 46% siswa mencapai KKM
dengan nilai rata-rata 64,75. Hasil analisis prestasi belajar siklus I
menunjukkan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 65%
dengan nilai rata-rata 67. Nilai rata-rata hasil evaluasi di akhir siklus II adalah
89,5. Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 95%. Hasil
peningkatan nilai rata-rata tersebut jika dituliskan dalam grafik adalah sebagai
berikut. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Data Awal Siklus I Siklus II